• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI NEED ASSESSMENT SCHOOL BASED BUDGETING DAN Kontribusi Need Assessment School Based Budgeting and Outcome Based Education terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Dabin I and II di Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI NEED ASSESSMENT SCHOOL BASED BUDGETING DAN Kontribusi Need Assessment School Based Budgeting and Outcome Based Education terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Dabin I and II di Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI NEED ASSESSMENT SCHOOL BASED BUDGETING DAN

OUTCOME BASED EDUCATION TERHADAP KINERJA GURU SD

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun

Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh

FRISCA YULIAN SARI

NIM Q100140026

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA

(2)
(3)
(4)
(5)

KONTRIBUSI NEED ASSESSMENT SCHOOL BASED BUDGETING DAN

OUTCOME BASED EDUCATION TERHADAP KINERJA GURU SD

Oleh:

Frisca Yulian Sari1, Sutama2 dan Sumardi3

1Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta 2,3Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

friscayuliansari@ymail.com

Abstrac

This study aims to examine the contribution of need assessment, school-based budgeting, and outcome-based education on the performance of teachers in the District Godong Grobogan simultaneously and partially. This research is quantitative. The population in this study were 133 elementary school teachers who then retrieved a sample of 100 teachers through a proportional random sampling. The technique of collecting data using questionnaires. Data were analyzed using multiple linear regression analysis, test F-test, t-test, analysis of the coefficient of determination (R2), donations predictors and classical assumption. Results of the study: 1) the need assessment, school-based budgeting, and outcome based education simultaneously contributes to the performance of primary school teachers Dabin I and II in the district Godong with α 5% significance level was 112,915 2) Need assessment showed a significant influence on the performance of teachers with sig 0.000 <0.05 and the effective contribution of 32.23%. 3) School-based budgeting showed no significant effect on the performance of teachers with sig 0.000 <0.05 and the effective contribution of 20.1%. 4) Outcome based education showed a significant influence on the performance of teachers with sig 0.000 <0.05 and the effective contribution of 23.66%. 5) The independent variable a contribution of 77.9% of the performance of teachers and 22.1% are influenced by other factors not discussed in this study.

Keywords: need assessment, school-based budgeting, outcome based-education, teacher performance

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menguji kontribusi need assessment, school based budgeting dan outcome based education terhadap kinerja guru di Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan secara simultan dan parsial. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi pada penelitian ini sebanyak 133 guru SD yang kemudian diambil sampel sebanyak 100 guru melalui proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda, uji F-test, uji t-test, analisis koefisien determinasi (R2), sumbangan prediktor dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian : 1) need assessment, school based budgeting dan

outcome based education secara simultan mempunyai kontribusi terhadap kinerja guru SD Dabin I dan II di Kecamatan Godong dengan α 5% adalah sebesar 112,915 2) Need assessment

menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru dengan nilai sig 0,000< 0,05 dan sumbangan efektif sebesar 32.23%. 3) School based budgeting menunjukkan ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru dengan nilai sig 0,000 < 0,05 dan sumbangan efektif sebesar 20.1%. 4) Outcome based education menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru dengan nilai sig 0,000< 0,05 dan sumbangan efektif sebesar 23.66%. 5) Variabel independent memberikan sumbangan sebesar 77.9% dari kinerja guru dan 22.1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Kata kunci : need assessment, school based budgeting, outcome based education, kinerja guru

(6)

1. PENDAHULUAN

Pelaksanaan otonomi pendidikan juga menuntut perubahan dalam sistem supervisi yang bukan saja mengemban fungsi pengawasan tetapi juga fungsi pembinaan terhadap menyelenggaraan pendidikan. Menurut Gaspersz (2011: 268) proses evaluasi terhadap seluruh aspek pendidikan harus diarahkan pada upaya untuk menjamin terselenggaranya layanan pendidikan yang berkualitas (Quality assurance). Oleh karena itu evaluasi harus dilakukan secara berkesinambungan, komprehensif, dan transparan serta memotivasi peserta didik.

