• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

No.41/09/31/Th. XVII, 01 September 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DKI

JAKARTA

BULAN

AGUSTUS

2015

MENGALAMI

INFLASI

0,51

PERSEN

Pada bulan Agustus 2015, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,51 persen. Enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks/inflasi yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 2,61 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 1,48 persen; kelompok bahan makanan 1,26 persen; kelompok kesehatan 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,33 persen; dan kelompok sandang 0,01 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks/deflasi yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,95 persen.

Beberapa komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: daging ayam ras (0,0762 persen); Sekolah Menengah Atas (0,0737 persen); nasi dengan lauk dan Sekolah Menengah

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

 Bulan Agustus 2015, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0,51 persen. Laju inflasi Tahun 2015 mencapai 2,48 persen dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta 7,40 persen.

 Inflasi yang terjadi pada bulan Agustus disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga. Enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks/inflasi yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 2,61 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 1,48 persen; kelompok bahan makanan 1,26 persen; kelompok kesehatan 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,33 persen; dan kelompok sandang 0,01 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks/deflasi yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,95 persen.

 Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain: daging ayam ras (0,0762 persen); Sekolah Menengah Atas (0,0737 persen); nasi dengan lauk dan Sekolah Menengah Pertama masing-masing (0,0721 persen); Sekolah Dasar (0,0550 persen); mie (0,0472 persen); beras (0,0435 persen); cabai merah (0,0365 persen); soto (0,0230 persen); kontrak rumah (0,0202 persen); cabai rawit (0,0182 persen); tarip jalan tol dan tarip listrik masing-masing (0,0161 persen); daging sapi (0,0157 persen); sop (0,0151 persen); telepon seluler (0,0140 persen); telur ayam ras (0,0139 persen); ikat pinggang (0,0133 persen); sandal kulit (0,0128 persen); upah pembantu RT (0,0125 persen); ayam bakar (0,0104 persen); air conditioner (AC) (0,0100 persen); rujak (0,0094 persen); air kemasan (0,0086 persen); teh manis (0,0079 persen); sawi hijau (0,0075 persen); dan pisang (0,0073 persen).

 Pada bulan Agustus 2015, dari 82 kota yang diteliti 59 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Tanjung Pandan 2,29 persen dan kota yang mengalami inflasi terendah adalah kota Sumenep, Kediri, dan Probolinggo 0,02 persen. Kota Jakarta menempati urutan 22 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

(2)

Pertama masing-masing (0,0721 persen); Sekolah Dasar (0,0550 persen); mie (0,0472 persen); beras (0,0435 persen); cabai merah (0,0365 persen); soto (0,0230 persen); kontrak rumah (0,0202 persen); cabai rawit (0,0182 persen); tarip jalan tol dan tarip listrik masing-masing (0,0161 persen); daging sapi (0,0157 persen); sop (0,0151 persen); telepon seluler (0,0140 persen); telur ayam ras (0,0139 persen); ikat pinggang (0,0133 persen); sandal kulit (0,0128 persen); upah pembantu RT (0,0125 persen); ayam bakar (0,0104 persen); air conditioner (AC) (0,0100 persen); rujak (0,0094 persen); air kemasan (0,0086 persen); teh manis (0,0079 persen); sawi hijau (0,0075 persen); pisang (0,0073 persen); ketupat/lontong sayur dan buncis masing-masing (0,0072 persen); dan jeruk (0,0070 persen).

Inflasi yang terjadi bulan Agustus ini terutama diakibatkan oleh naiknya harga-harga pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga terutama sub kelompok pendidikan (tabel 3).

