• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL IV ALIRAN MELALUI VENTURIMETER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL IV ALIRAN MELALUI VENTURIMETER"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

27

MODUL

IV

ALIRAN MELALUI VENTURIMETER

4.1. Pendahuluan

4.1.1. Latar Belakang

Debit dan kecepatan aliran penting untuk diketahui besarnya dalam melakukan penelitian fluida. Untuk itu, digunakan alat untuk mengukur debit cairan, salah satunya adalah menggunakan prinsip-prinsip Bernoulli dan kontinuitas pada pipa tertutup yang diaplikasikan melalui alat bernama venturimeter. Dengan demikian, venturimeter adalah alat untuk mengukur debit cairan yang melalui pipa tertutup. Melalui pengamatan pada venturimeter, dapat dibuktikan pula persamaan Bernoulli dan kontinuitas.

4.1.2. Tujuan

Tujuan percobaan ini adalah:

1. Menunjukkan pengaruh perubahan penampang terhadap tinggi garis hidraulik pada masing-masing manometer.

2. Menentukan koefisien pengaliran pada alat venturimeter yang digunakan.

4.2. Landasan Teori

Venturimeter menggunakan prinsip Bernoulli dan kontinuitas dengan mengandalkan perbedaan luas penampang yang dapat mengakibatkan perbedaan kecepatan. Perbedaan luas

(2)

28

penampang dari diameter yang lebih besar menjadi lebih kecil kemudian membesar lagi dilakukan

seperlahan atau seideal mungkin untuk menghindari terjadinya kehilangan tinggi tekan akibat ekspansi atau kontraksi tiba-tiba. Jika dipasang piezometer pada bagian-bagian penampang yang berbeda-beda, akan terlihat perbedaan ketinggian sebagai wujud dari perbedaan tekanan air yang melewati penampang. Penerapan teori dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

Untuk meninjau penampang a1 dan a2:

Penampang pada bagian upstream akan dinamakan a1, pada leher disebut a2, dan pada bagian selanjutnya

(bagian ke-n) disebut an. Ketinggian atau head pada pembuluh piezometer akan disebut h1, h2, hn. Dalam

kasus ini diasumsikan tidak terjadi kehilangan energi sepanjang pipa, dan kecepatan serta head piezometrik (h) konstan sepanjang bidang tertentu.

Berdasarkan Hukum Bernoulli (persamaan 3.1) dan hukum kontinuitas (persamaan 3.2), akan didapat persamaan untuk menghitung debit Q (pers 3.3) dengan koefisien pengaliran pada alat venturimeter adalah c. Nilai c berbeda-beda pada setiap alat venturimeter.

Persamaan Bernoulli:

𝑍

1

+

𝑃1 𝛾

+

𝑉12 2𝑔

= 𝑍

2

+

𝑃2 𝛾

+

𝑉22 2𝑔

= 𝑍

𝑛

+

𝑃𝑛 𝛾

+

𝑉𝑛2 2𝑔 (4.1) Persamaan Kontinuitas: 𝐴1𝑉1= 𝐴2𝑉2 (4.2)

Hasil dari gabungan persamaan Bernoulli dan kontinuitas akan menghasilkan persamaan perhitungan debit pada venturimeter, sebagai berikut:

𝑄 = 𝑐𝐴

2

2𝑔(ℎ1−ℎ2)

1−(𝐴2

𝐴1)

2 (4.3)

(3)

29 4.3. Alat-alat Percobaan

Alat-alat yang digunakan untuk mengerjakan percobaan adalah sebagai berikut.

a. Alat venturimeter

b. Stopwatch

c. Bangku Hidraulik

d. Beban counterweight pada bangku hidraulik

(4)

30 4.4. Prosedur Kerja

1. Pastikan bangku hidraulik dalam keadaan mati dan air pada bak kecil sudah dibuang. 2. Kalibrasikan tinggi piezometer sesuai dengan skalanya dengan cara menekan katup

udara di atas piezometer perlahan-lahan sampai ketinggian setiap piezometer sama dan berada dalam skala pengamatan. Jika tinggi air di piezometer sudah lebih rendah dari skala pengamatan, nyalakan bangku hidraulik sebentar dan bukalah kran suplai air perlahan- lahan sampai air naik. Setelah air berada pada ketinggian yang tepat, matikan lagi bangku hidraulik.

