• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI LEMBAGA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI LEMBAGA (1)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Manajemen Pendidikan”

Dosen Pengampu :

Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :

Risma Riszki Amelia 2013471951

PAI – SMT VI/Sawo

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hinayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “

MANAJEMEN SUMBER DAYA

MANUSIA DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM

dalam bentuk

maupun isinya yang sangat sederhana.

Shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam hingga sampai kepada kita.

Adapun sesudah itu, kami menyadari bahwa mulai dari perencanaan sampai penyusunan makalah ini,kami telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu dengan segala hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I

3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo’a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan keritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan Amin Yaa Robbal ‘Alamin.

(PENYUSUN)

(3)

Kata Pengantar ………..…. ii

Daftar Isi ………..…. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……….. 1 B. Rumusan Masalah ……… 2 C. Tujuan Masalah ……… 2

BAB II PEMBAHASAN

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia... 3

B. Komponen MSDM di Lingkungan Pendidikan Islam……... 5

C. Tugas san fungsi MSDM di Lembaga Pendidikan Islam .... 6

D. Prinsip-prinsip islam dalam MSDM... ... …... 9

E. Usaha-usaha Peningkatan Mutu dalam MSDM di Lembaga Pendidikan Islam ... 14

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ………...…... 17

DAFTAR PUSTAKA ………... 19

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perspektif Islam, pendidikan telah memainkan peran penting dalam upaya melahirkan manusia yang handal dan dapat menjawab tantangan zaman. Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai posisi sentral dalam mewujudkan kinerja pembangunan, yang menempatkan manusia dalam fungsinya sebagai Resource pembangunan. Sumber daya manusia sangat berperan dalam menentukan kemajuan suatu negara. Walaupun negara mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah ruah tapi kalau tidak ditopang atau didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas, negara tersebut tidak akan bisa maju. Maka banyak para ahli menyatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor sentral dalam suatu organisasi atau dalam suatu lembaga.

Apapun bentuk serta tujuan organisasi atau lembaga, dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia pula. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan organisasi atau lembaga

kegiatan organisasi atau lembaga.Eksistensi bangsa Indonesia ditengah percaturan era global sekarang, akan dipengaruhi kemampuan sumber daya manusia Indonesia, terutama yang bercirikan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan pemantapan iman dan taqwa terhadapTuhan Yang Maha Esa. Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia atau human resources.

Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen termasuk juga manajemen pendidikan Islam. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen sumber daya manusia atau manajemen sumber daya manusia adalah identik dengan manajemen itu sendiri.Hakikat sumber daya manusia pada setiap organisasi atau perusahaan khususnya pada lembaga pendidikan diperlukan adanya suatu sumber daya manusia sebagai tenaga kerja.

(5)

Dari permasalahan-permasalahan inilah penulis merasa penting untuk membahas tentang manajemen pendidikan sumber daya manusia di lingkungan pendidikan islam dalam bentuk maupun isi yang sangat sederhana.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ? 2. Bagaimana komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam?

3. Apa tugas dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Pendidikan ?

4. Bagaimanakah prinsip-prinsip Islam dalam MSDM?

5. Bagaimanakah usaha-usaha peningkatan mutu dalam MSDM di lembaga pendidikan Islam?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) 2. Untuk mengetahui komponen MSDM di lingkungan pendidikan Islam

3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Pendidikan

4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Islam dalam MSDM

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Secara bahasa manajemen berasal dari bahasa inggris “management” yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan.1 Secara istilah manajemen

memiliki beberapa pengertian, yaitu:

1. Menurut Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”.2

2. Menurut George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.3

3. Menurut Ensiclopedia of The Social Sciences, Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.4

Sumber daya manusia (SDM) dalam ensiklopedi bahasa indonesia adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan atau lembaga. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi atau lembaga sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu.5

Menurut Hadari Nawawi mengenai pengertian Sumber Daya Manusia, yaitu:

1 John M. Echols, kamus inggris indonesia(Jakarta: PT Gramedia, 2005), hal. 372. 2 Sondang P siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 9.

3 George R. Terry, Guide to Management, Alih Bahasa J. Smith. D.F.M(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 7.