Tabel 1

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi DKI Jakarta, Agustus 2015

Kelompok Pengeluaran Persentase

(1) (2)

Umum

1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok&Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, & Bahan Bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

0,51 0,20 0,22 0,09 0,00 0,02 0,21 -0,23 Grafik 1

Perkembangan Inflasi DKI Jakarta, Agustus 2014 – Agustus 2015

- Angkutan Udara - Tarip Listrik

- Angkutan Antar Kota

- Bensin

- Angkutan Dalam Kota

- Bensin

(3)

Tabel 2

Laju Inflasi DKI Jakarta Agustus 2015, Tahun 2015 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2014 IHK Agustus 2014 IHK Juli 2015 IHK Agustus 2015 Laju Inflasi Agustus 2015 *) Laju Inflasi Tahun 2015 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Umum 119.41 113.94 121.75 122.37 0.51 2.48 7.40 Bahan Makanan 131.40 125.79 134.92 136.62 1.26 3.97 8.61

Makanan Jadi, Minuman,

Rokok dan Tembakau 124.68 116.88 129.76 131.68 1.48 5.61 12.66

Perumahan,Air, Listrik,

Gas dan Bahan Bakar 117.44 112.36 119.96 120.36 0.33 2.49 7.12

Sandang 107.67 107.40 110.16 110.17 0.01 2.32 2.58

Kesehatan 109.68 108.11 112.52 112.96 0.39 2.99 4.49

Pendidikan,Rekreasi dan

Olahraga 104.97 104.13 105.24 107.99 2.61 2.88 3.71

Transpor, Komunikasi,

dan Jasa Keuangan 123.74 114.46 124.19 123.01 -0.95 -0.59 7.47

*) Persentase perubahan IHK Agustus 2015 terhadap bulan Juli 2015 **) Persentase perubahan IHK Agustus 2015 terhadap bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Agustus 2015 terhadap bulan Agustus 2014

Grafik 2

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Agustus 2015 mencapai 136,62 dan bulan sebelumnya 134,92 sehingga mengalami kenaikan indeks atau inflasi 1,26 persen.

Dari sebelas sub kelompok yang termasuk di dalam kelompok bahan makanan, sepuluh sub kelompok mengalami inflasi, yaitu: sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 4,39 persen; sub kelompok sayur-sayuran 1,57 persen; sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 1,32 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 1,00 persen; sub kelompok ikan diawetkan 0,89 persen; sub kelompok lemak dan minyak 0,79 persen; sub kelompok bahan makanan lainnya 0,58 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan 0,49 persen; sub kelompok buah-buahan 0,36 persen; dan sub kelompok ikan segar 0,04 persen. Sedangkan satu sub kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu sub kelompok kacang-kacangan 0,51 persen.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi 0,20 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain: daging ayam ras 0,0762 persen; beras 0,0435 persen; cabe merah 0,0365 persen; cabai rawit 0,0182 persen; daging sapi 0,0157 persen; telur ayam ras 0,0139 persen; sawi hijau 0,0075 persen; pisang 0,0073 persen; buncis 0,0072 persen; jeruk 0,0070 persen; kacang panjang 0,0062 persen; bayam 0,0059 persen; minyak goreng 0,0056 persen; bawang putih dan apel masing-masing 0,0045 persen; serta salak dan kangkung masing-masing 0,0041 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Agustus 2015 adalah 131,68 dan bulan sebelumnya 129,76 sehingga mengalami inflasi 1,48 persen.

Dari tiga sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami kenaikan indeks atau inflasi, yaitu : sub kelompok makanan jadi 2,20 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,46 persen; dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,04 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi 0,22 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain: nasi dengan lauk 0,0721 persen; mie 0,0472 persen; soto 0,0230 persen; sop 0,0151 persen; ayam bakar 0,0104 persen; rujak 0,0094 persen; air kemasan 0,0086 persen; teh manis 0,079 persen; ketupat/lontong sayur 0,0072 persen; kerupuk ikan 0,0069 persen; ayam goreng 0,0068 persen; sate 0,0042 persen; dan rendang 0,0037 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, pada bulan Agustus 2015 adalah 120,36 dan bulan sebelumnya 119,96 sehingga mengalami kenaikan indeks atau inflasi 0,33 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami inflasi, yaitu: sub kelompok perlengkapan rumah tangga 0,66 persen; sub kelompok penyelenggaraan

(5)

rumah tangga 0,50 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,26 persen; dan sub kelompok biaya tempat tinggal 0,25 persen.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi 0,09 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain: kontrak rumah 0,0202; tarip listrik 0,0161 persen; upah pembantu RT 0,0125 persen; air conditioner (AC) 0,0100 persen; mesin cuci 0,0061 persen ; sewa rumah 0,0055 persen; dan kulkas/lemari es 0,0023 persen.

