• Tidak ada hasil yang ditemukan

Galuh Arum Permatasari 2010113130202 Lap.KTI Bab2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Galuh Arum Permatasari 2010113130202 Lap.KTI Bab2"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Gait atau Gaya Berjalan

Salah satu gerak tubuh yang dilakukan manusia setiap harinya adalah berjalan. Berjalan merupakan gerak lokomosi yang melibatkan dua kaki, untuk mendukung propulsi dengan salah satu kaki kontak atau bersentuhan dengan tanah. Berjalan meskipun terlihat sederhana namun melibatkan berbagai mekanisme yang bisa menimbulan gerak kompleks. Gaya berjalan merupakan hasil integrasi antara tulang, sistem saraf (sistem saraf pusat dan perifer), otot, dan factor lingkungan (sepatu, permukaan tempat pijakan). Secara mekanis, gaya berjalan atau gait membutuhkan kerjasama antara ekstremitas atas dan bawah pada kedua sisi. Ketika satu kaki menyentuh tanah sebagai penahan, pendukung gerak, dan pendorong, kaki lainnya mengayun untuk membuat satu langkah. Hal tersebut menimbulkan gait / gaya berjalan sebagai gerakan bergantian yang ritmis antara kaki, lengan dan badan untuk membuat gerak maju. Syarat terbentuknya suatu gait adalah balance (keseimbangan), weight bearing, dan forward

propultion (dorongan kedepan). 13,15,19

1.1.1 Gait Cycle

Gait atau gaya berjalan merupakan suatu fenomena siklik yang bisa dibagi

dalam segmen atau fase. Berdasarkan terminologi tradisional, gait digambarkan sebagai proses heelstrike, heel rise, dan toe off. Sedangkan menurut terminologi Rancho Los Amogis (RLA) yang populer di awal 1990-an, lebih menekankan pada

lamanya segmen atau proses, seperti loading response, terminal stance, dan

pre-swing20. saat berjalan salah satu ekstremitas akan berperan memberikan support

(2)

Siklus gai lantai/tana analisis ga

1.

2.

3.

4.

Sat (Gambar dimulai d dimulai d proses sta Karena ha 2).

it dimulai d

ah berikutn aya berjalan Step length

normal kak Stride leng

yang sama Cadence at

langkah/me Walking v

dengan step

tu gait cyc

1). Stance m

dengan initi dengan

toe-ance dan sw

al tersebut,

dari salah sa nya oleh ka

n / gait. h, jarak kak

ki kanan dan gth adalah ja

berikutnya tau irama j enit.

elocity / g

p length. Pa

cle terdapat

merupakan ial contact,

-off. Manu

wing berlan

ada beberap

S

atu kaki ber aki yang sa

ki kontak de n kiri pada g arak antara

alan. Irama

gait speed

ada dewasa t dua perio

kondisi dim , sedangkan

usia memil ngsung berg

pa proses y

Gambar 1 Sumber : Kh

rsentuhan ta ama. Ada

engan tanah gait normal

kontak kak

a normal pa

merupakan normal bias ode, stance mana kaki m

n swing did

liki dua ek gantian (con yang terjadi

1. Fase gait harb, 201122

anah hingga beberapa p

h dengan ka adalah sam ki dengan ta

ada dewasa

perkalian sanya 1,5 m e phase d

menyentuh l definisikan kstremitas b

ntralateral)

selama gai

2

a diakhiri k parameter d

aki lainnya, ma.

anah dengan

sekitar 10

antara cad m/s. 13,17,18,21

dan swing p

lantai atau kaki meng bawah seh ) kanan dan it cycle (Ga

(3)

Dalam fa loading re

atau termi terdapat p terminal s

gait time,

se stance m

esponse yai

inal stance,

proses accel swing (Gam

yang terbag

Gamb S

meliputi pr itu permula , dan toe-of

leration ata

mbar 3). Du gi dalam sta

bar 2 : Eve Sumber : Le

roses heel an kontak k off atau pre

au initial sw

urasi tersele ance time da

ent in a gait evine, 20122

contact/ in

kaki dengan -swing. Se

wing, midsw

esaikannya an swing tim

cycle

21

itial contac

n tanah, mid edangkan da wing, dan d

siklus gait me. 13,17,18

ct, foot-flat

dstance, he

dalam fase s deceleration

t dikenal de t atau

eel-off

swing

n atau

(4)

1.1.2 Fa Me antara lain

1.

