• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB PROFIL KOTA SERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB PROFIL KOTA SERANG"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

4.1.

KONDISI GEOGRAFIS, BATAS ADMINISTRASI DAERAH, LUAS WILAYAH DAN TOPOGRAFIS

4.1.1.

KONDISI GEOGRAFIS

Kota Serang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Banten yang juga

merupakan Ibukota Provinsi Banten. Wilayah Kota Serang secara geografis terdiri dari daratan, perbukitan dan lautan. Apabila memakai koordinat system UTM ( Universal Transfer Mercator ) zone 48 wilayah kota serang terletak pada koordinat 618.000 m sampai dengan 638.600 m dari Barat kr Timur dan

9.337.725 m sampai dengan 9.312.475 m dari Utara ke Selatan. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari Utara Ke Selatan adalah sekitar 21,7 km dan jarak terpanjang dari Barat Ke Timur adalah sekitar 20 Km.

Kota Serang yang merupakan Ibukota Provinsi Banten terletak pada posisi yang sentral dan strategis karena berada di jalur utama penghubung lintas jawa – Merak serta dilintasi jalur Kereta Api Lintas Jakarta – Merak. Jarak Kota Serang hanya lebih kurang 75 km ke Jakarta Ibukota Negara yang telah dihubungkan dengan jalan bebas hambatan ( Jalan Tol Jakarta Merak ).

Luas Wilayah Kota Serang Secara Administratif tercatat 26.439 ha yang terdiri dari 6 ( Enam ) Kecamatan, 20 ( Dua Puluh ) Kelurahan dan 46 ( Empat Puluh Enam ) Desa. Secara keseluruhan dapat dilihat pada table 1.1

PROFIL KOTA

SERANG

(2)

4.1.2.

KONDISI GEOGRAFIS

Kota Serang secara administratif berbatasan dengan beberapa daerah kabupaten lainnya, yaitu :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Banten .

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pontang, Kecamatan Ciruas, kecamatan Kragilan Kabupaten Serang.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Pabuaran, Kecamatan Waringin Kurung dan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang.

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cikeusal. Kecamatan Petir dan KecamatanBaros Kabupaten Serang.

4.1.3.

LUAS WILAYAH

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang Tahun 2011 – 2031, luas Wilayah Kota Serang secara Administratif tercatat 266,79 km², yang terdiri dari 6 (Enam) Kecamatan, 20 (Dua Puluh) Kelurahan dan 46 (Empat Puluh Enam) Desa. Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Serang luas wilayah Kota Serang adalah 26.679 Ha (266,79 Km2).

Adapun luas masing- masing wilayah sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagaimana tertera pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1

Luas Wilayah Administratif Kecamatan dan Jumlah Wilayah Administratif Kelurahan

No Kecamatan Ibu kota

Luas Wilayah

(Km2)

Jumlah Kelurahan/Desa

1. Serang Kaligandu 2.588 12 Kelurahan

(3)

3. Curug Curug 4.960 10 Desa

4. Taktakan Taktakan 4.788 12 Desa

5. Kasemen Kasemen 6.336 10 Desa

6. Walantaka Pipitan 4.848 14 Desa

Jumlah 26.679 66

Sumber :RTRW Kota Serang Tahun 2011 - 2031

4.1.4.

KONDISI TOPOGRAFIS

Kota Serang secara geografis terletak antara 50 99’ – 60 22’ Lintang Selatan dan 1060 07’ – 1060 25’ Bujur Timur. Apabila memakai koordinat sistem UTM (Universal Transfer Mercator) Zone 48E wilayah Kota Serang terletak pada koordinat 618.000 m sampai dengan 638.600 dari Barat ke Timur dan 9.337.725 m sampai dengan 9.312.475 m dari Utara ke Selatan. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari utara keselatan adalah sekitar 21,7 Km dan jarak terpanjang dari Barat ke Timur adalah sekitar 20 km. Sebelah utara Kota Serang berbatasan dengan Laut Jawa, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Serang, begitu juga di sebelah selatan dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Serang. Kota Serang mempunyai kedudukan sebagai pusat pemerintahan provinsi Banten, juga sebagai daerah alternative dan penyangga (hinterland) Ibukota Negara, karena dari Kota Jakarta hanya berjarak sekitar 70 km. Wilayah Kota Serang sebagian besar adalah dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 mdpl dan beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi dan hari hujan banyak dengan ukuran tertinggi dalam sebulan 53 mm dan rata-rata 14 hari hujan.

(4)

Tabel 4.2

Kondisi Kemiringan Lahan Kota Serang

Kelas Lereng Keterangan Luas (Hektar) % Luas

0 – 2 Datar 4659,00 25,34

2 – 5 Landai 6443,14 35,04

5 – 15 Sedang 6221,24 33,83

15 – 40 Curam 1061,69 05,77

Total 18.385,07 100,00

Sumber : RTRW Kota Serang 2011 - 2031

Gambar 4.1.

(5)

4.2.

GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS

4.2.1.

JUMLAH PENDUDUK

Tingkat pertumbuhan penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari angka pertumbuhan penduduk. Bila angka tersebut semakin tinggi berarti tingkat pertumbuhan penduduk semakin cepat.

Jumlah penduduk Kota Serang tahun 2008 adalah 493,232 jiwa dan tahun 2010 adalah 576,961 jiwa. Pertumbuhan penduduk Kota Serang diperkirakan sebesar 1,05 % per tahun. Kecamatan yang laju pertumbuhan penduduknya relatif tinggi adalah Kecamatan Cipocok Jaya, yaitu 1,08 %. Laju pertumbuhan penduduk Kota Serang per Kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2.

Jumlah Penduduk Kota Serang Tahun 2008 – 2010

No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)

2008 2009 2010 LPP (%) 1 Curug 42.346 41.095 47.175 1.03 2 Walantaka 61.451 64.749 75.681 1.07 3 Cipocok Jaya 62.293 68.298 80.195 1.08 4 Serang 185.627 180.055 207.065 1.04 5 Taktakan 63.762 67.472 78.384 1.07 6 Kasemen 77.753 76.241 87.794 1.04 Jumlah 493.232 497.910 576.961 1.05

Sumber : Profil Kota Serang, 2008 – 2010

Perkembangan penduduk dari tahun 2008–2010, terlihat bahwa pada dasarnya pertumbuhan jumlah penduduk Kota Serang menunjukkan pola linear. Proyeksi jumlah penduduk Kota Serang untuk lima tahun kedepan dilakukan dengan memproyeksikan jumlah penduduk setiap kecamatan agar diperoleh hasil yang lebih akurat. Dasar pertimbangannya adalah bahwa setiap kecamatan memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda dan terdapat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi

(6)

Model linear dideskripsikan dalam bentuk persamaan matematis sebagai berikut:

dimana,

Pt+q = Jumlah penduduk pada tahun (t+q) Pt = Jumlah penduduk pada tahun t

r = Rata-rata pertambahan jumlah penduduk tiap tahun q = selisih antara tahun proyeksi dan tahun dasar

Berdasarkan proyeksi pertumbuhan jumlah penduduk Kota Serang, rata–rata

pertumbuhan mencapai 1,05 % pertahun. Dalam perkembangan lima tahun kedepan jumlah penduduk Kota Serang mencapai 876.989 jiwa pada tahun 2015.

Tabel 2.3

Proyeksi Jumlah Penduduk per Kecamatan Kota Serang No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)

2011 2012 2013 2014 2015 1 Curug 49967 52925 56058 59376 62891 2 Walantaka 84104 93464 103866 115426 128267 3 Cipocok Jaya 92197 105121 119856 136657 155813 4 Serang 219488 232656 246614 261409 277092 5 Taktakan 87002 96568 107186 118971 132052 6 Kasemen 93592 99773 106362 113386 120874 Jumlah 626350 680507 739942 805225 876989

Dari hasil proyeksi ini dapat diamati bahwa penduduk Kota Serang mempunyai jumlah penduduk yang beragam, terutama pada beberapa kecamatan mempunyai jumlah penduduk yang besar dibanding dengan kecamatan lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena beberapa kecamatan tersebut mempunyai tingkat mobilitas yang tinggi seperti perdagangan dan jasa, pemerintahan atau karena kelengkapan fasilitas baik pendidikan, kesehatan, peribadatan dan lain-lain. Tapi pada beberapa kecamatan lain menunjukan pertumbuhan penduduk yang kurang tinggi, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurangannya fasilitas atau kondisi alam yang kurang mendukung (daerah banjir,

q t

q

t

P

r

(7)

jenis tanah dengan porositas yang tinggi) sehingga sebagian penduduk lebih memilih tempat tinggal yang mempunyai kelengkapan fasilitas guna mendukung aktifitasnya.

