• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADU WARNA TEKS DALAM MEMBANTU PROSES MENGINGAT : SIAPA YANG MENANG? (COMPARING TEXT COLORS IN ENHARCING MEMORIZATION PROCESS : WHICH ONE IS THE BEST?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADU WARNA TEKS DALAM MEMBANTU PROSES MENGINGAT : SIAPA YANG MENANG? (COMPARING TEXT COLORS IN ENHARCING MEMORIZATION PROCESS : WHICH ONE IS THE BEST?"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ADU WARNA TEKS DALAM MEMBANTU PROSES MENGINGAT : SIAPA YANG MENANG ?

(COMPARING TEXT COLORS IN ENHARCING MEMORIZATION PROCESS : WHICH ONE IS THE BEST ?)

Annisa Muizaningtyas Rosyidahlia El Bashor1, Annisa Nurul Hidayah1, Ulya Granit Pramudita, S.Pd.Gr2

1Siswa SMA Trensains Muhammadiyah Sragen 2Guru SMA Trensains Muhammadiyah Sragen

Email : ulya.gp@gmail.com

ABSTRACT

Color is a fundamental aspect of human beings. Color also can affect one's memory performance, especially students who have an obligation to learn. Learning that in fact relies on memory certainly requires strategy in the process. One strategy that can be used is the use of text colors in writing. This study aims to determine the effect of using black, red and blue in writing material to help the process of remembering. The study was conducted in February with fifteen respondents in the Trensains Muhammadiyah Senior High School who have a visual learning style. Respondents were taken by purposive sampling. The drawn respondents characterized with visual learning styles. The research data were obtained using slide media. The study included the independent variables namely red, blue, and black, and the dependent variable is the memory performance of each individual who uses visual learning styles. The results of this study obtained an average of each color, which is 4.47 for red, 4.01 for blue, and 3.05 for black. These results indicate that the use of red can be used in helping the process of remembering when compared to blue which has a calm nature and black color that is often used so that it looks normally captured by the eye. While the red color is focused on attention, so the eyes are more sensitive to capture material so that the impulses reach the brain quicker.

Keywords : Brain, memory, learning, color.

ABSTRAK

Warna merupakan aspek fundamental dalam diri manusia. Warna juga dapat mempengaruhi memory performance seseorang, khususnya pelajar yang memiliki kewajiban untuk belajar. Belajar yang dalam prakteknya mengandalkan daya ingat tentu membutuhkan strategi dalam prosesnya. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah penggunaan warna teks dalam penulisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan warna hitam, merah, dan biru dalam penulisan materi untuk membantu proses mengingat. Penelitian dilakukan pada bulan Februari dengan lima belas responden yang memiliki gaya belajar visual di lingkungan SMA Trensains Muhammadiyah. Responden diambil dengan purposive sampling. Responden yang diambil memiliki karakteristik dengan gaya belajar visual. Data penelitian tersebut diperoleh menggunakan media slide. Penelitian memuat variabel bebas yakni warna merah, biru, dan hitam, serta variabel terikat yakni memory performance setiap individu yang menggunakan gaya belajar visual. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata setiap warna, yakni 4,47 untuk warna merah, 4,01 untuk warna biru, dan 3,05 untuk warna hitam. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan warna merah dapat digunakan dalam membantu proses mengingat jika

(2)

dibandingkan dengan warna biru yang memiliki sifat tenang dan warna hitam yang sering digunakan sehingga tampak biasa ditangkap oleh mata. Sedangkan warna merah bersifat memusatkan perhatian, sehingga mata lebih peka menangkap materi sehingga impuls lebih cepat sampai di otak.

Kata kunci: Otak, daya ingat, belajar, warna.

PENDAHULUAN

Warna merupakan aspek fundamental dalam diri manusia. Ketertarikan atau bahkan ketergantungan terhadap suatu warna dapat menjadi landasan dalam menentukan kepribadian diri seseorang (Mehta dan Zhu, 2009). Menurut Radvansky (2006) warna dinilai sebagai pengalaman visual yang paling penting bagi manusia.

