• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor-Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Indihome pada PT Telkom, Tbk Witel di kota Samarinda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Faktor-Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Indihome pada PT Telkom, Tbk Witel di kota Samarinda"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2016

Pengaruh Faktor-Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian

Produk Indihome pada PT Telkom, Tbk Witel

di kota Samarinda

Wahyuni

1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh faktor pribadi, yang terdiri dari (usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian) secara parsial, simultan dan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk "Indihome”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel usia, pekerjaan, keadaan ekonomi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sedangkan gaya hidup dan kepribadian secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Secara simultan variabel usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk "Indihihome" pada PT Telkom, Tbk Witel di Samarinda. Sedangkan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada PT Telkom, Tbk Witel di Samarinda adalah variabel keadaan ekonomi.

Kata Kunci : Usia, Pekerjaan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup dan Kepribadian

Pendahuluan

Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, tentunya akan berpengaruh pada persaingan bisnis. Interaksi yang dipadukan dengan teknologi dalam era globalisasi ini menjadi suatu hal yang meningkatkan peradaban manusia. Salah satu produk telekomunikasi adalah internet. Selain untuk mempermudah pekerjaan, internet juga sebagai media hiburan yang digunakan bagi semua kalangan, dari anak kecil sampai orang dewasa pun telah menggunakan media ini.

PT Telkom, Tbk Witel Samarinda beralamatkan di jalan Awanglong Samarinda Provinsi Kalimantan Timur adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Telekomunikasi. Adapun keputusan konsumen untuk memilih produk yang akan dibeli salah satunya dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku konsumen yang terdiri dari (1) Faktor Budaya; (2) Faktor sosial; (3) Faktor pribadi; (4) Faktor psikologi.

Fenomena Faktor-Faktor Pribadi Tahun 2015

No Indikator Presentase (%) 1 Pekerjaan 40% 2 Usia 8% 3 Keadaan ekonomi 17%

1

(2)

4 Gaya hidup 20%

5 Kepribadian 15%

Jumlah 100%

Sumber : PT Telkom, Tbk Witel di Samarinda

fenomena faktor-faktor pribadi terhadap keputusan pembelian produk "Indihome" tahun 2015, nampak bahwa penggunaan produk indihome yang dilakukan oleh konsumen adalah faktor pekerjaan, melihat presentase penggunaan produk indihome yaitu 40%. Dari fenomena tersebut, maka perlu diketahui seberapa kuat hubungan faktor pribadi terhadap keputusan pembelian produk indihome pada PT Telkom, Tbk Witel di kota Samarinda.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam skripsi ini antara lain sebagai berikut:

1. Apakah faktor pribadi yang terdiri dari (usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk “Indihome” pada PT Telkom,Tbk Witel di Samarinda?

2. Apakah faktor pribadi (usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk “Indihome” pada PT Telkom Tbk Witel di Samarinda? 3. Faktor pribadi manakah yang terdiri dari (usia, pekerjaan, keadaan ekonomi,

gaya hidup dan kepribadian) paling besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian produk “Indihome” pada PT Telkom Tbk Witel di Samarinda? Kerangka Dasar Teori

Pengertian pemasaran

Menurut Kotler (2005:10) Pemasaran adalah proses sosial dimana dengan proses itu, individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009:166) perilaku konsumen ialah bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang.

Pribadi Konsumen

Menurut Setiadi (2003:13) pribadi di definisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda-beda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan yang berguna dalam menganalisa keputusan pembelian konsumen terhadap sebuah produk.

Teori Perilaku Konsumen

Menurut Swastha dan Handoko (2008:27) teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut :

(3)

a. Teori Ekonomi Makro

Dalam teori ini menjelaskan bahwa keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Pembeli individual berusaha menggunakan barang-barang yang akan memberikan kegunaan (kepuasan) paling banyak, sesuai dengan selera dan harga-harga relatif.

b. Teori Psikologis

Teori ini mendasari faktor-faktor psikologis individu untuk selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan, yang merupakan penerapan dari teori-teori bidang psikologis dalam menganalisa perilaku konsumen.

c. Teori Sosiologis

Teori ini lebih menitik beratkan pada hubungan dan pengaruh antara individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka jadi lebih mengutamakan perilaku kelompok daripada perilaku individu.

d. Teori Anthorpologis

Teori ini sama dengan teori sosiologis, teori ini juga menekankan pada tingkah laku pembelian dari suatu kelompok tetapi kelompok yang diteliti adalah kelompok masyarakat luas antara lain: kebudayaan (kelompok paling besar), sub kultur (kebudayaan daerah) dan kelas-kelas sosial.

