• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAJU BERSAMA KORAN JUARA! Perspektif Kepemimpinan Sahabat dan Keluarga Nabi SAW (5)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAJU BERSAMA KORAN JUARA! Perspektif Kepemimpinan Sahabat dan Keluarga Nabi SAW (5)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

www.jabarekspres.com redaksikoranjabarekspres@gmail.com iklanbdg@gmail.com 022-7302838 - 085624610388

HARGA RP 3.000

FAJAR INDONESIA NETWORK

MAJU BERSAMA KORAN JUARA!

JUMAT 12 JUNI 2020

MEDIA TERVERIFIKASI

Baca Wabah... Hal 2

Baca Ratusan... Hal 2

Perspektif Kepemimpinan Sahabat dan Keluarga Nabi SAW (5)

Khalifah Hasan Bin Ali Bin Abu Thalib Penjaga Terakhir Politik Moral

SEPENINGGAL Ali bin Abu

Thalib, pada 17 Mei tahun 660, Sayyidina Hasan dibaiat men-jadi khalifah kelima. Meng-gantikan Sayyidina Ali yang meninggal dunia karena di-bunuh oleh Abdurrahman bin Muljam, seorang Khawarij. Saat Sayyidina Ali menunaikan salat Subuh.

Qais bin Sa’ad, panglima pe-rang pasukan Ali bin Abi Tha-lib, adalah orang pertama yang memba’iat Hasan sebagai

Khalifah. Kemudian diikuti oleh penduduk Kufah. Begitulah tren saat itu. Khalifah dibai’at secara personal dan kemudian diikuti oleh bai’at berjamaah di masjid. Tidak ada pemilihan umum. Tidak ada pula pem-batasan periode jabatan. Itu sebabnya dalam sejarah khila-fah intrik-intrik kekuasaan selalu terjadi.

Pengangkatan Hasan seba-gai khalifah tidak disenangi Muawiyah, karena Muawiyah

merasa lebih pantas menjadi khalifah. Baik dilihat dari usia maupun pengalaman. Sehing-ga kemudian Muawiyah ber-kebaratan untuk bai’at kepa-da Hasan. Sama seperti ke-engganan juga untuk bai’at kepada Sayyidina Ali, yang menyebabkan timbulnya pe-rang Shiffin.

Meskipun mendapat tekanan dari Muawiyah yang berke-dudukan di Damaskus, Syam, Hasan justru secara persuasif

menulis surat kepada Muawiy-ah. Ia memilih tidak menyer-bu kekuatan oposisi. ’’Jang-anlah engkau terus-menerus terbenam di dalam kebatilan dan kesesatan. Bergabunglah dengan orang-orang yang telah menyatakan bai’at ke-padaku. Sebenarnya engkau telah mengetahui, bahwa aku lebih berhak menempati ke-dudukan sebagai pemimpin umat Islam. Lindungilah di-rimu dari siksa Allah dan

tinggalkanlah perbuatan dur-haka. Hentikanlah pertum-pahan darah, sudah cukup banyak darah mengalir yang harus kau pikul tanggung-jawabnya di akhirat kelak. Nyatakanlah kesetiaanmu kepadaku dan janganlah eng-kau menuntut sesuatu yang bukan hakmu, demi keruku-nan dan persatuan umat Islam,” tulis Hasan seperti dikutip Al-Hamid Al-Husai-ni dalam Al-Husein bin Ali,

Khalifah Hasan Bin Ali Bin Abu Thalib Penjaga Terakhir Politik Moral

Ratusan Desa Terpapar Korona

ISTIMEWA

TANGANI PASIEN: Dua orang petugas lengkap dengan APD saat melakukan pemeriksaan di sebuah rumah sakit. Khusus di Jabar, kasus korona kembali naik di ratusan desa.

Jumlah Kasus Terus

Melonjak Jelang AKB

BANDUNG – Sejumlah titik di tingkatan desa/kelurahan

di Jabar menunjukan tren kena-ikan positif virus korona. Hal itu diungkapkan Koordinator Sub Divisi Deteksi Dini dan Pelacakan Kontak Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan

COVID-19 Jabar, Dedi Mulya-di Mulya-di Gedung Sate, Kamis (11/6). Dedi menyebutkan, per tang-gal 13 lalu kurang lebih ada 267 desa/kelurahan dan naik men-jadi 670 desa/kelurahan di Jabar

yang masyarakatnya terpapar positif COVID-19. Mulai satu orang, dua orang atau maksimal kurang lebih 23 orang.

“Dari sekitar 6.000 desa/kelu-rahan di Jabar, saat ini juga

semakin berkembang per tang-gal hari kemarin (10/6) datanya sudah mencapai hampir 670 desa/kelurahan yang warganya terpapar,” ucap Dedi.

Pahlawan Besar dan Kehidupan Islam pa-da Zamannya (1978). Baca Khalifah... Hal 2

JAKARTA – Di tengah pandemi virus korona, Pertamina berko-mitmen untuk terus mendorong kemajuan usaha di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dalam risetnya, Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E LIPI) mengungkapkan pelaku bisnis UMKM merupakan salah satu sektor yang terpukul karena penurunan daya beli serta pem-batasan kegiatan.

Padahal pada krisis ekonomi yang pernah terjadi sebelumnya, seper-ti tahun 1998 dan 2008, sektor UMKM mampu menjadi bantalan ekono-mi negara di tengah krisis.

Hal ini memicu berbagai pihak untuk memberikan stimulus pada sektor UMKM, seperti pin-jaman, relaksasi perbankan, pelatihan online dan sebagainya, baik dari sektor swasta maupun dari pemerintah.

Tak tinggal diam, PT Pertamina (Persero) juga ambil bagian dalam pengembangan UMKM tersebut.

Sebelum pandemi, Pertamina telah memiliki berbagai program untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah. Salah satunya melalui Pro-gram Kemitraan (PK), yakni proPro-gram pengembangan pelaku usaha UMKM diantaranya melalui per-modalan, pemberian pelatihan dan sertifikasi, serta akses pasar.

“Program kemitraan ini meru-pakan salah satu bentuk kepedu-lian sosial Pertamina dalam men-dorong kemandirian masyarakat, khususnya UMKM yang ingin mengembangkan usahanya. Se-hingga secara tidak langsung, Pertamina juga mendorong pe-ningkatan ekonomi masyarakat,” jelas Unit Manager Communica-tion RelaCommunica-tions & CSR Marketing Operation Region III, Dewi Sri Utami, kemarin (11/6).

Pada program ini, pelaku usaha dapat mengajukan proposal un-tuk menjadi mitra binaan Perta-mina. Proposal diajukan ke Pert-amina atau melalui website www.

pertamina.com/id/PKBL. Kemudian, Pertamina akan melakukan survei dan wawancara untuk melihat potensi bisnis dan pengembangan usaha tersebut.

Biasanya, survei dan wawancara dilakukan secara langsung tatap muka. Namun, pada masa pande-mi, sosialisasi program, survei dan wawancara dilakukan secara daring, atau dengan teknologi video call jarak jauh/online. Hal ini sejalan dengan protokol pencegahan Covid-19, untuk saling menjaga jarak (physical distancing).

“Meski tidak bisa bertemu lang-sung, kami berkomitmen untuk menyalurkan modal usaha. Ter-lebih saat ini, kami memahami pentingnya dukungan bagi pelaku UMKM. Tak hanya permodalan, peluang bisnis dan akses pasar yang dimiliki Pertamina akan sangat membantu pelaku usaha untuk berkembang, meski bera-da bera-dalam keterbatasan karena pandemi Covid-19,” tambah Dewi. Salah satu sektor usaha yang

telah menikmati sosialisasi Pro-gram Kemitraan secara daring salah satunya adalah sekelompok pengusaha LPG Bright Gas Pert-amina. Pada sosialisasi virtual, Pemilik Pangkalan LPG dapat berdiskusi tentang Program Ke-mitraan dengan tim Pertamina. “Meski telah menjadi pemilik Pangkalan LPG, aspek permoda-lan juga menjadi salah satu tan-tangan. Dana Program Kemitra-an ini akKemitra-an menjadi potensi pengusaha LPG untuk membangun usahanya, seperti menambah investasi tabung LPG non subsi-di atau kendaraan transportasi pengantar LPG,” tambah Dewi.

Dia menjelaskan, Pengusaha Pangkalan LPG terjaring pada program Pinky Movement, yakni kemitraan untuk UMKM yang bersentuhan langsung dengan rantai bisnis Pertamina.

Selain Pangkalan LPG, Pinky Mo-vement juga merangkul pengusaha UMKM yang menggunakan Bright Gas seperti kuliner dan laundry.

Physical Distancing Tak Hambat Pelayanan di Tengah Pandemi

Pertamina Dorong Kemajuan Pelaku UMKM

Dewi menambahkan, penyalu-ran dana kemitraan bervariatif hingga Rp 200 juta, tergantung skala bisnis dan kebutuhan peng-embangan usaha.

Kemitraan ini, lanjutnya, juga terbuka untuk semua sektor usa-ha, di antaranya pertanian, pe-ternakan, perikanan, perkebunan,

perdagangan, industri, jasa dan lain-lain, dengan aset maksimal 500 juta rupiah.

Untuk informasi detail menge-nai Program Kemitraan, masya-rakat dapat menghubungi Pert-amina Call Center 135 atau me-lalui www.pertamina.com/id/

PKBL. (adv/drx)

GELAR VIRTUAL: Pertamina Marketing Operation Region III melakukan sosialisasi Program Kemitraan dengan metode online/daring dengan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi virus korona.

www.pertamina.com

T T : ISTI A

BERIKAN DUKUNGAN: Pertamina terus memberikan dorongan kepada pelaku UMKM melalui kemitraan seperti program Pinky Movement agar bisnisnya lebih maju di tengah wabah virus korona.

Wabah PHK di

Jawa Barat Melejit

ISTIMEWA

TERUS NAIK: Korban PHK dampak dari wabah virus korona terus melonjak di Jabar. Termasuk jumlah pekerja yang di rumahkan.

BANDUNG - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmig-rasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Mochamad Ade Afriandi menyampaikan, perusahaan/industri yang terdampak akibat pandemi COVID-19 kembali bertambah dari 1.946 menjadi 1.959 pe-rusahaan.

Menurutnya, dengan bert-ambahnya perusahaan yang terdampak, disatu sisi angka pekerja/buruh pun otomatis naik. Sebab, kata dia, ada perusahaan merumahkan dan melakukan PHK kary-awan/buruhnya.

“Perusahaan yang

terdamp-ak pertanggal 10 Juni ada 1.959 perusahaan. Namun, yang sudah melengkapi data by name by address sebanyak 1.390 perusahaan. Sehingga ada penambahan 971 buruh yang dirumahkan dan penam-bahan 448 buruh yang di PHK,” tegas Ade kepada Jabar Ekspres, Bandung (11/6).

Menurutnya, perusahaan/ industri yang terdampak akibat pandemi ini dipre-diksi akan berlangsung, se-hingga data yang disampa-ikan hari ini sifatnya semen-tara dan perkembangannya akan disusulkan.

