HKBP PETOJO RESSORT PETOJO
DISTRIK VIII DKI JAKARTA
BANK :
Mandiri KCP BPKP No. 119-00-0060960-0 A/n. "HKBP Petojo" Mandiri KCP BPKP No. 119-00-0221056-3 A/n. "HKBP Petojo - Diakoni Sosial"
No. 11 Minggu, 14 Maret 2021
SEKRETARIAT :
SELAMAT BERIBADAH
Majelis HKBP Petojo dengan sukacita menyambut kehadiran saudara/i dalam ibadah Minggu hari ini
Khususbagisaudara/iyangbarupertamasekali mengikuti ibadah di Gereja ini, kami ucapkan selamat
datang Tuhan Yesus memberkati kita semua. Parhalado HKBP Petojo di bagasan las ni roha manjangkon haroromuna di parmingguonta sadari on Lumobi tu hamu dongan na parjolo sahali marminggu
di Huria on, hupasahat hami ma selamat datang Sai anggiat ma Tuhanta mamasumasu hita sudena. Jl. Kyai Tapa No. 262
Grogol Jakarta Barat Kode Pos - 11440 Fax. : 021-567 2534 e-mail : hkbp_petojo@yahoo.com Kantor Buka : Setiap hari Jam 1000 s/d. 1600 WIB Minggu : Jam 1000 s/d 1400 WIB
PENDETA RESSORT :
JADWAL KEBAKTIAN
Pdt. A. Hutauruk, STh. M.Hum Umum I - Bahasa Daerah - Pukul 0730 WIB
Telp (R) : 021-563 7833 Remaja/Umum II - Bahasa Indonesia - Pukul 1100 WIB
Telp (K) : 021-569 62662 Umum III - Bahasa Indonesia - Pukul 1400 WIB
HP: 0852 1605 7838 Umum IV - Bahasa Indonesia - Pukul 1700 WIB
MINGGU LETARE
Bersukacitalah (Yesaya 66:10a)
Pendeta Diperbantukan :
Pdt.Linda R.A.N. Silaban,STh HP: 0821 1134 4408
ASI NI ROHA NI DEBATA
Pdt. HTH. Sitompul, STh
NA PANGOLUHON
PESAN PASKAH 2021
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA (PGI)
“Berpaling kepada Sang Hidup”
(Yohanes 20:14-16)
14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat
Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?
Sia-pakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah
pe-nunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang
mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan
Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." 16 Kata Yesus kepadanya:
"Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa
Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
Umat Kristiani terkasih di manapun Saudara berada, Selamat
Pas-kah!
Kristus sudah bangkit! Dia sungguh bangkit!
Kita memasuki kali kedua Perayaan Paskah dalam masa Pandemi
Covid-19. Jika perayaan Paskah tahun lalu dengan gereja kosong
terasa begitu berbeda, saat ini kita mulai masuk ke dalam kebiasaan
baru. Perubahan tataan kehidupan telah membuat mayoritas gereja
di Indonesia melaksanakan ibadah secara daring atau kombinasi
ibadah di ruang fisik dan digital. Karena situasi ini, pada 2021, kita
mungkin telah mengalami sendiri, atau mengenal orang yang
per-nah, terinfeksi virus tersebut. Kita banyak meneteskan air mata
duka.
Ketika menghadapi ketakutan dan kesedihan, Maria Magdalena,
yang dalam Injil Yohanes dicatat sebagai orang pertama yang pergi
ke kubur Yesus, bertambah sedih menemui kubur yang kosong.
“Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di
mana Ia diletakkan,” (Yoh. 20:2) serunya ketika berlari dan
men-dapati Simon Petrus dan murid yang lain. Dalam dukanya, Maria
menangis. Ketika Maria kembali lagi ke dalam kubur, dia tidak
me-ngenali malaikat yang bertanya kepadanya, “Ibu, mengapa engkau
menangis?” Karena fokusnya adalah mencari Yesus, Maria tidak
merasa bahwa situasi berhadapan dengan kedua sosok yang
ditemu-inya dalam kubur Yesus setelah tubuh Yesus tidak ada lagi terasa
aneh. Setelah menjawab mereka, “Tuhanku telah diambil orang dan
aku tidak tahu di mana Ia diletakkan” (Yoh. 20:13), Maria menoleh
ke belakang dan melihat seseorang (Yoh. 20:14). Kata “menoleh”
(Yun. estraphē) melibatkan gerakan berputar dan melihat. Sama
seperti ketika Maria melihat dua malaikat, Maria juga tidak merasa
aneh akan kehadiran sosok ketiga, yang juga bertanya, "Ibu,
menga-pa engkau menangis?” Hanya saja sosok yang baru ini sepertinya
memahami bahwa Maria sedang mencari seseorang. Pertanyaan
berikutnya malah mengingatkan Maria untuk melihat kembali
de-ngan benar kepada sang penanya, “Siapakah yang engkau cari?"