4.2.2.

KOMPOSISI PENDUDUK

Tingkat kepadatan penduduk di Kota Serang pada tahun 2009 sebesar 1.867 jiwa per Km2. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan Serang, yaitu 6.957 jiwa per Km2. Sedangkan Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Curug, yaitu 1075 jiwa per Km2. Untuk lebih jelasnya distribusi jumlah penduduk dan tingkat kepadatannya dapat dilihat dalam tabel berikut berikut ini :

Tabel 2.4

Distribusi Jumlah & Tingkat Kepadatan Penduduk Kota Serang Tahun 2009-2010

No Kecamatan Luas (Km2) Penduduk 2009 (Jiwa) Kepadatan Penduduk Jiwa/Km2 Penduduk 2010 (Jiwa) Kepadatan Penduduk Jiwa/Km2 1 Serang 25.88 180055 6957 207065 8001 2 Cipocokjaya 31.54 68298 2152 80862 2607 3 Curug 48.48 41095 1075 47175 1197 4 Walantaka 47.88 61451 1498 75681 1845 5 Taktakan 49.6 67472 1100 78384 1352 6 Kasemen 63.36 76241 1228 87794 1320 Jumlah 266.74 497910 1867 576961 2163

(8)

Gambar 2.2.

Perbandingan Kepadatan Penduduk dari Tahun 2009 - 2010 di Kota Serang

Data tersebut di atas menunjukkan bahwa sebaran penduduk di Kota Serang nampak tidak merata. Tingkat kepadatan penduduk di Kota Serang pada tahun 2010 sebesar 2.163 jiwa per Km2. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan Serang, yaitu 8.001 jiwa per Km2. Sedangkan

Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Curug, yaitu 973 jiwa per Km2.

Untuk tingkat kelurahan, kepadatan tertinggi terdapat di Kelurahan Cipare Kecamatan Serang sedangkan kepadatan terendah ada di Kelurahan Cilowong

Kecamatan Taktakan. Adapun gambaran lebih lengkap mengenai penyebaran penduduk menurut desa/kelurahan di Kota Serang pada tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5

Sebaran Jumlah Penduduk Kota Serang Dirinci Per Desa/Kelurahan

N o Kecamatan Kelurahan Luas Daerah (km2) Penduduk 2009 Penduduk 2010 Jumlah (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/km2) Jumlah (Jiwa) Kepadata n (Jiwa/km 2) 1 Serang 25.88 180055 6957 207065 8001 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 2009 2010

(9)

N o Kecamatan Kelurahan Luas Daerah (km2) Penduduk 2009 Penduduk 2010 Jumlah (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/km2) Jumlah (Jiwa) Kepadata n (Jiwa/km 2) Serang 4.90 24531 5006 26440 5396 Cipare 1.27 21087 16604 26121 20568 Sumurpecun g 3.26 19219 5895 21749 6671 Cimuncang 1.54 17980 11675 24994 16230 Kotabaru 0.64 6785 10602 6179 9655 Lontarbaru 1.00 7533 7533 8834 8834 Kagungan 1.27 12336 9713 13544 10665 Lopang 1.17 14331 12249 14803 12652 Unyur 4.39 32900 7494 35048 7984 Kaligandu 2.87 12296 4284 17689 6163 Terondol 1.80 6125 3403 7296 4053 Sukawana 1.77 4932 2786 4368 2468 2 Cipocok Jaya 31,02 68298 2202 80862 2607 Gelam 5,40 8335 1258 7809 1446 Dalung 1,84 4651 2528 6096 3313 Tembong 4,52 5611 1241 6514 1441 Karundang 2,24 5246 2342 7005 3127 Cipocok Jaya 2,43 11880 4889 12033 4952 Banjarsari 5,61 11244 2004 15803 2817 Banjaragung 5,05 10900 2158 12607 2496 Panancangan 3,93 10431 2654 12995 3833 3 Curug 39,40 42346 1075 47175 1197 Kamanisan 5,31 5474 1031 6838 1288 Pancalaksana 5,09 4051 796 4303 845

(10)

N o Kecamatan Kelurahan Luas Daerah (km2) Penduduk 2009 Penduduk 2010 Jumlah (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/km2) Jumlah (Jiwa) Kepadata n (Jiwa/km 2) Tinggar 5,10 4102 804 5136 1007 Cipete 4,20 3706 882 4045 963 Curugmanis 3,59 5322 1482 4342 1209 Sukalaksana 2,97 3727 1255 4122 1388 Sukawana 3,98 3070 771 3786 951 Curug 4,15 3573 861 3950 952 Sukajaya 2,00 2975 1488 3558 1779 Cilaku 3,01 6346 2108 7095 2357 4 Walantaka 41,01 61451 1498 75681 1845 Nyapah 2,60 3084 1186 3808 1465 Lebakwangi 2,80 2667 953 3342 1194 Cigoong 2,16 3157 1462 3800 1759 Tegalsari 1,97 3549 1802 3029 1538 Pasuluhan 2,15 3673 1708 3866 1798 Pabuaran 3,28 2495 761 3787 1155 Walantaka 2,81 2576 917 3339 1188 Pengampelan 2,86 6163 2155 8186 2862 Pipitan 1,16 9163 7899 11345 9780 Kiara 4,45 7186 1615 4696 1055 Pageragung 4,96 3966 800 8159 1645 Kalodran 3,91 4899 1253 5743 1469 Kepuren 1,57 4006 2552 4861 3096 Teritih 4,33 4867 1124 7720 1783 5 Kasemen 66,52 81695 1228 87794 1320 Kasemen 8,48 10957 1292 13277 1566 Warung Jaud 3,83 7625 1991 8673 2264

(11)

N o Kecamatan Kelurahan Luas Daerah (km2) Penduduk 2009 Penduduk 2010 Jumlah (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/km2) Jumlah (Jiwa) Kepadata n (Jiwa/km 2) Mesjid Priyayi 3,81 7510 1971 7157 1878 Bendung 5,43 6.689 1232 6343 1168 Terumbu 7,48 7904 1054 8266 1105 Sawah Luhur 15,28 9864 646 8668 567 Kilasah 4,04 8424 2085 6985 1729 Margaluyu 5,31 5809 1094 6078 1145 Kasunyatan 5,80 6673 1151 7989 1377 Banten 7,06 10240 1450 14358 2034 6 Taktakan 57,98 63762 1100 78384 1352 Cilowong 11,54 5157 447 7286 631 Sayar 13,98 6302 451 5332 381 Sepang 4,62 3778 818 7570 164 Pancur 4,73 4746 1003 4192 886 Kalang Anyar 2,33 3069 1317 3239 1390 Kuranji 2,05 2860 1395 3672 1791 Panggungjati 1,66 6250 3765 6242 3760 Drangong 5,61 4950 882 17166 3060 Taktakan 3,45 13572 3934 6858 1988 Umbul Tengah 2,65 4578 1728 4331 1634 Lialang 2,03 3718 1832 5262 2592 Tamanbaru 3,33 4782 1436 7234 2172 TOTAL 266,74 497910 1867 576961 2163

(12)

4.2.3.