Need assessment adalah suatu pendekatan sistematis untuk mempelajari keadaan

pengetahuan, kemampuan, minat, atau sikap dalam elemen-elemen pendidikan (McCawley, 2009: 11) . Permasalahan Need Assesment dalam keranga kinerja guru sekolah baru-baru ini adalah penerapan Kurikulum 2013 yang sangat memerlukan kebijakan sekolah terkait. School Based Budgeting dalam penataan manajemen pendidikan di tingkat sekolah sangat diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas sekolah dan meningkatkan kinerja guru sekolah. Hal itu berarti penganggaran keuangan didasarkan kepada kebutuhan sekolah. Outcame Based Education didefinisikan sebagai pendekatan komprehensif untuk mengatur dan mengoperasikan sistem pendidikan yang difokuskan dalam dan didefinisikan oleh demonstrasi sukses belajar dicari dari masing-masing siswa (Butler, 2004: 9). Outcame Based Education memiliki tujuan untuk memfasilitasi perubahan yang diinginkan dalam peserta didik, dengan meningkatkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan/atau positif mempengaruhi sikap, nilai-nilai dan penilaian sebagai bagian dari komponen standar proses, standar input dan standar output dalam mengukur kinerja guru.

Dengan memperhatikan perlunya need assessment, penerapan school based-budgeting dan outcame based education dalam meningkatkan kinerja guru sekolah,

(7)

kependidikan belum seluruhnya merupakan tenaga pendidik profesional, sehingga fenomena yang terjadi yaitu terjadinya penurunan prestasi belajar siswa dengan indikator pencapaian Nilai Ujian Sekolah masih dalam rata-rata nilai Kriteria Ketuntasan Minimal Sekolah, dan implementasi pendidikan karakter belum optimal. Dengan demikian perlu adanya transformasi unsur-unsur Manajemen Berbasis Sekolah dengan unsur-unsur Manjemen Berbasis Anggaran dan unsur-unsur Analisis Kebutuhan dalam kerangka meningkatkan kinerja guru sekolah.

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk menguji kontribusi Need Assessment, School Based Budgeting dan Outcome Based Education terhadap kinerja guru

Sekolah Dasar Dabin I dan II di Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan secara simultan. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini yaitu (1) Untuk menguji kontribusi Need Assessment terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Dabin I dan II di Kecamatan Godong , (2)

Untuk menguji kontribusi School Based Budgeting terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Dabin I dan II di Kecamatan Godong , dan (3) Untuk menguji kontribusi Outcome Based Education terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Dabin I dan II di Kecamatan Godong .

2. METODE

Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya kuantitatif dengan cara pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka-angka (Sutama, 2012:38). Yang dikaji adalah kinerja guru sebagai variabel terikat, need assessment, school based budgeting dan outcome based education sebagai variabel bebas. Desain penelitian ini menggunakan

metode Analisis Korelasi. Analisis Korelasi yakni studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Godong. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah di Sekolah Dasar Dabin I dan II Kecamatan Godong yaitu sebanyak 133 guru. Menurut Sutama (2012:97) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel ditarik dari kelompok populasi tetapi tidak semua anggota kelompok populasi menjadi anggota sampel. Hanya sebagian dari anggota sub populasi menjadi anggota sampel. Untuk menentukan jumlah ukuran sampel

(8)

digunakan model Slovin. Sampel guru SD di Kecamatan Godong sejumlah 100 guru dengan tingkat keyakinan 95% atau tingkat kesalahan 5%. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling dengan cara undian (Sutama, 2012: 99). Proses pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menentukan banyaknya sampel tiap-tiap sekolah.

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Sebelum angket digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu diujicobakan untuk memperoleh data yang valid dan reliabel. Teknik analisis data pada penelitian ini diantaranya meliputi pengujian asusmi klasik. Pada uji asumsi klasik ada beberapa proses analisis data diantaranya uji normalitas data untuk mengetahui apakah data yang didapatkan berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan menggunakan One-Sampel kolmogorov-Smirnov Test. Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan

variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan.Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah latar belakang variable bebas terjadi multikolinieritas atau tidak. Uji otokorelasi menggunakan statistik uji Durbin Watson (DW Test). Uji heteroskodestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji hetroskedastisitas dengan uji glejser dengan kriteria signifikansi diatas 5%.