Kembali Maria belum memahami dan mengira yang bertanya
ke-padanya adalah penunggu taman. Karena kesedihannya, dia tidak
mengenali yang
bertanya kepadanya dan meminta agar sang penunggu taman
me-ngembalikan jasad Yesus kepada mereka.
Ketika Yesus menyapanya dengan nama, “Maria!” Maria mengenali
suara yang bertanya kepadanya. Kali ini dia berpaling (Yoh. 20:16).
Kata “berpaling” (Yun. strapheisa
(“Guruku” atau “Tuanku”).
Dalam tangis dan kekhawatiran karena Pandemi, kita berseru
kepa-da Allah, namun kesedihan juga bisa membuat kita tikepa-dak mengenali
Kristus yang bangkit. Ketika mendengar suara yang akrab baginya,
Maria berpaling kepada Sang Hidup, yang telah ada di hadapannya.
Kebangkitan Kristus mengingatkan kita bahwa kematian telah
di-kalahkan, bahwa Dia tidak meninggalkan kita. Kristus ada di depan
kita, dan kita perlu berpaling, memfokuskan pandangan kita
kepada-Nya, Sang Hidup. Namun demikian, oleh berbagai sebab dan
kera-puhan, kita mungkin terhalang untuk berpaling kepada-Nya.
Tahun ini, kita pun masih menangis, namun bukan tanpa harapan.
Sang Hidup meneguhkan kita melalui distribusi vaksin yang
dilaku-kan oleh Pemerintah. Tahun ini kita menantidilaku-kan giliran untuk
vak-sinasi, jika kita belum mendapatkannya. Vaksin ini menjadi satu
dari banyak simbol pengharapan, yang harus kita pandang sebagai
rahmat Allah. Harapan itu ada dan nyata, karenanya gereja-gereja
terpanggil mewartakannya dalam langgam pewartaan dan
pelaya-nan bersama di negeri ini. Berita Paskah mengingatkan kita
kemba-li akan Kristus yang hadir dalam berita kebangkitan Kristus yang
mengalahkan kematian.
Sebagai komunitas gereja dan pribadi, kita bisa berpaling kepada
Sang Hidup dengan mengambil waktu teduh dan berdoa,
mengu-rangi suara yang menghalangi kita mengenali suara Kristus yang
sedang menyapa kita, dan saling mengingatkan untuk berpihak
kepada kehidupan dengan terus memegang komitmen menjaga
kehidupan melalui kepatuhan menjaga protokol kesehatan dalam
tataan baru.
Marilah kita tetap menjadi umat yang berpaling kepada Sang Hidup,
SELAMAT PASKAH.
Jakarta, Maret 2021
Teriring salam dan doa
a.n. Majelis Pekerja Harian PGI
( Pdt. Gomar Gultom )
( Pdt. Jacklevyn F. Manuputty )
Ketua Umum
Sekretaris Umum
Renungan Minggu ini
”Kasih Karunia Allah Yang menghidupkan”
Efesus 2 : 1
–
10
Kota Efesus saat itu adalah kota arkeologi, kota perdagangan,
pusat penyembahan dewi Artemis (Yunani) atau dewi Diana
(Ro-mawi), kota ibadah kepada dewi itu. Akibatnya adalah rusaknya
sistem keluarga dan tempat pemancaran nuansa kejahatan begitu
kuat di kota Efesus, keadaan kota ini sedikit banyaknya
mempe-ngaruhi orang Kristen yang ada di dalamnya, untuk itulah Rasul
Paulus mengirimkan tulisannya agar mereka hanya oleh kasih
ka-runia Allah yang menghidupkan.