Distribusi Penduduk Berdasarkan Golongan Umur dan Sex Ratio

Selanjutnya pada Tabel 2.6 terlihat bahwa jumlah penduduk terbesar merupakan usia 0-4 tahun yaitu 58.891 jiwa penduduk, terdiri dari 32.313 jiwa penduduk laki-laki dan 26.578 jiwa perempuan. Jumlah penduduk produktif (15-64) berjumlah 330.083 jiwa menanggung sebanyak 167.827 jiwa penduduk bukan usia produktif dengan kata lain angka beban ketergantungan di Kota ini pada tahun 2009 sekitar 2,25 atau satu orang penduduk berusia produktif menanggung dua orang usia non produktif.

Tabel 2.6.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Serang pada Tahun 2009

Kelompok Umur Penduduk Jumlah Laki-Laki Perempuan 0 – 4 32.313 26.578 58.891 5 – 9 31.017 23.865 54.882 10 – 14 27.426 26.628 54.054 15 – 19 28.216 28.703 56.919 20 – 24 16.546 18.297 34.843 25 – 29 18.098 20.847 38.945 30 – 34 17.241 20.473 37.714 35 – 39 21.225 23.282 44.507 40 – 44 19.057 15.316 34.373 45 – 49 11.636 10.680 22.316 50 – 54 12.808 8.145 20.953 55 – 59 8.700 7.320 16.020 60 – 64 5.574 5.160 10.734 65+ 6.279 6.480 12.759 Jumlah 256.136 241.774 497.910

(Sumber: BPS Kota Serang(hasil SP 2009)

Angka sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah. Pada tahun 2010 sebesar 106% yang berarti bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk

(13)

perempuan. Untuk wilayah kecamatan, rasio jenis kelamin yang tertinggi terdapat di Kecamatan Kasemen tahun 2010 sebesar 109%, sedangkan rasio terendah ada di Kecamatan Walantaka tahun 2010 sebesar 104%. Rasio jenis kelamin di Kota Serang pada tahun 2010 dapat dilihat pada komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin pada Tabel 2.7

Tabel 2.7

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Tahun 2010

No Kecamatan Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

1. Serang 105.912 101.153 207.065 107 2. Cipocokjaya 41.545 39.317 80.862 106 3. Curug 24.470 22.705 47.175 108 4. Walantaka 38.580 37.101 75.681 104 5. Taktakan 40.559 37.825 78.384 107 6. Kasemen 45.740 42.054 87.794 109 T O T A L 296.806 280.155 576.961 106

(Sumber: BPS Kota Serang(hasil SP 2010)

Tabel 2.8

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2010 N o Kecamatan Kelurahan Luas Daerah (Ha) Jumlah Penduduk 2010 Laki-Laki Perempua n Sex Ratio 1 Serang 25,88 105.912 101.153 104,70 Serang 4,90 13244 13196 100,36 Cipare 1,27 13441 12680 106,00 Sumurpecung 3,26 10578 10306 102,64 Cimuncang 1,54 12869 12125 106,14 Kotabaru 0,64 3121 3058 102,06 Lontarbaru 1,00 4523 4311 104,92 Kagungan 1,27 6998 6546 106,90 Lopang 1,17 7632 7171 106,43 Unyur 4,39 17952 17096 105,01

(14)

N o Kecamatan Kelurahan Luas Daerah (Ha) Jumlah Penduduk 2010 Laki-Laki Perempua n Sex Ratio Kaligandu 2,87 8920 8769 101,72 Terondol 1,80 3728 3568 104,48 Sukawana 1,77 2268 2100 108,00 2 Cipocok Jaya 31,02 41.545 39.317 105,67 Gelam 5,40 3684 3458 106,54 Dalung 1,84 3085 3011 102,46 Tembong 4,52 3407 3107 109,66 Karundang 2,24 3601 3404 105,79 Cipocok Jaya 2,43 6159 5874 104,85 Banjarsari 5,61 8138 7665 106,17 Banjaragung 5,05 6288 6319 99,51 Panancangan 3,93 6637 6358 104,39 3 Curug 39,40 24.470 22.705 107,77 Kamanisan 5,31 3666 3172 115,57 Pancalaksana 5,09 2227 2076 107,27 Tinggar 5,10 2684 2452 109,46 Cipete 4,20 2007 2038 98,48 Curugmanis 3,59 2203 2139 102,99 Sukalaksana 2,97 2119 2003 105,79 Sukawana 3,98 1968 1818 108,25 Curug 4,15 2061 1889 109,11 Sukajaya 2,00 1890 1668 113,31 Cilaku 3,01 3645 3450 105,65 4 Walantaka 41,01 38.580 37.101 103,99 Nyapah 2,60 1960 1848 106,06 Lebakwangi 2,80 1706 1636 104,28 Cigoong 2,16 1940 1860 104,30 Tegalsari 1,97 1545 1484 104,11 Pasuluhan 2,15 2000 1866 107,18

(15)

N o Kecamatan Kelurahan Luas Daerah (Ha) Jumlah Penduduk 2010 Laki-Laki Perempua n Sex Ratio Pabuaran 3,28 1928 1859 103,71 Walantaka 2,81 1673 1666 100,42 Pengampelan 2,86 4156 4030 103,13 Pipitan 1,16 5762 5583 103,21 Kiara 4,45 2387 2309 103,38 Pageragung 4,96 4201 3958 106,14 Kalodran 3,91 2951 2792 105,69 Kepuren 1,57 2466 2395 102,96 Teritih 4,33 3905 3815 102,36 5 Kasemen 66,52 45.740 42.054 108,76 Kasemen 8,48 6828 6449 105,88 Warung Jaud 3,83 4468 4205 106,25 Mesjid Priyayi 3,81 3719 3438 108,17 Bendung 5,43 3284 3059 107,36 Terumbu 7,48 4380 3886 112,71 Sawah Luhur 15,28 4531 4137 109,52 Kilasah 4,04 3711 3274 113,35 Margaluyu 5,31 3202 2876 111,34 Kasunyatan 5,80 4206 3783 111,18 Banten 7,06 7395 6944 106,49 6 Taktakan 57,98 40.559 37.825 107,23 Cilowong 11,54 3767 3519 107,05 Sayar 13,98 2757 2575 107,07 Sepang 4,62 3832 3738 102,51 Pancur 4,73 2158 2034 106,10 Kalang Anyar 2,33 1698 1541 110,19 Kuranji 2,05 1917 1755 109,23 Panggungjati 1,66 3267 2975 109,82 Drangong 5,61 8888 8278 107,37

(16)

N o Kecamatan Kelurahan Luas Daerah (Ha) Jumlah Penduduk 2010 Laki-Laki Perempua n Sex Ratio Taktakan 3,45 3499 3359 104,17 Umbul Tengah 2,65 2241 2090 107,22 Lialang 2,03 2743 2519 108,89 Tamanbaru 3,33 3792 3442 107,23

Sumber : Kecamatan Dalam Angka, Tahun 2010

4.2.4.

KETENAGAKERJAAN

Tenaga kerja merupakan faktor penting yang mendukung semakin membaiknya kondisi perekonomian suatu daerah. Dengan adanya peningkatan jumlah penduduk Kota Serang yang pada tahun 2010 mencapai 576,961 orang, maka dibutuhkan peningkatan pula dalam hal kualitas sumber daya manusia. Setiap sektor usaha dalam perekonomian Kota Serang terus mengalami peningkatan dalam hal kontribusi. Dengan demikian harus diikuti pula oleh kontribusi tenaga kerja yang berkualitas. Berikut adalah data penyerapan tenaga kerja tahun 2010 yang diklasifikasikan menurut jenis pekerjaan.