Warna berfungsi untuk memperkuat channel informasi bagi sistem kognitif manusia dan memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kinerja memori (Wichmann dalam Sujarwo dan Oktaviana, 2017). Dibandingkan dengan bentuk, warna mampu memproduksi level perhatian yang lebih tinggi. Studi tersebut mengindikasikan bahwa warna dapat memiliki pengaruh yang positif dalam meningkatkan memory performance. Manusia lebih mudah mengingat hal-hal yang berhubungan dengan emosi dan perasaan (Widodo dalam Sujarwo dan Oktaviana, 2017). Selain itu, warna juga berpengaruh dengan daya ingat atau memori (Sedarmayanti dalam Sujarwo dan Oktaviana, 2017)

Daya ingat atau memory berasal dari bahasa latin memoria dan memor yang berarti sadar, atau mengingat. Memori adalah kemampuan untuk menyandikan, menyimpan, menyaji, mengontrol, dan kemudian mengingat kembali informasi dari apa yang kita terima dalam otak. Dalam penerapannya para pelajar menggunakannya untuk mengingat pelajaran, yang dengan kata lain adalah belajar (Mastin, 2010)

Belajar merupakan proses mempelajari serta memasukan informasi baru, yang hasilnya dapat dilihat dari perkembangan sikap, perilaku, keterampilan dan pengetahuan (Sujarwo dan Oktaviana, 2017). Kendala yang diterima dalam proses belajar adalah hilangnya informasi-informasi penting yang baru didapatkan, sedangkan pelajar diwajibkan untuk memahami, menerima serta menghafal informasi dengan waktu yang relatif singkat dengan jangka waktu penggunaan yang lama. Dalam hal ini, dapat diketahui bahwa sesuatu yang paling berpengaruh terhadap proses belajar adalah memori. Namun, memori tak selalu tersimpan dengan baik atau bahkan terlupakan. Faktor yang paling mendukung terhadap penyampaian informasi adalah perhatian. Untuk mempermudah masuknya informasi ke dalam memori, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengetahui jenis gaya belajar seseorang.

Menurut Huda (2017) gaya belajar secara umum dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu, visual, audio, dan kinestetik. Gaya belajar secara visual yaitu kemampuan belajar dengan melihat. Gaya belajar ini digunakan pada orang dengan indera pengelihatan yang tajam dan teliti. Gaya belajar audio memiliki indera pendengaran yang lebih baik dan lebih terfokus jika dibandingkan dengan visual. Orang dengan gaya belajar ini mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau soal cerita. Sedangkan gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan melibatkan gaya gerak, yaitu hal yang berkaitan dengan olahraga, menari, memainkan musik, percobaan laboratorium, dan lainnya. Gaya belajar ini efektif untuk anak yang menyukai gerak dan gambaran imajinasi berdasarkan gerakan. Berdasarkan penjabaran diatas, gaya belajar yang Indonesian Fun Science Award

(3)

dapat dipengaruhi oleh warna adalah gaya belajar visual karena lebih mengandalkan indera pengelihatan daripada indera lainnya.

DePorter dan Mernacki (2013) dalam bukunya menyatakan “individu cenderung lebih tertarik terhadap hal-hal yang absurb, seksual, vulgar, berwarna, ditonjolkan dan imajinatif”. Berdasarkan pernyataan tersebut, kami ingin membuktikan warna sebagai strategi untuk memfasilitasi proses belajar khususnya dalam hal mengingat materi yang menggunakan memori serta perhatian yang lebih terhadap hal tersebut. Dengan menggunakan warna merah dan biru dalam penelitian kami ini, diharapkan mampu meningkatkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan warna hitam, merah, dan biru dalam penulisan materi untuk membantu proses mengingat.