Manusia memerlukan anugerah (Kasih Karunia Allah) oleh
ka-rena manusia telah jatuh ke dalam dosa. Tujuan Allah baik adanya
yaitu untuk menjadikan manusia sebagai gambar dan rupa Allah
(imago Dei)
yang menyatakan kehadiran Allah dan menata
semes-ta cipsemes-taan sebagai wakil dari Sang Raja Semessemes-ta. Dengan menjadi
citra Allah yang sejati
(true image of God)
,
manusia menggenapi
tu-juan manusia diciptakan, yakni untuk mengasihi, menikmati, dan
memuliakan Tuhan.
Mengapa kehidupan ini adalah sebuah kasih karunia Allah?
Baga-imana proses kehidupan atau perjalanan hidup sehingga dapat
dikatakan mencapai suatu titik hidup adalah kasih karunia. Apa
alasannya?
1.
Paulus melukiskan situasi dan cara hidup anggota jemaat yang
berasal dari bangsa-bangsa non Yahudi, pada waktu dahulu,
sebelum mereka bertobat, Paulus menyebutnya:
Kamu dahulu
sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu
.
Manusia mati adalah karena pelanggaran-pelanggaran dan
dosa-dosa, karena kita telah melanggar Firman dan berdosa terhadap
Allah
.
Manusia diciptakan oleh Tuhan seharusnya hidup untuk melayani
Tuhan dan taat kepada Tuhan. Ketika kita melawan Dia disitulah kita
ber-dosa dan upah ber-dosa adalah maut.
Manusia telah terpisah dari Allah,
inilah kondisi kematian.
Tidak ada satu lembaga rehabilitasi yang bisa
menghentikan dosa manusia
, termasuk penjara tidak bisa
meng-hentikan dosa. Orang-orang Kristen-Yahudi pun demikian.
2.
Karena awalnya kita hidup di dalam dosa maka kita butuh yang
namanya keselamatan dari Allah. Dalam keterpurukan manusia
masuk dalam lumpur dosa, Allah tidak membiarkan manusia
bi-nasa dalam dosanya. Ia menyelamatkannya dari kematian-nya.
Itulah yang diberitakan oleh Paulus. Ia mulai dengan:
Tetapi
Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang
besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita .
Kata “tetapi” menjadi
sebuah mempertentangkan antara keadaan manusia yang tanpa
pengharapan dengan karya Allah yang berdaulat atau manusia
ini adalah objek murka Allah namun karena kasih karunia-Nya,
Dia memperlihatkan belas kasihan-Nya kepada manusia. Kita
yang telah mati, dihidupkan kembali bersama-sama Kristus oleh
Allah.
Kita yang sebagai budak dibangkitkan Allah menjadi yang
terhor-mat dengan mendudukkan kita disebelah tanganNya. Jadi Allah telah
mengambil tindakan untuk
membalikkan 180 derajat keadaan kita yang
sebenarnya sudah jatuh ke dalam dosa
.
Itulah tahap kedua bahwa
posisi kehidupan manusia sekarang ada pada
HIDUP DI DALAM
KESE-LAMATAN
, tidak lagi hidup di dalam pelanggaran.
Jadi dengan penebusan Kristus, manusia dibenarkan Allah karena
tindakan imannya. Sebab iman kepada Kristus itulah yang
menye-lamatkan manusia. Dalam hal ini dinyatakan dengan tegas, “Sebab
karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil
usaha-mu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang
Jangan kamu menyangka bahwa pekerjaan yang kamu kerjakan di
dalam atau di luar jemaat itu adalah suatu jasa, dan bahwa karena
itu keselamatanmu dapat kau peroleh berdasarkan jasa-jasamu,
ataupun berdasarkan kesalehan melakukan ketentuan-ketentuan
Taurat itu sehingga kamu mengharapkan segala sesuatu dari dirimu
sendiri. Penjelasan ini memberikan kepada kita totalitas dari inti
panggilan kita sebagai manusia. Berdasarkan konsep ini kita
me-ngerti siapa sebenarnya manusia dan apa maksud Tuhan ketika kita
diselamatkan. Yang dikenal dengan istilah
Covenant of work.
