Rel ev ansi S ertifikas i Guru dala m menin gkatk an Mo tiva si
Serifikasi merupakan upaya peningkatan mutu guru, yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru, Sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjtan Pendidikn merupakan salah satu sarana utama yang diharapkan mampu memprsiapkan sumber daya manusia yang dipersyaratkan. Inti pendidikan adalah pada proses belajar mengajar, dan komponen yang paling menentukan proses pengajaran adalah guru, bukan ditentukan olek kurikulum,sarana dan prasarana.unsur-unsur tersebut hanyalah sekedar pelengkap bagu guru dalam mengelola pem,belajaran yang berkualitas. Ilustrasi di atas sekedar menunjukkan betapa peranan guru yang profesional mempunyai arti yang sangat penting dalam pembangunan bangsa terutama dalam rangka mempersiapkan manusia yan berkualitas.
Ada tiga macam kompetensi khususyang harus dimiliki oleh seorang guru (SD), yaitu (a) kompetensi mengajar, memotivasi peserta didik dan kemampuan mengebangkan kelas, (b) kompetensi kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk berhubungan dan memahami orang lain/peserta didik, (c) kemampuan untuk memberikan dukungan, yaitu kecakapan yang mengacu kepada ketangkasan manual dan visual. Untuk mendapatkan kemampuan profesional seperti yang disebutkan diatas diperlukan berbagai upaya baik oleh pemerintah dan terutama oleh guru yang bersangkutan. Untuk maksud tersebut diperlukan motivasi yang kuat sebagai pendorong, pengaah aktifitasnya dalam meningkatkan kualitas diri dan dalam melaksanakan tugas dan tenggungjawabnya.
I. PE NDAH ULUAN
Dal am ran gk a p enin gkatan k u alit as sum ber da ya m anu si a,
peranan s ecto r p end i dik an m enj adi san gat pentin g d an m end asar.
Di d al am Un d an g-Undan g Republ ik In d onesia Nomo r 20 tahun
2003 t ent an g Sist em Pendidi kan Nasi onal di sebutk an b ahwa
“Pendi dik an Nasion al bertuj uan m en cerd askan k ehi dup an ban gsa
dan m en gem ban gk an man usi a In don esi a s eutuhn ya, yaitu m anu s ia
yan g berim an d an b ertaqwa terh ad ap Tuh an Yan g M ah a Es a d an
berbu di p ek erti lu hu r, m emili ki p en get ahuan d an k et eram pil an,
kes eh at an j asm ani d an ro kh ani , k ep ri badian yan g m ant ap d an
man diri s ert a ras a t an ggu n g j awab kem as yarak at an dan
keb an gs aan ”.
Penin gk at an ku alit as sum ber d a ya manusi a m erup ak an
prio rit as pem ban gu n an p ad a s ekt or m an usia i tu, t erut am a u ntuk
men gantisi pasi era gl oblo alis ai yan g ol eh para ahli dip redi ksik an
ak an t erjadi p ersai n gan yan g s em aki n t aj am p ad a s emu a as pek
keh idu pan, bai k an tar in divi du, k elo mpok maupu n b an gsa.
Glob ali sasi p en uh d en gan t ant an gan, n amun m em berik an p el uan g
yan g s an gat b an yak bagi m anu sia yan g b erku alit as.
Ban gsa Ind on esi a m embutu hk an sum ber d a ya m anusi a yan g
berku alit as yan g men guasai berb agai j enis k et eramp ilan, k eahli an
pro fessi on al, ilm u pen get ah u an d an tek nol o gi, m ampu
motiv asi tin ggi d alam mewuj udk an cit a-cit a ban gs a In don es ia.
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Sebagai implikasi dari UU No. 14 Tahun 2005, guru
harus menjalani proses sertifikasi untuk mendapatkan Sertifikat Pendidik. Guru
yang diangkat sejak diundangkannya UU ini, menempuh program sertifikasi
guru dalam jabatan, yang diharapkan bisa tuntas sampai dengan tahun 2015,
sedangkan bagi guru setelah itu harus mengikuti progam Pendidikan Profesi
Guru( PPG ).