METODE PENELITIAN

Penelitian berupa observasi langsung terhadap 25 (dua puluh lima) santriwati SMA Trensains Muhammadiyah Sragen. Dua puluh lima santriwati ini dipilih melalui purposive sampling dengan beberapa karakteristik yaitu, santriwati kelas X MIPA 3 SMA Trensains yang mengalami masalah terhadap memory performance, berusia 15-16 tahun, tidak buta warna, dan memiliki gaya belajar visual, yakni cara belajar yang lebih condong kepada penggunaan indera pengelihatan. Alasan pengambilan sampel kepada kelas X MIPA 3 didasarkan pada riwayat prestasi akademik yang bersifat homogen yakni memiliki nilai rata-rata yang relatif sama khususnya pada mata pelajaran Biologi.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah beberapa warna yang digunakan, yakni merah, biru, dan hitam. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah waktu menghafal yakni 45 (empat puluh lima) detik untuk setiap percobaan, serta 45 (empat puluh lima) detik setelahnya untuk penulisan ulang hasil menghafal dan penggunaan kata istilah dalam biologi yang belum diketahui dan dipelajari sama sekali oleh peserta. Istilah biologi didapat dari glosarium buku Biologi kelas 11 (sebelas) yang telah dikonsultasikan dengan guru Biologi. Ketentuan pemilihan kata diukur dari banyaknya suku kata untuk setiap kata dengan ketentuan 4 (empat) kata bersuku kata 2 (dua) dan 4 (empat) kata bersuku kata 3 (tiga) sehingga berjumlah 8 (delapan) kata berbeda dan kata disajikan secara random untuk setiap slide. Variabel terikat pada penelitian ini adalah memory performance setiap individu yang menggunakan gaya belajar visual.

Penelitian dimulai dengan penggolongan gaya belajar audio, visual, dan kinestetik dari setiap individu menggunakan kuesioner berupa slide pada Program Microsoft Office PowerPoint 2013 yang bersumber dari buku berjudul “Who am I ?” (Herina, 2018). Kuesioner berupa 15 (lima belas) pertanyaan dengan tiap opsinya menunjukkan penggolongan gaya belajar tiap individu. Opsi A menunjukkan gaya belajar visual, opsi B gaya belajar audio, sedangkan opsi C merupakan gaya belajar kinestetik yang kemudian dihitung jumlah dominan jawaban setiap individu. Individu dengan dominan jawaban A memiliki gaya belajar visual, dominan B merupakan gaya belajar audio, sedangkan dominan C menunjukkan individu dengan gaya belajar kinestetik. Kemudian dari hasil dari kuesioner tersebut didapatkan individu dengan gaya belajar visual yang akan menjadi peserta pada penelitian selanjutnya.

Penelitian selanjutnya dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali percobaan dengan menggunakan 7 (tujuh) slide untuk setiap percobaannya. Percobaan berupa 3 (tiga) slide berisi istilah seputar biologi dengan urutan, warna teks merah untuk slide pertama, warna teks hitam untuk slide kedua dan warna teks biru untuk slide ketiga dengan warna dasar keseluruhan slide netral (putih), serta 4 (empat) slide berwarna netral (putih) untuk setiap

(4)

jeda pergantiannya. Percobaan dilakukan pada bulan Februari di hari yang berbeda. Untuk setiap percobaan dimulai dari pukul 16.00 – 17.00 WIB.

Dalam penelitian ini, kami menggunakan HSL (hue-saturation-lightness) pada warna merah dan biru. Pada warna biru digunakan ketentuan hue=160, saturation=240, dan lightness=120. Sedangkan, warna merah digunakan ketentuan hue=0, saturation=240, dan lightness=120 (Mehta dan Zhu, 2009) dengan font Arial Black ukuran 44 (empat puluh empat). Penggunaan HSL digunakan untuk membatasi penggolongan warna agar lebih spesifik sehingga warna tidak berubah kepada diferensialnya. Data yang dikumpulkan meliputi data kuantitatif yakni jumlah kata yang dapat diingat secara baik oleh setiap individu berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

HASIL PENELITIAN

Dari penggolongan gaya belajar kepada audio, visual, dan kinestetik yang telah dilakukan dengan menggunakan kuesioner, didapatkan hasil sebagaimana yang tertera pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Hasil kuesioner penggolongan gaya belajar dalam jumlah

Gambar 2. Hasil kuesioner penggolongan gaya belajar dalam presentase

Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa, dari 25 (dua puluh lima) peserta, didapatkan hasil 15 (lima belas) peserta memiliki gaya belajar visual, 6 (enam) peserta memiliki gaya belajar audio, sedangkan 4 (empat) peserta memiliki gaya belajar kinestetik. Dari Gambar 2 diperoleh data presentase dari hasil bagi jumlah peserta setiap golongan dengan total peserta dikalikan dengan 100% sehingga didapatkan, 60% untuk gaya belajar visual, 24% untuk gaya belajar audio, dan 16% untuk gaya belajar kinestetik. Individu yang memiliki gaya belajar visual, kemudian menjadi peserta dalam penelitian berikutnya. Penelitian tersebut menggunakan istilah asing seputar biologi sebagaimana yang tertera pada Gambar 3.

