• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Varietas Unggul Baru Jeruk Keprok Topazindo Agrihorti (Citrus reticulata. Blanco)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Varietas Unggul Baru Jeruk Keprok Topazindo Agrihorti (Citrus reticulata. Blanco)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A.96 E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512 Vol 2, No. 1 (2018)

Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis UNS Ke 42 Tahun 2018

“Peran Keanekaragaman Hayati untuk Mendukung Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia”

Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Varietas Unggul Baru Jeruk Keprok

Topazindo Agrihorti (

Citrus reticulata

. Blanco)

Lizia Zamzami1 dan Anis Andrini1 1 Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

Jl. Raya Tlekung no. 1 Junrejo, Batu, Jawa Timur

Email : lizia_79@yahoo.com

Abstrak

Indonesia memiliki banyak jenis jeruk lokal komersial yang adaptif dan berproduksi tinggi, baik dari jenis jeruk siam, keprok dan pamelo, namun belum banyak yang memiliki karakter buah yang diinginkan oleh konsumen, baik dari segi rasa, ukuran buah, warna buah dan jumlah biji. Penelitian mengenai persepsi konsumen terhadap atribut-atribut produk buah jeruk juga menunjukkan bahwa beberapa atribut buah jeruk lokal masih kalah bersaing dibandingkan dengan jeruk impor. Oleh karena itu, adanya varietas unggul baru jeruk hasil seleksi aksesi sumber daya genetik yang dapat bersaing dengan buah impor dan diminati oleh konsumen adalah salah satu upaya untuk substitusi jeruk impor. Seperti halnya jeruk keprok Topazindo Agrihorti yang merupakan calon varietas unggul baru jeruk yang mempunyai keunggulan karakteristik tertentu. Sebanyak 31 responden konsumen telah berpartisipasi sebagai panelis dalam penelitian ini. Hasil studi menunjukkan bahwa panelis menilai cukup tinggi pada karakter jumlah biji (6,58), rasa buah (6,42), ukuran buah (6,39) dan warna kulit (6,26) yang menunjukkan suka terhadap atribut tersebut. Namun, kemudahan kulit untuk dikupas dinilai sangat rendah (3,71), yang menunjukkan bahwa panelis agak tidak suka pada atribut tersebut, karena kulit buah jeruk Topazindo Agrihorti memang sulit untuk dikupas. Berdasarkan studi ini maka buah jeruk Topazindo Agrihorti sangat potensial untuk memenuhi variasi kebutuhan buah jeruk dalam negeri dan dapat dikonsumsi secara segar sebagai buah potong/iris.

Kata kunci: kesukaan, konsumen, varietas, jeruk keprok

Pendahuluan

Jeruk merupakan salah satu buah yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, yang mana buah ini dapat dikonsumsi baik dalam bentuk segar maupun olahan. Buah jeruk sangat bermanfaat untuk dikonsumsi karena merupakan sumber vitamin C yang sangat diperlukan oleh tubuh dan sebagai antioksidan. Manfaat lain bagi kesehatan juga dapat mencegah beberapa penyakit tertentu seperti kanker, diabetes dan masalah kesehatan lainnya (Boyer dan Liu, 2004; Silalahi, 2002 dalam ISAFRUIT Forum, 2008).

Indonesia berada di urutan ke sembilan sebagai negara penghasil jeruk di dunia (Pusdatin, 2016), dengan daerah sentra produksi terbesar saat ini berada di Propinsi Jawa Timur. Namun,

(2)

A.97 E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512 Vol 2, No. 1 (2018)

sampai saat ini Indonesia masih saja banyak mengimpor jeruk dari luar negeri. Berdasarkan data, jeruk termasuk dalam lima besar komoditas buah yang paling banyak diimpor di Indonesia (Pusdatin, 2016). Angka impor jeruk tahun tahun 2016 sebesar 26.313 ton meningkat 10,4% dari tahun sebelumnya 2015 sebesar 23.826 ton (Pusdatin, 2016). Besarnya angka impor jeruk ini menyebabkan membanjirnya jeruk impor di pasaran, tidak saja di pasar modern seperti supermarket, namun juga merambah sampai ke pasar tradisional hingga kios buah pinggir jalan ataupun pedagang kaki lima (Kiloes, 2012).

