• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konstruksi Sosial dalam Sistem Hukum Kewarisan Adat Sunda: Studi Kewarisan pada Tujuh Kampung Adat di Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konstruksi Sosial dalam Sistem Hukum Kewarisan Adat Sunda: Studi Kewarisan pada Tujuh Kampung Adat di Jawa Barat"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)KONSTRUKSI SOSIAL DALAM SISTEM HUKUM KEWARISAN ADAT SUNDA (Studi Kewarisan pada Tujuh Kampung Adat di Jawa Barat). THE SOCIAL CONSTRUCTION IN SUNDANESE TRADITIONAL INHERITANCE SYSTEM OF LAW (Study of Inheritance on Seven Traditional Villages in West Java). ‫ابلناء اإلجتمايع ىف نظام اإلرث السونداوي‬ )‫(دراسة املرياث يف سبع قرى اتلقليدية يف جاوا الغربية‬ DISERTASI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Doktor Hukum Islam pada Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Dengan Wibawa Rektor Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung Sesuai dengan Keputusan Senat Komisi A Guru Besar Universitas Dipertahankan pada Tanggal 19 Juli 2019 Di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Oleh: Ahmad Faizal Adha NIM: 3.213.1.014. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 1438 H / 2017 M. i.

(2) KONSTRUKSI SOSIAL DALAM SITEM HUKUM KEWARISAN ADAT SUNDA (Studi Kewarisan pada Tujuh Kampung Adat di Jawa Barat). THE SOCIAL CONSTRUCTION IN SUNDANESE TRADITIONAL INHERITANCE SYSTEM OF LAW (Study of Inheritance on Seven Traditional Villages in West Java). ‫ابلناء اإلجتمايع ىف نظام اإلرث السونداوي‬ )‫(دراسة املرياث يف سبع قرى اتلقليدية يف جاوا الغربية‬ Oleh: Ahmad Faizal Adha NIM: 3.213.1.014 Tim Promotor. No. Nama. Tanda Tangan. 1. Prof. Dr. H. Oyo Sunaryo Mukhlas. 2. Prof. Dr. KH. Juhaya S. Praja. 3. Dr. Deden Effendi, MA. Mengetahui,. Prof. Dr. H. I. Nurol Aen Ketua Program Studi. ii.

(3) LEMBAR PENGESAHAN DISERTASI. KONSTRUKSI SOSIAL DALAM SISTEM HUKUM KEWARISAN ADAT SUNDA (Studi Kewarisan pada Tujuh Kampung Adat di Jawa Barat). THE SOCIAL CONSTRUCTION IN SUNDANESE TRADITIONAL INHERITANCE SYSTEM OF LAW (Study of Inheritance on Seven Traditional Villages in West Java). ‫ابلناء اإلجتمايع ىف نظام اإلرث السونداوي‬ )‫(دراسة املرياث يف سبع قرى اتلقليدية يف جاوا الغربية‬ Oleh: Ahmad Faizal Adha NIM: 3.213.1.014 Telah diuji dan dinyatakan Lulus dalam Ujian Tertutup pada Hari Jum’at Tanggal 27 Oktober 2017 dan telah diperbaiki serta dinyatakan layak untuk diujikan dalam Ujian Terbuka oleh : Tim Penguji No. Nama. Tanda Tangan. 1. Prof. Dr. H. Oyo Sunaryo Mukhlas, M.Si. 2. Prof. Dr. KH. Juhaya S. Praja. 3. Dr. Deden Effendi, MA. 4. Prof. Dr. H. I. Nurol Aen, MA. 5. Prof. Dr. H. Agus Salim Mansyur, M.Pd. 6. Prof. Dr. Tajul Arifin, MA. 7. Dr. H. Hasan Bisri, M.Ag. 8. Dr. Siah Khosyi’ah, M.Ag. iii. Tanggal.

(4) MOTTO. ‫خير الناس أنفعهم للناس‬ Sebaik-baik manusia ialah orang yang bisa memberi manfaat untuk manusia yang lainnya. ‫عش كريما أو مت شهيدا‬ Hidup Mulia Atau Mati Syahid. DISERTASI INI PENULIS PERSEMBAHKAN KEPADA: ORANGTUA TERSAYANG, IBUNDA HJ. R. FARIDA FAUZY, AYAHANDA (ALM.) H. AYAT MAHMUD HIDAYAT, KELUARGA TERCINTA DAN SELURUH UMAT MUSLIM INDONESIA. iv.