Realit as di lapan gan set el ah d ilakuk an s erti fik asi guru,dan
poko k,b el um m enu nj ukan ki n erj a yan g l ebi h b aik d en gan gu ru
-guru yan g b elum s ert ifik asi . Bahk an ada an ggap an sebagi an gu ru
yan g sud ah s ertifi k asi, m eras a n yam an d an tid ak melaku kan
perb aik an kin erja.Berdasark an p erm asal ah t ers ebut p enulis
men eliti R elevansi s ert ifi kasi guru u ntu k p eni n gk atk an mot i vasi
kerj a d al am ran gk a p en gem ban gan k ep ro fesio nalan berk el anj ut an.
Aktiv itas pem bin aan guru ti dak b ol eh b erh enti h an ya
samp ai serti fik asi , mel ain kan h aru s dil aku kan s ecara
berk el anju tan.P embi naan ini dih arap kan m amp u mem b eri kan
motiv asi b agi gu ru untuk m en gem ban gk an k ari ern ya d ari guru
pert ama s amp ai gu ru ut ama.
1.1. Rumus an Masalah
Perm as al ah an yan g dik aji dal am pen eliti an ini ad al ah
bagaim an a rel ev an s i s erti fi kasi guru d alam m eni n gk at kan
motiv asi kin erja gu ru u ntu k mel aku kan p em bi naan
kep ro fesio n alan b erk el anjut an
Secara khu sus tu juan p en elit ian i n i adalah u ntu k
men ganal isis p en garuh s erti fik asi t erh ad ap moti vasi k erj a d al am
ran gk a pembin aan p rofesi gu ru.
II. P emb ah as an
2.1.Pelaksanaan Sertifikasi Guru
Undang-Undang Guru dan dosen merupakan suatu keputusan politik yang
mengamanatkan pendidik adalah tenaga yang profesional yang berhak
mengabdikan dirinya sepenuhnya pada profesinya dengan penghargaan yang
layak dan bisa menopang kesejahteraan hidupnya sebagai tenaga
profesi.Sebagaimana yang ditegaskan dalam UU guru dan dosen bahwa seorang:
• Pendidik wajib mempunyai kualifikasi akademik dan kompetensi
pendidik sebagai agen pembelajaran
• Kualfikasi akademiknya yang diperoleh melalui pendidikan tinggi
minimal program sarjana ( S-1) atau program diploma empat ( D-4 )
• Kompetensi profesi pendidik meliputi : kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, kompetensi keperibadian, dan kompetensi
sosial
Kompetensi pedagogik berkaitan dengan kemampuan seorang pendidik dalam penguasaan pengelolaan pembelajaran meliputi : pemahaman wawasan dan
landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan
kurikulum/silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar.
Kompetensi Keperibadian, berkaitan dengan ferpoman seorang pendidik Mencakup ; beriman dan bertaqwa berakhlak mulia, bijaksana, dewasa
demokratis, jujur, sportif dan menjadi teladan bagi peserta didik dan
Kompetensi Sosial, merupakan kemampuan guru dalam bersosalisasi untuk mengembangkan ketrampilan bermasyarakat meliputi ; kompetensi untuk
berkomunikasi, menggunakan teknologi komunikasidan informasi secara
fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik tenaga
pendidik, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat pada umumnya.
Kompetensi profesional berkaitan dengan profesi pendidik adalah kemampuan dalam menguasai materi pembelajaran sesuai dengan bidang studi yang diasuh
Merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu
teknologi dan seni meliputi penguasaan materi pelajaran secara luas dan
mendalam sesuai dengan isi kurikulum materi pelajaran di sekolah serta
menambah wawasan keilmuan sebagai guru.
Pemahaman terhdap kompetensi tersebut secara akademik ditata menjadi tiga
kompetensi guru yaitu :
a. Kompetensi Akademik
b. Kompetensi Profesional
c. Kompetensi Personal/Pribadi
Untuk dapat menetapkan bahwa seorang pendidik dinyatakan sebagai
tenaga professional dalam bidang pendidikan dan layak pendapat penghargaan
sebagai seorang professional maka seorang guru wajib mengikuti uji sertifikasi
Perguruan Tinggi. Sertifikasi guru adalah proses penilaian guru sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, bagi guru yang telah dinyatakan lulus dan
memenuhi standar profesional akan diberikan sertifikat pendidik. Sertifikasi
guru bertujuan untuk :
• Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.
• Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan.
• Meningkatkan martabat guru dan,
• Meningkatkan profesionalitas guru.
