• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN INTERIOR TRAILER CAR KERETA REL DIESEL ELEKTRIK PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS) (Studi Kasus KRDE PRAMEKS Jurusan Yogyakarta-Solo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN INTERIOR TRAILER CAR KERETA REL DIESEL ELEKTRIK PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS) (Studi Kasus KRDE PRAMEKS Jurusan Yogyakarta-Solo)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

         

DESAIN INTERIOR TRAILER CAR KERETA REL DIESEL

ELEKTRIK PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS)

(Studi Kasus KRDE PRAMEKS Jurusan Yogyakarta-Solo)

Panjii Arya Kusuma

Jurusan Produk Industri, FTSP ITS.

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031)5931147

ABSTRAKSI

Perkembangan dan persaingan transportasi massal khususnya di jalur darat telah menampakkan hasilnya, terutama di kawasan Jogjakarta-Solo. Hal ini sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk dan mobilitas masyarakat kedua kota yang semakin lama semakin meningkat drastis. Hal ini yang menjadi salah satu faktor utama penyebab kemacetan dan kecelakaan lalu lintas yang semakin meningkat pula sehingga mengakibatkan terancamnya tingkat keselamatan dan keamanan pengguna jalan raya. Adapun berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak yang berwenang khususnya Departemen Perhubungan dalam melakukan pembenahan dan pembaharuan sistem pelayanan jasa transportasi angkutan umum sebagai alternatif transportasi massal tambahan yang diharapkan mampu menangani arus mobilitas penduduk 2 kota tersebut. Diharapkan dengan adanya KRDE ini mobilisasi

(2)

masyarakat sekitar Solo-Jogja akan lebih meningkat dan masyarakat dapat merasakan pelayanan yang lebih baik dan nyaman. Dan juga mampu mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya Jogjakarta-Solo. Selain itu diharapkan dapat mendukung pariwisata alam dan budaya Jogjakarta sehingga dapat berfungsi meningkatkan share transportasi kereta api secara nasional.

Pada tugas akhir ini saya akan mendesain KRDE PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS). Pada desain KRDE PRAMEKS yang baru ini memiliki beberapa kelebihan yang ditawarkan, Ada suatu hal yang baru untuk menciptakan inovasi desain sebuah interior KRDE sebagai salah satu sarana transportasi massal dengan jalur khusus (railway system) yang dioperasikan (daerah operasi) di kawasan Jogjakarta – Solo dengan konsep multifungsi,selain sebagai Kereta angkut massal tetapi juga sebagai Kereta wisata dengan memperhatikan kenyamanan, kemudahan, mengutamakan keselamatan penumpang dan image baru yang melekat pada desain tersebut sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal dan mendapatkan daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menggunakan dan memelihara sarana tersebut dengan baik. Dengan desain yang baru ini dimaksudkan untuk mengangkat gengsi para penggunanya serta mengajak mereka untuk menggunakan jasa transportasi tersebut sebagai alternatif transportasi utama dalam bepergian.

ABSTRACT

Development and competition, especially in mass transportation has appeared landline results, especially in the Yogyakarta-Solo region. This is as a result of the increased mobility of the population and the urban society increasingly improved dramatically. This is one of the main factors causing congestion and traffic accidents also increased, which causes the endangered level of safety and security of road users. The various efforts made by the authorities especially the Department of Transportation in conducting reform and renewal services system public transportation as an alternative to the additional mass transport is expected to handle the flow of population mobility are 2 cities. Hopefully with this KRDE of community mobilization around Solo-Yogyakarta will be

(3)

increased and the public can feel better service and comfort. And also able to reduce the density of road traffic Jogjakarta-Solo. But it is expected to support the natural and cultural tourism so that it can function Jogjakarta improve rail transport share nationally.

In this final task I will design a KRDE PRAMBANAN Express (PRAMEKS). In the design of the new KRDE PRAMEKS This has several advantages offered, There's a new thing to create an interior design innovation KRDE as one means of mass transportation with a special line (railway system) which is operated (operation area) in the region of Jogjakarta - Solo with multifunctional concept, as well as freight train mass, but also as a tourist train with due regard to comfort, convenience, safety of passengers and a new image inherent in the design so as to provide the maximum contribution and get a special appeal for people to use and maintain these facilities with well. With the new design is intended to raise the prestige of the users and invite them to use alternative transportation such as the main transportation in traveling.