(17)

Tabel 2.23

Data Tenaga Kerja Menurut Jenis Pekerjaan Kota Serang Tahun 2010

No. Nama Pekerjaan

Kecamatan

Jumlah Curug Walantaka Cipocok

jaya Serang Taktakan Kasemen

1. Belum/Tidak Bekerja 5174 9.515 11.696 21.981 11.394 10.966 70726

2. Mengurus Rumah Tangga 11977 17.088 15.469 44.126 17.613 21.250 127523

3. Pelajar/Mahasiswa 8921 29.329 13.236 37.585 13.392 14.035 116498

4. Pensiunan 245 374 759 3.757 448 237 5820

5. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 444 938 3.244 7.132 1.236 560 13554

6. Tentara Nasional Indonesia

(TNI) 72 44 118 240 712 27 1213 7. Kepolisian RI (POLRI) 30 41 301 378 68 16 834 8. Perdagangan 56 88 96 165 80 56 541 9. Petani/Perkebunan 2424 723 433 194 1.586 3.023 8383 10. Peternak 1 2 4 4 2 7 20 11. Nelayan/perikanan 4 6 10 14 5 1.002 1041 12. Industri _ 4 7 4 9 1 25 13. Konstruksi _ - 5 7 5 1 18

(18)

No. Nama Pekerjaan

Kecamatan

Jumlah Curug Walantaka Cipocok

jaya Serang Taktakan Kasemen

14. Transportasi 1 9 _ 2 4 1 17

15. Karyawan Swasta 1246 7.185 5.250 20.558 3.872 1.381 39492

16. karyawan BUMN 9 14 156 433 115 9 736

17. Karyawan BUMD 16 54 185 1.101 161 20 1537

18. Karyawan Honorer 30 46 147 238 58 25 544

19 Buruh Harian lepas 4824 4.847 4.522 7.816 4.372 6.394 32775

20. Buruh Tani/Perkebunan 41 143 31 23 145 126 509

21. Buruh nelayan/Perikanan 2 2 2 4 3 24 37

22. Pembantu Rumah Tangga 7 12 8 33 17 7 84

23. Tukang listrik 1 2 3 _ 2 _ 8

24. Tukang Batu 1 4 _ 1 1 1 8

25. Tukang kayu 1 4 2 2 2 1 12

26. Tukang Las/Pandai Besi 5 1 3 1 1 2 13

27. Tukang Jahit 1 1 7 7 5 3 24

28. Penata Busana 1 1 3 2 1 _ 8

29. Mekanik 1 2 8 4 1 2 18

(19)

No. Nama Pekerjaan

Kecamatan

Jumlah Curug Walantaka Cipocok

jaya Serang Taktakan Kasemen

31. Pendeta _ 1 _ 4 2 _ 7 32. Wartawan 1 1 9 23 1 1 36 33. Ustadz/Mubaligh 9 8 13 16 19 18 83 34. Anggota DPR RI _ 2 _ 1 1 _ 4 35. Anggota DPR Kab. _ _ 1 5 2 _ 8 36. Dosen _ 3 34 42 17 1 97 37. Guru 45 242 201 474 183 45 1190 38. Pengacara _ 1 6 5 1 _ 13 39. konsultan _ _ 11 6 5 _ 22 40. Dokter _ _ 17 57 9 1 84 41. Bidan 6 10 15 22 21 3 77 42. Perawat 1 7 32 51 22 4 117 43. Penyiar Televisi _ _ _ 1 1 _ 2 44. Pelaut _ _ _ 5 1 2 8 45. Peneliti _ 1 _ 5 2 _ 8 46. Supir 30 31 33 61 55 50 260 47. Paranormal _ _ _ _ 1 _ 1

(20)

No. Nama Pekerjaan

Kecamatan

Jumlah Curug Walantaka Cipocok

jaya Serang Taktakan Kasemen

48. Pedagang 63 150 156 382 155 119 1025

49. Perangkat Desa 46 45 8 9 24 27 159

50. Kepala Desa 5 12 1 1 21 7 47

51. Wiraswasta 8581 10.466 8.375 29.585 10.655 12.703 80365

(21)

4.2.5.

PENDIDIKAN

Pendidikan masyarakat dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam mendukung kemajuan wilayah, termasuk dalam mendukung proses pembangunan sanitasi suatu wilayah baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Sarana pendidikan yang terdapat di Kota Serang, baik negeri maupun swasta pada tahun 2010 antara lain 100 sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), 237 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), 67 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), sebanyak 26 Sekolah Menengah Umum/Madrasah Aliyah (SMU/MA) dan 29 Sekolah Menengah Kejuruan. Sarana untuk masing-masing

tingkatan sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta, digunakan oleh sejumlah murid yang mengalami perubahan jumlah dari tahun ke tahun. Selama tahun 2010 terdapat murid TK sebanyak 4.350 siswa, murid SD/MI sebanyak 78.694 siwa dan murid SMP/MTs sebanyak 24.287 siswa, murid SMU/MA sebanyak 8.901 siswa, sedangkan murid SMK berjumlah 12.235 siswa.

Sementara tenaga guru yang tersedia pada tahun 2010 pada masing-masing sekolah adalah Guru Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 288 orang, Guru SD/MI sebanyak 3.351 orang, Guru SMP/MTs sebanyak 1.197 orang, Guru SMU/MA sebanyak 758 orang guru, serta Guru SMK sebanyak 899 orang.

Gambaran mengenai keseimbangan murid dan guru tahun 2010 ditunjukkan dengan rasio murid-guru dimana rasio murid guru TK adalah sebesar 15,10; rasio murid-guru untuk SD/MI dan SMP/MTs adalah masing-masing sebesar 23,48 dan 20,28 ; SMU/MA adalah sebesar 11,74, sedangkan untuk kejuruan sebesar 13,61.

(22)

Tabel 2.9

Sarana Pendidikan di Kota SERANG Tahun 2010

No Tingkat Pendidikan

Jumlah Rasio

Murid : Guru Sekolah Murid Guru

1 TK 100 4.350 288 15,10

2 SD/MI 237 78.694 3.351 23,48

3 SMP/MTs 67 24.287 1.197 20,28

4 SMU/MA 26 8.901 758 11,74

5 Kejuruan (SMK) 29 12.235 899 13,61

(Sumber: SERANG Dalam Angka 2010)

Tingkat pendidikan penduduk, dalam hal ini adalah angka melek huruf, masih dipakai sebagai indikator tingkat kesejahteraan keluarga dalam kaitannya dengan kemampuan keluarga dalam meningkatkan penghasilannya. Untuk Kota Serang, pada tahun 2010 Angka Melek Huruf mencapai 5,94%. Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang pendidikan SD/MI tahun 2010 yaitu 135,4%, untuk tingkat SMP/MTs sebesar 84,62% dan untuk tingkat SMA/MA sebesar 52,7%. Angka Partisipasi Murni (APM) untuk jenjang pendidikan SD/MI tahun 2010 yaitu 93,06%, untuk tingkat SMP/MTs sebesar 91,66% dan untuk tingkat SMA/MA sebesar 51,95%.

URAIAN 2008 2009 2010

SD/SEDERAJAT 112,03.' 112,25 135.4

SLTP/SEDERAJAT 70,33,' 70,52 84.62

SLTA/SEDERAJAT 51,07' 64,37 56.7

ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) Tabel 2.10

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Serang

URAIAN 2008 2009 2010

SD/SEDERAJAT 93,02' 93,04' 93.06

SLTP/SEDERAJAT 55.62 55,71 83.66

SLTA/SEDERAJAT 51.07 51,20 55.95

ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) Tabel 2.11

(23)

4.2.6.

KESEHATAN

Kesehatan pada dasarnya merupakan salah satu indikator keberhasilaan pembangunan yang dianggap cukup signifikan, dimana tingkat kesehatan yang tinggi akan mencerminkan tingkat kesejahteraan yang baik.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan di Kota Serang yang optimal, haruslah didukung oleh sumber daya manusia tenaga kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan, pembiayaan kesehatan yang memadai, serta kebijakan pembangunan kesehatan untuk melaksanakan berbagai program yang dapat memberikan kontribusi positif bagi

kesehatan terutama bagi lingkungan dan perilaku masyarakat. Agar dapat melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di Kota Serang, saat ini pemerintah telah melengkapi sarana dan prasarana kesehatan yang terdiri atas rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu klinik bersalin dan puskesmas keliling. Pada tahun 2010, jumlah rumah sakit di Kota Serang adalah sebanyak 4 unit, yaitu: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serang 2 unit, Rumah Sakit Bersalin 1 unit, Rumah Sakit Khusus 1 unit, jumlah puskesmas dan puskesmas pembantu sebanyak 11 unit Puskesmas dan 13

puskesmas pembantu, Jumlah Poliklinik 11 unit, dan Apotek 48 unit, Posyandu 577 unit yang tersebar di 6 Kecamatan. Dengan keberadaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai, masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan secara optimal.