(9)

tabel model summaryb dalam output regression SPSS for windows. Sumbangan relatif dan efektif digunakan untuk mengetahui berapa kontribusi masing-masing variabel bebas. Jumlah sumbangan efektif untuk semua variabel sama dengan koefisien determinasi, sedangkan jumlah sumbangan relative untuk semua varibel bebasnya sama dengan 1 atau 100%.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kinerja guru diukur dengan aspek administrasi, pelaksanaan pembelajaran dan Evaluasi. Hasil pengolahan data secara statistik dapat diketahui bahwa kinerja guru yang kategori sangat kurang ada 1 atau 1%, kategori kurang 32 atau 32%, kategori sedang 28 atau 28%, kategori baik 33 atau 33% dan kategori sangat baik ada 6 atau 6%. Dengan ini secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja guru SD Dabin I dan II di Kecamatan Godong adalah Sedang. Didukung oleh Rina (2013) pada penelitiannya menyatakan bahwa need assessment, school based budgeting dan outcome based education berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru dan prestasi akademik di sekolah.

Need Assessment diukur dengan menggunakan aspek analisis pekerjaan

(profesionalisme guru) dan analisis pada orang/pribadi (guru). Hasil pengolahan data secara statistik dapat diketahui bahwa Need Assessment yang kategori sangat kurang ada 12 atau 12%, kategori kurang ada 27 atau 27%, kategori sedang 36 atau 36%, kategori baik 23 atau 23% dan kategori sangat baik ada 2 atau 2%. Dengan ini secara umum dapat dikatakan bahwa need assessment SD Dabin I dan II di Kecamatan Godong adalah sedang. Didukung oleh Pervin Oya Taneri dan Cennet Engin-Demir (2011) membuktikan bahwa pentingnya implementasi Need Assessment dalam pendidikan memberikan informasi yang berharga bagi para pembuat kebijakan pada kebutuhan sekolah-sekolah untuk meningkatkan mutu kinerja guru di sekolah.

School Based Budgeting diukur dengan menggunakan aspek commitment,

collaboration, concern, consideration, dan change. Hasil pengolahan data secara statistik dapat diketahui bahwa School Based Budgeting yang kategori sangat kurang ada 4 atau 4%, kategori kurang 25 atau 25%, kategori sedang 30 atau 30%, kategori baik 33 atau 33% dan kategori sangat baik ada 8 atau 8%. Dengan ini secara umum dapat dikatakan bahwa School Based Budgeting di Dabin I dan II Kecamatan Godong adalah sedang. Didukung

(10)

Schwartz Stiefel L (2003) menyatakan bahwa pedoman anggaran kinerja adalah inisiatif School Based Budgeting yang dilembagakan dalam kelompok sekolah di kota New York. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa School Based Budgeting memiliki dampak positif pada pengembangan kualitas dan menyebabkan perubahan pada kinerja guru sekolah.

Outcome Based Education diukur dengan menggunakan aspek kejelasan fokus,

design down, dan peluang diperluas. Hasil pengolahan data secara statistik dapat diketahui

bahwa outcome based education kategori sangat kurang ada 13 atau 13%, kategori kurang 26 atau 26%, kategori sedang 41 atau 41%, kategori baik 18 atau 18% dan kategori sangat baik ada 2 atau 2%. Dengan ini secara umum dapat dikatakan bahwa outcome based education guru SD di Dabin I dan II Kecamatan Godong adalah sedang. Di dukung oleh

Liezel D. Barsoto, dkk (2014) menunjukkan bahwa Outcame Based Education perlu dilaksanakan dalam hal praktik dan lingkungan untuk mengidentifikasi kebutuhan siswa dan untuk menyediakan solusi yang mungkin dapat meningkatkan pelaksanaan sistem pembelajaran baru.

