• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI Peningkatan Pemahaman Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR MELALUI Peningkatan Pemahaman Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR

MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA

KELAS V SDN BAKARAN KULON 01 JUWANA PATI

TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :

ITA PUJIYARTININGSIH

A54E090093

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

2

PENINGKATAN PEMAHAMAN SIFAT- SIFAT BANGUN DATAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN BAKARAN KULON 01 JUWANA PATI

TAHUN AJARAN 2012/2013

Ita Pujiyartiningsih, A54E090093, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013 , 65 halaman.

ABSTRAK

Penerapan strategi pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran mempengaruhi pemahaman materi pada siswa. Hal ini akan menciptakan keberhasilan belajar dengan tercapainya hasil belajar yang optimal.Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar melalui strategi pembelajaran group investigation pada siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Prosedur penelitian terdiri atas siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data penelitian diperoleh dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data komparatif dan kritis serta analisis data interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar ditunjukkan melalui peningkatan jumlah siswa yang memiliki nilai tuntas KKM ≥ 70. Hal ini ditunjukkan pada data saat kondisi pra siklus hanya 10 % dari 30 siswa yang memiliki nilai tuntas KKM. Pada siklus I jumlah siswa tuntas KKM menjadi 60 % dan pada siklus II sebanyak 80 % siswa tuntas KKM. Hasil tersebut menunjukkan bahwa strategi pembelajaran group investigation dapat meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati.

(3)
(4)

4 PENDAHULUAN

Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan. Pendidikan merupakan sarana dan wahana strategis di dalam pengembangan sumber daya manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini berpengaruh di segala bidang dimensi kehidupan khususnya dalam matematika, karena matematika sebagai ilmu dasar yang memiliki keterkaitan dengan bidang ilmu lainnya seperti ekonomi dan teknologi.

Matematika sebagai ilmu yang universal dan merupakan salah satu mata pelajaran yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pemahaman siswa terhadap pemanfaatan dan penerapan pembelajaran matematika di masyarakat perlu ditingkatkan. Pembelajaran matematika yang saat ini dilaksanakan di sekolah dasar lebih didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima pemahaman yang hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami dan mengaplikasikan konsep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan sehari-hari.

Fakta menunjukkan bahwa mata pelajaran matematika sering dihubungkan dengan kebosanan, keengganan, dan kegagalan bagi sebagian siswa. Matematika juga diklasifikasikan ke dalam kelompok mata pelajaran yang sulit dan abstrak sehingga banyak siswa takut untuk mempelajarinya.

Dengan suasana yang demikian, siswa akan sulit menerima materi yang diajarkan. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurang variatifnya strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sehingga pembelajaran matematika dianggap tidak menarik bagi para siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa siswa di SDN Bakaran Kulon 01 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, diperoleh fakta bahwa pelajaran matematika masih dirasakan sulit bagi sebagian siswa khususnya pada materi sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat dan layang-layang. Pada dasarnya dalam mempelajari materi tersebut siswa memerlukan pemahaman konsep yang saling berhubungan secara bermakna, bukan hanya dengan hafalan. Pembelajaran matematika memerlukan variasi strategi pembelajaran salah satunya karena materinya memang bervariasi.

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru matematika kelas V diperoleh hasil dengan permasalahan pemahaman pada materi sifat-sifat bangun datar rendah.Hal ini didukung oleh hasil ulangan siswa kelas V pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi sifat – sifat bangun datar, memperoleh hasil 90 % siswa mendapat nilai kurang dari KKM , sedangkan hanya 10 % siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM.

(5)

5 LANDASAN TEORI

1. Pemahaman Sifat-Sifat Bangun Datar a. Matematika

Matematika adalah suatu ilmu yang mempelajari bilangan, bangun dan konsep-konsep yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika, menggunakan simbol-simbol yang umum serta dapat diaplikasikan dalam bidang lainnya (Raudatul Jannah,2011:26).

b.Pengertian Pemahaman

Menurut kamus ilmiah, kata “paham” diartikan “tanggap” atau “mengerti dengan benar” (Al-Barry & Pius, 2009: 142). Pemahaman merupakan salah satu aspek dalam ranah kognitif dari tujuan kegiatan belajar mengajar. Aspek ini merupakan aspek yang sangat penting, bahkan dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat ditonjolkan. Bila kita melakukan kegiatan belajar mengajar yang pertama-tama adalah memahami atau mengerti apa yang kita pelajari. c. Sifat-Sifat Bangun Datar