Sedangkan manfaat dari sertifikasi guru bagi guru maupun dunia
pendidikan pada umumnya adalah : Melindungi profesi guru dari praktek-praktek
yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru; melindungi
masyarakat dari praktek-praktek pendidikan yang tidak bermutu, dan tidak
profesional; dan meningkatkan kesejahteraan guru.
Serifikasi merupakan upaya peningkatan mutu guru, yang diikuti dengan
peningkatan kesejahteraan guru, Sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu
pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjtan ( Depdiknas ; 2008 : 1 )
Pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan dengan dua cara yaitu
a. Penilaian Portofolio.
Istilah portofolio banyak digunakan pada berbagai bidang, misal bidang
keuangan/perbankan, politik dan pemerintahan, manajemen dan
pamasaran, seni, dan bidang pendidikan. Oleh karena itu pengertian
portofolio sangat tergantung pada bidang apa istilah portofolio tersebut
digunakan. Dalam bidang pendidikan, portofolio diartikan sebagai
sekumpulan informasi pribadi yang merupakan catatan dan
dokumentasi atas pencapaian prestasi seseorang dalam pendidikannya.
Portofolio dalam bidang pendidikan sangat berguna untuk berbagai
keperluan seperti akreditasi pengalaman seseorang, pencarian kerja,
melanjutkan pendidikan, pengajuan sertifikat kompetensi, dan lain-lain
(http://id.wikipedia.org/wiki/Portofolio).
Dalam konteks sertifikasi guru, portofolio adalah bukti fisik (dokumen)
yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai
selama menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu
tertentu. Portofolio ini terkait dengan unsur pengalaman, karya, dan
prestasi selama guru yang bersangkutan menjalankan peran sebagai
agen pembelajaran. Keefektifan pelaksanaan peran sebagai agen
pembelajaran tergantung pada tingkat kompetensi guru yang
pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Fungsi
portofolio dalam sertifikasi guru dalam jabatan adalah untuk menilai
kompetensi guru sebagai pendidik dan agen pembelajaran. Kompetensi
pedagogik dinilai antara lain melalui bukti fisik kualifikasi akademik,
pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial dinilai antara lain melalui bukti fisik penilaian dari atasan dan
pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui bukti fisik
kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar,
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi akademik, dan
karya pengembangan profesi.
Secara lebih spesifik dalam kaitan dengan sertifikasi guru, portofolio guru berfungsi sebagai: (1) wahana guru untuk menampilkan dan/atau
membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas, kualitas, dan
relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung; (2) informasi/data
dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi
seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan;
(3) dasar menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi
(layak mendapatkan sertifikat pendidikan atau belum); dan (4) dasar
menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan
dan pemberdayaan guru.
Penilaian portrofolio dalam konteks sertifikasi bagi guru dalam jabatan
pada hakikatnya adalah bentuk uji kompetensi untuk memperoleh
sertifikat pendidik. Portofolio guru terdiri atas 10 komponen, yaitu: (1)
kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman
mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian
dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya
pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9)
pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10)
penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Pada dasarnya kesepuluh komponen portofolio dapat dipandang sebagai
refleksi dari empat kompetensi guru. Setiap komponen portofolio dapat
memberikan gambaran satu atau lebih kompetensi guru peserta
sertifikasi, dan secara akumulatif dari sebagian atau keseluruhan
komponen portofolio merefleksikan keempat kompetensi guru yang
bersangkutan.
