• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lebih Dekat dengan Satu Klik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lebih Dekat dengan Satu Klik"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Lebih Dekat dengan Satu Klik

NOVEMBER 2020

Edisi iV / TAHUN i

ABAi KRiTiK

dEMi EKONOMi

(2)
(3)

DAFTAR

ISI

edisi iii TAHUN i

OKTOBeR 2020

9

BONTANG

- Pandemi Covid, Bontang Belum Berani Buka sekolah Tatap Muka

- Tepis isu Pasien dicovidkan, Puskesmas imbau Tak Khawatir datang ke Faskes - Gagal Negosiasi Harga, Hotel Grand Mutiara

Batal Jadi Rumah Karantina

- ditangkap di Pelabuhan Badak LNG, Buaya 3 Meter dievakuasi disdamkartan

- Kasus Flu Burung Bertambah, 333 Unggas Mati

- Ratusan Ayam Mati Mendadak, Pemkot Minta Warga Tenang

- Waspada, dBd Melonjak, sudah 223 Kasus, 2 Meninggal

14

PiLKAdA

- Tolak Rekomendasi Bawaslu, KPU Kukar Putuskan edi damansyah Tetap Cabup

- satu Kakinya sudah Memenangkan Pilkada Kukar

- soal Putusan KPU Kukar, Galeh: Tak Puas Gunakan Jalur Hukum, Jangan Memprovokasi

- Neni dan Basri sama-sama Bakal Lanjutkan Aturan Rekrutmen 75% Tenaga Lokal Bontang

18

AdVERTORiAL dPRd BONTANG

- sutarmin dilantik Jadi Anggota dPRd Bontang

- siap Lanjutkan Perjuangan etha Rimba - etha Rimba Mundur dari dPRd Bontang,

Agus Haris: Kami Merasa Kehilangan - Andi Faiz: Tinggal Menunggu Transferan

Pusat

- Warga sekitar BCM dilanda Banjir, Komisi iii Minta Kontraktor Buat drainase

20

AdVERTORiL BKPsdM

- BKPsdM Bontang Apresiasi Penerapan si– APeK

- serunya Gowes BKPsdM, Melihat indahnya Bontang Bersama 3 sekda

- Pilkada semakin dekat, sekda Bontang Minta PNs/TKd Netral

- Peserta JPTPJalani seleksi Penulisan Makalah

22

AdVERTORiAL CAMAT UTARA

- Temukan Tanda Flu Burung, Camat Minta Warga segera Melapor

- PKK Provinsi Kaltim Lakukan Penilaian di Kecamatan Bontang Utara

- Penanganan Banjir Rob, Camat Bontang Utara Koordinasikan dengan Tim Kota - Maksimalkan Peran Kelurahan dan Relawan

Awasi Pasien isolasi Mandiri

25

sAMARiNdA

- FKPT Gandeng sMsi Kaltim Lawan Terorisme

- Target Kuasai Kaltim di 2024, Anis Matta Resmikan sekretariat Partai Gelora - dapat Hibah Rp 694 Miliar dari idB, Fasilitas

Unmul Kian Berkelas

28

PEMPROV KALTiM

- Raih TPid Award, Provinsi Kaltim Terbaik dalam Pengendalian Inflasi Daerah

- Tak Ada Kenaikan UMP Kaltim, Tetap Rp 2.981.378

- Rp 550 Juta untuk 40 Mahasiswa di Kairo, diserahkan Wagub, disaksikan Abdul somad - Aksi di depan Kegubernuran, sBsi 92 Minta

Pemprov Kaltim Lanjutkan 7 Tuntutan - Kabar Baik, Kaltim Nihil Kematian Covid-19, 9

Hari Mahulu Masuk Zona Hijau

31

HUKUM & KRiMiNAL

- suami Bunuh istri siri, Ada Bekas Cekikan, Polisi Buru Pelaku

- Batal Menikah di Palu, Pembunuh istri siri ditangkap di Kutai Barat

- dalih ekonomi, Anak di Bawah Umur dijual Rp 400 Ribu sekali Kencan

- Lagi Ngefly, Honorer Pemkot Bontang diamankan BNN

- Bukan disayang, Ayah ini Tega setubuhi Anak sendiri selama 4 Tahun

35

KUTAi TiMUR

- seminggu dirawat karena Corona, direktur RsUd Kudungga diterbangkan ke Balikpapan - sebulan dirawat, Kepala Bappeda Kutim

Meninggal Akibat Covid-19

- Gubernur Terbitkan sK, Uce Resmi Berhenti dari dPRd Kutim

36

PENAJAM PAsER UTARA

- Pantai istana Amal, “Ancol” Ala Penajam Paser Utara

- Jembatan Pulau Balang Baru Bisa dilewati 2022

37

KUTAi BARAT

- Camat Jempang Kena sanksi KAsN, Terbukti Langgar Kode etik Netralitas Pilkada

38

BALiKPAPAN

- Covid Kembali Renggut Nyawa dokter, Terpapar usai MCU Calon Kepala daerah - Ayo Taati Protokol Kesehatan! Balikpapan

Gelar Razia Masker selama 26 Hari

39

NAsiONAL

- Menteri Kelautan ditangkap KPK, susi Malah Trending di Twitter

4

PENGANTAR REdAKsi

- siklus Oposisi

5

BERiTA UTAMA

- ekonomi jadi Panglima, Bertameng MK

- Tujuan Baik Yang Janggal

(4)

pengAnTAR

ReDAKSI

siKLUs OPOsisi

H

ampir dipastikan tak ada produk hukum

pemerintah yang bisa memuaskan semua

golongan. Yang bisa dilakukan pembuat

undang-undang, bagaimana caranya agar

produk hukum itu minim kelemahan. Dengan cara, banyak

mendengar aspirasi rakyatnya. Idealnya begitu.

Tapi yang terjadi pada revisi UU KPK, serta proses

pem-bahasan hingga pengesahan UU Cipta Kerja terkesan

seba-liknya. Pemerintah, didukung legislatif di pusat, menantang

kritik dan saran rakyat. Bahkan saat pembahasan revisi

UU KPK, semua fraksi di Senayan satu suara mengembosi

lembaga anti-rasuah itu.

Untuk kasus UU Cipta Kerja, Fraksi PKS dan Fraksi

Demokrat bersikap oposisi alias menolak. Kenapa? Karena

ada kepentingan yang tak sejalan dengan fraksi-fraksi

pro-pemerintah. Harapan mengubah sikap pemerintah dan DPR

akhirnya tertuju pada mahasiswa, atau mungkin

“kekua-tan” tak kelihatan di media sosial.

Muncul lumayan lama lewat aksi di berbagai daerah,

kini mulai mereda. Sepertinya kaum muda nan kritis itu,

sepakat dengan pemerintah bahwa ajang pertarungan

berikutnya di Mahkamah Konstitusi. Bukan terus mengelar

aksi jalanan. Tak ada yang melarang mereka berubah sikap,

sebab sebagian mahasiswa harus realistis bahwa kelak

mer-eka harus terjun ke masyarakat.

Atau menjadi bagian sistem yang mereka benci sebelumnya.

Masuk birokrasi atau malah mungkin jadi anggota partai

politik. Seperti tokoh-tokoh yang mereka hujat saat

mengge-lar aksi. Sebuah siklus yang terus berulang. (redaksi)

direktur: Rini ernawati; Pemred: A. susanto; Wapemred: P. susanto; Redpel: Annisa FdP s.i.Kom; Penasehat Hukum: Atiqah Mumtazah A Bura datu, s.H., M.H; iT: iqbal Yudiar syahputra s.Komi; Reporter: susanto, Bambang, Annisa, Yusril iza Mahendra, Adi Ahmad syahriadi, Nurmadinah, Fatimah, Hesti damayanti; Manager Kreatif: Kenzi Tristan.

Alamat Redaksi: Jalan Beringin No 26, HOP 1, Kelurahan satimpo, Kecamatan Bontang selatan, Kota Bontang. email; redaksi@mediakaltim.com. diterbitkan PT MediA KALTiM PROMOsiNdO, Berdasarkan Keputusan Menkumham Nomor AHU-0033303.AH.01.01 tahun 2020.

(5)

Wakil rakyat

seharusnya

merakyat.

Jangan tidur

waktu sidang

soal rakyat.

Wakil rakyat

bukan paduan

suara. Hanya

tahu nyanyian

lagu “setuju...”

EKONOMi JAdi PANGLiMA,

(6)

BERITA UTAMA

P

enggalan lirik lagu “Su-rat Buat Wakil Rakyat” mi-lik Iwan Fals ini, sepertinya tak lekang dimakan zaman untuk menggambarkan kelakuan orang-orang di Senayan. Sejak rilis di zaman Orde Baru tahun 1987 sampai sekarang, lirik single di album Wakil Rakyat itu tetap up to date.

Produk maupun kelakuan mereka tetap sama. Lebih mementingkan kepentingan golongan mereka sendiri dibanding as-pirasi rakyat yang memilihnya. Memang tak bisa disamaratakan semua. Namun be-lajar dari pengesahan dua undang-undang kontroversial, revisi UU KPK dan UU Cipta Kerja (Omnibus Law), semua tudingan itu tak terbantahkan

Sejak mencuat informasi kedua UU itu sudah dirancang pemerintah kemudian dibahas DPR, berbagai kalangan mulai akademisi, penggiat anti-korupsi, kaum buruh dan pengamat berulangkali meng-ingatkan potensi masalah berikut bolong-bolongnya. Tapi tetap diabaikan pemerin-tah maupun DPR.

Sejarah akhirnya mencatat, di akhir tahun 2019 gelombang demonstrasi ma-hasiswa dan massa menolak pengesahan revisi UU KPK muncul di berbagai daerah. Di pertengahan sampai akhir tahun 2020, giliran demonstrasi menolak omnibus

law, jadi pemicu kaum buruh dan maha-siswa turun ke jalan. Demo berujung rusuh dan korban nyawa, lagi-lagi tak membuat pemerintah atau DPR mengubah sikapnya.

Seperti yang sudah-sudah, pemerintah meminta pihak yang keberatan dengan diberlakukannya kedua UU itu, untuk men-empuh jalur konstitusional mengajukan judicial review atau JR ke Mahkamah Kon-stitusi. Undang-undang No 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas UU No 30 tahun 2002 tentang KPK serta UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja akhirnya jadi “pasien” hakim MK.

