• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemetaan Kebisingan dari Aktivitas Pesawat di Kawasan Bandar Udara Internasional Kualanamu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pemetaan Kebisingan dari Aktivitas Pesawat di Kawasan Bandar Udara Internasional Kualanamu"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Salah satu dampak lingkungan dalam pengoperasian bandara adalah kebisingan. Sumbernya berasal dari aktivitas pesawat terbang. Bandar Udara Internasional Kualanamu adalah salah satu bandar udara untuk pelayanan umum yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan di sekitar Bandar Udara Internasional Kualanamu, mengetahui tingkat kebisingan pemukiman yang berbatasan langsung dengan Bandar Udara Internasional Kualanamu dan mengetahui serta menganalisis bentuk pemetaan kebisingan dari aktivitas pesawat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah dengan menghitung konsentrasi kebisingan di kawasan bandar udara dan pemukiman serta melakukan pemetaan dengan menggunakan surfer 10. Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif yaitu membandingkan hasil perhitungan kebisingan bandar udara dengan baku mutu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM 13 Tahun 2010 yaitu termasuk dalam batas kawasan kebisingan I, II atau III, membandingkan hasil perhitungan kebisingan pemukiman dengan baku mutu Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 dan membandingkan hasil pemetaan kebisingan dengan peta batasan kawasan kebisingan PT. Angkasa Pura II. Hasil penelitian hari pertama untuk tingkat kebisingan maksimal di bandar udara adalah 102,13 dB, pengukuran hari kedua untuk tingkat kebisingan maksimal di bandar udara adalah 113,26 dB, pengukuran untuk tingkat kebisingan maksimal di pemukiman adalah 61,81 dB dan untuk pemetaan surfer 10 didapatkan hasil perubahan peruntukan di beberapa titik seperti pintu gerbang bandar udara, area parkir a7, kedatangan domestik, apron v, apron w, apron y dan runway 23. Kesimpulan yang didapat adalah tingkat kebisingan di bandar udara dan pemukiman sudah melewati batas baku mutu dan untuk hasil pemetaan terdapat 7 (tujuh) titik yang telah berubah peruntukan menjadi batas kawasan kebisingan III.

(2)

ABSTRACT

One of the environmental impacts in airport operations is noise. The source comes from aircraft activity. Kualanamu International Airport is one of the airport for public service in North Sumatera Province. The objective of this research is to know the noise level around Kualanamu International Airport, to know the noise level of settlement directly adjacent to Kualanamu International Airport and to know and analyze the form of noise mapping from aircraft activity. The research method used is quantitative and qualitative methods. Quantitative method used is to calculate the noise concentration in the airport and settlement area and do the mapping by using surfer 10. Data analysis in this research is descriptive analysis that is comparing the result of airport noise calculation with quality standard of Regulation of Minister of Transportation Number: KM 13 Year 2010 Which is included in the boundary of noise area I, II or III, comparing the results of the calculation of residential noise with the quality standard of the Decree of the State Minister of the Environment Number 48 of 1996 and compare the mapping of noise with the boundary map of noise area of PT. Angkasa Pura II. The first day research result for the maximum noise level at the airport was 102.13 dB, the second day measurement for the maximum noise level at the airport was 113.26 dB, the measurement for the maximum noise level in the settlement was 61.81 dB and for the 10 surfer mapping The result of the change of designation at several points such as airport gate, parking area a7, domestic arrival, apron v, apron w, apron y and runway 23. Conclusion gained is the noise level at the airport and the settlement has exceeded the quality standard and Mapping results have 7 (seven) points that have changed the designation to be the boundary area noise III.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap meiosis II, tahapan-tahapan yang terjadi masih sama di mulai dengan profase II, yang diawali dengan pembentukan spindel yang sudah mengalami pembelahan, juga

Hal ini memberikan arti bahwa ketergantungan pemerintah daerah Kabupaten Mamuju Utara terhadap bantuan pemerintah pusat sangat rendah, ditandai dengan kecilnya persentase

mensucikan jiwanya, seperti dari sikap cinta dunia, harta benda, memperturutkan hawa nafsu, gila kekuasaan dan sebagainya. Dengan demikian, klien selalu ikhlas dan

JUDUL : WASPADAI GANGGUAN SINUSITAS MEDIA : MINGGU PAGI. TANGGAL : 16

b Petugas Administrasi Petugas Administratif dengan mudah melayani mahasiswa bila ada proses pendaftaran anggota perpustakaan yaitu dengan menginputkan biodata, tanpa perlu

Reliability (x2) , Responsiveness (X3), Assurance (X4) dan Emphaty (X5) dapat dinyatakan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Namun hipotesa ketujuh

DPR pun dalam pelaksanaan fungsi pengawasannya dibekali dengan hak angket dan pelaksanaan hak angket itu sendiri juga telah ditetapkan dalam UU MD3 sehingga DPR

Oleh karena itu yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah mensimulasikan perbandingan algoritma A* sebagai salah satu algoritma graf yang belum diterapkan di