• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PT FREEPORT INDONESIA Disusun un

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PT FREEPORT INDONESIA Disusun un"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PT FREEPORT INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Management Maintenance and Repair pada Semester V yang dibina oleh Bapak Bagus Wahyudi

Disusun Oleh:

Muhammad Exsa Faiz Abadi NIM : 1241220043 Muhammad Afri Aidil Tidaris

NIM : 1241220048 Muhammad Fadly NIM: 1241220003 Muhammad Taufiq Romadlon

NIM: 1241220017

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK JURUSAN TEKNIK MESIN

(2)

PT FREEPORT INDONESIA

A. Latar Belakang Sejarah PT Freeport Indonesia

Gambar 1: Ekspedisi Colijin dan Jean-Jacques Dozy

 (1936) Ekspedisi Colijn, termasuk Jean-Jacques Dozy, merupakan kelompok luar pertama yang mencapai gunung gletser Jayawijaya dan menemukan Ertsberg.

Gambar 2: Ekspedisi Freeport menjelajah Ertsberg

 (1960) Ekspedisi Freeport dipimpin Forbes Wilson & Del Flint menjelajah Ertsberg.

(3)

Gambar 3: Pembangunan proyek berskala penuh dimulai

 (1970) Pembangunan proyek berskala penuh dimulai.

 (1972) Uji coba pengapalan pertama ekspor konsentrat tembaga dari Ertsberg

Gambar 4: Tambang bawah tanah GBT mulai beroperasi

 (1980) Tambang bawah tanah GBT mulai beroperasi.

 (1985) Tambahan cadangan tembaga bawah tanah ditemukan di bawah tambang bawah tanah GBT.

Gambar 5: Pekerjaan konstruksi hingga 52.000 ton/hari

(4)

 (1991) Penandatanganan Kontrak Karya baru dengan masa berlaku 30 tahun berikut dua kali perpanjangan 10 tahun ditandatangani bersama Pemerintah Indonesia. Hingga akhir tahun, total cadangan berjumlah hampir 770 juta ton metrik.

Gambar 6: Pembangunan tambang bawah tanah DOZ dimulai

 (2000) MoU tentang sumber daya sosial ekonomi, HAM, hak ulayat, dan hak lingkungan hidup diumumkan oleh pimpinan LEMASA (lembaga masyarakat suku Amungme), LEMASKO (lembaga masyarakat suku Kamoro) dan PTFI. Pembangunan tambang bawah tanah DOZ dimulai. Produksi tembaga mencapai rekor dengan lebih 1,64 miliar pon tembaga.

B. Tentang Kami

a) PT Freeport Indonesia

Merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

Kompleks tambang milik kami di Grasberg merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia, dan mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil yang terbesar di dunia, selain cadangan tunggal emas terbesar di dunia. Grasberg berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat melimpah, di mana kegiatan eksplorasi yang berlanjut membuka peluang untuk terus menambah cadangan kami yang berusia panjang.

b) Tentang Freeport-McMoRan

(5)

Kongo, kami berada di garis depan pemasokan logam yang sangat dibutuhkan di dunia

Freeport-McMoRan merupakan perusahaan publik di bidang tembaga yang terbesar di dunia, penghasil utama di dunia dari molybdenum – logam yang digunakan pada campuran logam baja berkekuatan tinggi, produk kimia, dan produksi pelumas – serta produsen besar emas. Selaku pemimpin industri, FCX telah menunjukkan keahlian terbukti untuk teknologi maupun metode produksi menghasilkan tembaga, emas dan molybdenum. FCX menyelenggarakan kegiatan melalui beberapa anak perusahaan utama; PTFI, Freeport-McMoRan Corporation dan Atlantic Copper.

C. Visi Dan Misi PT Freeport Indonesia a) Visi

Menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang menciptakan nilai-nilai unggul dan menjadi kebanggaan bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk karyawan, masyarakat, dan bangsa.

b) Misi

Berkomitmen untuk secara kreatif mentransformasikan sumber daya alam menjadi kesejahteraan dan pembangunan yang berkelanjutan melalui praktek-praktek pertambangan terbaik dengan memprioritaskan kesejahteraan dan ketentraman karyawan dan masyarakat, pengembangan SDM, tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup, serta keselamatan dan kesehatan kerja.