KATA KUNCI

HERITAGE,MODERN,COMFORT

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dan persaingan transportasi massal khususnya di jalur darat telah menampakkan hasilnya, terutama di kawasan Yogyakarta-Solo. Hal ini sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk dan mobilitas masyarakat kedua kota yang semakin lama semakin meningkat drastis. Hal ini yang menjadi salah satu faktor utama penyebab kemacetan dan kecelakaan lalu lintas yang semakin meningkat pula sehingga mengakibatkan terancamnya tingkat keselamatan dan keamanan pengguna jalan raya. Adapun berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak yang berwenang khususnya Departemen Perhubungan dalam melakukan pembenahan dan pembaharuan sistem pelayanan jasa transportasi angkutan umum sebagai alternatif transportasi massal tambahan yang diharapkan mampu menangani arus mobilitas Sumber : PT KAI INDONESIA

Doc. Dephub. Transmedia, edisi05/September2008 http://www.dephub.go.id/news/index.html

(4)

penduduk 2 kota tersebut. Sementara kereta api Rel Diesel Elektrik yang diresmikan itu adalah KA Prambanan Ekspres yang melayani jalur Yogyakarta-Solo. Kereta ini merupakan karya anak bangsa di PT Inka dengan menggunakan KRDE, selain relatif lebih murah, juga lebih cepat, Aman dan nyaman terutama untuk melayani angkutan perkotaan. Diharapkan dengan adanya KRDE ini mobilisasi masyarakat sekitar Solo-Yogya akan lebih meningkat dan masyarakat dapat merasakan pelayanan yang lebih baik dan nyaman. Dan juga mampu mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya Yogyakarta-Solo. Jika keberadaan KRDE ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, diharapkan lambat-laun akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk memilih kereta api sebagai sarana transportasi KRDE. Hal ini penting mengingat angkutan kereta api memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan moda angkutan darat lainnya antara lain lebih hemat energi, ramah lingkungan, bersifat massal, bebas dari kemacetan dan lain sebagainya..selain itu diharapkan dapat mendukung pariwisata alam dan budaya Yogyakarta sehingga dapat berfungsi meningkatkan share transportasi kereta api secara nasional.

Tujuan

Untuk menciptakan inovasi desain sebuah interior KRDE sebagai salah satu sarana transportasi massal dengan jalur khusus (railway system) yang dioperasikan (daerah operasi) di kawasan Yogyakarta – Solo dengan konsep multifungsi,selain sebagai Kereta Angkut Massal tetapi juga sebagai Kereta wisata dengan memperhatikan kenyamanan, kemudahan, dan mengutamakan keselamatan penumpang sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal dan mendapatkan daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menggunakan dan memelihara sarana tersebut dengan baik. Desain KRDE PRAMEKS (PRAMBANAN EKSPRESS) Yogyakarta-Solo ini yang akan ditujukan kepada PT. KAI (Kereta Api Indonesia) sebagai pemilik (owner) dan masyarakat sebagai konsumen (customer) khususnya kelas menengah ke bawah.

(5)

Konsep awal yang hendak dicapai dalam perancangan KRDE

PRAMEKS adalah

Karena kereta ini nantinya jga berfungsi sebagi kereta wisata jadi konsep yang diperoleh adalah Heritage,Modern dan comfort. Konsep ini diangkat sebelum dilakukan analisa kebutuhan guna mendapatkan gambaran desain.

 HERITAGE yang berarti Masih memiliki Unsur kedaerahan. Dikarenakan daerah Jogja –Solo daerah yang dilewati KRDE PRAMEKS ini masih memiliki unsur kedaerahan. Hal ini diwujudkan dengan desain properti dan interior yang ada didalam Trailercar yang masih memiliki unsur kedaerahan. Dan juga Karena kereta ini memiliki Multifungsi selain sebagai kereta angkut massal tetapi juga sebagai kereta Wisata.