Pemetaan Komponen potofolio dalam Konteks kompetensi guru No Komponen Portofolio
(Sesuai Permendiknas No. 18 Tahun 2007) Kompetensi Guru Ped Kepri Sos Prof
2 Pendidikan dan Pelatihan 3 Pengalaman Mengajar
4 Perencanaan dan pelak. Pembel.
5 Penilaian Atasan 6 Prestasi Akademik
7 Karya Pengembangan Profesi 8 Keikutsertaan dalam F. Ilmiah 9 Pengalaman menjadi pengurus
Organisasi bid pend. Dan sosial
10 Penghargaan relevan dengan bid Pendidikan
b. Guru Penerima Sertifikat Pendidik Secara Langsung
Sesuai Pasal 2 ayat (11) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10
Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan, sertifikat
pendidik diberikan secara langsung kepada:
1. Guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari
perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang
studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran
yang diampunya dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang
memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau
guru kelas yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari
perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang
sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif
setara dengan golongan IV/b; atau
2. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang sudah memiliki
kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi
dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas
bimbingan dan konseling dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b
atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan
IV/b; atau
3. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan
yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan
tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang
relevan dengan tugas kepengawasan dengan golongan
sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara
dengan golongan IV/b; atau
4. Guru yang sudah mempunyai golongan serendah-rendahnya IV/c, atau
yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c;
Guru dalam jabatan yang menjadi calon penerima sertifikat pendidik
secara langsung diajukan oleh dinas pendidikan kabupaten/kota atau
c. Pelaksanaan sertifikasi Guru melalui jalur pendidikan sesuai dengan Keputusan Mendiknas No : 122/P/2007, adalah diperuntukan pada guru
muda yang berprestasi, sebab apabila akan ikut lewat jalur portofolio
penilaian berdasarkan urutan masa kerja, pangkat/golongan, beban tugas
mengajar dan prestasi lainya akan menunggu waktu yang lama untuk dapat
giliran sertifikasi. Program ini dilaksanakan oleh LPTK yang ditunjuk oleh
Mendiknas dilaksanakan dalam 2 semester diakhiri dengan ujian.
Aktiv itas b elaj ar men gajar menj adi s al ah s atu p ro gram
pem bin aan p endi dik an n asi on al. Di t in gkat sekol ah d as ar
strat egi p em bel aj aran yan g dik emb an g kan adal ah st rat egi
pem bel aj aran yan g bero ri ent asi kep ad a k eakti fan d an
kem an diri an sis wa u ntuk m el ak uk an p en g am atan, m erumu sk an
du gaan awal , m el aku kan p erco b aan, dan men arik kesimp ulan.
Tan tan gan yan g di h ad api guru d al am era gl ob alis asi
ad al ah b agaim an a up a ya unt uk d ap at meni n gk atk an d an m amp u
men an amk an wawas an k eun ggu lan d al am kh as an ah
pen gemb an gan bud a ya an ak di dik , sehi n gga m erek a
memp un yai s eman gat untu k b ers ain g secara s eh at d en gan
ban gs a l ain di s egal a bi dan g, term as uk d al am h al pen gu as aan
ilmu d an t ekn olo gi . Untuk m ampu m en guasai ilm u d an
tek nol gi , di perlu kan pendi dik an yan g berku alit as sedini
mun gk in.
Tan tan gan -t ant an gan yan g dis ebutk an di at as m enu ntut
luar k el as dal am p ros es bel aj ar m en gaj ar, d al am arti era
info rm asi d an kom un ikas i in i, m en unt ut p erub ah an p eran gu ru
dari sum ber in fo rm asi yan g serb a t ah u t ent an g ilmu d an
tek nolo gi m enj adi “agen pem baharu ” d an p en gorgai sasi
perub ah an di m as yar ak at. Hal ini m enunt ut gu ru untu k tid ak
han ya m en guasai bi dan g st udi yan g di aj arkan, t et api ju ga
men gu as ai met od elo gi m en cari sumb er il mu pen getahu an yan g
ad a di m as yarak at. Oleh s ebab itu s oso k s eoran g gu ru ti dak l agi
sep en uhn ya m en guru i sis wa, t et api l eb ih s eb agai m otiv ato r dan
organi sato r si swa d al am m em an faat kan s u mber i nform asi yan g
ad a b agi o ptim alis asi hasil bel aj ar si swa.
Dal am m ewuj udk an pem bel aj aran yan g berk ualit as,
mak a gu ru itu s en di ri haru sl ah memiliki moti vasi k erj a yan g
tin ggi , b uk an s em at a-mata unt uk m en dapatkan imb al an ( gaji )
mel aink an sebagi tan gun g jawab p ro fes i. S e yo g yan ya gu ru
mem ah ami b ah wa t u njan gan profesi yan g dib erik an p ad a gu ru
yan g t elah m elaks anak an kin erja den gan b ai k, yan g la ya k
disetarak an den gan g uru p ro fessio nal .
Gu ru ad al ah s al ah s atu kom pon en d ari s ys tem s ek ol ah,
karena s eko lah m erupakan s uatu s ys t em yan g terdi ri d ari
beb erap a ko mpo nen. Sekol ah adalah su at u organis asi, d an i nti
dari su atu o rgan is asi ad alah manajemen , dan i nti d ari
man aj em en ad al ah k epemim pin an (l ea der s hip) k ep ala s ekol ah .