(2)

“Jadi kami melihat bahwa provinsi harus menyikapi ini terutama pada titik-titik level kewaspadaan kritis atau level yang hitam. Dari 267 waktu 13 Mei lalu, kita coba kroscek dengan data yang update bahwa ternyata ada sekitar 54 desa kelurahan yang me-mang jumlah warga

terpapar-nya lebih dari 6 kemudian peningkatan pertumbuhan kasus barunya terus ada setiap 14 hari berikutnya,” imbuhnya. Menurutnya, sebagai level kewaspadaan kritis yang mau tidak mau perlu menjadi per-hatian di provinsi. Sebab, khawatir kabupaten kota me-mang dengan segala kondi-sinya perlu dari provinsi.

“Dari 54 desa/kota ini kita coba petakan ternyata

berang-kat dari 13 kabupaten/kota. Seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Depok, Bekasi, Kabupaten maupun Kota Be-kasi, kemudian Kota Tasik-malaya, Kota Sukabumi, Ko-ta Bandung, Kabupaten Ban-dung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi termasuk Kabupaten Subang,” katanya. Lebih jauh dia menjelaskan, dari 13 kota/kabupaten ini pihaknya mencoba

mendis-kusikan dengan rekan-rekan di kabupaten/kota gugus tu-gas dan Kepala Dinas Kese-hatan di setiap daerah.

Disisi lain, pihaknya juga terus melakukan sosialiasi amat kru-sial dalam Pembatasan Sokru-sial Berskala Mikro (PSBM) atau penanganan COVID-19 tingkat desa/kelurahan.

Dedi menambahkan, pe-nolakan masyarakat terhadap PSBM sempat terjadi karena

Direktur: Suhendrik. Wakil Direktur: Sutarjono Bayu Aji. Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Eriek Taopik. Pemimpin Perusahaan: Mochammad Rohim. Marcom Bisnis: Ai Raniawati. Redaktur Pelaksana: Yayan Agustiyanto. Redaktur: Hendrik Kaparyadi. Reporter: Yuli S. Yulianti, Nur Aziz, Rus Rustandi. Kepala Biro Bandung Barat Ekspres: Hendrik Kaparyadi. Iklan: Doni

Ramdani. Pemasaran: Jajat Darojat (Kordinator), Ferry Nugraha. HRD & Umum: Jhoni Bayu Aji. Keuangan: Fittriya Dwi Rahayu, Fitria Ramadhani. Percetakan: Suhendrik. Desain: Ali Caslim (Koordinator), Eki Buana Putra. IT: Riski Anggiono.

Penerbit: PT Wahana Semesta Bandung Ekspres. Komisaris Utama: H Alwi Hamu. Komisaris: Dwi Nurmawan, H Suparno, Priyo Susilo. Direktur Utama: Yanto S Utomo. Direktur: Eko Suprihatmoko, Arif Badi Karyawan. Alamat Redaksi, Pemasaran dan Iklan: Jl.Soekarno Hatta No.627 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong, Bandung 40285, Telp 022 7302838 Faks 022 7316634. Percetakan : PT. Wahana Java Semesta Intermedia

Alamat : Jl.Soekarno Hatta No.627 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong, Bandung 40285. Perwakilan Jakarta: Komplek Widuri Indah Blok A-3, Jl Palmerah Barat No.353 Jakarta12210. Tlp. 0215330976.

Redaksi menerima kiriman naskah berupa opini, ulasan masalah, resensi, dan lain-lain mengenai permasalahan Bandung dan sekitarnya. Naskah dikirim melalui surat ke alamat redaksi atau melalui email: redaksikoranjabarekspres@gmail.com. Wartawan Jabar Ekspres dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Wartawan Jabar Ekspres dibekali dengan tanda pengenal yang selalu dikenakan selama bertugas

Selain nama karyawan yang tertera diatas bukan karyawan Jabar Ekspres

Harian Umum

BERITA UTAMA

JUMAT

12 JUNI 2020

2

Surat tersebut jelas meng-gambarkan Hasan sebagai orang yang lebih suka meng-hindari pertikaian dan per-tumpahan darah. Ia juga menekankan pentingnya kerukunan dan persatuan umat Islam.

Namun, Muawiyah yang sudah merasakan asam ga-ramnya dunia politik, menolak permintaan Hasan, dengan mengatakan: “Jika aku yakin bahwa engkau lebih tepat menjadi pemimpin daripada diriku, dan jika aku yakin bahwa engkau sanggup men-jalankan politik untuk mem-perkuat kaum Muslimin dan melemahkan kekuatan musuh, tentu kedudukan khalifah akan kuserahkan kepadamu,” ba-lasnya.

Jawaban tersebut jelas bukan yang diharapkan Imam Has-an. Apalagi tak lama setelah itu, Muawiyah menyiapkan ribuan pasukan perang yang hendak ia bawa ke Kufah un-tuk menggempur kekuatan Hasan sebagai khalifah.

Hasan dalam kesehariannya sangat lunak. Lebih menyukai perdamaian. Menurut para sejarawan menilai sikap Ha-san yang lebih pengejawan-tahan dari sabda Rasulullah yang berdoa kepada Allah agar cucunya tersebut menjadi orang yang mendamaikan dua golongan kaum muslimin.

Namun, sebagai seorang pemimpin, tidak bisa berdiam diri saat mendapat ancaman untuk mengudetanya. Ia kemu-dian mengumpulkan pendud-uk Kufah dan mengabarkan bahwa kotanya akan diserang pasukan Muawiyah yang ber-gerak dari Syam. Menjadikan sebuah dusun bernama Nuk-hailah. Sebagai markas pusat militer yang hendak melawan pasukan penyerbu dari Syam. Sejarah mencatat bahwa penduduk Kufah memper-lakukan Hasan sebagaimana mereka bersikap kepada ay-ahnya, Ali bin Abi Thalib. Tak menghiraukan seruan pemim-pin yang mereka bai’at sen-diri. Meskipun ada seorang Adi bin Hatim yang mengecam sikap penduduk Kufah den-gan mengatakan, ’’Alangkah buruknya sikap yang kalian perlihatkan kepada seorang pemimpin yang telah kalian pilih dan kalian bai’at sendi-ri. Tidakkah kalian dapat membuka mulut menyambut ajakan pemimpin kalian sen-diri. Seorang cucu Rasulullah?’’ Adi bin Hatim adalah pe-mimpin suku at-Tha’iy yang sejak dulu tinggal di Kufah. Terkenal sebagai orator ulung. Ia masuk Islam pada tahun 9 Hijriyah dan menjadi salah satu sahabat Rasulullah. “Ucapan anda [Hasan] sudah kudengar dan seruan anda sudah kupahami. Dengan ini aku menyatakan ketaatan dan kesetiaan kepadamu, demi Allah. Mulai detik ini juga aku siap menjalankan perintah anda, dan sekarang juga aku hendak berangkat ke Nukhai-lah,” sambungnya.

Dengan menunggang unta ia berangkat ke Nukhailah sendirian. Di pemusatan pa-sukan tersebut ia mendirikan tenda sendiri sambil me-nunggu para pengikutnya dari kabilah at-Tha’iy. Seba-gian penduduk Kufah, teru-tama kaum laki-laki yang fi-siknya kuat untuk berperang,

akhirnya menyambut seruan Hasan. Sementara sebagian yang lain kembali ke rumah masing-masing.

Dalam menghadapi pem-berontakan Muawiyah, Has-an mengHas-angkat Ubaidillah bin Abbas sebagai pemimpin pasukan. Kepadanya ia ber-kata: “Hai, Ubaidillah, engkau kuberi kepercayaan memim-pin 12.000 pasukan Muslimin Arab yang terkenal gagah berani, berpengalaman dan gigih menghadapi pertem-puran. Ketahuilah, bahwa seorang dari mereka lebih berharga daripada sekompi pasukan biasa. Eratkanlah hubunganmu dengan mere-ka dan tunjukmere-kanlah kecer-dasan wajahmu pada mereka. Mereka itu adalah sisa kekua-tan angkakekua-tan perang ayahku yang dapat dipercaya,” ucap Hasan.

Namun Ubaidillah bin Ab-bas lebih memilih untuk ber-gabung dengan Muawiyah yang menjanjikan akan mem-beri hadiah. Ubaidillah bin Abbas kemudian berbalik mengkhianati khalifah. Itulah yang membuat semangat ri-buan pasukan pendukung Sayyidina Hasan runtuh. Se-mentara orang-orang Muawiy-ah terus bergerak mengem-buskan hoaks tentang para pemimpin pasukan dari kubu Imam Hasan yang diberitakan tewas. Hal ini membuat pa-sukan pendukung khalifah kian putus asa. Bahkan reka akhirnya berbalik me-nyerang Hasan.

Di titik inilah Hasan berpikir bahwa perang melawan Mu-awiyah tidak akan membawa manfaat, jika mental pasu-kannya telah hancur dan sisa pendukungnya hanya akan menjadi bulan-bulanan musuh. Ia akhirnya memilih berdamai dengan Muawiyah dengan sejumlah kesepakatan yang salah satu isinya adalah menyerahkan kekhalifahan kepada putra Abu Sufyan ter-sebut. Keputusannya ini sem-pat membuat kecewa dan marah para pencinta keluar-ga Rasulullah (ahlul bait). Salah satunya adalah Hujur bin Adi yang amat setia ke-pada ahlul bait. Ia marah sehingga berani mengecam Hasan. Menanggapi reaksi seperti itu, Hasan dengan tenang menjawab: “Hai Hujur, ketahuilah bahwa tidak semua orang menghendaki apa yang engkau inginkan itu. Demi-kian pula tidak semua orang berpikir seperti engkau. Se-sungguhnya dengan meny-erahkan kekhalifahan kepada Muawiyah itu aku tidak mem-punyai tujuan lain kecuali untuk menyelamatkan kalian dari kehancuran dan kebina-saan,” jawab Hasan.

Khalifah Hasan akhirnya menyetujui mundur dari po-sisinya. Dengan mundurnya Hasan, perang saudara yang sudah dimulai sejak Perang Jamal dan Perang Shiffin bisa dihentikan. Imam Thabari mencatat Sayyidina Hasan mundur pada 6 Mei tahun 661. Kemudian Hasan me-ninggalkan Kufah dan tinggal di Madinah.

Salah satu butir perjanjian Muawiyah dengan Hasan adalah tidak ada caci maki terhadap Imam Ali. Namun dalam kenyataannya, mimbar masjid di masa Mu’awiyah masih banyak yang mendeskri-ditkan Imam Ali. Sayyidina Hasan yang sudah legowo

mengalah demi persatuan umat juga seringkali menda-pati orang yang nyinyir dan nyindir kepadanya.

Mundurnya Sayyidina Ha-san merupakan berakhirnya periode khilafah. Persis se-perti yang diindikasikan dalam hadits nabi bahwa khilafah itu hanya berlangsung selama 30 tahun. Setelah itu yang berkuasa adalah para raja (Sunan Abi Dawud, Musnad Ahmad, dan Sunan Turmud-zi). Ibn Katsir dalam al-Biday-ah wan Nihayal-Biday-ah mengonfir-masi hal ini. Dengan demiki-an, masa selanjutnya itu se-butannya saja khilafah tapi sistemnya sudah menyerupai kerajaan.