Khusus polemik UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengaju-kan alternatif lain. Bila diputus MK terdapat kesalahan, pemerintah akan melakukan legislative review atau mengubah UU untuk pasal-pasal tertentu sesuai bunyi putusan. Berbicara dalam sebuah diskusi online pertengahan November lalu, Mahfud juga menyebut, pemerintah akan membentuk tim kerja yang tugasnya menampung as-pirasi dan berbagai permasalahan sebagai akibat dari berlakunya UU Cipta Kerja. Aspirasi dan permasalahan itu lantas di-gunakan dalam pembuatan aturan turunan seperti Peraturan Presiden, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Daerah terkait

UU Cipta Kerja.

“Ada juga usul dibuat Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang), tapi itu belum jadi opsi. Karena kalau dibuat, muncul pertanyaan kenapa diubah itu (sebagian pasal). Nanti orang akan ribut lagi dan masuk substansi lain sehingga ng-gak selesai-selesai,” kata Mahfud.

Tak semua fraksi di DPR RI menyetujui pengesahan UU Cipta Kerja pada 5 Okto-ber 2020. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) dan Fraksi Partai Demokrat (FPD) memilih tak sepakat dan walk out dari ru-ang sidru-ang, karena aspirasinya tak diden-gar pimpinan sidang paripurna.

Sebelum beranjak, sempat terjadi in-siden manakala Ketua DPR RI Puan Maha-rani diduga sengaja mematikan mikrofon, saat anggota FPD Irwan Fecho, tengah menyebut bahwa UU Cipta Kerja berpo-tensi memperparah kerusakan lingkungan dan menghilangkan hak-hak rakyat kecil. Insiden ini membuat Irwan dan Puan viral di jagat medsos.

Hanya saja, saat diminta pendapat soal usulan Menko Polhukam Mahfud MD, Ir-wan memilih tak berkomentar. “Maaf saya lagi damping Bu Azizah (Siti Nur Azizah) debat (pilkada Kota Tangerang Selatan) petang ini. Skip dulu,” tulis anggota DPR RI dapil Kaltim ini, saat dihubungi Minggu (22/11/2020). (red)

(7)

BERITA UTAMA

Undang-Undang Cipta Kerja dibuat pemerintah dan DPR dengan tujuan me-nyederhanakan 76 undang-undang men-jadi satu undang-undang. Penggabungan itu diharapkan mampu menciptakan iklim berusaha dan investasi yang berkualitas, bagi para pelaku bisnis mulai dari UMKM sampai investor asing.

Mengutip pidato virtual Presiden Jokowi pada forum APEC CEO Dialogues 2020 yang dirilis setkab.go.id pada Kamis (19/11/2020),

disebutkan, ada 6 dampak signifikan dari

diberlakukannya UU Cipta Kerja. Pertama, perizinan berusaha dan investasi bisa lebih cepat dan sederhana.

Kedua, menurut Jokowi, pungutan liar dan korupsi bisa dipotong dengan cara mengintegrasikan seluruh proses periz-inan ke dalam prose perizperiz-inan elektronik melalui sistem OSS (Online Single Sub-mission). Ketiga, dipermudahnya kegiatan berinvestasi dan berusaha dengan cara mempermudah pembentukan persero-an terbatas (PT) dengpersero-an dihilpersero-angkpersero-annya aturan modal minimum.

Dampak keempat, kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini, investor yang tertarik berin-vestasi di kawasan ekonomi khusus, kawasan perdagangan bebas, dan pelabuhan bebas akan diberi insentif berupa kemudahan izin yang keluar dalam hitungan jam.

Dampak positif kelima, dibentuknya lembaga sovereign wealth fund yang tu-gasnya mengelola dan menempatkan sejumlah dana dan aset negara secara langsung maupun tidak langsung, serta

diberi kewenangan melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga. “Keenam, Undang-undang Cipta Kerja melindungi dan meningkatkan peran pekerja dalam mendukung investasi di Indonesia, terma-suk memberikan kepastian hukum dalam pengaturan tentang upah minimun dan besaran pesangon,” kata Jokowi dalam pi-datonya.

Hanya saja, arus informasi bohong atau hoax lewat media sosial yang isinya berbeda dari tujuan pemerintah, lebih deras masuk ke masyarakat. Alhasil, lanjut Jokowi mun-cul aksi penolakan dari masyarakat.

Mundur 1,5 bulan sebelum Jokowi pidato di forum APEC, atau beberapa hari setelah disahkan paripurna DPR RI. Publik dikag-etkan dengan fakta bahwa draf undang-undang sapu jagat yang sudah disahkan paripurna DPR RI itu, masih mendapat revisi berulang-ulang.

Seperti dirilis tirto.id, ini diketahui setelah muncul pengakuan dari anggota Badan Legislasi (Baleg) asal FPKS Mulyanto yang mengatakan, Kementerian Sekretar-iat Negara meminta dilakukannya revisi draf UU yang sudah diserahkan Sekretariat Jenderal DPR RI ke Presiden pada 14 Okto-ber, dengan jumlah halaman 812.

Kejanggalan lain, munculnya 5 versi do-kumen elektronik (pdf) UU Cipta Kerja yang beredar di masyarakat. Mulai dari 905 hala-man beredar pada 5 Oktober, 1.052 halahala-man pada 9 Oktober, 1.035 halaman pada 12 Oktober pagi, lantas menyusut menjadi 812 halaman di malam harinya.

Sehari berselang, Wakil Ketua DPR RI Azis

Syamsuddin mengatakan draf final adalah

versi 812 halaman. Hanya saja, politisi Par-tai Golkar ini tak menyebut dimana publik bisa mengakses draf tersebut. Soal jumlah halaman UU Cipta Kerja makin membin-gungkan manakala muncul pengakuan dari Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi selepas diberi draf oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Dikatakan, softcopy draf yang diteri-manya berjumlah 1.187 halaman sedang-kan hardcopy 1.058 halaman. Jumlah ini berbeda dari 812 halaman yang diserahkan DPR ke Istana. Meski begitu, Azis memban-tah soal sengkarut jumlah halaman tadi dipicu adanya upaya memasukan pasal selundupan dari orang-orang yang punya kepentingan.

Ujungnya bukan hanya terus menuai demonstrasi dimana-dimana, berbagai ahli tata negara ataupun LSM menyebut UU Cipta Kerja adalah produk undang-undang terburuk yang pernah dibuat pemerintah dan DPR. Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyebut ini adalah produk UU terburuk yang pernah dibuat pemerintah dan DPR.

Di satu sisi elemen masyarakat yang tak puas diminta jangan menggelar aksi tapi mengajukan JR ke MK, namun draf UU yang dipersoalkan tersebut tak jelas mana yang valid. Senada dengan Lucius, pakar hukum Tata Negara Bivitri Susanti mengatakan, ini adalah produk ugal-ugalan dari para pem-buat UU. Agar cepat ada, mereka mengha-lalkan segala cara. Oleh karenanya, dia me-nyebut ini adalah produk legislasi terburuk sepanjang sejarah Indonesia. (red2)

(8)

BERITA UTAMA

SaMaRInDa - Unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omni-bus Law belum berhenti. Di Samarinda, gelombang aksi kembali berlangsung Ka-mis, 5 November 2020. Demonstran yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kal-tim Menggugat atau Mahakam, kembali menyuarakan tuntutan di muka Kantor DPRD Kaltim.

Aliansi Mahakam merupakan gabun-gan mahasiswa dari berbagai pergu-ruan tinggi di Samarinda. Termasuk organisasi masyarakat dan organisasi buruh. Kamis itu, aksi dimulai sekitar pukul 15.30 Wita. Menuntut dicabutnya Undang-Undang Cipta Kerja yang pada Senin lalu, 2 November 2020 ditandatan-gani Presiden RI Joko Widodo, setelah disahkan DPR RI sebagai undang-un-dang pada 5 Oktober 2020.

UU Cipta Kerja resmi diundangkan den-gan nomor 11 Tahun 2020. Pengesahan oleh Jokowi pun kembali menjadi polemik

karena ditandatangani dua hari lebih cepat dari semula dijadwalkan 4 November 2020. "Apa yang dijanjikan Jokowi, apa yang menjadi visi misinya dalam nawa cita, hari ini menjadi duka cita bagi masyarakat Indo-nesia. Dia diam-diam menandatangani UU tersebut. Padahal banyak yang pro-kontra. Kami sangat kecewa. Katanya memihak wong cilik nyatanya berpihak kepada para pemodal, investor, dan melindungi para oligarki," ucap Yohanes Richardo, Humas Aliansi Mahakam.

Aksi sore itu sempat diwarnai salat ashar berjamaah, mengambil tempat di gerbang masuk utama Kantor DPRD Kaltim. Na-mun, sejuknya ibadah tak dapat bertahan lama. Suasana aksi memanas beberapa saat kemudian. Massa menarik paksa pagar berduri yang dipasang sepanjang pintu masuk utama.

Pukul 17.00 Wita, kericuhan pun tak terelakkan. Massa memaksa masuk dengan memukul, mendorong, melempar batu,

hingga berusaha membakar pagar masuk utama gedung DPRD Kaltim. Personel TNI-Polri pun memukul mundur massa dengan water cannon serta gas air mata. Massa terdesak hingga persimpangan Jalan Teng-kawang. Keadaan mulai kondusif sebelum azan magrib.

Kasubag Humas Polresta Samarinda Ajun Komisaris Polisi Annisa Prastiwi mengatakan bahwa enam demonstran diamankan polisi dari kericuhan terse-but. Satu di antaranya kedapatan mem-bawa senjata tajam berupa badik. Keen-amnya pun dibawa ke Polresta Samarinda untuk dimintai keterangan dan dilakukan penyidikan lebih lanjut. Kepolisian juga mengamakan peserta unjuk rasa yang masih berstatus pelajar.

"Seperti yang sudah kami deteksi sebel-umnya, bahwa unjuk rasa kali selain Aliansi Mahakam ada kelompok lainnya, yakni ke-lompok anarko yang menunggangi aksi ini," pungkas AKP Annisa Prastiwi. (kk/red)

(9)

BoNTANg

BOnTang – Hingga saat ini, pembelaja-ran jarak jauh imbas pandemi virus corona telah berjalan sekitar 8 bulan. Pemerintah pun mulai mengkaji dibukanya pembe-lajaran tatap muka di sekolah di tengah pandemi Covid-19. Bahkan sejumlah seko-lah berpeluang menggelar kegiatan belajar tatap muka sebelum pergantian tahun, namun dengan penerapan protokol kes-ehatan yang ketat.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bon-tang Suharto mengaku rencana dibukan-ya kembali sekolah tatap muka memang pernah dibahas dalam kegiatan rembuk pendidikan di Pemprov Kaltim. Dalam diskusi itu, kata Suharto, sekolah tatap muka belum disarankan dilaksanakan, dan dikembalikan ke kebijakan daerah masing-masing terkait kondisi penyebaran covid.