G

aktor-fakto enurut Shru n usia, kecep Gender / Je

Mesk berjalan/ga adanya per pendek dib yang lebih pria dan w kinematics

lutut lebih swing. Pe

osteoartriti

Gambar 3 : Sum

r yang Mem uti, bebera patan, dan g enis Kelami kipun beber ait antara p

rbandingan banding pria pendekStu wanita denga

, dan menu besar saat erbedaan k

s lebih bes

: Pembagian mber : Mah

mpengaruh apa hal ya

gender atau

in

rapa penelit pria dan w

langsung. a, cadences udi yang di an usia yan unjukkan ba

t initial con

kinematik sar pada w

n fase stanc hmoud, 2005

hi Gait ang mempe u jenis kelam

ti melapork anita, hany Wanita m s lebih tingg

lakukan Ke ng sama me ahwa wanita ntact dan f

ini menj wanita. Ada

ce dan swing

523

engaruhi ga min

kan adanya ya sedikit st emiliki lan gi dibanding errigan mem

enunjukkan a memiliki fleksi lebih

elaskan ad anya perbed

g

ait perform

perbedaan tudi menya ngkah kaki g pria dan s mbandingka n perbedaan

momen ek besar saat danya kej daan gait

mance

gaya atakan lebih stride

an 90 joint

stensi t

(5)

berhubungan dengan jenis kelamin diduga juga karena faktor perbedaan anatomi, tinggi badan maupun panjang kaki wanita biasanya lebih pendek daripada laki-laki 8,24–26

2. Walking Speed

Kecepatan berjalan mempengaruhi beberapa parameter gait, seperti cadence, step length, dan stride. Seiring bertambahnya kecepatan, parameter-parameter tersebut ikut meningkat, juga berubah seiring menurunnya kecepatan. Bertambahnya walking speed nampaknya juga mempengaruhi peningkatan step width. Hal lain yang ikut terpengaruh adanya perubahan kecepatan ini adalah ground reaction activity, pola aktivitas otot, joint moment, jount reaction forces

yang ikut meningkat bersamaan dengan peningkatan walking speed.24 3. Usia

Seiring bertambah usia, gait berkembang, mulai dari masa kanak-kanak hingga usia lanjut. Usia diatas 60 tahun samapi lebih dari 100 tahun menunjukkan perubahan gait. Umumnya semakin lanjut usia kecepatan berjalan juga berkurang, sementara menurunnya walking speed mengakibatkan berkurangnya step length, joint excurtion, dan

ground reaction forces. Oleh karena itu, perubahan gait yang terjadi

karena usia umumnya sebagai efek sekunder turunnya walking speed. Selain itu, faktor usia berhubungan dengan berkurangnya kekuatan otot quadriceps, m. Plantar flexors, dan hip flexor, range of motion, dan

oxygen uptakeoxygen uptake berhubungan dengan pengurangan

walking speed. Usia juga berhubungan dengan ketajaman pengelihatan.

Semakin tinggi usia, ketajaman pengelihatan akan berkurang, hal tersebut mempengaruhi gait pada lansia, selain karena pengaruh ekstensi lutut yang berkurang. Ekstensi lutut dan nyeri sendi lutut terutama mempengaruhi parameter gait dari segi jarak dan waktu. 24,27 4. BMI

(6)

dapat mempengaruhi berdiri, berjalan, dan berlari. Pola gait pada orang obesitas perbedaan perbedaan mekanik gerak tubuh dibanding orang normal. Bentuk tubuh dipengaruhi oleh timbunan lemak. Orang obesits memiliki ground reaction forces, stance-phase sagital-plane net muscle

moment¸dan step width lebih besar dibanding orang tanpa obesitas.