Setelah menyelesaikan se-gala urusan di Kufah, Sayyi-dina Hasan kemudian pergi ke Madinah. Sebelum berang-kat, Sayyidina Hasan meny-ampaikan beberapa hal ke-pada penduduk Kufah yang masih mendukungnya. Say-yidina Hasan mengatakan bahwa Muawiyah telah me-rebut kekhalifahan yang men-jadi haknya. Namun, Sayyi-dina Hasan lebih mengutama-kan perdamaian agar dua kubu kaum muslimin yang berseteru tidak lagi menum-pahkan darah. Seperti ma-sa-masa ke belakang saat sejumlah perang melumatkan jiwa-jiwa yang sejatinya ber-saudara.

Kedatangan Sayyidina Ha-san di Madinah disambut gembira sekaligus sedih oleh penduduk kota tersebut. Me-reka gembira sebab cucu ra-sulullah kembali ke tanah tempat kakeknya mula-mula membangun peradaban. Ta-pi kesedihan pun menyeruak sebab kepemimpinan Islam tidak lagi berada di tangannya.

Di Madinah, saat Sayyidina Hasan tidak lagi dalam pusa-ran ingar-bingar politik, beliau tekun mendekatkan dirinya kepada Allah. Sayyidina Ha-san giat mengajarkan ilmu agama kepada penduduk Madinah di Masjid Nabawi. Selain itu, Sayyidina Hasan juga rajin belajar kepada pa-ra sahabat kakeknya yang telah sepuh.

Berakhirnya Politik Moral Sembilan tahun beliau men-jalani hidup sebagai rakyat biasa sebelum kemudian wafat diracun. Pada 28 Safar tahun 50 Hijriyah, Sayyidina Hasan wafat dalam usia 46. Beberapa saat sebelum meng-embuskan napasnya yang terakhir, Sayyidina Hasan berkata kepada Husein, “Tiga kali aku pernah menderita keracunan, tetapi tidak sehe-bat yang kualami sekarang ini,” ucapnya. Husein bertanya kepada kakaknya siapakah kiranya yang telah meracun-inya. Namun, dengan semang-at perssemang-atuan Sayyidina Hasan menolak memberitahu orang yang telah meracuninya. Ia khawatir adiknya yang ber-karakter lebih keras daripada dirinya akan menuntut balas sehingga akan terjadi pertum-pahan darah sesama kaum Muslimin.

Al-Hamid Al-Husaini me-nerangkan sebagian besar para penulis sejarah meyaki-ni bahwa yang meracun Say-yidina Hasan adalah istrinya. Bernama Ja’dah binti Al-Asy’ats atas perintah Muawiyah. Den-gan iming-iming uang sebe-sar 100.000 dinar. Salah satu alasan kekhawatiran Muawiy-ah yang menjadi khalifMuawiy-ah

pada usia 61 tahun adalah kalau ia wafat kemudian Sayyidina Hasan akan naik kembali menjadi Khalifah. Itu sebabnya banyak yang menduga wafatnya Sayyidi-na Hasan adalah sebuah peristiwa politik.

Sementara Dr Ali M Salla-bi dalam Al-Hasan ibn Ali:

His Life & Times (2014)

me-nerangkan bahwa, sebagian kalangan justru menyebut Yazid yang menyuruh istri Hasan untuk meracuni su-aminya. Imam Suyuthi men-ceritakan Sayyidina Hasan diracun istrinya sendiri yang disuruh oleh Yazid bin Mu’awiyah dengan iming-iming akan dinikahi Yazid. Sementara Ibnu Arabi (se-orang pengembang ajaran tasawuf) justru menolak pen-dapat jika Hasan diracun atas perintah Muawiyah atau Ya-zid. “Tidak ada yang tahu kecuali Allah,” Terlepas dari siapa sebenarnya yang mer-acuni Hasan dan siapa dalang di baliknya, beberapa saat sebelum ajal menjemput Ha-san masih menunjukkan jiwa besarnya tentang pentingnya persatuan di kalangan kaum Muslimin.

“Bila aku wafat, makamk-anlah aku dekat makam ka-kekku, Rasulullah. Untuk itu mintalah izin lebih dulu ke-pada Ummul Mukminin Ai-syah, bolehkah aku dimakam-kan di rumahnya di samping makam Rasulullah. Akan tetapi jika ada pihak yang menentang keinginanku, usa-hakanlah agar jangan sampai keinginanku itu mengakibat-kan pertumpahan darah dan makamkanlah aku di perma-kaman umum, Baqi,” kata Hasan kepada adiknya sebelum ia wafat.

Dan benar saja, saat jena-zahnya hendak dikebumikan, perselisihan terjadi antara Bani Hasyim dan Bani Umay-yah. Keturunan Umayyah menggugat keinginan Hasan tersebut karena menurut me-reka khalifah ketiga (Utsman bin Affan yang keturunan Umayyah) saja tidak dima-kamkan di samping rasulullah. Sementara orang-orang Bani Hasyim berkeras bahwa ini adalah wasiat terakhir Hasan yang harus ditunaikan.

Di tengah ketegangan itu, Abu Hurairah, sahabat Rasu-lullah yang terkenal sebagai periwayat hadis, berhasil me-nengahi dua kubu yang ber-selisih. Ia mengingatkan pesan Hasan bahwa jika permaka-mannya menimbulkan sawa-la, maka ia meminta untuk dimakamkan di pekuburan umum saja. Akhirnya jenazah Hasan dikuburkan di Baqi. Berdekatan dengan makam neneknya, Fatimah binti Asad, ibunda Ali bin Abi Thalib. (Irfan Teguh).

Pelajaran yang dapat diam-bil dari kisah Sayyidina Has-an adalah kerelaHas-an menerima kekalahan demi menjaga persatuan. Terbunuhnya Imam Ali dan Imam Hasan (dan kemudian Imam Husain) merupakan cerita kelam ke-kalahan keluarga Nabi dan mereka yang memperjuang-kan politik moral oleh praktek politik praktis demi

menda-patkan kekuasaan. (*)

*)Dosen Prodi Hubungan Internasional FISIP UNPAS dan Wakil Ketua Bidang Pendidi-kan Paguyuban Pasundan Cabang Kota Bandung

Pemimpin yang Tak Dibatasi Periode Jabatan

RATUSAN

Sambungan dari hal 1

Pedagang Usir Para Tenaga Medis

Tantangan terberat

generasi Z seperti para

personel Neo Jibles

dalam memainkan

lagu-lagu Koes

Plus: bagaimana

menghadirkan sound

retro 1960–1970-an

dengan instrumen masa

kini. Dipuji pendengar

kategori ”idealis”, juga

mampu menjaring

penggemar muda.

pemahaman yang kurang. “Edukasi kepada masyarakat perlu, supaya kemudian masy-arakat bisa menerima kondi-si, COVID-19 itu bukan suatu aib, tetapi hal yang harus diselesaikan bersama-sama,” kata Dedi.

PSBM, yang merupakan program Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dalam menanggulangi COVID-19, sudah diterapkan di desa/ kelurahan yang tersebar di 6 kabupaten/kota.

“Betapa masyarakat menolak untuk melakukan PSBM. Jang-ankan PSBM, swab test aja tidak mau. Karena pemahaman dan pengetahuan masyarakat terkait COVID-19 dan isolasi mandiri terbatas,” ucapnya.

Hal senada dikatakan tokoh masyarakat Desa Tanimulya, Kabupaten Bandung Barat, Wiyoto, yang daerahnya telah menjalani PSBM. Menurut ia, penolakan hadir karena ke-takutan dan ketidaktahuan masyarakat soal COVID-19. Desa Tanimulya menjalani PSBM setelah seorang war-ganya dinyatakan positif COVID-19.

“Ada rasa cemas karena me-lihat tokoh masyarakat, pim-pinan, panutan warganya dibawa (karena positif COVID-19). Luar biasa kaget-nya sampai-sampai masyar-akat banyak yang tidak per-caya,” katanya.

Untuk diketahui, Pedagang Pasar Cileungsi sempat

mengusir petugas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor, saat hendak meng-gelar tes cepat dan tes swab di pasar tersebut, Rabu (10/6). Mereka menolak lan-taran pasar menjadi pengunjung sepi, usai men-jadi salah satu klaster penu-laran Covid-19 di Kabupaten Bogor. Informasi yang dihim-pun, dikembalikan pedagang menjadi saat pasar ditutup namun pedagang kaki lima (PKL) di depan pasar dibi-arkan untuk berjualan. “Kon-disi pasar jadi sepi pas belum lama ini. Pedagang juga lebih banyak yang puas berkurang,” ujar Staf Humas dan Kea-manan Pasar Cileungsi,

Uja-ng Rasmandi. (mg1/drx)

FAHMI SAMASTUTI,

Surabaya, Jawa Pos

KHALIFAH

Sambungan dari hal 1

“Jadi dari 1.959 perusahaan itu terdapat 79.124 buruh yang dirumahkan dan 18.217 buruh yang di PHK. Namun, dari 110.099 buruh yang di PHK dan dirumahkan, hanya 97.341 yang sudah melengkapi by name dan by address,” katanya.

Disamping itu, Ade juga menyebutkan bahwa menje-lang penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan kegiatan ekonomi bergerak penuh, Pemprov Jabar akan menyusun protokol kesehatan di tempat kerja secara kom-prehensif.

Dikatakannya, protokol kese-hatan harus disusun dengan

rinci, supaya pekerja tetap terlindungi dari potensi seba-ran COVID-19 di tempat kerja. “Saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kami sudah menetapkan beberapa kebijakan terkait protokol kesehatan dan protokol pen-cegahan COVID-19 dalam pelayanan ketenagakerjaan,”

kata Ade. (mg1/drx)

Kegiatan Ekonomi Bakal Melesat

WABAH

Sambungan dari hal 1

Sebuah Karya Anak-anak Muda Pelestari Koes Plus (1)

Part Nyanyi pun Dibuat

Se-Jibles Aslinya

NEO JIBLES/JAWA POS

SEMIRIP MUNGKIN: Rizal (dua dari kiri), Yudha (tiga dari kiri), Taufik (tiga dari kanan), dan Ricky (dua dari kanan) di haul ke-5 di TMII, Jakarta.

COBA eksperimen kecil-ke-cilan ini, sendirian atau ba-reng beberapa teman sese-lera. Cari lagu Hidup yang Sepi yang dimainkan Neo Jibles di YouTube.

Klik, tapi jangan lihat vide-onya. Dengarkan saja baik-ba-ik vokalnya. Dan, kalau Anda mengenal baik Koes Plus, bakal sulit untuk tidak mbatin, ”Asem, itu kan suaranya Yon (Koeswoyo)…!”

