• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERAT SORONG YUNUS YUMTE DEPARTEMEN INSTITUT 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERAT SORONG YUNUS YUMTE DEPARTEMEN INSTITUT 2008"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENYU

SA

S

USUNAN M

AGU DUR

SORONG

DEPA

IN

MODEL P

RI (Metrox

SELATA

YU

ARTEMEN

FAKULT

NSTITUT

PENDUGA

xylon rump

AN PROPI

UNUS YUM

N MANAJ

TAS KEH

PERTAN

2008

A BERAT

phii) DI K

INSI PAPU

MTE

JEMEN H

HUTANAN

NIAN BOG

T BASAH

KABUPAT

UA BARA

HUTAN

N

GOR

TEPUNG

TEN

AT

G

(2)

RINGKASAN

YUNUS YUMTE. Penyusunan Model Penduga Berat Basah Tepung Sagu Duri (Metroxylon rumphii) di Kabupaten Sorong Selatan Propinsi Papua Barat. Dibimbing oleh SUWARNO SUTARAHARDJA.

Penelitian ini berangkat dari fakta bahwa Pulau Papua telah dianggap sebagai pusat keanekaragaman tanaman sagu. Maka informasi yang banyak tentang sifat-sifat atau karakteristik-karakteristik dari tanaman sagu sangat diperlukan untuk menjamin kestabilan dan keberlanjutan pengelolaan hutan sagu di Papua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun model matematika yang dapat digunakan untuk menduga berat basah tepung sagu (kg/pohon) di Kabupaten Sorong Selatan Propinsi Papua Barat.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei tahun 2008 di Kabupaten Sorong Selatan. Jenis sagu yang dijadikan objek penelitian ini adalah Sagu Duri (Metroxylon rumphii). Pohon sagu contoh diambil di Distrik Kais, Teminabuan dan Seremuk. Pohon sagu contoh ini diambil dengan pertimbangan sebaran tempat tumbuh, sebaran diameter dan sebaran tinggi bebas pelepah. Jumlah pohon contoh yang berhasil diukur adalah 52 pohon. 52 pohon contoh tersebut dikelompokan per kelas diameter setinggi dada (Dbh) dengan selang tiap kelasnya adalah 5 cm, dan kelas tinggi bebas pelepah (Tbp) dengan selang tiap kelasnya adalah 5 m.

Berdasarkan pada hasil penelitian diketahui bahwa diameter setinggi dada pohon sagu di Kabupaten Sorong Selatan mencapai 64 cm dan tinggi bebas pelepah mencapai 21 m. Hasil produksi basah tepung sagu per pohon berkisar antara 87 – 368 kg dengan rata-rata berat basah tepung sagu 186,68 kg. Bentuk pohon sagu di Kabupaten Sorong Selatan tidak silindris dimana diameter batang bagian tengah lebih besar dari diameter batang bagian pangkal dan bagian ujung. Sehingga volume aktual yang diperoleh dari hasil pengukuran lebih besar dari volume silindris (1/4 µ (D(cm)/100)2 T(m)). Dimana berdasarkan hasil perhitungan diperoleh volume aktual rata-rata pohon contoh adalah 2,635193 m3 sedangkan volume silindris rata-rata pohon contoh adalah 2,169902 m3, dengan volume aktual pohon contoh terbesar mencapai 7,348883 m3. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 52 pohon contoh ini, juga diperoleh nilai angka bentuk (f) batang sagu sampai batas yang dianggap produktif untuk menghasilkan tepung sagu sebesar 1,26133.

Dari total 52 pohon contoh, 35 pohon contoh digunakan untuk tahap penyusunan model dan 17 pohon contoh untuk uji validasi model. Analisis regresi digunakan untuk mendapat model penduga berat basah tepung sagu. Berdasarkan analisis pada tahap penyusunan model dan uji validasi model, diketahui bahwa model

Schumacher-Hall (Ws = 1,795 (Dbh)0,648 (Tbp)0,874) lebih baik untuk menduga berat basah tepung sagu di Kabupaten Sorong Selatan.