Sebenarnya Indonesia memiliki banyak jenis jeruk lokal komersial yang adaptif dan berproduksi tinggi, baik dari jenis jeruk siam, keprok dan pamelo, namun belum memiliki karakter buah yang diinginkan oleh konsumen, seperti berbiji sedikit (seedless), serta memiliki rasa dan warna yang menarik (kuning oranye) (Martasari, 2009). Penelitian sebelumnya mengenai persepsi konsumen terhadap atribut-atribut produk buah jeruk juga menunjukkan bahwa atribut harga, ukuran, warna dan tekstur buah jeruk lokal masih kalah bersaing dibandingkan dengan jeruk impor (Kiloes, 2012). Sedangkan penelitian dari Supriyanto, et. al. (2013) menunjukkan bahwa konsumen menyukai buah jeruk yang mempunyai rasa manis, ukuran buah besar (grade AB), warna kulit buah kekuningan dan berkulit tipis.

Adanya varietas unggul baru jeruk hasil seleksi aksesi sumber daya genetik yang dapat bersaing dengan buah impor dan diminati oleh konsumen adalah salah satu upaya untuk substitusi jeruk impor. Seperti halnya jeruk keprok Topazindo Agrihorti yang merupakan calon varietas unggul baru jeruk yang mempunyai keunggulan karakteristik, dan sangat potensial untuk menyediakan dan memenuhi variasi kebutuhan buah jeruk dalam negeri, serta untuk menekan buah jeruk impor. Oleh karena itu, perlu adanya identifikasi mengenai tingkat kesukaan konsumen terhadap varietas unggul baru jeruk keprok Topazindo Agrihorti, sehingga bisa memberikan informasi akan potensi pengembangan dan pemasaran jeruk ini.

Metodologi

Bahan yang digunakan adalah jeruk keprok varietas Topazindo Agrihorti yang merupakan calon varietas unggul baru jeruk nasional, sedangkan untuk pembandingnya digunakan jeruk keprok varietas RGL. Penelitian dilaksanakan di Balitjestro pada bulan Juli 2017 dengan melakukan studi evaluasi sensori, secara lebih spesifik yaitu dengan menggunakan pengujian afektif. Pengujian afektif merupakan pengujian kesukaan dan/atau penerimaan terhadap suatu produk dan membutuhkan jumlah panelis tidak dilatih yang banyak yang sering dianggap untuk mewakili kelompok konsumen tertentu (Anonim, 2006). Metode ini digunakan untuk mengukur sikap subjektif konsumen terhadap produk berdasarkan sifat-sifat organoleptik (Anonim, 2006).

(3)

A.98 E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512 Vol 2, No. 1 (2018)

Dari 35 orang konsumen yang direkrut, sebanyak 31 orang (88,6%) yang bersedia berpartisipasi dalam uji ini sebagai panelis. Setelah konsumen diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan pengujian ini dan prosedurnya, setiap konsumen kemudian menilai dua buah sampel jeruk keprok (Topazindo Agrihorti dan RGL) untuk menunjukkan tingkat kesukaan mereka terhadap karakter-karakter buah tersebut. Atribut sensori buah yang dinilai yaitu ukuran buah, bentuk buah, warna kulit, kemudahan dikupas, rasa dan jumlah biji. Penilaian tingkat kesukaan konsumen ini menggunakan skala hedonik 7 poin, yaitu 1 (sangat tidak suka), 2 (tidak suka), 3 (agak tidak suka), 4 (netral), 5 (agak suka), 6 (suka) dan 7 (sangat suka). Selanjutnya analisis data dilakukan menggunakan analisis statistika.

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik demografis responden konsumen

Sebanyak 31 responden konsumen telah bersedia berpartisipasi sebagai panelis dalam studi evaluasi sensori ini. Berdasarkan informasi karakteristik demografis (Tabel 1), mayoritas responden adalah perempuan (61,3%), sedangkan 38,7% lainnya adalah laki-laki. Umur responden yang terlibat cukup beragam mulai dari remaja berumur 7 tahun hingga orang dewasa berumur 77 tahun, sehingga rata-rata umur responden adalah 40 tahun.

Dari segi pendidikan, responden mempunyai tingkat pendidikan yang cukup tinggi karena mayoritas telah menyelesaikan pendidikan sarjana (45,2%) dan diikuti oleh tingkat pendidikan SMA (29%). Sedangkan berdasarkan jenis pekerjaannya, sebanyak 22,6% responden paling banyak bekerja sebagai pegawai swasta, diikuti oleh 16,1% ibu rumah tangga dan 16,1% wirausaha (Tabel 1). Perbedaan karakter demografis dapat mempengaruhi kesukaan konsumen terhadap buah jeruk yang dikonsumsi, sebagaimana beberapa studi konsumen yang telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik konsumen seperti jenis kelamin, umur dan lokasi geografis dengan perilaku konsumsi (Konopacka et al., 2010; Bonany et al., 2013).