Tabel 2.12

Jumlah Sarana Kesehatan Kota Serang

2008 2009 2010

1 RUMAH SAKIT BERASALIN 1 1 1

2 RUMAH SAKIT UMUM 2 2 2

3 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 1

4 POLIKLINIK 64 15 11

5 PUSKESMAS 10 10 11

6 PUSKESMAS PEMBANTU 13 13 13

7 PRAKTEK DOKTER BERSAMA 13 31 6

8 PRAKTEK DOKTER PERORANGAN 91 87 70

9 PRAKTEK BIDAN 56 31 48

10 APOTEK 38 43 48

11 POSYANDU 527 545 577

NO SARANA KESEHATAN

TAHUN

(24)

4.2.6.1. SOSIAL MASYARAKAT

Masyarakat Kota Serang terbentuk dari beberapa suku asli dan para pendatang, dengan kondisi seperti ini, di dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, selama ini tidak terjadi konflik yang serius dan menyebar seperti yang terjadi di daerah-daerah lain di tanah air. Hal ini disebabkan tingginya rasa saling menghargai dan menghormati satu sama lainnya. kondisi seperti ini modal dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan pembangunan.

Adanya polarisasi permukiman berdasarkan kelompok etnis tertentu dan atau adanya kelas sosial tertentu dapat membentuk proses sosial dan dinamika masyarakat, baik yang sifatnya asosiatif maupun yang disasosiatif. Asosiatif dapat berupa bentuk kerjasama antar mereka, sedangkan yang disasosiatif berupa kompetisi atau persaingan termasuk di dalamnya konflik sosial. Dalam proses sosial ini dapat melahirkan

solidaritas sosial dalam bentuk tata nilai yang melembaga dalam masyarakat sebagai himpunan pemahaman bersama atau shared understanding untuk mengatasi berbagai perbedaan dalam masyarakat meski tidak tertulis maupun kesenjangan sosial yang semakin melebar, sehingga hal ini merupakan potensi konflik terhadap proses sosial tersebut. Potensi konflik inilah yang menjadi benih munculnya kerusuhan di perkotaan, sehingga setiap kali kerusuhan yang menjadi sasaran adalah daerah perkotaan.

4.2.6.2. Data Jumlah Fasilitas Peribadatan

Kepercayaan dan agama penduduk Kota Serang beragam, namun mayoritas warga masyarakat memeluk agama Islam. Dari segi sarana tempat peribadatan tahun 2009 Kota Serang memiliki mersjid sebanyak 507 buah, langgar sebanyak 708 buah, musholla sebanyak 42 buah, gereja katholik sebanyak 4 buah, gereja protestan sebanyak 2 buah, vihara sebanyak 3 buah, dan pura sebanyak 1 buah.

(25)

Tabel 2.13

Jumlah Tempat Peribadatan Bagi Pemeluk Agama Islam di Kota Serang Tahun 2009

NO KECAMATAN MASJID LANGGAR MUSHOLLA JUMLAH

1 SERANG 151 124 17 292 2 CIPOCOK JAYA 45 130 6 181 3 KASEMEN 82 122 5 209 4 TAKTAKAN 76 102 4 182 5 WALANTAKA 67 136 5 208 6 CURUG 86 94 5 185 TOTAL 507 708 42 1257

Sumber : BPS Kota Serang, Tahun 2009

*) Profil Kota Serang Tahun 2010 masih dalam proses.

Tabel 2.14

Jumlah Tempat Peribadatan Bagi Pemeluk Agama Non Muslim di Kota Serang Tahun 2009

1 SERANG 4 2 - 2 8 2 CIPOCOK JAYA - - - - -3 KASEMEN - - - 1 1 4 TAKTAKAN - - 1 - 1 5 WALANTAKA - - - - -6 CURUG - - - - -TOTAL 4 2 1 3 10 WIHARA JUMLAH NO KECAMATAN GEREJA KATHOLIK GEREJA PROTESTAN PURA

Sumber : BPS Kota Serang, Tahun 2009

4.2.6.3. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Kehidupan beragama antar penganut agama yang berlainan di Kota Serang cukup baik dan dalam situasi rukun serta damai, dimana masing-masing tokoh agama berperan aktif dalam usaha pembinaan kehidupan religius. Walaupun demikian Pemerintah Kota masih perlu secara aktif memberikan dan meningkatkan pelayanan kehidupan beragama dengan mengadakan bimbingan, membangun dan memelihara sarana peribadatan bagi masing-masing agama; serta melakukan kerjasama dengan elemen-elemen masyarakat dalam menyusun dan pelaksanaan program-program pembangunan bidang agama.

(26)

Tabel 2.15

Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama di Kota Serang Tahun 2009

NO KECAMATAN ISLAM KATHOLIK PROTESTAN HINDU BUDHA

1 SERANG 172576 2815 3262 115 2376 2 CIPOCOK JAYA 62196 53 49 26 12 3 KASEMEN 74297 - 16 - 35 4 TAKTAKAN 63394 70 - 6 34 5 WALANTAKA 61275 - - - 18 6 CURUG 46950 63 9 - 16 TOTAL 480688 3001 3336 147 2491

Sumber : BPS Kota Serang, Tahun 2009

*) Profil Kota Serang Tahun 2010 masih dalam proses

4.2.6.4. Data Jumlah dan Sebaran Penduduk Miskin

Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kota Serang sampai akhir tahun 2009 tercatat sebesar 20.984 keluarga miskin atau jika diprosentasekan maka terdapat angka

kemiskinan di Kota Serang sebesar 25,07% dan untuk rincinya dapat dilihat Tabel 2.16

Tabel 2.16

Jumlah dan Sebaran Rumah Tangga Miskin di Kota Serang

NO KECAMATAN PENDUDUK RT RTM RTM% 1 SERANG 180055 21215 4904 23.12% 2 CIPOCOK JAYA 68298 11225 2557 22.78% 3 KASEMEN 81695 23502 6180 26.30% 4 TAKTAKAN 63762 6465 1985 30.70% 5 WALANTAKA 61451 9144 2557 27.96% 6 CURUG 42346 12134 2801 23.08% TOTAL 497910 83685 20984 25.07%

Sumber : BPS Kota Serang, Tahun 2009

Jika dilihat dari data diatas sebaran Rumah Tangga Miskin di Kota Serang, Kecamatan yang tertinggi angka kemiskinannya adalah Kecamatan Kasemen (6180 RTM) sedangkan terendah yaitu Kecamatan Taktakan (1985 RTM) dan Kelurahan tertinggi angka Rumah Tangga Miskinnya adalah Kelurahan Banten (1.454 RTM) dan terendah kelurahan Lialang (64 RTM). Terlihat sebaran data kemiskinan yang paling banyak di Kota Serang ada di wilayah pesisir yaitu Kecamatan kasemen yang lebih banyak penduduk di wilayah ini sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

(27)

Gambar 2.3

Sebaran Rumah Tangga Miskin Per Kecamatan di Kota Serang

Berikut ini terdapat Raumah Tangga Miskin di Kota Serang sampai ketingkat Kelurahan dapat dilihat dari Tabel 2.17

Tabel 2.17

Jumlah Masyarakat Miskin di Kota Serang Tahun 2009 No Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah

Penduduk RT RTM 1 Serang Serang 24531 1887 454 Cipare 21087 2324 541 Sumurpecung 19219 1584 393 Cimuncang 17980 2115 595 Kotabaru 6785 865 207 Lontarbaru 7533 688 159 Kagungan 12336 1915 433 Lopang 14331 1405 346 Unyur 32900 3068 700 Kaligandu 12296 1659 397 Terondol 6125 1305 319 Sukawana 4932 2400 360 SERANG TOTAL 180055 21215 4904 4904 2557 6180 1985 2557 2801 SERANG CIPOCOK JAYA KASEMEN TAKTAKAN WALANTAKA CURUG