Menurut Ian ( http://ian.wordpress.com.2010) menjelaskan bahwa bangun datar adalah sebuah bangun berupa bidang datar yang dibatasi oleh beberapa ruas garis lurus atau lengkung, memiliki dua dimensi yaitu panjang dan lebar tetapi tidak memiliki tinggi atau tebal. Jumlah dan model ruas garis yang membatasi bangun tersebut menentukan nama dan bentuk bangun datar

d. Indikator Pemahaman

Pemahaman merupakan kompetensi yang dimiliki siswa dalam memahami suatu materi dan dalam melakukan prosedur secara luwes, akurat, efisien dan tepat. Indikator yang menunjukkan pemahaman antara lain: 1) Menyatakan ulang sebuah konsep.

2) Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. 3) Memberi contoh dan non-contoh dari konsep.

4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. 5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.

6) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu. 7) Mengaplikasikan pemecahan masalah (Jihad dan Haris, 2008:149).

Selanjutnya Kilpatrick dan Findell (Dasari, 2008: 71) mengemukakan indikator pemahaman konsep, yaitu:

1) Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.

2)Kemampuan mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk materi.

3) Kemampuan menerapkan konsep.

4)Kemampuan memberikan contoh dan counter example dari konsep yang telah dipelajari.

5) Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematika.

6)Kemampuan mengaitkan berbagai konsep (internal dan eksternal matematika).

(6)

6

arti dari bahan yang telah dipelajari. Kemampuan seseorang dalam memahami sesuatu dapat dilihat dari kemampuannya dalam menerima suatu materi kemudian mengkomunikasikannya dalam bentuk lainnya dengan kata-kata sendiri.

Indikator pemahaman dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1) Siswa mampu menyebutkan kembali mengenai konsep yang dipelajari. 2) Siswa mampu menjelaskan konsep yang dipelajari.

3) Siswa mampu memberikan contoh dari konsep yang dipelajari.

4) Siswa mampu memperluas atau mengembangkan konsep yang dipelajari. 5) Siswa mampu mengaitkan konsep yang dipelajari.

6) Siswa mampu menyimpulkan konsep yang dipelajari. 2. Strategi Pembelajaran Group Investigation

a. Pengertian Strategi Pembelajaran Group Investigation

Group Invsetigation adalah strategi pembelajaran yang melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi atau penyelidikan. Strategi ini menuntut siswa agar memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok.

Eggen & Kauckhak mengemukakan Group investigation adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik.

b. Ciri Khas Group Investigation

1) Menekankan partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri informasi melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau internet.

2) Siswa dituntut memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok.

3) Keterlibatan siswa secara aktif dimulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

4) Peran guru dalam group investigation sebagai pembimbing, konsultan dan memberi kritik yang membangun.

c. Tujuan Stategi Pembelajaran Group Investigation

Stategi Pembelajaran Group Investigation memiliki tiga tujuan yang saling terkait,yaitu :

1) Pengembangan ketrampilan penemuan.

2) Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik.

3) Melatih siswa untuk bekerja secara kooperatif dalam memecahkan masalah. Jadi, strategi group investigation dapat mencapai tiga hal, yaitu siswa dapat

belajar dengan penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerja secara kooperatif sebagai bekal ketrampilan hidup (life skill).

d. Langkah – langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Group Investigation Sharan membagi langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran

group investigation sebagai berikut:

(7)

7

3). Guru memanggil ketua setiap kelompok untuk satu materi tugas, sehingga satu kelompok memperoleh tugas yang berbeda dengan kelompok lainnya. 4). Setiap kelompok membahas materi secara kooperatif.

5). Setelah selesai diskusi dan memperoleh pengetahuan baru, lewat juru bicara kelompok menyajikan hasil kegiatan kelompok.

6). Guru memberikan penjelasan singkat dan memberikan kesimpulan. 7). Evaluasi

8). Penutup.

e. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Group Investigation 1). Kelebihan Strategi Pembelajaran Group Investigation sebagai berikut : a). Melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa memandang perbedaan status,

prestasi, agama, suku, dan jenis kelamin.

b). Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan. c). Berpikir dan bertindak kreatif.

d). Menumbuhkan tanggung jawab dan kerjasama siswa.

2). Kekurangan Strategi Pembelajaran Group Investigation sebagai berikut: a). Memerlukan alokasi waktu yang relatif lama.

b). Siswa yang memiliki kemampuan akademik lemah memberikan kontribusi yang kurang dalam kelompok.

METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian

Tempat Penelitian ini adalah SDN Bakaran Kulon 01, Juwana Pati dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada semester II yang pelaksanaannya mulai bulan Januari sampai bulan Maret 2013

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah guru sebagai pelaku peneliti dan kolabulator, dan siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana dengan jumlah 30, terdiri dari laki – laki 16 siswa dan siswa perempuan sebanyak 14 siswa .

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini diawali dengan tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing) dan melakukan refleksi (reflecting). Prosedur yang akan dilaksanakan pada penelitian ini mengacu pada penelitian tindakan kelas dengan model siklus. Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan sebanyak 2 siklus.

Refleksi pada siklus II merupakan tahapan akhir dalam penelitian ini. Dari hasil observasi dan wawancara pada siklus II peneliti dapat mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu dapat diketahui adanya peningkatan hasil tes. Indikator keberhasilan siklus II adalah sekurang-kurangnya sebanyak 75% siswa mencapai nilai di atas KKM.

Untuk lebih memperjelas uraian yang telah disampaikan di atas, berikut merupakan gambar skema prosedur penelitian yang akan dilakukan:

(8)

8

a. Data kualitatif yaitu data yang berupa hasil pengamatan observer terhadap pemahaman materi sifat-sifat bangun datar dan penerapan strategi pembelajaran group investigation.

b. Data kuantitatif yaitu data yang berupa hasil belajar siswa atau nilai ulangan yang diperoleh siswa.

2. Sumber Data

Ditinjau dari sumber data maka dapat diperoleh data sebagai berikut: a. Data primer yaitu data dari guru dan data yang diperoleh secara langsung

oleh siswa.

b.Data sekunder yaitu data dari observer atau dari hasil kolaborasi dengan teman sejawat.

E. Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data adalah Wawancara,observasi,dokumentasi dan tes F. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi,RPP, dan tes formatif

G.Validitas Data

Peneliti menggunakan 2 jenis triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber merupakan teknik pengumpulan data yang sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda, yaitu data tersebut dilakukan recek kebenarannya dari sumber lain yang dianggap paham dengan data.Triangulasi waktu artinya data tersebut dicek pada responden pertama pada waktu yang berbeda.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Komparatif dan Kritis

Analisis Data Komparatif, digunakan untuk data kuantitatif hyakni membandingkan hasil antar siklus.Analisis kritis digunakan untuk mengungkap kelebihan dan kekurangan kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Analisis Data Interaktif

Suwandi (2011:29) mengemukakan bahwa data yang diperoleh dalam PTK, secara umum dianalisis melalui deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan cara kuantitatif sederhana, yakni dengan persentase (%) dan data kualitatif dianalisis dengan membuat penilaian kualitatif (kategori).

I. Indikator Kinerja

Dalam penelitian ini, peneliti membuat indikator kinerja sebagai berikut: Penerapan strategi pembelajaran group investigation dinyatakan dapat

meningkatkan pemahaman materi sifat-sifat bangun datar apabila 75 % dari jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 70.

HASIL PENELITIAN

(9)

9

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas dengan penerapan strategi pembelajaran group investigation, guru sudah baik dalam mengkondisikan kelas dan memberikan apersepsi pada kegiatan awal pembelajaran, tetapi pada kegiatan inti pembelajaran guru sedikit menggali pengetahuan dari siswa sehingga kegiatan eksplorasi hanya sedikit dilakukan. Pada saat pembagian kelompok guru juga kurang heterogen dalam pembagian kelompok, siswa yang memiliki kemampuan inteligen lebih kurang disebar merata pada setiap kelompok sehingga ada kelompok yang belum mampu memahami materi dengan baik. Demikian pula pada saat kegiatan konfirmasi, guru kurang memberikan penjelasan dari presentasi setiap kelompok, akibatnya siswa belum mengetahui pasti kebenaran penemuan konsep yang dihasilkan dari hasil kegiatan kelompok.Demikian pula pada kegiatan akhir pembelajaran, guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum dipahami. Hal ini menyebabkan siswa yang belum paham memiliki pemahaman yang masih rendah pada materi pembelajaran sifat-sifat bangun datar.

