• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN ELEMEN MENTAL MAP LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN ELEMEN MENTAL MAP LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Jalur Sirkulasi ( Paths )

Kawasan Kampus UI memiliki jalur sirkulasi (paths) berupa jalan-jalan yang berfungsi sebagai sarana transportasi darat. Terdapat tiga jenis jalur sirkulasi di UI yaitu jalur kendaraan bermotor, jalur sepeda, dan jalur pejalan kaki. Secara umum jalur-jalur yang ada di sini dalam kondisi baik dan memiliki karakteristik masing-masing yang berbeda. Lima obyek paths yang menonojol yaitu Jl. Prof Dr. Mr. Supomo, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Jl. Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegoro, Jl. Prof. Dr. R. Slamet Imam Santoso dan jalur sepeda (Gambar 7).

Jalan Raya Universitas Indonesia atau saat ini bernama Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo adalah jalan masuk dan keluar utama di Kawasan Kampus UI yang dilalui rute Bis Kuning. Jalan ini terletak di bagian depan setelah pintu masuk utama yang menghubungkan jalan raya dari luar kampus dengan persimpangan Jl. Prof. Mr. Djokosoetono dan Jl. Prof. Dr. R. Slamet Imam Santoso. Jalan ini terdiri dari dua arah masing-masing dengan dua jalur dan dibatasi median jalan. Letaknya yang strategis dan sebagai jalan utama, membuat intensitas kendaraan yang melewati jalan ini tinggi namun jarang terjadi kemacetan. Pada sisi Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo terdapat beberapa bangunan seperti Stasiun Kereta UI, Halte Bis Kuning dan di ujung jalan ini merupakan persimpangan yang ditengahnya terdapat Monumen Makara UI. Pada sisi kanan jalan ketika kita melewati jalan ini dari arah luar kampus menuju ke dalam terdapat tepian hutan raya kota dengan komposisi vegetasi yang menimbulkan kesan alami. Median jalan diisi dengan komposisi semak dan pohon palem raja (Roystonea regia) sebagai tanaman pengarah dan berfungsi sebagai jalur hijau. Jalan ini memiliki pedestrian pada sebagian sisi jalan serta memiliki jalur sepeda pada kanan jalan.

Jalan Raya Ilmu Kesehatan atau saat ini menjadi Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan adalah jalan utama yang menghubungkan Jl. Prof. Mr. Djokosoetono dan Jl. Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegro dan dilalui rute bis kuning. Jalan ini terdiri dari dua arah masing-masing dengan dua jalur dan dibatasi median jalan. Pada sisi

(2)
(3)

jalan terdapat Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat, Keperawatan dan terdapat Pusat Pelayanan Kesehatan Mahasiswa. Namun di jalan ini terdapat beberapa lahan kosong yang ditumbuhi ilalang. Pada median jalan terdapat pohon damar (Aghatis dammara) dengan ketinggian antara 1,5 meter sampai 3 meter yang berfungsi sebagai tanaman pengarah. Selain itu di kanan kiri jalan terdapat pohon kihujan (Samanea saman), palem raja (Roystonea regia) dan flamboyan (Delonix

regia).

Jalan Raya MIPA dan Teknik atau saat ini menjadi Jl. Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegoro dan Jl. Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro merupakan jalan utama yang dilalui bis kuning. Jalan ini menghubungkan Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan dan Jl. Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Jalan ini terdiri dari dua arah, masing-masing dengan dua jalur dan dibatasi oleh median jalan. Di sepanjang jalan ini terdapat Gedung Fakultas MIPA dan Fakultas Teknik serta terdapat Laboratorium Parang Topo. Pada median jalan terdapat vegetasi kombinasi antara damar (Aghatis dammara) dengan glodogan tiang (Polyalthia longifolia) dengan pola penanaman sebagai tanaman pengarah dan berfungsi sebagai jalur hijau.

Jalan Raya Ilmu Sosial Humaniora atau saat ini berubah menjadi Jl. Prof. Dr. R. Slamet Imam Santoso merupakan jalan utama dan dilalui rute bis kuning. Jalan ini menghubungkan Jl. Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro dan Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo. Jalan ini terdiri dari dua arah masing-masing dengan dua jalur dan dibatasi oleh median jalan. Di Jalan ini terdapat bangunan Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan Fakultas Psikologi. Pada median jalan terdapat pohon angsana (Pterocarpus indicus) dengan fungsi penanaman pengarah sekaligus peneduh karena memiliki tajuk yang lebar.