Demikian jibles (mirip se-kali dalam bahasa Jawa). Pengamat musik Bens Leo pernah menyebut vokal Yon, gitaris sekaligus vokalis utama Koes Plus (KP), jernih, punya jangkauan lebar, serta memi-liki warna suara yang lembut dan mendayu-dayu.

Demikian pula yang dikata-kan banyak orang tentang suara Ario Yudha Prasetyo, vokalis dan rhythm guitarist Neo Jibles.

Itu masih ditambah ke-jibles-an ketukke-jibles-an drumer Muham-mad Rizal dengan Murry, penggebuk drum KP. Juga gaya permainan secara keseluruhan band asal Pacitan, Jawa Timur, tersebut dengan Koes Plus.

Dari sanalah nama Neo Jibles berasal. Mereka tak memakai Jibles saja karena sudah ada nama band pelestari KP lain yang terlebih dulu mengguna-kan nama itu. ”Kalau mirip, kembali ke pendapat yang mendengarkan. Tapi, dari kami sendiri, ya masih jauh,” kata Yudha kepada Jawa Pos. Dengan hampir 1.000 lagu yang terangkum dalam hampir 100 album, pengaruh Koes Bersaudara yang kemudian menjadi Koes Plus (ini pun punya banyak sekali formasi)

melintas zaman hingga seka-rang. Tak heran jika ada ratusan band pelestarinya di berbagai kota di penjuru tanah air.

Tak sedikit pula di antaranya yang para personelnya dari generasi Z, satu generasi di bawah angkatan milenial. Termasuk Neo Jibles yang personel tertuanya berusia 26 tahun dan tiga lainnya ba-ru beba-rumur 22 tahun.

Bayangkan, band yang per-sonelnya angkatan Baby Boo-mer, mulai berkarir di era 1960-an, kini lagu-lagunya dilesta-rikan ”cucu-cicit” mereka dari generasi Z, dua dekade setelah milenium baru, dengan penuh girah (semangat) dan presisi.

Meski muda, mereka punya basis fans yang kuat lagi mi-litan. Pada 4 Juni lalu con-tohnya. Mereka mengunggah Kolang-kaling, salah satu lagu pop Jawa KP, di kanal YouTube mereka.

Dalam waktu sejam, jumlah view-nya sudah melebihi se-ribu. Kolom komentar pun ramai, ada sekitar seratus pesan. Neo Jibles dipuji mirip dengan Koes Plus. Dari ceng-kok, permainan, hingga pe-nampilan, plek dengan band legendaris Indonesia itu.

Yudha, Rizal, Taufik Eko Hi-dayanto (lead guitarist, key-boardist, dan leader), serta Ricky Eka Atmaja (bassist) memang berprinsip, permai-nan mereka memang harus semirip mungkin dengan aslinya. Se-jibles mungkin dengan KP yang mereka kenal lewat orang tua mereka yang rutin menyetelnya di rumah. Sebagaimana KP ”Kembali ke Jakarta”, begitu pula keinginan Neo Jibles: kembali ke KP yang se-jibles mungkin. Meski memang tidak mungkin 100 persen iden-tik. ”Alat-alatnya saja beda, sua-ranya sulit sama. Tapi, kami mengusahakan biar terasa KP

banget,” kata Yudha.

Neo Jibles juga mengikuti KP yang punya ”banyak” vo-kalis. Melakukan pembagian part menyanyi. ”Misalnya di lagu Diana. Suara satunya dibawakan yang pegang rhythm guitar, suara duanya yang (pegang) kibor,” papar Taufik yang dihubungi Jawa Pos secara terpisah.

Taufik menjelaskan, poin itu sering dilewatkan band pe-lestari KP yang lain. Bagian menyanyi diserahkan kepada vokalis. Atau, paling pol, di-bagi dengan basis (bassist) atau gitaris.

Padahal, dari keempatnya, hanya Yudha yang punya skill bernyanyi mumpuni. Lainnya terpaksa belajar. Mereka me-natar diri lewat mendengarkan rekaman-rekaman KP. ”La-ma-lama kami terbiasa. Sua-ranya amburadul, tapi enjoy aja,” katanya.

Taufik menambahkan, tan-tangan lain adalah mengha-dirkan sound retro khas 1960–1970. Dalam ngeband, Neo Jibles menggunakan in-strumen entry level.

Tidak mahal, kualitasnya me-nengah. Namun, Taufik cermat mengolah sound. Pria yang juga mengelola rental studio itu tidak memaksakan alat-alat musiknya harus berasal dari merek yang plek ketiplek (mi-rip sekali) dengan KP.

Taufik menyebutkan, nyawa KP ada di kibor. ”Rata-rata isi-an melodinya pakai kibor jadul. Jadi, saya cari kibor masa kini yang sekiranya karakter suara-nya sama,” ungkap ”pemeran” Tonny Koeswoyo (leader Koes Plus) di Neo Jibles itu.

Mikrofon, gitar, bas, dan drum yang digunakan relatif standar. ”Kalau terlalu menyamakan, jatuhnya di speaker zaman sekarang kurang enak di

(3)

3

12 JUNI 2020

Manager ULP Subang Manager ULP Pagaden Manager ULP Pamanukan

SUBANG-Puskesmas Ke-camatan Pusakanagara se-lenggarakan sosialisasi New Normal atau Adaptasi Ke-hidupan Baru (AKB) pada Kepala Desa, UPTD serta Kontraktor Pembangunan Pelabuhan Patimban di Aula Kecamatan Pusakanagara, Kamis (11/6).

Kepala Puskesmas Pusa-kanagara Dr Hj. Ratnasari menyampaikan, Implemen-tasi new normal diatur dalam Keputusan Menteri

Kes-Upload Data Bisa

Sampai 10 Menit

S U BA N G - Pe m o t re t a n pembuatan KTP-el di Ke-camatan Pusakanagara ter-jadi antrian. Sejak dibuka kembali mulai Senin hingga Kamis (10/6) ini, perharin-ya ada 20-30 warga perharin-yang di-dominasi oleh remaja yang baru berumur 17 tahun.

Operator KTP-el Keca-matan Pusakanagara Nana

Suripto mengatakan, per-mohonan pembuatan KTP-el dalam 4 hari terakhir terbilang tinggi. Mayoritas pemohon yang melakukan pemotretan dan perekaman sidik jari didominasi oleh remaja. “Betul, kebanya-kan anak-anak yang sudah memenuhi syarat membuat KTP, cukup banyak,” kata Nana.

Bahkan kata Nana, pemo-hon KTP yang datang tidak hanya dari Kecamatan

Pu-sakanagara, namun dari wilayah lain seperti Keca-matan Pusakajaya, Com-preng dan Pamanukan juga ada yang datang ke Pusa-kanagara. “Ada beberapa Kecamatan yang mesinnya rusak, tak berfungsi, jadi ke Pusakanagara,” tambahnya Namun, dalam proses input atau upload data, ada masalah. Sebab untuk meng-upload satu data pemohon KTP yang telah direkam, membutuhkan

waktu yang sangat lama. “Mengupload data satu aja untuk foto dan reka-man sidik jari bisa sampai 10 menit, karena loading terus. Makanya ada antrian perharinya,” ucapnya.

Meski, demikian dalam pelaksanaannya Nana me-nyebut, antrian tersebut tetap diatur dan disesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19. Sehingga tidak terjadi antrian panjang yang

berdesakan.(ygi/sep)

Jaringan Internet Loading,

Pemohon KTP-el Antre

YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES

PEREKAMAN: Petugas melakukan pemotretan dan perekaman data pemohon KTP-el di Kantor Kecamatan Pusakanagara.

SUBANG-Iinspektorat Jen-deral Kemensos RI langsung meninjau dan memonitor penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap II di wilayah Kabupaten Subang, tepatnya di Desa Mekar-wangi Kecamatan Pagaden Barat, Rabu (10/6).

Menurut Auditor Muda Irjen Kemensos Dondon didampingi Adil usai mon-itoring penyaluran BST tersebut menyampaikan, bahwa pihaknya ingin me-mastikan proses penyalu-ran BST berjalan lancar dan tertata rapi serta tepat sasaran.

Ditanya soal data pen-erima BST dampak covid 19, Dondon mengatakan, data penerima bantuan ber-dasarkan usulan dari desa bersangkutan. “Usulannya dari desa secara berjen-jang hingga masuk data ke Kemensos,” katanya. Selain monitoring, Auditor Ke-mensos tersebut, juga sem-pat mewawancarai warga penerima manfaat, untuk memastikan warga tersebut adalah benar-benar warga yang terdampak covid 19.

Data dari Kemensos send-iri, saat ini penerima BST

secara nasional mencapai 9 juta orang. Camat Pa-gaden Barat Hj.Asmita yang mendampingi Auditor Irjen Kemensos itu mengatakan, pihaknya sejak awal pro-gram bantuan ini digulir-kan, telah mewanti-wanti para kades, agar penyaluran bantuan itu tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dan data ganda. Artinya orang yang telah mendapat-kan bantuan reguler seperti PKH dan BPNT tidak masuk dalam daftar penerima. “Setiap penyaluran bantuan dari manapun, saya selalu turun ke lapangan. Dan se-cara umum berjalan lancar dan tertib,” ujar Hj. Asmita Camat Pagaden Barat.

Diketahui penerima BST di Desa Mekarwangi ber-jumlah 257 orang.

Penyaluran BST tersebut berjalan di tiga desa yaitu Desa Bendungan, Mekar-wangi dan Munjul, dan baru tuntas malam hari.

Ditempat terpisah, seban-yak 2.868 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Pusa-kanagara kembali diberikan BST Kemensos Tahap II. Pembagian mulai dilakukan pada Kamis (11/6) untuk 3

Desa yakni Desa Mundusa-ri, Kotasari dan Rancadaka. Rencananya untuk 5 Desa lainnya akan dilaksanakan hingga Sabtu.

TKSK Kecamatan Pusa-kanagara Suharto menu-turkan, bansos Kemensos tahap II mulai disalurkan kembali oleh pihak kan-tor pos. Pada saat ini ada penambahan data dimana untuk data sebelumnya ada 2857 penerima Bansos. “Untuk saat ini jumlahnya ada 2868 untuk 7 Desa yang ada di Kecamatan Pusaka-nagara,” ucapnya

Untuk pembagian Ban-sos saat ini katanya, tidak b e rd e s a k a n d a n t e t a p mengindahkan protokol Covid-19. “Alhamdulillah pembagiannya lancar, un-tuk 3 Desa ini, tadi juga pak Camat ada, meninjau langsung,” tambahnya.

Sementara itu, mengenai Bansos Kabupaten, dari informasi sementara ini, akan mulai dikirim dari Kabupaten pada 10 Juni jika tak ada perubahan. Namun untuk mekanisme pembagian ke tiap desa dan jadwalnya akan diatur lebih

lanjut.(dan/ygi/sep)

Irjen Kemensos Monitor

Penyaluran BST Tahap II

DADAN RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES

MONITORING: Auditor Muda Irjen Kemensos RI Dondon didampingi Camat Pagaden Barat Hj. Asmita dan Kades Mekarwangi H. Edi Rohedi saat monitoring penyaluran BST di Desa Mekarwangi, Rabu (10/6).