D. Tata Kelola PT Freeport

a) Taati Peraturan, Bermanfaat bagi Lingkungan dan Masyarakat

Komite Kebijakan Publik dari Dewan Komisaris Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. membantu Dewan menjalankan tanggung jawab pengawasannya di dalam perusahaan terkait :

1. Program lingkungan

2. Program hubungan dengan pemerintah dan masyarakat 3. Kebijakan dan praktik ketenagakerjaan dan hak asasi manusia 4. Program kesehatan dan keselamatan dan

5. Kontribusi amal dan derma melalui pengembangan dan pelaksanaan berbagai kebijakan komprehensif.

(6)

Inc. ikut mendukung U.N. Millennium Development Goals (Sasaran Pembangunan Millenium dari PBB) yang tengah kami evaluasi untuk diselaraskan dengan pendekatan berbasis resiko yang kami terapkan dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

E. Bagaimana Kami Beroperasi

Saat ini PT Freeport Indonesia menerapkan dua teknik penambangan, yakni open-pit atau tambang terbuka yang menggunakan truk pengangkut dan sekop listrik besar di area tambang Grasberg serta teknik ambrukan atau block-caving pada tambang bawah tanah Deep Ore Zone (DOZ).

Bijih yang telah dihancurkan diangkut ke pabrik pengolahan melalui rangkaian ban berjalan dan "ore pass". Gabungan teknik penghancuran digunakan, termasuk penggunaan mesin Semi Autogenous Grinding (SAG) dan Ball Mill untuk menghancurkan bijih tambang menjadi pasir yang sangat halus.

Gambar 7: Bijih diangkut dengan haul truck di tambang terbuka Grasberg Selanjutnya diikuti dengan proses pengapungan menggunakan reagent, bahan yang berbasis alkohol dan kapur, untuk memisahkan konsentrat yang mengandung mineral tembaga, emas dan perak, di mana konsentrat mineral-mineral tersebut mengapung ke permukaan dan diciduk permukaannya (skimmed-off) sebagai produk akhir. Sisa dari pasir yang tidak memiliki nilai ekonomi mengendap di bagian dasar sebagai tailing, dan dilepaskan melalui arus sungai menuju daerah pengendapan di dataran rendah.

Konsentrat dalam bentuk bubur disalurkan dari pabrik pengolahan menuju pabrik pengeringan di pelabuhan Amamapare, melalui pipa sepanjang 110 km. Konsentrat yang telah dikeringkan disimpan di pelabuhan Amamapare sebelum dijual dan dikapalkan ke pabrik-pabrik peleburan di seluruh dunia.

(7)

F. Kebijakan Operasi

PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen kepada tingkat tertinggi dalam perilaku etis dan ketaatan pada perilaku hukum dalam semua kegiatan bisnisnya.

Prinsip-prinsip Perilaku Bisnis (PBC - Principles Business Conduct) merupakan penegasan kembali akan komitmen kami terhadap integritas. Prinsip-prinsip ini mendefinisikan bagaimana kami bekerja dan perilaku yang diharapkan dari kami semua.

Masing-masing pihak yang bekerja di PTFI—teknisi, pengemudi truk, akuntan, operator pabrik, eksekutif, staf pemeliharaan, asisten administrasi, manajer keamanan, staf keamanan—mewakili PTFI. Setiap orang adalah wajah dari PTFI di masyarakat setempat kami. Siapapun yang melakukan bisnis atas nama PT Freeport Indonesia atau cabang atau afiliasinya tercakup oleh Prinsip-prinsip ini.

Gambar 8: Tambang terbuka Grasberg

PTFI hanya percaya melakukan bisnis dengan pemasok, kontraktor, konsultan dan mitra bisnis lainnya yang menunjukkan standar tinggi dalam etika perilaku bisnis. Kami berupaya menciptakan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan mitra-mitra bisnis yang menunjukkan komitmen mereka terhadap prinsip- prinsip kami.

Prinsip-prinsip Perilaku Bisnis PTFI dirancang untuk menjadi alat yang bisa digunakan oleh perusahaan. PTFI akan memastikan bahwa seluruh karyawan membaca, memahami dan mengikuti Prinsip-prinsip tersebut dalam segala hal yang dikerjakan. Namun, PBC tidak merinci setiap hukum atau kebijakan yang mungkin berlaku; terdapat terlalu banyak regulasi, situasi dan hukum, untuk dibahas semuanya. Tanggung jawab karyawan adalah mempelajari tentang persyaratan tambahan yang berlaku untuk setiap pekerjaan. Setiap karyawan diminta untuk menghubungi manajer HRD atau kantor HRD untuk melihat kebijakan dan prosedur yang direferensikan dalam PBC.

Memilih karyawan (termasuk manajer tertentu, penyelia dan personel lainnya) diperlukan untuk menjamin pemahaman dan kepatuhan mereka terhadap Prinsip- prinsip Perilaku Bisnis secara tahunan. Manajer dan penyelia mendapat tanggung jawab tambahan untuk memastikan bahwa para karyawan yang melapor pada mereka memahami Prinsip-prinsip ini dan semua kebijakan, prosedur serta hukum yang berlaku.