Keputusan Pembelian

Proses dalam pembelian yang nyata, apakah membeli atau tidak (Swasta dan Handoko, 2008:10)

Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Setiadi (2003 : 16) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca pembelian.

Metode Penelitian

Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009:14) metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat Positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunkaan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Teknik Analisis Data Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur data valid atau tidak valid dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 94 orang pelanggan PT Telko, Tbk Witel di Samarinda pengujian dilakukan dengan menggunakan sofware SPSS (Statistic package For the Social Science) ver 22, dengan kriteria sebagai berikut:

Jika rhitung ≥ rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid Jika rhitung ≤ rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

(4)

Uji Reliabilitas

Salah satu teknik pengujian reliabilitas yang sering digunakan adalah menggunakan metode Alpha (Cronbach’s).Metode alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal1- 4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50). Metode alpha dapat juga digunakan pada skor dikotomi (0 dan 1).

Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment. Atau bisa menggunakan batasan dengan kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel jika koefisien alpha hitung > 0,60 (Sudarmanto, 2005 : 89-99).

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Model regresi Yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdestribusi secara normal/ Residu adalah sisa atau perbedaan hasil antara nilai data pengamatan variabel terikat terhadap nilai variabel terikat hasil prediksi.untuk melihat apakah residu normal atau tidak, dapat dilakukan uji One sample kolmogorov Smirnov. Data yang normal adalah Sig. Kolmogorov- Smirnov- hitung > Alpha.cara melakukan uji normalitas dengan SPSS.

Uji Multikolinieritas

Dalam output SPSS, masalah multikolinieritas ditunjukan lewat tabel Coefficient, kolom Tolerance dan VIF (Variance Inflated Factors). Tolerance adalah indikator seberapa banyak variabilitas sebuah variabel bebas tidak bisa dijelaskan oleh variabel bebas lainya. Jika nilai tolerance sangat kecil (<0,10), maka menandakan korelasi berganda satu variabel dengan variabel bebas lainya sangat tinggi dan terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF > 10, maka menandakan terjadi multikolinieritas. Sehingga dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Jika Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas.

Jika Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.

Uji Heteroskedastisitas

Salah satu teknik yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi, yaitu dengan cara melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID) dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan yaitu :

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

(5)

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtun waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner dimana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan. Uji autokorelasi perlu dilakukan apabila data yang dianalisis merupakan data time series.

Salah satu metode pengujian yang dapat digunakan adalah dengan uji Durbin-Waston (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika d <dL atau d > (4-dL), berarti terdapat autokorelasi.

Jika d terletak antara dU dan (4-dU), berarti tidak ada auto korelasi.

Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung terhadap peningkatan produktifitas, maka digunakan analisis Regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besar pengaruh dan perubahan lain yang ada hubungannya.

Rumus persamaan regresi linear berganda untuk dua variabel menurut (Usman Akbar, 2005 : 242) adalah sebagai berikut :

Y= a +b1X1+ b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e

Dimana :

Y = Keputusan pembelian

a = Konstanta

b1, b 2, b3, b4, b5 = Koefisien regresi tiap variabel independent

X1 = umur dan tahap siklus hidup

X2 = pekerjaan X3 = keadaan ekonomi X4 = gaya hidup X5 = kepribadian E = Faktor Penganggu Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh hubungan variabel indevenden secara bersama-sama terhadap variabel dependent.Semakin besar R, maka semakin kuat hubungan variabel indevendent secara bersama-sama terhadap variabel dependent.

