• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUBDOMAINING LAPISAN SAPROLIT SITE MORONOPO, MALUKU UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SUBDOMAINING LAPISAN SAPROLIT SITE MORONOPO, MALUKU UTARA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MEMPERSIAPKAN SDM PERTAMBANGAN YANG UNGGUL MENUJU INDONESIA MAJU 2045 EVALUASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN

SUBDOMAINING LAPISAN SAPROLIT – SITE MORONOPO,

MALUKU UTARA

1)Muhammad Chandra R.M, 2)Arnazt P. Adryanto

1),2) PT ANTAM Tbk, UNIT GEOMIN & TECHNOLOGY DEVELOPMENT

ABSTRAK

Domain merupakan hal yang harus diperhatikan dalam estimasi sumberdaya mineral. Domain adalah zona yang secara geologi dan statistik homogen. Domain geologi pada ore deposit nikel laterit pada umumnya terdiri dari limonit dan saprolit. Untuk memenuhi definisi domain, maka kedua domain geologi tersebut seharusnya menunjukkan populasi yang homogen secara statistik.

Statistik kadar nikel (Ni) zona saprolit Prospek Moronopo mengindikasikan dua populasi, yaitu populasi Ni kadar tinggi dan populasi Ni kadar rendah. Sehingga kondisi tersebut tidak memenuhi definisi domain berdasarkan Daniel Guibal dan mempengaruhi hasil estimasi kadar. Secara spasial, kedua populasi Ni tersebut memiliki trend dalam arah vertikal, yaitu populasi Ni kadar tinggi berada di saprolit bagian atas, sedangkan populasi Ni kadar rendah berada di saprolit bagian bawah.

Perbedaan secara spasial dalam arah vertikal tersebut dapat teramati secara visual dari sampel whole rock core, bagian atas saprolit dicirikan oleh warna coklat kehijauan, ukuran butir laterite didominasi ukuran clay – sand. Sedangkan bagian bawah dari saprolite dicirikan oleh warna hijau keabu-abuan, ukuran butir laterite gravel, dengan vein silica dan mineral talc mulai banyak ditemukan pada lapisan ini.

Pemisahan domain dilakukan menggunakan data assay yang didapat dari analisis XRF dengan memperhatikan elemen utama, yaitu Ni, Fe, MgO dan SiO2. Hasil pemisahan domain tersebut

menghasilkan subdomain upper saprolit dan lower saprolit dengan masing-masing telah menunjukkan satu populasi dan telah memenuhi definisi domain Daniel Guibal. Proses estimasi menggunakan sub domain memberikan hasil Ni kadar tinggi yang lebih banyak jika dibandingkan tanpa menggunakan subdomain.

Key words: Nikel Laterit, Domain, Assay, Estimasi, Sumberdaya

ABSTRACT

Domains are very important in resource estimation. Domains are supposed to correspond to geologically and statistically homogeneous zones1. Geological domains in nickel laterite ore deposit are limonite and saprolite. To meet the domain definition, those two geological domains should show a statistically homogeneous population.

The statistic of nickel grade (Ni) of saprolite at Prospect Moronopo shows two population, they are high grade Ni dan low grade Ni population. It does not meet the definition of domain from

(2)

The differences in vertical spatially could be visually observed from whole rock core sample. Upper part of saprolite characters are greenish brown, clay – sand grain size, while lower part of saprolite characters are greyish green, gravel grain size, with silica vein and talc mineral.

Domain separation is based on assay from XRF analysis using major element, that is Ni, Fe, MgO, and SiO2. The result is a subdomain upper and lower saprolite. Each subdomain already shows single population and meet the domain definition from Daniel Guibal. Estimation using subdomain resulted more high-grade Ni rather than without subdomain.

Key words: Nickel Laterite, Domain, Assay, Estimation, Resources

1 PENDAHULUAN

Site Moronopo berada di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Lokasi site Moronopo dapat ditempuh dengan rute perjalanan Jakarta - Ternate - Tanjung Buli. Gambar 1 adalah lokasi site Moronopo.

Gambar 1. Lokasi Site Moronopo

Morfologi Prospek Moronopo berupa plato yang secara geologi merupakan bagian dari komplek ofiolit Halmahera Timur yang terangkat pada eosen akhir dengan batuan dasar yang dominan berupa batuan peridotite1. Iklim daerah Halmahera timur merupakan daerah iklim hujan

(3)

2 POPULASI KADAR Ni LAPISAN SAPROLIT DAN GEOLOGI

Domain merupakan hal yang harus diperhatikan pada saat korelasi geologi dan estimasi sumberdaya mineral. Domain adalah zona yang secara geologi dan statistik homogen2. Domain

geologi pada ore deposit nikel laterit pada umumnya terdiri dari limonit dan saprolit. Untuk memenuhi definisi domain, maka kedua domain geologi tersebut seharusnya menunjukkan populasi yang homogen secara statistik.