Kita
diselamatkan bukan titik akhir dari tujuan hidup kita melainkan
kita
diselamatkan untuk mengerjakan pekerjaan baik yang sudah dipersiapkan
Allah sebelumnya.
Billy Graham
:
Keselamatan yang kamu terima
a-dalah cuma-cuma, namun ada harga yang harus dibayar mahal untuk
mem-pertanggung jawabkan keselamatan yang kita terima.
Keselamatan itu bukan pekerjaan/perbuatan manusia, tetapi pekerjaan/
perbuatan Allah
.
Segala sesuatu, yang kita butuhkan untuk
kesela-matan kita, Ia berikan. Malahan keselakesela-matan kita sendiri adalah
pemberian-Nya. Tugas kita ialah: menerima pemberian itu sebagai
tanda pengucapan syukur kita meneruskannya kepada orang lain.
Untuk itu Ia telah mempersiapkan pekerjaan/perbuatan baik bagi
kita, supaya kita boleh hidup di dalamnya. Tahap yang terakhir yang
harus kita lakukan adalah HIDUP DI DALAM PENGUCAPAN SYUKUR. Marilah
saudara/i kita menghormati dan menghargai karya penebusan Allah
yang sangat mulia dengan selalu bersyukur kepadaNya.
Dahulu kita adalah “
terbelenggu dosa
” namun sekarang kita adalah mutiara
yang berharga oleh karena telah ditunjukkan Allah Kemurahan Hati-Nya
.
Amin.
Acara Kebaktian Umum II/ Remaja Pkl. 11
00Wib
Pengkhotbah : Pdt. Linda br. Silaban, STh
Liturgis : St. Ny. Sianturi/br. Sidauruk
Warta Jemaat : St. MSU. Sianturi
Pemusik : Tim Musik Remaja
Pemandu : Tim Pemandu Remaja
Multimedia : Norlin Lingga
Persembahan : 1. St. RS. Sinaga
2. St. PPH. Tambunan 3. St. PR. br. Sidabutar 4. St. S. Situmorang
1. NYANYI DARI BN. NO.585 : 1
“Mari Beribadah”
Mari beribadah pada Tuhan Amin Haleluya
Yang menciptakan langit bumi dan isinya Amin Haleluya
Mari sujud menyembah di hadiratNya Amin Haleluya
Yang maha agung sumber kehidupan kita Amin Haleluya
Nyanyikan Amin Haleluya nyanyikan Amin Haleluya Nyanyikan Amin Haleluya nyanyikan Amin Haleluya Nyanyikan Amin Haleluya nyanyikan Amin Haleluya Nyanyikan Amin Haleluya nyanyikan Amin Haleluya.
2. VOTUM - INTROITUS - DOA.
L: Liturgis J: Jemaat S: Semua
L: Di dalam Nama Allah Bapa dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi. Amin. Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-soraklah ka-renanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung kare-nanya! Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: “Mari kita pergi ke rumah Tuhan”. Haleluya!
L: Marilah kita berdoa :
Yesus Kristus Tuhan kami! Engkaulah hidup dan pendamaian kami dengan Allah. Kami memuji namaMu dan mengucapkan terima kasih atas karya penyelamatan Tuhan kepada kami. Sertailah kami dengan kasihMu agar kami selalu mengingat Engkau yang telah menderita dan mati untuk kami dan agar kami menyesali dosa kami. Kuatkanlah hati dan jiwa kami untuk percaya dan hidup di dalam kasih serta tahu me-muji dan berterima kasih kepadaMu, dan agar kami setia mengikuti Engkau sampai mati. Ya Tuhan Yesus, padaMu sajalah pujian di te-ngah jemaatMu yang telah Engkau tebus dengan darahMu yang Kudus,
sekarang sampai selama-lamanya. Amin. (Jemaat duduk)
3. NYANYI : “Kasih Allah Tak Berkesudahan”
Kasih Allah tak berkesudahan S'lalu baru setiap pagi
Rahmatnya pun tak pernah berakhir Seumur hidupku.
Reff.: Dengan sukacita ku 'kan menari
Dengan sorak sorai memuji Kunaikan pujian haleluya Nyanyi bagi Dia sang Raja Nyanyi bagi Dia sang Raja. 4. HUKUM TAURAT :
L: Dengarlah hukum Tuhan : Titah I sampai dengan Titah ke- X
Titah Pertama :
Akulah Tuhan Allahmu! Jangan ada padamu allah lain dihadapanKu.