(3)

ABSTRACT

YUNUS YUMTE. The Arrangement of The Fresh Weight Prediction Model of Spiny Sago (Metroxylon rumphii) Starch in South Sorong Regency, West Papua Province. Under supervision of SUWARNO SUTARAHARDJA.

The study originated from the fact that Papua Island is considered as the centre of sago palm (Metroxylon spp) diversity. More information on sago palm properties is needed to increase the establishment and sustainable sago palm development in Papua. The objective of this study was to construct the mathematical model to predict the fresh weight of sago starch productions (kg/trunk) in South Sorong Regency.

Study was conducted in April to May 2008th in South Sorong Regency. The sago samples were taken from several districts within South Sorong Regency, including Kais District, Teminabuan District, and Seremuk District. Sample trees were chosen with site distribution consideration, diameter classes, and height classes. The sago palm variety that has been chosen as the object of this study was Sagu Duri (spiny sago) or Metroxylon rumphii. A total of 52 sample trees were collected, arranging in breast high diameter classes with interval 5 cm and used length classes with interval 5 m.

The result of the study showed that the breast height diameter of sago palms in South Sorong reached 64 cm, and to the length of 21 m. Each sago trunk produced 87 – 368 kg (average 186.68 kg) of fresh starch. Trees form is not cylindrical, where trunk morphology the diameter of middle trunk is bigger than the top and the base, so the actual volume is bigger than the Dbh volume (1/4 µ (D(cm)/100)2 T(m)). Where base on calculating its get average of actual volume 2.635193 m3,while Dbh volume 2.169902 m3. According to this study it’s known that the volume sago trunk in South Sorong can reach 7.348883 m3.Based on the calculation of the 52 sample trees, it was calculated that the (f) falue of sago trunk up to productive level is 1.26133

From the 52 sample; 35 sago palms were chosen to produce model model estimation and 17 sample trees to validate the model. Linear regression analysis is used to obtain the formula of the estimated model. Base on this analyzed we had found that the Schumacher-Hall model (Ws = 1,795 (Dbh)0,648 (Tbp)0,874) more relevant to estimated the fresh weight of sago starch production in South Sorong Regency.

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penyusunan Model

Penduga Berat Basah Tepung Sagu Duri (Metroxylon rumphii) di Kabupaten Sorong Selatan Propinsi Papua Barat adalah benar-benar hasil karya saya sendiri

dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2008

Yunus Yumte NRP E14104038

(5)

KATA PENGANTAR

Segala hormat dan puji patut penulis panjatkan bagi Allah Bapa melalui Putra-Nya Yesus Kristus oleh karena kasih dan penyertaan-Nya melalui tuntunan Roh Kudus karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada bulan April–Mei 2008 adalah pengelolaan hutan sagu di Papua, dengan judul Penyusunan Model Penduga Berat Basah Tepung Sagu Duri (Metroxylon rumphii) di Kabupaten Sorong Selatan, Propinsi Papua Barat.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyelesaian karya ilmiah ini secara baik. Secara khusus ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Ir. Suwarno Sutarahardja, selaku Pembimbing. Selain itu penghargaan penulis disampaikan pula kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong Selatan Propinsi Papua Barat yang telah memberikan izin lokasi penelitian. Kepada Bapak Naftali Fawan, SE, Bapak Yakonias Tigori, SE dan Bapak Karel Murafer, SH yang telah membantu memfasilitasi penulis selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak, ibu, dan adik tercinta, serta seluruh keluarga dan kerabat atas segala dukungan doa dan kasih sayangnya.

Akhirnya semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2008 Penulis

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Fak-fak, Papua Barat pada tanggal 30 Juli 1986 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Yakobus Yumte dan Saferia Baru.

Pada tahun 2004 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Fakfak dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD). Penulis memilih Program Studi Manajemen Hutan, Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan yakni sebagai anggaota Komisi Pelayanan Siswa UKM-PMK IPB tahun 2005-2008 dan Panitia Temu Manajer (TM) Jurusan Manajemen Hutan tahun 2006. Selain di organisasi mahasiswa, penulis juga aktif di organisasi mahasiswa daerah (OMDA) Ikatan Mahasiswa Papua - Bogor (IMAPA-Bogor) sebagai anggota tahun 2004-2008 dan sebagai Ketua Panitia Musyawarah Besar IMAPA-Bogor tahun 2007. Selain itu penulis juga pernah melakukan Praktek Kuliah Lapangan (PKL) di PT. BINTUNI UTAMA MURNI WOOD INDUSTRIES (PT. BUMWI) di Pulau Amutu Besar, Kabupaten Teluk Bintuni Propinsi Papua Barat.