Pembagian domain laterit berdasarkan hasil logging dan di cross check menggunakan data assay. Terdapat 4 domain, yaitu tanah penutup (TP), limonit (L), saprolit (S), dan bedrock (BR).

1 Hall, R. 1987, “Plate Boundary Evolution in the Halmahera Region, Indonesia” 2 D Guibal; “Variography, a Tool for the Resource Geologist”

Domain tanah penutup dan bedrock ditentukan berdasarkan data hasil logging pengeboran serta core, karena sulit dipisahkan menggunakan data assay. Sedangkan domain limonit dan saprolit dapat di cross check dan dipisahkan menggunakan data assay dengan melihat unsur-unsur Fe, MgO, dan SiO2.

Analisis assay menggunakan X-Ray Fluorescent (XRF) dengan minimum 6 unsur (Ni, Co, Fe, MgO, SiO2, dan CaO). Tahapan domaining berdasarkan data assay untuk penentuan domain

limonit dan saprolite adalah: • QAQC data assay.

• Exploratory Data Analysis (EDA).

• Generalisasi domain dilakukan dengan metode profiling yaitu melihat sekuen kelimpahan unsur hasil analisis geokimia sebelumnya secara vertikal pada masing - masing bor.

Domaining berdasarkan data assay menghasilkan histogram yang natural dengan satu puncak populasi baik itu terdistribusi normal maupun skew positif dan negatif (Gambar 2). Namun, pada populasi nikel (Ni) saprolit menunjukkan ada dua populasi Ni (Ganbar 2) yang perlu proses analisis pemisahan domain lebih lanjut.

Gambar 2. Histogram Ni, Fe, dan MgO Domain Saprolit

Salah satu karakteristik populasi dapat dikatakan homogen secara statistik adalah bentuk histogram menunjukkan satu populasi yang dapat dilihat dari puncak histogram. Histogram nikel (Ni) lapisan saprolit di site Moronopo memiliki dua puncak (Gambar 3).

(4)

Gambar 3. Histogram Ni Lapisan Saprolit

Histogram pada Gambar 3 tersebut menunjukkan adanya dua populasi Ni pada lapisan saprolit karena memiliki dua puncak. Kadar Ni pada masing-masing puncak mengindikasikan adanya populasi Ni kadar rendah dan populasi Ni kadar tinggi (Gambar 4).

Gambar 4. Dua Populasi Ni Pada Lapisan Saprolit

Pertanyaan berikutnya dari indikasi dua populasi Ni tersebut adalah apakah kedua populasi Ni tersebut bercampur (mixed) atau memiliki tren secara spasial. Hasil plotting secara tiga dimensi pada data bor dapat diketahui bahwa kedua populasi Ni tersebut memiliki tren secara spasial (Gambar 5). Gambar 5 adalah tampilan data bor lapisan saprolit dalam tiga dimensi. Warna merah adalah populasi Ni kadar tinggi dan warna kuning adalah populasi Ni kadar rendah. Distribusi spasial kedua populasi Ni tersebut memiliki tren spasial secara vertikal, yaitu populasi Ni kadar rendah ada pada lapisan saprolit bagian bawah (lower saprolit), sedangkan populasi Ni kadar tinggi ada pada lapisan saprolit bagian atas (upper saprolit).

Populasi Ni kadar rendah

Populasi Ni kadar tinggi

(5)

Gambar 5. Tren Spasial Populasi Ni Kadar Rendah dan Kadar Tinggi

Pengamatan terhadap core bor menunjukkan adanya perbedaan karakter fisik antara upper saprolit dengan lower saprolit. Upper saprolit secara deskriptif berwarna coklat kehijauan, ukuran butir laterit berukuran berukuran lanau – pasir kasar, setempat ditemukan kerakal batuan dasar, mineral dominan pada upper saprolit terdiri dari garnierite, serpentinite, dan goethite. Pada lower saprolit kenampakan pada core berwarna coklat kehijauan – coklat terang, ukuran butir laterit berukuran lebih kasar, beberapa ditemukan bongkah batuan dasar, mineral terdiri dari serpentinite, dan silica berupa veinlet maupun boxwork. Gambar 6 merupakan foto core salah satu titik bor yang menunjukkan perbedaan karakter antara upper saprolit dengan lower saprolit.