Adapun hasil capaian nilai evaluasi yang dijadikan tolok ukur hasil pemahaman sifat-sifat bangun datar siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01 pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.7 Daftar Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus I

No. Nama Siswa Nilai Kriteria

1. Ahmad Sahri 50 Belum Tuntas

2. Aswin Abdul Rohim 73 Tuntas

3. Bagas Indarto 70 Tuntas

4. Chika Lestari 53 Belum Tuntas

5. Dani Mahendra 75 Tuntas

6. Duaja Adijaya 62 Belum Tuntas

7. Ega Meilandri 58 Belum Tuntas

8. Eka Indriana 52 Belum Tuntas

9. Eksida Dwi Tyas 45 Belum Tuntas

10. Elvin Yanuar 85 Tuntas

11. Erika Nur Fahjati 84 Tuntas 12. Ervina Nurul Sari 80 Tuntas

13. Fadhil Muarif 60 Belum Tuntas

14. Finna Luthfiah 72 Tuntas

15. Gilang Ariyanto 65 Belum Tuntas

16. Istiqomah 71 Tuntas

17. Jhony Maulana 70 Tuntas

18. Listya Rini 60 Belum Tuntas

19. Muhammad Fauzi Wibowo 70 Tuntas

20. Muhammad Hidayat 73 Tuntas

21. Puput Safitri 74 Tuntas

22. Rias Arvianti 73 Tuntas

23. Runik Ariani 89 Tuntas

(10)

10

25. Shofi Ardina 77 Tuntas

26. Siti Aisyah 65 Belum Tuntas

27. Tholif Vian Pratama 71 Tuntas

28. Wibisono Aji 82 Tuntas

29. Winoto 60 Belum Tuntas

30. Yuni Susanti 65 Belum Tuntas

Jumlah siswa tuntas KKM 18 Persentase siswa tuntas KKM 60 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan tabel frekuensi nilai pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siklus I sebagai berikut :

Tabel 4.8 Daftar Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I

No. Skor f % Keterangan Kategori

1. > 90 0 0 Tuntas Sangat Baik

2. 80 – 89 6 20 Tuntas Baik

3. 70 – 79 12 40 Tuntas Cukup

4. < 70 12 40 Belum Tuntas Kurang

Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa pada siklus I terdapat 18 siswa telah memenuhi KKM sehingga didapatkan persentase pencapaian KKM 60 %, namun masih ada 12 siswa atau 40 % siswa belum mencapai KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman siswa pada materi sifat-sifat bangun datar, tetapi masih belum memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini, sehingga harus dilanjutkan pada siklus berikutnya (siklus II) untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman siswa sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

e. Hasil Pelaksanaan Siklus II

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan penerapan strategi pembelajaran group investigation lebih baik daripada siklus I. Hal ini dapat dilihat dari langkah pembelajaran yang telah sesuai dengan perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun dari kegiatan awal hingga akhir pembelajaran.

Demikian pula pada hasil belajar siswa, menunjukkan peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siklus II telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan maka proses penelitian telah berhenti pada siklus II. Hasil capaian nilai evaluasi yang dijadikan tolok ukur peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa adalah sebagai berikut

(11)

11

Tabel 4.9 Daftar Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus II

No. Nama Siswa Nilai Kriteria

1. Ahmad Sahri 65 Belum Tuntas

2. Aswin Abdul Rohim 75 Tuntas

3. Bagas Indarto 72 Tuntas

4. Chika Lestari 60 Belum Tuntas

5. Dani Mahendra 76 Tuntas

6. Duaja Adijaya 71 Tuntas

7. Ega Meilandri 63 Belum Tuntas

8. Eka Indriana 70 Tuntas

9. Eksida Dwi Tyas 64 Belum Tuntas

10. Elvin Yanuar 89 Tuntas

11. Erika Nur Fahjati 90 Tuntas 12. Ervina Nurul Sari 75 Tuntas

13. Fadhil Muarif 70 Tuntas

14. Finna Luthfiah 73 Tuntas

15. Gilang Ariyanto 67 Belum Tuntas

16. Istiqomah 81 Tuntas

17. Jhony Maulana 73 Tuntas

18. Listya Rini 75 Tuntas

19. Muhammad Fauzi Wibowo 70 Tuntas

20. Muhammad Hidayat 82 Tuntas

21. Puput Safitri 80 Tuntas

22. Rias Arvianti 75 Tuntas

23. Runik Ariani 98 Tuntas

24. Shellya Arvintya 96 Tuntas

25. Shofi Ardina 80 Tuntas

26. Siti Aisyah 70 Tuntas

27. Tholif Vian Pratama 73 Tuntas

28. Wibisono Aji 85 Tuntas

29. Winoto 63 Belum Tuntas

30. Yuni susanti 70 Tuntas

Jumlah siswa tuntas KKM 28

Persentase nilai tuntas KKM 80 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan tabel frekuensi pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siklus II sebagai berikut :