Koefisien Determinasi (R2)

Perhitungan Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar atau kuatnya pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Semakin besar nilai R2 maka semakin kuat pengaruh antara kedua variabel. dalam menghitung R2 (Rangkuti 2005 : 68)

R2 = Keterangan

(6)

Total SS : Total Sum of Squares

Uji F ( Uji Simultan)

Uji F (uji serentak)

F hitung ( Rangkuti, 2002:165) Dengan menggunakan df = n – k -1 k : Jumlah variabel independen n : banyak sampel

R : korelasi berganda

Uji F merupakan pengujian guna mengetahui hubungan antara tiga variabel atau lebih. Dengan k menyatakan banyak variabel bebas dan n = ukuran sampel, statistik F ini berdistribusikan F dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1). Pada koefisien determinasi berganda hasilnya akan positif karena menggunakan hasil pengkuadratan.Pengujian secara serentak adalah untuk mengetahui apakah secara serentak koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh tidak terhadap variabel tidak bebas.Ho : b1 = b2 = 0, (tidak berpengaruh

secara serempak variabel bebas terhadap variabel terikat ).

Ha : b1 =b2 ≠ 0 = (berpengaruh secara serempak variabel bebas terhadap variabel

terikat)

Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati nilai signifikan Fhitung pada

alpha tertentu (5%)

Signifikan Fhitung< α 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima

Signifikan Fhitung> α 0,05 maka H0 diterima, Ha ditolak Uji t

Uji t (secara parsial) T hitung = Dimana :

bi : Koefisien Regresi Sbi : Standart Error (Sugiyono, 2004:214)

Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji apakah setiap koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas. Bentuk pengujiannya adalah:

H0 : bi = 0, artinya tidak dapat berpengaruh yang nyata terhadap kepuasan

konsumen

Ha : bi # 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata terhadap kepuasan konsumen.

Pembuktian dilakukan dengan menggunakan uji 2 arah dan derajat kebebasan (degree of freedom) atau tingkat kepercayaan 95% dengan alpha 5%. Sedangkan proses penguji hipotesis dapat dilihat seperti dibawah ini :

Apabila nilai Sig thitung> Sig tpenelitian maka Ho ditolak dan Ha diterima

(7)

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kusioner, maka sesugguhnya responden dalam menjawab pernyataan-pernyataan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Sesuai dengan standar pembuatan instrumen, bahwa sebelum instrumen digunakan sebagai alat uji penelitian, maka harus di uji cobakan terlebih dahulu. Oleh karena itu, untuk mengetahui tingkat keandalan atau kepercayaan instrumen penelitian ini, penulis melakukan uji coba kepada 94 responden.

Uji validitas dan Reliabilitas

Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 20 pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah apabila korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukan hasil yang signifikan dengan tingkat signifikasi jika r tabel lebih besar dari 0.201.

Variabel penelitian ini diketahui bahwa seluruh variabel memiliki Cronbach alpha lebih dari 0,6 sehingga variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliabel. Dengan hasil Cronbach alpha yang lebih besar daro 0,6 maka secara keseluruhan variabel penelitian dinyatakan reliabel, dan dasar indikator ini yang akan digunakan pada analisis lebih lanjut.

Hasil Pengujian Validitas

Variabel Indikator

Koefisien Korelasi (r-hitung)

r-tabel Validitas Alpha Cronbach (Reliabilitas) Faktor-faktor pribadi (X) X1.1 0.535 0.201 valid 0.763 (reliabilitas tinggi) X1.2 0.855 0.201 valid X2.1 0.729 0.201 valid 0.779 (reliabilitas tinggi) X2.2 0.744 0.201 valid X3.1 0.784 0.201 valid 0.785 (reliabilitas tinggi) X3.2 0.698 0.201 valid X4.1 0.572 0.201 valid 0.788 (reliabilitas tinggi) X4.2 0.889 0.201 valid X5.1 0.731 0.201 valid 0.789 (reliabilitas tinggi) X5.2 0.761 0.201 valid Keputusan pembelian (Y) Y1 0.554 0.201 valid 0.707 (reliabilitas tinggi) Y2 0.720 0.201 valid Y3 0.506 0.201 valid

(8)

Y4 0.710 0.201 valid Y5 0.315 0.201 valid

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4,161 2,101 1,980 ,051 X1 ,465 ,134 ,231 3,470 ,001 X2 ,362 ,162 ,140 2,241 ,028 X3 1,291 ,109 ,763 11,833 ,000 X4 -,167 ,130 -,082 -1,281 ,203 X5 ,033 ,111 ,020 ,302 ,764 Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil pengolahan data kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier sebagai berikut :