“Kalau di Bontang, belum ada wacana untuk membuka sekolah tatap muka. Kami belum berani melaksanakannya. Itu nanti ada izin Walikota dan tim gugus covid,” tutur Suharto. “Apalagi sekarang ini kan masih zona merah,” lanjutnya.

Dikatakannya, seandainya Bontang su-dah masuk zona hijau, maka akan dimung-kinkan untuk melaksanakan sekolah tatap muka. “Kalau sudah zona hijau, ya mungkin bisa kita lanksanakan kembali sekolah tatap muka,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Anwar Sanusi mengakui, ada rencana pemerin-tah melaksanakan kembali pelajaran tatap muka di sekolah di akhir tahun 2020. Meski demikian, pihaknya masih melihat situasi perkembangan Covid-19. Apakah pembe-lajaran tatap muka sudah bisa dilakukan atau belum. “Ya, masih situasional. Tapi kalau nanti pak Gubernur meminta awal Desember dilanjutkan, dengan protokol kesehatan, ya kami akan laksanakan,” un-gkap Anwar.

Hanya, kata Anwar, tidak berarti semua daerah di Kaltim bisa langsung menerap-kannya. Apalagi, saat ini tak ada daerah di Kaltim yang bebas dari penyebaran virus corona.

Adapun zonasi penularan Covid-19 yang dirilis Dinas Kesehatan Kaltim, hanya tiga daerah yang berisiko rendah penularan atau zona kuning. Yakni, Ka-bupaten Mahakam Ulu, KaKa-bupaten Kutai Barat, dan Kabupaten Penajam Paser

Utara. Sisanya, atau enam kabupaten/ kota masih zona merah.

Dijelaskan Anwar, pihaknya juga akan memerhatikan perkembangan Covid-19 di daerah. Jika zona hijau, maka dimung-kinkan pembelajaran tatap muka dibuka. “Itu pun masih pakai protokol kesehatan. Itu pun separuh dulu,” ucap Anwar.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan Kemendikbud, jumlah peserta didik jen-jang sekolah dasar (SD) sebesar 411.409. Sementara sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) masing-masing 159.974 dan 77.079 peserta didik. Kemudian sekolah menengah keju-ruan (SMK) 79.996 peserta didik. (red)

media kaltim

Siswa harus melaksanakan sekolah online selama pandemi. Sulitnya jaringan, mem-buat siswa juga memilih lokasi di luar ruangan.

Pandemi Covid, Bontang Belum

Berani Buka Sekolah Tatap Muka

(10)

BoNTANg

Tepis Isu pasien

Dicovidkan,

puskesmas Imbau

Tak Khawatir

Datang ke Faskes

BOnTang – Adanya stigma negatif dari sejumlah masyarakat terhadap beberapa fasilitas kesehatan (faskes), turut berdam-pak pada berkurangnya jumlah pasien yang datang ke faskes. Hal ini terjadi lantaran munculnya informasi tak bertanggung jawab yang menyebut masyarakat yang datang ke faskes atau puskesmas, justru akan di “covid” kan oleh para tenaga kes-ehatan (nakes).

Hal ini pun ditepis pihak Puskesmas. Penanggung Jawab UKP Puskesmas Bon-tang Utara 1, Ibnu Ludi Nugroho men-gatakan, stigma ini terjadi bermula dari munculnya video-video yang menyebut Covid-19 ini adalah konspirasi. Sehingga masyarakat pun ikut termakan dengan isu tersebut. “Padahal niat kami tidak pernah ke arah sana. Kami murni ingin mengobati masyarakat,” tuturnya, Kamis (19/11/2020). Ludi menerangkan, pelayanan di Pusk-esmas Bontang Utara 1 turut menerapkan protokol kesehatan. Di mana pasien yang datang berobat, terlebih dahulu dilakukan pengecekan suhu tubuh. Apabila ditemu-kan demam, batuk, ataupun pilek, maka pasien diarahkan ke Poli Infeksius. “Di ruangan poli infeksius juga diatur ma-suknya satu-satu. Jadi tidak ada kerumu-nan,” terangnya.

Pasien akan ditanya oleh petugas, apak-ah pernapak-ah melakukan kontak erat

den-gan pasien terkonfirmasi positif Covid-19

ataukah tidak. Lalu pasien juga apakah indra penciuman dan pengecap mengalami penurunan fungsi. Jika mengarah pada tanda-tanda Covid-19, maka akan dilaku-kan swab tes. Dan apabila hasil negatif, maka akan disampaikan negatif, tidak

se-istimewa

JANGAN TAKUT - Puskesmas Bontang Utara 1 imbau warga tak khawatir datang ke faskes.

baliknya. Begitu pun jika pasien mengarah pada tanda-tanda demam berdarah (DBD). Maka uskesmas juga akan melakukan pengecekan darah. “Jadi tidak perlu takut dan khawatir datang ke puskesmas. Justru jika telat diperiksa, ditakutkan kondisinya sudah semakin parah,” jelasnya. (bms)

BOnTang – Pemanfaatan Hotel Grand Mutiara (GM) yang berlokasi di Jalan Arif Rahman Hakim kilometer 3, Kelurahan Belimbing sebagai rumah karantina un-tuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala kini resmi dibatalkan Pemkot Bontang. Hal ini lantaran gaga-lnya negoisasi yang berkaitan dengan harga sewa kamar hotel.

Kadinkes Bontang, dr Bahauddin

men-gagal negosiasi Harga, Hotel grand Mutiara Batal Jadi Rumah Karantina

satgas Covid maksimalkan Pengawasan Pasien isolasi mandiri di Rumah

gatakan, harga yang dipatok manajemen hotel saat ini terlalu tinggi. Berbeda dengan harga hotel sebelumnya saat lokasi tersebut juga dipakai untuk rumah karantina pada April lalu. “Harga lebih tinggi dari sebelum-nya. Otomatis tidak bisa ditindaklanjuti,” ujarnya belum lama ini.

Bahauddin memaparkan, harga sewa yang dipatok oleh pihak manajemen per kamar hotel sebesar Rp 850 ribu

per malamnya. Sementara sebelumnya, harganya dibawah Rp 500 ribu.Dirinya pun memaklumi kenaikan tarif tersebut lantaran adanya biaya untuk penyem-protan disinfektan rutin, ditambah gaji tenaga kerja dan biaya operasional lain-nya. “Disinfektan tugas pihak manaje-men hotel. Pastinya karena itu biaya yang dikeluarkan menjadi membeng-kak,” terangnya.

(11)

BoNTANg

TAK SESUAI HARGA - Hotel Grand Mutiara yang terletak di Jl Arif Rahman Hakim, Bontang Utara dibatalkan menjadi Rumah Sakit darurat bagi pasien Covid-19.

Ditanya soal pengoperasian rumah karantina ini apakah bisa dilakukan awal tahun depan, Bahauddin mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Dirinya akan melakukan koordinasi ter-lebih dahulu dengan tim gugus tugas. “Bisa jadi tahun depan ini terealisasikan atau ada solusi lain. Tim gugus akan meggelar rapat terlebih dahulu,” bebernya.

Pihaknya mengaku bakal memaksimal-kan peran stakeholder di tingkat bawah untuk mengawasi pasien Covid-19 sela-ma menjalani isolasi sela-mandiri di rusela-mah dan mematuhi protokol kesehatan. Mer-eka adalah puskesmas, babinsa, bhabi-nkamtibmas, kelurahan, kecamatan, dan relawan Covid-19. “Karena tinggal satu setengah bulan maka kami memutuskan untuk mengoptimalkan peran di tingkat kelurahan,” bebernya.

Dalam waktu dekat, Dinkes Bontang akan membuat surat edaran terkait mekanisme pengawasan pasien isolasi mandiri se-hingga, dan akan ditembuskan ke instansi

kepolisian dan TNI. Tujuannya agar pasien tersebut tidak beraktivitas di luar rumah. “Intinya pengawasan isolasi mandiri akan kami tingkatkan,” pungkasnya. (bms)

Ditangkap di pelabuhan

Badak Lng, Buaya 3 Meter

Dievakuasi Disdamkartan

BOnTang – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bontang mengevakuasi buaya berukuran 3 meter pada Rabu (18/11/2020). Awalnya buaya muara itu ditangkap oleh se-curity pada Selasa (17/11/2020) malam di Pelabuhan Badak LNG. Komandan kompi Disdamkartan Bontang, Norman, mengatakan bahwa Disdamkartan dihubungi oleh pihak Badak LNG, untuk

mengevakuasi buaya tersebut.

“Tadi pagi dihubungi oleh pihak Badak. Buayanya ditangkap tadi malam. Dan tadi pagi kami bawa kesini (kantor Disdamkartan),” ungkapnya.

Buaya yang memiliki panjang sekitar 3 meter itu sempat lepas dari ikatannya. Namun pihak Damkar bisa mengevakuasi. “Te-man-teman berhasil evakuasi buaya itu. Untungnya ada pagar pembatas,” ungkapnya.

Buaya tersebut akan diserahkan ke Taman Nasional Kutai (TNK), untuk selanjutnya diberikan kepada BKSDA Kaltim untuk dilepasliarkan.

“Sejatinya Damkar Bontang hanya melakukan penyelamatan. Selanjutnya buaya ini akan dibawa oleh TNK atau BKSDA Kaltim, yang selanjutnya akan dilepasliarkan di habitatnya,” tutupnya. (bgr)

media kaltim

(12)

BoNTANg

BOnTang – Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) kem-bali menerima adanya laporan unggas

yang terjangkit flu burung pada, Rabu (

18/11/2020) kemarin.

Dalam laporan itu, ada penambahan 103 unggas yang mati. Jika diakumulasi unggas yang mati menjadi 333 ekor. “Kami dapat laporan baru, tapi mati mendadaknya seminggu lalu,” ungkap Kepala Seksi Pelay-anan Dinas KetahPelay-anan Pangan, PerikPelay-anan, dan Pertanian (DKP3) Bontang, Riyono.

Dia menambahkan, unggas yang mati berada di Kelurahan Bontang Baru. Ada 12 lokasi yang telah didatangi oleh DKP3.

