• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Penelitian Skripsi In progres

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal Penelitian Skripsi In progres"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Dampak eksploitasi Migas terhadap lingkungan hidup di Indonesia

(

studi

Kasus :

BP-LNG Tangguh Di Kabupaten Teluk

Bintuni,Papua Barat

)

“PROPOSAL PENELITIAN”

Diajukan Sebagai Syarat memperoleh Gelar Sarjana(S1)

Disusun Oleh :

FREDERIKUS KUTANGGAS

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal dengan judul dampak eksploitasi migas terhadap lingkungan hidup di Indonesia(studi Kasus: BP LNG Tangguh Di Kabupaten Teluk Bintuni

Sumber daya alam berupa minyak dan gas merupakan harta kekayaan Indonesia yang hampir sebagian besar dikelolah oleh Perusahan Multinasional,dengan beroperasi Perusahan multinasional tersebut maka tentunya banyak dampak yang telah ditimbulkan karena proses kerja yang dijalankan berhubungan langsung dengan lingkungan hidup.

Oleh karena itu. Sebagai insan intelektual yang berasal dari salah satu daerah di Indonesia yang terkenah dampak langsung beroperasinya perusahaan tersebut,penulis berminat untuk mengetahui ataupun mengkaji lebih dalam mengenai hal tersebut guna memberikan manfaat yang real kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi tersebut.

Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan proposal ini, oleh karena itu bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi hasil penelitian yang lebih baik.

Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pembaca umumnya.

Makassar,17 Agustus 2013

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………i

KATA PENGANTAR ………...….ii

DAFTAR ISI ………...iii

A. Judul penelitian……….………..……..1

B. Latar Belakang Masalah………..………...1

C. Batasan dan Rumusan Masalah ……….………..5

1. Batasan Masalah………5

2. Rumusan Masalah………..5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………..……….……...6

1. Tujuan Penelitian………6

2. Kegunaan penelitian………..6

E. Landasan Pemikiran ……….………...7

F. Metode Penelitian………..…………..14

G.

Rancangan Sistematika Pembahasan ……….……….15

(4)

PROPOSAL PENELITIAN

A. Judul Penelitian

Dampak Eksploitasi Migas Terhadap Lingkungan Hidup Di Indonesia (Studi Kasus: BP-LNG

Tangguh1 di Kabupaten Teluk Bintuni,Papua Barat)

B. Latar Belakang Masalah

Kegiatan sektor minyak dan gas dapat dibagi menjadi kegiatan hulu (upstream) yang

meliputi eksplorasi dan eksploitasi serta kegiatan hilir (downstream) yang meliputi pengolahan,

penyulingan, pemasaran, dan distrubusi. Proses eksplorasi dimulai dengan pencarian wilayah

yang mengandung cadangan minyak dan gas. Pemetaan geologi dan survey geofisika dan

seismik dilakukan untuk mengetahui daerah-daerah mana saja yang mempunyai kandungan

minyak dan gas. Berdasarkan letak sumber minyak dan gas bumi tersebut, kita mengenal 2

jenis pertambangan minyak dan gas bumi yaitu di darat (on shore) dan di lepas pantai (off

shore). Setelah ditemukan daerah yang mempunyai cadangan minyak maka dimulailah

(5)

pemasangan fasilitas produksi dan pengeboran/drilling, kemudian pengangkatan minyak,

penyulingan, proses produksi dan distribusi. Saat ini negara yang mempunyai cadangan

minyak terbesar di dunia adalah Arab Saudi dengan cadangan minyak mencapai 265 milyar

barrel. Sementara di Indonesia diperkirakan mempunyai cadangan minyak sebesar 907,3 juta

barrel dengan produksi 1.5 juta barel per hari. Pengeboran sumur minyak pertama di Indonesia

dimulai tahun 1885 dengan perusahaan yang dibentuk untuk mengambil dan mengolahnya

adalah Royal Dutch atau Shell Group yang kemudian menjadi produsen minyak utama di

Indonesia hingga Perang Dunia II. Saat ini pun Shell masih merupakan perusahaan dengan

kapasitas penyulingan terbesar di dunia dengan 4.230.000 barrel per hari. Setelah masuknya

Caltex dan Stanvac, ketiga perusahaan ini menjadikan Indonesia negara penghasil minyak

terbesar di Timur Jauh dengan produksi 63 juta barel per tahun di tahun 1940.