Jalur sepeda memiliki lebar sekitar dua meter dan dapat dilalui oleh dua sepeda yang berpapasan. Jalur ini memiliki permukaan yang terbuat dari konblok berwarna merah sehingga tidak licin. Jalur ini dibuat mengitari semua obyek yang terdapat di UI tanpa terputus. Hal ini dilakukan agar memberi kemudahan bagi pengguna untuk dapat mendatangi sebuah obyek kemudian menuju obyek yang lainnya. Selain itu, pola ini juga bermanfaat untuk menjamin keamanan bagi pengendara sepeda.

(4)

Batas Wilayah ( Edges )

Terdapat lima obyek edges yang menonjol di UI yaitu Danau Mahoni,

Batas Tepi Selatan Hutan Kota, Rel Kereta Jabodetabek, Jl. Margonda Raya dan Pagar Batas Sekeliling UI (Gambar 8). Danau Mahoni merupakan salah satu danau alami yang terdapat di UI dengan luas 43.745 m2. Danau ini memiliki potensi pemandangan yang baik karena kealamiannya dijaga dan dirawat. Danau ini memisahkan Kawasan Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi dengan Kawasan Rumpun Ilmu Sosial Humaniora yang lainnya (FISIP, FP,FH, FIB) dan Fakultas MIPA. Untuk mengunjungi danau ini dapat melalui Fakultas Ekonomi, Teknik atau Ilmu Budaya. Danau ini biasanya dimanfaatkan sebagai tempat beristirahat dan rekreasi bagi sebagian kecil mahasiswa dan masyarakat sekitar.

Batas tepi selatan Hutan Kota UI (dekat kandang rusa) merupakan pembatas area hutan kota dengan area pendidikan UI secara umum dan secara khususnya berbatasan langsung dengan FISIP dan Fakultas Psikologi. Pada batas tepi hutan kota ini kita dapat melihat kombinasi vegetasi dengan beragam ketinggian dan tajuk sehingga memberikan kesan alami. Edge ini berbentuk linier memanjang dari arah Fakultas Ekonomi ke arah Fakultas Psikologi. Tepat di depan FISIP terdapat kandang rusa, fasilitas halte, shelter sepeda dan parkiran mobil. Selain itu pada daerah ini juga terdapat jalan setapak bagi pejalan kaki yang menghubungkan Fakultas-Fakultas Rumpun Ilmu Sosial Humaniora dan Stasiun Universitas Indonesia sehingga pada waktu-waktu tertentu memiliki intensitas penggunaan yang tinggi.

Jl. Margonda Raya merupakan jalan utama yang berada di Kota Depok yang memiliki panjang 5,2 km dan terdiri dari dua arah dengan masing-masing dua jalur. Jalan ini membatasi Kawasan Kampus UI dengan Kecamatan Beji dan Pancoran Mas. Di jalan ini terdapat banyak pusat perbelanjaan yang menjadi tujuan wisata masyarakat sekitar, sehingga jalan ini memiliki intensitas penggunaan yang tinggi. Selain itu di jalan ini terdapat Terminal Depok sehingga banyak kendaraan umum seperti angkot dan bus melewatinya.

Rel kereta listrik Bogor-Depok-Jakarta adalah jalur transportasi darat yang sudah ada sejak pemerintahan Kolonial Belanda. Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda jalur ini berfungsi sebagai akses utama mobilisasi orang-orang

(5)
(6)

Belanda di Jakarta untuk berwisata ke Bogor dan sebaliknya jalur ini digunakan sebagai mobilisasi bahan baku produksi dari Bogor dan Sukabumi ke Jakarta. Bahkan jalur kereta ini tetap menjadi alat transportasi vital bagi masyarakat Jabodetabek hingga saat ini. Ketika melintasi jalur ini di kawasan Universitas Indonesia mulai dari Stasiun Universitas Pancasila-Stasiun UI-Stasiun Pondok Cina begitu juga sebaliknya dikanan-kiri kita akan melihat banyak vegetasi dengan berbagai macam jenis. Vegetasi ini berfungsi sebagai zona penyangga aktivitas transportasi kereta terhadap lingkungan disekitarnya. Idealnya zona penyangga ini memiliki ketebalan tertentu dengan variasi ketinggian dan terintegrasi dengan rel kereta sehingga mampu menjadi screening dan pereduksi suara yang dihasilkan kereta bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Pagar batas sekeliling UI memiliki banyak variasi, baik dari model yang digunakan, material, ketinggian dan warnanya. Pagar ini rata-rata memiliki ketinggian dua meter. Pagar batas di area hutan kota terbuat dari bahan besi yang dicat warna hijau dan disangga oleh beton yang dicat putih-krem warna. Sedangkan pagar batas yang berada didekat rel kereta terbuat dari besi baja dengan bentuk celah kotak-kotak dan berwarna kuning tua sesuai dengan warna tema warna UI yaitu kuning.