(8)

berbeda dari standar yang tercantum dalam PBC, yang dilakukan adalah mengikuti Prinsip-prinsip dalam PCB. Jika ada konflik yang serius dengan harapan setempat, kami akan berkonsultasi dengan pejabat Kepatuhan yang ditunjuk untuk menentukan cara yang tepat untuk melakukan bisnis di lokasi tersebut.

PTFI akan melatih semua karyawan dalam Prinsip-prinsip ini. Semua karyawan baru akan menerima pelatihan seperti ini selama masa orientasi mereka di perusahaan dan pelatihan tambahan mengenai Prinsip-prinsip akan diberikan secara berkala.

G. Strategi PT Freeport Indonesia

Menjalin dan mendorong kemitraan pembangunan yang berkelanjutan, berpartisipasi dalam dialog penting dengan para pemangku kepentingan (stakeholder), serta memastikan adanya efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas guna mengoptimalkan sumber daya yang di alokasikan untuk program pengembangan masyarakat sehingga terciptanya kemandirian dan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Gambar 9: Strategi PT Freeport Indonesia H. Pengelolaan Pertambangan yang Baik

a) Kerangka Kerja ICMM untuk Pembangunan Berkelanjutan

Melaksanakan Praktik Pertambangan Yang Baik (Good Mining Practices) sesuai dengan komitmen kami dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Melalui good mining practices, kami berupaya melakukan aktivitas pertambangan yang menaati aturan, terencana dengan baik, menerapkan teknologi yang sesuai yang berlandaskan pada efektifitas dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengendalikan dan memelihara fungsi lingkungan, menjamin keselamatan kerja, mengakomodir keinginan dan partisipasi masyarakat, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

(9)

1) Melaksanakan 10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM di seluruh kegiatan usaha,

2) Membuat laporan sesuai Global Reporting Initiative (GRI / Prakarsa Pelaporan Global), pedoman G3 serta Mining and Metals Sector Supplement, dan

3) Memberi jaminan secara independen bahwa komitmen kami dipenuhi.

Pada tahun 2009 kami mengembangkan dan melaksanakan pendekatan berdasarkan tinjauan yang dilakukan terhadap kegiatan usaha kami maupun informasi dari pemangku kepentingan;

3) Keberadaan dan status berbagai sistem dan pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan risiko dan peluang penting pembangunan berkelanjutan tersebut; 4) Kinerja kami terkait risiko dan peluang pembangunan berkelanjutan yang telah

diidentifikasi;

5) Pengungkapan wajib dalam pengajuan peringkat A+ pada Pedoman Pelaporan Keberlanjutan dari GRI (G3).

b) 10 Asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM

1) Laksanakan dan pertahankan praktik berbisnis yang etis serta sistem tata kelola korporasi yang sehat

2) Padukan pertimbangan pembangunan berkelanjutan ke dalam proses pembuatan keputusan korporasi

3) Tegakkan hak asasi manusia dan hormati budaya, adat dan nilai-nilai dalam setiap hubungan dengan karyawan maupun pihak lain yang terkena dampak dari kegiatan kami

4) Lakukan strategi pengelolaan risiko berdasarkan data yang sah dan ilmu pengetahuan yang mumpuni

5) Terus tingkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan 6) Terus tingkatkan kinerja lingkungan

7) Beri sumbangan terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan pendekatan terpadu dalam perencanaan tata guna lahan

8) Permudah dan dukung rancangan yang bertanggung jawab, pemanfaatan, pemanfaatan ulang, daur ulang, dan pembuangan dari produk-produk kami 9) Beri sumbangan terhadap pengembangan sosial, ekonomi dan kelembagaan di

masyarakat di mana kami tengah melakukan kegiatan

(10)

I. Tambang Terbuka Grasberg

Penambangan pada tubuh bijih ("ore body") Grasberg menggunakan cara penambangan terbuka, metode ini cocok untuk Grasberg karena keberadaan tubuh bijihnya yang dekat dengan permukaan tanah pegunungan (Grasberg).

Hampir dikeseluruhan proses penambangan terbuka melalui beberapa tahapan pengeboran, peledakan, pemilahan, pengangkutan, dan penggerusan batuan bijih. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan adalah menjaga stabilitas lereng dan penanaman kembali tanaman asli pada daerah yang sudah tidak ditambang (reklamasi).