Sosialisasi AKB Sasar Kontraktor Pelabuhan Patimban

ehatan Nomor HK.01.07/ MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Men-dukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pan-demi. “Jadi ada panduan-panduanya termasuk lang-kah-langkah untuk bekerja dengan memperhatikan protokol kesehatan,” kata Dr Ratnasari.

Termasuk kata Dr Ratna, upaya untuk mengundang

para pemimpin perusahaan yang saat ini aktif di pemban-gunan Pelabuhan Patimban dalam rangka menyebar-luaskan informasi perihal AKB ini. “Agar pencegahan penularan Covid-19 masih bisa terus dilakukan diten-gah aktivitas-aktivitas yang mulai berjalan,” jelasnya.

Camat Pusakanagara Drs Muhamad Rudi menyebut, saat ini kasus di Subang terus alami peningkatan. Bahkan untuk di Kecamatan Pusa-kanagara, sudah ada 1 orang

yang tercatat positif Covid-19 “Jadi, kita sengaja kumpul-kan disini untuk memba-has kaitannya dengan New

Normal, soal bagaimana beraktivitas diluar dengan protokol kesehatan,” ucap-nya.(ygi/sep)

YOGI MIFTAHUL FAHMI PASUNDAN EKSPRES

BERIKAN PANDUAN: Tim Gugus Tugas Kecamatan Pusakanagara sosialisasikan implementasi tentang panduan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja perkantoran dan Industri.

(4)

SUMEDANG

4

JUMAT

12 JUNI 2020

Jabar Ekspres

Pendidikan

Yaaa di

Sumedang Ekspres

Kantor: 0261 202174

Ayi Saepuloh 085211599197

Hubungi:

Ingin Beriklan? ... ...

Enteng Hargana Mucekil Hasilna atau

Beritanya Selalu Hangat

Berlangganan,

Hubungi Andriana 082214909561

Pengelola Wisata

Harus Patuhi

Protokol Kesehatan

CISITU – Di masa pember-lakuan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), pelaku usaha wisata, diharap tetap mema-tuhi protokol kesehatan. Dengan dibukanya desti-nasi wisata saat pandemi covid-19 yang belum tuntas maksimal, harus tetap diwas-padai sebaik mungkin.

Bahkan, hal ini bisa diang-gap resiko tinggi. Sebab yang namanya destinasi wisata, bisa saja dikunjungi setiap orang dari berbagai wilay-ah.

Oleh sebab itu, pemerintah Kecamatan Cisitu, dalam hal ini Camat Cisitu, Arry Kus-nadi S.Ap menegaskan, dua destinasi wisata yang ada di Kecamatan Cisitu, harus selalu dalam pengawasan pihak keamanan. Hal itu, demi terwujudnya destinasi wisata yang patuh terhadap protokol kesehatan.

“Di sini ada dua destinasi wisata, yaitu wisata Batu Dua dan Tanjung Duriat. Kedua wisata itu punya daya tarik yang cukup banyak peminat, jadi kita harus tetap

meman-WADO - Teko dan gelas ber-bahan baku bambu yang diproduksi warga Dusun La-muniser Desa Sukapura Ke-camatan Wado, laku dijual ke luar daerah.

Seorang perajin, Adang Za-enudin menyebutkan, pro-duksi teko dan cangkir ber-bahan baku bambu yang telah ditekuni sejak 2 tahun lalu itu, kini telah membuka peluang usaha warga di La-muniser.

Pada saat bulan puasa ke-marin, pesanan teko dan cang-kir bambu mencapi 30 set untuk pesanan dari Jakarta. Satu setnya, terdiri dari satu teko dan tiga cangkir.

”Pesanan juga datang dari Bekasi dan Bogor. Alhamdu-lillah pesanan dikerjakan oleh kelompok,” ujarnya, kemarin (11/6).

Adang menambahkan har-ga satu set teko dan cangkir,

dijual antara Rp 150.000 sam-pai Rp 200.000.

”Kedepan kami berharap memiliki mesin sebagai alat produksinya. Kalau sekarang masih manual saja,” ucap-nya.

Adang mengakui, saat ini hanya mampu memproduksi dua set cangkir dari mulai pengolahan baku hingga pro-ses finishing.

Mungkin lain lagi, kalau dikerjakan menggunakan mesin, dengan catatan tidak mengurangi lapangan kerja masyarakat sekitar.

Bahkan hasil produksinya itu, bisa dijadikan oleh-oleh yang dikolaborasikan dengan wisata yang ada di sekitar wilayah Wado dan sekitar-nya.

”Lebih jauhnya lagi, hasil produksi ini bisa dijadikan oleh-oleh khas wisata daerah sini,” tukas dia. (eri)

Tetap Waspada, Covid-19 Belum Usai

taunya, jangan sampai lepas dari protokol kesehatan,” kata camat, kemarin (11/6).

Selain itu, lanjut camat,

biasanya tempat wisata juga jadi tempat perputaran uang. Sebab, ada aktivitas jual beli yang akan menguntungkan

warga yang berjualan di lo-kasi wisata. Namun dari per-putaran uang itu, harus di-waspadai juga, karena

dikha-watirkan ada penyebaran virus melalui uang.

”Semua yang ada di lokasi wisata, baik itu pengunjung

maupun pedagang, harus hati-hati dengan perputaran uang. Kalau bisa pakai penga-man tangan agar tidak

meny-entuh langsung benda apapun. Namun hingga saat ini, kon-disi wisata di dua lokasi itu

masih sepi,” tukasnya. (eri)

NET

BERWISATA: Seorang wisatawan tengah foto di lokasi wisata Tanjung Duriat Kecamatan Cisitu. Di masa pandemi covid dan diberlakukannya AKB, pengelola wisata harus ikut mematuhi protokol kesehatan.

Teko dan Gelas Bambu

Jadi Peluang Usaha Baru

HERI PURNAMA/SUMEKS

PRODUK LOKAL: Perajin Teko dan gelas berbahan baku bambu, Adang Zaenudin menunjukan hasil prodiksinya yang dijual hingga luar daerah.

KOTA - Lahan pesawahan dan potensi pertanian di wi-layah Kabupaten Sumedang, setiap tahunnya makin ber-kurang. Penyebab dominan berkurangnya lahan pesawa-han dan pertanian, dikarena-kan adanya alih fungsi la-han.

Seperti adanya Pembangu-nan Bendungan Jatigede, pembangunan Tol Cisumdawu dan pembangunan di sektor lainnya.

Sekretaris Dinas Pertanian Rudi Suprayogi mengatakan, jumlah luasan yang terkena alih fungsi lahan di wilayah Sumedang, sedang divali-dasi oleh pihak BPS.

”Wajar, adanya pengurang-an lahpengurang-an sawah karena me-mang ada sejumlah pembangu-nan proyek,” ujar Rudi, belum lama ini.

Dia mengatakan, data terbaru luas lahan sawah di Sumedang berdasar validasi Bapppeda, seluas 31.166,8 hektare. Luas ini menurun, karena per Agus-tus 2019, luasan sawah di Kabupaten Sumedang seluas 31.416 hektare. ”Data validnya terus kami perbaharui,”

tan-dasnya.

Berkurangnya lahan sawah, tak lantas menurun pula produksi pangan, terutama di Sumedang. Dinas Perta-nian Sumedang, pun mela-kukan perimbangan dengan inovasi produktivitas dan peningkatan produksi pada sektor komoditas padi serta sektor pangan lainnya. Bah-kan, berdasarkan data hing-ga pertenhing-gahan tahun pro-duksi pangan angkanya meningkat mencapai 3-4 persen.

”Angka ini didapat dari ko-moditas padi dan sektor pangan lainnya sepert komo-ditas palawija, sayuran buah-buahan, tanaman perkebu-nan,” paparnya.

Rudi menggambarkan, pe-ningkataan kualitas produksi hasil binaan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian terjadi di wilayah lumbung pangan. Di antaranya, Darmaraja, Situraja, Buahdua, Congge-ang dan SumedCongge-ang Sela-tan.

“Dari hasil sementara data poduksi padi di wilayah Su-medang yang jelas masih

Tiap Tahun, Lahan

Pertanian Berkurang

surplus, ketersediaan masih surplus,” katanya.

Hingga kini, kata dia, dari luas tanam padi dihasilkan

sekitar 548.016 ton padi. Deng-an asumsi setiap 1 hektar menghasikan 6 ton padi. Alih fungsi lahan sawah dan

per-tanian belum terbendung karena Sumedang belum pu-nya Perda tentang lahan pangan

berkelanjutan. (atp)

NET/ILUSTRASI

GARAP SAWAH: Sejumlah petani tengah membajak sawah menggunakan traktor. Sayangnya di setiap tahun, lahan pertanian berkurang akibat adanya alih fungsi lahan.

KOTA - Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudparlora) Kabupaten Sumedang, untuk tahun ini, kemungkinan tak akan menggelar seleksi pasu-kan pengibar bendera (pas-kibraka).

Seleksi paskibraka itu, bia-sanya rutin digelar setiap tahun jelang peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI. Paskibraka sendiri, biasanya akan bertugas mengibarkan bendera.

Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disbuparpora, Hj Dedeh mengatakan, dalam kondisi pandemi covid-19 ini, memang sulit untuk meng-gelar seleksi terhadap ang-gota paskiraka. Selain itu, pihaknya juga telah mene-rima Surat Edaran (SE) dari Kemenpora, terkait tak

ada-Tahun Ini Tak Ada Seleksi Paskibraka

nya seleksi paskibraka Tahun 2020.

”Untuk membahas terkait

permasalahan ini dan siapa nantinya yang akan bertugas jika upacara HUT proklamsi

digelar, kami baru akan mem-bahasnya bersama pengurus purna paskibraka Kabupaten

Sumedang,” jelas Hj Dedeh, Kamis (11/6).

Hj Dedeh menuturkan, se-betulnya, hingga saat ini siswa SLTA sudah banyak yang mendaftar untuk menjadi paskibraka Kabupaten Su-medang. Berdasarkan lapo-ran, tercatat ada sekitar 300 lebih peserta yang telah mendaftar secara online se-jak beberapa bulan lalu.

Hj Dedeh mengakui, sejak bulan Maret lalu pendaftaran sudah dibuka dan mulai April, biasanya sudah mulai seleksi. Namun akibat adanya pan-demi covid-19, semuanya menjadi terhambat.

”Atas musibah ini, mudah-mudahan saja tidak mem-buat peserta seleksi paski-braka 2020 ini menjadi patah semangat,” pungkasnya. (atp)

NET

LANTIK: Bupati Sumedang tengah melantik pasukan pengibar bendera (paskibraka) kabupaten pada tahun lalu.