4 Sondang P siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia. Hal. 9. 5Wikipedia, Manajemen sumber daya manusia, dalam...

https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia. Diunggah pada selasa, 01 maret 2016 pukul 23.10 WIB.

(7)

a. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan). b.Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi

dalam mewujudkan eksistensinya.

c.Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non financial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.6

Menurut Tery mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upayanya yang terbaik melalui tindakan-tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya.7Lebih lanjut menurut Terry

memberikan gambaran tentang fungsi manajemen dalam 5 kombinasi:

1) Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), memberi dorongan (actuating), dan pengawasan (controlling).

2) Perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi (motivating), dan pengawasan.

3) Perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, dan pengawasan.

4) Perencanaan, pengroganisasian, staffing, memberi pengarahan, pengawasan, inovasi, dan memberi peranan.

5) Perencanaan, pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan koordinasi.8

Jadi manajemen sumber daya manusia adalah proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi.

B. Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia di Lingkungan Pendidikan Islam

6 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011), hal. 40.

7 George R. Terry, Guide to Management, Alih Bahasa J. Smith. D.F.M.(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 9.

(8)

5

Strategi pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW meliputi: (1) merencanakan dan menarik sumber daya manusia yang berkualitas, (2) mengembangkan sumber daya manusia agar berkualitas, (3) menilai kinerja sumber daya manusia, (4) memberikan motivasi, dan (5) memelihara sumber daya yang berkualitas.9 Sejalan dengan langkah yang diambil

Nabi Muhammad tersebut, Mujamil Qomar mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya manusia mencakup tujuh komponen, yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai.10 Komponen MSDM tersebut merupakan proses yang dilakukan suatu

lembaga agar memperoleh sumber daya manusia yang unggul dan mampu mengemban tanggung jawab sesuai keahliannya.

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia (Human Resources Planning)

Perencanaan merupakan langkah awal dari suatu tindakan yang menentukan sebuah strategi secara efektif bisa mencapai hasil yang maksimal. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Shaad ayat 27, bahwa Allah menciptakan semesta beserta isinya ini dengan sebaik-baik perencanaan.

ك

ك للذكًا للط

ل َابكًا َام

ك ههنكييبكًا َامكوكًا ض

ك

ريلي

ك َاوكًا ءَامكس

س لَاًا َانكق

ي لكخ

ك ًا َامكوك

رلَانسلَاًا ن

ك ملًا َاورهفكك

ك ًا ن

ك ِيذللسللًا ل

ل ِييوكفكًا َاورهفكككًا ن

ك ِيذللسَاًا ن

ن ظ

ك

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir. Maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.”(Qs. Ash-Shad : 27)11

Veitzal Rivai mengatakan bahwa perencanaan sumber daya manusia adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen dalam suatu lembaga guna lebih menjamin bahwa dalam lembaga tersedia SDM yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat pula.12 Manajer lembaga pendidikan Islam harus

9 M. Suyanto, Muhammad Business Strategy & Ethics, Etika dan Strategi Bisnis Nabi Muhammad SAW(Yogyakarta: Andi Offset, 2008), hal. 223.

10 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam(Jakarta: Erlangga, 2009), hal. 131.

11 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya(Jakarta: Pustaka Al-Fatih, 2009), hal. 455.

(9)

membuat perencanaan pegawai untuk memenuhi kebutuhan lembaga ke depan dan mengontrol atau menghindari kesalahan penerimaan pegawai. Dalam melakukan perencanaannya, manajer harus mempertimbangkan jumlah pegawai yang direncanakan, keahlian apa yang dibutuhkan, tingkat pendidikan apa yang sedang dibutuhkan, dan lain sebagainya. Suatu perencanaan yang baik adalah perencanaan yang bisa terlaksana sepenuhnya. Oleh karena itu, perencanaan harus didasarkan pada tiga dimensi waktu, yaitu masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang.13

2. Penyediaan Sumber Daya Manusia (Personnel Procurement)

Islam memperbolehkan seseorang atau institusi untuk merekrut kemudian mengontrak tenaga kerja atau sumber daya manusia, agar mereka bekerja untuk orang atau institusi tersebut. Allah SWT berfirman:

ممههضضعمبض انضعمفضرضوض ايضنمددهلا ةةايضحضلما يفة ممههتضشضيعةمض ممههنضيمبض انضممسضقض نهحمنض كضبدةرض تضمضحمرض نضومهسةقميض ممههأض نضوعهمضجميض امدضمة رريمخض كضبدةرض تهمضحمرضوض ايديرةخمسه اضيعمبض ممههضهعمبض ذضخةتدضيضلة تتاجضرضدض ضتعمبض قضومفض

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”(Qs. Az-Zukhruf: 32)14

Sumber daya manusia yang baik adalah suatu individu muslim yang memiliki dua sifat mendasar, yaitu kuat dan amanah. Sebagaimana dalam surat al-Qashash ayat 26, Allah berfirman: paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".(Qs. Al-Qashash: 26)15

Ayat inilah yang menjadi dasar hukum dalam proses rekrutmen dan seleksi calon pegawai yang dilakukan oleh suatu institusi. Selain itu, Sinn mengungkapkan, calon pegawai harus dipilih berdasarkan kepatutan dan

(10)

7

kelayakan. Sinn menambahkan, prosesi pemilihan calon pegawai yang dilakukan institusi dewasa ini merupakan pengembangan dan penyempurnaan prinsip-prinsip seleksi di awal perkembangan Islam. Calon pegawai diseleksi pengetahuan dan kemampuan teknisnya sesuai dengan beban dan tanggung jawab pekerjaannya. Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin senantiasa menerapkan prinsip untuk tidak membebankan tugas dan tanggung jawab kepada orang yang tidak mampu mengembannya.16

3. Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Training and Development)

Pegawai yang telah dimiliki lembaga pendidikan Islam, harus diberi wahana untuk proses pembinaan dan pengembangan agar memberikan kontribusi yang sebaik-baiknya bagi lembaga. Oleh karena itu, Islam mendorong untuk melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan (training) terhadap para pegawai dengan tujuan mengembangkan kompetensi dan kemampuan teknis pegawai dalam menunaikan tanggung jawab pekerjaannya. Allah menjelaskan bahwa dalam melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap pegawai atau SDM, hendaknya melalui hikmah, sebagaimana firman-Nya:

ِيتللسَابلًا ميههليدلَاجكوكًا ةلنكسك حك ليَاًا ةل ظك علويمكليَاوكًا ةلمككيحلليَابلًا ككبلركًا لليبلسك ًا َىلكإلًا عه ديَا نه سك حي أكًا ِيك هل ًا

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik….”(Qs. An-Nahl: 125)17

Menurut Yusanto, SDM yang profesional adalah SDM yang kafa’ah (memiliki keahlian), amanah (terpercaya), serta himmatul amal (memiliki etos kerja yang tinggi). Untuk menciptakan SDM yang profesional tersebut, diperlukan pembinaan yang bertumpu pada tiga aspek, yaitu: (1) Syakhshiyyah Islamiyyah atau kepribadian Islamnya, (2) skill atau keahlian dan keterampilannya, dan (3) kepemimpinan dan kerjasamanya dalam tim. Selain itu, Cecep Darmawan mengungkapkan, pola pembinaan dan

16 Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan Kontemporer, terj. Dimyauddin Djuwaini(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 105.

(11)

pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan Rasulullah diwujudkan dalam empat jenis, yaitu:

a. Metode Tilawah, implikasinya adalah membudayakan membaca Al-Quran sebagai bentuk pembinaan psikologis untuk meningkatkan kesalehan pribadi, dengan mengajak pegawai untuk membaca ayat Allah

b. Metode Taklim, implikasinya ialah dengan mengajarkan kepada karyawan perihal etos kerja, sosialisasi nilai-nilai, teori-teori, kiat-kiat sukses, kiat kerja produktif, aturan, atau tata tertib, visi, misi lembaga serta tugas/kewajiban karyawan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja atau mengingatkan kembali motivasi kerja yang sebenarnya;

c. Metode Tazkiyyah, implikasinya pelatihan untuk mengubah perilaku dan kinerja yang perlu diperbaiki;

d. Metode Hikmah, yaitu kemampuan untuk menarik suatu pelajaran tersembunyi atau pengetahuan filosofis dari suatu kejadian18.