Kecepatan berjalan orang tanpa obesitas sekitar 1,4 m/s sedangkan pada obesitas sekitar 1,2 m/s, kecepatan berjalan berbanding terbalik dengan BMI. Pada anak-anak, walking speed tergantung pada usia, meskipun anak dengan obesitas memiliki kecepatan berjalan 10%-15% lebih lambat daribada anak tanpa obesitas. Pengaruh obesitas pada walking speed juga mempengaruhi peningkatan fase stance dan berkurangnya

fase swing, step width juga meningkat. 28–30 5. Jenis Sepatu

Jenis sepatu atau footwear juga bisa memperngaruhi gait. Pada anak-anak, sepatu dapat memperpanjang langkah dengan meningkatnya sudut dan gerak lutut serta meningkatya aktivitas tibialis anterior. Saat berlari, sepatu mengurangi swing phase, meskipun belum diketahui dengan jelas pengaruh jangka panjangnya bagi pertumbuhan dan perkembangan. Sepatu dengan berbagai jenis ketinggian juga mempengaruhi gait. Sepatu hak tiggi meningkatkan plantarfleksi kaki.perubahan struktur tulang dari sendi ankle, midtarsal, dan metatarsophalangeal. Perubahan anatomi menimbulkan perubahan

fungsional termasuk ground reaction forces telapak kaki medial, berkurangnya pronasi kaki saat midstance, dan meningkatnya vertical ground reaction force saat heel strike. Penelitian terhadap sepatu hak

(7)

1.1.3 Pe Pe cadence, d

walk test spatial, tem kurang me

a.

speatu hak calluces. D

dan gait. 3

enilaian Par nilaian par dan kecepat (10mWT) mporal, dan emadai.

Prosedur k 1. Partisi

dengan 2. Untuk

terjadi m sebe 3. Waktu stopwa 4. Param

di kert

tinggi dala Distribusi tek

1–33

rameter Ga rameter gai

tan gaya ber merupaka n kinematik

kerja ipan dimin

n pita k menghilan

i di awal da elum tanda u berjalan

atch

meter gait la tas. 34,35

Gambar

am waktu ya kanan plant

ait

it seperti s rjalan yang an cara sed k parameter

nta berjalan

ngkan komp an di akhir b

mulai dan b dan jum

ain diukur d

4 : Diagram

ang lama se tar berhubu

tride length

akan dilaku derhana unt r gait, jika

n diatas ke

onen percep berjalan, par

berhenti 1,2 mlah langk

dengan cat

m 10-meter

epperti nyer ngan denga

h, step leng

ukan adalah tuk menget instrumen

ertas yang

patan dan p rtisipan dim 2 sesudah ta kah dicatat

dari sepatu

walk test

ri, hallux va an keseimba

ngth, step w

h walk task. tahui perub motion ana

sudah dit

perlambatan minta berjala

anda finish t menggun

yang mene algus,

angan

width,

10 m bahan alysis

tandai

n yang an 1,2

nakan

(8)

Da panjang la dimulai da

1.2 Ke Ba

bidang. K pada bida dihubungk keseimban memiliki merupakan agar tidak

ari prosedur angkah tidak ari jarak 1,2

eseimbanga alance atau

eseimbanga ang tumpu kan denga ngan (equil

resultan ga n konsep m k jatuh. Ko

S

Gam Sumbe

r diatas ak k 10 meter 2 meter tetap

an dan Fak u keseimban

an adalah ke terutama

an stability

librium) did

aya sama d multidimens

ntrol keseim

Sumber : No

mbar 5 : Par er : (Nishim

kan dilakuk tetapi 5 me pi dihitung

ktor yang M ngan digun emampuan

ketika posi ty dan p

definisikan dengan nol

sional yang mbangan c

vaes, 201134

rameter gait mura, 2015)3

kan beberap eter, dan pe

setelah lang

Mempengar nakan prof

untuk mem isi tegak. K postural c

sebagai ke (hukum N g menyang

ukup komp 4

t

36

pa modifik rhitungan p gkah ketiga.