3. Mulailah menyalakan bangku hidraulik, bukalah kran suplai air perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit serta kran kontrol aliran seluruhnya sampai didapat debit yang dialirkan menghasilkan selisih ketinggian maksimum dari masing-masing piezometernya tetapi di dalam skala pengamatan.

4. Amatilah perbedaan ketinggian yang terjadi dan catatlah ketinggian air pada tiap piezometer. Kemudian, hitunglah perbedaan ketinggian piezometer h1 dan h2, di mana h1 = tinggi skala piezometer di titik A dan h2 = tinggi skala piezometer di titik D seperti

pada gambar.

5. Bersamaan dengan proses pengamatan, perhatikanlah kondisi bangku hidraulik. Jika tempat pemasangan beban mulai terangkat, pasanglah beban dan mulailah pengukuran waktu dengan cara menekan stopwatch. Setelah tempat pemasangan beban yang sudah dipasang beban mulai terangkat lagi, matikanlah stopwatch. Waktu tersebut akan menjadi acuan perhitungan debit.

6. Setelah data didapat, tutuplah kran kontrol aliran dan matikan bangku hidrolik. Dapat terlihat bahwa ketinggian piezometer akan kembali sejajar.

7. Putar kembali kran suplai air secara perlahan untuk mendapatkan debit yang lebih kecil dari debit sebelumnya dan nyalakan kembali bangku hidraulik.

8. Ulangi langkah 4 - 7 hingga didapat data untuk delapan debit yang berbeda, dengan syarat besar debit harus masih dapat memberikan perbedaan ketinggian yang tampak jelas pada tiap piezometer (debit tidak terlalu kecil).

9. Setelah data selesai diambil, catatlah juga nilai koefisien pengaliran (c) pada alat venturimeter tersebut yang tertera pada bagian belakang alat.

(5)

31 Mulai

Gambar 4.4 Diagram alir prosedur kerja praktikum aliran melalui venturimeter

(6)

32 4.5. Pengambilan Data

Untuk mengambil data, gunakan formulir pengamatan yang terdapat pada bagian akhir modul dan gunakan panduan tabel di bawah ini:

Jumlah percobaan = 8 kali

4.6. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini:

Tabel 4. 1 Spesifikasi Data yang Diambil Selama Percobaan

Lembar Data

No.

Data yang Diambil

Simbol Sat. Jumlah Data Total Keterangan

1 Pengukuran Debit Waktu untuk perhitungan debit pada bangku hidraulik t detik 8 (sesuai jumlah percobaan) Sesuai hasil pengukuran dengan stopwatch Diukur 2 Bacaan Piezometer Ketinggian air pada tiap piezometer h cm 11 x Jumlah Percobaan = 88 titik berdasarkan skala pengamatan pada alat Catatan:

Tabel 4. 2 Langkah-langkah Pengolahan Data

No. Langkah Formulir Pengamatan Keterangan Nama

Acuan Gambar/Grafik

1 Menghitung debit Pengukuran Waktu untuk Lihat Lampiran aktual (Q) Debit Bangku Hidraulik Bangku Hidraulik.

2 Menghitung Gunakan rumus 3.3

koefisien untuk semua nilai

pengaliran (c) debit yang berbeda.

3 Membuat grafik Q Menggunakan Grafik ini menjadi

vs c. fungsi chart tipe Grafik 3.1 Q vs c.

(7)

33 4.7. Analisis Data

Dari hasil perhitungan sebelumnya, lihatlah kembali grafik-grafik yang telah dibuat dan lakukanlah analisis sebagai berikut:

4.8. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan yang mengacu pada tujuan praktikum dan saran untuk perbaikan di masa mendatang.