(28)

2 Cipocok Jaya Gelam 8335 1252 306 Dalung 4651 434 94 Tembong 5611 1570 335 Karundang 5246 1182 275 Cipocok Jaya 11880 1632 341 Banjarsari 11244 1415 378 Banjaragung 10900 1084 262 Panancangan 10431 2656 566

CIPOCOK JAYA TOTAL 68298 11225 2557

3 Curug Kamanisan 5474 1051 303 Pancalaksana 4051 1374 309 Tinggar 4102 1295 339 Cipete 3706 1027 315 Curugmanis 5322 1379 357 Sukalaksana 3727 1426 376 Sukawana 3070 2400 185 Curug 3573 612 161 Sukajaya 2975 638 196 Cilaku 6346 932 260 CURUG TOTAL 42346 12134 2801 4 Walantaka Nyapah 3084 407 135 Lebakwangi 2667 400 120 Cigoong 3157 766 225 Tegalsari 3549 301 108 Pasuluhan 3673 670 201 Pabuaran 2495 558 178 Walantaka 2576 407 123 Pengampelan 6163 995 247 Pipitan 9163 668 221 Kiara 7186 693 192 Pageragung 3966 855 249

(29)

Kalodran 4899 495 132 Kepuren 4006 453 123 Teritih 4867 1476 303 WALANTAKA TOTAL 61451 9144 2557 5 Kasemen Kasemen 10957 1986 540 Warung Jaud 7625 1638 375 Mesjid Priyayi 7510 2054 480 Bendung 6689 2391 594 Terumbu 7904 1813 582 Sawah Luhur 9864 1622 535 Kilasah 8424 1853 494 Margaluyu 5809 2179 614 Kasunyatan 6673 1869 512 Banten 10240 6097 1454 KASEMEN TOTAL 81695 23502 6180 6 Taktakan Cilowong 5157 1648 399 Sayar 6302 1127 307 Sepang 3778 454 133 Pancur 4746 380 126 Kalang Anyar 3069 337 110 Kuranji 2860 423 125 Panggungjati 6250 227 141 Drangong 4950 443 191 Taktakan 13572 535 183 Umbul Tengah 4578 317 139 Lialang 3718 274 64 Tamanbaru 4782 300 67 TAKTAKAN TOTAL 63762 6465 1985 TOTAL KESELURUHAN 497910 83685 20984

(30)

4.2.6.5. Data Permukiman Kumuh

Kawasan permukiman kumuh sebagian besar terdapat di wilayah perkotaan dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan pada umumnya menempati kawasan-kawasan yang strategis seperti dekat dengan pusat kota, dekat dengan pusat perdagangan dan jasa namun ada juga kawasan kumuh bermata pencaharian sebagai pedagang kecil, nelayan dan buruh tani dengan tingkat pendapatan relative kecil. Kondisi bangunan di kawasan kumuh kurang representative dan kurang terawat dengan baik karna ketidak mampuan warganya. Secara keselururuhan terdapat sekitar 12.602 Ha kawasan kumuh yang tersebar di masing-masing kecamatan di kota serang yang didiami oleh sekitar 2015 rumah. Kawasan kumuh terluas terdapat di kecamatan taktakan , serang dan di cipocokjaya, yang masuk dalam wilayah pusat kota serang.

Tabel 2.18

Lokasi dan Luas Kawasan Kumuh di Kota Serang

No Kecamatan Luas

(ha) Lokasi

1 Serang 3621 Pasar Lama, Kantin, Kebon Sawo, Jiwantaka,

Pegantungan, Lialang, Umbul Tengah,

Taktakan,

Drangong, Panggung Jati, Kuranji, Pancur,

Karang Anyar, Kasemen.

2 Taktakan 3745 Warung Jaud, Kepuren, Kalodran, Pangarangan. 3 Kasemen 340 4 Walantaka 1585 5 Cipocok Jaya 2701 6 Curug 610 JUMLAH 12602

(31)

Masih cukup banyak rumah penduduk di kota serang yang kondisinya dibawah standar baik keselamatan, kesehatan maupun keindahan. Beberapa penyebab masih banyaknya rumah tidak layak huni di kota serang adalah sebagai berikut ;

1. Pengetauan dan kesadaran masyarakat masih rendah ; 2. Kemampuan ekononmi masyarakat masih rendah ; 3. Akses pembiayaan perumahan masih cukup rumit; 4. Penghuni rumah bukan pemilik sendiri.

Kondisi perumahan yang tidak layak huni sebagian wilayah kota serang di perparah oleh kondisi prasarana pemukiman yang belum memadai, seperti kurangnya fasilitas air bersih, jalan setapak/jalan lingkungan yang rusak atau tanah, belum berjalannya mekanisme penanganan sampah serta kurangnya sarana drainase mikro sehingga masih terjadi genangan atu banjir pada lokasi-lokasi tertentu. Selain kesadaran untuk membangun rumah yang layak huni, kesadaran masyarakat kota serang untuk memelihara sarana dan prasarana lingkungan perumahan dan permukiman masih sangat rendah.

Tabel 2.19

Sebaran Permukiman Kumuh dan Squatter di Kota Serang

N o

Desa/Keluraha n

Jumlah KK (orang) Jumla

h Kaw.Kumu h Bantaran Sungai Kaw.Teg.Tingg i KECAMATAN SERANG 1 Sumur Pecung − − 14 14 2 Cipare 215 24 − 239 3 Serang − − 16 16 4 Kagungan − 36 74 110 5 Kota Baru 243 9 − 252 6 Cimuncang 585 − − 585 7 Unyur 114 81 − 195 8 Kaligandu − − 4 4

(32)

9 Terondol 96 − 102 198

Jumlah 1253 150 210 1613

KECAMATAN CIPOCOK JAYA

1 Penancangan − − 44 44 2 Tembong − 13 12 25 Jumlah 13 56 69 KECAMATAN KASEMEN 1 Bendung 45 − − 45 2 Masjid Priyayi 45 − − 45 3 Terumbu 45 − − 45 4 Banten 6 116 − 122 5 Kilasah 51 − − 51 Jumlah 192 116 308 KECAMATAN TAKTAKAN 1 Panggung Jati − − 71 71 2 Lialang − − 32 32 3 Umbul Tengah − − 7 7 Jumlah 110 110 KECAMATAN WALANTAKA. 1 Pager Agung − − 5 5 Jumlah 5 5

Sumber : Bappeda Kota Serang, 2010

4.3.

GAMBARAN TOPOGRAFI

Kondisi rona bentang alam (topografi) Kota Serang menunjukkan permukaan tanah yang relatif datar. Wilayah Kota Serang berada pada ketinggian 0 – 100 meter di atas permukaan laut, dengan rata-rata ketinggian sekitar 25 meter di atas permukaan laut. Kemiringan Kota Serang berkisar antara 0 – 40%.. Kondisi kemiringan lahan di Provinsi Banten terbagi menjadi tiga kondisi yang ekstrim yaitu:

(33)

tingkat kemiringan lahan antara 0 – 15%, sehingga menjadi lahan yang sangat potensial untuk

pengembangan seluruh jenis fungsi kegiatan. Dengan nilai kemiringan ini tidak diperlukan

4 / 6Tentang Banten

Kamis, 16 Agustus 2012 20:14

banyak perlakuan khusus terhadap lahan yang akan dibangun untuk proses prakonstruksi.

Lahan dengan kemiringan ini biasanya tersebar di sepanjang pesisir Utara Laut Jawa, sebagian wilayah Serang, sebagian Kabupaten Tangerang bagian utara serta wilayah selatan

yaitu di sebagaian pesisir Selatan dari Pandeglang hingga Kabupaten Lebak; - Perbukitan landai-sedang (kemiringan < 15% dengan tekstrur bergelombang rendah-sedang) yang sebagian besar dataran landai terdapat di bagian utara meliputi Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang, serta bagian

utara Kabupaten Pandeglang;

- Daerah perbukitan terjal (kemiringan < 25%) terdapat di Kabupaten Lebak, sebagian kecil

Kabupaten Pandeglang bagian selatan dan Kabupaten Serang.