Gambar 6. Foto Core Upper Saprolit dan Lower Saprolit Lower Saprolit

(6)

Limonit

Upper Saprolit

Lower Saprolit

3 PROFIL VERTIKAL DAN SUBDOMAINING LAPISAN SAPROLIT

Profiling assay (Gambar 7) untuk melihat kecenderungan perubahan unsur Ni, Fe, MgO dan SiO2 dalam sekuen vertikal bor menunjukkan bahwa berdasarkan data assay yang membedakan

antara upper saprolit dan lower saprolite adalah ditandai dengan penurunan signifikan kadar Ni, MgO dan Fe, serta adanya kenaikan unsur SiO2 sebelum bedrock. Oleh karena itu, domain saprolit

dibagi menjadi dua subdomain, yaitu upper saprolit dan lower saprolit.

Gambar 7. Profil Vertikal Unsur Ni, Fe, MgO, dan SiO2

Hasil subdomaining membagi lapisan saprolit menjadi upper saprolit dan lower saprolit. Upper saprolit memiliki kadar Ni yang lebih tinggi daripada lower saprolit. Histogram Ni kedua subdomain saprolit sudah menunjukkan satu populasi karena masing-masing histogram hanya memiliki satu puncak (Gambar 8 dan Gambar 9).

(7)

Gambar 9. Histogram Ni Subdomain Lower Saprolit

Pemodelan geologi dan estimasi dapat dilakukan menggunakan hard boundary ataupun soft boundary. Analisis contact plot antara kedua subdomain saprolit mendukung pengambilan keputusan hard boundary atau soft boundary. Contact plot kadar Ni kedua subdomain saprolit dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Contact Plot Subdomain Upper Saprolit dan Lower Saprolit

Contact plot pada Gambar 10 menunjukkan bahwa penggunaan hard boundary cukup beralasan untuk pemodelan geologi dan estimasi kedua subdomain saprolit. Subdomaining dan penggunaan hard boundary dalam estimasi akan memberikan hasil Ni kadar tinggi akan lebih banyak jika dibandingkan tanpa subdomaining karena tidak ada pengaruh dari Ni kadar rendah dan sebaliknya.

(8)

dengan konsep Let the Orebody Speak3. Hasil uji menggunakan contact plot juga berkorelasi dengan profil assay Ni secara vertikal. Oleh karena itu penggunaan hard boundary dalam pemodelan geologi subdomain saprolit cukup beralasan, dan hasil estimasinya akan menberikan kadar tinggi Ni lebih banyak jika dibandingkan tanpa menggunakan subdomain karena tidak ada pengaruh dari Ni kadar rendah dan sebaliknya.

5 REFERENSI

D Guibal, “Variography, a Tool for the Resource Geologist” S Carras, “Let the Orebody Speak”

Hall, R. 1987, “Plate Boundary Evolution in the Halmahera Region, Indonesia”

Laporan Akhir Eksplorasi 2019 Maluku Utara PT ANTAM Tbk Unit Geomin & Technology Development

Gambar

Gambar 1. Lokasi Site Moronopo
Gambar 2. Histogram Ni, Fe, dan MgO Domain Saprolit
Gambar 3. Histogram Ni Lapisan Saprolit
Gambar 5. Tren Spasial Populasi Ni Kadar Rendah dan Kadar Tinggi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pemasyarakatan adalah proses pembinaan bagi narapidana yang bertujuan mengadakan perubahan-perubahan yang menjurus kepada kehidupan yang positif, para petugas

Kalau untuk penilaian di setiap subtema itu yang kami lakukan hanya untuk mengukur pengetahuan anak saja, ini maksudnya untuk ujian tulis, untuk penilaian sikap sosial

Jadi, jika ditemukan banyak istilah atau terminologi dalam Alquran yang sama dan identik dengan istilah dalam Bible atau tradisi sebelum Islam, tidak berarti Alquran menjiplak

Berdasarkan seluruh penuturan pada latar belakang, maka dilakukan penelitian, yaitu “Perancangan Aplikasi Maturity Meter dengan Implementasi COBIT 5” dengan

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA)

Perilaku prososial juga dapat mengarahkan tindakan-tindakan individu ke arah yang lebih konstruktif, hal ini di buktikan dengan beberapa penelitian, seperti penelitian yang

Supaya tidak ada kerancuan menyangkut sumber hak mereka itu, ditekankan bahwa hak itu sama sumbernya dari perolehan lelaki, yakni dari harta peninggalan ibu bapak dan para kerabat