Wewenang pengaturan kegiatan hulu biasanya diberikan kepada perusahaan minyak milik

pemerintah seperti Petronas di Malaysia, Pamex di Meksiko, dan di Indonesia diberikan kepada

Pertamina (Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara). Setelah kemerdekaan,

Shell, Stanvac dan Caltex bekerjasama dengan pihak Indonesia untuk mengatur eksplorasi dan

eksploitasi minyak di Indonesia yang lambat laun dilepaskan sepenuhnya kepada pihak

Indonesia. Saat ini perusahaan asing tersebut mempunyai kontrak Production Sharing dengan

pembagian rente ekonomi berdasarkan persentase yang besar untuk Pertamina.

Timbulnya pemanasan global yang merupakan efek rumah kaca yang disebabkan oleh

penggunaan bahan bakar fosil menghasilkan kesepakatan antara negara-negara di dunia untuk

mengurangi tingkat emisi rumah kaca. Berdasarkan Protokol Tokyo tahun 1997 yang

merupakan kelanjutan dari kesepakatan bumi di Rio de Jeneiro, tingkat emisi rata-rata di tahun

2008 harus 5% dibawah tingkat emisi tahun 1990. Akibatnya penggunaan bahan bakar fosil

akan berkurang dan tentu saja akan berdampak bagi negara pengekspor minyak dan gas bumi

(6)

yang terikat Protokol Tokyo. Tapi hal ini tidak mempengaruhi investasi di sektor minyak dan gas,

jika selama tiga tahun terakhir tren investasi di sektor ini menunjukkan kecenderungan

menurun, maka di tahun 2003 ini diperkirakan akan naik sebesar 15%. Hal ini disebabkan

dengan ditemukannya beberapa sumber cadangan minyak dan gas bumi di beberapa daerah,

Dan salah satunya adalah BP LNG TANGGUH yang beroperasi di Kabupaten Teluk

Bintuni,Provinsi Papua Barat.

BP Indonesia(British Petroleum) merupakan perusahaan minyak dan gas bumi yang berkantor

2pusat di London, Kerajaan Inggris. BP telah beroperasi di Indonesia lebih dari 35 tahun, kini

menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, dengan investasi kumulatif lebih dari USD 5

Milyar. Akuisisi asset ARCO pada tahun 2000-an dan persetujuan dari Pemerintah Republik

Indonesia pada Maret 2005 untuk memulai konstruksi LNG Tangguh, memperbesar secara

signifikan posisi BP pada sektor energi di Indonesia. Saat ini BP Indonesia memiliki karyawan

lebih dari 1.000 orang, yang sebagian besar berada di Jakarta dan Papua Barat. BP Indonesia

kemudian membangun LNG Tangguh.

Tangguh adalah mega-proyek yang membangun kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua

Barat, untuk menampung gas alam yang berasal dari beberapa Blok di sekitar Teluk Bintuni,

seperti Blok Berau, Blok Weriagar dan Blok Muturi. LNG Tangguh ini melengkapi pengilangan

gas yang sudah ada di Indonesia, yaitu di LNG Arun, Aceh dan LNG Bontang, Kalimantan

Timur.

Proyek LNG Tangguh mulai dibangun sesuai dengan persetujuan akhir dari Pemerintah

Republik Indonesia dan partner pada bulan Maret 2005. Proyek ini kini sedang tahap akhir

pembangunan, dengan pengapalan komersial perdana pada akhir kwartal ke-2 tahun 2009.

2http://id.wikipedia.org/wiki/BP_Indonesia

(7)

Proyek ini meliputi kegiatan pengeboran gas dari enam lapangan untuk menarik cadangan gas

sekitar 14,4 triliun kaki kubik melalui dua anjungan lepas pantai yang terletak di Teluk Bintuni.