Y= a +b1X1+ b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e

Y= 4.161+0.465 X1+0.363 X2+ 1.291 X3 –0.167 X4 + 0.033 X5 Pada persamaan regresi tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 4.161 ini mempunyai arti bahwa apabila variabel Usia (X1), Pekerjaan (X2), Keadaan Ekonomi (X3), Gaya Hidup (X4) dan Kepribadian (X5) bernilai nol. Maka faktor-faktor pribadi akan positif pengaruhnya terhadap keputusan pembelian.

b. Koefisien (b1) = 0.465. Pengaruh variabel usia (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) didapatkan koefisien regresi sebesar 0.465 mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel usia (X1) sebesar 1 satuan, maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0.058 dengan asumsi variabel lain tetap.

c. Koefisien (b2) = 0.363. Pengaruh variabel pekerjaan (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) didapatkan koefisien regresi sebesar 0.363 mempunyai arti bahwa jika terjadi peningkatan variabel pekerjaan (X2) sebesar 1 satuan, maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0.363 dengan asumsi variabel lain tetap.

d. Koefisien (b3) = 1.291. Pengaruh variabel keadaan ekonomi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) didapatkan koefisien regresi sebesar 1.291 mempunyai arti bahwa jika terjadi peningkatan variabel keadaan ekonomi (X3) sebesar 1 satuan, maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 1.291 dengan asumsi variabel lain tetap.

e. Koefisien (b4) = –0.167. Pengaruh variabel gaya hidup (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) didapatkan koefisien regresi sebesar –0.167

(9)

mempunyai arti bahwa setiap terjadi kenaikan variabel gaya hidup (X4) sebesar 1 satuan, maka nilai keputusan pembelian (Y) akan berkurang sebesar –0.167.

f. Koefisien (b5) = 0.033 Pengaruh variabel kepribadian (X5) terhadap keputusan pembelian (Y) didapatkan koefisien regresi sebesar 0.033 mempunyai arti bahwa jika terjadi peningkatan variabel kepribadian (X5) sebesar 1 satuan, maka keputusan pembelian (Y) akan meningkat sebesar 0.033 dengan asumsi variabel lain tetap.

Koefisien Korelasi (R)

Koefisien ini menunjukan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) secara serentak terhadap variabel terikat (Y). Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, semakin mendekati 1 berarti hubungannya semakin kuat, sebaliknya semakin mendekati 0 maka hubungannya semakin lemah.

Menurut Sugiyono (2009:234) pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut :

1) 0,00 - 0,199 = Sangat Rendah 2) 0,20 - 0,399 = Rendah 3) 0,40 - 0.599 = Sedang 4) 0,60 – 0,799 = Kuat 5) 0,80 – 1,000 = Sangat Kuat Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,821a ,674 ,655 1,21449

a. Predictors: (Constant), X5, X2, X3, X4, X1 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel Model Summaryb diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,821 atau 82,1% yang berarti tingkat hubungan antar variabel usia (X1), pekerjaan (X2), keadaan ekonomi (X3), gaya hidup (X4) dan kepribadian (X5), terhadap keputusan pembelian (Y) produk indihome pada PT Telkom, Tbk Witel Samarinda termasuk pada tingkat hubungan yang sangat kuat.

Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (bebas) menjelaskan variabel independen terikat.

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,821a ,674 ,655 1,21449 1,936 a. Predictors: (Constant), X5, X2, X3, X4, X1

(10)

b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel di atas dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

Nilai R Square = 0.674 menunjukkan bahwa variabel faktor-faktor pribadi yang terdiri dari usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian sebesar 67,4% dapat menentukan keputusan pembelian, sedangkan sisanya sebesar 32,6% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Uji F

Uji F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel independen (usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) pada PT Telkom, Tbk Witel Samarinda yakni dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan

tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 267,945 5 53,589 36,332 ,000b Residual 129,799 88 1,475 Total 397,745 93 Dependent Variable: Y a. Predictors: (Constant), X5, X2, X3, X4, X1

Berdasarkan tabel 4.24 di atas memperlihatkan nilai Fhitung adalah 36.332

dan tingkat Signifikansi 0.000. Sedangkan Ftabel adalah 3.095, oleh karena pada

kedua perhitungan Fhitung > Ftabel (36.332 > 3.095) dan tingkat signifikansi 0.000 <

0.05, maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa

variabel bebas yakni faktor-faktor pribadi yang terdiri dari usia (X1), pekerjaan (X2), keadaan ekonomi (X3), gaya hidup (X4) dan kepribadian (X5) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian (Y).