(5)

Gambar 3. Percobaan dengan menggunakan warna huruf biru dan dasar slide putih Setelah mendapatkan data hasil individu yang memiliki gaya belajar visual, kami membuktikan penggunaan warna hitam, merah, dan biru terhadap kualitas daya ingat. Dari 3 (tiga) kali percobaan yang kami lakukan, didapatkan hasil sebagaimana Gambar 4.

Gambar 4. Hasil percobaan pengaruh warna terhadap daya ingat

Hasil percobaan pada Gambar 4 merupakan hasil rata-rata jumlah kata yang dapat diingat oleh seluruh individu pada setiap warna. Pada Gambar 4 pengaruh warna merah menunjukkan angka paling besar pada percobaan pertama dan ketiga, yaitu 5 (lima) untuk percobaan pertama dan 5,84 (lima koma delapan puluh empat) untuk percobaan ketiga. Sedangkan pada percobaan kedua, warna biru menunjukkan angka yang lebih besar dibandingkan warna merah yakni 3,42 (tiga koma empat puluh dua). Pada ketiga percobaan didapatkan rata-rata setiap warna, yakni 4,47 untuk warna merah, 4,01 untuk warna biru, dan 3,05 untuk warna hitam.

(6)

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terhadap pengggunaan warna dalam proses menghafal kosa kata asing Biologi. Diantara 3 (tiga) warna, yakni merah, biru, dan hitam, yang menjadi variabel dalam setiap percobaan, penggunaan warna merah memiliki hasil menghafal yang lebih maksimal, walaupun warna biru dipercobaan kedua memperoleh jumlah rata-rata lebih tinggi diantara warna lainnya.

PEMBAHASAN

Pengelompokan gaya belajar berguna untuk mendapatkan beberapa individu yang memiliki gaya belajar visual, karena dinilai lebih mudah mengambil informasi secara spesifik melalui indra pengelihatan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penelitian kami menggunakan media slide. Sehingga menuntut peserta untuk menghafal dengan cara melihat. Dengan menggunakan sampel peserta dengan gaya belajar visual maka didapatkan hasil yang lebih konkret dalam penelitian ini.

Penggunaan 3 (tiga) warna teks, yakni hitam, merah, dan biru tersebut, sebagai batasan dalam penelitian ini karena merupakan warna primer (merah dan biru) dan warna dasar (hitam). Dalam kehidupan sehari-hari, warna hitam adalah warna yang sering digunakan baik untuk menulis maupun menggambar, sehingga sudah tampak biasa saat diterima oleh mata. Sedangkan dalam sebuah buku karangan DePorter dan Hernacki (2013) menyatakan bahwa “individu cenderung lebih tertarik terhadap hal-hal yang absurb, seksual, vulgar, berwarna, ditonjolkan dan imajinatif”. Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Huchencorf dalam Mulia (2016) bahwa warna mampu mengaktifkan arousal, dan arousal dapat meningkatkan memori sehingga warna mampu meningkatkan memori (Mulia, 2016), yang dalam penelitian kami ini menggunakan warna hitam, merah, dan biru. Penggunaan warna merah dalam penulisan dinilai sangat mencolok jika dibandingkan dengan 2 (dua) warna lainnya (biru dan hitam), sehingga mampu memusatkan perhatian dengan cepat dan membuat orang membuat keputusan dalam waktu yang singkat (Mehta dan Zhu, 2009). Berbeda dengan warna biru merupakan warna yang berkaitan dengan perdamaian, ketenangan, dingin, tenang, serta stabilitas. Warna biru yang kuat bisa merangsang kemampuan intuitif dan memudahkan meditasi (Tirado, 2011).