Bagian Wilayah Kampus (Districts)

Terdapat lima obyek districts yang menonjol di UI yaitu Area Hutan Kota

UI, Asrama Mahasiswa UI dan Wisma Makara, Kompleks Kampus Rumpun Ilmu Kesehatan, Kompleks Kampus Rumpun Ilmu MIPA dan Teknik, dan Kompleks Kampus Rumpun Ilmu Sosial Humaniora (Gambar 9). Universitas Indonesia memiliki hutan kota dengan luas 100 hektar dan di dalamnya terdapat berbagai macam jenis vegetasi ekosistem hutan dari seluruh belahan nusantara yang berjumlah 130 jenis. Kawasan ini direncanakan dan didesain oleh Tarsoen Waryono dari Departemen Kehutanan pada tahun 1985. Bagian tengah hutan ini terdapat tiga buah danau alami yakni Danau Puspa, Ulin dan Salam. Sebagai RTH, hutan kota ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas lingkungan Kota Depok dan sekitarnya dalam hal menyediakan daerah resapan air, memproduksi oksigen, menyediakan habitat satwa, menyerap CO2, menyediakan tempat rekreasi

(7)

dan berbagai manfaat lainnya. Pada akhir pekan dan liburan, hutan kota ini sering dimanfaatkan oleh mahasiswa dan penduduk sekitar untuk rekreasi dan berolahraga namun pada hari kerja kawasan ini jarang didatangi oleh pengunjung.

Bagian paling utara dari Kawasan UI ini terdapat zona tempat tinggal yang terdiri dari Kompleks Asrama Mahasiswa UI dan Wisma Makara. Kompleks Asrama Mahasiswa UI merupakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa tingkat satu dan dua dari luar Jabodetabek. Asrama ini memiliki enam blok dengan jumlah 1250 kamar. Fasilitas yang terdapat di asrama adalah kantin,

laundry, mushola, tempat parkir, haltes bus kuning, dan shelter sepeda. Wisma

merupakan akomodasi sementara bagi tamu dari luar. Bangunan ini memiliki empat lantai.

Kompleks Kampus Rumpun Ilmu Kesehatan terdiri dari Fakultas Ilmu Keperawatan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat yang letaknya saling bersebrangan. Kedua Kampus ini memiliki pintu masuk utama di Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan. Gedung Utama Fakultas Ilmu Keperawatan memiliki tinggi lima lantai dengan bentuk Arsitektur Tradisonal Jawa seperti bangunan di UI pada umumnya sedangkan gedung utama Fakultas Kesehatan Masyarakat memiliki tinggi tiga lantai. Dinding bangunan merupakan kombinasi cat putih dan merah bata karena bagian luar dinding terdiri dari susunan bata. Vegetasi yang banyak ditemukan di sini adalah pohon damar, angsana, palem raja, biola cantik dan semak berbunga seperti bougenvil, soka dan canna.

Distrik Kampus Rumpun MIPA dan Teknik memiliki letak yang terpisah cukup jauh. Kedua kampus ini dipisahkan oleh Danau Mahoni dan Stadion UI namun dihubungkan oleh Jl. Prof. Dr. Sudjono D. Pusponegoro dan Jl. Prof. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro. Fakultas MIPA memiliki 10 Gedung Utama yang terdiri dari gedung kuliah, auditorium, dan dekanat. Selain itu, terdapat beberapa laboratorium di bagian barat kampus ini. Sedangkan Fakultas Teknik memiliki 11 gedung utama dan salah satunya adalah gedung baru yakni Engineering Center. Pada bagian belakang kampus ini terdapat sebuah Lapangan olahraga indoor. Warna dinding bangunan berwarna merah bata.

(8)
(9)

Kompleks Kampus Rumpun Ilmu Sosial Humaniora terdiri dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Psikologi (FP), Fakultas Hukum (FH), dan Fakultas Ekonomi (FE). Kompleks ini terkonsentrasi pada bagian depan kampus sehingga dekat dengan gerbang utama. Pusat Studi Jepang (PSJ) juga terletak di dalam kompleks ini. Model arsitektur bangunan menggunakan Arsitektur Tradisional Jawa seperti bangunan di kawasan UI pada umumnya namun di distrik ini terdapat variasi-variasi dengan menggabungkan arsitektur moderen.

