• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan Project Konstruksi MSAN/MDU di Engineering & Deployment 2 TREG II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengawasan Project Konstruksi MSAN/MDU di Engineering & Deployment 2 TREG II"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pengawasan Project Konstruksi MSAN/MDU di

Engineering & Deployment 2 TREG II

I. LATAR BELAKANG

PENGAWASAN adalah suatu tindakan /proses kegiatan secara terus menerus untuk menjaga dan menjamin agar supaya penyelenggaraan dan pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai ketentuan - ketentuan hukum serta peraturan / persyaratan yang berlaku.

TUJUAN PENGAWASAN PROJECT :

1. Hasil pekerjaan pembangunan dapat mencapai sasaran sesuai dengan rencana 2. Tercapai TARGET penyelesaian, waktu, system, sehingga kegiatan lanjutannya

tidak terganggu.

3. Memperkecil terjadinya penyimpangan dari rencana (teknis, volume, syarat teknis).

4. Memberikan saran-saran kepada Kontraktor maupun manajemen.

5. Memberikan instruksi kepada Kontraktor sehingga pelaksanaan pekerjaan sesuai tahapan, teratur, mengarah kepada kesysteman.

Bahwa untuk keberhasilan penggelaran Infrastruktur untuk dapat meningkatkan pelayanan yang prima bagi pelanggan Telkom dan juga meningkatkan jumlah Pelanggan INDIHOME ( Triple Play ) maka perlu prosedur pengawasan pekerjaan project pembangunan yang baik sehingga penerapan Tehnologi MSAN/MDU yang dilaksanakan di TELKOM pada umumnya dan di Telkom Regional II pada khususnya akan tergelar dengan baik.

Pengawasan harus memenuhi standard administrasi terutama legalitas yang telah disyahkan Surat Perintah (SP ) oleh Management DIVISI dan telah dideliver untuk pelaksaaan Project ke DIVRE–DIVRE.dan memenuhui Standard dan spesifikasiTehnik yang harus dilaksanakan sehingga memenuhi kwalitasproyek baik : Administrasi , BOQ , Spesifikasi tehnik dan standarlayanan dengan tehnologi MSAN dan memenuhi harapanperusahaan dan pelangan.

Project pembangunan Tehnologi MDU MSAN / FIBER HOME merupakan tehnologi untuk memerkokoh bissnes TELKOM dalam mentransformasi digital yang dikenal dengan INDHIHOME ( TRIPLE PLAY = Internet – TV Interactive dan Voice ) . Dimana memodernisasi RK ( Rumah Kabel Tembaga ) menjadi MDU/MSAN dengan standard service layanan TRIPLE PLAY.

II. RUANG LINGKUP

Prosedur pekerjaan pengawasan Project Konstruksi Tehnologi MDUMSAN adalah sangat penting karena menyagnkut kwalitaspelayanan kepada pelangan yang serba digital yang digunakanProduct Indihome TRIPLE PLAY.

(2)

Gambar : Konfigurasi MSAN terhubung Fiber Optik ke Sentral

Supervisi terdiri 2 (dua) Subyek :

a. Pengawasan Administrasi : Berdasarkan SP ( Surat Pesananan) yang sudah disyahkan dengan management DPD :No.Kontrak/SP , jangka waktu penyelesaian , BoQ sesuai SPdan Lokasi yang akan dibangun , Merk MSAN yang digunakan :ZTE , Huwaei dan Fiberhome. Pengawasan Administrasi :Berdasarkan SP ( Surat Pesananan ) yang sudah disyahkandengan management DPD : No.Kontrak/SP , jangka waktu penyelesaian , BoQ sesuai SP dan Lokasi yang akan dibangun , Merk MSAN yang digunakan : ZTE , Huwaei dan Fiberhome. Penggunaan Aplikasi Smile untuk Uploaddokumentasi ( Kontrak/SP ) & control hasil pekerjaan , sudahberapa % yang telah dilaksanakan dan uploud dokumentpendukung : Berita acara TEST COM , BeritaAcara Uji TerimaKesatu ( BAUT ) ; Laporan Berita Acara Kesatu ( LAUT ) dan dokumen pendukung Lainnya : gambar ABD dan Lokasi.

b. Pengawasan di Lapangan secara fisik :Pembangunan MSANsesuai sfisifikasi tehinik kontruksi dan standard servicepelayanan. Pekerjaan meliputi pengawasan pembangunanpondasi MSAN ;penarikan fiber optic ;pemasangan gronding ;pemasangan PLN ;pemasangan kabinet MSAN dan perangkat/modul sesuai BoQ ; integrasi MSAN samapai system kepelanggan ; Test COM dengan Berita Acara dan UT ( Uji Terima ) yang di lakukan dengan Berita Acara Uji TerimaKesatu ( BAUT ) dan Laporan Berita Acara Kesatu ( LAUT ).