Pada tambang terbuka Grasberg peralatan utama yang digunakan berupa bor, "shovel" dan truk besar untuk menambang bahan tambang. Bahan tambang dimaksud termasuk juga yang diklasifikasikan batuan bijih dan batuan penutup tergantung dari nilai ekonomis bahan tersebut. Fungsi alat shovel adalahmengeruk bahan tambang pada daerah-daerah berbeda di area tambang terbuka, dan memuat bahan ke atas truk untuk dibawa keluar area tambang terbuka.

Gambar 10: Karyawan di tambang terbuka Grasberg

Bijih ditempatkan ke dalam alat penghancur bijih dan diangkut ke pabrik pengolahan (mill) untuk diproses. Batuan penutup (overburden) diatur penempatannya ke daerah-daerah yang telah ditentukan, atau ke dalam alat penghancur OHS pada jalan HEAT untuk ditempatkan di Wanagon Bawah di samping alat penimbun (stacker).

Sarana-sarana utama yang ada pada sekitar lokasi tambang terbuka termasuk bengkel-bengkel perawatan, tambang batu gamping dan pabrik pemrosesan, serta fungsi pendukung lainnya dan perkantoran.

a) Pengembangan

Pengembangan tambang terbuka Grasberg dilakukan dengan menambang sejumlah daerah (pushback) secara bersamaan. Setiap pushback merupakan bagian rencana pengembangan jangka panjang untuk menambang cadangan. Beberapa pushback nya memerlukan waktu bertahun-tahun untuk pemindahan overburden sebelum bijih terpapar.

(11)

Gambar 11: Penjadwalan proses keseluruhan tambang terbuka b) Penempatan overburden

Overburden adalah batuan penutup tanpa nilai ekonomis atau nilai ekonomisnya kecil yang membungkus atau menutupi sebuah cadangan. Sepanjang masa tambang Grasberg, terdapat sekitar 3,4 miliar ton metrik overburden akan ditambang guna menyingkap 1,4 miliar ton metrik bijih yang bernilai ekonomis. Overburden terdiri dari sejumlah jenis batu alam yang berbeda, termasuk batu gamping. Overburden ditempatkan di daerah-daerah yang memungkinkan tambang terbuka dikembangkan sedekat mungkin untuk kepentingan efisiensi sumber daya.

Gambar 12: Daerah penempatan Overburden (lubang akhir)

(12)

Gambar 13: Shovel besar dan truk pengangkut

Saat ini kami memanfaatkan 17 shovel besar dan 148 truk pengangkut untuk menambang permukaan Grasberg.

c) Keunggulan operasional

Program-program perbaikan yang sedang berjalan difokuskan pada penggerak nilai di tambang kami, Grasberg. Upaya-upaya awal berhasil menetapkan sasaran produktivitas dari armada truk dan shovel. Fokus sasaran dari inisiatif adalah perbaikan produktivitas truk dan shovel, pengeboran dan peledakan (drilling dan blasting), "scorecard operator", pemeliharaan lokasi, pengurangan inventori, penjadwalan kerja, pelatihan supervisor lapangan, dan penggunaan kendaraan ringan.

Seiring dengan pencapaian sasaran produktivitas, kami melakukan identifikasi terhadap peluang pengurangan biaya. Salah satunya adalah tenaga kerja yang terpusat pada penyelarasan lokasi kerja, tingkatan penugasan, dan peningkatan pelatihan dari pekerja baru yang direkrut dari lembaga pelatihan kami.

(13)

Pengaturan urutan dalam penambangan "golden horseshoe" di dalam lubang Grasberg dapat menghasilkan beberapa variasi produksi logam dari waktu ke waktu. Kami tetap melakukan analisa rencana jangka yang lebih panjang untuk menilai rancangan optimal terhadap tambang terbuka Grasberg, yang dapat berpengaruh terhadap pengaturan waktu pengembangan block cave Grasberg bawah tanah. Rencana kami yang terdahulu mencakup transisi dari tambang terbuka Grasberg ke block cave Grasberg pada tahun 2015. PTFI berharap dapat menyelesaikan kajian yang dilakukannya saat ini terhadap rencana berjangka lebih panjang, sebelum akhir tahun 2006.

Gambar 15: Tram Udara

Kami mempunyai dua sarana tram dari pabrik pengolah ke tambang. Yang pertama dibuat pada tahun 1971,saat ini digunakan untuk membawa peralatan, bahan, dan orang, selain untuk mengangkut bijih dari tambang ke mill. Ketika dibangun, tram tersebut merupakan tram udara dengan jarak bentangan terpanjang di dunia. Tram kedua dibangun pada tahun 1989. Setelah pembangunan system ore pass pada tahun 1989, kami tak lagi menggunakan tram untuk mengirim bijih ke mill.