(5) PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Disertasi yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Doktor di program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung seluruhnya merupakan hasil karya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan disertasi yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Disertasi ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu tanpa mencantumkan rujukan asalnya, maka saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bandung, 23 Agustus 2017 Yang membuat pernyataan,. (Ahmad Faizal Adha) NIM: 3.213.1.014. v.

(6) PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN A. Konsonan. ‫ا‬. ’. ‫ض‬. d}. ‫ب‬. b. ‫ط‬. t}. ‫ت‬. t. ‫ظ‬. z}. ‫ث‬. th. ‫ع‬. ‘. ‫ج‬. j. ‫غ‬. g. ‫ح‬. h}. ‫ف‬. f. ‫خ‬. kh. ‫ق‬. q. ‫د‬. d. ‫ك‬. k. ‫ذ‬. dz. ‫ل‬. l. ‫ر‬. r. ‫م‬. m. ‫ز‬. z. ‫ن‬. n. ‫س‬. s. ‫و‬. w. ‫ش‬. sh. ‫ه‬. h. ‫ص‬. s}. ‫ي‬. y. Hamzah (‫ )ء‬yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal kata maka dalam transliterasinya mengengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun apabila terletak di tengah atau akhir kata maka dilambangkan dengan tanda koma diatas (’), berbalik dengan koma (‘) untuk pengganti lambang “‫"ع‬. B. Vokal, panjang dan diftong Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan “a”, kasrah dengan “i”, dummah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang masing-masing ditulis dengan cara berikut: •. Vokal (a) panjang = a> misalnya. ‫ قال‬menjadi qa>la. •. Vokal (a) panjang = i> misalnya. ‫ قيل‬menjadi qi>la. •. Vokal (a) panjang = u> misalnya. ‫ دون‬menjadi du>na. vi.

(7) Suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis dengan “au” dan “ai”. Perhatikan contoh berikut: •. Diftong (au) ‫ و‬misalnya ‫ قول‬menjadi qaulun.. •. Diftong (ai) ‫ ﻱ‬misalnya ‫ خري‬menjadi khairun.. C. Ta’ Marbutah a. Ta marbutah hidup (berharakat fatah, kasrah dam damah) ‫ـة‬/‫ ة‬menjadi /t/ b. Ta marbutah mati (berharakat sukun) ‫ـة‬/‫ ة‬menjadi /h/. D. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalalah Kata sandang berupa “al” (‫ )ل‬ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalalah yang berada ditengah-tengah kalimat yang disandarkan (idafah) maka dihilangkan. Misalnya: 1. Al-Imam al-Bukha>ri> mengatakan….. 2. Al-Bukha>ri> dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan… 3. Ma>sya> Allahu ka>na wa ma> lam yasya’ lam yakun. vii.