Tabel 1

Ringkasan Hasil Uji Normalitas Nilai Masing-Masing Variabel Uji Normalitas Sig. Keputusan Kesimpulan

Kinerja Guru 0.225 H0 diterima Normal

Need Assessment 0.191 H0 diterima Normal School Based Budgeting 0.293 H0 diterima Normal Outcome Based Education 0.201 H0 diterima Normal

(11)

Tabel 2

Ringkasan Hasil Uji Linearitas Antara Variabel Bebas Dengan Terikat

Uji lineartitas Fhitung Ftabel Sig. Keputusan Kesimpulan

Kinerja Guru*Need

Assessment 1,790 2,699 0,053 H0 diterima Linear Kinerja Guru*School

Based Budgeting 1,621 2,699 0,086 H0 diterima Linear Kinerja Guru*Outcome

Based Education 1,667 2,699 0,070 H0 diterima Linear Berdasarkan tabel 2 untuk masing-masing sampel harga dari Fhitung < F0,05;df1;df2 atau sig > 0.05, ini berarti bahwa hubungan antara Xj dan Y linear.

Tabel 3

Ringkasan Hasil Uji Multikolinearitas Masing-Masing Variabel Uji Multikolinearitas Toleransi VIF Keputusan

Need Assessment 0,179 5,596 H0 ditolak

School Based Budgeting 0,293 3,414 H0 ditolak Outcome based Education 0,154 6,494 H0 ditolak

Berdasarkan tabel di atas untuk masing-masing sampel harga dari Toleransi > 0,1 atau VIF < 10,00, ini berarti bahwa variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas

Tabel 4

Ringkasan Hasil Uji Otokorelasi Variabel Terikat Amatan Pada Variabel Bebas Uji Otokorelasi D dU Keputusan Kesimpulan

Xj 2,168 1,736 H0 diterima Tidak terjadi autokorelasi

Berdasarkan tabel di atas, harga dari d > dU, ini berarti bahwa variabel bebas tidak terjadi otokorelasi.

Tabel 5

Ringkasan Hasil Uji Heteroskedestisitas

Uji Heteroskodestisitas thitung ttabel Sig Keputusan

Need Assessment 1,119 1,984 0,266 H0 diterima School Based Budgeting -1,629 1,984 0,107 H0 diterima

(12)

Outcome Based Education -1,497 1,984 0,138 H0 diterima Berdasarkan tabel di atas, harga dari r < rtabel atau sig > 0,025, ini berarti bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas

Analisis regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas yaitu need assessment, school based budgeting dan outcome based education terhadap variabel terikat

yaitu kinerja guru. Perhitungan menggunakan program SPSS 16, didapat persamaan regresinya sebagai berikut :

schoolbasedbudgeting .250 .088 .252 2.843 .005

outcomebasededucation .279 .122 .281 2.297 .024

a. Dependent Variable: kinerjaguru

Ŷ = 3,881 + 0,390 X1 + 0,250 X2 + 0,279 X3

Dari hassil perhitungan, makadapat ditarik kesimpulan bahwa apabila nilai need assessment, school based budgeting, dan outcome based education masing-masing naik satu tingkat maka pengaruh masing-masing variabel berturut-turut naik sebesar 0,390; 0,250 dan 0,279.

Berdasarkan uji yang telah dilakukan diperoleh harga statistik uji untuk taraf signifikansi 0,05 pada masing-masing sampel sebagai berikut :

Tabel 7

Ringkasan Hasil Uji Signifikansi Simultan ( Uji F)

Uji Signifikansi Simultan Fhitug Ftabel Keputusan

Regresi 112,915 2,699 H0 ditolak

(13)

Berdasarkan uji yang telah dilakukan diperoleh harga statistik uji untuk taraf signifikansi 0,05 pada masing-masing sampel sebagai berikut :

Tabel 8

Ringkasan hasil uji signifikansi parameter individual (Uji t) Uji Signifikansi Parameter tobs ttabel Keputusan

Need Assessment 3,501 1,985 H0 ditolak

School Based Budgeting 2,843 1,985 H0 ditolak Outcome Based Education 2,297 1,985 H0 ditolak

Berdasarkan tabel di atas, harga dari t > ttabel, ini berarti bahwa secara parsial ada pengaruh signifikan antara need assessment dengan kinerja guru, school based budgeting dengan kinerja guru dan outcome based education dengan kinerja guru.