4.9. Daftar Pustaka

Streeter, Victor L., and Wylie, Benjamin E. 1975. Fluid Mechanics. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha, Ltd.

No. Langkah Formulir Pengamatan Keterangan Nama

Acuan Gambar/Grafik

4

Membuat grafik yang

menggambarkan ketinggian air pada tiap piezometer untuk setiap nilai debit yang berbeda.

• Data Alat

• Bacaan Piezometer

Menggunakan fungsi chart tipe line, sumbu x menyatakan nama atau huruf tiap piezometer dan sumbu

y menyatakan

ketinggiannya.

Grafik ini menjadi Grafik 3.2 Tinggi Bacaan

Piezometer.

Tabel 4. 3 Grafik dan Analisis

No. Grafik Hal-hal yang Perlu Dianalisis

1 Grafik 3.1 Q vs c

• Tujuan pembuatan grafik tersebut. • Hubungan Q dan c.

• Perbandingan nilai c yang didapat dari perhitungan dengan yang tertera pada alat venturimeter untuk percobaan.

2 Grafik 3.2 Tinggi Bacaan Piezometer

• Tujuan pembuatan grafik tersebut.

• Hubungan tinggi bacaan pada piezometer dengan diameter tiap bagian venturimeter.

(8)

34 FORMULIR PENGAMATAN

Modul VI : ALIRAN MELALUI VENTURIMETER Praktikan : Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil

No. Kelompok : ... Lembar - 1/1

No Nama NIM Paraf TANGGAL PRAKTIKUM

1 2 Asisten : ( ... ) 3 4 5 TANGGALTERAKHIR PEMASUKANLAPORAN : Data alat : No. Tabung Piezometer A (h1) B C D (h2) E F G H J K L Diameter (mm) 26.00 23.20 18.40 16.00 16.80 18.47 20.16 21.84 23.53 25.24 26.00 Nilai Koefisien Pengaliran (c)

Bacaan Piezometer No.

Percobaan

Pengukuran Waktu untuk Debit Bangku

Hidraulik (detik)

Ketinggian Air pada Tabung (cm) A (h1) B C D (h2) E F G H J K L 1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar

Gambar 4. 1 Venturimeter
Gambar 4.3 Venturimeter
Gambar 4.4 Diagram alir prosedur kerja praktikum aliran melalui  venturimeter
Tabel 4. 1 Spesifikasi Data yang Diambil Selama Percobaan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perhitungan ini, dikarenakan data debit sungai yang dibutuhkan untuk durasi pengukuran yang lama tidak tersedia, maka dalam memperkirakan besarnya debit

Dalam pengujian valve elektrik keluaran debit air yang digunakan tidak sesuai perhitungan maka harus ditambahkan dengan valve manual agar debit air yang mengalir

Dirakit (508 detik) Diukur sesuai dengan kebutuhan (182 detik) Menunggu, sementara pekerja mengumpulkan peralatan (bor, mesin ketam tangan, penahan rakitan, meteran) (315

Pengukuran waktu pada percobaan gerak menggunakan pesawat Atwood dapat diukur dengan stopwatch atau untuk keakuratan yang lebih baik menggunakan sistem pengukur waktu yang

objek yang akan diukur  Sesuai kebutuhan pengukuran 7) Dapat membaca hasil pengukuran yang akurat sesuai pengaturan fungsi. Baca hasil pengukuran yang ditampakkan

Permasalahan lain dalam pengukuran kecepatan fluida dengan menggunakan USM multi - lintasan akustik adalah pada teknik pengambilan data, dimana nilai waktu tempuh diukur secara

Pengukuran Respons Frekuensi Pada percobaan pengukuran respons frekuensi, digunakan sinyal masukan berupa sinus 𝑥 𝑡 = sin𝜔𝑡 15 Sesuai dengan definisi respons frekuensi pada III.4.,

Penjelasan perhitungan sebagai berikut: 1 Pengukuran debit sungai yang dilakukan dengan metode Nakayasu dengan kala ulang 50 tahun diperoleh hasil sebesar 327,70 m3/detik; 2 Ketinggian