Perbedaan kondisi alamiah ini turut berpengaruh terhadap timbulnya ketimpangan pembangunan yang semakin tajam, yaitu wilayah sebelah utara memiliki peluang berkembang

(34)

4.4 GAMBARAN GEOHIDROLOGI

Secara geologis Kota Serang terdiri dari 3 (tiga) jenis batuan. Bagian terbesar adalah jenis batuan pretertiary sediments dan batuan aluvium, selain itu terdapat sedikit daerah termasuk batuan Young Quartenary Volcanic Products, yaitu pada bagian paling selatan Kota Serang (di Desa Gelam). Keadaan tanah (soil) di Wilayah Kota Serang terdiri dari 5 (lima) jenis, berdasarkan bahan induk penyusunnya yaitu: jenis podsoik merah, jenis asosiasi podsolik kuning, dan hidromorf kelabu, regosol kelabu kekuningan, regosol kelabu, jenis asosiasi latosol cokelat kemerahan, dan latosol coklat.

Dari segi hidrologi, keadaan di Wilayah Kota Serang meliputi sistem air tanah dan air permukaan. Secara umum baik air tanah maupun air permukaan di Kota Serang tersedia cukup memadai. Hal ini disebabkan wilayah Kota Serang berada di dataran rendah (cukup berdekatan dengan pantai) dan memiliki curah hujan yang cukup, berkisar 1500 - 2000 mm/ tahun.

Sungai yang mengalir melalui Kota Serang adalah Sungai Cibanten. Sebagian

masyarakat masih menggunakan sungai tersebut sebagai sumber air konsumsi (MCK), karena cukup dalamnya air tanah (pembuatan sumur). Permasalahannya adalah

terjadinya banjir bila curah hujan tinggi, dan cukup terjalnya tebing sungai yang dapat membahayakan masyarakat sekitarnya.

Selain kawasan di sekitar aliran sungai, kawasan rawan air (kesulitan air bersih) adalah daerah built up area (daerah terbangun) perkotaan. Pemenuhan air minum bagi masyarakat Kota Serang, saat ini telah dilayani jaringan air minum perpipaan (PDAM).

4.5 GAMBARAN GEOLOGI

Litologi Kota Serang terbentuk dari material dasar berupa batuan induk vulkanik. Jenis tanah yang mendominasi permukaan adalah jenis tanah asosiasi regosol kelabu, regosol kelabu coklat, litosol, dan latosol kemerah-merahan.

(35)

Jenis tanah yang mendominasi permukaan adalah jenis tanah asosiasi regosol kelabu, regosol kelabu coklat, litosol, dan latosol kemerah-merahan. Jenis tanah yang memiliki sebaran terluas adalah jenis tanah asosiasi regosol kelabu dan litosol yang tersebar di bagian tengah, selatan, timur, dan barat. Di bagian utara, sebaran terdiri dari jenis tanah latosol coklat kemerah-merahan. Sementara itu, kedalaman efektif tanah (solum) wilayah bagian barat dan timur berada pada kisaran 30 - 60, sedangkan di bagian utara, tengah, dan selatan berada pada kisaran 60 - 90 cm.

4.6 KONDISI EKONOMI

4.6.1 POTENSI EKONOMI DAERAH

Salah satu indikator yang digunakan untuk menganalisa pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Laju pertumbuhan ekonomi Kota Serang yang tercermin dalam laju kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) rata-rata selama kurun waktu 2008-2012. Pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi relatif bervariasi, berdasarkan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2010 pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 24,57%, diikuti dengan sektor bangunan sebesar 22,68%, sector jasa-jasa sebesar

22,11%. Sementara sektor pertambangan dan penggalian, merupakan sektor yang belum memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Serang, mengingat sektor tersebut tidak berpotensi di Kota Serang. Adapun untuk lebih jelasnya mengenai laju pertumbuhan PDRB Kota Serang atas dasar harga konstan Tahun 2000 untuk periode tahun 2008-2010 dapat dilihat pada tabel2.20.

(36)

Tabel 2.20

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

LAPANGAN USAHA 2 0 0 8 *) 2 0 0 9 **) 2010***) 2011***) 2012***)

Jutaan (Rp) % Jutaan (Rp) % Jutaan (Rp) % Jutaan (Rp) % Jutaan (Rp) %

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 243.094,29 9,60 247.533,56 9,27 252.053,89 8,95 256.520,20 8,67 261.000,10 8,42 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 502,10 0,02 569,01 0,02 360,33 0,01 335,38 0,01 264,49 0,01 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 136.431,06 5,39 137.918,16 5,16 139.705,96 4,96 141.293,30 4,78 142.930,80 4,61 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH

40.813,47 1,61 40.965,946 1,53 41.118,99 1,46 41.271,66 1,40 41.424,42 1,34 5. B A N G U N A N 544.248,52 21,49 589.584,42 22,08 638.696,81 22,68 685.291,80 23,17 732.516,00 23,63 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN

RESTORAN 633.136,75 25,00 661.799,49 24,78 691.759,83 24,57 720.855,30 24,37 750.166,90 24,20 7. PENGANGKUTAN DAN 156.032,50 6,16 167.262,61 6,26 179.300,97 6,37 190.800,50 6,45 202.434,70 6,53

(37)

KOMUNIKASI

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA

PERUSAHAAN 229.727,81 9,07 240.486,05 9,00 251.748,10 8,94 262.674,10 8,88 273.684,20 8,83 9. JASA-JASA 548.995,18 21,67 584.633,10 21,89 622.584,45 22,11 58.993,50 22,28 695.788,10 22,44

PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO 2.532.981,69 100,00 2.670.752,34 100,00 2.816.016,44 100 2.958.035,74 100,00 3.100.209,71 100,00

*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara

(38)

Kota Serang

4.6.2 STRUKTUR EKONOMI

Dengan mengamati struktur perekonomian akan tampak sampai seberapa jauh kekuatan ekonomi suatu wilayah. Indikator perekonomian makro semacam ini sangat penting bagi pengambilan keputusan untuk mengarahkan sasaran kebijakan

pembangunan dimasa yang akan datang. Semakin besar persentase suatu sektor yang terbentuk semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam perkembangan ekonomi suatu wilayah/kota.

Peranan sektor jasa - jasa di Kota Serang pada tahun 2009 peranan sektor ini sebesar 24,11% yang merupakan masih jumlah terbesar, hingga tahun 2010 peranan sektor ini terus meningkat tetap mendominasi dengan jumlah sebesar 24,15%. Peranan terbesar kedua dalam pembentukan PDRB Kota Serang adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2009 dengan kontribusi sebesar 23,91%, kontribusi sektor ini terus relative mengalami penurunan kontribusinya sebesar 23,82% pada tahun 2010. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor jasa-jasa serta sector perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan tingkat perkembangan yang baik, dalam pengertian setiap tahun kontribusinya relatif meningkat.

Kedua sektor tersebut hingga tahun 2010 masih memegang peranan yang besar dalam pembentukan total PDRB di sebagian besar kecamatan-kecamatan di Kota Serang. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan Kota Serang masih menggantungkan perekonomiannya pada sektor jasa-jasa sertan sector perdagangan, hotel dan restoran. Namun dalam memperkuat perkembangan ekonomi Kota Serang, kedua sektor tersebut ditunjang pula oleh sektor bangunan, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, sedangkan untuk sector pertambangan dan penggalian hingga pada periode tahun 2008-2012 mengalami penurunan, hingga tahun 2010 sebesar 0,01%, sector ini belum memberikan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Serang, karena terkait masalah perijinan dalam

pertambangan dan galian. Adapun untuk lebih jelasnya mengenai PDRB Kota Serang atas dasar harga berlaku menurut Lapangan Usaha untuk periode tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel2.21.