(14)

pendukung lainnya

Kami menggunakan beberapa alat bergerak untuk kegiatan pendukung; loader, dozer, excavator, grader, truk servis, crane, drill, dll

e) Mitra Utama di Grasberg

Tinggi kemiringan 15 meter dengan sudut muka 65°. Kemiringan berkisar dari 34° hingga 48°, tergantung berbagai pertimbangan geoteknis

4) Pengeboran dan Peledakan

Pola yang lazim digunakan 10 x 10 x 17 meter. Bahan peledak ANFO. 5) Curah Hujan

Rata-rata 10mm/hari (145 inci/tahun). J. Tambang Bawah Tanah

Block caving merupakan cara penambangan bawah tanah dengan efisiensi sumberdaya yang tinggi untuk melakukan penambangan, di mana blok-blok besar bijih di bawah tanah dipotong dari bawah sehingga bijih tersebut runtuh akibat gaya beratnya sendiri.

Setelah runtuh, bijih yang dihasilkan "ditarik" dari drawpoint (titik tarik) dan diangkut menuju alat penghancur.

Pada block cave DOZ, alat LHD (loader) memindahkan lumpur bijih ke dalam ore pass menuju saluran pelongsor. Selanjutnya lumpur bijih pada saluran tersebut mengisi truk-truk angkut AD-55 untuk dipindahkan keke alat penghancur. Dari sana, bijih yang telah dihancurkan dikirim ke pabrik pengolah (mill) melalui ban berjalan (conveyor).

Gambar 16: Penambangan bawah tanah dengan cara block caving a) Tambang Bawah Tanah DOZ

(15)

Gambar 17: Grafik profil produksi

Kami menyelesaikan perluasan ekspansi produksi tambang DOZ hingga 50.000 ton/hari dengan memasang alat penghancur yang kedua serta ventilasi tambahan maupun percepatan berbagai kegiatan pengembangan tertentu. yang biayanya mencapai kurang lebih $60 juta AS. Kami mengantisipasi peningkatan peningkatan produksi hingga 80.000 ton/hari. Peningkatan tersebut dapat mempercepat perolehan kandungan bijih berkadar tinggi dari tambang bawah tanah. Tampaknya angka-angka awal menunjukkan keuntungan ekonomis yang sangat menarik.

b) Fasilitas Umum

Sebagai bagian dari rencana pengembangan jangka panjang, kami telah memprakarsai pekerjaan berhubungan dengan jalan masuk yang diperlukan untuk menuju ke badan bijih di bawah tanah Grasberg dan Kucing Liar. Tambang bawah tanah ini seharusnya mempunyai profil operasional yang menarik dibanding tambang lain di dunia.

(16)

Pengembangan dari badan bijih tersebut akan membuka peluang untuk merealisasikan nilai yang signifikan setelah usia tambang terbuka Grasberg berakhir, sehingga memungkinkan secara operasional untuk mensinergikan sarana dan infrastruktur pabrik pengolah yang ada serta menyediakan penambahan arus kas dalam jangka panjang.

c) BIG GOSSAN

Kami tengah mengupayakan pengembangan cadangan Big Gossan, yang letaknya relatif dekat dengan sarana pabrik pengolah yang ada. Dikarenakan bentuk geometri dari cadangan tersebut, Big Gossan paling sesuai untuk ditambang secara selektif dengan menggunakan metode "open stope with paste backfill". Bijih yang ditambang diangkut ke pengolahan dengan memakai sarana pabrikyang sudah ada sebelumnya sama seperti bijih dari DOZ. "Stope" adalah galian yang terbentuk ketika mengambil bijih. Sebagian besar stope di Big Gossan kurang lebih akan memiliki dimensi: panjang 40 m, tinggi 15 m, dan lebar 20 m.

Gambar 19: BIG GOSSAN

Pengembangan pada tahun 2005-2009 diperkirakan menghabiskan biaya $225 juta AS. Tambang mulai berproduksi pada tahun 2009 dan mencapai produksi tertinggi 7.000 ton/hari pada tahun 2011. Big Gossan diharapkan menghasilkan logam tambahan sebesar kurang lebih 135 juta pon Cu dan 65.000 ons Au setiap tahun.

(17)

Gambar 21: Titik tarik bijih

Gambar 22: Pengerukan bijih dari titik tarik dengan alat loader d) Cara Penambangan

(18)

Gambar 24: Stope terbuka dengan Paste Backfill

Dibangun drift pada berbagai tingkatan. Stoper dibor dan diledakkan dari atas. Bijih ditambang dari bawah dan dijatuhkan kedalam ore pass menuju alat penghancur. Terhadap rongga dilakukan backfill untuk menjaga stabilitas dan rongga kembali padat.