4. Sandang

Indeks kelompok sandang pada bulan Agustus 2015 adalah 110,17 dan bulan sebelumnya 110,16 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,01 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok sandang laki-laki 1,02 persen; sub kelompok sandang anak-anak 0,09 persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya mengalami deflasi, yaitu sub kelompok sandang wanita 0,44 persen; dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 0,24 persen.

Kelompok pengeluaran ini tidak memberikan sumbangan inflasi yang cukup berarti. 5. Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Agustus 2015 adalah 112,96 dan bulan sebelumnya 112,52 sehingga mengalami inflasi 0,39 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan indeks/inflasi yaitu sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,90 persen; dan sub kelompok obat-obatan 0,36 persen. Sedangkan sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain: shampo 0,0052 persen; hand body lotion 0,0028 persen; sabun wajah 0,0024 persen; sabun mandi cair 0,0012 persen; vitamin 0,0011 persen; obat gosok 0,0010 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada bulan Agustus 2015 adalah sebesar 107,99 dan bulan sebelumnya sebesar 105,24 sehingga mengalami kenaikan indeks/inflasi 2,61 persen.

Dari lima sub kelompok pengeluaran yang termasuk pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan indeks/inflasi yaitu sub kelompok pendidikan 5,55 persen; sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,41 persen; dan sub kelompok rekreasi 0,31 persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok kursus-kursus/pelatihan dan sub kelompok olahraga.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi 0,21 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok pengeluaran ini antara lain: sekolah menengah atas

(6)

0,0737 persen; sekolah menengah pertama 0,0721 persen; sekolah dasar 0,0550 persen; televisi berwarna 0,0042 persen; kamera 0,0028 persen; dan vcd/dvd player 0,0025 persen.

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan pada bulan Agustus 2015 mencapai 123,01 dan bulan sebelumnya 124,19 sehingga kelompok ini mengalami deflasi 0,95 persen.

Dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, yaitu: sub kelompok sarana dan penunjang transpor 0,97 persen; dan sub kelompok komunikasi dan pengiriman 0,20 persen. Satu sub kelompok mengalami deflasi, yaitu sub kelompok transpor 1,77 persen. Sedangkan sub kelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi 0,23 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan deflasi pada kelompok pengeluaran ini adalah: angkutan antar kota 0,1271 persen; angkutan udara 0,1205 persen; tarip kendaraan travel 0,0081 persen; tarip kereta api 0,0043 persen.

(7)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen DKI Jakarta Bulan Juli 2015 dan Agustus 2015, Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi Agustus 2015 (2012 =100)

Kelompok/Sub Kelompok DKI Jakarta Indeks Juli 2015 Indeks Agustus 2015 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 121,75 122,37 0,51 0,51 I. BAHAN MAKANAN 134,92 136,62 1,26 0,20