(5)

CIANJUR-SUKABUMI

5

Jabar Ekspres

BARIS PELUANG USAHA

PENGHASILAN TAMBAHAN 375RB S/D 1JT PERHARI TANPA KERJA, DGN METODE MIN-I N G C RY P TO C U R R E N C Y. HUB: ADI DAN HARI TLP/WA: 081211701113,081288463001

LOWONGAN KERJA

Dibutuhkan Pimpinan Biro Iklan/ Redaksi/Sirkulasi untuk di dae-rah. Pelamar SMS ke 0896 3972 5025. Syaratnya: Bisa memimpin karyawan, punya kantor/rumah tinggal untuk kan-tor, bersedia membiayai ongkos cetak satu kali saja Rp.10 juta.

Gaji 5 juta/bulan.

IKLAN EKSPRES

DIJUAL TANAH

1). 3 (tiga) bidang tanah dalam satu hamparan dengan total LT 11.917 m2 berikut bangunan gudang,kantor,sarana

insta-BARIS KEHILANGAN

HILANG STNK NOPOL D-6924-TG AN SLAMET PARDI WASONO. TIDAK BERLAKU LAGI

H I L A N G S T N K N O P O L D -3791-ABS. TIDAK BELAKU LAGI HILANG STNK NOPOL D-5514-ABY, D-2577-ZCZ. TIDAK BERLAKU LAGI

HILANG STNK R2 NOPOL D-3504-SAL AN JAKA ROHAEDI. TIDAK BERLAKU LAGI

HILANG STNK NOPOL D-3441-UCA AN TARINA. TIDAK BERLAKU LAGI HILANG STNK NOPOL D-6560-SBG AN ELITA SIMBOLON. TIDAK BER-LAKU LAGI

HILANG STNK NOPOL D-6829-SAV AN FAEHUSI HALAWA. TIDAK BERLAKU LAGI

HILANG STNK NOPOL D-5528-SBJ AN M. YUDA & D-6298-SBF AN DEVY. TIDAK BERLAKU LAGI HILANG STNK R2 NOPOL D-3197-UDL AN AMANDA RAKHMAT. TIDAK BERLAKU LAGI

HILANG STNK R2 NOPOL D-2461-SAE AN SITI MARFUAH.

DIJUAL

Bth Uang Jual Cpt. Djual Tanah Super Strategis di Jl. Raya Utama Nasional Cianjur-Sukabumi, Le-galitas SHM Pekarangan. Hub 0857-4033-9124 (WA) || 0852-3746-9050

JUMAT

12 JUNI TAHUN 2020

Keluarga Minta Makam Julaeha Dibongkar

SUKABUMI - Makam se-orang warga Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Kabu-paten Sukabumi yang men-inggal dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) akan kembali dibongkar. Makam yang diketahui ber-nama Julaeha itu akan di-makamkan kembali secara Syariat Islam, Jumat (11/6) menyusul diketahui hasil swab yang menyatakan al-marhumah negatif Covid-19. Adik kandung korban, Mar-wan Hamdani, mengatakan pembongkaran itu akan di-lakukan untuk menyempur-nakan proses pemakaman secara Syariat Islam. Pasalnya dia tidak cukup yakin proses pemakaman kakaknya terse-but dilakukan secara Syariat Islam oleh tim medis lanta-ran dianggap darurat."Saya akan minta pihak rumah sakit memberikan bukti bahwa kakak saya dimakamkan sesuai syariat Islam. Kalau memang sudah disolatkan dikapani harus ada bukti visu-alnya," kata Marwan kepada wartawan, kemarin (11/6).

Marwan sudah memberikan bukti serta alasan permintaan

Hasil Swab

Dinyatakan

Negatif Korona

pembongkaran makam ka-kanya tersebut. Namun, dia tidak cukup puas dan tidak yakin dengan penjelasan pihak rumah sakit terkait prosesi pemakaman korban."Selain itu, karena pemakamannya menggunakan peti. Buat kami sih tidak apa-apa tapi pandan-gan masyarakat itu beda, dan yang lebih parah lagi baju-baju almarhumah ikut dikubur-kan," ujarnya.

Sebetulnya, kata Mar-wan, pihak keluarga tidak akan melakukan hal itu jika hasilnya memang diketa-hui positif Covid-19. Mereka ikhlas almarhumah di-makamkan sesuai protokol kesehatan."Tapi jika hasilnya negatif, pihak rumah sakit harus memahami dong po-sisi kami. Karena selama ini kami sempat dikucilkan oleh masyarakat," ungkapnya.

Ma r w a n m e n u t u r k a n , pihaknya belum mendapat-kan analisis kesehatan dan diagnosa akhir penyebab kematian almarhumah dari pihak rumah sakit. Pihak ke-luarga hanya mendapatkan keterangan bahwa almarhum negatif Covid-19."Pihak ru-mah sakit enggak memberi-kan analisa kesehatan, tapi berupa surat keterangan yang menyatakan almarhumah negatif Covid-19," pungkas-nya.(job1)

Jembatan Gantung Kadudampit Segera Dibuka

SUKABUMI - Wakil Men-teri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, mempertimbangkan dibu-kanya objek wisata jembatan gantung (suspension bridge) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi jika pandemi Covid-19 semakin mereda. Menurutnya, objek wisata alam tersebut sangat memukau."Kalau ke depan status wilayah Kabupaten Su-kabumi sudah biru, mungkin dipertimbangkan kawasan ini untuk dibuka, tetapi den-gan menggunakan protokol kesehatan. Tapi dengan ke-tentuan kalau zona ini sudah biru, boleh 50 persen pengun-jung dari rata rata sebelumn-ya," ujarnya saat mengjungi kawasan tersebut, kemarin (11/6). Wamen disambut oleh

Sekda Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri.

Alue mengatakan, kebi-ja k a n m e nu tu p t e mp at wisata sangat berpengaruh terhadap pendapatan dari sektor pariwisata. Bahkan,

penurunan mencapai 20 persen."Pariwissata investasi yang luar biasa, makanya tidak ingin berlama-lama berhenti supaya ekonomi pulih kembali. Tetapi keseha-tan perlu di antisipasi, untuk SUKABUMI - Tingkat kesadaran para pelaku

usaha untuk melaporkan dokumen pelaksan-aan, pengelolpelaksan-aan, dan pemantauan lingkun-gan hidup ternyata masih sangat rendah. Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pening-katan Kapasitas pada DLH Kota Sukabumi, Yeli Yumaeli, mengatakan, perusahaan yang melaporkan dokumen tersebut ke DLH baru sekitar 20 persen. “Jadi sangat sedikit sekali,” kata Yeli didampingi Kepala Bidang Pengenda-lian dan Pengawasan Lingkungan, Suhendar Syarief. di ruang kerjanya, kemarin (11/6).

Dikatakan, berdasarkan aturan, penyampa-ian laporan dokumen lingkungan hidup oleh perusahaan wajib setiap enam bulan sekali. Dalam dokumen tersebut harus dijelaskan perubahan kegiatan, perubahan kapasitas limbah, termasuk pengelolaan limbah. Juga pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), serta mitra kerja sama dalam pen-gelolaan limbah tersebut. “Laporan pengelo-laan lingkungan perusahaan itu penting untuk mencegah terjadinya pencemaran di sekitar domisili perusahaan tersebut,” kata Yeli.

Dijelaskan, tahun ini seharusnya ada sosial-isasi kepada para pelaku usaha terkait pen-gelolaan limbah, tapi dibatalkan karena ada pandemi. Padahal sosialisasi itu sangat pent-ing untuk menpent-ingkatkan kesadaran pelaku us-aha dalam menjalankan kewajibannya terkait pengelolaan limbah. DLH terus berupaya agar jumlah pengusaha yang taat aturan dalam menyampaikan laporan dokumen lingkungan terus meningkat.“Kami selalu mengajak pelaku usaha untuk lebih peduli terhadap lingkun-gan. Salah satu indikator kesadaran pelaku usaha tersebut adalah melaporkan kegiatan

pengelolaan limbah,” tutur Yeli.(ist)

Kesadaran Pelaku

Usaha Masih Rendah

LINGKUNGAN

CIANJUR - Walaupun pelayanan pembuat AK-1 atau kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur dibatasi hanya 150 orang per hari, namun permoho-nan untuk syarat mencari pekerjaan tersebut selalu membeludak.

Kabid Penempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, Ricky Ardhi Hikmat mengungkapkan, permoho-nan pembuatan kartu kuning terus meningkat. "Pemohon datang ke kantor untuk pencetakan kartu, sebab pencetakan hanya di kantor,” kata Ricky dia kepada Cianjur Ekspres, saat dihubungi melalui telepon seluler, kemarin (11/6).

Ricky memastikan tidak terjadi kerama-ian saat pencetakan lembaran AK-1. Sebab, pemohon masuk berdasarkan nomor antrian. “Mungkin setelah masa pandemi berakhir, skemanya seperti biasa lagi semua yang datang dilayani. Kalau sekatang dibatasi dulu, sehari maksimal 150 pemohon," kata dia.

Ricky mengatakan, semua pendaftaran lewat online. Sama seperti pencetakan kartu, pendaf-taran juga berdasarkan nomor antrian. Pasalnya, jika tidak dibatasi, dikhawatirkan terjadi kerama-ian saat pencetakan kartu. “Senin dan Selasa kemarin yang sudah daftar online banyak, sehingga berdesakan di kantor,” kata dia.

Pelayanan kata dia dibatasi sampai pukul 13.00 WIB. Dia menyarankan agar pemohon mendaf-tar secara online. “Tapi kenyataannya masih banyak yang belum bisa menggunakan aplikasi online. Karena terlanjur datang ke kantor, kami harus layani, apalagi dari Cianjur Selatan, kasi-han kalau harus bulak balik," kata Ricky.

Ricki mengungkapkan, proses pendaftaran lewat online lebih cepat. Sebab, semua data sudah dit-erima lewat formulir online. Pemohon datang ke kantor hanya untuk pencetakan kartu. Semenara pendaftar ofline, harus melalui proses penginpu-tan terlebih dahulu oleh operator. "Sekarang kan masih masa pandemi, jadi harus mengurai agar tidak terjadi kerumunan. Banyaknya masyarakat yang membuat AK1 dikarenakan akumulasi selama PSBB. Sekarang pada saat new normal banyak lagi yang beraktivitas dan bersamaan den-gan kelulusan SMA sederajat," katanya.

Pelayanan di Disnakertrans Kabupaten Cianjur saat ini masih diberlakukan protokol kesehatan dan wajib pakai masker. Bagi yang tidak pakai masker dilarang masuk. “Satpam cek sulu suhu tubuh, dan harus cuci tangan, serta disediakan hand sanitizer. Pemohon wajib menggunakan masker dan jaga jarak. Intinya semua akan terlayani tidak perlu saling ingin awal," ucapnya.(job3)

Pemohon AK-1 Membeludak

PELAYANAN

Kir Elektronik Mencegah Pemalsuan

SUKABUMI - Dinas Per-hubungan (Dishub) Ka-bupaten Sukabumi bakal mengubah sistem pengujian berkala (uji Kir) secara elek-tronik. Pecatatan yang semula menggunakan buku segera diganti dengan menggunakan kartu yang terkoneksi dengan Kementerian Perhubungan RI.