Stope ditambang dengan urutan tertentu, dengan stoping aktif pada berbagai tingkatan untuk memelihara stabilitas geoteknis dan memaksimalkan pengambilan bijih Metode ini memiliki biaya operasional tinggi karena terhadap semua bijih dilakukan peledakan & rongga harus di "backfill".

e) Peralatan Tambang

Type Size #

Pembelah batuan tidak bergerak 8

CAT Elphinstone LHD 3, 6, 8 cu yards 43

CAT Elphinstone Haul Truck 16

Development Jumbos 8

Tamrock Commando (pemecah sekunder) 7

Gambar 25: Tabel peralatan tambang f) Alat Pendukung

(19)

Gambar 26: LHD loader, Jumbo drill, dan AD55 truck. K. Arus Bijih & OHS

Arus bijih (oreflow) dan OHS (Overburden Handling System / Sistem Penanganan Overburden) adalah segala sesuatu tentang proses pemindahan bahan.

Sistem arus bijih terdiri dari alat penghancur, ban berjalan (conveyor), dan ore pass untuk mengirim bijih dari tambang ke pabrik pengolahan (mill). OHS terdiri dari alat penghancur, conveyor, dan alat penimbun (stacker) untuk menempatkan overburden dari tambang terbuka Grasberg ke daerah-daerah penempatan di Wanagon Bawah.

Gambar 27: Arus bijih (oreflow) dan OHS (Overburden Handling System) a) Tambang Grasberg

(20)

 Alat Penghancur Bijih

Satu unit 63" x 114" Krupp Gyratory Crusher (#6) Satu unit 60" x 113" Krupp Gyratory Crusher (#7)

 OrePass

Empat buah dengan diameter 6 hingga 7 meter, tinggi 660 meter. b) Tambang Bawah Tanah DOZ

Gambar 29: Tambang bawah tanah DOZ

 Alat Penghancur Bijih

Satu unit 54" x 77" Fuller Crusher (unit kedua diadakan saat Proyek Perluasan 50K).

c) Overburden Handling System

Gambar 30: Overburden Handling System

Stacker

150 meter semi-mobile Krupp Stacker yang (sebelumnya) digunakan untuk mengisi cekungan Wanagon.

Alat Penghancur

(21)

tersedianya berbagai jenis bahan tertentu, sistem OHS diproyeksikan untuk beroperasi pada 135.000 ton/hari.

L. Pabrik Pengolahan Bijih

Gambar 31: Denah Umum (Wilayah Pabrik Pengolahan Bijih) dan Pabrik Pengolahan Bijih

Pabrik pengolahan bijih (Mill) mengolah bijih dari tambang melalui daerah konsentrator utama sebagai berikut: Konsentrator Utara/Selatan, Konsentrator #3, dan Konsentrator #4. Kapasitas rancang pengolahan (nameplate) diringkas sebagai berikut (dalam 000 ton metrik per hari):

Konsetrator Title

Konsentrator Utara/Selatan 60

Konsentrator #3 (SAG #1) 60

Konsentrator #4 (SAG#2) 115

Total 235

Gambar 32: Kapasitas rancang pengolahan (nameplate)

Tingkat kapasitas Pabrik Pengolahan dapat bervariasi berdasarkan kekerasan dan ukuran umpan bijih, selain pertimbangan ekonomis lainnya yang mungkin mengharuskan pengoperasian pada tingkat yang lebih rendah dalam rangka memaksimalkan nilai sumber daya kami secara keseluruhan.

Konsentrator Utara mulai difungsikan pada tahun 1972 dan selanjutnya diperluas melalui proyek-proyek kecil berkelanjutan. Konsentrator Selatan difungsikan pada tahun 1991. Konsentrator #3 merupakan bagian dari proyek peningkatan 118K yang selesai pada tahun 1995. Konsentrator #4 selesai dibangun pada tahun 1998 sebagai bagian dari proyek peningkatan besar terakhir.

(22)

Keterangan 2011 2012

Pabrik Pengolahan menghasilkan konsentrat tembaga dan emas dari bijih yang ditambang dengan melalui proses memisahkan mineral berharga dari pengotor yang menutupinya. Langkah-langkah utamanya adalah penghancuran, penggilingan, pengapungan, dan pengeringan. Penghancuran dan penggilingan mengubah bentuk besaran bijih menjadi ukuran pasir halus guna membebaskan butiran yang mengandung tembaga dan emas.

Pengapungan (Flotasi) adalah proses pemisahan yang digunakan untuk menghasilkan konsentrat tembaga-emas. Bubur konsentrat (slurry) yang terdiri dari bijih yang sudah halus (hasil gilingan) dan air dicampur dengan reagen dimasukkan ke dalam serangkaian tangki pengaduk yang disebut dengan sel flotasi, di mana penambahan udara dipompa ke dalam slurry tersebut.