ruhinya fesi kesehat mpertahanka

Kata keseim ontrol. Se

eadaan dima Newton I).

kut kemam plek dan m

kasi, dianta pengukuran

.

atan di ber an pusat gra imbangan s ecara mek ana suatu b Human ba

mpuan seseo melibatkan p

ranya tidak

rbagai avitasi sering kanik, benda alance

(9)

facilitating movement, dan recovering equilibrium. Stability atau kestabilan

berkaitan dengan keseimbangan, semakin besar gaya yang diberikan untuk menggeser benda, semakin besar pula stability nya. 37,38

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan dalam keadaan statis atau dinamis, dengan menggunakan aktivitas otot yang minimal. Keseimbangan berdiri adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat massa tubuh berada dalam Base of Support/Bidang Tumpu. Keseimbangan berdiri merupakan prasyarat untuk banyak aktivitas fungsional seperti mobilitas dan penghindaran terhadap jatuh. Adanya integrasi kompleks dan koordinasi antara sistem tubuh meliputi sistem sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi / diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia,cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Dari sistem sensori diinterpretasikan di sistem saraf pusay, untuk kemudian diproses suatu informasi dengan pergerakan kepala, mata, tubuh, dan ekstremitas untuk mencapai postur yang tepat. Kontrol keseimbangan sangat penting, tidak hanya diperlukan untuk menjaga kestabilan postur tapi juga keamanan gerak di setiap aktivitas sehari-hari, misalnya berdiri, berjalan, berputar, bejalan cepat dan menjaga postur. 38

Keseimbangan melibatkan komponen proses sensori, motorik. Komponen sensori meliputi visual, propioseptik, dan sistem vestibular. Sedangkan motor output melibatkan mata dan sistem otot tubuh.

1. Sistem informasi sensori

Mata, otot dan sendi, serta sistem vestibular mengatur masuknya informasi diterima oleh otak untuk menjaga keseimbangan. Otak menerima informasi dari sumber-sumber tersebut dari reseptor sensoris.

a. Input dari mata

(10)

dan gerakan eksternal/lingkungan dapat terjadi ketidakseimbangan postur. Peningkatan postural sway karena melihat benda beputar dimana amplitudogoyangan/sway dipengaruhi frekuensi perputaran subjek. 39,40

b. Otot dan sendi

Informasi propioseptik dari kulit, otot, dan sendi melibatkan reseptor sensori yang peka terhadap tarikan atau tekanan jaringan. Contohnya pada peningkatan tekanan kaki bagian depan ketika berdiri condong kedepan. Impuls sensori dari kaki mengatur pergerakan kaki atau adaptasi terhadap permukaan lantai. Ketika terjadi penurunan propioseptif, mislanya pada kasus neuropati perifer, kontrol postural juga menurun.

c. Sistem vestibular

Utrikulus, Sacculus, dan Calanis semisirkularis mengatur informasi sensorik gerak, keseimbangan dan orientasis pasial..Utrikulus mendeteksi gerakan linear dan gravitasi (orientasi vertikal), kanalis semisirkularis mendeteksi gerakan rotasi. 40

2. Motorik

(11)