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel independen (Need Assessment, School Based Budgeting dan Outcome Based Education) terhadap variabel dependen (Kinerja Guru). Diperoleh data sebagai

berikut :

Tabel 9

Ringkasan Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .883a .779 .772 1.887

Tabel 9 menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,779, dimana senilai dengan 77,9%. Sehingga variabel independent memberikan sumbangan sebesar 77,9 % dari kinerja guru SD Dabin I dan II di Kecamatan Godong. Sedangkan 22,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dengan ini penggunaan variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat sudah tepat.

Tabel 10

Ringkasan Hasil Data Sumbangan Efektif

Variabel Koefisien (β) ryx Sumbangan

Efektif

Need Assessment 0,390 0,852 32,228%

School Based Budgeting 0,250 0,804 20,1% Outcome Based Education 0,279 0,848 23,66%

(14)

Sumbangan efektif Need Assessment (X1) terhadap Kinerja Guru (Y) sebesar 32,228%, School Based Budgeting (X2) terhadap Kinerja Guru (Y) sebesar 20,1% dan Outcome Based Education (X3) terhadap Kinerja Guru (Y) sebesar 23,66%. Hal ini

menunjukkan variabel Need Assessment mempunyai sumbangan efektif paling besar terhadap Kinerja Guru.

Tabel 11

Ringkasan Hasil Data Sumbangan Relatif

Variabel Sumbangan

Efektif R

2 Sumbangan

Relatif

Need Assessment 32,228% 0,779 42,65%

School Based Budgeting 20,1% 0,779 25,80% Outcome Based Education 23,66% 0,779 30,37%

Sumbangan relatif Need Assessment (X1) terhadap Kinerja Guru (Y) sebesar 42,65%, School Based Budgeting (X2) terhadap Kinerja Guru (Y) sebesar 25,80% dan Outcome

Based Education (X3) terhadap Kinerja Guru (Y) sebesar 30,37%. Hal ini menunjukkan

variabel Need Assessment mempunyai sumbangan relatif paling besar terhadap Kinerja Guru.

Kinerja guru merupakan hasil pekerjaan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh seorang guru berdasarkan kemampuan mengelola kegiatan belajar mengajar, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan membina hubungan antar pribadi (interpersonal) dengan siswanya. Faktor utama mengapa manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Aktivitas dalam kerja mengandung unsur suatu kegiatan sosial yang menghasilkan sesuatu dan pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.

(15)

11

Snell (2010: 19) melakukan penelitian dengan judul: ”School Based Budgeting Task Force”. Dalam penelitiannya School Based Budgeting biasanya cocok dalam persyaratan yang digariskan oleh Negara (misalnya, Peraturan Pemerintah Daerah tentang Anggaran)

dan mendukung pengembangan kebijakan sekolah”.

Outcome Based Education adalah proses yang melibatkan restrukturisasi kurikulum,

penilaian dan pelaporan praktik dalam pendidikan untuk mencerminkan prestasi belajar urutan tinggi dan penguasaan daripada akumulasi kredit saja (Butler, 2004: 7). Dengan demikian tujuan utama dari Outcome Based Education adalah untuk memfasilitasi perubahan yang diinginkan dalam peserta didik, dengan meningkatkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan/atau positif mempengaruhi sikap, nilai-nilai dan penilaian.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik, uji normalitas untuk masing-masing variabel harga dari sig > 0.05, ini berarti bahwa masing-masing sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan uji linieritas menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai sig > 0.05, ini berarti bahwa hubungan antara Xj dan Y linear. Uji multikolinieritas dari masing-masing variabel harga dari Toleransi > 0,1 atau VIF < 10,00, ini berarti bahwa variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas. Uji Otokorelasi harga dari d > dU, ini berarti bahwa variabel bebas tidak terjadi otokorelasi. Uji heteroskodestisitas harga dari rhitung < rtabel atau sig > 0,025, ini berarti bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas.