“DKP3 sudah melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang milik warga yang

media kaltim

Ratusan unggas mati mendadak. Hasil ppemeriksaan Pusat Kesehatan Hewan terungkap ayam tersebut mati terjangkit flu burung. Kandang ayam yang sempat disterilkan petugas DKP3.

Ratusan Ayam Mati

Mendadak, pemkot

Minta Warga Tenang

BOnTang – Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian ( DKP3) Bontang menerima laporan adanya ratusan unggas yang mati mendadak pada akhir Oktober lalu.

Dari hasil pemeriksaan Pusat Kesehatan Hewan, terungkap bahwa ayam tersebut

mati diakibatkan terjangkit flu burung.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang, Amran meminta warga tak panik. Karena hingga hari ini Minggu (15/11/2020)

tidak ada lagi kasus flu burung. “Sudah kami

lakukan sterilisasi ke semua kandang. Juga ratusan unggas yang mati mendadak sudah dimusnahkan,” ungkapnya

Sementara terhadap pemilik kandang, sudah dilakukan uji swab untuk mengan-tisipasi penularan virus. “Soal potensi pe-nyebaran terhadap manusia. kami sudah melakukan kordinasi dengan Dinas

Ke-sehatan saat informasi kasus flu burung

muncul, ” katanya.

Informasi yang diperoleh mediakaltim, peternakan yang sempat disterilkan terse-but berlokasi di Bontang Baru dan Gunung Telihan. Untuk di Gunung Telihan, ha-sil pemeriksaan Pusat Kesehatan Hewan menunjukkan hasil negatif. (bgr)

media kaltim

Penyemprotan disinfektan di salah satu areal kandang oleh petugas.

Kasus Flu Burung

Bertambah, 333 Unggas Mati

hewan unggasnya terserang flu burung.

Kami meminta agar peternak atau pemilik hewan unggas lebih memperhatikan ke-bersihan kandang,” pinta Riyono.

Dikatakan, penyebab maraknya kasus flu

burung di Kota Taman bisa karena faktor kebersihan kandang dan lingkungan seki-tar tempat pemeliharaan unggas, bisa pula karena pengaruh cuaca.

“Pancaroba jadi faktor menurunnya imunitas unggas, sehingga penularan virus terkesan masif, ” tambahnya.

Diingatkan pula bahwa peternak ayam rentan tertular. Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya para peternak ayam untuk selalu menggu-nakan masker dan rajin cuci tangan. (bgr)

(13)

BoNTANg

Waspada, DBD

Melonjak, Sudah

223 Kasus,

2 Meninggal

BOnTang – Wabah demam berdarah (DBD) kembali menghantui Bontang. Tercatat sejak Januari-November 2020, sudah ada 223 kasus DBD di Kota Taman, dimana 2 pasien diantaranya meninggal dunia. Untuk itu, Di-nas Kesehatan (Dinkes) Bontang dan seluruh puskesmas yang ada, tak bosan mengimbau warga agar selalu waspada dan menjaga ke-bersihan di rumahnya masing-masing.

“Yang terpenting adalah edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan. Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” ujar Kadinkes Bontang, dr Ba-hauddin, Kamis (19/11/2020).

Sementara itu ditambahkan Kasi Pence-gahan dan Pengendalian Penyakit Penya-kit menular Dinkes Bontang Muhammad Ramsi, menyarankan agar masyarakat peduli terhadap lingkungan sekitar rumah. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, yang mana warga kebanyakan berada beraktivitas di rumah. Sehingga dirinya meminta warga untuk membersihkan tempat-tempat yang memiliki genangan air dan berpotensi sebagai tempat perkem-bangbiakan nyamuk aedes aegypti. “Gal-akan ger“Gal-akan 3M plus untuk memutus mata

rantai penyebaran,” bebernya.

Terpisah, Penanggung Jawab UKP Pusk-esmas Bontang Utara 1, Ibnu Ludi Nugroho menyampaikan, setiap memasuki musim hujan, selalu muncul potensi kenaikan ka-sus DBD. Menurut dia, hal ini tidak hanya terjadi di Bontang, namun juga di wilayah lainnya. “Sebelum pandemi ini kami gencar melakukan sosialisasi ke komunitas warga ataupun pengajian di RT-RT. Karena saat ini ada lagi peningkatan kasus, sehingga kami akan gencarkan lagi,” terangnya.

Edukasi ke warga kata dia, tidak hanya dilakukan melalui sosialisasi tatap muka, tetapi juga melalui media brosur ataupun

pamflet. Dirinya mengingatkan, apabila

ada warga atau pasien yang mengalami gejala demam tinggi, untuk segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Nantinya akan dicek, apakah gejalanya mengarah

ke penyakit DBD ataukah tidak. “Nanti akan dicek apakah trombositnya rendah atau tidak. Darahnya akan mengental atau tidak,” sebutnya.

Soal fogging, puskesmas baru akan melakukan jika di suatu rumah warga su-dah terjadi kasus DBD. Nantinya petugas akan melakukan pengecekan ke lapangan untuk melihat keberadaan jentik nyamuk, dan keesokan harinya barulah dilakukan fogging. Dengan harapan, nyamuk aedes aegypti dewasa yang masih ada di kawasan tersebut bisa mati.

“Jika dibawa ke fasilitas kesehatannya cepat, maka akan cepat juga ditangani dengan baik. Jika lambat akan berdampak buruk. Kasus kematian DBD ini banyak menyerang anak-anak. Berbeda dengan Covid-19 yang menyerang usia-usia tua,” pungkasnya. (bms)

(14)

PILKADA

media kaltim

AMAN DARI SANKSI: Nofand Surya Gafilah (tengah) saat memberikan keterangan pers terkait nasib Edi Damansyah di Pilkada Kukar (24/11) kemarin.

SaMaRInDa - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Kartanegara meno-lak rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, untuk mencoret Edi Dam-ansyah sebagai calon Bupati Kukar dalam pilkada 9 Desember 2020.

Sikap ini diputuskan KPU Kukar setelah melakukan pemeriksaan terhadap fakta-fakta hukum dan pendapat hukum, me-nyusul terbitnya rekomendasi Bawaslu tertanggal 11 November 2020 yang menye-butkan Edi telah melakukan pelanggaran administrasi pemilihan.

“Oleh karenanya terhadap Drs Edi Da-mansyah MSi tidak dapat dikenai sanksi pembatalan sebagai calon Bupati Kutai Kar-tanegara Tahun 2020,” tulis surat bernomor 546/PL.02-SD/6402/KPU-Kab/XI/2020 yang ditandatangani Ketua KPU Kukar Erlyando Saputra, tanggal 23 November 2020 itu.

Dalam jumpa pers Selasa (24/11/2020), KPU Kukar juha memastikan, keputusan menolak rekomendasi Bawaslu RI untuk mencoret Edi Damansyah sebagai calon Bupati Kukar, dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. KPU Kukar menunggu sikap Bawaslu RI selanjutnya.

Sampai akhirnya diputuskan Edi Da-mansyah tak melakukan pelanggaran administrasi pemilihan, menurut komis-ioner KPU Kukar Divisi Teknis Nofan Surya

Gafilah, pihaknya melakukan klarifikasi

terhadap belasan pihak terkait, dibarengi konsultasi dengan KPU RI. “Kami

laku-kan klarifikasi langsung dan melalui surat

terhadap 14 pihak terkait, termasuk terl-apor (Edi Damansyah) dan Ditjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri,” kata Nofan, kepada wartawan pada konferensi pers di kantornya, Selasa (24/11/2020).

Proses klarifikasi tersebut, lanjut Nofan,

berlangsung selama 18-20 November 2020, kemudian dibuat kajian sebagai bahan pleno KPU Kukar. Hasil pleno tadi lantas dikonsultasikan dengan KPU RI pada 22 November 2020, dengan tetap mendapat pendampingan dari KPU Kaltim.

Kemudian, lanjut dia, KPU RI me-minta KPU Kukar menggelar pleno dengan agenda utama memutus-kan sikap apakah menerima atau menolak rekomendasi Bawaslu RI tadi. “KPU ingatkan agar objek dalam memutuskan sesuai fakta

selama klarifikasi,” sambung Nofan.

Pleno KPU Kukar akhirnya menyimpul-kan, tak terjadi pelanggaran administrasi pemilihan atau berbeda dengan rekomen-dasi Bawaslu RI. Oleh karenanya, Edi Da-mansyah tidak dapat dikenai sanksi pem-batalan sebagai calon Bupati Kukar

Seperti diberitakan, rekomendasi Ba-waslu muncul setelah masuknya laporan dari Hendra Gunawan bahwa selaku Bupati Kukar petahana, Edi Damansyah telah me-langgar Pasal 71 ayat 3 UU No 1 Tahun 2015 tentang Pilkada, yang telah diubah terakhir dengan UU No 6 Tahun 2020.

Pasal 71 ayat 3 menyebutkan, Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil

Bupati, dan Walikota atau Wakil Walikota dilarang menggunakan kewenangan, pro-gram, dan kegiatan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon baik di daerah sendiri maupun di daerah lain dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan penetapan calon terpilih.

Rekomendasi Bawaslu diterima KPU Ku-kar pada Selasa (17/11/2020) lantas

ditinda-klanjuti dengan mengklarifikasi berbagai

pihak mulai terlapor (Edi Damansyah), lurah, camat, Disdukcapil dan Bappeda Kukar hingga Ditjen Otonomi Daerah Ke-menterian Dalam Negeri. (red2)

Tolak Rekomendasi Bawaslu, KPU Kukar

Putuskan Edi Damansyah Tetap Cabup

TeRang sudah status Edi Damansyah sebagai calon bupati Kutai Kartanegara. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar telah memutuskan, tidak mengikuti rekomendasi Badan Pengawas

Pe-milu (Bawaslu) RI. Sebelumnya, Bawaslu mengeluarkan

reko-mendasi pembatalan pencalo-nan atas nama Edi Damansyah. Bupati petahana itu disebut melakukan pelanggaran

admin-istrasi pemilihan berdasarkan pasal 71 ayat (3) Undang-Undang 1/2015 sebagaimana terakhir kali diubah UU 6/2020.

KPU Kukar, dalam konferensi pers di Tenggarong, Senin, 24 November 2020, menyatakan tak terjadi pelanggaran yang dimaksud. Edi Damansyah tetap maju ber-pasangan dengan Rendi Solihin melawan kolom kosong di Kukar.