4. Penilaian Prestasi Kerja

Pada dasarnya, menurut Sadili Samsudin, penilaian prestasi kerja merupakan suatu evaluasi terhadap penampilan kerja SDM dalam suatu institusi. Jika pelaksanaan pekerjaan sesuai atau melebihi uraian pekerjaan, maka SDM dalam lembaga tersebut melakukan pekerjaan dengan baik. Begitu pula sebaliknya, bila pelaksanaan pekerjaan menunjukkan hasil di bawah uraian pekerjaan, berarti pelaksanaan tersebut kurang baik.19 Mengapa

kita harus melakukan penilaian prestasi kerja? Jawabannya adalah karena Allah telah memberikan perintah dalam surat at-Taubah ayat 105:

ههلهوس

ه ركوكًا م

ي ك

ه لكمكعكًا ههلسلَاًا َىركيكس

ك فكًا َاولهم

ك ع

ي َاًا ل

ل قهوك

ًا ن

ك ونهملؤيم

ه ليَاوك

ۖ

ب

ل ييغكليَاًا م

ل للَاع

ك ًا َى

ى لكإلًا ن

ك ودنركتهس

ك وكًا

ن

ك ولهم

ك عيتكًا م

ي تهنيك

ه ًا َامكبلًا ميكهئهبلنكيهفكًا ةلدكَاهكش

س لَاوك

“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu

18 Willson Gustiawan & Yulyanti Fahruna, Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelatihan sebagai Pengembangan Sumber Daya Manusia Suatu Perspektif Syariah(Bandung: t.p., 2009), hal. 16-17.

(12)

9

diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”(Qs. At-Taubah: 105)20

5. Kompensasi

Werther & Davis dalam Wibowo mendefinisikan kompensasi sebagai apa yang diterima SDM sebagai tukaran atas kontribusinya kepada lembaga. Penentuan upah bagi para pegawai sebelum mereka mulai menjalankan pekerjaannya, telah dijelaskan dalam hadis Nabi SAW. Rasulullah memberikan petunjuk bahwa dengan memberikan informasi gaji yang akan diterima, diharapkan akan memberikan dorongan semangat bagi pegawai untuk memulai pekerjaan, dan memberikan rasa ketenangan.21

Upah ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan. Hal ini merupakan asas pemberian upah sebagaimana ketentuan yang dinyatakan Allah dalam firman-Nya surat al-Ahqaf ayat 19:

ًا َاولهم

ل ع

ك ًا َام

س ملًا ت

ل َاج

ك ركدكًا ل

ل ك

ه للوك

ۖ

لكًا م

ي ه

ه وكًا ميههلكَامكع

ي أكًا م

ي ههيكفلوكيهللوكًا

ن

ك وم

ه لكظ

ي ِيه

“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.”(Qs. Al-Ahqaf: 19)22

6. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (Personnel Utilization)

Pada dasarnya, langkah ini merupakan upaya untuk memelihara pegawai agar senantiasa sejalan dengan perencanaan strategis suatu lembaga. Lembaga biasanya melakukan beberapa program untuk tetap memastikan tenaga kerjanya senantiasa sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan lembaga. Di antara program tersebut adalah promosi, demosi, transfer ataupun separasi.

Promosi adalah proses pemindahan tenaga kerja ke posisi yang lebih tinggi secara struktural dalm suatu lembaga, dengan kata lain “naik pangkat”. Yang menjadi kebalikan dari promosi adalah demosi, yaitu penurunan tenaga kerja

20 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 203.

21 Wibowo, Manajemen Kinerja(Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 348. Wibowo,

(13)

ke bagian kerja yang lebih rendah karena adanya penurunan kualitas SDM dalam pekerjaannya. Sedangkan transfer merupakan upaya untuk memindahkan tenaga kerja ke bagian lain. Dan separasi adalah upaya lembaga untuk melakukan pemindahan lingkungan kerja tertentu dari tenaga kerja ke lingkungan yang lain.