(23)

buih deterjen metalik, meluap dari bibir atas mesin flotasi kedalam palung (launders) sebagai tempat pengumpulan mineral berharga. Mineral berharga yang terkumpul di dalam palung tersebut adalah 'konsentrat'. Konsentrat (dalam bentuk slurry, 65% padat menurut berat) dipompa ke Portsite melalui empat jaringan pipa slurry sepanjang 115 km. Sesampainya di Portsite, konsentrat ini dikeringkan sampai kandungannya hanya 9% air dan kemudian dikapalkan untuk dijual.

Gambar 35: SAG Mill, Ball Mill, dan Flotasi.

Pasir yang tak bernilai dikumpulkan di dasar sel flotasi yang terakhir sebagai limbah yang disebut 'tailing'. Tailing akhir ini disalurkan menuju suatu sistem pembuangan alami yang mengalir dari Mill menuju Daerah Pengendapan Ajkwa yang diModifikasi (ModADA).

c) Konsentrator NELSON

Gambar 36: Kompleks Pabrik Pengolahan Bijih yang berada di area MP74. Emas yang masih kasar dan bebas tidak bereaksi dengan baik pada proses flotasi. Konsentrator Knelson, sebuah sistem pengambilan yang menggunakan gravitasi, menggunakan daya sentrifugal untuk pemisahan dan pengambilan emas kasar dan bebas tersebut. Dengan demikian, pengambilan emas dari bijih akan mengalami peningkatan secara keseluruhan

.

(24)

Gambar 37: Unit HPGR e) Peralatan Utama

Konsentrator Utara/Selatan

8 Ball Mill 15.5 ft

WEMCO 44x1500 ft3

Outukumpu 16x1350 ft3 sel flotasi

Konsentrator #3

SAG 34 ft

2 Ball Mill 20 ft

WEMCO 36x3000 ft3 sel flotasi

Konsentrator #4

SAG 38 ft

4 Ball Mill 24 ft

WEMCO 36x4500 ft3 sel flotasi

(25)

M. Pengeringan & Pengapalan

Portsite merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan kami, sarana menerima bahan-bahan dan perlengkapan yang diperlukan serta mengirimkan konsentrat kami dengan kapal.

Gambar 39: Kegiatan di Portsite a) Pengeringan Dan Penyimpanan Konsentrat

Gambar 40: Alur Pengeringan Slurry Konsentrat

(26)

b) Pengapalan Konsentrat

Gambar 41: Filter Pressure Dryer

Sebagai proses akhir, konsentrat dari gudang dimuat ke kapal dengan menggunakan ban berjalan (conveyor). Kapal konsentrat dimuat sebagian pada dermaga 'concentrate jetty' dan selanjutnya kapal berlabuh di Sea Buoy A (lepas pantai) untuk menyelesaikan sisa pemuatan dengan menggunakan kapal tongkang. Penggunaan tongkang diperlukan karena kedalaman air yang tidak memungkinkan kapal angkut untuk pemuatan penuh secara langsung. Setiap tahun kami mengapalkan konsentrat lebih dari 100 kapal.

c) Pembangkit Listrik

PLTU berbahan bakar batubara dengan kapasitas 195MW (3x65MW) terletak di Portsite. Pengiriman batubara dari kapal diterima dan dipindahkan ke tongkang batubara sebelum dibongkar di 'coal jetty' kami dan disimpan di dalam gudang batubara. Listrik dari PLTU disalurkan ke pabrik pengolah melalui jaringan distribusi 230KV sepanjang 115 km.

d) Cargo Dock

Bahan dan perlengkapan diterima dan dibongkar di cargo dock untuk diangkut ke berbagai daerah operasional kami di lokasi. Daerah cargo dock di Portsite berfungsi sebagai lokasi pusat distribusi barang untuk pengangkutan ke seluruh lokasi.

N. Infrastruktur Pendukung

(27)

a) Daya Listrik

Untuk memenuhi kebutuhan operasional terbangunkapasitas pembangkitan sekitar 445MW listrik (250MW kapasitas tetap) terdiri dari PLTU berbahan bakar batubara berkapasitas 195MW di Portsite dan pembangkit diesel (terutama di pabrik ("suburb") Hidden Valley) di daerah dataran tinggi, dan Kuala Kencana di daerah dataran rendah. Ada juga camp-camp di Milepost 38/39, Base Camp (dekat Bandara) dan Ridge Camp. Lokasi kota menyediakan berbagai jasa untuk memenuhi kebutuhan karyawan kami, mulai dari toko retail, restoran, sarana hunian, sekolah, sarana kesehatan, perpustakaan, bank, jasa pos, sarana pelatihan, hingga sarana rekreasi. Kedua lokasi kota tersebut dilengkapi dengan kolam renang, selain itu Kuala Kencana dilengkapi dengan lapangan golf 18-hole.