Hasil penelitian menunjukkan semua variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependent. Dari nilai konstanta persamaan regresi nilai koefisien regresi need assessment, school based budgeting dan outcome based education. Interpretasi

berikutnya adalah koefisien regresi masing-masing variabel. Sehingga persamaan regresinya adalah:

Ŷ = 3,881 + 0,390 X1 + 0,250 X2 + 0,279 X3

(16)

rata-rata kontribusi variabel lain diluar model memberikan dampak positif terhadap kinerja guru SD Dabin I dan II di Kecamatan Godong .

Need Assessment memberikan sumbangan efektif sebesar 32,228%. Dengan taraf

signifikansi 5% diperkuat nilai sig 0,000< 0,05. Yang artinya makin kuat Need Assessment maka semakin meningkat pula kinerja guru Sekolah Dasar. Didukung oleh Hastuti (2013) didalam penelitiannya menyatakan bahwa need assessment akan menjadi perangkat yang esensial dalam pengelolaan sekolah. Teneri dan Demir (2011) juga membuktikan pada penelitiannya bahwa pentingnya implementasi need assessment dalam pendidikan memberikan informasi yang berharga bagi para pembuat kebijakan pada kebutuhan sekolah-sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah.

School Based Budgeting memberikan sumbangan efektif sebesar 20,1%. Dengan taraf signifikansi 5% diperkuat nilai sig 0,000<0,05. Yang artinya semakin kuat School Based Budgeting maka semakin meningkat pula kinerja guru Sekolah Dasar. Didukung

oleh Stiefel (2000) dalam penelitiannya tentang pengaruh dan hubungan School Based Budgeting dengan kinerja guru. Penelitian Stiefel membuktikan bahwa rencana dan alokasi

anggaran mampu meningkatkan kinerja guru. Schwartz (2003) juga menyatakan bahwa School Based Budgeting memiliki efek positif pada pengembangan kualitas dan menyebabkan perubahan pada kinerja guru di sekolah.

Outcome Based Education memberikan sumbangan efektif sebesar 23,66%. Dengan

taraf signifikansi 5% diperkuat nilai sig 0,000< 0,05. Yang artinya semakin kuat Outcome Based Education maka semakin meningkat pula kinerja guru Sekolah Dasar. Sesuai

dengan penelitian Nyuswa (2003) yang menunjukkan bahwa dalam pengembangan Outcame Based Education dalam pengembangan kinerja guru dapat dilakukan dengan

pentingnya pendidikan dan pelatihan Outcame Based Education secara intensif, peningkatan kualitas variable/sumber Outcame Based Education, pentingnya imporovisasi Outcame Based Education, perlu pengendalian kualitas sumber Outcame Based Education,

(17)

13

dan kinerja kemampuan memiliki pengembangan yang luas, dimana metodologi penilaian telah berfokus pada penilaian kinerja dalam Outcame Based Education.

4. PENUTUP

Need Assessment, School Based Budgeting dan Outcome Based Education secara

simultan berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja guru sekolah dasar. Hal ini ditunjukkan dengan pengujian uji F. Hasil analisis menunjukkan nilai F=112,915 dengan nilai sig p = 0,000 < 0,01 maka hipotesis diterima. Ini berarti bahwa jika Need Assessment, School Based Budgeting dan Outcome Based Education secara bersama-sama meningkat maka kinerja guru SD juga akan meningkat.

Need Assessment secara parsial berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja guru

Sekolah Dasar. Hasil analisis menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,501 dengan nilai sig p = 0,000 < 0,01 maka hipotesis diterima. Ini berarti bahwa semakin baik Need Assessment maka kinerja guru SD juga akan meningkat.