(39)

Tabel 2.21

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku

Kota Serang

LAPANGAN USAHA 2 0 0 8 *) 2 0 0 9 **) 2010***) 2011***) 2012***)

Jutaan (Rp) % Jutaan (Rp) % Jutaan (Rp) % Jutaan (Rp) % Jutaan (Rp) %

1. PERTANIAN, PETERNAKAN,

KEHUTANAN DAN PERIKANAN 386.581,01 8,88 412.063,03 8,57 439.224,72 8,28 465.266,50

8,05 491.588,30 7,85 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 858,42 0,02 1.015,52 0,02 693,60 0,01 691,03 0,01 608,62 0,01 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 214.977,70 4,94 221.732,57 4,61 229.207,45 4,32 236.202,40 4,09 243.317,40 3,89 4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH

77.008,21 1,77 79.355,626 1,65 81.774,60 1,54 84.145,90 1,46 86.529,11 1,38 5. B A N G U N A N 844.364,51 19,39 974.521,45 20,27 1.124.741,81 21,20 1.261.587,00 21,83 1.401.776,00 22,40 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN

RESTORAN 1.044.994,31 24,00 1.149.332,36 23,91 1.264.088,10 23,82 1.371.899,00

(40)

7. PENGANGKUTAN DAN

KOMUNIKASI 283.087,84 6,50 318.709,79 6,63 358.814,10 6,76 395.930,20

6,85 433.793,30 6,93 8. KEUANGAN, PERSEWAAN &

JASA PERUSAHAAN 454.036,96 10,43 490.881,71 10,21 530.716,38 10,00 568.557,80 9,84 606.897,50 9,70 9. JASA-JASA 1.048.229,01 24,07 1.158.993,76 24,11 1.281.462,86 24,15 1.396.129,00 24,15 1.512.747,00 24,17

PRODUK DOMESTIK REGIONAL

BRUTO 4.354.137,96 100,00 4.806.605,82 100,00 5.306.092,67 100,00 5.780.408,83 100,00 6.258.702,23 100,00

*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara

***) Data diolah oleh Bappeda Kota Serang

(41)

4.6.3 INFLASI

Inflasi turut menentukan daya beli masyarakat. Inflasi pada sektor-sektor lapangan usaha dalam PDRB Kota Serang berfluktuasi. Dengan laju inflasi pada sektor tersier lebih tinggi dibanding sektor-sektor lainnya. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 2.22

Inflasi PDRB Kota Serang menurut sembilan sektor (dalam persen)

No Sektor Inflasi PDRB

2008 2009 2010*

1 Pertanian 7,86 10,22 3,39

2 Pertambangan dan Penggalian 7,34 5,65 4,66

3 Industri Pengolahan 7,81 3,77 2,10

4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,73 17,27 8,46

5 Bangunan 8,93 15,91 7,40

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,34 7,86 6,58 7 Pengangkutan dan komunikasi 29,31 2,77 5,57 8 Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 16,46 6,91 15,80

9 Jasa – Jasa 7,83 20,5 0,74

Sumber : Bappeda Kota Serang, 2010

Seperti terlihat pada tabel di atas Sektor yang mengalami inflasi tertinggi yaitu pada sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa yang mengalami peningkatan besar, ditandai dengan banyaknya uang yang beredar dari sektor ini dengan tingkat inflasi mencapai 15,80%. Sedangkan tingkat inflasi terendah terjadi pada sektor jasa-jasa yaitu sebesar 0,74%, hal ini bisa jadi terkait dengan minimnya kemampuan daya beli masyarakat menggunakan jasa-jasa yang tidak bergantung kepada Perusahaan.

4.6.4 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (APBD)

Selain pertumbuhan ekonomi, Perkembangan pendapatan dan belanja tidak langsung, proporsi sumber pendapatan, pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran

(42)

realisasi belanja daerah. Penyajian hasil analisis dapat disertai dengan grafik, gambar, atau tabel sebagaimana dihasilkan dalam tahap perumusan yang relevan.

Tabel 2.24

Realisasi Pendapatan Daerah Kota Serang Tahun 2010 URAIAN ANGGARAN 2010 REALISASI 2010 REALISASI 2010 (%) PENDAPATAN DAERAH 520.141.896.155 517.616.054.656 99,51% Pendapatan Asli Daerah 20.303.107.363 26.577.507.502 130,90% Pajak Daerah 9.800.000.000 12.037.486.703 122,83% Retribusi Daerah 9.978.107.363 10.004.010.182 100,26% Lain-lain pendapatan

asli daerah yang sah

525.000.000 4.536.010.617 864,00% Dana Perimbangan 410.703.825.675 403.362.709.524 98,21%

Dana bagi hasil pajak / Dana bagi hasil bukan

pajak 48.977.083.675

41.635.967.524 85,01% Dana Alokasi Umum

315.997.942.000

315.997.942.000 100% Dana Alokasi Khusus 45.728.800.000 45.728.800.000 100%

Lain-lain pendapatan

daerah yang sah 89.134.963.117

87.675.837.630 98,36%

Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya 29.481.182.917 30.033.732.430 101,87% Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus

48.653.780.200

(43)

Bantuan Keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya 11.000.000.000 11.000.000.000 100% Tabel 2.25

Realisasi Belanja Daerah Kota Serang Tahun 2010 URAIAN ANGGARAN 2010 REALISASI 2010 REALISASI 2010 (%) BELANJA DAERAH 532.825.269.502,00 480.429.834.192,00 90,17% Belanja Tidak Langsung 289.792.152.932,50 279.893.594.813,00 96,58% Belanja Pegawai (Gaji dan Tunjangan PNS) 270.381.769.891,50 263.264.028.303,00 97,37% Belanja hibah 3.797.000.000,00 3.787.000.000,00 99,74% Belanja bantuan sosial 6.322.013.041,00 6.198.575.051,00 98,05% Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan Desa 7.731.900.000,00 6.643.991.459,00 85,93% Belanja tidak terduga 1.559.470.000,00 0 0,00% Belanja Langsung 243.033.116.569,50 200.536.239.379,00 82,51% Belanja pegawai 31.749.982.650,00 29.633.379.688,00 93,33% Belanja barang dan

jasa

95.589.677.416,00 87.934.048.201,00

91,99% Belanja modal 115.693.456.503,50 82.968.811.490,00 71,71%

(44)

Tabel 2.26

Realisasi Pembiayaan Daerah Kota Serang Tahun 2010

URAIAN ANGGARAN REALISASI %

REALISASI Penerimaan pembiayaan 3.356.558.597 0% Sisa lebih perhitungan

anggaran tahun sebelumnya (SiLPA)

13.356.558.597 0 0%

Pengeluaran Pembiayaan 673.185.250

Pembayaran pokok utang 673.185.250 0 0%

Pembiayaan netto 12.683.373.347 0 0% SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN TAHUN BERKENAAN - 37.186.220.464,00

Referensi

Dokumen terkait

Dengue Haemorrhagik fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang dapat menyebabkan kematian dan disebabkan oleh empat serotipe virus dari.. genus Falvivirus , virus

Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa MSPE merupakan ukuran yang lebih tidak reliabel untuk mengevaluasi kecocokan suatu model regresi dibandingkan dengan MSE, terutama

Pemeriksaan pencitraan terhadap pasien BPH dengan memakai IVP atau USG, ternyata bahwa 70-75% tidak menunjukkan adanya kelainan pada saluran kemih bagian atas;

Tolong katakan kepada saya, untuk beragam aspek dalam proses pemilu yang akan saya bacakan berikut ini, apakah Ibu/Bapak merasa telah mendapatkan informasi yang cukup atau

(3) Kelembagaan penyuluhan swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dibentuk oleh pelaku usaha dengan memperhatikan kepentingan pelaku utama serta

Eksistensi Pancasila dibangun sebagai abstraksi dan penyederhanaan terhadap realitas yang ada dalam masyarakat bangsa Indonesia dengan lingkungan yang heterogen, multikultur,

Nilai heritabilitas arti luas tergolong besar untuk infestasi kutudaun per tanaman, kutudaun per daun, dan kutudaun bersayap, sedangkan heritabilitas arti sempit

Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey dimana informasi dari