Kepem impin an k ep al a s ek olah yan g b ai k ak an mem un gkin an n
terci ptan ya i klim ya n g k ond usi f u ntu k t erl aks an an ya pros es
serem p ak. Nam un d emiki an t eori M as lo w ini t el ah m emb eri kan
sumb an gan yan g berharga bagi us ah a pemen uh ank eb utuh an, dan
sad ar at au tid ak ki t a s elalu b ergerak d ari sat u k ebu tuh an ke
keb utu han l ai n ya n g lebih tin ggi. Dal am k ont eks b ekerj a
McGregor m en gem b an gkan teori m otiv asi d al am o rgani sasi dan
men yat ak an b ah wa pen tin gn ya pem ah aman p emimp in t ent an g
peranan s ent ral yan g dim ain kan ol eh m anu sia d alam o rgani sasi
yait u t eo ri “X” yan g pada d as arn ya m en yat ak an b ah wa manu sia
cend erun g b erp eri laku n egati f d en gan cirri-ci ri m al as b ek erja.
Teo ri “Y” yan g p ad a dasarn ya m en gat ak an b ahwa man usia
cend erun g b erperil aku p ositi f d en gan ci rri -ci ri m em and an g
kegiat an b ekerj a seb agai h al yan g al ami ah s ep erti h aln ya b ermain
dan b eristi rah at, ti d ak p erlu dip aks a, b erus ah a m elakuk an t u gas
tan pa t erl alu d iarahk an d an b erus ah a men gen dalik an d iri sendi ri,
men erim a t an ggu n g jawab yan g l ebi h b es ar d an b erus ah a
mewuju dk an kreati fitas n ya. ( As ad,1 995:4 7 )Bil a dik ait kan
den gan t eo ri M as low ak an terli hat b ah wa pekerj a yan g t ergol on g
“Y” lebih mementin g kan p emu as an k erja yan g si fatn ya psi kolo g is,
karena s ej ajar den gan t eori M aslo w yan gb erup a k ebutu han
akt uali sasi diri. Den gan d emi kian t eo ri -t eori di at as l ebih men gacu
kep ad a pem uasan k ebutuh an. Hal i ni k aren a d en gan t erp enuh in ya
keb utu han p ad a ak hi rn ya ak an m enim bul kan k epu as an.
Pro fessio nal guru di s ek ol ah ak an t erbentu k s ecara
berk el anju tan t erj ad i apabil a gu ru -gu ru memp un yai k es ep ak atan
dal am pencapai an tuj uan p end idik an di sekol ah, mem iliki ci ta-cit a
berup a t unj an gan p ro fessio nal lewat guru yan g s ud ah l u lus
sertifik asi
Untu k m em ah ami m otiv asi k erj a gu ru p erl u dik emu kakan
fakto r-fakt or yan g i k ut men entu kan mo tiv asi ters eb ut,d i s ekol ah
melip uti: a) st ru ktu r tu gas yait u tin gkat p eri n cian met od e yan g
dip ak ai untu k mel aks an ak an t u gas -tu gas d al am o rganis asi.
Struk tur t u gas d ap at men ggamb arkan b ent uk kerj as am a yan g akan
terjadi d al am o rgani s asi, b) imb al an d an h ukum an yan g d ib eri k an
kep ad a k ar yawan , Kes am aan nasib at au perl aku an yan g dit erima
kar yawan d al am o rgan isasi akan mend oro n gn ya u ntu k sal in g
bek erj as ama, c) s entralis asi k eputu san , d en gan terp us atn ya
kep utus an pada m an aj emen tin gk at at as , ak an t erj adi k es atu an
arah bagi k ar yawan dal am b ek erja, d) t ek an an p ad a p rest asi yaitu
kei n gin an atasan agar b awah an m elaks anak an p ek erjaan d en gan
bai k dan mem beri kan s umb an gan pada s asaran yan g in gin di cap ai
dal am o rgani sasi, e) t ek an an p ad a l atih an d an p en gem b an gan yai tu
upa ya-u pa ya yan g dilakuk an u ntuk m enin gk at kan kem am p uan
kar yawan d al am organisasi, f) keam an an d an resi ko bagi kar ya wan
dal am melaks an ak an tu gas, g) k et erb ukaan d an k et ertut upan
ant ara in divi du-indi vidu yan g ad a dal am o rganis asi , bai k an t ara
kar yawan d en gan at as an, maupu n an tara kar yawan d en gan
kar yawan l ain n ya, h) st atus at au kedu duk an s es eo ran g d alam
organi sasi, i) p en gakuan dan ump an b alik yan g b erhu bu n gan
den gan ket erb at as an k ar yawan unt uk men get ahui ap a yan g
yan g berh ubu n gan d en gan p en cap ai an tu juan o rgan is asi secara
fleksi bel d an kreati f.
