• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN. A. Kuesioner Pembeli Format Fisik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN. A. Kuesioner Pembeli Format Fisik"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

A. Kuesioner Pembeli Format Fisik

1. Screening Question • Berapa usia Anda?

• Ceritakan sedikit tentang diri Anda. Bagaimana Anda menilai karakter pribadi Anda?

• Berapa lama anda online internet dalam sehari? • Pernahkah anda melakukan Internet Sharing musik?

2. Pertanyaan mengenai gaya hidup (sosial, ekonomi, budaya) • Coba Anda gambarkan aktivitas pergaulan Anda • Jenis musik apa yang Anda gemari?

• Berapa lama Anda mendengarkan musik dalam sehari? • Bagaimana biasanya Anda mendengarkan musik?

• Berapa pengeluaran Anda dalam melakukan pembelian lagu (Kaset/CD/MP3) dalam sebulan?

• Format manakah yang paling sering Anda beli?

• Bagaimana Anda menanggapi perkembangan teknologi musik, dari zaman piringan hitam, kaset, CD sampai MP3 seperti sekarang ini? Manakah yang paling Anda sukai dan nikmati?

3. Pertanyaan mengenai Internet Sharing

• Saya pernah baca di media bahwa music sharing via internet merupakan sebuah kejahatan. Apa pendapat anda?

• Apakah anda tahu tentang Undang-undang no. 19 Tahun 2002 tentang perlindungan Hak Cipta?

(2)

• Apa yang Anda cari dari Internet?

• Seberapa sering Anda menghabiskan waktu di internet dalam sehari?

• Seberapa sering Anda mengunduh atau mengunggah musik dari/ke internet? • Mengapa Anda melakukan internet sharing? Atas dasar apa?

• Apakah Anda pernah melakukan transaksi di Internet? Apakah Anda tertarik?

4. Pertanyaan mengenai perkembangan teknologi • Gadget apa yang Anda miliki sekarang?

• Feature apa yang Anda pakai dari gadget Anda? • Apakah Anda mengaktifkan RBT? Apa alasannya?

• Pernahkan Anda membeli full track download dari ponsel Anda?

B. Kuesioner Pembeli Format Digital

1. Screening Question • Berapa usia Anda?

• Ceritakan sedikit tentang diri Anda. Bagaimana Anda menilai karakter pribadi Anda?

• Apakah Anda mengaktifkan RBT di ponsel Anda?

2. Pertanyaan mengenai gaya hidup (sosial, ekonomi, budaya) • Coba Anda gambarkan aktivitas pergaulan Anda • Jenis musik apa yang Anda gemari?

• Berapa lama Anda mendengarkan musik dalam sehari? • Bagaimana biasanya Anda mendengarkan musik?

• Berapa pengeluaran Anda dalam melakukan pembelian lagu (Kaset/CD/MP3) dalam sebulan?

(3)

• Bagaimana Anda menanggapi perkembangan teknologi musik, dari zaman piringan hitam, kaset, CD sampai MP3 seperti sekarang ini? Manakah yang paling Anda sukai dan nikmati?

3. Pertanyaan mengenai musik format digital

• Apakah anda tahu tentang Undang-undang no. 19 Tahun 2002 tentang perlindungan Hak Cipta?

• Seberapa sering Anda menghabiskan waktu di internet dalam sehari?

• Seberapa sering Anda mengunduh atau mengunggah musik dari/ke internet? • Gadget apa yang Anda miliki sekarang?

• Feature apa yang Anda pakai dari gadget Anda?

• Pernahkan Anda membeli full track download dari ponsel Anda? • Seberapa sering Anda mengganti RBT Anda?

• Apakah Anda tertarik untuk membeli musik digital dari online-store?

C. Kuesioner Internet Sharing

1. Screening Question • Berapa usia Anda?

• Ceritakan sedikit tentang diri Anda. Bagaimana Anda menilai karakter pribadi Anda?

• Kapan terakhir kali Anda membeli CD atau kaset original?

2. Pertanyaan mengenai gaya hidup (sosial, ekonomi, budaya) • Coba Anda gambarkan aktivitas pergaulan Anda • Jenis musik apa yang Anda gemari?