Dengan menggunakan warna merah, hormon adrenalin yang diproduksi secara tidak langsung oleh tubuh akan meningkat (Andrian, 2019). Sehingga, respon tubuh khususnya otak lebih cepat menangkap hal baru karena tantangan yang dirasakan oleh tubuh. Warna merah dinilai sebagai warna yang menonjol dan mudah dikenali oleh mata, karena rangsangan atau impuls yang berasal dari warna merah , kemudian jatuh pada retina, lebih cepat dibandingkan dengan warna yang lain. Impuls ini kemudian diteruskan menuju 2 (dua) bagian pada fotoreseptor yaitu sel batang dan sel kerucut yang bertugas mengubah rangsangan cahaya menjadi impuls saraf (Andini dan Permatasari, 2013).

Pada fotoreseptor, sel batang lebih peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang yang pendek, sedangkan sel kerucut akan lebih peka terhadap cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang (Steve, 2018). Dengan demikian, warna merah yang merupakan warna dengan karakteristik gelombang warna terpanjang diantara warna lainnya, menyebabkan jumlah impuls dalam proses transduksi terhadap materi dan kecepatan frekuensi pemicuan syaraf meningkat (Angkasa, 2012). Alhasil, stimulus dalam tubuh yang dirasakan, dikodekan, dan yang dikirim ke otak juga meningkat. Hal ini yang menyebabkan warna merah dapat memfasilitasi proses menghafal secara signifikan karena proses yang dibutuhkan untuk sampai ke otak (pusat informasi) lebih cepat dan tentu dengan waktu yang lebih singkat (Angkasa, 2012). Hasil yang didapatkan tidak berpengaruh pada penggunaan warna saja. Menurut Putra dan Issetyadi

(7)

(2010) dalam bukunya menyatakan “proses menghafal dipengaruhi oleh faktor eksternal yakni lingkungan belajar, nutrisi tubuh, dan warna, sedangkan faktor internal berupa kondisi emosi, keyakinan (believe), kebiasaan (habit), dan umur”. Respon psikologikal terhadap warna termasuk perubahan mood dan atensi (Shabha, 2006).

SIMPULAN

Pengunaan warna merupakan sebuah media pembelajaran yang dapat dijadikan strategi dalam memfasilitasi proses menghafal dan mengingat sesuatu yang sukar dengan lebih mudah khususnya kepada pembelajaran yang bersifat tulisan. Warna yang efektif digunakan sebagai media menghafal dan mengingat dalam penelitian kami ini adalah warna merah dibandingkan warna biru maupun hitam. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa warna merah mendapat jumlah rerata tertinggi sejumlah 4,47 dibandingkan warna biru yang memiliki jumlah rerata 4,01 serta warna hitam dengan jumlah rerata 3,05. Walaupun dalam percobaan kedua warna biru lebih unggul, hal itu disebabkan karena faktor internal berupa kondisi emosi, dan kebiasaan serta faktor eksternal yakni lingkungan belajar, nutrisi tubuh dan warna kesukaan tiap individu (Putra dan Issetyadi, 2010) Sifat warna primer yang lebih menarik perhatian dibanding warna hitam menjadi salah satu faktornya, karena mata akan lebih mudah menangkap sesuatu yang bersifat menonjol. Warna memiliki efek yang lebih kuat dibandingkan bentuk. Maka pada penggunaan media pembelajaran berupa bentuk dapat ditunjang dengan menggunakan warna yang sesuai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Alhasil, materi pembelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan sebuah media pembelajaran yang baik dan berpengaruh pula terhadap memory performance.

SARAN

Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar lebih diperhatikan terhadap faktor internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi proses menghafal. Percobaan selanjutnya dilakukan lebih dari 3 (tiga) kali sehingga hasil dapat memperlihatkan perbedaan yang lebih jelas antara warna dari ketiga teks yang diuji. Serta memberi perhatian lebih terhadap penerangan atau cahaya yang tersedia di ruangan karena tingkat ketajaman mata untuk menangkap warna dipengaruhi pula dengan cahaya yang ada. DAFTAR PUSTAKA

Andini, & Wahyu Permatasari. 2013. Makalah Diskusi Retinopati. (scholar.google.com, diakses tanggal 1 Maret 2020) Andrian, Kevin. 2019. Hormon Adrenalin Berbahaya Jika Berbahaya atau Kekurangan.