(3)

Optical Fiber Wiring Box MDF MSAN MSAN tampak luar Gambar Kontruksi pemasangan MSAN.

MODEL TYPE MSAN :

Type perangkat MSAN FIBER HOME : dibedakan Model MSAN ( Fiber Home )Big , MSAN Medium dan MSAN Small

Type perangkat MSAN model merk ZTE : dibedakan Type 512( Medium) dan 1020 ( Big ),

Type perangkat MSAN model merk Huwawei :D200 dan D500 Untuk (Merk Huwawei ).

MSAN merk ZTE

Type Battere MSAN

Type1 200 AH , Tyep 2 100 Ah PONDASI

Begitu juga pada kontruksi Pondasi H03 dan Untuk type MSAN MEDIUM untuk Type pondasi H04 untuk Type MSAN BIG.

GROUNDING :

Karena bila tidak mengikuti prosedur standard kontruksi dan sfeisikasi tehnik : Ukuran grounding >1 Ohm.

REDAMAN FIBER

Redaman Fiber optik ring antara 10 s.d 20 DB. Gb : Modul Merk Huwae

III. KEUNTUNGAN TEKNOLOGI PEMBANGUNAN MSAN/MDU

a. Meningkat pelayanan pelanggan dari dengan fitur TRIPLEPLAY : Internet : IP TV dan Voice merupakan pengganti telepon rumah yang decline / menurun.

b. Penggantian tehnologi kabel tembaga dengan ribuan urat primer /sekunder dalam satu RK diganti kabel fiber cukup 1atau 2 core untuk kapasitas sd 1000 pelangan dengan mengunakan IP. ( 1 pelanggan mempunyai 1 IP ( Internet Protocol).

(4)

IV. PERMASALAHAN.

a. Banyaknya proyek maka perlu pengawasan administrasi proyek sehingga administrasi tidak baik : tahapan projeck in progress dan project yang selesai. b. Karena Banyaknya Proyek MSAN sedangkan Tenaga pengawas sangat sedikit,

maka Pengawasan Project Contruksi MDU MSAN perlu di Chek secara effisien baik jadwal waktudan pelaksanaanya di lapangan.

c. Standard perangkat yang harus dipasang/modul , jumlah ( B0Q )dan spesifikasi perlu pengetahuan yang cukup tentang project dengan type , merk spesifikasi tehnikperangkat karena akanberpengaruh pada pembayaran tagihan project/ kontrak. Test Layanan Misal :

1. Tidak dipasang grounding di MSAN / Hasil ukur Grounding yang tinggi. 2. Pemasangan modul pelanggan tidak sesuai jumlah BoQ

3. Perangakat rectifier / batree tidak sesuai standard.

4. Tidak dipasang Rambu : pengaman MDU ( patok pengaman) gembok , Stiker nama MSAN,

5. Test layanan tidak berfungsi : Test IP TV , Internet, Voice

V. SOLUSI Pengawasan Pelaksanaan PROJECT TEKNOLOGI MSAN

a. Standard Prosedur Pengawasan : Pengawasan administrasi :

1. Administrasi kontrak / Surat Pesanan ( SP ). Yang telah disyahkan oleh management. 2. Data modul/perangkat BOQ , Merk , Type MSAN

3. Dibentuk Tim Waspang ( Witel dan Enginering Deployment (ED) Hasil pekerjaan secara bertahap masuk aplikasi monitoring project , nama aplikasi SMILE ( yang harus diinputkan hasil pekerjan secara komulatif ( 20 % -40% - 60%-80% - 100% ) sehingga terpantau secara akurat .

a) Ijin SITAC ( ijin tempat lokasi dibangun MSAN ) bobot 20% b) Pembangunan pondasi ( bobot pekerjaan di smile 20% ) c) Pembangunan Grounding ( bobot 20% )

d) Pemasangan MSAN : perangkat/modul yang dipasang/merk e) Pembangunan kabel OPTIC dan pemasangan PLN

f) Integrasi MSAN secara system : terintegrasi Msandengan optic dari Sentral dan modul dalam MSAN sudahberfungsi sehingga layanan ke pelanggan dapatberfungsi ( bobot 20 % )

g)Test COM ( Test Communication ) dari Mitra dan Witel. (bobot pekerjaan menjadi 20%)

h) Pelaksanakan Uji Terima MSAN antara Mitra – Witel dan Tim Engineering dan Deployment 2 Telkom Regionla II.