Sel oleh fakto

1. Us

lain sistem or usia, jenis

sia

nelitian me wasa mud enunjukkan

dth, dan do

wasa muda tologis, perb nis Kelamin erdasarkan p

ang, ditemu amun studi rdiri pada j a lebih bu embandingk

bar 6. Skem ber Vestibu

m sensori d s kelamin, d

engenai ke a dan tua tidak adan ouble limb s

a dan tua bedaan terse n

pecobaan on ukan wanit

lain menu enis kelam uruk diban

kan ground

ma kompone ular Disorde

dan muskul dan bentuk a

eseimbangan a dalam nya perbeda

suport dura

sehat, tap ebut sangat

ne leg stand

ta memilik unjukkan tid min yang ber ndingkan la d reaction f

en keseimb ers Associat

oskeletall, alas kaki.

n yang me menjaga aan mencol ation tidak m

pi pada ora t terlihat.41

ding balanc

ki hasil leb dak adanya rbeda, tapi aki-laki. P

force pada

angan tubuh tion, 2008 40

keseimbang

embandingk equilibrium

ok antara k menunjukka ang tua de

ce yang dila

bih buruk a perbedaan keseimbang ada studi

obesitas d h 0

gan dipeng

kan kemam m saat ber

keduanya. S an variasi a engan kela

akukan pad dibanding n goyangan

gan pada w Gravante dan normal

garuhi

mpuan rjalan Stride

antara aianan

a 318 pria. n saat wanita

(12)

berdiri emnggunakan baropodomeric platform tidak menunjukkan hubungan jenis kealim dengan tekanan kaki.42,43

3. Bentuk alas kaki

Penggunaan sepatu juga bisa mempengaruhi keseimbangan. Misalnya sepatu hak tinggi, semakin tinggi hak sepatu, keseimbangan semakin berkurang, hal ini sebagai akibat memburuknya postural balance, stability yang menurun. Sepatu hak tinggi juga meningkatkan kontarksi dari calf muscle (m. Gastrocnemius medialis, m gastrocnemius laneralis), m tibialis

anterior, dan m vastus lateral. Padahak otot-otot tersebut berperan dalam keseimbangan. Selain ketinggian sepatu, ukuran high heel base size (HBS) juga memberikan pengaruh pada kestabilan berjalan saat menggunakan sepatu hak tinggi. Semakin lebar HBS support terhadap stability semakin meningkat juga. Pengaruh high heel base size ini pada keseimbangan diduga karena distribusi tekanan plantar yang berbeda. Pada Journal of American Society menunjukkan bahwa bare feet atau tanpa alas kaki dan sepatu dengan hat rendah (walking shoes) meningkatkan kesimbangan dibandingkan sepatu hak tinggi.41,44,45

1.3 Distribusi Beban Tubuh

Penggunaan sepau hak tinggi selain mempengaruhi gait dan keseimbangan juga mempengaruhi distriusi berat badan. Posisi berdiri normal tanpa alas sepatu tegak lurus membentuk sudut 90o dengan sudut plantar 180o (Gambar 7 ). Berat tubuh terdistribusi 50 – 50 antara heel/rearfoot dan forefoot (Gambar 8). Jika menggunakan sepatu hak tinggi terjadi perubahan body column. Akibatnya, untuk menjaga keseimbangan, terjadi adaptasi dengan perubahan postur tubuh dan center body gravity. Perubahan body colums meliputi kaki, paha, pelvis, tulang

(13)

Gambarr 7 : Weightt distributio Sum

Gamba Sum

on on foot in

umber : Ross

ar 8 : Body umber : Ross

n standing,

si, 200146

column stan

si, 200146

barefoot ve

nce

(14)

1.3.1 Pe Pe one leg da

a.

enilaian Ke nilaian kese an Tandem s One Leg S

One leg st

keseimban

Gam Sum

seimbanga eimbangan y stand.

Stand

tand merupa

ngan berdiri

mbar 9 : Ang umber : Ross

an

yang akan d

akan cara m i. Berdiri de

gle of pervis

si, 200146

digunakan p

mudah dan e engan satu k

s

pada penelit

efektif untuk kaki selama

tian ini adal

k mengukur a satu menit

lah

(15)

Pada tes in dan mata t

ni akan dila tertutup.