• Berapa lama Anda mendengarkan musik dalam sehari? • Bagaimana biasanya Anda mendengarkan musik?

(4)

• Berapa pengeluaran Anda dalam melakukan pembelian lagu (Kaset/CD/MP3) dalam sebulan?

• Format manakah yang paling sering Anda beli?

• Bagaimana Anda menanggapi perkembangan teknologi musik, dari zaman piringan hitam, kaset, CD sampai MP3 seperti sekarang ini? Manakah yang paling Anda sukai dan nikmati?

• Apakah Anda mengkoleksi sesuatu dari produk musik?

3. Pertanyaan mengenai format fisik

• Mengapa Anda masih saja membeli produk musik format fisik? • Apa pentingnya sampul album bagi Anda?

• Sebuah media pernah menulis bahwa produk format fisik akan terus menurun dan dalam beberapa tahun kedepan ada kemungkinan akan musnah.

Bagaimana menurut Anda?

• Apakah anda tahu tentang Undang-undang no. 19 Tahun 2002 tentang perlindungan Hak Cipta?

• Apakah Anda pernah membeli produk bajakan?

• Adakah perbedaan kualitas antara original dan bajakan? • Layakkah harga produk musik format fisik original ?

• Apakah Anda juga mengunduh musik dari internet? Kenapa?

• Seberapa sering Anda menghabiskan waktu di internet dalam sehari?

4. Pertanyaan mengenai perkembangan teknologi • Gadget apa yang Anda miliki sekarang?

• Feature apa yang Anda pakai dari gadget Anda? • Apakah Anda mengaktifkan RBT? Apa alasannya?

(5)

D. Hasil Diskusi Online Melalui Mailing List Deathrockstar.info

aparat_mati@yahoo.com

gue senang bentuk fisik, karena sebuah rilisan adalah sebuah kesatuan artistik. packaging, cover, etc. bahkan artwork yang di-rpint diatas CD. call me old fashioned, tapi ya begitulah. downloading hanya untuk referensi musik saja, supaya dana yang dikeluarkan nantinya tepat guna. :D

perlu atau tidak? perlu untuk orang-orang yang masih menyukai bentuk fisik musik. masih ada pangsanya, walau tidak sebanyak dulu.

tapi... vinyl rules more than CD. ;)

aboy_named_rio@yahoo.com Setuju sama Arian..

gua juga banyak dapet lagu lewat sharing, tapi kalo ada CD aslinya pasti gua sikat.

Karena kao lu beli fisik (CD, kaset, Vinyl) lu baru "berasa" membeli/memiliki sesuatu yang elu bener2 pengen ! walaupun udah 6 bulan sebelumnya lu udah dapet materi album ini di komputer lu..

Kemasan fisik menurut gua masih sangat diperlukan, orang lebih bisa menghargai suatu karya, karena ini adalah satu paket yang berisi lagu, artwork, informasi tentang si band dan album itu sendiri..

Satu hal yang gua seneng setelah beli cd baru adalah "membaca lirik dan bernanyi bersama lagu favorit" hehehehe....

Walaupun akhirnya cd itu ga pernah lu dengerin, ya itu pilihan aja.. gua juga kalo beli cd, trs dtransfer dikomputer, dan cdnya masuk rak aja.

Rio

saprolegnia.parasitica@yahoo.com

Dari SD atau tepatnya zaman Hair Band gue kolektor kaset bueratttt.

Begitu masuk zaman CD , gue juga kolektor CD. Tapi ketika masuk era digital, kebiasaan mengoleksi CD gue tinggalkan. Gue beralih ke

digital. Mengapa?. Karena sharing jauh lebih gampang. Kita bisa cari musik apa saja yang kita mau. Kalau kita pergi ke musik store khan stock mereka terbatas. Yang paling kecewa CD yang kita mau ndak ada.

Yang lebih nyesak lagi barangnya ada tapi tak terjangkau kantong

seperti CD-CD Import. Akhirnya, gue lebih milih digital. baik itu yang gratisan atau yang bayar...