Berbagai bentuk perlakuan tersebut dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhinya, sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam pekerjaan, pelaksanaan tanggung jawabnya, serta prestasi kerja. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt.:

نضومهلضظميه ل ممههوض اهضلضثممة لإة ىزضجميه لفض ةةئضيدةسدضلابة ءضاجض نممضوض اهضلةاثضممأض رهشمعض ههلضفض ةةنضسضحضلمابة ءضاجض نممض

“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka Dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”(Qs. An-An’am: 160)23

C. Tugas dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Pendidikan

Berdasarkan undang-undang no. 20 tahun 2003 pasal 39: (1) Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam pendidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik oleh peraturan pemerintah maupun masyarakat lain :

(1) pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

(14)

11

(2)pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.

Tenaga pendidik dan kependidikan memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas yaitu:

1) Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh :

 Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai

 Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja

 Pembinaan karier sesuai dengan tuntunan pengembangan kualitas

 Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil

kekayaan intelektual

 Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. 2) Pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban

 Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis, dan dialogis

 Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

pendidikan

 Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan

sesuai dengan kepercayaan yang di berikan tenaga pendidik dan kependidikan.24

D. Prinsip-Prinsip Islam dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Prinsip-prinsip islam dalam MSDM telah dijelaskan oleh Allah dan RasulNya dalam beberapa ayat Al-qur’an dan hadits, diantaranya:

1. Dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr Allah berfirman:

َامكًا س

ل

ف

ي نكًا ريظ

ه نيتكليوكًا هكلسلَاًا َاوقهتسَاًا َاونهمكآًا نكِيذللسَاًا َاهكِينأكًا َاِيك

ن

ك ولهم

ك عيتكًا َام

ك بلًا رليبلخ

ك ًا هكلسلَاًا ن

س إلًا هكلسلَاًا َاوقهتسَاوكًا ددغكللًا ت

ي مكدسقك

24Ria Prendhiana, Manajemen Sumber Daya Manusia, dalam....

(15)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Qs. Al-Hasyr: 18)25

Menurut Muhammad Ali Al Shabuni, yang dimaksud dengan “wa al tandzur nafsun maa qaddamat li ghadin “ adalah hendaknya masing – masing individu memerhatikan amal – amal shaleh apa yang diperbuat untuk mengahadapi Hari Kiamat atau hari esok.26 Ayat ini memberi pesan kepada

orang – orang yang beriman untuk memikirkan masa depan. Dalam Bahasa Manajemen, pemikiran masa depan yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis ini disebut perancangan (planning). Perencanaan ini menjadi sangat penting karena berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, target – target dan hasil – hasilnya di masa depan sehingga apa pun kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan tertib.

2.

Rasulullah SAW dalam suatu riwayat menyebutkan:

ل

ه وس

ه ركًا ل

ك َاقكًا ل

ك َاقكًا -ًا هنعًا هللَاًا َىضرًا -ًا ةكركِييركههًا َىبلأكًا ن

ي ع

ك

ةهنكَامكل

ك َاًا ت

ل عكيلض

ه ًا َاذكإلًا »ًا -ًا ملسوًا هيلعًا هللَاًا َىلصًا -ًا هللسلَا

ل

ك وس

ه ركًا َاِيكًا َاهكتهع

ك َاض

ك إلًا ف

ك ييك

ك ًا ل

ك َاقكًا .ًا «ًا ةكع

ك َاس

س لَاًا ر

ل ظ

ل تكنيَافك

ر

ل ظ

ل تكنيَافكًا ،ًا ه

ل لله

ي أكًا ر

ل ييغ

ك ًا َىلكإلًا رهميل

ك َاًا دكنلس

ي أ

ه ًا َاذكإلًا »ًا لكَاقكًا هللسلَا

ةكع

ك َاس

س لَاًا »

Dari Abu hurairah ia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: “apabila amanah telah diabaikan, maka tunggulah hari kiamat(akan segera datang)”. Ia menjawab bagaimanakah mengabaikannya itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: “apabila diberikan suatu perkara kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah hari kiamat(akan segera tiba). (HR. Bukhari)27