School Based Budgeting secara parsial berkontribusi secara signifikan terhadap

kinerja guru Sekolah Dasar. Hasil analisis menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,843 dengan nilai sig p = 0,000 < 0,01 maka hipotesis diterima. Ini berarti bahwa semakin baik School Based Budgeting maka kinerja guru SD juga akan meningkat.

Outcome Based Education secara parsial berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar. Hasil analisis menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,297 dengan nilai sig p = 0,000 < 0,01 maka hipotesis diterima. Ini berarti bahwa semakin baik Outcome Based Education maka kinerja guru SD juga akan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Davis, H.M. 2003. Education Strategies: Outcome Based-Education. JVME 30(3) © 2003 AAVMC.

Forzani, M. Franscesca. 2009. The Work of Teaching and The Challenge for Teacher Education. Journal of Teacher Education Vol 5 No 60 497-511

(18)

Hadderman, M., 2011. School Based Budgeting. Eric Digest, October 2011 No. 131. EDO-EA-11-7.

Hilal, AlYahmadi Hamed. 2012. Teacher Performance Evaluation in Oman as Perceived by Evaluators. International Interdisciplinary Journal of Education. Volume 1 Issue 10 741-748

Lubna, Zahra. 2014. Akurasi dan Akuntabilitas Penilaian Kinerja Guru Pendidikan agama Islam. Jurnal Studi Keislaman, Volume 18 nomor 1

Lui, G. dan Shum, C .2006. Outcome-based education and student learning in managerial accounting in Hong Kong. Journal of Case Studies in Accreditation and Assessment.

Parhoon, Kamal. 2014. Educational Needs Assessment of Student with Hearing Impairment in Inclusive School. International Journal of Academic Research in Progressive Education and Development. Volume 3, No. 2 ISSN: 2226-6348

Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Perss

Snell, L. 2010. School-Based Budgeting (SBB) Task Force. Director of Education and Child Welfare Reason Foundation. www.reason.org.

Stiefel, L., Schwartz, A.E., Portas, C., & Kim, D.Y. 2003. School Budgeting and School

Performance: The Impact of New York City’s Performance Driven Budgeting Initative. Journal of Education Finance, 28 (3), 403-424.

Subadi, Tjipto. 2013. Lesson Study sebagai Inovasi Pendidikan. Solo: Kafilah Publising. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Penerbit

Alfabeta Bandung.

Suharsaputra, U., 2010. Pengembngan Kinerja Guru. uharsputra.wordpress.com/ pendidikan / pengembangan-kinerja-guru/.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta:Rineka Cipta.

Gambar

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 6 Ringkasan Hasil Analisis Regresi
Tabel 10 Ringkasan Hasil Data Sumbangan Efektif
+2

Referensi

Dokumen terkait

Springate model dapat digunakan sebagai prediktor terhadap perusahaan. Fatmawati (2014) menyatakan hasil penelitiannya

Apabila pada penelitian ini terbukti klonidin 3 µg/kgBB iv efektif mencegah menggigil pasca anestesi tanpa efek samping yang merugikan, maka dapat digunakan sebagai obat

Apakah pernah ada pelatihan oleh pihak pemerintah mengenai pembuatan pupuk organika. Apakah pelatihan tersebut diadakan

[r]

Pada integrasi total, anak luar biasa secara penuh sebagai anggota kelompok anak-anak lain dalam mengikuti kegiatan baik di dalam maupun di luar kelas dengan bantuan

If the owner does not live in Timor-Leste, then at least one Director or Representative living in Timor-Leste must be designated as responsible for tax matters:.. A proof of

In summary, 2 months of vitamin E supplementation at a dose of 800 IU·d ⫺ 1 ␣ -tocopherol did not attenuate increases in plasma cytokines, perturbations in other measures of

1 Belum/tidak bekerja 24 Tukang cukur 47 Promotor acara 70 Akuntan 2 Mengurus rumah tangga 25 Tukang listrik 48 Anggota DPR RI 71 Konsultan 3 Pelajar/Mahasiswa 26 Tukang batu 49