 MODERN dalam hal ini maksudnya walaupun kereta ini Masih memiliki unsur Heritage didalamnya, tetapi Kereta ini memiliki tegnologi yang modern dalam desainnya,Hal ini diwujudkan lewat Digital sinage .Sistem Kursi lipat yang menjadi trend sekarang

 COMFORT disini adalah nyaman untuk melihat pemandangan yang dilalui oleh kereta Prameks,nyaman dalam berinteraktif dengan penumpang lain,dan nyaman dalam penyimpanan barang dalam hal ini desain diwujudkan dalam hal Jendela yang diperbesar agar luas pandangan,konfigurasi tempat duduk dan bagasi

Masalah

(6)

 Eksterior dan interior KRDE yang sudah ada sekarang.Imagenya Kurang mencerminkan daerah tempat KRDE tersebut beroperasi baik interior maupun eksterior.Yaitu kota yang kental dengan kebudayaan.Sehingga banyak yang belum tau KRDE PRAMEKS itu beroperasi dimana.

 Terbatasnya pilihan hadap tempat duduk yang sering membuat penumpang mabuk darat pada saat perjalanan dengan total lama perjalanan antara 1 - 1,5 jam Dan juga penumpang kurang nyaman untuk melakukan interaksi dengan penumpang lain.

 Pada kursi penumpang yang sering menjadi sasaran ulah vandalisme orang-orang jahil atau perbuatan iseng, seperti contoh banyaknya corat-coretan dan tulisan iseng pada sandaran / alas kursi penumpang. Kemudian, seringkali kommuter dijadikan sebagai tempat tidur dan penginapan sementara oleh para gepeng saat kommuter tersebut tidak sedang beroperasi.

Metodologi

Dalam tahap berikut ini, disampaikan beberapa metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengolah berbagai data yang ada, dengan menggunakan metode kualitatif yang merupakan interview secara langsung dengan pakar kereta api di Indonesia atau PT. KAI dan PT. INKA untuk mengetahui perkembangan dan sarana yang diaplikasikan pada kereta api. Sedangkan metode kualitatif, yakni dengan melakukan penyebaran draft kuesioner kepada konsumen atau pengguna jasa angkutan transportasi massal khususnya di jalur Jogja-Solo.

(7)

Gambar 1. Bagan alur perancangan

PEMBAHASAN

Adapun data-data yang digunakan, yang terdiri dari : a. Data primer

Data yang merupakan data langsung (pokok) dari PT. KAI (Kereta Api Indonesia), PT. INKA selaku industri kereta api di Indonesia, Dinas Perhubungan, Pemerintah Kota Jogjakarta yang terkait langsung dengan proyek tersebut dan para Penumpang kereta, baik melalui wawancara/interview,kuisioner maupun dengan tinjauan lapangan.

(8)

Kuisioner dibagikan kepada para calon penumpang kereta. Sebagai contoh adalah pada penumpang yang sedang menunggu atau beraktifitas distasiun.

a.b. Wawancara

Wawancara ditujukan pada calon penumpang dan beberapa pihak yg terkait dalam proyek tersebut. Hasil wawancara ini untuk mengetahui aktifitas penumpang saat berada di dalam kereta dan dengan barang bawaan yang dibawanya. Dari wawancara ini dapat dihasilkan kesimpulan nantinya kelkurangan yang ada pada KRDE yang sekarang.

a.c Tinjauan Lapangan/Observasi

Observasi dilakukan di beberapa tempat diantaranya :  Di KRDE PRAMEKS

 Di Bus Antar Kota Dalam Propinsi

Observasi merupakan pengamatan langsung di lapangan yang berguna untuk mendapatkan informasi guna mendapatkan kebutuhan dalam mendesain interior KRDE PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS)

b. Data sekunder

Merupakan data tambahan dan pendukung yang berasal dari survey lapangan (obyek), kuesioner, artikel-artikel, jurnal/buku, literatur, dan website tertentu. Sebagai contoh tinjauan pustaka dari jurnal atau buku men,yang menjadi contoh genai tentang industri kereta api nasional. Setelah itu, data-data tersebut akan diproses melalui tahap studi dan analisis yang akan menghasilkan rumusan permasalahan yang dikembangkan, dengan tujuan untuk memperoleh parameter-parameter keberhasilan suatu objek yang didesain

(9)