Dari dua anjungan tersebut, gas akan mengalir melalui pipa bawah laut menuju fasilitas proses

LNG di pantai selatan teluk. Dari sana, LNG akan dibawa ke pasar energi menggunakan tanker

LNG. Proyek LNG Tangguh ini terletak di Teluk Bintuni yang berada di daerah kepala burung

Pulau Papua. Dari Jakarta, membutuhkan waktu tempuh sekitar tujuh jam perjalanan udara

untuk sampai ke lokasi.LNG Tangguh telah memperoleh empat kontrak jangka panjang dengan

Fujian LNG di Cina, K-Power dan POSCO di Korea, serta Sempra Energy di Meksiko. Melalui

saham kepemilikan dalam kontrak kerja sama (KKS), BP memiliki 37,16% dari Tangguh.

Pemegang saham lainnya, yaitu:

 MI Berau B.V. (dimiliki Mitsubishi Corporation dan INPEX Corporation) sebesar 16,30%

 CNOOC Muturi Limited dan CNOOC Wiriagar Overseas Limited dengan bagian 13,90%

 Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd (dimiliki oleh Nippon Oil Exploration Limited dan

Japan Oil, Gas and Metals National Corporation) dengan bagian 12,23%

 KG Berau/KG Wiriagar (dimiliki oleh Kanematsu Corporation, Overseas Petroleum

Corporation, anak perusahaan dari Mitsui & Co., Ltd., dan Japan Oil, Gas and Metals

National Corporation) dengan bagian 10,0%

 LNG Japan Corporation (dimiliki oleh Sumitomo Corporation dan Sojitz Corporation)

dengan bagian 7,35%

Konsorsium KBR (melalui anak perusahaan di Indonesia PT. Brown & Root Indonesia, JGC

(8)

proses tender terbuka yang kompetitif sebagai kontraktor utama untuk pembangunan fasilitas

darat LNG Tangguh. Secara bersama-sama mereka dikenal dengan nama Konsorsium KJP.

Dua rekanan lainnya di Proyek Tangguh adalah General Electric dan Saipem - kedua

perusahaan ini memiliki pengalaman dalam proyek besar di berbagai negara. GE akan

menyediakan turbin dan kompresor utama untuk mengalirkan gas dari penampung ke LNG,

sedangkan Saipem, pemimpin dunia dalan konstruksi lepas pantai, bertanggung jawab untuk

semua konstruksi lepas pantai dan bawah laut di Proyek Tangguh.

C. Batasan Dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Dunia internasional yang semakin terintegrasi dengan hadirkan berbagai actor non Negara

dalam berinterasi melewati lintas batas Negara dalam hal ini MNC British Petroelum(BP) yang

melakukan operasi dibidang Minyak dan Gas alam cair di berbagai negara termasuk indonesia

dengan membangun proyek LNG tangguh Di Kabupaten Teluk Bintuni tepatnya di wilayah

Kampung Tanah merah maka tentunya banyak dampak dan pengaruh yang dapat ditimbulkan

akibat dari pengoperasian salah satu MNC tersebut.sehingga pada penelitian ini penulis

memfokuskan ataupun membatasi penelitian ini pada dampak eksploitasi minyak dan gas

Proyek LNG Tangguh terhadap lingkungan hidup disekitar area yang terkena dampak langsung

pengoperasian Perusahaan tersebut.

(9)

Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian tersebut antara lain sebagai

Berikut :

1. Bagaimana proses Proses ekploitasi migas yang dilakukan BP-LNG Tangguh?

2. Bagaimana langkah-langkah BP-LNG Tangguh untuk menjaga kelestarian Lingkungan

disekitar area Perusahaan?

3. Bagaimana Dampak langsung maupun tidak langsung yang terjadi terhadap lingkungan

hidup di sekitar LNG Tangguh akibat beroperasinya perusahaan tersebut?

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan Penelitian antara lain :

1. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh BP-LNG Tangguh terhadap

Lingkungan hidup disekitar area yang terkenah dampak langsung?

2. Untuk mengetahui langkah-langkah yang telah di lakukan BP-LNG Tangguh dalam

menanggulangi dampak negative terhadap Lingkungan Hidup di Indonesia Khususnya di

area LNG Tangguh beroperasi?

2. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan pengetahuan tambahan kepada masyarakat yang berada di sekitar area

perusahan BP-LNG Tangguh agar berhati-hati terhadap dampak negative beroperasinya

(10)

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi Perusahaan tersebut untuk terus melakukan ataupun

mengambil langkah-langkah inovatif untuk mencegah dampak buruk terhadap

lingkungan hidup tersebut.

3. Sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk mengikuti ujian skripsi guna memperoleh

gelar sarjana pada Program studi Hubungan Internasional, Jurusan Ilmu Politik, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas “45” Makassar.

E. Landasan Pemikiran 3

Sejak berakhirnya Perang dunia II ,fenomena politik ekonomi internasional mencatat

perkembangan baru yang ditandai dengan munculnya actor-aktor nonnegara yang ikut

memainkan peran yang penting dalam hubungan ekonomi lintas batas Negara.salah satu actor

non Negara yang paling menonjol adalah PMN atau Multinational Corporations(MNC) atau

sering disebut perusahaan multinasional tidak pelak dewasa ini memainkan peran yang penting

dalam tata perekonomian global.perubahan drastic terhadap perekonomian global ditandai

dengan adanya globalisasi ekonomi yang menurut lairson dan skidmore disebut sebagai era

dimana system breeton Woods dengan fixed exchange rate-nya tumbang dan juga jatuhnya

control atas produksi minyak dari Negara-negara barat.

Melihat terjadinya perubahaan tata perekonomia global,MNCs sering sekali disebut sebagai

agen globalisasi.John H Dunning mengatakan,MNCs dalam melakukan aktivitasnya tidak hanya

terbatas pada sector produksi akan tetapi MNCs pun memainkan peranan yan penting dalam

sector barang dan jasa.Tidak dapat dipungkiri terjadinya perpindahan barang dan jasa secara

internasional melibatkan banyak sekali peran MNCs.Data statistic menunjukan pada akhir

1990-an,terdapat sekitar 53.000 MNCs di dunia dengan 450.000 anak perusahaan diberbagai

(11)

belahan Negara didunia.Jumlah ini kemudian bertambah menjadi 63.000 MNCs dengan sekitar

690.000 anak perusahaan pada tahun 1998.hal ini tentu saja menunjukan bahwa pertumbuhan

MNCs yang sedemikian cepat dipandang sebagai actor penting lain selain Negara dalam

perekonomian global. British Petroleum yang merupakan salah satu MNCs yang bergerak di

bidang usaha perminyakan telah banyak membuka cabangnya diberbagai Negara didunia salah

satunya Indonesia.sebagai salah satu Negara berkembang kehadiran MNCs Seperi BP dengan

proyek megahnya yaitu LNG(liquit Natural Gas) yang telah melakukan eksploitasi minyak dan

gas disalah satu daerah di Indonesia maka tentunya dalam pelaksanaan ekploitasi tersebut

mereka telah berhubungan secara langsung dengan lingkungan hidup yang yang menjadi

sumber kehidupan seluruh makhluk hidup.

Dimana Lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada disekitar

manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik serta saling mempengaruhi

antara satu komponen dengan komponen lainnya.selanjutnya Pengertian lingkungan hidup

menurut Undang-Undang no 23 tahun 2007 adalah kesatuan ruang dengan semua benda atau

kesatuan makhluk hidup dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan

kesejaterahan manusia maupun makhluk hidup lainnya yang ada disekitarnya.

Lingkungan hidup yang akhir-akhir ini menjadi perhatian berbagai Negara didunia tentang

bagaimana menyelamatkan bumi dari berbagai bencana alam yang akan dan telah terjadi

akibat adanya berbagai aktivias manusia maka penting untuk mengkaji berbagai dampak yang

timbul terhadap lingkungan hidup di area LNG Tangguh Kabupaten Teluk Bintuni,berhubung

sebagain besar area Eksploitasi Minyak berada di area laut sehingga tentunya berdampak

langsung terhadap ekosistem yang berada dikawasan tersebut,sehingga diperlukan suatu

penelitian sehingga menjadi perhatian bersama untuk tetap menjaga lingkungan hidup tersebut

karena merupakan tempat dimana masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat dipapua

(12)

Lingkungan hidup dibumi ini merupakan sesuatu yang sangat kompleks karena ketika telah

di cemari ataupun rusak maka sangat sulit untuk memperbaikinya walaupun mungkin bisa tetapi

tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama,dan tentunya mempunyai dampak yang sangat

besar bagi kelangsungan makluk hidup.dimana berikut beberapa teori tentang etika lingkungan

hidup.