25 Departemen agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, hal. 548.

26 Muhammad Ali al Shabuni , Shafwat al Tafsir, Jilid IV(Beirut : Dar al Fikr, tt), hal. 355.

(16)

13

Hadits tersebut menjelaskan tentang kewajiban untuk memberikan amanah kepada yang memiliki kompetensi dalam menjalankan amanah tersebut. Jika hal tersebut tidak dilakukan dan tidak dilakukan pelatihan dan pengembangan, maka yang terjadi adalah kiamat. Kiamat dalam organisasi adalah ketika organisasi menjadi stagnan tidak berkembang. MSDM diharapkan dapat menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat. Sehingga ketika orang yang tepat mendapatkan amanah yang tepat, yang terjadi adalah proses melengkapi satu sama lain. Ada tanggungjawab sosial antara seorang pendidik dengan yang lain. “Dari ‘Abbas bin walid Ad-damasyqi telah menceritakan kepada kami Wahab bin Sa’id bin ‘Atiyyah As-Sulami telah menceritakan kepada kami Abdul Rahman bin Zaid bin Aslam dari ayahnya dari Abdullah bin Umar ia berkata, bersabda Rasulullah SAW: “berikan upah pekerja sebelum keringatnya kering”. (HR. Ibnu Majah)28

Rasulullah Saw mengingatkan kita agar senantiasa memberikan upah kepada yang berhak sebelum mengering keringatnya. Artinya bahwa dalam memuliakan orang yang bekerja (dalam hal ini adalah seorang pendidik dalam suatu lembaga sekolah) dapat dilakukan dengan memberikan upah sesegera mungkin. Sehingga tidak menimbulkan kekecewaan bagi orang yang “Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan

28 Abu Abdilllah Muhammad Ibnu Yazid Al-Qazawayny, Sunanu Ibnu Maajah, Juz 7

(17)

kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS.At-Taubah: 105)29

Allah Swt, memerintahkan kita untuk senantiasa bekerja, bekerja itu diniatkan tidak hanya untuk kepentingan duniawi tetapi juga untuk kebaikan di akhirat kelak. Karena apapun yang dikerjakan oleh manusia langsung atau tidak langsung tanpa disadari akan memberikan pengaruh kepada orang lain. Dan Allah menyaksikan itu semua dan akan disampaikan di akhirat kelak. Maka dalam pendidikan, seorang guru tidak hanya bekerja untuk urusan dunia namun akhirat juga, karena mereka bertugas untuk memberikan pendidikan agama serta penanaman akhlak kepada peserta didiknya.

E. Usaha-usaha Peningkatan Mutu dalam manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Pendidikan Islam

Dalam upaya membangun sumber daya manusia yang Qur’ani dan unggul, diperlukan adanya aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Said Agil Husin al-Munawar bahwa secara normatif, proses aktualisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam pendidikan meliputi tiga dimensi atau aspek kehidupan yang harus dibina dan dikembangkan oleh pendidikan yaitu: a. Dimensi Spiritual, yakni iman, takwa, dan akhlak yang mulia. Dimensi ini

ditekankan kepada akhlak. Akhlak merupakan alat kontrol psikis dan sosial bagi individu dan masyarakat. Pendidikan akhlak dalam Islam tersimpul dalam prinsip “berpegang teguh pada kebaikan dan kebajikan serta menjauhi keburukan dan kemungkaran” berhubungan erat dalam upaya mewujudkan tujuan dasar pendidikan Islam, yaitu ketakwaan, ketundukan, dan beribadah kepada Allah SWT. Terbinanya akhlak yang baik dapat menjadikan terbentuknya individu dan masyarakat dalam kumpulan suatu masyarakat yang beradab.

b. Dimensi Budaya, yakni kepribadian yang mantap dan mandiri, tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dimensi ini menitikberatkan pembentukan kepribadian muslim sebagai individu yang diarahkan kepada peningkatan dan

(18)