ANALISA PASAR

Tujuan dari analisa berikut ini untuk mengetahui dan menganalisa pengguna atau segmentasi masyarakat yang akan menggunakan sarana transportasi KRDE tersebut agar didapatkan data yang tepat untuk menentukan segala hal yang terkait dengan aspek desain interior KRDE PRAMEKS Yogyakarta-Solo. Analisis yang dihasilkan berupa segmentasi, targetting, dan positioning KRDE PRAMEKS di peta persaingan sarana transportasi massal (darat) di jalur Yogyakarta-Solo. SEGMENTASI                  

Gambar 2 Flowchart segmentasi KRDE PRAMBANAN EKSPRES

Menurut analisa segmentasi yang dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa demografi terhadap pengguna kereta bandara adalah sebagai berikut :

(10)

- Gender : Pria dan wanita ( dominasi populasi berdasar survey lapangan 55% pria dan sisanya wanita)

- Usia : 1-40 tahun keatas (disominasi oleh usia 19-40 tahun)

- Pendidikan : semua jenjang pendidikan ( dominasi oleh tamatan SMA ke atas)

- Profesi : Dosen, Dokter, PNS, Pegawai Swasta, Mahasiswa S1, S2, S3

- Pendapatan : kelas menengah dan kelas atas ( kelas B dan A)

- Kelas sosial : kelas menengah dan kelas atas ( kelas B dan A)

TARGETING

- Heavy user : Penumpang Berlangganan KRDE PRAMEKS - Light user : Penumpang yang benar – benar baru

- Owner : PT.KAI (Kereta Api Indonesia) - Stake holder : PT.KAI (Kereta Api Indonesia) PT.INKA (pihak manufaktur) Pemerintah Pusat

Pemkot.JOGJA - SOLO Dinas Perhubungan Darat

Dari hasil survey yang dilakkan oleh PT KAI Dari tahun ke tahun, jumlah penumpang KA Prameks semakin meningkat. Saat ini rata-rata penumpang sekitar 3.500 orang/hari dan pada hari Minggu atau liburan mencapai 6.000 penumpang.Pengguna jasa transportasi massal antara Jogja - Solo rata-rata terdiri dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, yang bekerja sebagai karyawan, pedagang, dan pelajar sebagian besar.

(11)

Gambar 3 Positioning KRDE PRAMEKS terhadap sarana transportasi publik lainya

Positioning KRDE PRAMEKS dibandingkan dengan angkutan publik lainya (kompetitor) yang beroperasi di daerah jogja dan solo adalah :

- Kereta KRDE PRAMEKS cepat dari taxi dan bus antar kota dalam propinsi. Hal ini dikarenakan kereta memiliki jalur khusus (railway) yang bebas hambatan

- Realisasi KRDE PRAMEKS menggunakan sistem operasi yang terjadwal. Hal ini akan memungkinkan penumpang untuk berangkat tepat waktu sesuai jadwal, sebagai contoh ada kereta pagi pukul 05.30 yang berangkat dari solo menuju ke jogjakarta yang di jadwalkan tiba di jogja pukul 06.45. Hal ini dikarenakan disesuaikan dengan aktivitas masyarakat solo dan jogjakarta yang mobilitasnya sangat tinggi yaitu karyawan yang bekerja, mahasiswa yang kuliah dan para pedagang yang berdagang. 10 kereta yang melintas dari stasiun Solo jebres ke Stasiun Tugu Jogjakarta dalam waktu satu jam atau dua jam.

- Untuk pemberlakuan tarif, KRDE PRAMEKS memiliki tarif diatas tarif bus antar kota dalam propinsi namun masih lebih murah dari taksi.

 KRDE PRAMEKS Jogja – Solo Rp. 8000,00

 Bus antar kota dalam propinsi (Bus umum) Rp. 6000,00  Taksi Rp. 10.000/Km

(12)

JENIS AKTIVITAS PENUMPANG membaca 19% melihat-lihat 21% berinteraks i 26% merenung 6% diam 16% tidur 3% lain-lain 9% membaca melihat-lihat berinteraksi merenung diam tidur lain-lain

- Dikarenakan segment penumpang kereta dari kelas menengah dan kelas atas, dan juga dilihat dari jarak tempuh yang relatif pendek KRDE PRAMEKS didesain dengan kelas bisnis

Kesimpulannya adalah :