Tabel 4.10 Daftar Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa Pada Siklus II

No. Skor f % Keterangan Kategori

1. > 90 3 10 Tuntas Sangat Baik

2. 80 – 89 6 20 Tuntas Baik

3. 70 – 79 15 50 Tuntas Cukup

(12)

12

Pada tabel frekuensi di atas terlihat bahwa terdapat 80 % siswa yang tuntas KKM, yang terdiri dari 10 % siswa memiliki katagori nilai sangat baik, 20 % siswa memiliki katagori nilai baik, 50 % siswa memiliki katagori nilai cukup, sedangkan 20 % siswa belum tuntas KKM. Data diatas sebagai bukti peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar dibandingkan pada hasil pelaksanaan siklus I. Karena pada siklus II telah memenuhi indikator kinerja yang direncanakan yaitu minimal 75 % dari jumlah siswa telah mencapai ≥ nilai KKM yaitu 70, bahkan hasil penelitian menunjukkan hasil melebihi indikator kinerja maka penelitian berhenti pada siklus II.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembelajaran dengan strategi group investigation dengan 2 siklus telah menunjukkan perubahan yang berarti. Pembelajaran dengan strategi group investigation pada siklus I memiliki kekurangan yang dijelaskan pada hasil pelaksanaan siklus I dan diperbaiki pada siklus II. Setelah diadakan perbaikan pada siklus II maka diperoleh hasil bahwa pembelajaran dengan strategi group investigation berhasil dengan baik. Hal ini didasarkan pada adanya peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V.

Dalam meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa, guru selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian, pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Guru menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa adanya inovasi dalam pembelajaran sehingga kurang aktif dan pembelajaran kurang menarik. Tindakan yang dilakukan guru dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi sifat-sifat bangun datar bagi siswa kelas V dengan penerapan strategi pembelajaran group investigation.

Adapun peningkatan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri Bakaran Kulon 01 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.11 Daftar Hasil Evaluasi Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No. Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. Ahmad Sahri 45 50 65

2. Aswin Abdul Rohim 55 73 75

3. Bagas Indarto 50 70 72

4. Chika Lestari 40 53 60

5. Dani Mahendra 50 75 76

6. Duaja Adijaya 49 62 71

7. Ega Meilandri 45 58 63

8. Eka Indriana 48 52 70

9. Eksida Dwi Tyas 40 45 64

10. Elvin Yanuar 60 85 89

11. Erika Nur Fahjati 79 84 90

12. Ervina Nurul Sari 58 80 75

(13)

13

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan dalam tabel frekuensi nilai pemahaman sifat-sifat bangun datar pada pra siklus, siklus I,dan siklus II sebagai berikut :

Tabel 4.12 Daftar Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa Pra Siklus,Siklus I,dan Siklus II No. Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II Keterangan Kategori

f % f % f %

1. >90 0 0 0 0 3 10 Tuntas Sangat baik 2. 80-90 2 6,7 6 20 6 20 Tuntas Baik 3. 70-79 1 3,3 12 40 15 50 Tuntas Cukup 4. <70 27 90 12 40 6 20 Belum Tuntas Kurang Dari tabel daftar frekuensi di atas, lebih jelasnya digambarkan pada grafik sebagai berikut :

14. Finna Luthfiah 55 72 73

15. Gilang Ariyanto 47 65 67

16. Istiqomah 60 71 81

17. Jhony Maulana 58 70 73

18. Listya Rini 58 60 75

19. Muhammad Fauzi Wibowo 68 74 80

20. Muhammad Hidayat 69 73 75

21. Puput Safitri 77 77 83

22. Rias Arvianti 80 85 87

23. Runik Ariani 88 89 93

24. Shellya Arvintya 87 89 96

25. Shofi Ardina 60 70 80

26. Siti Aisyah 76 76 91

27. Tholif Vian Pratama 55 73 85

28. Wibisono Aji 55 75 77

29. Winoto 50 60 63

30. Yuni susanti 51 65 70

(14)

14

Gambar 4.2 Grafik Frekuensi Nilai Hasil Evaluasi Siswa Pra Siklus,Siklus I,dan Siklus II

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: "Penerapan strategi pembelajaran Group Investigation

dapat meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V SDN Bakaran Kulon 01 Juwana Pati tahun ajaran 2012/2013”. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian bahwa > 75% siswa berhasil menuntaskan nilai KKM yang telah ditentukan dalam indikator kinerja.