(8) ABSTRAK Ahmad Faizal Adha. Konstruksi Sosial dalam Kewarisan Adat Sunda (Studi Kewarisan pada Tujuh Kampung Adat di Jawa Barat) . Disertasi ini ditulis berdasarkan konstruksi sistem kewarisan Adat Sunda yang dinilai berbeda sistem kewarisan Islam. Masalah utamanya adalah mayoritas masyarakat Adat Sunda beragamakan Islam, bahkan dalam beberapa tulisan, adat istiadat Sunda diidentikan dengan Islam hingga muncul adagium “Islam teh Sunda, Sunda teh Islam”. Namun pada prakteknya, hukum kewarisannya jauh berbeda dengan Islam, contohnya adalah masalah pembagian waris kepada cucu. Diduga kuat penyerapan hukum Islam belum sampai pada tahap sempurna, maka perlu penelitian untuk membuktikannya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) Menjelaskan konsep kewarisan Islam. (2) Menjelaskan konstruksi sosial sistem hukum kewarisan adat Sunda pada tujuh kampung adat di Jawa Barat. (3) Menjelaskan relevansi sistem hukum kewarisan adat Sunda dengan sistem hukum kewarisan Islam. (4) Meneliti dan mengkaji faktor yang mendorong masyarakat muslim Sunda memiliki variasi resepsi terhadap hukum kewarisan. Penelitian ini menggunakan metode Emprical Legal Study, mengidentifikasi adatistiadat dan sistem hukum kewarisan yang ada pada komunitas adat Naga, Dukuh, Cikondang, Kuta, Mahmud, Urug, dan Sirnaresmi dari aspek pemahaman masyarakat tentang kewarisan, pelaksanaan dan faktor yang mempengaruhinya. Kemudian hal tersebut ditinjau dengan teori Shaha>dah sebagai grand theory, teori perubahan hukum sebagai middle theory, dan teori penyerapan hukum Islam di applicative theory-nya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung. Sumber data primernya adalah para ketua adat di tujuh kampung tersebut, adapun sumber data sekundernya berupa Disertasi, Jurnal, Buku, dan artikel terkait dengan pembahasan. Adapun analisisnya adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian ini memunculkan jawaban berikut: (1) Kewarisan dalam Islam hukumnya adalah wajib. Setiap individu muslim apapun sukunya wajib melaksanakan kewarisan Islam dengan sepenuhnya. (2). Sebagian besar Kampung-Kampung Adat Sunda di Jawa Barat memberlakukan hukum kewarisan campuran antar Hukum Kewarisan Islam dan Hukum Kewarisan Adat.. Tiga Kampung masih didominasi oleh Hukum Kewarisan adat, yaitu Kampung Naga, Kampung Kuta dan Kampung Urug. Tiga Kampung didominasi oleh Hukum Kewarisan Islam, yaitu Kampung Dukuh, Kampung Cikondang, dan Kampung Sirnaresmi. Dan satu Kampung memberlakukan Hukum Kewarisan Islam secara utuh yaitu Kampung Mahmud. (3) Relevansi antara sistem hukum kewarisan Islam dan sistem hukum kewarisan adat menunjukan adanya satu persamaan , yaitu dalam pemahaman rukun waris. Adapun perbedaannya terletak pada lima hal. Yaitu dalam pengertian harta yang diwariskan, besaran jumlah bagian warisan bagi anak laki-laki dan perempuan, bagian waris anak angkat, kedudukan pengganti ahli waris dan tatacara pembagian harta waris. (4) Faktor timbulnya tingkat variasi resepsi di kalangan masyarakat adat Sunda dalam perihal kewarisan adalah dikarenakan faktor-faktor antropologis dan sosiologis di tiap tempatnya. Juga dikarenakan proses akulturasi yang masih dalam proses penyempurnaan. Penelitian ini menemukan bahwa (1) Rendahnya pemahaman masyarakat akan hukum kewarisan Islam, karena proses akulturasi yang belum sempurna juga dikarenakan metode penyebaran dakwah Islam yang berbeda di tiap tempatnya. Namun penulis mencoba mengagas dan mengususng teori hilah, sebagai penengah daripada kebakuan hukum yang ada di dalam hukum Islam dengan fenomena yang terjadi di masyarakat adat yang sifatnya dinamis dengan teori Hilah. (2) penyelesaian kewarisan dilakukan menuruti petuah dari ketua adat dan kebiasaan yang ada. (3) Dalam perkara Tirkah, di beberapa kampung menganut adannya harta bersama yang dinamakan guna kaya. (4) dalam perkara anak angkat di beberapa kampung mendapat harta peninggalan yang lebih banyak dari anak kandung, karena dianggap berjasa untuk menjadi “pamancing”. (5) adanya pergeseran nilai, dari yang asalnya anak laki-laki mendapat dua bagian, terindikasi di Kampung Urug bahwa perempuan mendapatkan harta peninggalan yang lebih banyak karena aktifitas mereka yang lebih rajin dalam segala sesuatu.. viii.