(https://www.alodokter.com/hormon-adrenalin-berbahaya-jika-berlebihan-atau-kekurangan, [online], diakses tanggal 1 Maret 2020)

Angkasa, William. 2012. Perbandingan Akurasi Visual Short Term Memory Mahasiswa/I Terhadap Warna Aditif Biru Dengan Merah Pada Setting Gelap. (https://academia.edu/9295033, [online] diakses tanggal 1 Maret 2020)

DePorter, Bobby & Mernacki mike. 2013. Quantum Learning. Bandung: Kaifa Leraning Editor. 2012. Arti Warna Merah dan Fakta-Fakta Uniknya, [online],

(https://www.diedit.com/arti-warna-merah/,diakses tanggal 17 Februari 2020)

(8)

Gematria. 2016. Red Vs Blue Symbolism, [online], (https://gematria.codes/category/red-vs-blue-symbolism/, diakses tanggal 4 Februari 2020)

Hiyoto. 2012. Mengenal Warna Dasar, [online], (http://edupaint.com/warna/234-mengenal-warna-dasar , diakses tanggal 15 Februari 2020)

Huda, Fatkhan Amirul. 2017. Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual, [online], (http://fatkhan.web.id/pengertian- media-pembelajaran-audio-visual/ , diakses tanggal 17 Februari 2020)

Kurniadi, Dede, M.Meza Fauzi & Asri Mulyani. 2016. Aplikasi Simulasi Tes Buta Warna Berbasis Android Menggunakan Metode Ishihara. (scholar.google.com, diakses tanggal 1 Maret 2020)

Mariam A D, Intan A D. 2012. Students of low academic achievement – their personality, mental abilities and academic performance: How counsellor can help? Int J Hum Soc Scie.;2(23):220-225. (semanticscholar.org, diakses tanggal 29 Februari 2020)

Mastin, Luke. 2010. The Human Memory, [online],

(http://www.lukemastin.com/humanmemory/, diakses tanggal 28 Maret 2020) Mehta, Ravi & Rui (Juliet) Zhu. 2009. Blue or Red? Exploring the Effect of Color on Cognitive

Task Performances.

(http://science.sciencemag.org, diakses tanggal 2 Februari 2020)

Mulia, Friscilla. 2016. Pengaruh Warna Terhadap Kecepatan Menghafal pada Mahasiswa/f. (https://prezi.com/i60nqv- Ir0me/pengaruh-warna-terhadap-kecepatan-menghafal-pada-mahasiswa-f/, diakses tanggal 1 Maret 2020)

PsikologID. 2013. Who Am I?. Jakarta Selatan: Tangga Pustaka.

Pujianto, Sri. 2018. Menjelajah Dunia Biologi untuk Kelas XI SMA dan MA. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Radvansky, G. 2006. Memory. Boston: (MA): Pearson Education Group.

Santrock, J. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Shabha, G. 2006. An assessment of the impact of the sensory environment on individuals’ behavior in special needs schools. Facilities, 24(1/2), 31-42.

Smilek D, Dixon MJ, Cudahy C, Merikle PM. Research Report: Syneshestic color experiences influence memory. Psycol Sci. 2002;13(6):548-552. (missouri.edu, diakses tanggal 29 Februari 2020)

Sujarwo, Sawi & Rina Oktaviana. 2017. Pengaruh Warna Terhadap Short Term Memory Pada Siswa Kelas VIII SMP N 37 Palembang. (www.researchgate.net, diakses tanggal 28 Januari 2020)

Tirado, Bernardo. 2011. What Does The Color You Choose Say About You?. (https://www.psychologytoday.com/intl/blog/digital-leaders/201106/what-does-the-color-you-choose-say-about- you?quicktabs_5=0, [online], diakses tanggal 1 Maret 2020)

Yudea, Steve. 2018. Bagaimana Manusia Bisa Melihat Warna?. (https://www.zenius.net/blog/19274/manusia-melihat- warna, [online], diakses tanggal 27 Februari 2020)

Gambar

Gambar 1. Hasil kuesioner penggolongan gaya belajar dalam jumlah
Gambar 3. Percobaan dengan menggunakan warna huruf biru dan dasar slide putih

Referensi

Dokumen terkait