(6)

woktherock@yahoo.com

sebagai pemilik netlabel yang juga turut campur mempromosikan rekaman digital, tak bisa dipungkiri saya masih gemar mengoleksi kaset. saya tidak begitu suka dengan CD karena disamping harganya mahal, saya baru memiliki alat pemutar CD ketika CD-ROM drive sudah marak, artinya..disaat rekaman digital jg mulai beredar luas. Yang pasti, kuping saya rasanya lbh nyaman mendengarkan pita suara dari kaset. Rilisan fisik itu penting buat saya. Saya juga tidak mau kebiasaan saya mengulik pita kaset yang kusut hilang begitu saja. Mendengarkan rekaman lama dari kelompok Apotik Kali Asin yg di-encode ke mp3? No Way! Rilisan digital tetaplah sebuah alternatif.

psikopatwin@yahoo.com

yang asik, kalau blue ray makin marak, satu cd blue ray nampung 25 giga..otomatis dengan beberapa cd blue ray saja ribuan lagu bisa ke save...tapi tetep aja, kalau denger musik gak mungkin terburu buru....yang penting cara nikmatin musiknya, entah pake cd, piringan hitam, kaset....siapapun dari kita hanya memilih lagu yang sesuai dengan jalan dan pikiran kita yang merekam lagu lagu itu sementara di kepala....

entah nanti kalau gua tua tembang kenangannya gak akan seperti orang tua sekarang yang bisa bernostalgia....

kebanyakan lagu lagu yang bagus yang ku sukai terdapat dalam format mp3 dalam keadaan sharing...ughh maafkan

wiryanata@yahoo.com

saya tetep beli cd/kaset original.. cuma terbatas karena uang saya juga terbatas.

selain karena suka packaging nya, juga karena kepikiran untuk support the industry. karena kalo gue download melulu, industrinya kolaps... ga bakal ada CD lagi dong ya... makanya, gue sebel banget sama band yang merilis CD dgn packaging butut, atau konsep bagus, tapi realisasi jelek... dan tentunya kesel juga pada label yg gemar merusak artwork CD.

psikopatwin@yahoo.com

gua rasa format CD lambat laun bakal tergantikan dengan format mp4 atau mp3, dengan atau tidak di pertahankannya format cd....

kalau masalah packaging, dan content musik butut, dan hal yang butut butut, gua gak akan bahas itu, karena...biarkanlah berlalu

dan sepertinya RING BACK TONE, udah bener bener ngisi sela sela industri musik indonesia..., dengan diciptakannya jutaan mp3 player, handphone yang bisa setel mp3....ini peluang pasar, untuk gak mati langkah hidup di industri musik.,

(7)

jadi gua yakin, industri musik gak akan colapse, musik cuman lagi berproses menemukan bentuk idealnya buat bisa di denger dan di nikmati sambil ngikutin perkembangan teknologi

dan semakin hari, kualitas mp3 juga makin di perbaiki bit rate dan bugsnya..yang keren kalau di ipod, cover album si artis, terlihat seperti tumpukan cd yang tersusun interaktif.... gua percaya, orang makin pengen simple, padet praktis, berisi, dan gua rasa, mp3 serta player playernya, hadir untuk mengisi kepraktisan itu...

boleh tanya dengan marketing marketing hp, mp4 yang menjual perangkat mp3/mp4 player udah ribuan, bahkan jutaan terjual kalau di seluruh dunia ini....bukan kah ini ciri bahwa, bakal banyak orang yang sharing musik?, atau bahkan bajak...?

xfl_jk@yahoo.com

gue juga termasuk pembeli CD ori. Walaupun frekwensinya tidak terlalu sering tapi gue usahain CD dari band2 favorit gue apalagi album2 yg gue anggep masterpiece-nya kebeli. Jadi menurut gue masih perlu banget ada CD. Mudah2an aja kalo memang sampe nurunin jumlah produksi CD (entah supaya jadi collectibles atau apapun), jangan sampe lebih kecil dari jumlah pembeli potensialnya. Dan mengenai lakunya RBT di pasaran, mudah2an jangan sampe ongkos produksinya (rekaman) diturunin juga dengan argumentasi bahwa percuma rekaman bagus2 dan mahal2 kalo yang dibeli adalah hasil rekaman yang keluar dari earpiece handphone (mono). Cukup bikin lagu yang reff-nya enak, gak perlu seluruh lagu enak, rekam aja seadanya, trus jualan. Kalo sampe gitu buat apa beli CDnya atau kasetnya??