Uji T

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas faktor-faktor pribadi yang terdiri dari usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4,161 2,101 1,980 ,051 X1 ,465 ,134 ,231 3,470 ,001 X2 ,362 ,162 ,140 2,241 ,028

(11)

X3 1,291 ,109 ,763 11,833 ,000

X4 -,167 ,130 -,082 -1,281 ,203

X5 ,033 ,111 ,020 ,302 ,764

Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dijelaskan pengaruh antara variabel terhadap keputusan pembelian pada PT Telkom, Tbk Witel Samarinda adalah sebagai berikut:

1. Variabel Usia (X1) Nilai t-hitung menunjukkan bahwa variabel usia (X1) sebesar

3.470 > 1.662 dengan nilai Signifikansi adalah 0.001, nilai ini lebih besar dari nilai a = 5% (0,05). Hal ini berarti usia (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

2. Variabel Pekerjaan (X2)Nilai t-hitung menunjukkan bahwa variabel pekerjaan

(X2) sebesar 2.241 > 1.662 dengan nilai Signifikansi adalah 0.028, nilai ini

lebih kecil dari nilai a = 5% (0,05). Hal ini berarti pekerjaan (X2) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

3. Variabel Keadaan Ekonomi (X3) Nilai t-hitung menunjukkan bahwa variabel

keadaan ekonomi (X3) sebesar 11.833 > 1.662 dengan nilai Signifikansi adalah

0.000, nilai ini lebih kecil dari nilai a = 5% (0,05). Hal ini berarti keadaan ekonomi (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y).

4. Variabel Gaya Hidup (X4) Nilai t-hitung menunjukkan bahwa variabel gaya hidup

(X4) sebesar -1.281 < 1.662 dengan nilai Signifikansi adalah 0.203, nilai ini

lebih besar dari nilai a = 5% (0,05). Hal ini berarti gaya hidup (X3) secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)

5.Variabel Kepribadian (X5) Nilai t-hitung menunjukkan bahwa variabel

kepribadian (X5) sebesar 0.302 < 1.662 dengan nilai Signifikansi adalah 0.764,

nilai ini lebih besar dari nilai a = 5% (0,05). Hal ini berarti kepribadian (X5)

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).

Pembahasan

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel usia secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Indihome pada PT Telkom, Tbk Witel Samarinda, hasil ini sejalan dengan teori Menurut Kotler dan Amstrong (2001:207) tahap-tahap siklus hidup keluarga tradisional meliputi orang-orang muda lajang, pasangan muda dengan anak, orang dewasa yang lebih tua 15 tanpa anak yang tinggal dengannya. Namun sekarang orang pemasaran semakin banyak melayani tahap-tahap alternatif non tradisional seperti pasangan tidak menikah, pasangan yang menikah dalam usia lanjut, pasangan tanpa anak, orang tua tunggal, orang tua dengan anak dewasa yang pulang lagi ke rumah, dan lain-lain. Hal ini yang menyebabakan faktor usia berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Indihome pada PT Telkom, Tbk Witel Samarinda.

Dari hasil analisis variabel usia (X1), pekerjaan (X2), keadaan ekonomi (X3), gaya hidup (X4), dan kepribadian (X5), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y), ini sesuai dengan yang

(12)

dikemukakan oleh Kotler (2001) yang menyatakan bahwa usia berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian, karena usia seseorang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mengkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.

Penutup

Berdasarkan dari hasil penelitian, variabel usia (X1), pekerjaan (X2), keadaan ekonomi (X3) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) sedangkan variabel gaya hidup (X4) dan kepribadian (X5) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk indihome pada PT Telkom, Tbk Witel di Samarinda.

Variabel usia (X1), pekerjaan (X2), keadaan ekonomi (X3), gaya hidup (X4) dan kepribadian (X5) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) produk indihome pada PT Telkom, Tbk Witel di Samarinda.

Diantara kelima variabel bebas yang diteliti, maka variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk indihome pada PT Telkom, Tbk Witel di Samarinda adalah variabel keadaan ekonomi (X3).