(9) Abstract Ahmad Faizal Adha. The Social Construction in Sundanese Traditional Inheritance Law (Study of Inheritance on Seven Traditional Villages in West Java). This dissertation is written based on the construction of Sundanese Traditional Inheritance law system which is considered different with Islamic inheritance law system. The main problem is most of Indigenous Sundanese people was Muslim, some writings about Sundanese customs are identify that Sundanese tradition is near to Islamic Tradition, even one of adagium wrote "Islam teh Sunda, Sunda teh Islam". But in practice, the law of inheritance is much different from Islam, for example is the issue of distributing inheritance to grandchildren. Allegedly absorption of Islamic law has not reached the perfect stage, it is necessary research to prove it. This study aims to explain (1) The concept of Islamic inheritance law. (2) The Social Construction in Sundanese Traditional Inheritance Law in seven indigenous villages in West Java. (3) The relevance between Sundanese Traditional System of law and Islamic inheritance system of law. (4) Factors that influence Sundanese Muslim has a variety of receptions to inheritance law. This research is appliying the Emprical Legal Study method, identifying customs and legal system of inheritance that exist in indigenous communities of Naga, Dukuh, Cikondang, Kuta, Mahmud, Urug, and Sirnaresmi from the aspect of community understanding about inheritance, implementation and factors that influence it. Then it is reviewed with the theory of Shaha>dah as a grand theory, the theory of absorption of Islamic law as the middle theory, and the theory maslah}ah in its applicative theory. All of Data was collected with an observations and direct interviews. Primary data sources are the traditional leaders in seven villages, while the secondary data sources include Dissertation, Journals, Books, and articles related to the discussion. The analysis is a qualitative analysis. The results of this study led to the following answers: (1) Inheritance in Islamic law is mandatory. Every Muslim must implemement Islamic inheritace law completely. (2). Most of the Sundanese customary villages in West Java impose a mixed inheritance law between the Islamic Inheritance Law and the Traditional Inheritance Law. The three villages are still dominated by customary inheritance laws, the are Kampung Naga, Kampung Kuta and Kampung Urug. The three villages are dominated by Islamic Inheritance Law, they are Kampung Dukuh, Kampung Cikondang, and Kampung Sirnaresmi. And only Mahmud village taht implements Islamic inheritnce law perfectly. (3) Relevance between Islamic inheritance law and Sundanese inheritance law indicates the existence of one equation, it was understanding the pillars of inheritance. The difference lies in five things. That is in the understanding of inherited property, the inheritance portion for the boys and girls, the portion for adopted child, the substitute of the heirs and the procedure of dividing the inheritance. (4) The factor of various variation of reception among Sundanese indigenous peoples in the matter of inheritance is due to anthropological and sociological factors in each place. And Also because the acculturation process is still in the process of refinement. This research found that (1) The society understanding about Islamic inheritance law is low, because the process of acculturation is incomplete also due to the method of dissemination of different Islamic da'wah in each place. However, the writer tries to agitate and pursue the theory of h}i>lah, as a mediator of the legal rigidities that exist in Islamic law with the phenomena occurring in indigenous peoples that are dynamic. (2) the inheritance settlement was solved with the advice of the adat leaders and customs. (3) At Tirkah case, in some villages they share a common property called by “guna kaya”. (4) in the case of adopted children in some villages, they are getting more treasures than the natural children, because they are considered meritorious to be "pamancing". (5) a shift in values, from which boys got two portions in inheritance, indicated in Kampung Urug that women got more treasures because of their more diligent activities in everything.. ix.