15

pengembangan faktor dasar dan faktor ajar (lingkungan) dengan berpedoman pada nilai-nilai ke-Islaman. Faktor dasar dikembangkan dan ditingkatkan kemampuan melalui bimbingan dan kebiasaan berpikir, bersikap, dan bertingkah laku menurut norma Islam. Sedangkan faktor ajar dilakukan dengan cara mempengaruhi individu melalui proses dan usaha membentuk kondisi yang mencerminkan pola kehidupan yang sejalan dengan pola-pola kehidupan Islam.

c. Dimensi Kecerdasan, merupakan dimensi yang dapat membawa kemajuan, yaitu cerdas, kreatif, terampil, disiplin, dll. Dimensi kecerdasan dalam pandangan psikologi merupakan suatu proses yang mencakup tiga proses yaitu analisis, kreativitas, dan praktis. Tegasnya dimensi kecerdasan ini berimplikasi bagi pemahaman nilai-nilai Al-Qur’an dalam pendidikan.30

Secara rinci, upaya yang dapat dilakukan yaitu antara lain:

a) Menanamkan akhlakul mahmudah melalui teladan dan pembiasaan;

b) Mengembangkan pola pikir dengan mempertimbangkan kebaikan atau keburukan tentang suatu hal tertentu;

c) Membangun dan mengembangkan mental SDM yang mandiri, dan berjiwa kompetitif;

d) Saling tolong menolong dalam kebaikan; e) Menghayati nilai-nilai moral yang berlaku; f) Menerapkan proses humanisasi;

g) Menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, informasi, teknologi; h) Mengaplikasikan nilai-nilai Islam ke dalam proses pendidikan;

i) Mengaplikasikan metode tilawah, taklim, tazkiyyah, dan hikmah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Tilaar mengungkapkan strategi untuk peningkatan kualitas guru adalah:

a. Profesi guru harus memiliki status yang sama dengan profesi yang lain yang selalu membutuhkan pengembangan. Guru profesional harus memenuhi syarat berikut: memiliki program pendidikan yang jelas, kuat dan aktif dalam

(19)

program pendidikan secara umum, unggul, cerdas dan antusias untuk membantu peserta didik.

b. Pendidik profesional harus mendapatkan sumber yang cukup.

c. Profesionalisme guru harus diimbangi dengan peningkatan kinerja yang baik. Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi, kinerjanya akan menjadi semakin baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Berdasarkan pendekatan sifat usaha peningkatan mutu sumber daya manusia dapat dilakukan dengan dua jalan, yaitu top-down, dari atasan kepada bawahan berupa pelatihan dan pengembangan atau biasa disebut pembinaan sumber daya manusia. Dan bottom-up, yaitu pengembangan sumber daya manusia melalui pemberdayaan, yaitu mendorong mereka menjadi lebih terlibat dalam keputusan dan aktivitas yang memengaruhi pekerjaan mereka31.

(20)

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

1. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi.

2. Mujamil Qomar mengungkapkan bahwa manajemen sumber daya manusia mencakup tujuh komponen, yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai.

3. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

4. Prinsip-Prinsip Islam dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM): a. Memikirkan masa depan. Dalam Bahasa Manajemen, pemikiran masa depan

yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis ini disebut perancangan (planning). Perencanaan ini menjadi sangat penting karena berfungsi sebagai pengarah bagi kegiatan, target – target dan hasil – hasilnya di masa depan sehingga apa pun kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan tertib.

b. Kewajiban untuk memberikan amanah kepada yang memiliki kompetensi dalam menjalankan amanah tersebut.

c. Memberikan upah kepada yang berhak sebelum mengering keringatnya. d. seorang guru tidak hanya bekerja untuk urusan dunia namun akhirat juga,

karena mereka bertugas untuk memberikan pendidikan agama serta penanaman akhlak kepada peserta didiknya.