Titah Kedua :
Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit, atau yang ada di bumi, atau yang ada di dalam air di bawah bumi, untuk disembah atau dituruti.
Titah Ketiga :
Jangan menyebut nama Tuhan AllahMu dengan sembarangan sebab Tuhan akan menghukum orang yang menyianyiakan namaNya.
Titah Keempat :
Ingat dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ke tujuh a-dalah hari Sabat Tuhan, Allahmu, maka jangan melakukan sesuatu
pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan atau hambamu laki-laki atau hambamu perempuan, atau hewanmu, atau orang asing yang berada di tempat kediamanmu. Sebab pada enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan se-gala isinya, dan Ia berhenti pada hari yang ke tujuh, itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Titah Kelima :
Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di bumi yang di-berikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.
Titah Keenam : Jangan Membunuh.
Titah Ketujuh : Jangan berzinah.
Titah Kedelapan : Jangan mencuri.
Titah Kesembilan :
Jangan mengucapkan saksi dusta terhadap se-samamu manusia.
Titah Kesepuluh :
Jangan mengingini rumah sesamamu: Jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dimili sesamamu.
Bagaimanakah Firman Tuhan tentang kesepuluh Hukum itu?
“Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan Bapak kepada anak-anaknya, kepada keturunannya yang ketiga dan keempat dari orang yang membenci Aku, tetapi Aku me-nunjukkan Kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan berpegang pada perintah-perintahKu”.
Demikian hukum Tuhan.
Marilah kita bersama-sama meminta kekuatan dari Tuhan.
S: Ya Tuhan Allah, kuatkanlah kami melakukan yang sesuai dengan hu-kumMu. Amin.
5. NYANYI : “Karya Terbesar”
Kasih yang terindah Hati yang mulia Hanya kutemukan di dalamMu Yesusku Pujian dari hatiku Selalu di setiap waktuku Tiada pernah berubah Kasihku.
Reff.: Karya terbesar dalam hidupku
PengorbananMu yang selamatkanku Engkaulah harta yang tak ternilai Yang kumiliki dan kuhargai Yesus Engkau kukagumi.
6. PENGAKUAN DOSA :
L: Marilah kita merendahkan diri untuk mengaku dosa kita.
Ya Tuhan Allah yang Mahakuasa dan Maha benar, Pengasih dan Pe-nyayang. Bermurah hatilah Engkau ya Tuhan terhadap kami. Kiranya Tuhan berkenan mengampuni segala dosa dan kejahatan kami. Tiada yang lain yang dapat menjadi pelindung dan penyelamat bagi kami selain dari kasih sayang dan pembenaranMu yang Tunggal. Karena itu karuniakanlah kami ketenangan dan penghiburan di dalam pengor-banan AnakMu, Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kami. Amin.
--- Berdoa dalam hati --- diiringi musik satu ayat
L: Dengarlah janji Tuhan tentang pengampunan dosa :
Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan kesela-matan bagi kita ditimpakan kepadaNya, dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh.
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi!
S: Amin. (Jemaat duduk)
7. NYANYI DARI NKB NO. 34 : 1
“SetiaMu Tuhanku Tiada Bertara”
SetiaMu Tuhanku tiada bertara Di kala suka di saat gelap KasihMu Allahku tidak berubah
Kaulah Pelindung abadi tetap.
Reff. :
SetiaMu Tuhanku mengharu hatiku setiap pagi bertambah jelas Yang ‘kuperlukan tetap ‘Kau berikan
sehingga aku pun puas lelas.
8. PEMBACAAN EPISTEL :
L : Marilah kita mendengar Firman Tuhan yang ditetapkan untuk hari
Minggu ini: Bilangan 21 : 4 - 9.
Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
J : Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
L : Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. J : Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata:
"Ka-mi telah berdosa, sebab ka"Ka-mi berkata-kata melawan TUHAN dan eng-kau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkanNya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
L : Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
J : Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah ti-ang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
L : Demikianlah Firman Tuhan.
Berbahagialah orang yang mendengar Firman Allah serta memeliha-ranya.
S : Amin.