(10) ‫اتلجريد‬. ‫أمحد فائز األضىخ‪ .‬ابلناء اإلجتمايع ىف أحاكم اإلرث السونداوي (دراسة املرياث يف سبع قرى اتلقليدية يف جاوا‬ ‫الغربية)‬ ‫هذه األطروحة مكتوبة ىلع أساس بناء نظام اإلرث اتلقليدي السونداوي اذلي يعترب خمتلفا مع نظام قانون‬ ‫املرياث اإلساليم‪ .‬واملشلكة الرئيسية يه أن السوندوييون هم املسلمني‪ ،‬بعض العادات والكتابات حول السونداوية‬. ‫حتدد أن اتلقايلد السونداوية تقع بالقرب إىل الرتاث اإلساليم‪ ،‬حىت تقال " اإلسالم يه السوندا‪ ،‬والسوندا يه‬ ‫اإلسالم"‪ .‬ولكن يف الواقع العميل‪ ،‬خيتلف قانون املرياث السونداوى عن اإلسالم‪ ،‬ىلع سبيل املثال‪ ،‬مسألة توزيع‬ ‫املرياث ىلع ابن اإلبن ‪ .‬فاداعء أن الرشيعة اإلسالمية لم تصل إىل املرحلة املثايلة‪ ،‬بل من الرضوري إجراء ابلحوث‬. ‫إلثبات ذلك‪.‬‬. ‫يهدف هذا ابلحث إىل توضيح (‪ )1‬مفهوم قانون املرياث اإلساليم‪ )2( .‬ابلناء االجتمايع يف قانون املرياث‬ ‫اتلقليدي السونداين يف سبع قرى للساكن األصليني يف جاوة الغربية‪ )3( .‬الصلة بني انلظام السنداين اتلقليدي‬ ‫للقانون ونظام املرياث اإلساليم للقانون‪ )4( .‬العوامل اليت تؤثر ىلع املسلمني السونديني دليها جمموعة متنوعة من‬. ‫حفالت االستقبال لقانون املرياث‪.‬‬. ‫هذا ابلحث يستخدم طريقة ادلراسة القانونية‪ ،‬ملعرفة نظام املرياث اليت توجد يف جمتمعات الساكن‬ ‫األصليني ىف قرية "نااك"‪" ،‬دوكوه"‪" ،‬جيكوندانج"‪" ،‬كوتا"‪" ،‬حممود"‪" ،‬أورك"‪ ،‬و"سرينا رسىم" من جوانب فهم املجتمع حول‬ ‫املرياث وتنفيذ والعوامل اليت تتأثر عليه‪ .‬واكن ابلحث تعرتىف بنظرية الشهادة ونظرية امتصاص الرشيعة اإلسالمية ‪،‬‬. ‫ونظرية املسلحة‪ .‬ومجعت مجيع ابليانات مع مالحظات ومقابالت مبارشة‪.‬و اكنت مصادر ابليانات األويلة يه‬ ‫الزعماء اتلقليديني يف سبع قرى‪ ،‬و مصادر ابليانات اثلانوية تشمل أطروحة‪ ،‬املجالت‪ ،‬الكتب‪ ،‬واملقاالت املتعلقة‬ ‫باملناقشة ‪.‬وأما اتلحليل هو حتليل نويع‪.‬‬. ‫وأدت نتائج هذه ادلراسة إىل األجوبة اتلايلة‪ )1( :‬اإلرث يف الرشيعة اإلسالمية قطيع ادلاللة‪ .‬جيب ىلع لك‬. ‫مسلم تنفيذ قانون املرياث اإلساليم تماما‪ .)2( .‬معظم القرى السوندانية العرفية يف جاوا الغربية تفرض قانونا‬ ‫للمرياث املختلط بني قانون املرياث اإلساليم وقانون املرياث اتلقليدي‪ .‬وال تزال القرى اثلالث تفرض عليها قوانني‬. ‫املرياث اتلقليدي‪ ،‬ويه قربة نااك وقرية كوتا وقرية أوروغ‪ .‬ويفرض ىلع القرى اثلالث قانون املرياث اإلساليم‪ ،‬وهم‬ ‫قرية دوكوه‪ ،‬قرية سيكوندانج‪ ،‬وقرية سريناريسيم‪ .‬وفقط قرية حممود تاهت تطبق قانون املرياث اإلساليم تماما‪) 3( .‬‬ ‫الصلة بني قانون املرياث اإلساليم وقانون املرياث السنداين يشري إىل وجود معادلة واحدة‪ ،‬اكن فهم أراكن املرياث‪.‬‬ ‫الفرق يكمن يف مخسة أشياء‪ .‬هذا هو يف فهم امللكية املوروثة‪ ،‬وجزء املرياث للبنني وابلنات‪ ،‬واجلزء للطفل املتبىن‪،‬‬ ‫بديال عن الورثة وإجراءات تقسيم املرياث‪ )4( .‬ويعزى اعمل اختالف خمتلف يف االستقبال بني الشعوب السوندية‬. ‫يف مسألة املرياث إىل العوامل األنرثوبولوجية واالجتماعية يف لك قرية‪ .‬وأيضا ألن عملية تراكب لم تتم‪.‬‬ ‫و هذا ابلحث جيد أن (‪ )1‬فهم املجتمع لقانون املرياث اإلساليم منخفض‪ ،‬ألن عملية اتلآلف ختتلف عن‬ ‫ادلعوة اإلسالمية يف لك ماكن‪ .‬ومع ذلك‪ ،‬حياول الاكتب تستنهض اهلمم ومواصلة نظرية احليلة اذلي توسط ثبات‬. ‫القانونية املوجودة يف القانون اإلساليم مع الظواهر اليت حتدث يف الشعوب األصلية‪ )2( .‬إثبات اإلرث يرجع إىل قادة‬ ‫القرية‪ )3( .‬يف قضية تركه‪ ،‬يف بعض القرى يشرتكون يف ملكية مشرتكة تسىم "كونا اكيا"‪ )4( .‬يف األطفال املتبنني‬ ‫‪،‬أنهم ناولون الرتكة أكرث من األوالد الصلبية بأن يكونوا "بامانسينغ"‪ )5( .‬حتويل القيم‪ ،‬يف اكمبونج "أورك" نالت‬. ‫ابلنت املزيد من الرتكة بسبب اتلعليقات أنشطتها أكرث ادلؤوب يف لك يشء من الودل‪.‬‬. ‫‪x‬‬.