Peningkatan pemahaman konsep bangun datar siswa dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 70. Adapun peningkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.Pada pra siklus, siswa yang memenuhi KKM adalah 3 siswa dari 30 siswa atau sebanyak 10 %.

2.Pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 18 siswa dari 30 siswa atau sebanyak 60 %.

3.Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 24 siswa dari 30 siswa atau sebanyak 80 %.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam usaha untuk meningkatkan pemahaman konsep bangun datar siswa di kelas melalui strategi pembelajaran group investigation, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut :

1. Saran Bagi Guru

Sebagai bahan masukan guru untuk memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas V. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajarangroup investigation.

2. Saran Bagi Peneliti Berikutnya 0

5 10 15 20 25 30

>90 80-90 70-79 <70

Pra siklus

Siklus I

(15)

15

Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa, hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan strategi pembelajaran yang lebih variatif, sehingga pemahaman siswa dapat ditingkatkan melalui berbagai strategi pembelajaran yang inovatif.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Barry, M Dahlan dan Pius Partanto. 2001. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.

Ariyanto. 2011. Pembelajaran Aritmatika Sekolah Dasar. Surakarta: PSKGJ-FKIP UMS.

Catharina. 2005. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Dasari,D.2002. Pengembangan Pembelajaran Matematika Berdasarkan

Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam Proceeding National Science Education Seminar. Malang: Universitas Negeri Malang.

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Depdiknas.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008 . Evaluasi Pembelajaran. Jogjakarta: Multi Pressindo.

Joko Suwandi. 2011. PenelitianTindakanKelas.Surakarta: PSKGJ-FKIP UMS.

Kilpatrick, J. Dan Findell. 2001. Adding + It Up Helping Children Learn Mathematics. Washington, DC: National Academy Press.

Kunandar.2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Rajawali Press.

Raudatul Jannah. 2011. Membuat Anak Cinta Matematika dan Eksak Lainnya. Yogyakarta: Diva Press.

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Surabaya: Rajawali Press.

Sri Hartini.2011. Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: PSKGJ-FKIP UMS. Suwandi, Sarwiji dan Rohmadi, Muhammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah Bibliografi. Surakarta: Yuma Pustaka – FKIP UNS.

Budimansyah.2007.”Belajar Kooperatif Model Penyelidikan Kelompok dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman untuk Meningkatkan Ketrampilan Membaca Siswa Kelas V SD”(Tesis S-2).Malang:Univ.Negeri Malang. Maimunah. 2005. “Pembelajaran Volume Bola dengan Belajar Kooperatif Model

GI pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium UM”. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

http://arinil.wordpress.com.2011. http://ian.wordpress.com.2010.

http://id.shvoong.com/-sciences/education.2007.

www.kajianpustaka.com/2012/10/model-pembelajaran-group-

Gambar

Tabel 4.7 Daftar Hasil Evaluasi Siswa  Pada Siklus I
Tabel 4.8 Daftar Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I
Tabel 4.11 Daftar Hasil Evaluasi Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Tabel 4.12 Daftar Frekuensi Hasil Evaluasi Siswa Pra Siklus,Siklus I,dan Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Selasa tanggal lima belas bulan Agustus tahun Dua Ribu Tujuh Belas. (15-08-2017), sesuai dengan jadwal yang termuat pada portal

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya, sehingga skripsi yang berjudul “Perancangan Program Aplikasi Optimasi Pelatihan Sumber Daya

Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun.... **) Diisi sesuai dengan ketersediaan data. Analisis terhadap indikator kinerja lainnya pada fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi

Jenis penutup lantai yang akan dipakai adalah lantai plester ekspos matte pada ruang utama yaitu hall studio foto dan ruang studio agar tidak memantulkan cahaya.

Kamus Kesehatan dan Kedokteran Online,2012 available from: http://www.englishindo.com/. Karlovic.Z, Peric.M, Vladic.D, Kosjerina.A, Majeric-Kogler

Koleksi Program VB 6.0 Konsep ADO untuk Tugas Akhir dan Skripsi. Jakarta : PT Elex

Dim AddStatus As Boolean Dim StrFilePath As String Dim SQLTemp As String Dim NewForm As Form. Private Sub cmdHapus_Click() On Error

Peraturan pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non