Lolosnya Edi Damansyah dari lubang

jarum bernama diskualifikasi dipredik

-Satu Kakinya Sudah

(15)

PILKADA

si semakin mengunggulkan posisinya. “Bisa diibaratkan, satu kaki Edi Daman-syah sudah ada di Pendopo Kukar (baca:

memenangkan pilkada),” demikian Lutfi

Wahyudi, pengamat politik dari Universitas Mulawarman, Samarinda.

Menurut Lutfi, tanpa efek dari lolosnya

Edi Damansyah dari kasus rekomendasi Bawaslu, calon bupati itu sebenarnya su-dah memenangkan pilkada. Bagaimana-pun, Edi Damansyah adalah bupati pet-ahana meskipun hanya memerintah seten-gah jalan melanjutkan kepemimpinan Rita Widyasari. Namun demikian, pengaruh petahana di Kukar cukup besar. Dengan latar belakang birokrat, Edi Damansyah juga memiliki pengaruh kuat di dalam bi-rokrasi.

“Untuk memahami kesimpulan bahwa Edi Damansyah akan terpilih kembali, kita

harus melihat tiga hal,” terang Lutfi, men -gawali analisisnya. Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang sedang menye-lesaikan studi doktor di Universitas Gadjah Mada ini menjelaskan faktor yang pertama. Budaya politik di Kukar lebih kental den-gan budaya politik parokial dan kawula. Parokial adalah kelompok-kelompok kecil sementara kawula adalah golongan yang lebih besar tetapi tidak terlalu memedu-likan proses politik.

“Sementara lapisan masyarakat dengan budaya politik partisipan di Kukar be-lum setebal Samarinda dan Balikpapan,” jelasnya. Politik partisipan adalah suatu keadaan di mana masyarakat lebih peduli terhadap proses pemilihan, kompetensi pemimpin, hingga dampak setelah pemilu. Lapisan seperti ini biasanya ditemukan di pemilih menengah ke atas, baik dari sisi pendapatan maupun tingkat pendidikan.

Kukar dengan budaya politik parokial dan kawula itu disebut menguntungkan Edi Damansyah. Sosoknya dikenal tidak membuat masyarakat Kukar khawatir se-bagaimana episode-episode sebelumnya. Edi Damansyah memang tidak berkarakter super-baik sebagaimana Syaukani Hasan Rais, mantan bupati Kukar. “Akan tetapi, bukan berarti Edi Damansyah juga jelek. Dia sosok yang dianggap baik-baik saja,”

terang Lutfi.

Faktor kedua adalah Edi Damansyah me-miliki pengaruh kuat di dalam birokrasi. Di Kukar, pengaruh birokrasi yang solid cu-kup dominan dalam memengaruhi pilihan masyarakat. Berbeda dengan Balikpapan dan Samarinda, pengaruh birokrat tidak sekuat di Kukar.

“Faktor ketiga adalah keputusan KPU Kukar yang tidak melaksanakan rekomen-dasi Bawaslu. Keputusan itu berdampak kepada pihak Edi dan Rendi yang semakin

solid. Ibarat sepak bola, Edi Damansyah

sekarang on fire,” kata Lutfi. Menurutnya,

setelah kasus ini, bisa jadi tercipta narasi bahwa Edi Damansyah dizalimi. Narasi demikian dapat muncul mengingat posisi

Edi Damansyah yang sangat diunggulkan dalam Pilkada Kukar. Kasus ini juga menye-babkan nama Edi Damansyah terus disebut dalam banyak pemberitaan. Hal itu secara tidak langsung menaikkan popularitasnya.

(16)

PILKADA

“Seperti saya katakan, tanpa efek dari kasus rekomendasi Bawaslu, Edi Da-mansyah sebenarnya sudah menang,”

sambung Lutfi.

Dari kesimpulan tersebut, Edi Daman-syah sudah sangat sukar dikalahkan secara politik. Seterpeleset-pelesetnya elektabili-tas sampai hari pemungutan suara, Edi Damansyah tetap memenangkan pilkada. Satu-satunya yang bisa menjegal adalah faktor di luar politik yaitu faktor hukum seperti rekomendasi Bawaslu terdahulu. Dan itu sudah dilewati Edi Damansyah.

“Walaupun demikian, bukan berarti tidak ada yang harus dikhawatirkan lagi. Keputusan KPU Kukar, di sisi lain, bisa membawa resistensi yang lebih besar terutama dari pihak yang

berseberan-gan,” ingat Lutfi.

lanDaSan HukuM kPu

Senin, 24 November 2020, KPU Ku-kar mengumumkan untuk tidak melak-sanakan rekomendasi Bawaslu RI. Ang-gota KPU Kukar Divisi Teknis, Nofan

Surya Gafilah, menjelaskan landasan

hukum KPU mengambil keputusan. KPU

Kukar telah mengklarifikasi 14 pihak di -barengi konsultasi dengan KPU RI. Proses

klarifikasi berlangsung selama 18-20 No -vember 2020. Setelah itu, KPU membuat kajian sebagai bahan pleno.

Hasil pleno lantas dikonsultasikan gan KPU RI pada 22 November 2020 den-gan tetap mendapat pendampinden-gan KPU Kaltim. KPU RI meminta KPU Kukar men-gadakan pleno dengan agenda utama me-mutuskan sikap, menerima atau menolak rekomendasi Bawaslu RI.

“KPU (RI) ingatkan agar objek dalam

me-mutuskan sesuai fakta selama klarifikasi,”

sambung Nofan.

Yang menjadi kunci bagi KPU memeriksa ulang sejumlah pihak adalah pasal 18 Per-aturan KPU 25/2013 sebagaimana diubah PKPU 13/2014 tentang Penyelesaian Pelang-garan Administrasi Pemilihan Umum. Pasal tersebut berbunyi, “Tindak lanjut sebagaimana dimaksud pasal 17 meliputi kegiatan: (a) mencermati kembali data atau dokumen sebagaimana rekomendasi Ba-waslu sesuai dengan tingkatannya, dan/ atau (b) menggali, mencari, dan mener-ima masukan dari berbagai pihak untuk kelengkapan dan kejelasan pemahaman laporan pelanggaran administrasi pemilu.”

“Berdasarkan sejumlah ketentuan, KPU Kukar berwenang memeriksa dan memutus pelanggaran administrasi pe-milihan sebagai tindak lanjut rekomen-dasi Bawaslu dengan mencermati kem-bali data atau dokumen serta menggali, mencari, dan menerima masukan dari

berbagai pihak,” tulis KPU Kukar dalam keterangan resminya.

Pleno KPU Kukar menyimpulkan, tak terjadi pelanggaran administrasi pemili-han. Edi Damansyah pun tidak dikenai sanksi pembatalan sebagai calon bupati Kukar. Ia akan tetap maju berpasangan dengan Rendi Solihin melawan kolom ko-song di Kukar.

DelegITIMaSI PeRan BawaSlu

Kutai Kartanegara sebenarnya adalah daerah ketujuh dengan peserta pilkada

yang terkena rekomendasi diskualifikasi.

Namun demikian, dari ketujuh daerah tersebut, tidak satu pun pasangan kan-didat yang benar-benar dibatalkan pen-calonannya.

Sama halnya dengan Kukar, tindak lanjut KPU di sejumlah daerah adalah ti-dak menjalankan rekomendasi Bawaslu. Daerah tersebut di antaranya Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara; Kabu-paten Gorontalo, Gorontalo; KabuKabu-paten Pegunungan Bintang, Papua; dan Kabu-paten Kaur, Bengkulu. Sementara di dua

daerah, KPU mendiskualifikasi pasangan

calon pilkada yaitu Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, dan Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Di Kabupaten Ogan Ilir, keputusan KPU menganulir calon petahana dibatalkan oleh Mahkamah Agung. Sedan-gkan di Banggai, Pengadilan Tata Usaha

Negara yang membatalkan putusan KPU setempat.

Akademikus dari Fakultas Hukum, Uni-versitas Mulawarman, Samarinda, Herd-iansyah Hamzah, memberikan catatan penting dari fakta-fakta tersebut. Di Ku-kar, jelasnya, keputusan KPU sudah bisa diprediksi sebelumnya sehingga tidak mengherankan. Sedari awal, KPU seperti tidak berniat menjalankan rekomendasi Bawaslu.

“Pertama, KPU menafsirkan frasa "me-nindaklanjuti rekomendasi Bawaslu” sebatas respons, bukan menjalankan isi rekomendasi secara absolut. Tafsir ke-liru ini juga sempat disampaikan terbuka oleh komisioner KPU saat menyampaikan rilis tempo hari,” terang Castro, panggilan pendeknya.

Padahal, dalam keputusan KPU itu, tidak menggunakan ketentuan Pasal 10 huruf b1 UU 10/2016. Pasal ini, urai Castro, dengan tegas menyebut KPU wajib melaksanakan dengan segera rekomendasi dan/atau pu-tusan Bawaslu mengenai sanksi adminis-trasi pemilihan. Frasa “wajib melaksanakan dengan segera" sudah sangat jelas dan tidak perlu ditafsirkan lagi.

Kedua, KPU juga memeriksa ulang aspek materil pelanggaran calon. Padahal, KPU sesunguhnya hanya sebatas memeriksa aspek formilnya. Hal ini menjadi preseden buruk karena rekomendasi Bawaslu

(17)

den-PILKADA

SaMaRInDa – Dua calon walikota Bontang, Basri Rase dan Neni Moerniaeni satu suara untuk menerapkan secara tegas aturan rekrutmen 75% pekerja lokal, bagi perusahaan yang berusaha di Kota Taman. Aturan yang tertuang dalam Pasal 24 ayat 1 Perda No 10 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Tenaga Kerja Lokal, dimaksudkan untuk mencegah terus naiknya jumlah pengang-guran di Kota Bontang.

Jawaban Neni dan Basri menanggapi per-tanyaan moderator debat Said Husein yang menyebutkan bahwa selama 2 tahun terakhir angka pengangguran terus meningkat, pada-hal Bontang merupakan tuan rumah dari 3 perusahaan multinasional yang seharusnya bisa menyerap tenaga kerja lokal.

“Saya takkan minta uang ke investor, cuma minta mereka mempekerjakan pe-kerja lokal Bontang. Kalau tak mau, izinnya saya cabut,” kata Basri, saat mendapat ke-sempatan pertama menjawab pertanyaan, dalam Debat Publik Calon Walikota dan Wakil Walikota Bontang yang ditayangkan secara streaming kanal KPU Bontang dari Samarinda, Rabu (18/11/2020).

Menurut Basri, tingginya angka pengang-guran di Bontang sungguh memalukan. Un-tuk mengatasinya, dia menawarkan program pemberdayaan UKM serta stimulan Rp 50 juta-250 juta tiap RT per tahun, sehingga warga bisa meningkatkan kesejahteraan dan memperbaiki lingkungannya sendiri.