1. KRDE PRAMEKS lebih cepat daripada Bus Antar Kota Dalam Propinsi dan Taksi

2. KRDE PRAMEKS lebih terjadwal waktu berangkat dan waktu sampainya

3. KRDE PRAMEKS digunakan oleh kalangan menengah keatas dan basic kereta ini adalah kereta bisnis

DETAIL AKTIVITAS PENGGUNA KRDE

Pada saat perjalanan di dalam KRDE, penumpang melakukan berbagai macam aktivitas untuk menyibukkan diri sebelum sampai tujuan. Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan pada 100 responden untuk mengetahui jenis kegiatan yang dilakukan penumpang KRDE selama perjalanan, maka dapat disimpulkan jenis kegiatan penumpang KRDE yakni sebagai berikut.

Gambar 4. Jenis aktivitas pengguna KRDE

(13)

Gambar 5 klasifkasi aktifitas Kesimpulan study aktifitas diatas adalah

Yang pelu diperhatikan dalam mendesain interior KRDE PRAMEKS 1. Penempatan barang yang dibawa penumpang

2. Kenyamanan tempat duduk 3. Sirkulasi udara

Pada perancangan tugas akhir ini yang mengacu pada pengembangan interior KRDE PRAMEKSS yang telah beroperasi sebelumnya.KRDE PRAMEKSS yang sebelumnya hanya sebagai kereta angkut massal sekarang akan dikembangkan menjadi kereta wisata. Hanya membahas komponen-komponen pada interior, yakni berupa : Kursi penumpang, handrail, pintu, jendela, cover exhaust fan dan lopas.

Adapun tujuan dari perancangan desain KRDE PRAMBANAN EKSPRESS YOGYAKARTA - SOLO, yakni sebagai berikut :

1. Umum

a. Tujuan dalam perancangan ini adalah untuk mempermudah aksesibilitas dan mobilitas masyarakat yang berada di daerah Yogyakarta - Solo b. Meningkatkan pelayanan jasa transportasi perkeretaapian terutama di

kawasan Yogyakarta – Solo

c. Memberikan sebuah layanan masyarakat yang baru yaitu sebagai kereta wisata di kawasan Yogyakarta - Solo

(14)

d. Menanggulangi masalah kemacetan dan mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas yang seringkali terjadi di wilayah Yogyakarta - Solo, serta secara tidak langsung juga diharapkan mampu mengurangi volume polusi udara di jalan raya.

2. Khusus

a. Untuk menghasilkan sebuah interior KRDE yang dapat mengakomodir segala kebutuhan penumpang (user) dalam perjalanan Yogyakarta-Solo b. Disamping itu, untuk mempermudah dan mengurangi pengeluaran biaya

perawatan dan pemeliharaan (maintenance) interior KRDE setelah beroperasi.

c. Untuk memberi kenyamanan dan keselamatan dalam rangka menunjang segala aktivitas penumpang saat di perjalanan Yogyakarta-Solo

(15)
(16)
(17)

Gambar 8 Desain final stand area KRDE PRAMEKS

KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

KRDE termasuk dalam kereta api berbasis mesin diesel elektrik. Maka dari itu, diperlukan metode penelitian yang terstruktur serta perlu adanya kerjasama dengan interdisiplin ilmu yang lain. Dalam melakukan proses perancangan ini ada beberapa metode yang telah dilalui, antara lain :

a. Perumusan masalah, pengumpulan, dan pengolahan data serta proses analisis.

Pengolahan data yang berasal dari konsep KRDE yang telah dibuat oleh PT. INKA sebagai dasar acuan perancangan eksterior dan interior KRDE PRAMEKS yang ada sekarang. Dan juga melakukan pengamatan dan analisis perkembangan terhadap KRDE itu sendiri dimana sebelumnya telah beroperasi di daerah Jogjakarta - Solo. Karena KRDE ini merupakan pembaharuan dari KRDE sebelumnya, maka sudah barang tentu sangat berbeda meskipun tidak sebagian besar pada komponen tertentu jika dibandingkan dengan KRDE di mancanegara.

b. Pemecahan masalah.

Melakukan program desain yang terdiri dari beberapa aspek antara lain, sosial budaya, ergonomi, brand image, teknologi, dan proses produksi massal. Proses analisis yang dilakukan melalui tahapan-tahapan aspek tersebut.

c. Pengembangan konsep desain.