a. Padi-padian, Umbi-umbian & Hasilnya 132,77 134,52 1,32 0,04

b. Daging dan Hasil-hasilnya 129,27 134,95 4,39 0,09

c. Ikan Segar 135,72 135,78 0,04 0,00

d. Ikan Diawetkan 132,00 133,18 0,89 0,00

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 124,69 125,94 1,00 0,02

f. Sayur-sayuran 146,02 148,31 1,57 0,02

g. Kacang-kacangan 131,55 130,88 -0,51 0,00

h. Buah-buahan 149,92 150,46 0,36 0,01

i. Bumbu-bumbuan 159,69 160,48 0,49 0,01

j. Lemak dan Minyak 112,95 113,84 0,79 0,01

k. Bahan Makanan Lainnya 116,28 116,95 0,58 0,00

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 129,76 131,68 1,48 0,22

a. Makanan Jadi 135,40 138,38 2,20 0,21

b. Minuman Tidak Beralkohol 116,67 117,21 0,46 0,01

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 126,71 126,76 0,04 0,00

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 119,96 120,36 0,33 0,09

a. Biaya Tempat Tinggal 111,76 112,04 0,25 0,03

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 142,01 142,38 0,26 0,02

c. Perlengkapan Rumahtangga 114,69 115,45 0,66 0,02 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 118,50 119,09 0,50 0,02 IV. SANDANG 110,16 110,17 0,01 0,00 a. SandangLaki-Laki 111,57 112,71 1,02 0,02 b. Sandang Wanita 111,70 111,21 -0,44 -0,01 c. Sandang Anak-Anak 105,51 105,61 0,09 0,00

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 110,39 110,13 -0,24 -0,01

V. KESEHATAN 112,52 112,96 0,39 0,02

a. Jasa Kesehatan 107,31 107,31 0,00 0,00

b. Obat-obatan 108,94 109,33 0,36 0,01

c. Jasa Perawatan Jasmani 124,08 124,08 0,00 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 116,81 117,86 0,90 0,01

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 105,24 107,99 2,61 0,21

a. Pendidikan 104,27 110,06 5,55 0,20

b. Kursus-kursus/Pelatihan 101,26 101,26 0,00 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 103,77 104,20 0,41 0,00

d. Rekreasi 107,44 107,77 0,31 0,01

e. Olahraga 104,69 104,69 0,00 0,00

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 124,19 123,01 -0,95 -0,23

a. Transpor 144,14 141,59 -1,77 -0,26

b. Komunikasi dan Pengiriman 99,55 99,75 0,20 0,01

c. Sarana dan PenunjangTranspor 109,03 110,09 0,97 0,02

(8)

PERBANDINGAN INFLASI DKI JAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA BULAN AGUSTUS 2015

Pada bulan Agustus 2015, dari 82 kota yang diteliti 59 kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah kota Tanjung Pandan 2,29 persen dan kota yang mengalami inflasi terendah adalah kota Sumenep, Kediri, dan Probolinggo 0,02 persen. Kota Jakarta menempati urutan 22 dari seluruh kota yang mengalami inflasi.

Tabel 4

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi, Agustus 2015 untuk 82 Kota

No Kota Peringkat IHK Agustus 2015 Agustus 2015 Inflasi No Kota Peringkat IHK Agustus 2015 Agustus 2015 Inflasi

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

1 MEULABOH - 120,30 -0,63 42 KEDIRI 58 119,65 0,02

2 BANDA ACEH - 115,71 -0,22 43 MALANG 41 121,54 0,28

3 LHOKSEUMAWE - 115,70 -0,15 44 PROBOLINGGO 59 120,36 0,02

4 SIBOLGA - 122,41 -0,73 45 MADIUN 53 118,79 0,08

5 PEMATANG SIANTAR - 123,34 -0,20 46 SURABAYA 26 120,83 0,48

6 MEDAN 15 123,63 0,59 47 TANGERANG 11 128,70 0,67 7 PADANGSIDIMPUAN - 119,03 -0,33 48 CILEGON 9 124,23 0,74 8 PADANG 33 125,44 0,38 49 SERANG 5 126,78 0,92 9 BUKITTINGGI 19 119,74 0,55 50 SINGARAJA 47 127,84 0,20 10 TEMBILAHAN 43 126,25 0,25 51 DENPASAR 37 118,91 0,34 11 PEKANBARU 27 121,53 0,45 52 MATARAM 28 119,29 0,45 12 DUMAI 20 122,44 0,55 53 BIMA 49 122,18 0,16 13 BUNGO 46 119,45 0,23 54 MAUMERE 21 115,54 0,53 14 JAMBI 44 121,47 0,25 55 KUPANG - 121,21 -0,92 15 PALEMBANG 42 118,61 0,27 56 PONTIANAK - 128,59 -1,00 16 LUBUKLINGGAU 23 119,42 0,49 57 SINGKAWANG - 120,88 -0,01 17 BENGKULU 2 128,41 1,99 58 SAMPIT 30 121,22 0,42