1. Teori Antroposentrisme,Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang 4manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap

yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam

kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung.

Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai

nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan

mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia.

Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan

kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam

tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.

2. Teori Ekosentrisme ,Ekosentrisme Berkaitan dengan etika lingkungan yang lebih luas.

Berbeda dengan biosentrisme yang hanya memusatkan pada etika pada biosentrisme, pada

kehidupan seluruhnya, ekosentrisme justru memusatkan etika pada seluruh komunitas ekologis,

baik yang hidup maupun tidak. Karena secara ekologis, makhluk hidup dan benda-benda

abiotis lainnya saling terkait satu sama lain. Oleh karenanya, kewajiban dan tanggung jawab

moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup. Kewajiban dan tanggung jawab moral yang

sama juga berlaku terhadap semua realitas ekologis.

(13)

3. Teori Egosentris,Etika yang mendasarkan diri pada berbagai kepentingan individu (self).

Egosentris didasarkan pada keharusan individu untuk memfokuskan diri dengan tindakan apa

yang dirasa baik untuk dirinya. Egosentris mengklaim bahwa yang baik bagi individu adalah

baik untuk masyarakat. Orientasi etika egosentris bukannya mendasarkan diri pada narsisisme,

tetapi lebih didasarkan pada filsafat yang menitikberatkan pada individu atau kelompok privat

yang berdiri sendiri secara terpisah seperti “atom sosial” (J. Sudriyanto, 1992:4). Inti dari

pandangan egosentris ini, Sonny Keraf (1990:31) menjelaskan:

Bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan

pribadi dan memajukan diri sendiri.Dengan demikian, etika egosentris mendasarkan diri pada

tindakan manusia sebagai pelaku rasional untuk memperlakukan alam menurut insting “netral”.

Hal ini didasarkan pada berbagai pandangan “mekanisme” terhadap asumsi yang berkaitan

dengan teori sosial liberal.

4. Teori Biosentrisme, Teori Biosentrisme mengagungkan nilai kehidupan yang ada pada

ciptaan, sehingga komunitas moral tidak lagi dapat dibatasi hanya pada ruang lingkup manusia.

Mencakup alam sebagai ciptaan sebagai satu kesatuan komunitas hidup (biotic community).Inti

pemikiran biosentrisme adalah bahwa setiap ciptaan mempunyai nilai intrinsik dan

keberadaannya memiliki relevansi moral. Setiap ciptaan (makhluk hidup) pantas mendapatkan

keprihatinan dan tanggung jawab moral karena kehidupan merupakan inti pokok dari konsern

moral. Prinsip moral yang berlaku adalah “mempertahankan serta memlihara kehidupan adalah

baik secara moral, sedangkan merusak dan menghancurkan kehidupan adalah jahat secara

moral”(Light,2003:109).

Biosentrisme memiliki tiga varian, yakni, the life centered theory (hidup sebagai pusat),

yang dikemukakan oleh Albert Schweizer dan Paul Taylor, land ethic (etika bumi), dikemukakan

oleh Aldo Leopold, dan equal treatment (perlakuan setara), dikemukakan oleh Peter Singer dan

(14)

5. Etika Homosentri Etika homosentris mendasarkan diri pada kepentingan sebagian

masyarakat. Etika ini mendasarkan diri pada berbagai model kepentingan sosial dan

pendekatan antara pelaku lingkungan yang melindungi sebagian besar masyarakat manusia.

Etika homosentris sama dengan etika utilitarianisme, jadi, jika etika egosentris

mendasarkan penilaian baik dan buruk suatu tindakan itu pada tujuan dan akibat tindakan itu

bagi individu, maka etika utilitarianisme ini menilai baik buruknya suatu tindakan itu berdasarkan

pada tujuan dan akibat dari tindakan itu bagi sebanyak mungkin orang. Etika homosentris atau

utilitarianisme ini sama dengan universalisme etis. Disebut universalisme karena menekankan

akibat baik yang berguna bagi sebanyak mungkin orang dan etis karena ia menekankan akibat

yang baik. Disebut utilitarianisme karena ia menilai baik atau buruk suatu tindakan berdasarkan

kegunaan atau manfaat dari tindakan tersebut (Sonny Keraf, 1990:34).