manegement (bobot 10% )

i) Migrasi RK ke MSAN bobot 10 % ( Berita Acara Migrasi )

b. Karena Tenaga Pengawas jumlahnya sangat sedikit maka perlu jadwal pelaksanaan yang perlu dilaksanakan sesuai tahapan proyek .Dan perlu di kompulir jumlah MSAN yang harus dievaluasi setiap minggu untuk mengetahui kapan harus diajukan Uji Terima ke satu kapan yang harus dilakukan dilakukan .

(5)

c. Prosedur pelaksana pengawasan fisik project dilapangan oleh pelaksana harus mengetahui type MSAN , Spesifikasi Prondasi, Ijin SITAC ( dimana telah ada ijin pembanunan MSAN oleh Pemda. Bila tidak memenuhi standard pemasangan kontruksi maka project akan di reject sampai memenuhi persyaratan :

i. Tidak dipasang grounding.

ii. Pemasanga modul tidak sesuai B0Q

iii. Pemasangan rectifier tidak sesuai Standart, type, Merk, untuk battery type 2 untuk MSAN Medium , Batery Type1 MSAN BIG

iv. Tidak dipasang Rambu pengaman / patok, Stiker nama v. MSAN dan Gembok pengaman

d. Pelaksanaan Uji Terima Persyaratan Uji Terima :

i. Berita Acara Commissioning Test ii. Laporan Pekerjaan Selesai 100%

iii. Gambar Pelaksanaan / Red Line Drawing

iv. Mengajukan Nota Dinas Permohonan Uji Terima Ke OSM Engineering dan Deployment 2 TREG-II

v. Engineering dan Deployment 2 TREG-II membuat Nota Dinas Pelaksanaan Uji Terima ke Tim Uji Terima Area Witel terkait.

VI. KESIMPULAN :

1. Banyak proyek yang ditangani oleh seorang waspang sehingga banyak yang tidak ter awasi / ter monitor pekerjaannya sehingga banyak pekerjaan yang kurang sesuai spek teknis terutama untuk pekerjaan OSP .

2. Pelaksana pekerjaan proyek terutama Telkom Akses kurang knowledge mengenai spesifikasi pekerjaan konstruksi OSP.

VII. SARAN :

1. Karena kurang waspang Telkom di Area ( Witel ) karena SDM nya memang sedikit saran saya agar Mitra Telkom Akses lebih meningkatkan pengawasan pekerjaan terhadap subkon nya dan Telkom Akses memberikan pelatihan yang cukup untuk mengenai spesifikasi Pekerjaan OSP serta fungsi dan tugas waspang.

Gambar

Gambar : Konfigurasi MSAN terhubung Fiber Optik ke Sentral  Supervisi terdiri 2 (dua) Subyek :

Referensi

Dokumen terkait

me ncari citra y ang ditanyakan, setiap parameter Zernike dari citra yang ditanyakan terse b ut akan di b an din gkan kesamaann y a dengan parameter Zernike yang

14.1 Supplier tidak berhak atas hak kepemilikan. 14.2 Semua zat, bagian, container, dll yang disediakan oleh Konsumen kepada Supplier adalah hak milik Konsumen. Jika

Optimasi Produksi Klon Karet Melalui Sistem Eksploitasi Berdasarkan Metabolisme Lateks.. Prosiding Lokakarya Nasional Pemuliaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi karyawan mengenai dimensi-dimensi kepemimpinan yang terdapat dalam model kepemimpinan dari Bass dan Avolio serta

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saifudin (2016) yang berjudul “Efektivitas Program Back School Dan Teknik Mc Kenzie Pada Pasien Nyeri

PONED Puskesmas Sukorejo I dan Boja I yang PONED-nya dapat berjalan.. baik sedangkan 2 Puskesmas yang lain (Kaliwungu dan Rowosari

Dari problem rasial dalam politik Muang Thai, timbul pengelompokan orang Melayu Patani menjadi dua golongan, yaitugolongan yang disebut golongan assimilated group,

Wilayah Gorontalo khususnya di Pemerintah Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan Provinsi Gorontalo yang menjadi objek penelitian ini sampai saat ini masih