Mengacu pada KRDE sebelumnya dengan pengembangan dan pembaharuan konsep yang disesuaikan dengan teknologi produksi dalam negeri, maka dapat menentukan alternative desain dan pemilihan desain final yang kemudian melakukan pembuatan model berskala/mock-up. d. Pemilihan dan penggunaan material.

Melakukan study material yang sering digunakan oleh negara-negara lain yang memproduksi KRDE (HITACHI/ABB, HYUNDAI, HOLEC) dengan mengadakan tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan material tersebut.

(19)

Pada akhir laporan ini penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat menambah pengetahuan kita tentang KRDE (kereta rel diesel elektrik) yang sudah beroperasi sekarang ini.

Selain itu, juga diharapkan dengan adanya interaksi / hubungan antara pihak industri dan pihak perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan supaya dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan penelitian yang berguna bagi pengembangan produk itu sendiri.

Bagi pihak PT. KAI dan Departemen Perhubungan agar lebih memperhatikan pelayanan jasa transportasi KA yang dinilai masih kurang baik jika dilihat dari aspek ketepatan jadwal keberangkatan/kedatangan KA. Dan juga memberikan sebuah layanan baru berupa kereta wisata yang biasa dioperasikan pada hari-hari libur

Dan kami menyadari bahwa laporan ini kurang sempurna dan mohon kiranya diperhatikan saran serta kritik yang dapat membantu penyempurnaan dari laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ed Moy, 1978, Noise of Transportation as Traveller, Handbook of Noise Assement.

Panero, Julius, 1979, Human Dimension and Interior Space, Whitney Library of Design, New York.

Chijiwa, Hideaki, A Guide to Creative Color Combination, Color Harmony. Nurmianto, Eko, 1998, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya,

Candimas Metropole, Jakarta.

Kurtweil, Lotz, 1979, Rail Transportation Noise, Handbook of Noise

Control, Ed, C, M, Harris 2nd Edition, McGrawHill, Co.

UKIP Media Events, September 2007 Edition, Railway Interiors

International, UK.

Imazu, Naohisa, 1996, Japan Railway & Transport Review, November, Japan.

(20)

Data Teknis Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE), PT. INKA, Madiun. www.shinkanzen.com www.azom.com www.hitachi.com www.dephub.go.id www.kereta-api.com www.inka.web.id www.railwaysinteriorjournal.com www.railwaysinterior-expo.com www.metrocouncil.org  

Gambar

Gambar 2 Flowchart segmentasi KRDE PRAMBANAN EKSPRES
Gambar 4. Jenis aktivitas pengguna KRDE
Gambar 6 Desain final interior KRDE PRAMEKS
Gambar 7 Desain final Konfigurasi KRDE PRAMEKS
+2

Referensi

Dokumen terkait

Ubat-ubatan daripada sumber tumbuhan banyak digunakan oleh wanita semasa mengandung, bersalin dan dalam pantang Tujuan mereka menggunakan ubatan di masa-masa

Dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan iklim ilmiah di perguruan tinggi di Indonesia, paham disrupsi menjadi pencerahan yang menyingkap dua fenomen yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengaruh langsung dan tidak langsung kebijakan pendanaan dan retained earnings yang dimediasi oleh investment opportunity

Oleh karena itu, pola asuh orang tua dalam membentuk karakter anaknya di keluarga anggota militer (TNI) memiliki sebuah pengasuhan yang berbeda-beda, salah satunya

Ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Mercu Buana, menugaskan kepada dosen-dosen yang tercantum dalam Lampiran Surat Tugas ini, menjadi Dosen Pembimbing

buku ini banyak dinikmati pembaca karena banyak mengangkat hal yang  buku ini banyak dinikmati pembaca karena banyak mengangkat hal yang  berkenaan dengan sosok masyarakat kecil

tulangan beton, tegangan leleh ( fy) dan tegangan ultimate (fu) baja tulangan beton S13 sebelum dilakukan pembakaran dan setelah dilakukan pembakaran masih dalam satu kelas

Untuk itu Kelompok Tani yang akan di jadikan sample penelitian adalah kelompok tani Mekar Karya yang sudah sangat eksis dalam membudidayakan buah naga ini,