Seperti halnya etika egosentris, etika homosentris konsisten dengan asumsi

pengetahuan mekanik. Baik alam mau pun masyarakat digambarkan dalam pengertian organis

mekanis. Dalam masyarakat modern, setiap bagian yang dihubungkan secara organis dengan

bagian lain. Yang berpengaruh pada bagian ini akan berpengaruh pada bagian lainnya. Begitu

pula sebaliknya, namun karena sifat uji yang utilitaris, etika utilitarianisme ini mengarah pada

pengurasan berbagai sumber alam dengan dalih demi kepentingan dan kebaikan masyarakat

(J. Sudriyanto, 1990:16).

6. Etika Ekosentris,Etika ekosentris mendasarkan diri pada kosmos. Menurut etika ekosentris

ini, lingkungan secara keseluruhan dinilai pada dirinya sendiri. Etika ini menurut aliran etis

ekologi tingkat tinggi yakni deep ecology, adalah yang paling mungkin sebagai alternatif untuk

memecahkan dilema etis ekologis. Menurut ekosentrisme, hal yang paling penting adalah tetap

bertahannya semua yang hidup dan yang tidak hidup sebagai komponen ekosistem yang sehat,

seperti halnya manusia, semua benda kosmis memiliki tanggung jawab moralnya sendiri (J.

(15)

Menurut etika ini, bumi memperluas berbagai ikatan komunitas yang mencakup “tanah,

air, tumbuhan dan binatang atau secara kolektif, bumi”. Bumi mengubah perah “homo sapiens”

dari makhluk komunitas bumi, menjadi bagian susunan warga dirinya. terdapat rasa hormat

terhadap anggota yang lain dan juga terhadap komunitas alam itu sendiri (J. Sudriyanto,

1992:2-13). Etika ekosentris bersifat holistik, lebih bersifat mekanis atau metafisik.

7. TEOSENTRISME,Teosentrisme merupakan teori etika lingkungan yang lebih memperhatikan

lingkungan secara keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan. Pada

teosentrism, konsep etika dibatasi oleh agama (teosentrism) dalam mengatur hubungan

manusia dengan lingkungan. Untuk di daerah Bali, konsep seperti ini sudah ditekankan dalam

suatu kearifan lokal yang dikenal dengan Tri Hita Karana (THK), dimana dibahas hubungan

manusia dengan Tuhan (Parahyangan), hubungan manusia dengan manusia (Pawongan) dan

hubungan manusia dengan lingkungan (Palemahan).

8. Teori Nikomakea Teori Nikomakea (bahasa Inggris: 'Nicomachean Ethics'), atau Ta Ethika,

adalah karya Aristoteles tentang kebajikan dan karakter moral yang memainkan peranan

penting dalam mendefinisikan etika Aristoteles. Kesepuluh buku yang menjadi etika ini

didasarkan pada catatan-catatan dari kuliah-kuliahnya di Lyceum dan disunting atau

dipersembahkan kepada anak lelaki Aristoteles, Nikomakus.Teori Nikomakea memusatkan

perhatian pada pentingnya membiasakan berperilaku bajik dan mengembangkan watak yang

bajik pula. Aristoteles menekankan pentingnya konteks dalam perilaku etis, dan kemampuan

dari orang yang bajik untuk mengenali langkah terbaik yang perlu diambil. Aristoteles

berpendapat bahwa eudaimonia adalah tujuan hidup, dan bahwa ucaha mencapai eudaimonia,

bila dipahami dengan tepat, akan menghasilkan perilaku yang bajik.

9. Zoosentrisme,Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah

(16)

mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan. Sehingga bagi para

penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan salah satu standar moral.

Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to Animals, perasaan senang dan menderita

mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.