Sementara Neni berpandangan, tinggin-ya angka pengangguran Bontang meru-pakan warisan pemerintahan sebelumnya. Namun, sejak tahun 2017 angkanya turun menjadi 12% dan terbaru pada 2019 angka pengangguran di Bontang tinggal 9%. “Me-ningkatnya pengangguran juga disebabkan

turunnya harga minyak,” ucap Walikota Bontang petahana ini.

Menurut Neni, perusahaan besar seperti PKT dan Energi Unggul Persada sudah me-matuhi aturan tersebut. “Perusahaan lain juga sudah komitmen berlakukan aturan 75% pegwai lokal,” sambung Neni. (red2)

media kaltim

Debat Publik Calon Walikota dan Wakil Walikota Bontang yang ditayangkan secara streaming kanal KPU Bontang dari Samarinda, Rabu (18/11/2020) malam tadi.

neni dan Basri Sama-sama Bakal Lanjutkan Aturan

Rekrutmen 75% Tenaga Lokal Bontang

Soal putusan KpU Kukar, galeh: Tak puas gunakan

Jalur Hukum, Jangan Memprovokasi

SaMaRInDa- Bawaslu Kaltim akhirnya buka suara soal keputusan KPU Kukar yang menolak rekomendasi Bawaslu RI, untuk mencoret Edi Damansyah sebagai calon tunggal Bupati Kutai Kartanegara di pilkada 9 Desember ini.

Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu Kaltim, Galeh Akbar Tanjung mengatakan, pihaknya mempersilakan pihak-pihak yang tak puas dengan keputusan KPU Kukar untuk menempuh upaya hukum seperti diatur perundang-undangan. “Bila tak puas, gunakan jalur hukum yang tersedia,” kata Galeh, Rabu (25/11/2020). Secara substansi, lanjut Galeh, karena dalam hal ini Bawaslu Kaltim bukan pihak terkait, maka otomatis tak punya kepentingan. Terlebih penangannya berlangsung di Bawaslu RI dan Bawaslu Kukar.

Pihaknya hanya mengimbau pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkara untuk menjaga kondusivitas Kukar, serta tak berusaha memprovokasi warga agar melakukan hal-hal melanggar hukum. (red2)

gan mudahnya diabaikan KPU. Dengan demikian, KPU sama halnya dengan men-delegitimasi Bawaslu sebagai wasit dalam proses pilkada.

“Implikasinya, kredibilitas Bawaslu se-bagai wasit menjadi taruhannya. Publik akan menilai, jangan-jangan rekomendasi Bawaslu memang diputuskan tanpa dasar yang cukup dan memadai,” sambung Cas-tro. Dari sejumlah tindak lanjut KPU yang tidak menjalankan rekomendasi Bawaslu, Castro menilai peran Bawaslu telah diam-bil alih KPU. Di samping itu, penyelenggara pilkada seolah tidak mengakui eksistensi Bawaslu secara kelembagaan. Padahal, ke-wenangan Bawaslu adalah atribusi lang-sung undang-undang.

“Karena itu, rekomendasi sebagai bentuk pengejawantahan kewenangan, seharus-nya ditaati semua pihak,” tegasseharus-nya.

Bawaslu juga sepatutnya bersikap. Jika kondisinya seperti sekarang, publik

akan memberikan dua penilaian. “KPU membangkang hukum karena menolak menjalankan rekomendasi Bawaslu seb-agaimana perintah undang-undang; atau

justru Bawaslu tidak bekerja dengan cer-mat dan hati-hati dalam menyelesaikan pelanggaran administrasi pemilihan,” tu-tup Castro. (*)

(18)

ADVERToRIAL DPRD

BOnTang – Sutarmin, Kader Partai Ger-akan Indonesia Raya (Gerindra) daerah pe-milihan (dapil) Bontang Barat resmi menjabat sebagai anggota DPRD Bontang menggan-tikan posisi Etha Rimba Paembonan, Senin (2/11/2020) siang. Sutarmin dilantik pada Rapat Paripurna ke-13 masa sidang I dalam rangka mengucapkan sumpah janji anggota DPRD Bontang Pengganti Antar Waktu (PAW) dari Partai Gerindra sisa masa jabatan 2019-2024.

Dibuka oleh Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam, rapat paripurna ini dihadiri oleh Pjs Wali Kota Bontang, Riza Indra Riadi. Dalam penyampaiannya Andi Faizal mengatakan, PAW ini dilakukan berdasarkan beberapa hal.

Menindaklanjuti surat pernyataan pen-gunduran diri Etha Rimba per 31 Agustus lantaran akan mencalonkan diri di kontesta-si Pilkada 2020 sebagai calon Wakil Bupati Toraja Utara, berpasangan dengan Kalatiku Paembonan. Selain itu, telah terbitnya Su-rat Keputusan Pemberhentian Antar Wak-tu (PAW) Etha Rimba bernomor 171.3/12/B. PPOD.III/2020 yang ditetapkan tanggal 14 Oktober 2020 oleh Gubernur Kaltim. “Kita doakan semoga Bu Etha mendapatkan hasil yang terbaik di Toraja Utara,” harap Andi Faiz –sapaan akrabnya–.

Pada kesempatan ini, Sutarmin melaku-kan sumpah jabatan dipimpin oleh Andi Faiz. Berikutnya dilakukan penyematan pin dan penyerahan SK Gubernur. Lalu, Sutarmin juga membacakan pakta integritas. (bms/adv)

BOnTang – Mundurnya Etha Rimba Paembonan sebagai wakil rakyat di DPRD Bontang turut disedih-kan oleh redisedih-kan-redisedih-kannya. Salah satunya adalah Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris. Pria yang juga rekan separtainya itu menilai bahwa sosok Etha Rima adalah sahabat yang baik, humoris, cerdas, penuh inspirasi, serta memiliki pandangan jauh ke depan untuk mem-bangun Bontang. “Kami merasa kehilangan,” ujarnya.

Namun demikian, Ketua DPC Partai Gerindra ini tak lupa untuk selalu mendoakan Etha Rimba agar bisa sukses dalam Pilkada di Toraja Utara mendatang. “Doa dan semangat kami menyertai. Saya berpesan selalu junjung tinggi lambang burung garuda sebagai lambang

uSaI dilantik menjadi anggota DPRD Bon-tang, Sutarmin mengaku siap berkomitmen melanjutkan perjuangan dan aspirasi ma-syarakat yang dibawa oleh koleganya, Etha Rimba. Selain itu, Sutarmin juga siap untuk menjalankan apa yang ditugaskan partai.

“Sebelum jadi anggota DPRD kegiatan sosial saya banyak. Membangun sekolah, masjid. Saya juga di support RT-RT. Dengan masuk di sistem tentu saya akan lebih lel-uasa lagi untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ujarnya usia dilantik.

Dalam waktu dekat ini, mantan kary-awan Pupuk Kaltim itu tersebut akan me-nyesuaikan diri dengan rekan-rekan wakil rakyat lainnya, khususnya di Komisi II. “Karena saya orang baru, saya perlu

ori-Bams/media kaltim

Sutarmin saat melakukan sumpah jabatan anggota DPRD Bontang PAW sisa masa jabatan 2019-2024 yang dipimpin oleh Ketua DPRD, Andi Faiz.

Sutarmin Dilantik Jadi Anggota DpRD Bontang

Siap Lanjutkan perjuangan etha Rimba

entasi dengan teman-teman agar bisa kerja sama dengan baik dan itu diperlukan su-paya dalam membawa aspirasi masyarakat Bontang sesuai dengan yang dilakukan dr Etha Rimba,” ujarnya.

Diketahui, Sutarmin dilantik dalam Rapat Paripurna ke-13 masa sidang I dalam rangka mengucapkan sumpah janji ang-gota DPRD Bontang Pengganti Antar Waktu (PAW) dari Partai Gerindra sisa masa ja-batan 2019-2024, Senin (2/11/2020).

Sutarmin terpilih menggantikan posisi Etha Rimba di DPRD Bontang lantaran memperoleh suara terbanyak kedua dari Partai Gerindra di Bontang Barat sebanyak 482 suara pada kontestasi pemilihan legis-latif (Pileg) 2019 lalu. (bms/adv)

perjuangan kita,” pesannya.

Sebelumnya diberitakan, Etha mundur sebagai ang-gota DPRD Bontang periode 2019-2024 karena akan mencalonkan diri sebagai calon Wakil Bupati Toraja Utara pada pilkada 2020, berpasangan dengan Kalatiku Paembonan. Sutarmin terpilih menggantikan Etha. Proses Pergantian Antar Waktu (PAW) dan pelantikan akan dilakukan Senin (2/11/2020) hari ini.

Agus Haris berharap, setelah dilantik Sutarmin bisa langsung bekerja untuk rakyat mewakili dapilnya di Bon-tang Barat. “Segera lakukan penyesuaian untuk mengin-ventarisasi kepentingan-kepentingan masyarakat kemu-dian dirumuskan di 2021,” jelasnya. (bms/adv)

etha Rimba Mundur dari DpRD Bontang,

Agus Haris: Kami Merasa Kehilangan

(19)

ADVERToRIAL DPRD

BOnTang – Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam menindaklanjuti penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau subsidi gaji dari pemerintah pusat bagi Tenaga Kontrak Daerah (TKD) di lingkungan Pemkot Bontang, khususnya di lingkup DPRD Bontang.

Dari hasil pertemuannya dengan BPJS Ke-tenagakerjaan Bontang, Andi Faiz menyebut,

BPJS telah mengonfirmasi data calon penerima

dan telah dikirimkan ke pusat. Dan dari data yang ada, dilaporkan tidak ada data bermasalah. Namun demikian, kewenangan penyeleksian data berada di pusat. “Data sudah valid. Jadi tinggal menunggu transferan dari kementerian saja,” ujarnya Selasa (3/11/2020).

Andi Faiz berharap, adanya bantuan dari Ke-menterian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI ini bisa meringankan beban para TKD, terutama di

BOnTang – Pembangunan proyek Bontang City Mal (BCM) yang berlokasi di Jl Jendral Sudirman, Kelurahan Tanjung Laut kembali berdampak pada lingkungan sekitarnya. Warga yang tinggal di kawasan RT 24, 25, 26, dan 27 dilanda banjir saat hujan deras beberapa waktu lalu. Hal ini disampaikan perwakilan warga dan RT yang hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Bontang, awal pekan ini.