Kepala Dinas Perhubun-gan Kabupaten Sukabumi, Lukman Sudrajat, menga-takan, inovasi pelayanan uji Kir untuk memberikan pe-layanan yang cepat, mudah dan menghindari adanya pemalsuan buku Kir. Dia memastikan kartu kir elek-tronik tidak bisa dipalsukan. "Untuk waktu pemberlakuan Kir elektronik ini masih be-lum ditetapkan. Rencananya besok (hari ini) akan ada rapat

membahas inovasi ini," kata Lukman kepada wartawan, kemarin (11/6).

Lukman mengatakan, pem-berlakuan Kir elektronik me-mudahkan petugas untuk mengecek kendaraan. "Kalau lagi pemeriksaan, dengan adanya Kir elektronik ini petugas bisa dengan mudah melakukan pengecekan," jelasnya.

Dijelaskan, sarana dan prasarana untuk menunjang pemberlakuan Kir elektronik sudah memadai, sehingga dalam waktu dekat Dishub Kabupaten Sukabumi bakal memberlakukannya."Kalau waktu percobaan ada kendala jaringan, Alhamdulillah seka-rang alat-alat dan infrastruk-tur sudah tidak ada hambatan lagi," ujarnya.

Sementara Sekretaris

De-ISTIMEWA/JABAR EKSPRES UJI KIR: Sebuah truk sedang menjalani uji berkala di Dishub Kabupaten Sukabumi.

TIDAK BERLAKU LAGI

HILANG STNK NOPOL D-6020-AAC AN.PAMBUDI RAHAYU TDK BER-LAKU

HILANG STNK NOPOL D-4623-ME AN.EKA KUSMIATI TDK BERLAKU H I L A N G S T N K N O P O L D -1312-AAQ CV.BINTANG BUANA TDK BERLAKU

HILANG STNK NOPOL D-5942-ME TIDAK BERLAKU LAGI

HILANG STNK NOPOL D-8231-DY TIDAK BERLAKU LAGI

HILANG STNK:D2919UCS,D1408U J,D6053UAB,D5912UBE,D3324UC B,D6495UDX HILANG STNK D2742GV,4327IZ, 1160AGL,2101IF,4194RY,3333AR V,3636CM. HILANG STNK D6870MN,2686A BH,4081MV,5217KY,3664HK,930 7GR T.B.L HILANG STNK NOPOL D-2084-MW TIDAK BERLAKU LAGI

HILANG STNK NOPOL D-5709-KO TIDAK BERLAKU LAGI

HILANG STNK R4 NOPOL D-1270-ADH AN REZA ABDURACH-MAN. TIDAK BERLAKU LAGI

lasi listrik,mess karyawan dan mesin mesin produksi yang terletak di Jl Buah Dua No 47 Ds Rancaekek Wetan Kec Rancaekek Kab Bandung. 2). 5 (lima) bidang tanah dalam satu hamparan dengan total LT 70.403 m2 yang terletak di Desa Drawati,Kec Paseh,Kab Bandung, 3). Sebidang tanah LT 15.720 m2 yang terletak di Desa Drawati,Kec Paseh Kab Bandung, 4). 2 (dua) bidang tanah dalam satu hamparan dengan total LT 1.798 m2 beri-kut bangunan rumah diatasnya yang terletak di Jl Raya Ran-caekek - Majalaya Km.5 No 380 Desa Rancaekek Wetan,Kec Rancaekek,Kab Bandung Harga Nego Hub 082120985903

itu kita akan pertimbangkan setelah Kabupaten Sukabumi sudah zona biru," ucapnya.

Kunjungan Wamen terse-but dalam rangka mengecek kawasan konservasi, salah satunya kawasan wisata sus-pension bridge di Kabupaten Sukabumi.

Selain mengunjungi jem-batan gantung, Alue men-yaksikan pertunjukan kreasi seni tradisioal degungan dan produk kemasan hasil olahan masyarakat sekitar.

Sementara Sekda menyam-but hangat adanya keinginan dari pemerintah pusat untuk dibukanya kawasan wisata tersebut. Pemkab segera mel-akukan evaluasi penanganan Covid-19. “Akan dievaluasi 13 Juni, kalau sudah zona biru, dalam waktu dekat akan segera disampaikan terkait protokol kesehatan dan batasan

pen-gunjungnya," ungkapnya. Sekda mematikan kesiapan Pemkab Sukabumi jelang dibukanya kembali kawasan tersebut. "Saya kira sudah siap segala sesuatunya, ter-masuk penerapkan protokol kesehatan, tinggal dimulai pelaksanaannya dan tetap memperhatikan apa yang telah di tetapkan," terang Iyos.

Sekda berharap ikon wisa-ta di Kabupaten Sukabumi tersebut dapat menarik wisa-tawan baik lokal maupun mancanegara, sehingga ber-dampak bagi kesejahteraan masyarakat."Mudah-muda-han dengan dibukanya sus-pension bridge ini setelah zona biru akan berdampak bagi masyarakat, sehingga perekonomian bisa bergulir dan multiplayer efeknya bisa dirasakan oleh seluruh warga

masyarakat,” pungkasnya.(rls)

wan Pimpinan Cabang Or-ganisasi Angkutan Darat (DPC Organda) Kabupaten Sukabumi, Dede Abdul Latif, menyambut baik rencana pemberlakuan sistem Kir secara elektronik. Pasalnya, banyak temuan di lapangan ada beberapa oknum pen-gusaha telah menggunakan buku Kir palsu."Selain untuk mempermudah pelayanan Kir, kami berharap penggu-naan sistem Kir mengguna-kan kartu pintar atau smart card akan mengetahui jumlah volume angkutan secara ter-integrasi dan terkoneksi se-cara keseluruhan," ucapnya.

Dede menambahkan, den-gan adanya pemberlakukan Kir elektronik memudahkan jangkauan ke seluruh pelosok Kabupaten Sukabumi. "Mu-dah-mudahan masyarakat

bisa terbantu dan arus kema-cetan di Sukabumi semak-in berkurang. Saat semak-ini kami masih melakukan komunikasi

dengan beberapa pengusaha sambil menunggu langkah teknis yang akan dilakukan

Dishub," pungkasnya.(job1)

ISTIMEWA PEMAKAMAN:Prosesi saat pemakaman almarhumah Julaeha dengan standar protokol kesehatan.

DOK.DISKOMINFOSAN KAB SUKABUMI KUNJUNGAN:Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong mendapat penjelasan dari Sekda Kabupatenn Sukabumi, Iyos Somantri saat berkunjung ke jembatan gantung di Kadudampit, Kamis (11/6).

(6)

PURWAKASI

JUMAT

12 JUNI 2020

6

DAMPAK

KOTA BEKASI – Wilayah

Zona Merah di Kota Bekasi, salah satunya Kelurahan Pejuang Kecamatan Medan Satria, terdata ada beberapa w a r g a y a n g t e r p a p a r positif Covid 19. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi datangi warga tersebut untuk memastikan dengan isolasi mandiri mengenai keperawatan dan kebutuhan dipastikan jaminannya oleh Pemerintah Kota Bekasi.

D u a r u m a h y a n g disambangi Wali Kota bersama Camat Medan Satria, Lia Erliani, Lurah Pejuang, Isnaini dan Kepala Puskesmas Pejuang hadir ikut memastikan untuk pasien isolasi mandiri di kediamannnya.

Maksud kedatangan Wali Kota untuk memastikan bahwa Pemerintah Kota Bekasi selalu hadir dan aktif dalam penanganan Covid 19 terutama bagi penderita pasien positif, walau di isolasi mandiri t e t a p p e r a w a t a n d a n pengontrolannya terpantau dari Puskesmas Pejuang dan Lurah Pejuang.

W a l i K o t a j u g a

menanyakan kepada MZA (32) warga Perum Pejuang B l o k F a p a k a h L u r a h dan Kepala Puskesmas a k t i f ? d i j a w a b o l e h pasien, terus koordinasi dengan pihak keluarga dalam pengontrolan juga kebutuhan diberikan ke kami. Wali Kota meneruskan bahwa pada saat ini, bahaya Covid 19 tidak separah pada pertengahan bulan April kemarin. Untuk itu, tetap koordinasi, begitupun Lurah dan Camat tetap kontrol warganya yang isolasi mandiri.

Tidak jauh dari kediaman M Z A , W a l i K o t a j u g a melihat salah satu pasien isolasi mandiri lainnya, BS (42) dengan alamat yang sama memastikan kembali bahwa Pemerintah hadir untuk warganya, apalagi yang pada saat ini berstatus positif isolasi mandiri.

“Ada satu keluarga 4 orang terpapar Positif Covid 19 di Kelurahan Pejuang, dan lakukan isolasi mandiri di kediamannya, kita pastikan bahwa kebutuhan terjamin, kontrol nya oleh puskesmas juga dijamin, yang pastinya

dari diri dia sendiri untuk tetap menjaga dengan sekitarnya,” ujar Rahmat.

Rahmat menerangkan, bahwa pentingnya memakai masker, karena masker adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam masa transisi New Normal ini, virusnya tidak bisa masuk dari mata maupun telinga, tapi bisa melalui udara yang masuk ke hidung dan mulut, jika kita memakai masker sesuai protokol kesehatan, kita pasti terlindung pada pandemi ini.

Usai itu, Wali Kota juga memberikan arahan kepada para tetangga yang berada di perumahan tersebut, agar tidak menjauhkan dari dirinya, karena pentingnya motivasi bagi si pasien positif akan terbangun kembali imun tubuhnya dengan kepercayaan diri. Ditegaskan, bahwa pasien positif Covid 19 ini, bukan merupakan suatu aib, jadi disarankan disapa dijaga dan saling bantu sesama tetangga akan tetapi tetap lakukan protokol kesehatan dengan memakai masker dan jaga jaraknya. (dhy/rie)

Walkot Bekasi Pastikan Pasien Isolasi Mandiri

MENGUNJUNGI : Wali Kota bersama Camat Medan Satria, Lia Erliani, Lurah Pejuang, Isnaini dan Kepala Puskesmas Pejuang hadir ikut memastikan untuk pasien isolasi mandiri di kediamannnya.

CIKARANG SELATAN –

Kepolisian Sektor (Polsek) Cikarang Selatan menga-mankan pelaku percobaan pencurian sepeda motor di kontrakan di Kampung Teg-algede Rt 008/003, Desa Pa-sirsari, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (10/6) pukul 12.30 wib. Kapolsek Cikarang Selatan, Kompol Sukadi menjelaskan, bahwa pelaku berinisial MYI

(48), warga Dusun Majapura Rt 003/ Rw 002, Desa Maja-pura, Kecamatan Bobot Sari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

“Kronologis kejadian ber-mula pada hari Rabu 10 Juni 2020 sekira jam 12.00 Wib, korban bernama Rosiana Toriqol Jannah (21) bersama rekannya (saksi) keluar kon-trakan dan mengunci pintu kontrakan untuk membeli

makan siang,” ujar Kompol Sukadi, Kamis (11/6).

Lanjut Sukadi, sekitar pukul 12.30 Wib, korban bersama rekannya kembali ke kon-trakan terkejut melihat pintu kontrakan dalam keadaan terbuka dan melihat pelaku berada di dalam kontrakan sedang membuka lemari pakaian.