10. antroposentris,antroposentris yang menekankan segi estetika dari alam dan etika

antroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus. Etika ekologi dangkal yang

berkaitan dengan kepentingan estetika didukung oleh dua tokohnya yaitu Eugene Hargrove dan

Mark Sagoff. Menurut mereka etika lingkungan harus dicari pada aneka kepentingan manusia,

secara khusus kepentingan estetika. Sedangkan etika antroposentris yang mementingkan

kesejahteraan generasi penerus mendasarkan pada perlindungan atau konservasi alam yang

ditujukan untuk generasi penerus manusia. Etika yang antroposentris ini memahami bahwa

alam merupakan sumber hidup manusia. Etika ini menekankan hal-hal berikut ini : Manusia

terpisah dari alam, Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan

tanggung jawab manusia. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya,

Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia , Norma utama

adalah untung rugi. Mengutamakan rencana jangka pendek. Pemecahan krisis ekologis melalui

pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin , Menerima secara positif

(17)

F. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang akan penulis gunakan adalah deskriptif dimana penulis akan

menggambarkan dan menguraikan fakta-fakta yang ditemui dalam penelitian berkaitan

dengan dampak eksploitasi Migas oleh BP Terhadap kelangsungan lingkungan hidup

diarea tersebut.

2. Jenis Dan Sumber Data

Data yang penulis gunakan dalam penelitian skripsi ini terdiri dari data sekunder. Data

sekunder berasal dari pengumpulan data yang penulis lakukan selama penelitian, dari

berbagai sumber yaitu berupa buku, laporan-laporan, terbitan berkala dan dari sumber

lain yang relevan. Adapun data sekunder yang dibutuhkan antara lain :

a. Data dampak eksploitas Migas oleh BP terhadap lingkungan hidup di Kabupaten

Teluk Bintuni

b. Langkah-langkah antisipatif dan pencegahan yang telah dilakukan oleh BP untuk

mencegah terjadinya kerusakan Lingkungan Hidup

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

(18)

di lokasi BP tangguh. Adapun tempat-tempat yang dijadikan tempat pengumpulan data

antara lain :

a. Internet,dengan mengunjungi website BP

b. Kampung weriagar dan Tanah Merah ( area yang terkenda dampak langsung)

c. Base Camp BP-LNG Tangguh

4. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian adalah analisis kualitatif,

dimana analisis data diarahkan pada data non-matematis. Analisis ini dilakukan

terhadap data sekunder berupa cuplikan, kutipan, dokumen atau dan pengamatan

langsung beroperasinya BP-LNG Tangguh yang didukung oleh angka-angka. Adapun

tampilan data kuantitatif dalam penelitian ini adalah untuk memperkuat analisis

kualitatifnya.

G. Rancangan Sistematika Pembahasan

Hasil penelitian dan hasil analisis data penelitian ini akan disusun dalam karya tulis

ilmiah (skripsi), dengan rancangan sistematika sebagai berikut :

a. Bab Pertama, yaitu pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka konseptual dan metode

penelitian.

b. Bab Kedua, yaitu tinjauan pustaka, berisi penelusuran kepustakaan dan literatur tentang

konsep MNC, konsep Lingkungan hidup

c. Bab Ketiga, yaitu gambaran umum objek penelitian, berisi gambaran umum BP-LNG

(19)

d. Bab Keempat, yaitu, analisis hasil penelitian, berisi tentang Dampak Eksploitasi Migas

terhadap Lingkungan Hidup

e. Bab Kelima, yaitu penutup, berisi kesimpulan dan saran-saran

f. Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

P Herman Yulius,Transformasi dalam STUDI HUBUNGAN INTERNASIOANAL,Jogyakarta,

Graha Ilmu,2007

Hadiwinata Bob Sugeng,Politik Bisnis Internasional,Yogyakarta,Kanisius 2002

Rudy, T May, Hubungan Internasional Kontemporer dan Masalah-Masalah Global, Bandung:

PT Refika Aditama, 20011.

INTERNET

- http://www.bp.com diakses pada tanggal 17 Agustus 2013

- http://www.pitikkedu.net/2012/11/pengertian-lingkungan-hidup.html diakses pada tanggal

(20)

Referensi

Dokumen terkait