18 BANDAR LAMPUNG 32 122,19 0,41 59 PALANGKARAYA - 118,72 -0,67

19 METRO - 129,26 -0,33 60 TANJUNG 7 120,80 0,80

20 TANJUNG PANDAN 1 128,17 2,29 61 BANJARMASIN 55 118,96 0,06

21 PANGKAL PINANG 16 122,35 0,58 62 BALIKPAPAN - 125,16 -0,23

22 BATAM 10 121,67 0,70 63 SAMARINDA 51 123,21 0,11

23 TANJUNG PINANG - 121,42 -0,34 64 TARAKAN - 129,58 -0,15

24 DKI JAKARTA 22 122,37 0,51 65 MANADO - 120,51 -0,53

25 BOGOR 17 121,25 0,58 66 PALU - 121,14 -0,75 26 SUKABUMI 12 121,20 0,64 67 BULUKUMBA 31 127,23 0,42 27 BANDUNG 24 120,62 0,49 68 WATAMPONE 52 117,05 0,11 28 CIREBON - 118,62 -0,06 69 MAKASSAR 29 120,73 0,44 29 BEKASI 6 119,82 0,82 70 PARE-PARE 54 118,47 0,08 30 DEPOK 25 120,47 0,49 71 PALOPO 56 118,79 0,03 31 TASIKMALAYA 35 119,23 0,37 72 KENDARI 13 117,29 0,64 32 CILACAP 45 123,35 0,24 73 BAU-BAU - 124,77 -0,49 33 PURWOKERTO 50 119,02 0,13 74 GORONTALO 18 117,52 0,58 34 KUDUS 14 126,58 0,60 75 MAMUJU - 119,58 -0,20 35 SURAKARTA 48 118,50 0,19 76 AMBON - 119,95 -1,77 36 SEMARANG 40 120,68 0,28 77 TUAL 4 135,55 1,16 37 TEGAL 34 117,69 0,38 78 TERNATE 3 126,73 1,56 38 YOGYAKARTA 38 119,09 0,33 79 MANOKWARI - 113,22 -1,68 39 JEMBER 39 119,17 0,31 80 SORONG 8 123,04 0,78 40 BANYUWANGI 36 119,20 0,35 81 MERAUKE - 121,58 -0,70 41 SUMENEP 57 118,76 0,02 82 JAYAPURA - 121,29 -0,61

(9)
(10)

Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Dody Rudyanto, M.M. Kepala Bidang Statistik Distribusi Telepon : 021-31928493, Pesawat 500 Fax : 021-3152004

e-mail : bps3100@bps.go.id Homepage : http://jakarta.bps.go.id/

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data dari jawaban keseluruhan responden tanggapan kepala sekolah dan Guru Pendidikan Jasmani terhadap penerapan kurikulum 2013 pada SMA Negeri Kota

Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan Metode Heuristik Silver Meal sehingga dapat melakukan perencanaan pengendalian persediaan bahan baku yang

Bapak Robby Saleh, S.Kom, M.T, selaku dosen pembimbing dan Sekretaris Jurusan Sistem Komputer yang telah membantu memberikan ide, saran, dukungan dan bimbingan kepada penulis

Ibu Fillah Fithra Dieny, S.Gz,M.SI selaku dosen Progdi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan jawaban- jawaban

Tentang Arsip Tax Treaty Negara Mitra Yang Bekerjasama Dengan Indonesia, yang diakses pada 25 April

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Pemakaian Air

Ke- limpahan ikan yang rendah di bagian tengah Su- ngai Cikawung dibuktikan dengan jumlah total hasil tangkapan yang rendah yaitu hanya 85 spe- simen, jauh lebih rendah

Sistem kendali bising aktif dengan algoritma FXLMS dan FULMS dapat digunakan secara efektif untuk meredam bising yang diakibatkan oleh fan. Untuk kasus predaman