(11) . KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang dengan rahmat dan karunia-Nya, kita semua dapat beraktifitas dengan normal, ibadah dengan nikmat, dan berjuang fisabilillah atas Izin-Nya. Shalawat dan salam senantiasa terlimpah curah kepada Nabi Muhammad saw, juga bagi keluarga, sahabat-sahabatnya, serta seluruh umatnya sampai akhir zaman. Ampunan dan rahmat Allah semoga selalu disertakan kepada para Nabi serta Rasul terdahulu, para Mujahid serta ‘Alim Ulama yang berjasa dalam penyebaran dan pengembangan Agama Islam, para waliyullah dimanapun mereka berada, para Kyai, Da’i, juga seluruh hamba Allah yang selalu berzikir kepada-Nya. Perkenankanlah. kami. menyampaikan. ucapan. terima. kasih. dan. penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1.. Ibunda tercinta, Hj. R. Farida Fauzy dan ayahanda (alm) H. Ayat Mahmud Hidayat, yang dengan segala jerih payahnya, utama adalah dengan do’anya mendukung atas rampungnya Disertasi ini;. 2.. Kakak yang penulis sayangi yaitu Ranie Qubaila L’Fitry dan H. Agus Ahmad Syakur, Lc yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menempuh dunia akademis;. 3.. Bapak dan Ibu Mertua yang penulis hormati, Bapak K.H. A. Saepul Muhtaz, M.M., dan Ibu Ai Rohayati, M.M. yang juga mendo’akan segera rampungnya penelitian ini;. 4.. Istri tercinta, belahan jiwa yang baru saja dipertemukan, Nur Lailin Mukarromah, yang dengan do’a dalam diamnya menjadi motivasi tersendiri dalam penyelasaian tulisan ini ;. 5.. Rektor Universitas Islam Negeri Bandung Bpk. Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si.;. 6.. Direktur dan segenap Pimpinan Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung;. 7.. Bpk. Prof. Dr. H. I. Nurol Aen selaku Ketua Prodi dari Program Studi S3 Hukum Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung;. xi.

(12) 8.. Bpk. Prof. Dr. H. Oyo Sunaryo Mukhlas, M.Si., Prof. Dr. KH. Juhaya S. Praja, dan Dr. H. Deden Effendi selaku tim promotor dalam penulisan disertasi ini;. 9.. Segenap Dosen Pascasarjana khususnya para Dosen di program Studi Hukum Islam yang telah ridha dan ikhlas memberikan ilmunya mudah-mudahan bermanfaat dan menjadi amal shaleh dan juga mendapat balasan dari Allah Swt;. 10. Para Narasumber dari tujuh Kampung Adat yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 11. Semua Pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu; Sekecil apapun bantuan yang diberikan semoga menjadi amal shaleh dan mendapatkan balasan dari Allah swt, kami hanya dapat mengucapkan do’a: jazakumullah ahsanal jaza wa jazakumullah khairan katsira. Penulis menyadari bahwa penulisan Disertasi ini masih jauh dari kata sempurna, seperti pepatah mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, karena memang tidak ada manusia yang sempurna. Yang sempurna hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan masukan dan saran untuk perbaikan Disertasi ini, agar menjadi karya yang lebih baik. Bandung, 23 Agustus 2017 Penulis,. Ahmad Faizal Adha. xii.