Deskripsi varietas unggul baru jeruk keprok Topazindo Agrihorti

Potensi unggulan yang dimiliki oleh jeruk keprok Topazindo Agrihorti adalah berbiji sedikit (seedless), serta ukuran buah yang besar dengan warna daging buah oranye (Gambar 1). Jeruk keprok Topazindo Agrihorti dapat ditanam di lahan atau di dalam pot dengan sama produktifnya. Tanaman akan mulai berbuah pada umur tanaman 2 – 2,5 tahun, dengan jumlah buah setiap pohon mencapai 24 buah dalam pot, dengan berat rata-rata 111,55 g. Jeruk keprok Topazindo Agrihorti dapat berbuah sepanjang tahun sehingga produktivitasnya cukup tinggi yaitu

(4)

A.99 E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512 Vol 2, No. 1 (2018)

19,80 – 23,54 kg per tanaman per tahun. Deskripsi lebih rinci dari jeruk keprok Topazindo Agrihorti dan varietas pembanding jeruk keprok RGL dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Karakteristik demografis responden konsumen

Karakteristik Kategori % Min Max Mean SD

Jenis kelamin Laki-laki 38,7

Perempuan 61,3 Umur (Tahun) 7 77 40 17,72 Pendidikan SD 6,5 SMP 3,2 SMA 29 Sarjana 45,2 Pasca Sarjana 16,1 Pekerjaan Wirausaha 16,1 PNS 12,9 Pegawai swasta 22,6

Ibu rumah tangga 16,1

Pelajar/mahasiswa 16,1

Lainnya 16,2

Gambar 1. Perbandingan daging buah Topazindo Agrihorti dengan RGL

Selain ukuran buah yang besar dan warna permukaan kulit buah yang kuning, keunggulan jeruk keprok Topazindo Agrihorti terletak pada kualitas buahnya yaitu berbiji sedikit (seedless), sebagaimana tampak pada Gambar 2 yang menunjukkan irisan buah Topazindo Agrihorti.

(5)

A.100 E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512 Vol 2, No. 1 (2018)

Tabel 2. Deskripsi jeruk keprok varietas Topazindo Agrihorti dan RGL

No Uraian/karakter Topazindo Agrihorti RGL

1 Tinggi tanaman : 154 cm 550 cm

2 Bentuk tajuk tanaman : Menyebar ke atas Bulat menyamping

3 Diameter batang : 5,09 cm 15,27 cm

4 Bentuk penampang batang : Bulat Bulat

5 Warna batang : Coklat (RHS 202C) Coklat kehijauan 6 Bentuk daun : Brevipetiolate (petiole lebih

pendek dari daun lamina), lamina bentuk bulat telur

Brevipetiolate (petiole lebih pendek dari daun lamina) 7 Ukuran daun : P = 7,5 – 10,1 cm, L = 4,0 –

6,3 cm

P = 6,3 – 9,8 cm, L = 3,6 – 4,5 cm

8 Warna daun : Permukaan atas hijau (RHS 136B) dan permukaan bawah hijau muda (RHS 139C)

Hijau tua

9 Bentuk bunga : majemuk Seperti bintang

10 Warna bunga : - Kelopak bunga - Mahkota bunga - Benang sari - Kepala putik : : : : Hijau (RHS 141D) Putih (RHS 157C) Kuning ((RHS 14B) Kuning (RHS 12C) Hijau muda Putih Hijau muda Kuning

11 Jumlah bunga per tandan : 2 - 4 2 – 5

12 Waktu berbunga : Sepanjang tahun Mei, Juli, September, November, Januari, Maret 13 Waktu panen : Sepanjang tahun, panen raya

juni-agustus

Januari, Maret, Mei, Juli, September, November

14 Bentuk buah : Obloid Obloid

15 Ukuran buah - Diameter buah - Tinggi buah : 8,1 - 10,3 cm 6,2 - 8,12 cm 4,9 – 6,9 cm 6,7 – 9,6 cm 16 Warna kulit buah masak : Kuning kehijauan Kuning orange 17 Ketebalan kulit buah 0.25 – 0,3 cm 0,4 – 0,5 cm 18 Warna daging buah : Kuning Orange Kuning orange 19 Rasa daging buah : Manis sedikit asam Manis asam segar 20 Bentuk biji : Tidak ditemukan biji dalam

bentuk normal

bulat panjang (clavate – ovoid)

