34
digunakan sebagai acuan langkah-langkah pengerjaan pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.1 Diagram alir analisis perancangan hidrolik sistem pipa Mulai
Survey dan pengambilan data
Penentuan jalur pipa
Penentuan jenis pipa
Analisa jenis aliran Menentukan tekanan dan head
maksimum yang diizinkan pada sistem
A
Gambar 3.2 Diagram alir analisis perancangan hidrolik sistem pipa (lanjutan). Menghitung kerugian total
pada sistem A
Penentuan jumlah dan stasiun pompa
Penentuan spesifikasi pompa
Perencanaan perlindungan dan instalasi sistem pipa
Selesai
3.2.1. Faktor Pertimbangan
Dalam penentuan jalur pipa yang akan dilalui, untuk lebih mengefisiensikan distribusi bahan bakar minyak pertamax dari PT. Pertamina Balongan Indramayu sampai PT. Pertamina Plumpang, maka perlu mempertimbangkan beberapa parameter yang mempengaruhinya. Oleh karena dalam analisis perancangan sistem perpipaan ini menggunakan jenis onshore pipelines, maka ada beberapa faktor pertimbangan berdasarkan referensi yang ada, yakni :
1. Lingkungan
2. Letak geografis keadaan (daerah berbatu, elevasi, daerah resapan) 3. Perlintasan (jalan raya, sungai, rel kereta api, jembatan)
4. Area yang berpopulasi (rumah warga, perkantoran) 5. Penempatan lokasi pompa
6. Instalasi pemsangan pipa dan pompa [10]
3.2.2. Software Bantuan
Dalam menganalisis data keadaan geografis dan topografi dari suatu lokasi yang akan dilalui pipa, digunakan beberapa software bantuan, yakni :
1. Google Earth 7.0.1.8244 beta
2. GPS Visualizer
Merupakan suatu software online yang digunakan untuk mengolah data yang dihasilkan oleh Google Earth, yang menampilkan beberapa parameter yang dibutuhkan dalam pemetaan, seperti elevasi ketinggian, jarak, garis bujur, dan garis lintang. Untuk analisis perancangan ini, GPS Visualizer dibutuhkan untuk mengetahui elevasi dan jarak tiap kilometer dari jalur yang dibuat.
Dari jarak tiap kilometer tersebut akan tampak juga elevasi ketinggian tiap kilometer dari titik-titik yang kita buat pada software Google Earth, sehingga memudahkan dalam penentuan lokasi stasiun pompa dan penentuan
head total yang dibutuhkan. Pada Gambar 3.3 dibawah ini diperlihatkan tampilan dari software online GPS Visualizer.
Pada analisis perancangan ini, panjang total keseluruhan jalur pipa yang direncanakan yakni 173,8471 km, seperti tampak pada Gambar 3.4 dibawah ini :
Gambar 3.4 Jalur distribusi minyak pertamax dari depot Balongan ke depot Plumpang (Google Earth 7.0.1.8244 beta)
Keterangan :
: Jalur pipa yang direncanakan
Dari Gambar 3.4 diatas dapat terlihat bahwa sebagian besar jalur pipa yang dilalui menyusuri daerah pantai guna memudahkan dalam segi perawatan dan transportasi. Titik berwarna kuning yang berada pada sebelah kanan gambar, merupakan titik awal (inlet) dari jalur pipa, yakni PT. Pertamina Balongan Indramayu sementara titik berwarna kuning pada sebelah kiri gambar merupakan titik akhir (outlet) dari jalur pipa, yakni PT. Pertamina Plumpang Jakarta.
Gambar 3.5 Grafik hubungan antara elevasi dan jarak
(http://www.gpsvisualizer.com/)
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa titik awal (inlet) memiliki elevasi sebesar 4,9 m sedangkan titik akhir (outlet) memiliki elevasi sebesar 1,8 m. Untuk titik tertinggi elevasi berada pada jarak 165,9028 m dengan elevasi sebesar 8,7 m dan untuk titik terendah elevasi berada pada jarak 72,4309 m dengan elevasi sebesar -2,2 m dibawah permukaan laut.
Jalur yang direncanakan tidak memiliki perbedaan yang terlalu ekstrim, dikarenakan jalur sebagian besar menyusuri daerah pantai, sehingga berpengaruh pada
3.3.1. Karakteristik Bahan Bakar Minyak Pertamax
Bahan bakar minyak adalah suatu senyawa organik yang dibutuhkan dalam suatu pembakaran untuk mendapatkan energi pembakaran. Bahan bakar minyak ini merupakan hasil dari proses destilasi minyak bumi (Crude Oil) menjadi fraksi-fraksi yang diinginkan.
Untuk bahan bakar minyak pertamax memiliki angka oktan (RON) minimal 92, diperuntukkan sebagai bahan bakar bensin. Dengan angka oktan yang tinggi, pertamax cocok untuk mesin kendaraan yang mempunyai rasio kompresi tinggi. Pertamax diproduksi dengan tanpa timbal dan diberi tambahan aditif generasi terbaru yang dapat memberikan perlindungan pada mesin dengan pembakaran lebih sempurna, sehingga membuat mesin bersih dari deposit pada waktu intake valve, port fuel injector dan
combustion chamber. Selain itu, memberi keuntungan lain berupa proteksi anti karat pada tanki dan saluran bahan bakar. [11]
Tabel 3.1 Data fisik dan kimiawi Bahan Bakar Minyak pertamax [11]
No. KARAKTERISTIK SATUAN BATASAN METODE
MIN MAKS ASTM Lain
1. Angka Oktana Riset RON 91.0 - D 2699-86
2. Stabilitas Oksidasi (Periode Induksi) Menit 480 - D 525-99a
3. Kandungan Belerang % m/m - 0.05 1) D 2622/D 1266
4. Kandungan Timbal (Pb) gr/liter - 0.013 2) D 3237/D 5069
5. Kandungan Phospor mg/l - - D 3231 - 99
6. Kandungan Logam (Mn, Fe dll) mg/l - - D 3831-94
7. Kandungan Silikon mg/kg - - iICP-AES (Merujuk Metode in house
dengan batasan deteksi = 1 mg/kg)
8. Kandungan Oksigen % m/m - 2.7 3) D 4815-94a
21. Penampilan Visual Jernih dan terang
22. Warna Biru