UJIAN TENGAH SEMESTER SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021 FKIP UHAMKA Tgl Efektif : No Form : No Revisi :
Mata Kuliah : Islam dan Disiplin Ilmu (IDI)
Dosen Pengampu : Ade Putri Muliya
Program Studi : Bahasa Inggris 6C/6D
Hari/Tanggal : Senin 26 April 2021
Durasi : 100 Menit
Semester/Kelas : 6I/6L
Bentuk Soal : Uraian
Sifat Ujian : Close Book
Metode Ujian : Daring
Petunjuk Umum:
1. Berdoa sebelum mengerjakan soal.
2. Bacalah pertanyaan/soal ujian dengan teliti
3. Kerjakan soal yang menurut anda mudah terlebih dahulu 4. Kerjakan soal dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab
5. Periksa kembali jawaban saudara sebelum dikirim kepada dosen pengampu
6. Jika ada jawaban yang identik (copy paste), nilai akan dibagi sebanyak jawaban yang sama
Petunjuk Khusus:
1. Jawaban diunggah melalui email [email protected]
2. File yang diunggah menggunakan format PDF dengan ukuran file maksimum 5 MB 3. Untuk file selain PDF yang diunggah dengan ukuran di atas 5 MB dikumpulkan dalam
bentuk link google drive
4. Nama file dituliskan dengan format: Kelas_Nama_NIM (Contoh: 6A_Isnaini Handayani_2018110521)
SOAL
1. Mengapa Islam dikatakan sebagai disiplin ilmu? (20)
Jawab : Sebagaimana yang terdapat dalam sabda-sabda Rasul-Nya, yaitu Muhammad SAW, yang mengumandangkan kewajiban mencari ilmu bagi umat Muslim. Rasulullah SWA memprioritaskan umatnya untuk mencari ilmu syar’i, yaitu demi pembentukan sikap dan prilaku yang mengandung unsur Akhlakul Karimah. Dalam meraih ilmu pengetahuan dan teknologi dalam persepsi islam, harus selalu bergandengan dengan aspek ketauhidan.
Di dalam al Qur’an tidak hanya diletakkan dasar-dasar peraturan hidup manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Sang Pencipta, dalam interaksinya dengan sesama manusia, dan dalam tindakannya terhadap alam disekelilingnya, tetapi juga dinyatakan untuk apa manusia diciptakan. Di dalam al Qur’an disebutkan juga secara garis besar tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses tentang kealaman lainnya, tentang penciptaan makhluk hidup, termasuk manusia yang didorong hasrat ingin tahunya, dipacu akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada di sekelilingnya, meski pun al Qur’an bukan buku pelajaran biologi atau sains pada umumnya. Dalam kaitan ini al Qur’an senantiasa menyeru manusia untuk memperhatikan alam semesta dan memikirkannya sehingga akan muncul ketakjuban terhadap keunikan dan kedahsyatan alam ini dan pada akhirnya akan menyampaikan manusia pada kepercayaan bahwa yang menciptakan ini semua adalah Yang Maha Agung dan Maha Berilmu. Dapat diketahui bahwa islam dan disiplin ilmu adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Islam itu sendiri adalah disiplin ilmu yang berarti islam adalah ilmu pengetahuan.
2. Perkembangan ilmu mengalami pasang surut , tentukan hal-hal yang menyebabkan pasang surut ilmu! (20)
Jawab :
KEMUNDURANNYA ILMU Faktor Internal
a. Jauh dari kitabullah Al Qur’anul Karim dan As Sunnah An Nabawiyah b. Hilangnya tsiqoh (kepercayaan) terhadap Islam
c. At-Taqlid (mengekor secara membabi buta) dan jumud d. At-Tafriqoh (perpecahan)
e. Tertinggal dalam berbagai urusan dunia
Faktor Eksternal
a. Serangan bangsa Mongol b. Perang Salib
c. Gerakan Imperialisme barat
a. Kondisi filsafat – teologi mendukung b. Pengorganisasian lembaga keilmuan c. Suasana kehidupan yang kondusif
Faktor Eksternal
a. Pengambilan turats (khasanah ilmiah klasik) b. Penterjemahan turats dari dunia Islam
3. Kontribusi dunia Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sangat besar. Buatlah bagan yang menunjukan kontribusi dunia Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan! (20)
Jawab : . Ibnu Majid – Sang Raja Laut Karyanya:
• Qiladah Risalatisy wa Istikhraj Qawa’idil Usus lil Mu’allim Sulaiman al-Mahri (Untaian Surat-surat dan Kaidah-kaidah Dasar Sulaiman al-Mahri)
• Tahfatul Fuhul fi Tamhidil Ushul (Pengantar Dasar-dasar Ilmu Pelayaran)
• al-Umdatul Mahriyyah fi Dhabthil ‘Ulumil Bahriyyah (Pijakan al-Mahri dalam Meletakkan Ilmu Kelautan)
• al-Qashidah li Ibni Majid (Senandung Ibnu Majid) • al-Qashidatul Musammah bil Mahriyyah
• Kitab al-Fawa’id • Hawiyat al-Ikhtisar
2. Ibnu Battuta – Sang Petualang Karyanya:
• Rihla atau My Travel – kisah perjalanan Ibnu Battuta sepanjang 120.000 km dan seluruh kisah perjalanan itu ditulis kembali oleh Ibnu Jauzzi berjudul Tuhfah al-Nuzzar fi Ghara’ib al-Amsar wa Ajaib al-Asfar (Persembahan Seorang Pengamat tentang Kota-kota Asing dan Perjalanan Mengagumkan)
3. Piri Reis (1465-1554)– Memetakan Antartika Karyanya:
• I-Bahriye – buku yang berisi peta laut dan sejumlah pantai di Eropa Ilmuwan Muslim Bidang Biologi:
1. Abu Khayr – Dokter Botani Karyanya:
• Al-Filaha – buku panduan tentang tumbuhan yang berisi lima hal penting;1. pengetahuan umum tentang dunia botani 2. cara penanaman, pelapisan (layering), pembabatan atau pemangkasan, hingga pencangkokan (grafting) yang tepat sesuai jenis tumbuhan 3. tentang binatang yang bermanfaat dan yang merusak tumbuhan 4. 5. tentang tanda-tanda astrologi dan meteorologi yang perlu diperhatikan saat hendak menanam dan memanen
2. Ibnu al-Baitar (akhir abad XII-1248) – Ahli Botani dan Farmasi Karyanya:
• al-Jami fi al-Adwiya al-Mufrada – buku ilmu botani paling lengkap dalam kaitannya dengan ilmu pengobatan Arab
• al-Mughni fi al-Adwiya al-Mufrada – ensiklopedi yang berisi daftar jenis tumbuhan obat yang ada di Arab Saudi, termasuk tumbuhan yang berfungsi sebagai obat bius, dan buku itu juga berisi dua puluh bab tambahan tentang khasiat beragam tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia, selain itu juga di dalam buku ini terdapat sebuah bab yang khusus membahas masalah pembedahan
• al-Mughni fil Adwiyyatil Mufradah wal Ughdziyyah (Kumpulan Pengobatan Mandiri dan Makanan)
• al-Jami’ fil Adwiyyatil Mufradah wal Ughdziyyah (Ensiklopedi Pengobatan Mandiri dan Makanan)
3. Al-Dinawari – Penulis Ensiklopedia Tumbuhan Karyanya:
• Tajnis al-Nabat (Risalah Tumbuhan) atau Book of Plants • al-Akhbar at-Tiwal – buku tentang sejarah Iran
• Ansb al-Akrd (Nenenk Moyang Bangsa Kurdi) – buku tentang sejarah nenek moyang bangsa Kurdi
4. Ad-Damiri (1341(742 H)-1405(808 H)) – Penulis Ensiklopedia Zoologi Karyanya:
• Hayat al-Hayawan al-Kubra – sebuah ensiklopedi zoologi
5. Abu al-Hasan an-Nahwi (394 H-458 H) – Master Ilmu Pengetahuan Karyanya:
• al-Anwar – sebuah buku tentang ilmu alam, langit, dan perbintangan
• al-Mukhasshash – sebuah buku yang membahas semua bidang ilmu secara sistematis 6. Al-Jahiz 780(164 H)-869) – Pakar Kedokteran Hewan
• Kitab al-Amsar wa Ajaib al-Bulhan (Buku tentang Kota-kota Besar dan Keajaiban Dunia)atau Book of the Metropolises and the Wonders of the World – buku yang memuat sejumlah laporan dan analisa seputar negeri-negeri yang jauh dan asing beserta ilustrasi berbagai kota dengan menekankan segi arsitekturnya
• Kitab al-Hayawan atau Book of Animals – berisi kajian zoologi terlengkap pertama yang ditulis dalam bahasa Arab dan berisi rangkuman ilmu zoologi dan kedokteran, penjabaran jenis hewan, sifat dan perilakunya, serta ragam penyakit dan cara memelihara hewan, dan buku ini juga berisi beberapa teori tentang evolusi spesies, pengaruh iklim dan psikologi kehewanan yang belum dikembangkan hingga memasuki abad XIX)
• al-Qaul fi al-Baghal – buku tentang keledai, sifat, dan kehidupannya Ilmuwan Muslim Bidang Fisika dan Kimia:
1. Ibnu al-Haytsam – Bapak Optik Karyanya:
• terjemahan dalam bahasa Inggris Light on Twilight Pnenomena – berisi data penting tentang cahaya
• Kitab fi al-Manasit (Kamus Optika)
2. Jabir Ibnu Hayyan (721-815) – Bapak Kimia Islam Karyanya:
• Kitab al-Kimya • Kitab al-Sab’een
3. Al-Khazin – Pencetus Barometer Karyanya:
• Mizanul Hikmah – berisi kekuatan gravitasi, dan juga membahas materi hidrostatika • al-Madkhal al-Kabir ila ‘ilm an-Nujum – membahas hari pertama pada bulan Muharram
4. Al-Jazari – Ahli Mekanika Karyanya:
• al-Jami Bain al-Ilm wal Amal al-Nafi Fi Sinat’at al-Hiyal – buku kumpulan enam puluh macam penemuannya yang dijelaskan dalam bentuk teori dan praktik
5. Abbas bin Farnas – Penggagas Kapal Terbang Karyanya:
• al-Minqalah – sebuah alat yang berguna untuk mengetahui waktu pada malam dan siang hari, tanpa perlu membaca tulisan atau melihat gambar
6. Ali Musthafa Musyarrafah – Tokoh Fisika Terapan Karyanya:
• menulis 26 buku fisika
• Ma Waraa al-Thabi’ah (Alam Metafisika) • al-Kaunul Ghamidh (Alam Misteri)
• al-Mikanik al-Ilmiyyah wan Nazhariyyah (1937) • al-Handasatul Wasfiyyah (1937)
• Muthala’ah ‘Amiyah (1943)
• al-Handasatul Mustawiyyah wal Firaghiyyah (1944) • Hisabul Mutsallatsatil Mustawiyyah (1944)
• adz-Dzurrah wal Qanabil adz-Dzurriyyah (1945) • al-Ilm wal Hayat (1946)
• al-Handasah wa Hisab al-Mutsalatsat (1947) 7. Abdus Salam – Muslim Pertama Penerima Nobel DLL.
4. Mengapa The Islamic Wordlview dijadikan sebagai landasan metodologi ilmmu? (20)
Jawab : Karena sebagai upaya untuk menjawab tantangan zaman. Tantangan zaman yang dimaksud adalah dominasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang lahir dari peradaban barat dalam sendi-sendi kehidupan umat islam. Dengan hadirnya Islamic Worldview diharapkan umat Islam dapat tersadarkan untuk kembali kepada nilai-nilai islam yang tinggi. Dengan demikian pandangan hidup yang benar dan kuat, seorang minimalnya akan mempertanyakan dan kritis terhadap hal-hal yang berasal dari luar islam. Sehingga ia tidak mudah diombang-ambing oleh paham atau ideologi asing.
5. Uraikan mengenai misi profetik ilmu dan tanggung jawab ilmuwan? (20) Jawab :
Pengertian misi profetik ilmu
Kata “Profetik” berasal dari Bahasa inggris “Prophetical” yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada di dalam diri seorang nabi. Yaitu sebagai manusia yang idelal secara spiritual dan individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan. Profetik (kenabian), pada dasarnya bukanlah terminologi yang sematamata dikenal dalam Islam, karena sebagaimana dikemukan oleh Fazrul Rahman, Kenabian merupakan fenomena universal dalam keberadaan masyarakat di sepanjang masa. Profetik dapat diartikan sebagai seperangkat teori yang tidak
hanya mengubah suatu hal demi perubahan, namun profetik diharapkan dapat mengarahkan suatu perubahan atas dasar cita-cita etik dan profetik.
Ilmuwan merupakan profesi, gelar atau capaian professional yang diberikan masyarakat kepada seorang yang mengabdikan dirinya. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa seorang ilmuan mempunyai tanggung jawab dan ia juga akan dimintai pertanggung jawaban atas ilmu yang dimilikiPengertian Tanggung Jawab Ilmuan Ilmuwan merupakan profesi, gelar atau capaian professional yang diberikan masyarakat kepada seorang yang mengabdikan dirinya. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa seorang ilmuan mempunyai tanggung jawab dan ia juga akan dimintai pertanggung jawaban atas ilmu yang dimilikinya.
Tanggung jawab ilmuan : -memelihara dan menjaga ilmu -memperdalam ilmunya
-mengajarkan kepada seseorang yang mencari ilmunya -mengamalkan
-menyebarluaskan dan mempublikasikannya -mengikhlaskan ilmunya