21 Warna biji : Krem (RHS160C) Krem

22 Kandungan air : 90-95% 89,2 %

23 Total Padatan Terlarut (TPT)

: 11-12 brix 10,51 brix 24 Kandungan vit C (mg/100g) : 17,1-17,2 18,34

25 Kadar asam : 2,14 - 3,84 % 0,92 %

26 Ratio gula/asam : 3,12- 5,14 11,42

27 Jumlah juring per buah : 10 – 14 12 – 15

28 Berat per buah : 366 – 453 gram 173 – 347 gram

29 Jumlah buah pertanaman : 60-95 buah 535 – 617 buah 30 Bagian buah yang bisa

dikonsumsi

: 90-94 % 73 %

31 Daya simpan pada suhu rata-rata 28° C

: 46-53 hari 25-35 hari

32 Hasil buah per tanaman/tahun

: 21,96 – 43,03 kg 92 – 214 kg/tanaman (6 kali musim panen)

(6)

A.101 E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512 Vol 2, No. 1 (2018)

Tingkat kesukaan konsumen terhadap jeruk keprok Topazindo Agrihorti

Secara umum, hasil uji sensori menunjukkan bahwa 86,67% panelis menyukai jeruk Topazindo Agrihorti terutama karena jeruk tidak berbiji, ukuran buah yang cenderung besar dan warna kulit buah yang menarik. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata nilai kesukaan panelis terhadap jeruk Topazindo Agrihorti yang lebih tinggi dari pada rata-rata nilai kesukaan panelis terhadap varietas pembandingnya yaitu jeruk keprok RGL, dan secara statistik menunjukkan perbedaan yang nyata antara penilaian terhadap kedua varietas tersebut.

Untuk jeruk keprok Topazindo Agrihorti, panelis menilai cukup tinggi pada karakter jumlah biji (6,58), diikuti oleh rasa buah (6,42), ukuran buah (6,39) dan warna kulit (6,26) (Tabel 3), yang menunjukkan bahwa panelis suka terhadap atribut/karakter tersebut. Namun, dalam segi kemudahan kulit untuk dikupas, panelis menilai sangat rendah yaitu 3,71 (Tabel 3), yang menunjukkan bahwa panelis agak tidak suka pada satu atribut tersebut. Hal ini memang karakteristik kulit buah jeruk Topazindo Agrihorti sulit untuk dikupas, sehingga menjadi kelemahan jeruk ini.

Sedangkan untuk pembandingnya yaitu jeruk keprok RGL, rata-rata nilai kesukaan yang tertinggi yaitu pada karakter warna kulit buah (5,42), diikuti oleh ukuran buah (5,35), rasa buah (5,32) dan jumlah biji (5,10) yang menunjukkan bahwa panelis agak suka terhadap atribut-atribut tersebut (Tabel 3). Sedangkan karakter kemudahan kulit untuk dikupas mendapat rata-rata nilai yang paling rendah, yaitu 4,65 yang menunjukkan bahwa responden cenderung bersikap netral terhadap karakter tersebut. Dalam hal ini, kulit buah jeruk RGL memang cukup mudah dikupas sehingga dinilai netral oleh panelis.

Tabel 3. Rata-rata nilai kesukaan responden pada karakter buah jeruk Topaz Agrihorti dan RGL

No. Atribut/Karakter Rata-rata nilai kesukaan p-Value

Topazindo Agrihorti RGL

1 Warna kulit 6,26 5,42 0,008

2 Kemudahan kulit untuk

dikupas

3,71 4,65 0,044

3 Ukuran buah 6,39 5,35 0,001

4 Rasa buah 6,42 5,32 0,001

5 Jumlah biji 6,58 5,10 0,000

T test : p-value < 0,05 we reject the null hypothesis and conclude that there is significant difference between the mean score of Topazindo Agrihorti and RGL at 5% significance level.

Kesimpulan dan Saran

Dari hasil studi ini menunjukkan bahwa tingkat kesukaan konsumen terhadap jeruk keprok Topazindo Agrihorti cukup tinggi, karena mempunyai karakter seedless, rasanya manis, ukuran

(7)

A.102 E-ISSN: 2615-7721

P-ISSN: 2620-8512 Vol 2, No. 1 (2018)

buah cenderung besar dan warna kulit buah yang menarik. Namun, konsumen menunjukkan ketidaksukaan pada atribut kulit buahnya yang sulit untuk dikupas. Sehingga karakter ini yang menjadi kelemahan varietas Topazindo Agrihorti. Berdasarkan hasil studi ini maka buah jeruk Topazindo Agrihorti sangat potensial untuk memenuhi variasi kebutuhan buah jeruk dalam negeri dan dapat dikonsumsi secara segar sebagai buah potong/iris.