3. Kesimpu lan d an s aran a. Kesimpu lan
Seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, bahwa abad yang
akan datang merupakan abad yang penuh denghan tantangan berupa peraingan,
namun juga mengandung peluang. Sejauh mana suatu bangsa bisa menghadapi
tantangan dan memanfaatkan peluang yang akan terjadi sangat tergantung kepada
kualitas sumber daya manusianya.
Kualitas sumber daya manusia yanmg dapat diandalkan untuk dapat
membawa bangsa Indonesia menghadap abad persaingan tersebut adalah manusia
yang berfikir kreayif, kritis, inovatif, penuh dengan prakarsa, mampu membina
kerjasama dengan berbagai pihak, mempunyai berbagai macam keterapilan
(dexterity complex), mampu mengidentifikasi permasalahan dan alternatif
pemecahannya, terbuka dan fleksibel.
Berdasarkan uraian di atas, maka pendidikn merupakan salah satu sarana
utama yang diharapkan mampu memprsiapkan sumber daya manusia yang
dipersyaratkan. Inti pendidikan adalah pada proses belajar mengajar, dan
ditentukan olek kurikulum,sarana dan prasarana.unsur-unsur tersebut hanyalah
sekedar pelengkap bagu guru dalam mengelola pem,belajaran yang berkualitas.
Ilustrasi di atas sekedar menunjukkan betapa peranan guru yang
profesional mempunyai arti yang sangat penting dalam pembangunan bangsa
terutama dalam rangka mempersiapkan manusia yan berkualitas.
Ada tiga macam kompetensi khususyang harus dimiliki oleh seorang guru
(SD), yaitu (a) kompetensi mengajar, memotivasi peserta didik dan kemampuan
mengebangkan kelas, (b) kompetensi kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk
berhubungan dan memahami orang lain/peserta didik, (c) kemampuan untuk
memberikan dukungan, yaitu kecakapan yang mengacu kepada ketangkasan
manual dan visual.
Untuk mendapatkan kemampuan profesional seperti yang disebutkan
diatas diperlukan berbagai upaya baik oleh pemerintah dan terutama oleh guru
yang bersangkutan. Untuk maksud tersebut diperlukan motivasi yang kuat sebagai
pendorong, pengaah aktifitasnya dalam meningkatkan kualitas diri dan dalam
melaksanakan tugas dan tenggungjawabnya.
b. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah diutarakan di atas,
Pertama, meningkatkan kualitas dan kompetensi guru karena guru yang berkualitas dengan dasar pendidikan yang baik akan memiliki kepampuan bekerja
yang lebih baik. Kemampuan dan kompetensinya diuji dalam sertifikasi yang
akan diikuti oleh guru baik melalui sertifikasi dalam jabatan maupun PPG
Kedua, hasil penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan penelitian lain yang lebih banyak melibatkan variabel-variabel lain dan menggunakan sampel
lebih banyak. Dengan demikian aka diperoleh jawaban yang lebih meyakinkan
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi kerja guru sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. Manajemen, Yogyakarta : BPFE, 1997.
H. Maslow, Abraham. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : Pustaka Bianaman Pressindo, 1994.
Kartono, Kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : Rajawali Pers, 1991. Kasali, Rhenald. Management Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 1994.
Nawawi, hadari. Administrasi Pendidikan. Jakrta : Gunung agung, 1995.
Pidarta, Made. Peranan Kepala Sekolah Pada Pendidikan Dasar. Jakarta Gramedia Mediasarana Indonesia, 1995.
P. Siagian, Sondang. Bunga Rampai Manajemen Modern Jakarta : Gunung Agung, 1982.
Rakhmad, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya, 1998. Sutisna, Oteng. Administasi Pendidikan. Bandung : Angkasa, 1993.
Thoha, Miftah. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Suatu Pendidikan Perilaku. Jakarta : Grafindo Persada, 1995.
Winardi. Kepemimpinan Dalam Mnajemen. Jakarta : Renika Cipta, 1990. Wahyosumidjo. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1987.