(13) DAFTAR ISI Halaman Judul .......................................................................................... Lembar Persetujuan ................................................................................. Lembar Pengesahan .................................................................................. Motto dan Halaman Persembahan........................................................... Lembar Pernyataan .................................................................................. Panduan Transliterasi Arab Latin ........................................................... Abstrak ...................................................................................................... Kata Pengantar ......................................................................................... Daftar Isi ................................................................................................... BAB I. Hal i ii iii iv v vi viii xi xiii. PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 10 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 10 D. Kegunaan Penelitian ............................................................... 11 E. Kajian Pustaka ....................................................................... 12 F. Kerangka Pemikiran ............................................................... 16 G. Definisi Operasional ............................................................... 41. BAB II. SISTEM. HUKUM. KEWARISAN. INDONESIA. DAN. SISTEM HUKUM KEWARISAN ADAT SUNDA ................ 44 A. Politik Hukum Kewarisan di Indonesia................................... 44 B. Sistem Hukum Kewarisan Indonesia ..................................... 58 C. Sistem Hukum Kewarisan Adat Sunda ................................... 103 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 118 A. Lokasi Penelitian .................................................................... 118 B. Metode Penelitian .................................................................. 126 C. Jenis Penelitian....................................................................... 126 D. Sumber Data .......................................................................... 127 E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 132 F. Teknik Analisis Data .............................................................. 134 xiii.

(14) BAB IV. KONSTRUKSI SOSIAL HUKUM KEWARISAN ADAT SUNDA ...................................................................................... 137 A. Konsep Kewarisan Islam ........................................................ 137 B. Konstruksi Sosial Sistem Hukum Kewarisan di KampungKampung Adat Jawa Barat ..................................................... 157 1. Kampung Naga ................................................................. 160 2. Kampung Dukuh ............................................................... 169 3. Kampung Cikondang ......................................................... 175 4. Kampung Kuta .................................................................. 182 5. Kampung Mahmud ............................................................ 189 6. Kampung Urug.................................................................. 195 7. Kampung Sirnaresmi ......................................................... 201 C. Relevansi antara Hukum Kewarisan Adat Dengan Hukum Kewarisan Islam..................................................................... 209 1. Persamaan dan perbedaan sistem hukum kewarisan adat Sunda dan sistem hukum kewarisan Islam ......................... 209 2. Sistem Hukum Kewarisan Adat Sunda dalam Pandangan Sistem Kewarisan Islam ..................................................... 213 D. Faktor variasi tingkat resepsi masyarakat muslim Sunda terhadap kewarisan ................................................................. 246 E. Teori al-h}i>latu al-Syar’iyyah : langkah solutif menengahi perbedaan pendapat dan pluralisme kewarisan Indonesia ........ 262. BAB V. PENUTUP ................................................................................. 272 A. Simpulan ................................................................................ 272 B. Saran ...................................................................................... 273. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 274 LAMPIRAN / DOKUMENTASI RIWAYAT HIDUP. xiv.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Ugrin dkk., (2008), dimana regulasi diri memiliki hubungan negatif dengan cyberloafing , dimana cyberloafing

Sistem pengoperasian angkutan umum harus memperhatikan jam puncak dan jam tidak puncak sehingga untuk jam puncak dapat dioperasikan dengan waktu antara yang rendah

Pengeluaran rata-rata konsumsi rumah tangga untuk obat tradisional/jamu berdasarkan variabel status ekonomi rumah tangga yang di prediksi terhadap sampel penuh dari model

“Iya Rizki, nanti Ibu juga akan menambahkan kata-kata lain yang khas Surabaya dan membedakan dengan bahasa Jawa pada umumnya,” tambah Ibu..

Penggunaan Media Pembelajaran Fisika dengan E-Learning Berbasis Edmodo Blog Education pada Materi Alat Optik untuk Meningkatkan Respons Motivasi dan Hasil Belajar

Atau, 10 butir cengkeh disangrai sampai halus, lalu digiling halus, dimasukkan pada lubang gigi secukupnya, lalu ditutup dengan kapas. Lakukan dua

selalu menjadi masalah utama dalam pengembangan ekonomi Islam secara umum termasuk pada instrumen pasar modal syariah semisal sukuk. Oleh karena itu, sosialisasi

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, atas segala kasih karunia Nya, sehingga tesis yang berjudul: PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN NASABAH