Adapun saran yang dapat disampaikan untuk perusahaan adalah hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, dan kepribadian berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk "Indihome" pada PT Telkom, Tbk Witel di Samarinda. Sarana dan prasarana pada PT Telkom untuk konsumen jasa agar dapat ditingkatkan lagi kualitasnya. Disarankan agar perusahaan berperan aktif dalam meningkatkan pelayanan kepada konsumen, dengan melakukan kunjungan dan konfirmasi melalui via telepon dan email sebagai bentuk perhatian perusahaan kepada konsumen. Jaringan fiber optik diharapkan dapat meluas ke seluruh area-area untuk mempermudah pemasangan indihome internet fiber di setiap lokasi. Hendaknya agar PT Telkom, Tbk Witel Samarinda menambah teknisi bagian lapangan yang ahli dan professional khususnya di bagian operator dan jaringan. Tingkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan Telkom. Saat pelanggan mengalami masalah seperti gangguan internet ataupun gangguan telepon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pekerjaan paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT Telkom, Tbk Witel Samarinda. Hasil ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:166) Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, penghasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat, stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan asset (termasuk persentase asset likuid), utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap

(13)

pengeluaran dan tabungan. Hal ini yang menyebabakan faktor keadaan ekonomi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Indihome pada PT Telkom, Tbk Witel Samarinda.

Daftar Pustaka

Basu Swastha dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan Ketiga belas. Penerbit : Liberty offset, Yogyakarta.

Basu Swastha dan T, Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen, Edisi Pertama, Cetakan Keempat. Penerbit :Bpfe, Yogyakarta.

Gitosudarmo, Indriyo. 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Penerbit : Bpfe , Yogyakarta.

Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid satu dan dua. Edisi 12. Penerbit: Erlangga, Jakarta.

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Penerbit : Erlangga, Jakarta.

Kotler, henry, Assel. 2008. Manajamen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. PT. Indeks. Penerbit : Gramedia, Jakarta.

Lamb, Hair dan McDaniel. 2001. Pemasaran. Buku Satu. Edisi Pertama. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.

Rangkuti. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif Dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Penerbit : Alfabeta, Bandung.

Setiadi, Nugroho. 2010. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi. Penerbit : Kencana, Jakarta.

Singgih. 2010. Statistik Multivariat. Penerbit : PT Gramedia, Jakarta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Berganda dengan SPSS. Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sumber internet

http://deniphantom.blogspot.co.id/2014/06/kepribadian-dan-perilaku-konsumen.html (diakses 15 Maret 2016)

https://www.wattpad.com/4249528-pengertian-perilaku-konsumen-pengertian-sifat-dan(diakses 17 Maret 2016)

https://shop.telkom.co.id/?route=product/bundles&tab=17(diakses 23 Maret

2016)

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna

+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker(diakses 23 Maret

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: Faktor-faktor dari dimensi emosional yaitu setelah melakukan

Faktor pertama yang mempengaruhi Audit Report Lag adalah Pergantian Auditor.Pergantian Auditor adalah putusnya hubungan perusahaan dengan auditor yang lama dan

Penelitian ini hanya berfokus pada kedelai (emas dan hitam) dari kelas biji-bijian. Metode baru diusulkan pada penelitian ini dengan menggunakan pendekatan ruang

Namun demikian secara konseptual, formulasi HAM dalam Islam sesuai dengan konsepsi HAM dalam UUD 1945 yang secara nyata melindungi dan menghormati hak-hak setiap

Hasil observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran, hasil observasi aktivitas siswa dan suasana kelas selama proses pembelajaran berlangsung, dan hasil evaluasi

Tuhan Yang Maha Esa, untuk setiap bimbingan, penyertaan, hikmat dan kekuatan dalam proses menyelesaikan skripsi ini.. Almarhum papa dan mama, untuk setiap kasih sayang, dukungan

Menurut penelitian Nugraheni (2012) model Pembelajaran Learning Cycle 5E Terhadap Keterampilan Proses Sains Biologi berpengaruh nyata terhadap keterampilan proses

Hasil dari oscilloscope akan menunjukkan nilai dari voltase atau daya bangkitan yang dihasilkan pada model mekanisme PLTGL Sistem Ponton Perahu – Pendulum Vertikal