Pusat Aktivitas (Nodes)

Balairung UI merupakan salah satu node yang menonjol di UI, selain Gymnasium UI, Japanese Student Center (JSC), Stadion UI dan Stasiun UI (Gambar 10). Balairung ini menggunakan Arsitektur Tradisional Jawa, hal ini terlihat dari bentuk atapnya yang memakai model tajug. Gedung ini merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan upacara penganugerahan ijazah bagi wisudawan selain itu sering digunakan sebagai tempat pameran-pameran dan disewa untuk resepsi perkawinan. Gedung ini memiliki kapasitas pengguna yang besar terlihat dari luas bangunan. Balairung UI terletak berdekatan dengan PAU dan Mesjid Ukhuwah Islamiyah yang kesemuanya mengitari Danau Kenanga. Gedung ini dapat dikatakan berada di tempat yang strategis karena di depannya terdapat tempat transit kendaraan seperti Stasiun Pondok Cina, dua buah halte bis kuning dan shelter sepeda.

Gymnasium UI adalah tempat bagi mahasiswa atau dosen melakukan kegiatan olahraga indoor yang terletak di Jl. Dr. Ir. Soemantri Brodjonegoro dan dekat dengan Stadion UI. Olahraga yang dapat dilakukan disini adalah senam, bulu tangkis, dan voli, baik untuk kejuaraan antar fakultas atau tempat latihan rutin program ekstrakulikuler. Ruang olahraga indoor ini dapat menampung penonton sebanyak 300 orang. Di sekitar banguan ini banyak terdapat pohon beringin (Ficus sp.). Bangunan ini memiliki warna kelabu pada atap dan hijau pada badannya.

Pusat Studi Jepang (PSJ) adalah pusat untuk melakukan studi atau mempelajari tentang Jepang. Bangunan ini terletak di depan Fakultas Ilmu Budaya

(10)

di Jl. Prof. Selo Soemardjan. Masyarakat di luar UI lebih mengenal PSJ ini sebagai tempat untuk seminar, pelatihan dan lokakarya. Kompleks bangunan ini memiliki lima gedung utama yang terdiri dari ruang perpustakaan, kuliah dan ruang serba guna. Vegetasi yang terdapat disekitar di bangunan ini adalah palem,

Acalypha macrophylla, dan soka.

Stadion UI adalah tempat pertunjukkan olahraga sepakbola dan atletik mahasiswa UI yang dapat menampung kurang lebih 500 orang penonton dengan dua tribun menggunakan atap serta terdapat tribun khusus ofisial dan pemain cadangan. Kegiatan yang dilakukan ditempat ini biasanya berlangsung pada waktu pagi dan sore hari. Sebelum pintu masuk stadion ini terdapat sebuah water feature yang menarik dengan material batu alam berbentuk tiga undakan dan puncaknya dipompakan air untuk dialirkan menuju tiap undakan dibawahnya. Water feature ini berfungsi sebagai penghias dari stadion. Suasana asri juga dapat dirasakan di sini karena di sekitar pagar pembatas stadion terdapat bukit-bukit kecil dari hamparan rumput kemudian ditepinya terdapat pohon-pohon. Setelah direnovasi pada bagian pintu masuk dan papan namanya, saat ini stadion memiliki kesan moderen karena dinding pintu masuk menggunakan batu alam berwarna kelabu dikombinasikan dengan papan nama yang terbuat dari material besi berwarna perak.

Stasiun Universitas Indonesia adalah salah satu pusat transit transportasi yang terdapat di UI. Berdasarkan hubungannya dengan stasiun di sekitarnya, stasiun ini terletak diantara Stasiun Universitas Pancasila dan Stasiun Pondok Cina sedangkan letaknya di UI stasiun ini berada di Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo. Stasiun ini setiap harinya selalu ramai khususnya ketika hari kerja, pada waktu pagi dan petang hari. Menurut pembagian ruangnya, stasiun ini memiliki tiga ruang utama yakni ruang penerimaan, ruang transisi yang terdapat blok penjualan tiket, kios dan tempat menunggu, dan ruang inti yang terdapat rel kereta. Stasiun ini memiliki Arsitektur Tradisional Jawa, hal ini terlhat dari bentuk atapnya yang menggunakan model limasan. Pada bagian dinding stasiun menggunakan kombinasi cat berwarna putih pada bagian atasnya dan oranye pada bagian bawahnya.