Untuk memperoleh gelar sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Penyusunan Model Penduga Berat Basah Tepung Sagu Duri

(Metroxylon rumphii) di Kabupaten Sorong Selatan Propinsi Papua Barat,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Manfaat Penelitian ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1 Sagu ... 3

2.2 Inventarisasi Hutan Sagu ... 7

2.3 Penyusunan Model Penduga Berat Tepung Sagu ... 8

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 11

3.2 Bahan dan Alat ... 11

3.3 Metode Pelaksanaan Penelitian ... 11

3.3.1 Metode Pengelompokan Data ... 11

3.3.2 Metode Pengambilan Data ... 11

3.3.3 Metode Pengolahan Data ... 12

3.3.4 Metode Analisis Data ... 13

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Batas dan Luas Wilayah ... 25

4.2 Karakteristik Wilayah ... 26

(8)

4.3.1 Topografi ... 26

4.3.2 Klimatologi ... 27

4.4 Geologi ... 27

4.5 Sumber Daya Alam ... 27

4.6 Vegetasi Sagu ... 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Data Pohon Contoh ... 29

5.2 Hubungan Antara Diameter dan Tinggi Bebas Pelepah Pohon Sagu ... 32

5.3 Penyusunan Model Penduga Berat Basah Tepung Sagu ... 34

5.4 Pemilihan Model Penduga Berat Basah Tepung Sagu Terbaik ... 36

5.5 Validasi Model Penduga Berat Basah Tepung Sagu ... 41

5.6 Penentuan Peringkat Gabungan ... 44

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 46

6.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(9)

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Distribusi luas tanaman Sagu (Metroxylon sp.Rottb) di Indonesia. ... 4

2. Distribusi luas tanaman sagu di Papua ... 4

3. Perkiraan luas tanaman sagu dengan kualitas terbaik di Papua ... 5

4. Produksi tepung sagu dari Iwaka per bagian batang. ... 6

5. Tingkat pertumbuhan tanaman sagu (Metroxylon spp)... 8

6. Tahapan pertumbuhan sagu dan fase produksi tepung sagu ... 8

7. Analisis keragaman (ANOVA) ... 18

8. Sebaran jumlah, jenis dan dimensi pohon contoh pada setiap Distrik ... 30

9. Sebaran jumlah pohon contoh menurut kelas diameter setinggi dada (Dbh) dan sebaran kelas tinggi bebas pelepah (Tbp)di Kabupaten Sorong Selatan ... 32

10. Analisis keragaman model Spurr ... 35

11. Analisis keragaman model Schumacher-Hall ... 36

12. Analisis keragaman model Stoate ... 36

13. Nilai R2, r, Ra2, s dan Fhiutng hasil analisis regresi pada tahap peyusunan model 37 14. Hasil perhitungan nilai sampling error pada masing-masing model penduga. ... 40

15. Penentuan peringkat model penduga berat basah tepung sagu terbaik berdasarkan kriteria nilai R2, r, Ra2, s dan Fhitung hasil analisis persamaan regresi pada tahap penyusunan model ... 40

16. Nilai bias (e), SA, SR, RMSE dan uji-χ2 (khi-kuadarat/ chi-square) hasil uji validasi model persamaan regresi ... 42

17. Penentuan peringkat penduga berat basah tepung sagu terbaik berdasarkan kriteria nilai bias (e), SA, SR, RMSE dan uji-χ2 (khi-kuadarat/ chi-square) hasil uji validasi model persamaan regresi ... 44

18. Penentuan peringkat gabungan model penduga berat basah tepung sagu terbaik berdasarkan berdasarkan hasil peringkat dari tahap peyusunan model dan tahap validasi model ... 45

(10)

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. ”Tumang” tempat menyimpan tepung sagu ... 12 2. Peta Lokasi Penelitian ... 25

Referensi

Dokumen terkait