9. NYANYI : “MengenalMu”
Bila kubuka mataku Dan lihat wajahMu Kuterkagum
Bila kulihat hidupku Dan karya tanganMu Kutersanjung
Kar'na semua yang baik Dalam hidupku Itulah karyaMu.
Kau b'ri kesempatan yang baru.
Reff. : Dan kuingin mengenalMu Tuhan
Lebih dalam dari s'mua yang kukenal Tiada kasih yang melebihiMu
10. PENGAKUAN IMAN RASULI.
L : Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana saudara-saudara seiman di seluruh dunia.
Kita bersama-sama mengucapkannya.
S : Aku percaya kepada Allah ... dst. (Jemaat duduk)
11. WARTA JEMAAT.
12. NYANYI DARI BN. NO.467 : 1 + 3
“Ku Memuji AnugerahMu”
Ayat 1
‘Ku memuji anug’rahMu yang telah menebusku Dan sucikanlah hatiku rumah kediamanMu Tinggallah dalam hatiku RohMu memenuhiku
Pergunakanlah hidupku untuk melayaniMu. Ayat 3
Kami akan menyaksikan karya kes’lamatanMu Agar orang yang berdosa beriman kepadaMu Tinggallah dalam hatiku RohMu memenuhiku Pergunakanlah hidupku untuk melayaniMu.
13. KHOTBAH / RENUNGAN : Efesus 2 : 1 - 10
14. NYANYI : “Kasih SetiaMu” (Persembahan)
Kasih setiaMu yang kurasakan Lebih tinggi dari langit biru
KebaikanMu yang telah Kau nyatakan Lebih dalam dari lautan
BerkatMu yang telah kuterima Sempat membuat ku terpesona Apa yang tak pernah kupikirkan Itu yang Kau sediakan bagiku Siapakah aku ini Tuhan
Jadi biji mataMu
Dengan apakah kubalas Tuhan Selain puji dan sembah Kau.
13
DARI GEREJA LAIN KE HKBP PETOJO
I N F O R M A S I B A G I J E M A A T
PERSYARATAN PINDAH ANGGOTA
Anggota Jemaat HKBP Petojo maupun dari gereja lain yang akan melaksanakan acara Partumpolon (Pra Nikah) atau melangsungkan Pernikahan di HKBP Petojo maupun di gereja lain dimohon mem-perhatikan ketentuan tersebut di bawah ini : 1. Kedua calon mempelai adalah anggota Jemaat
HKBP Petojo atau seorang diantaranya adalah anggota jemaat lain yang tidak berada dalam penggembalaan khusus.
2. Melapor dan mengambil Surat Pengantar dari Majelis Jemaat (Sintua Wijk)
3. Mengajukan permohonan ke Kantor Sekretariat HKBP Petojo dengan menyerahkan dokumen sbb. :
- Mengisi formulir yang tersedia.
- Surat pengantar dari Sintua Wijk atau Surat Pengantar dari gereja asal bagi yang bukan jemaat HKBP Petojo.
- Fotocopy Surat Baptis dan Sidi.
4. Setiap pasangan diwajibkan mengikuti Bimbi-ngan pernikahan sebanyak 3 kali (1 kali sebelum Martumpol dan 2 kali sebelum Pemberkatan Nikah) yang dilaksanakan setiap hari Senin pu-kul 1900 WIB. di ruang Konsistori lantai 2 HKBP
Petojo.
5. Pendeta yang melayani Partumpolon dan Pem-berkatan nikah diatur sepenuhnya oleh Pendeta dan Majelis.
6. Kebaktian Partumpolon atau Pernikahan dapat dilaksanakan antara hari Senin s/d Sabtu. 7. Penjelasan lengkap dan hal-hal lain yang
berhu-bungan dengan pernikahan dapat ditanyakan melalui Kantor Sekretariat HKBP Petojo.
DARI HKBP PETOJO KE GEREJA LAIN
Anggota Jemaat HKBP Petojo yang akan pindah ke gereja lain diharuskan melapor ke Sintua Wijknya masing-masing. Mengajukan permohonan pindah jemaat ke Kantor Sekretariat HKBP Petojo dengan ketentuan :1. Menyerahkan Surat Pengantar dari Sintua Wijk. 2. Mengisi formulir yang tersedia.