(11)
(12)

Mercu Tanda (Landmarks)

Terdapat lima obyek landmarks yang menonjol di UI yaitu Gedung Rektorat (PAU), Monumen Makara UI, Jembatan TeK-Sas, Mesjid Ukhuwah Islamiyah dan UIwood (Gambar 11). Pusat Administrasi Universitas (PAU) atau sering disebut Gedung Rektorat adalah bangunan tertinggi yang terdapat di Kampus UI. Gedung ini adalah jenis bangunan monumental tunggal yang terlihat dari elemen vertikalnya yang signifikan. Di dalam gedung ini terdapat direktorat-direktorat yang membantu tugas rektor dalam hal aktivitas yang kompleks mengenai administrasi akademik. Selain itu, gedung ini memiliki keunikan bentuk arsitektur bangunan yang khas sehingga sering dijadikan ikon UI. Di depan bangunan ini terdapat lapangan rumput cukup luas dan tidak terdapat pohon yang tinggi sehingga visibilitas bangunan ini baik.

Monumen Makara adalah monumen yang terletak di persimpangan Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo, Jl. Prof. Mr. Djokosoetono dan Jl. Prof. Dr. R. Slamet Imam Santoso. Ketika mendatangi Kampus UI dari pos pemeriksaan kendaraan di Jl. Prof. Dr. Mr. Supomo, pengunjung sudah dapat melihat Monumen Makara ini. Monumen ini memiliki ketinggian sekitar empat meter dan terdiri atas dua bagian yakni bagian badan dan kepala. Bagian badan permukaannya terbuat dari susunan batu bata berwarna coklat dan bagian atasnya adalah lambang makara yang terbuat dari bahan besi yang berwarna emas. Monumen ini dikelilingi oleh sebuah taman kecil atau traffic island yang terdiri dari hamparan rumput dan di dekat monumen terdapat semak dengan daun berwarna-warni dan semak berbunga.

Jembatan TeK-Sas merupakan jembatan yang menghubungkan Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi dengan Fakultas Ilmu Budaya yang dipisahkan oleh Danau Mahoni. Jembatan ini memiliki panjang 50 meter dan model konstruksi jembatan gantung. Materialnya terbuat dari besi baja yang dicat dengan warna merah tua dan atapnya berwarna biru. Pilihan warna cat biru dan merah membuat jembatan ini terlihat sangat kontras dibandingkan dengan sekitarnya yaitu danau dan pepohonan yang didominasi warna hijau dan coklat.

Mesjid Ukhuwah Islamiyah adalah salah satu dari bangunan yang letaknya mengitari Danau Kenanga. Mesjid ini memiliki Arsitektur Tradisional Jawa

(13)

dengan model atap berbentuk tajug. Mesjid ini ramai dikunjungi pada waktu-waktu shalat.

UI Wood adalah istilah umum yang digunakan masyarakat UI untuk menyebut Papan Nama Universitas Indonesia berukuran raksasa yang terletak di bukit dan mirip dengan Papan Nama Hollywood di Los Angeles. UI Wood ini dapat dilihat ketika pengunjung dari Jl. Raya Margonda akan menuju kawasan UI yang melalui Jl. Ir. R. M. Pandji Soerachman. Papan nama ini memberikan pemandangan yang indah, karena terdapat hutan kota sebagai latar belakangnya dan hamparan rumput berada di depannya sedangkan Danau Ulin menjadi pemisahnya. Papan nama ini terbuat dari beton dengan warna cat putih pada latarnya dan hitam pada tulisannya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Perpres No.54 Tahun 2010, tentang pengadaan Barang / Jasa Pemerintah, serta dokumen pemilihan pelelangan umum jasa konstruksi untuk paket pekerjaan :. Kegiatan

Kelompok Kerja Pekerjaan Konstruksi 1 pada Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Tabanan akan melaksanakan Pelelangan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk

Lampiran III : Formulir Model C, Laporan Tanda Daftar Lembaga Perlindungan Konsumen ( LP-TDLPK ). Lampiran IV : Formulir Model D, Peringatan Tanda Daftar Lembaga

Bapak Irsyad Lubis, Ph.D selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si selaku Sekretaris

KEDUA : Dengan dibekukannya *) SIUP Kecil/Menengah/Besar sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, Perusahaan yang bersangkutan dilarang untuk melakukan kegiatan Usaha Perdagangan

Demikian permohonan ini diisi / dibuat dengan sebenarnya, dan apabila dikemudian hari ternyata keterangan tersebut tidak benar, maka kami bersedia dicabut TDG nya, dan atau

Observasi klinis dan laboratoris memperlihatkan peningkatan konsentrasi asam urat dalam darah lebih dari 5,5 mg/dl, dikaitkan dengan disfungsi endotel, jadi

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas Dan