Daftar pustaka

Anonim. 2006. Pengujian Organoleptik (Evaluasi Sensori) dalam Industri Pangan. ebookpangan.com

Bonany J, Buehler A, Carbó J, Codarin S, Donati F, Echeverria G, Egger S, Guerra W, Hilaire C, Höller I, Iglesias I, Jesionkowska K, Konopacka D, Kruczyńska D, Martinelli A, Pitiot C, Sansavini S, Stehr R and Schoorl F (2013) Consumer eating quality acceptance of new apple varieties in different European countries. Food Quality and Preference 30(2):250-259.

ISAFRUIT Forum. 2008. Increasing Fruit Consumption to Improve Health. Scripta Horticulturae No. 8. International Study for Horticultural Sciences, Belgium.

Kiloes, AM. 2012. Penilaian Sikap dan Persepsi Konsumen Terhadap Beberapa Atribut Produk Buah Jeruk Lokal dan Impor Sebagai Dasar Peningkatan Daya Saing Jeruk Nasional. Prosiding Seminar Nasional Pekan Inovasi Teknologi Hortikultura Nasional: Penerapan Inovasi Teknologi Hortikultura dalam Mendukung Pembangunan Hortikultura yang Berdaya Saing dan Berbasis Sumberdaya Genetik Lokal. Lembang, 5 Juli 2012.

Konopacka D, Jesionkowska K, Kruczyńska D, Stehr R, Schoorl F, Buehler A, Egger S, Codarin S, Hilaire C, Höller I, Guerra W, Liverani A, Donati F, Sansavini S, Martinelli A, Petiot C, Carbó J, Echeverria G, Iglesias I and Bonany J (2010) Apple and peach consumption habits across European countries. Appetite 55(3):478-483.

Martasari, C. 2009. Laporan Akhir RPTP Perbaikan Varietas Jeruk Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. (Tidak dipublikasikan).

Pusdatin. 2016. Basisdata Ekspor Impor Komoditi Pertanian.

http://database.pertanian.go.id/eksim/index1.asp.

Supriyanto, A., A. Musyafak, L. Zamzami. 2013. The Assessment of Supply Chain Management on Tangerine cv. Pontianak in West Kalimantan, Indonesia. Proceedings of the Fourth International Symposium on Tropical and Subtropical Fruits. Acta Horticulturae No. 975. Bogor, 3 – 7 November 2008.

Gambar

Gambar 2. Buah utuh dan potongan buah Topazindo Agrihorti
Tabel 2. Deskripsi jeruk keprok varietas Topazindo Agrihorti dan RGL
Tabel 3. Rata-rata nilai kesukaan responden pada karakter buah jeruk Topaz Agrihorti dan RGL  No

Referensi

Dokumen terkait

Melihat kondisi tersebut maka perlu adanya suatu media informasi geografis bagi masyarakat maupun wisatawan dari luar kota Surakarta untuk dapat mengetahui lokasi serta informasi

Stabilitas hasil yang mendasarkan pada produktivitas hasil varietas pada berbagai indeks lingkungan tersebut sebenarnya memiliki kelemahan, antara lain: (1) indeks lingkungan

Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Asuransi, Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung

informasi yang diperoleh, siswa dapat menentukan langkah penyelesaian soal sebelum membuat soal baru. Pada kegiatan ini diperlukan kemampuan siswa dalam menganalisis

I. Akhlak merupakan sifat Rasulullah saw di mana Allah swt telah memuji Rasulullah kerana akhlaknya yang baik seperti yang terdapat dalam al-Quran, firman Allah swt yang

Untuk mengetahui seberapa efektif ekstrak daun pandan wangi dalam mengurangi jumlah lalat selama proses penjemuran ikan kembung asin - Konsentrasi ekstrak daun

Hal ini tentu bertolak belakang dengan formula yang dimiliki Altman, di mana pada fungsi diskriminan milik Altman, cutting score untuk masuk ke dalam kategori finan- cial distress

Peningkatan motivasi berprestasi siswa akan membantu guru dalam proses pembelajaran yaitu meningkatkan hasil belajar, melalui penerapan model pembelajaran ARCS guru