Gam Su

akukan deng

mbar 10: On umber : Bel

gan dua kea

ne leg stand

ll, 201148

daan yaitu m

 

d

(16)

b. Tandem S Tandem st

statis, yait berdiri den

Stand

tand diguna

tu kemampu ngan kaki p

G

akan untuk m uan keseimb posisi. 49,50

Gambar 1 Sumber

mengukur k bangan saat

1 : Tandem r : Bell, 201

kemampuan t berdiri. Su

m stand

148

n keseimban ubyek dimin

(17)

1.4 Jen Jen wanita. H dimnati ka sneakerwe

area kaki Mary Jan

Umumnya dengan ha ini bisa berajalan. depan. Ke sehingga s yang mem sebagai w permukaan hak tinggi dan non-w

 

nis-Jenis Se nis dan mo Hingga saat

alangan wan

edge, dan s

kecuali pu

e. D’orsay

a pump mem ak tipis mer

mencapai Platform

etebalan sol stabilitasny miliki hak da

wedge. W

n lantai seh i berdasarka

wedge. 13

Gambar

epatu Hak odel sepatu ini ada b nita antara sebagainya. unggung kak

mirip sepe miliki HBS runcing keb 0,5 inchi merupakan tambahan a lebih terj ari ujung de Wedge mem

hingga meni an high heel

r 12 : Sepat Su

Tinggi u berkemba

erbagai mo lain, pump,

Pump mer

ki. Jika pum erti pump h S lebih besa

bawah diseb yang emn n model se di depan bi amin diban epan hingga mbuat kont ingkatkan s l base size b

tu hak tingg umber : Guo

ang sepanja odel sepatu stiletto, pl

rupakan sep mp disertai

anya saja b ar dibanding but stiletto.

yebabkan s epatu denga

isa mengura nding stilett a kebelakang

tak lebih b stabilitas. Se bisa dibagi d

gi dengan lu o, 201214

ang waktu u hak tingg atform, kitt

patu yang m starp mak

bagian samp gkan stilett

Diameter d stiletto cuk

an tambaha angi sudut a to. Model s

g berbentuk besar antar ecara garis b

dalam sepat

as alas berb

terutama s gi yang sem

ten heel, we

menutupi s ka disebut m

pingnya ter to. Model s

dasar hak s kup sulit u an hak dib

arch dari se

sepatu hak t k segitiga di ra kaki de

besarnya, s tu dengan w

beda

sepatu makin edges,

(18)

1.5 Kerangka Teori

Gambar 13. Bagan kerangka teori

1.6 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori di atas, setelah peneliti menentukan kriteria inklusi dan eksklusi, maka variabel lain dapat dihilangkan sehingga kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut

Gambar 14. Bagan kerangka konsep

Sepatu hak tinggi

(wedge, non wedge)

PERUBAHAN GAIT

PERBEDAAN KESEIMBANGAN Sepatu Hak tinggi

Luas alas hak sepatu

GAIT PARAMETER (step length, stride length,

cadence, gait speed)

BALANCE usia

Jenis kelamin

Walking speed / gait speed

BMI

trauma

Kelainan neurologi dan muskuloskeletal

Penyakit lain menyebabkan keterbatasan berjalan Distribusi tekanan plantar,

(19)

1.7 Hipotesis

1.7.1 Hipotesis Mayor

Terdapat perbedaan gait dan keseimbangan antara penggunaan sepatu hak tinggi dengan wedge dan non-wedge

1.7.2 Hipotesis Minor

1. Sepatu hak tinggi wedge dan non wedge mengakibatkan perbedaan perubahan parameter gait yaitu step length, stride length, step width, cadence, dan¸ gait speed

Gambar

Gambar 11. Fase gait
Gambar 3 :G: Pembagiann fase stancce dan swingg
Gambar 4 : Diagramm 10-meter walk test
Gambar  11 :  Tandemm
+2

Referensi

Dokumen terkait