Jemaat Gereja lain yang ingin menjadi anggota jemaat HKBP Petojo, supaya mengajukan permo-honan ke Kantor Sekretariat HKBP Petojo dengan menyerahkan sbb :
1. Surat Pindah dari Gereja asal. 2. Mengisi formulir pendataan jemaat.
3. foto copy Surat Baptis, Foto copy Surat Sidi, Foto copy Surat Nikah Gereja.
BAPTIS DEWASA DAN
MENGAKU PERCAYA (SIDI)
Jemaat maupun simpatisan Gereja yang sudah siap untuk mengikuti program ini, silahkan mendaftar-kan diri di Kantor Gereja dan memperhatimendaftar-kan ketentuan sebagai berikut :1. Menyerahkan Surat Pengantar dari Sintua Wijk. 2. Mengisi formulir Katekhisasi Baptis/Sidi. 3. Usia peserta minimal 16 tahun.
4. Penulisan nama tidak disingkat (termasuk nama orangtua.
5. Foto copy Surat Baptis (bagi yang sudah) 6. Surat Pengantar dari gereja asal, jika peserta
dari Gereja lain.
1. Bagi para orangtua yang hendak membaptis anaknya, harap mengambil surat pengantar dari Sintua Wijknya.
2. Mengajukan permohonan ke Gereja dan me-nyerahkan surat pengantar dari Sintua Wijk. 3. Mengisi formulir yang tersedia dan
melampir-kan Fotocopy : - Akte Kelahiran Anak
- Akte Pernikahan Gerejawi orangtua. - Jika kedua orangtua bukan anggota jemaat
HKBP Petojo, diharuskan menyertakan surat pengantar dari gereja asal.
4. Bimbingan Baptisan Kudus dilaksanakan hari Jumat terakhir atau Jumat pertama bulan yang bersangkutan. Waktu pukul 1800 WIB. di ruang
konsistori lantai 2 HKBP Petojo.
PERSYARATAN KATEKHISASI
PERSYARATAN BAPTIS ANAK
PERSYARATAN PINDAH ANGGOTA
PERSYARATAN PERNIKAHAN
GEDUNG SERBA GUNA HKBP PETOJO
Jl. Kyai Tapa No.262 Grogol Jakarta Barat
Telp. : 021-567 25 34; e-mail : hkbp_petojo@yahoo.com Buka setiap hari mulai jam 1000 - 1600 WIB
Minggu mulai jam 1000 - 1400 WIB
DISEWAKAN UNTUK :
PESTA ADAT PERNIKAHAN, RESEPSI PERNIKAHAN ACARA BONA TAON, ACARA ULANG TAHUN, DLL.
CATATAN : Hari minggu tidak disewakan
PROSEDUR PENYEWAAN :
1.
Penyewa wajib datang langsung memesan ke Kantor Gereja.
2.
Kapasitas Gedung untuk 350 Kursi (Full AC)
3.
Panggung dan Kursi Pengantin serta Orangtua kedua Pengantin.
4.
Sound system dengan 4 buah Mike.
5.
Pemesanan sah apabila membayar uang muka 50% paling lama 3 hari setelah
pemesanan.
6.
Apabila terjadi pembatalan, maka uang muka tidak dapat dikembalikan.
7.
Apabila terjadi perubahan waktu pemakaian, haya boleh 2 Minggu sebelum
tanggal Pemakaian, dan jika tanggal yang diinginkan masih tersedia.
8.
Pemakaian Musik & Video, akan dikenakan charge
Rp.
500.000.-9.
Dekorasi ditanggung oleh penyewa gedung.
LOKASI UMUM RUAS SINTUA/PENSIUN
SEMUA 5.000.000 3.000.000 2.500.000
RUANG A 2.750.000 1.500.000 1.250.000
RUANG B 1.750.000 1.000.000 750.000
LUAR KANAN GEREJA (C) 1.000.000 1.000.000 1.000.000
CATATAN :
1.
Acara Sibuha-buhai Rp. 1.000.000.- (untuk umum) dan Rp. 500.000.- (untuk
jemaat & Sintua)
2.
Penyewa wajib membayar uang kebersihan sebesar
Rp.
15
4.
Pukul 0730 WIB
Pukul 1400 WIB Pukul 1700 WIB