Sammy

woktherock@yahoo.com

bagi penggemar cd, vinyl ato kaset mungkin masih beruntung karena mudah dicari dan dibeli. gimana dengan penggemar silinder? teknologi digital bisa jadi pemuas dahaga. cek aja situs dibawah ini jika anda pengen dengerin rekaman2 silinder yg dibikin tahun 1890-1930an!

http://www.archive.org/details/cylindertransfer

apapun itu bentuknya, nothing matters when we're dancing.. waduh..kok malah bikin sharing files disini ya..;-p

mardedi.sulisriono@yahoo.com

Setuju, MP3 hanya buat referensi buat nyari CD atau vinyl.. boleh dikata bagi gua fisik adalah segalanya.. gua jarang banget nyetel MP3 (bahkan ipod), kecuali di kantor yang memang gak bisa bawa CD player... vinyl rulezzz!!!

(8)

E. Gambar Diskusi Melalui

(9)

F. Gambar Diskusi Melalui Blog

selectapop.multi

(10)

G. Gambar Diskusi Melalui Forum Musik

(11)

H. Gambar Diskusi Melalui

(12)
(13)

J. Gambar Temuan Segmentasi Berdasarkan Perilaku Konsumen

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

K. Gambar Produk Original Sony BMG Indonesia

(19)
(20)

RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Aulia Naratama

Tempat & Tanggal Lahir : Semarang, 7 Oktober 1983

Alamat Tempat Tinggal : JL. Cakrawijaya Blok U No.1 Diskum PWI Cipinang Muara, Jakarta Timur 13420

PENDIDIKAN FORMAL

(2007 - 2009) Pasca Sarjana, Program studi Magister Manajemen Strategic Marketing, Binus Business School, Binus University, Jakarta

(2001 - 2005) Sarjana S1, Program studi Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara, Jakarta

(1998 - 2001) SMU Negeri 61, Jakarta

PENGALAMAN KERJA

(2007 - Sekarang) Head of Media Relation and Event Promotion, demajors Independent Music Industry (Record Label)

(2006 - 2007) Audio Person, Trans 7 (TV Station) (2005 - 2006) Web Designer, www.protectionzine.com

(21)

RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Ryan Akira

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Maret 1985

Alamat Tempat Tinggal : JL. Penerangan VI No.2 RT 08/07 Pesanggrahan,

Jakarta Selatan 12320

PENDIDIKAN FORMAL

(2007 - 2009) Pasca Sarjana, Program studi Magister Manajemen General Management, Binus Business School, Binus University, Jakarta

(2003 - 2007) Sarjana S1, Program studi Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara, Jakarta

(2000 - 2003) SMU Negeri 6, Jakarta

PENGALAMAN KERJA

(2007 - Sekarang) Customer Service Executive, PT Maersk Indonesia (2003 - Sekarang) Drummer band ”Jakarta Flames”

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah dengan menggunakan korelasi bivariate dari rumus Product Moment

tidak normal seperti adanya : beban lebih, tegangan rendah, kenaikan suhu, beban tidak seimbang, daya kembali, frekuensi rendah, hubungan singkat dan kondisi tidak

Minority Interest in Net Assets of Subsidiary (MINAS). Sto ckholders’

Pemasangan SVC dilakukan pada dua tempat yang memiliki bus dengan sensitifitas tertinggi yaitu pada bus Cawang dan Durikosambi, karena kedua bus jika dilihat pada

Cash in bank .. Assets recorded at market value with two equal capital balances.. greater than 15% of the profits from the period].. Extra 10% payment is deducted from the

Kuisioner ini merupakan bagian dari penelitian tesis mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Studi Manajemen Teknologi Informasi Institut

Merupakan tahap akhir dalam proses penelitian Tugas Akhir, dimana pada tahap ini akan ditulis semua hasil yang telah didapat selama mengerjakan tugas. Berikut adalah diagram alir

Sampai saat ini Fiqh Ikhtilaf terus berlangsung, mereka tetap berselisih paham dalam masalah furuiiyah, sebagai akibat dari keanekaragaman sumber dan aliran dalam