c) Klinik Kesehatan & Rumah Sakit

Kami memiliki rumah sakit untuk karyawan berkapasitas 100 tempat tidur di Tembagapura dan banyak klinik di daerah sekitar. Selain itu, kami mendanai rumah sakit berkapasitas 74 tempat tidur di Desa Waa-Banti yang berdekatan, dan sebuah rumah sakit berkapasitas 101 tempat tidur di Timika. Infrastruktur tersebut merupakan kunci dalam penyediaan berbagai jasa bagi karyawan kami berikut keluarganya dan warga setempat, selain dalam rangka pelaksanaan program-program kesehatan masyarakat yang kami canangkan di wilayah terpencil ini.

d) Penerbangan

Bandara kami di Timika merupakan sentra bagi penerbangan ke/dari wilayah proyek kami. Melalui salah satu mitra, kami menjalankan penerbangan charter untuk mengangkut karyawan antara Papua dan kota asal mereka di bagian lain Indonesia. Bandara tersebut juga telah menarik beberapa penerbangan komersial. Mitra kami pun menyediakan pesawat helikopter dan dukungan sarana penerbangan lainnya dalam rangka upaya operasional dan eksplorasi kami.

e) Pabrik Pengolahan Batu Gamping

Sebagai bagian dari perluasan Konsentrator #4, kami telah membangun tambang (quarry) dan pabrik pengolahan batu gamping. Pabrik tersebut menghasilkan batu gamping yang dikonsumsi di tambang maupun pabrik pengolahan.

f) Sarana Perbengkelan & Perawatan

Kami memiliki sejumlah bengkel berlokasi di wilayah proyek, mulai dari bengkel perawatan peralatan hingga bengkel fabrikasi baja di daerah dataran rendah. Beberapa mitra kami juga telah mendirikan sarana-sarana di daerah dataran rendah dalam rangka mendukung usaha mereka untuk menyediakan jasa bagi kegiatan operasional kami.

g) Logistik

(28)

Kami mempunyai jaringan terbukti untuk memasok bahanbahan ke Portsite -berikut armada kendaraan yang diperlukan untuk mengangkut bahan-bahan dari Portsite menuju lokasi operasional kami di seluruh wilayah proyek. Salah satu mitra kami lainnya menjalankan operasi logistik di lokasi dari pelabuhan kepada pengguna, selain kegiatan perawatan tertentu untuk peralatan non tambang, perawatan jalan, dan angkutan bus karyawan.

h) Jasa Boga

Mengingat jumlah orang yang berada di lokasi, maka salah satu mitra kami menyediakan jasa boga untuk menyediakan makanan bagi pekerja kami, selain jasa pengelolaan barak dan pembersihan.

O. Area Operasi Kami

Gambar

Gambar 11: Penjadwalan proses keseluruhan tambang terbuka
Gambar 13: Shovel besar dan truk pengangkut
Gambar 15: Tram Udara
Gambar 16: Penambangan bawah tanah dengan cara block caving
+7

Referensi

Dokumen terkait

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, memeriksa dokumen, dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan, yang digunakan untuk memeriksa hasil pengujian mutu benih dalam

Dengan prosedur yang sederhana, analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk mengetahui kandungan aktinida dalam beberapa jenis sampel biologik.. Kata kunci : Thorium, urine,

1) Diantara parameter proses injection molding yang ada cacat penyusutan sangat dipengaruhi oleh waktu injeksi, backpressure dan temperature leleh, terlihat dari hasil

Karena pada dasarnya, pendidikan Amerika mengikuti konsep desentralisasi pendidikan, sebagaimana yang terjadi di Indonesia sekarang ini, yang memberikan kewenangan

Perubahan di bidang pendidikan dapat menjadi langkah yang sangat strategis, karena menyentuh pada pelaku perubahan dan pembangunan bangsa menuju Indonesia baru..

Untuk mendapatkan pemeriksa baru dengan tingkat employee engagement yang tinggi maka perlu dilakukan pembenahan pada proses seleksi pegawai pemeriksa, baik seleksi

tidak layak (bau, bocor), sebesar 132; kerusakan komponen mesin, sebesar 120; terganggunya suplai listrik, sebesar 116; adanya produk baru yang sedang diproduksi pada

Govardhan, di tahun 2012 dengan mengambil data saham dari Bursa Saham Semen India (India Cement Stocks Index), menunjukkan hasil GA memberikan nilai prediksi indeks tertinggi