“Korban terkejut melihat pelaku berada di dalam

kontrakan miliknya sedang membuka lemari pakaian. Kemudian korban dan saksi meminta pertolongan warga dan personil Polsek Cika-rang Selatan yang kebetulan melintas sedang berpatroli, hingga akhirnya pelaku ber-hasil diamankan,”paparnya.

Menurut Sukadi, dari tan-gan pelaku, masih dikatakan Kapolsek, Polisi turut menga-mankan barang bukti 1 buah

kunci gembok merk MTR, 4 buah anak kunci merk MTR, 5 bendel anak kunci berbagai merk serta 1 unit sepeda mo-tor Yamaha Vixion, No. pol T-4886-YA, warna Merah, berikut STNK asli dan kunci kontak. “Pelaku langsung dia-mankan ke Polsek cikarang selatan. Pelaku dijerat den-gan pasal 362 KUHP Ko 53 KUHP atau percobaan pen-curian,” tutupnya. (bbs/rie)

C I K A R A N G T I M U R – K e c e l a k a a n t e r j a d i d i Jalan Raya Pelayangan, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Peristiwa tersebut terjadi karena bus parawisata menabrak pick up yang pecah velg bermuatan beras sebanyak 2.5 ton.

“Iya benar (ada kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Pelayangan, Kecamatan Cikarang Timur,” kata Kanit lantas Polsek Cikarang T i m u r , I p t u M a h r u k , kemarin (11/6).

M e n u r u t M a h r u k , kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, di Jalan Raya Pelayangan, Kecamatan Cikarang Timur. Peristiwa tersebut terjadi karena bus parawisata menabrak pick up yang pecah velg bermuatan beras sebanyak 2.5 ton.

“Kecelakaan itu bermula saat kendaraan Suzuki Carry (pick up) dengan Nopol B 9405 FAI yang dikendarai oleh Sarin Oying melaju dari timur menuju barat dengan muatan 2.5 ton beras,” ujar Mahruk.

S e t i b a n y a d i T K P k e n d a r a a n t e r s e b u t mengalami pecah velg. Kemudian dari arah yang sama melaju kendaraan Bus dengan No. Pol (T 7849 DA) yang dikendarai oleh Sarpin. “Karena kurang berhati-hati, sehingga menabrak kendaraan pick up tersebut. Akibatnya kendaraan mengalami rusak berat di body bagian belakang,” tambahnya.

“Untuk korban jiwa tidak ada, selanjutnya kendaraan kami amankan di Mapolsek Cikarang Timur,” tutupnya. (bbs/rie)

Pecah Ban, Pick Up Bermuatan Beras Ditabrak Bus

PERISTIWA : Anggota Lalu Lintas Polsek Cikarang Timur sedang melakukan evakuasi pick up bermuatan beras yang mengalami kecelakaan pecah ban dan menabrak bus.

BEKASI TIMUR – Pada

era New Normal saat ini banyak masyarakat meng-harapkan akomodasi yang normal juga. Namun dis-ayangkan, masih banyak transportasi bis yang be-lum beroperasi saat ini di Terminal Kota Bekasi.

Hasil pantauan Metro Beka-si, bis untuk jurusan luar pu-lau diantaranya, Jawa Timur sepenuhnya belum beroper-asi dan sedangkan Sumatera belum merata sepenuhnya. Saat akan ditanya lengkapnya kepada Kepala Terminal Di-nas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Kurniawan, dirinya sedang tak ada d tempat, kemarin (11/06).

Salah satu staf Dishub di terminal mengatakan, beliau (kepala terminal) mungkin sedang rapat di kantor Dishub. “Lihat saja sini pak ruangannya tidak ada pak kepalanya,”

kat-anya.

Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan dan Sa-rana Dishub Kota Bekasi, Fatikhun membenarkan, trayek bis di Kota Bekasi belum sepenuhnya ber-jalan alias baru sebagian. Seperti beberapa trayek bis

Palembang, Bandung, Merak, Jawa Timur, Sumedang dan Cianjur belum ada berop-erasi dari wilayahnya untuk menuju Bekasi.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tidak memberangkatkan bis tapi menerima trayek dari luar.

Misalnya, bis trayek Prima-jasa dari Tasik atau Garut jurusan Bekasi. Mau tak mau dari Bekasi pun bisa mem-berangkatkan menuju juru-san sebaliknya.

“Jadi tidak ada bis dari Bekasi yang beroperasi, kita hanya menerima. Jadi bis yang ada di terminal itu trayek dari luar. Belum semuanya dilepas. Kita si-fatnya menerima bukan memberangkatkan,” ujar Fatikhun.

Sementara untuk bis yang sudah beroperasi trayek Bekasi - Cirebon, Bekasi - Jakarta, Bekasi - Garut, Bekasi - Serang Banten dan lainnya. Walaupun begitu Pemkot tetap memberlaku-kan protokol kesehatan dan aturan yang sudah diatur dalam mencegah covid-19.

Disamping itu, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto langsung memantau

perkem-bangan angkutan umum di Terminal. Ia mengingat-kan, protokol kesehatan pengecekan suhu dan pe-makaian masker penum-pang yang akan berangkat ke luar kota harus tetap dilakukan.

Ia menghimbau juga ke-pada petugas yang sudah diperintahkan untuk men-jaga disetiap titik wilayah agar selalu mengingatkan kepada warga untuk tetap memakai masker. Menu-rutnya, pada masa saat ini masker sangat penting untuk melindungi diri dari bahaya virus Covid-19. Sebab belum tau adanya virus atau tidak di dalam diri setiap orang.

“Kita akan terus meman-tau dan mengingatkan ke-pada warga masyarakat Kota Bekasi untuk tetap menggu-nakan masker disaat berper-gian keluar,” pungkasnya.

(yud/rie) SUYUDHI/KARAWANG BEKASI EKSPRES

TERMINAL : Kondisi beberapa bis di Terminal Bekasi sudah beroperasi pada masa New Normal namun belum beroperasi full.

Trayek Luar Kota belum Beroperasi Full

Physical Distancing Tak Hambat

Pertamina Dukungan UMKM

KARAWANG – Sektor usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM) menjadi salah satu pihak yang terkena dampak pandemi Covid-19. Dalam risetnya, Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E LIPI) mengungkapkan pelaku bisnis UMKM merupakan salah satu sektor yang terpukul karena penurunan daya beli serta pembatasan kegiatan.

Padahal pada krisis ekonomi yang pernah terjadi sebelumnya, seperti tahun 1998 dan 2008, sektor UMKM mampu menjadi bantalan ekonomi negara di tengah krisis. Hal ini memicu berbagai pihak untuk memberikan stimulus pada sektor UMKM, seperti pinjaman, relaksasi perbankan, pelatihan online dan sebagainya, baik dari sektor swasta maupun dari pemerintah.

Tak tinggal diam, PT Pertamina (Persero) juga ambil bagian dalam pengembangan UMKM tersebut. Sebelum pandemi, Pertamina telah memiliki berbagai program untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah. Salah satunya melalui Program Kemitraan (PK), yakni program pengembangan pelaku usaha UMKM diantaranya melalui permodalan, pemberian pelatihan dan sertifikasi, serta akses pasar.

“Program kemitraan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial Pertamina dalam mendorong kemandirian masyarakat, khususnya UMKM yang ingin mengembangkan usahanya. Sehingga secara tidak langsung, Pertamina juga mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” jelas Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region III Dewi Sri Utami.

Pada program ini, pelaku usaha dapat mengajukan proposal untuk menjadi mitra binaan Pertamina. Proposal diajukan ke Pertamina atau melalui website www.pertamina.com/id/PKBL. Kemudian, Pertamina akan melakukan survey dan wawancara untuk melihat potensi bisnis dan pengembangan usaha tersebut.

Biasanya, survey dan wawancara dilakukan secara langsung tatap muka. Namun, pada masa pandemi, sosialisasi program, survey dan wawancara dilakukan secara daring, atau dengan teknologi video call jarak jauh/online. Hal ini sejalan dengan protokol pencegahan Covid-19, untuk saling menjaga jarak (physical distancing).

“Meski tidak bisa bertemu langsung, kami berkomitmen untuk menyalurkan modal usaha. Terlebih saat ini, kami memahami pentingnya dukungan bagi pelaku UMKM. Tak hanya permodalan, peluang bisnis dan akses pasar yang dimiliki Pertamina akan sangat membantu pelaku usaha untuk berkembang, meski berada dalam keterbatasan karena pandemi Covid-19,” tambah Dewi.

Pinky Movement Jaring Pengusaha UMKM Bright Gas

Salah satu sektor usaha yang telah menikmati sosialisasi Program Kemitraan secara daring salah satunya adalah sekelompok pengusaha LPG Bright Gas Pertamina. Pada sosialisasi virtual, Pemilik Pangkalan LPG dapat berdiskusi tentang Program Kemitraan dengan tim Pertamina.

“Meski telah menjadi pemilik Pangkalan LPG, aspek permodalan juga menjadi salah satu tantangan. Dana Program Kemitraan ini akan menjadi potensi pengusaha LPG untuk membangun usahanya, seperti menambah investasi tabung LPG non subsidi atau kendaraan transportasi pengantar LPG,” tambah Dewi.

Dia menjelaskan, Pengusaha Pangkalan LPG terjaring pada program Pinky Movement, yakni kemitraan untuk UMKM yang bersentuhan langsung dengan rantai bisnis Pertamina.(bbs/rie)

Referensi

Dokumen terkait

Pada hasil pengujian hipotesis (t-test) ditemukan bahwa pada variabel teori dan teknik intelektual, relevansi, periode pelatihan, motivasi, kemandirian dan kode

telaah atas sifat wajib Rasul ini dilakukan sebagai upaya mencari format kepemimpinan dalam pendidikan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw.. kepada sahabat dan

Jika para anggota Berkualifikasi & Seumur Hidup atau Seumur Hidup gagal untuk memperbaharui keanggotaan mereka, mereka dapat ditempatkan kembali dengan membayar iuran-iuran

Metode long line pada pembesaran rumput laut kotoni (Eucheuma Cottonii) merupakan cara membudidayakan rumput laut di kolom air (eupotik) dekat permukaan perairan

Peserta lelang wajib menyetor uang jaminan lelang harus sama dengan nilai yang telah ditentukan dan harus sudah efektif diterima oleh KPKNL Bandung selambat- lambatnya 1 (satu)

Penawaran lelang dimulai paling sedikit sama dengan nilai limit dan diajukan melalui alamat domain diatas sejak pengumuman lelang ini terbit sampai dengan Rabu, 25 Agustus 2021

Peserta lelang diwajibkan menyetorkan uang jaminan lelang harus sama dengan nilai yang telah ditentukan dan harus sudah efektif diterima oleh KPKNL Bogor selambat-lambatnya 1

Pemenang Lelang wajib melunasi harga lelang dan bea lelang pembeli paling lambat sudah efektif diterima/dibukukan 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan lelang ke