(21)

5. Usaha-usaha Peningkatan Mutu dalam manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Pendidikan Islam

a) Menanamkan akhlakul mahmudah melalui teladan dan pembiasaan;

b) Mengembangkan pola pikir dengan mempertimbangkan kebaikan atau keburukan tentang suatu hal tertentu;

c) Membangun dan mengembangkan mental SDM yang mandiri, dan berjiwa kompetitif;

d) Saling tolong menolong dalam kebaikan; e) Menghayati nilai-nilai moral yang berlaku; f) Menerapkan proses humanisasi;

g) Menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, informasi, teknologi; h) Mengaplikasikan nilai-nilai Islam ke dalam proses pendidikan;

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Abdilllah Muhammad Ibnu Yazid Al-Qazawayny. 2003. Sunanu Ibnu Maajah, Juz 7. Mesir; Kementrian Wakaf

Abu Sinn, Ahmad Ibrahim. 2008. Manajemen Syariah Sebuah Kajian Historis dan Kontemporer, terj. Dimyauddin Djuwaini. Jakarta; Raja Grafindo Persada

Al-Munawar, Said Agil Husin. 2005. Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan Islam. Ciputat; Ciputat Press

Al Shabuni Muhammad Ali, tanpa tahun. Shafwat al Tafsir, Jilid IV. Beirut; Dar al Fikr

Departemen agama RI. 2009. Qur’an dan terjemahnya. Jakarta; Pustaka Al-Fatih

Echols, John M. 2005. kamus inggris indonesia. Jakarta; PT Gramedia.

Muhammad Ibnu Ismail Abu Abdillah Al-Bukhori Al-Ja’fi. Tanpa tahun. al-Jami’ ash-Shahiih al-Mukhtashar,Juz I. Beirut; Daaru Ibnu Katsir

M. Suyanto, Muhammad Business. 2008. Strategy & Ethics, Etika dan Strategi Bisnis Nabi Muhammad SAW. Yogyakarta; Andi Offset.

Nawawi, Hadari. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta; Gadjah Mada University Press.

Prendhiana, Ria. Manajemen Sumber Daya Manusia, dalam.... http://riaprend.blogspot.co.id/2012/11/manajemen-sumber-daya-manusia-pendidikan.html. Diungguh pada Rabu, 11 Desember 2016, pukul 18.11 WIB.

Qomar, Mujamil. 2009. Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta; Erlangga

Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung; Pustaka Setia

Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta; Bumi Aksara

Terry, George R. 2009. Guide to Management, Alih Bahasa J. Smith. D.F.M. Jakarta; Bumi Aksara

Tilaar, H.A.R. 2008. Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung; Remaja Rosdakarya

Veitzal Rivai & Ella Jauvani Sagala. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Lembaga dari Teori ke Praktek. Jakarta; Rajawali Pers

Wikipedia, Manajemen Sumber Daya Manusia, dalam...

https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia. Diunggah pada selasa, 01 maret 2016 pukul 23.10 WIB.

Willson Gustiawan & Yulyanti Fahruna. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pelatihan sebagai Pengembangan Sumber Daya Manusia Suatu Perspektif Syariah. Bandung; t.p

Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta; Rajawali Pers

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.17 Tingkat Kenyamanan Termal Variasi 4 Variasi 4 dimana variasi dengan bukaan semua jendela sehingga menghasilkan temperatur yang lebih rendah dibandingkan

Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh Septiyanti (2017), bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan sikap dengan perawat tentang perawatan luka diabetes menggunakan

Hal ini berarti auditor yang dapat mengimplementasikan due professional care yang terefleksikan oleh sikap skeptisme dan keyakinan yang memadai dalam pekerjaan

FASILKOM Pengembangan Sistem Informasi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) sebagai upaya Pencegahan dan Promosi Kesehatan Masyarakat di Indonesia PPS- PMDSU 3 12 0024077601

Artikel ini memaparkan hasil kegiatan pengembangan untuk pelatihan, pembinaan dan pendampingan pada kelompok ibu-ibu di daerah Dayeuhkolot, Manggahang dan Banjaran,

Semoga pengungkapan fakta-fakta ini dapat menyadarkan kita akan posisi atlit kesulitan kita yang akhir-akhir kurang kompetitif di tingkat Asia, dan dengan kesadaran baru tersebut

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peranan fungsi Bimbingan Konseling Islam dalam upaya mengembangkan religiusitas remaja dan menekan atau mengontrol kenakalan remaja

Terminal Bus juga merupakan suatu area dan fasilitas yang di dalamnya terdapat interaksi berbagai elemen seperti manusia (penumpang, pedagang dan kru bus), fasilitas