Ketua Komisi II Amir Tosina mengatakan, dari hasil rapat dengan warga, RT, lurah dan camat setempat, Dinas Pekerjaan Umum (PU), DPKPP, BPKAD, serta PT Brantas Abip-raya selaku kontraktor, diketahui penyebab banjir adalah karena tidak adanya saluran drainase dan polder. Sehingga air yang mengalir menggenang di rumah warga. Akibatnya, beberapa rumah warga rusak, perabotan mereka tergenang, hingga rumah mereka penuh dengan lumpur.

“Kami minta kontraktor segera berkoordinasi dengan pemilik BCM untuk membuatkan saluran parit dan polder di samping musala. Apalagi Pak

masa pandemi Covid-19 saat ini.

Sebagai informasi, penyaluran BLT ini men-gacu pada Peraturan Menteri Ketenagaker-jaan RI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedo-man Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah Bagi Pekerja/Buruh dalam Penanganan Dampak Covid-19. Permenaker tersebut diteken Menaker Ida Fauziyah pada 14 Agustus 2020.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bagi calon penerima BLT di antaranya terdaftar sebagai pekerja Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan Nomor Induk Kepen-dudukan, terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang masih aktif di BPJS Ke-tenagakerjaan dibuktikan dengan nomor kartu kepesertaan, serta, upahnya harus di bawah Rp 5 juta. (bms/adv)

Sambura warga sekitar sudah bersedia menghibahkan tanahnya untuk diban-gunkan parit disitu agar air bisa dibuang langsung ke laut,” ujar Amir.

Dia mengancam, apabila permasala-han ini tidak segera ditindaklanjuti, DPRD akan memberikan sanksi berupa

pem-berhentian sementara kegiatan di lokasi pembangunan BCM saat ini. Menanggapi hal tersebut, Rizky sebagai salah satu per-wakilan PT Brantas Abipraya akan me-nindaklanjuti laporan ini ke owner BCM. “Untuk solusinya akan dikomunikasikan dahulu ke owner,” terangnya. (bms/adv)

Bams/media kaltim

Andi Faizal Sofyan Hasdam

tindaklanjuti Penyaluran Blt ke tkd

Andi Faiz: Tinggal Menunggu Transferan pusat

Warga Sekitar BCM Dilanda Banjir, Komisi III Minta Kontraktor Buat Drainase

Bams/media kaltim

RDP Komisi III dengan kontraktor BCM terkait keluhan warga yang kebanjiran akibat pembangunan mal.

(20)

ADVERToRIAL BKPSDM

SaMaRInDa – Kepala Badan Kepega-waian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bontang Drs Sudi Priyanto MSi, menyambut baik penerapan SI-APEK, atau Sistem Aplikasi Pengusulan Kartu Pegawai (Karpeg)/Kartu Istri (Karis)/ Kartu Suami (Karsu) online.

Menurur Sudi, SI-APEK merupakan ino-vasi terbaru dari KANREG VIII BKN yang terus berupaya memudahkan pelayanan kepegawaian, sehingga dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan transparan.

Kedepannya, lanjut Sudi, pihaknya akan mengusulkan kepada Pemkot Bontang agar pemenuhan kebutuhan Karpeg, Karsu, dan Karis, baik yang sifatnya usulan baru atau-pun usulan karena adanya perubahan data, harus diperbaharui dengan memanfaatkan Aplikasi SI-APEK ini.

SI-APEK memudahkan seluruh instansi yang berada di wilayah kerja Kanreg VIII dalam melakukan pengusulan Karpeg/ Karis/Karsu secara online. Tiap instansi, lanjut Sudi, diberikan akses sebagai user penginput berkas usul Karpeg/Karis/Karsu online, yang dapat digunakan untuk meng-entry berkas usulan Karpeg/Karis/Karsu.

Dengan adanya akses ini, pihaknya di-mungkinkan melakukan monitoring ter-hadap berkas usulan yang diajukan, seka-ligus mengetahui sejauh mana prosesnya telah dilaksanakan.

Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian

kemudian akan melakukan verifikasi me -lalui SI – APEK dengan menggunakan user admin, kemudian mencocokkan dengan kelengkapan berkas aslinya.

Oleh karena itu, berkas usul Karpeg/ Karis/Karsu yang telah selesai diinput oleh instansi harus diserahkan ke Kanreg VIII

BKN untuk dilakukan verifikasi.

Setelah verifikasi berhasil, user admin

akan mencetak Karpeg/Karis/Karsu yang kemudian diserahkan kepada instansi. “Sela-mat kami ucapkan kepada bapak Kepala Kan-tor Regional VIII BKN beserta seluruh jajaran. Semoga kedepan layanan kepegawaian dapat terus semakin berkualitas,” kata Sudi. (adv)

Kapala BKPSDM Sudi Priyanto

BKpSDM Bontang Apresiasi penerapan SI–ApeK

Serunya gowes BKpSDM, Melihat Indahnya Bontang Bersama 3 Sekda

BOnTang – Ada yang berbeda dengan Gowes BKPSDM pada Sabtu pagi, 21 No-vember 2020. Tak seperti biasanya, be-berapa pejabat dan mantan pejabat pent-ing di lpent-ingkungan Pemkot Bontang, mau bergabung mengayuh sepeda mengelilingi Kota Taman.

Sebut saja, Artahnan (Sekda Kota Bon-tang periode Tahun 2016-2018), Agus Amir (Sekda Kota Bontang Tahun 2018-2019), dan tentunya Sekda Bontang yang saat ini tengah menjabat, Aji Erlynawati.

Dalam kegiatan hasil kolaborasi dengan tim Gowes Sekretariat Daerah ini, ikut pula Siti Hamnah Direktur PT Bontang Migas dan Energi (BME), Rosmiati (Rektor Uni-versitas Trunajaya Bontang) serta Hj Nurul (Asisten Administrasi Umum).

Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manu-sia (BKPSDM) Kota Bontang, Sudi Priyanto, keikutsertaan para pejabat merupakan bukti kekuatan gowes yang dapat

meng-gabungkan kehadiran banyak orang. Disela kesibukan yang sangat padat, kata Sudi, mereka menyempatkan diri berolahraga bersama.

Dan ternyata gowes yang kini banyak digemari berbagai kalangan masyarakat, jadi pilihan yang tepat. “Yang terpenting dalam bergowes, kita lakukan secara tertib. Hormati sesama pengguna jalan, dan yang juga sangat penting tetap terapkan proto-kol kesehatan. Diantaranya mengenakan masker dan menjaga jarak,” ucap Sudi.

Aji Erlynawati yang terlihat semringah se-lama acara, mengapresiasi seluruh peserta gowes. “Luar biasa, ternyata gowes bareng sungguh menyenangkan, terlebih senior kami Bapak Artahnan dan Bapak Agus Amir juga turut hadir. Ada juga ibu Siti Hamnah, Ibu Rosmiati dan Ibu Nurul,” kata dia.

Sambil mengayuh sepeda bersama, Aji mengaku bisa melihat langsung aktivitas warga yang dilewati rombongan. Dari ne-layan Berbas Pantai yang sedang menimbang

hasil tangkapan ikan pari yang ukurannya sangat besar. Di Tanjung Laut Indah menyu-suri jalan turap yang menggantikan fungsi jalan ulin sebelumnya. Hingga menembus area konservasi mangrove di belakang Pusk-esmas Bontang Selatan. “Warga yang kami temui juga sangat santun menyapa kami. Luar biasalah ini pokoknya,” kata Aji.

Menurut Hatamudin, Kabid Pengadaan, Mutasi dan Pengembangan SDM selaku koordinator pelaksana gowes bareng,

mengatakan, start dan finish berlangsung

di Taman Mangrove Berbas Pantai. “Kami juga mengitari jalan di Berbas Tengah ber-putar ke Lengkol- Bukit Indah- Pelabuhan Tanjung Laut Indah-Mangrove Komando-Tepian-Tipalayo-dan menyisir pesisir per-mukiman nelayan,” ungkapnya.

Semua kegiatan berjalan lancar. Hingga aca-ra beaca-rakhir, seluruh peserta dalam keadaan se-hat dan selamat. Diakhir acara, peserta dijamu hidangan sederhana yang dinikmati bersama sambal bercengkrama. (adv)

(21)

ADVERToRIAL BKPSDM

peserta JpTp

Jalani Seleksi

penulisan Makalah

BOnTang – Seleksi Jabatan Pimpi-nan Tinggi Pratama (JPTP) di lingkungan Pemerintah Kota Bontang mulai memasuki tahapan seleksi penulisan makalah. Keg-iatan yang dilaksanakan Selasa (10/11/2020) dan Rabu (11/11/2020) berlangsung di Sang-gar Kegiatan Belajar (SKB).

Sebelum kegiatan dimulai, Sekretaris Dae-rah Kota Bontang ibu Hj Aji Erlynawati selaku Ketua Panitia Seleksi (pansel) memberikan sambutan dan arahan kepada peserta. Para peserta diminta fokus mengoptimalkan wak-tu yang disediakan selama 120 menit, unwak-tuk memberikan ide dan pemikiran terbaik ses-uai dengan tema yang ditentukan.

“Harapan kami dari proses ini kita bisa memetakan kompetensi bidang tiap peserta sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing jabatan,” kata Sekda. Acara dihadiri pula Hj Sarifah Nurul Hidayati, Siti Hamnah, Ibu Rosmiati dan Bapak Artahnan. Kehadiran mereka untuk memonitor secara langsung proses penu-lisan makalah peserta seleksi JPTP.

Kepala Badan Kepegawaian dan

Pengem-bangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bontang Sudi Priyanto mengatakan, penulisan makalah dibagi dalam 3 kelompok sesuai dengan jabatan yang dilamar. Pada Selasa pagi, diikuti 8 peserta yang melamar jabatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup.

Siang harinya, diikuti 7 peserta pada ja-batan staf ahli Pembangunan Kemasyara-katan dan SDM. Sedangkan pada hari kedua (Rabu) diperuntukan bagi 10 peserta yang melamar jabatan Kepala Dinas Kepen-dudukan dan Pencatatan Sipil.

Panita seleksi telah menetapkan tema

yang diangkat dalam penulisan makalah adalah “Inovasi pada Perangkat Daerah atau Jabatan yang Dilamar yang Diselar-askan dengan Program Strategis Nasional”. Dikatakan, semua yang terlibat dalam pelaksanaan acara seluruhnya menerapkan protokol kesehatan, dengan mewajibkan penggunaan masker, menjaga jarak, men-cuci tangan/handsanitizer. “Kami mengu-capkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, sehingga sampai saat ini proses seleksi penulisan makalah dapat berjalan dengan tertib dan lancar,” kata Sudi. (adv) BOnTang – Sekretaris Daerah Kota

Bon-tang Ir Hj Aji Erlynawati MT memerintahkan seluruh PNS dan TKD di lingkungan Pemkot Bontang, untuk senantiasa berlaku profe-sional serta senantiasa menjaga netralitas.

Perintah ini muncul menyusul semakin dekatnya hari pencoblosan Pilkada Bontang yang berlangsung 9 Desember 2020. Agar hal tersebut terwujud, Sekda meminta seluruh pegawai Pemkot Bontang tetap fokus pada tugas dan fungsi pekerjaan masing-masing, memberikan pelayanan terbaik dan tidak diskriminatif kepada masyarakat.

Termasuk pula, menghindari aktivitas di media sosial maupun kegiatan lapangan yang mengarah pada keberpihakan/du-kungan terhadap peserta pasangan calon pilkada 2020.

“Dan juga tidak terlibat kegiatan poli-tik praktis dan saling mengawasi dan mengingatkan apabila ada sesama pega-wai yang secara sengaja atau tidak sengaja melakukan perbuatan yang mengarah pada pelanggaran netralitas,” tambahnya.

Diingatkan, PNS yang terbukti melakukan

pelanggaran netralitas, dapat dijatuhkan hu-kuman disiplin tingkat sedang sampai berat, yang diatur Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Sedangkan bagi TKD yang terbukti melakukan pelang-garan netralitas, dapat diputus kontraknya, sesuai dengan pernyataan yang telah dis-epakati dalam perjanjian kerja.

Sementara Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Bontang Drs Sudi Priyanto MSi menambahkan, mem-berikan dukungan kepada calon kepala daerah/wakil kepala daerah, merupakan salah satu perbuatan yang dilarang untuk dilakukan oleh PNS maupun TKD. Aturan-nya tercantum dalam Pasal 4, Angka 15, Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

Pemberian dukungan yang dimaksud, jelas Sudi, mulai dari terlibat dalam keg-iatan kampanye untuk mendukung calon kepala daerah/wakil kepala daerah, meng-gunakan fasilitas terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye, membuat keputusan dan/atau tindakan yang

men-guntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye.

Termasuk pula, mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terh-adap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, imbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjan-ya, anggota keluarga, dan masyarakat. (red)

Ir Hj Aji Erlynawati MT

sekretaris daerah kota Bontang

(22)

ADVRToRIAL CAMAT UTARA

BOnTang – Camat Chahyo Hadi Wichakso mengimbau kepada warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Bontang Utara, untuk segera melapor ke bidang peternakan DKP3 atau Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) jika

menemukan tanda-tanda penyakit flu burung

pada unggas peliharaannya. Hal ini agar wa-bah tersebut tidak terus meluas.

“Kami belum menerima laporannya secara de-tail ada berapa peternak di Bontang Utara yang

BOnTang – Tim verifikasi penilaian

panji-panji keberhasilan pembangunan bidang Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tahun 2020 dari PKK Provinsi Kalimantan Timur berkunjung ke Kantor Kecamatan Bontang Utara, Rabu (18/11/2020). Selain ke kecamatan, mereka juga melakukan penilaian di Kelurahan Bontang Baru dan PKK di tingkat kota.

Kusmilawati, Wakil Sekretaris 1 PKK Provinsi Kaltim mengatakan, penilaian ini dilakukan untuk program di 2021 mendatang dan hasilnya akan diumum-kan pada 9 Januari bertepatan dengan HUT Provinsi Kaltim. “Pesertanya diikuti oleh 10 kabupaten/kota yang ada di Kal-tim,” ujarnya.

Adapun indikator penilaian, terdiri dari pemahaman Pancasila dan gotong royong, pendidikan keterampilan dan perkoperasian, sandang pangan dan ke-sehatan, serta lingkungan hidup.

Terpisah, Ketua PKK Kecamatan Bon-tang Utara, Ghena Hadi Wichakso men-gaku bangga lantaran Kecamatan Bon-tang Utara dan Kelurahan BonBon-tang Baru dipilih sebagai perwakilan Bontang un-tuk penilaian di tingkat provinsi unun-tuk tahun ini. “Tentu harapannya, kami bisa meraih hasil yang terbaik dan mendapat-kan juara,” harapnya.

Usai penilaian, kegiatan dilanjutkan den-gan penyerahan piagam penghargaan dan hadiah lomba PKK oleh Ketua PKK Provinsi Kaltim Nor Baiti Isran Noor di Pendopo Wali Kota Bontang. Penyerahan penghar-gaan merupakan hasil penilaian Tahun 2019 lalu. Namun karena di awal tahun ini kondisi sedang pandemi Covid-19 dan belum memasuki new normal, penyerahan hadiah baru busa dilaksanakan November ini. (bms/adv)

peliharaannya terkena flu burung. Namun edaran

dari puskesmas dan puskeswan sudah kami so-sialisasikan ke warga,” ujarnya, Rabu (18/11/2020). Selain melaporkan ke petugas terkait, Cha-hyo juga mengingatkan kepada peternak un-tuk senantiasa menjaga kebersihan kandang dan rutin melakukan penyemprotan disin-fektan. Sehingga diharapkan bisa menekan angka kematian unggas di Kota Taman akibat

flu burung. (bms/adv) Chahyo Hadi WichaksoPlt Camat Bontang Utara

Temukan Tanda Flu Burung,

Camat Minta Warga Segera Melapor

Ghena Hadi Wichakso (kanan) menyerahkan cinderamata kepada Kusmilawati me-wakili tim penilai dan verifikasi PKK Provinsi Kaltim. (Bams/Media Kaltim).

pKK provinsi Kaltim Lakukan penilaian di Kecamatan Bontang Utara

(23)

ADVRToRIAL CAMAT UTARA

Maksimalkan peran Kelurahan dan

Rela-wan Awasi pasien Isolasi Mandiri

BOnTang – Adanya wacana Pemkot Bontang yang bakal memak-simalkan peran stakeholder dalam melakukan pengawasan kepada di tingkat bawah terhadap pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah, siap dijalankan oleh Kecamatan Bontang Utara.

Plt Camat Chahyo Hadi Wichakso menyampaikan, seluruh elemen di bawahnya siap disinergikan dengan program Pemkot tersebut. Pihaknya pun siap mendorong peran puskesmas, babinsa, bhabi-nkamtibmas, kelurahan, kecamatan, dan relawan Covid-19 di tingkat RT untuk memaksimalkan pengawasan sesuai dengan arahan Satgas Covid. “Sebenarnya struktur di kelurahan sudah berjalan. Namun akan kami tingkatkan lagi,” tuturnya, Rabu (19/11/2020).

Dirinya pun juga terus mengimbau dan mengedukasi warga terkait pentingnya menjalankan protokol kesehatan, melakukan penyemprotan mandiri, dan melakukan patrol rutin. Peran serta tetangga dan keluarga dalam membantu memenuhi kebutuhan harian pasien isolasi mandiri pun dinilai juga penting agar hasil-nya bisa lebih maksimal. “Warga yang isolasi mandiri ini harus didukung. Bukan justru dijauhi,” pungkasnya. (bms/adv) BOnTang – Musibah banjir rob atau banjir

karena pasang air laut di Kecamatan Bontang Utara setidaknya terjadi di 3 kelurahan, Kelura-han Guntung, Bontang Kuala, dan sebagian kecil wilayah Bontang Baru. Hal ini disampaikan Plt Camat Bontang Utara, Chahyo Hadi Wichakso.

Dia meminta warga tetap waspada terhadap musibah rutin ini. Pasalnya informasi yang dia dapatkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, beberapa hari kedepan pasang air laut cukup tinggi. “Yang kami kha-watirkan jika disusul dengan gelombang tinggi,” tuturnya, Rabu (18/11/2020).

Untuk itu, pihaknya meminta warga untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman jika kondisi tidak memungkinkan. Khusus warga Pulau Gusung, pihak Kelurahan Guntung masih menyiapkan lokasi evakuasi.

“Kami juga mengucapkan terima kasih dan apr-esiasi yang setinggi-tingginya kepada komunitas yang turut melakukan penggalangan dana bagi saudara-sudara kita yang terkena musibah banjir rob di Bontang Kuala. Ini membuktian kepedulian sosial warga Bontang masih tinggi,” terangnya.

Terkait solusi jangka panjang, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan tim penanganan banjir tingkat kota. Beberapa hal yang bisa dilakukan Pem-kot seperti pembersihan kali, pengerukan sedimen sungai untuk memperlancar aliran air, membangun polder-polder, hingga melakukan normalisasi di Daerah Aliran Sungai (DAS). (bms/adv)

Bams/media kaltim

Protokol Kesehatan Kecamatan Bontang Utara.

Bams/media kaltim

Kondisi banjir rob di kawasan Kelurahan Bontang Kuala pada November saat ini.

penanganan Banjir Rob, Camat Bontang Utara

Koordinasikan dengan Tim Kota

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis faktor (Jadual 3) yang dilakukan menggunakan pusingan varimax untuk mengesahkan 9 konstruk yang dikaji iaitu komunikasi, kerja berpasukan, kepimpinan, pembelajaran

Kesimpulan, tidak terdapat perbedaan bermakna kadar IFN-γ pada serum maternal baik pada kelompok early-onset preeclampsia maupun late-onset preeclampsia , sedangkan

1) PTP melakukan seleksi terhadap penerima rekomendasi Bidik Misi yang merupakan lulusan seleksi nasional (SPMB PTAIN) sesuai persyaratan dan kriteria yang ditetapkan

a. Dengan beban lalu lintas dan daya dukung tanah dasar yang sama, maka ketebalan konstruksi perkerasan kaku lebih tipis dibandingkan perkerasan lentur.

Hal ini tergambar dari hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun 2011 terhadap pengelolaan keuangan tahun 2010 di Aceh yang pada umumnya masih

Pada penelitian ini, bertujuan mempermudah dalam mengisi data angka dan huruf dengan menggunakan digital character recognition pada gambar yang diperoleh dari

Dengan ini pabrikan Honda telah membuat dan menyelesaikan suatu penelitian dan pengembangan suatu robot yang menyerupai manusia yang nyata dan dapat digunakan (Truly

Berdasarkan atas Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan merupakan kewenangan serta tanggungjawab pada Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung, maka ditetapkan