• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Reinforcement of Educational Character Based on Local Wisdom in Global Era

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "The Reinforcement of Educational Character Based on Local Wisdom in Global Era"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Editors:

Prof. Dr. Wahyu Widada, M.Pd.

Dwi Yanti

Proceeding

Conference On Mathematics, Science, And Education (COMSE 2017)

Bengkulu, December 21-23, 2017.

“The Reinforcement of Educational Character Based

on Local Wisdom in Global Era”

Reviewers:

1. Prof. Dr. Drs. Hartanto Sunardi, M.Pd, S.T, S.Si. (University of PGRI Adi

Buana Surabaya)

2. Prof. Dr. Sudarwan Danim (University of Bengkulu)

3. Prof. Dr. Wahyu Widada, M.Pd. (University of Bengkulu)

4. Dr. Saleh Haji, M.Pd. (University of Bengkulu)

5. Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd. (University of Bengkulu)

6. Dr. Bihanuddin, M.Pd. (SMA N. 2 Bengkulu)

Held by:

Postgraduate Study Program of Mathematics Education

Faculty of Teacher Training and Education

University ofBengkulu

(3)

3

Wahyu Widada Dwi Yanti

Proceedings Conference on Mathematics, Science, And Education (COMSE 2017) The Reinforcement of Educational Character Based on Local

Wisdom in Global Era

Wahyu Widada & Dwi Yanti (Editor) Mold to 1. Bengkulu: Unit Publishing and Publication of FKIP University of Bengkulu, 2018. vi. 602 hlm: 29 cm

ISBN 978-602-8043-83-0

Knowledge Title

Prosiding

Prof. Dr. Wahyu Widada, M.Pd. Dwi Yanti

 Published by

Publishing and Publication Unit of FKIP Univ. Bengkulu Learning Laboratory Building of FKIP

Road W.R. Supratman, Kandang Lemun, Bengkulu City 38371A Phone. (0736) 21186, 0811737956 Fax. (0736) 21186

Page: fkip.unib.ac.id/unit-penerbitan/ email: [email protected]

 All rights reserved

It is prohibited to cite and reproduce in any form without the written permission of the publisher

(4)

FOREWORD

All praise and gratitude we pray to the presence of Allah SWT because of His grace and grace, so that the National Conference of Mathematics, Science and Education (COMSE) Postgraduate Program of Mathematics Education, University of Bengkulu 2017 can be implemented as expected. The National Conference of Mathematics, Science and Education (COMSE) program of Postgraduate Study of Mathematics Education of Bengkulu University 2017 which was held due to hard work and commitment from Postgraduate Study Program of Mathematics Education of Bengkulu University. The activity is carried out from 21-23 December 2017 in the Hall Dean of

FKIP University Bengkulu. This conference activity is the theme “

The Reinforcement of

Educational Character Based on Local Wisdom in Global Era”.

We are very grateful to the reviewers and editors who have helped to review and edit the papers in this proceeding. The reviewers in this proceeding are Prof. Dr. Drs. Hartanto Sunardi, M.Pd, S.T, S.Si. (University of PGRI Adi Buana Surabaya), Prof. Dr. Sudarwan Danim (University of Bengkulu), Prof. Dr. Wahyu Widada, M.Pd. (University of Bengkulu), Dr. Saleh Haji, M.Pd. (University of Bengkulu), Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd. (University of Bengkulu), Dr. Bihanuddin, M.Pd. (SMA N. 2 Bengkulu). While the editor in this proceeding is Prof. Dr. Wahyu Widada, M.Pd. (University of Bengkulu), and Dwi Yanti (University of Bengkulu).

The author of the article comes from various agencies and various regions, including Bengkulu, Lubuklinggau, Curup, Rejang Lebong, Jambi, Mukomuko, Jogyakarta, and others.

Hopefully this proceeding can be useful, not only for writers, but also can enrich the insight of educational knowledge in Indonesia.

Bengkulu, February 2018 Chief Executive

(5)

5

TABLE OF CONTENTS

Home Page ... I Editor dan Reviewer ... Ii Foreword ... Iii table of contents... iv

1. A Naashir M Tuah Lubis. Etnomatematika Tradisi Tabut sebagai Media Alat Peraga

Pembelajaran Matematika... 1

2. Ani Agustina dan Hanifah Pembangan Lembar Kerja Peserta Didik Menggunakan

Model Discovery Learning dengan Pendekatan Saintifik pada Pokok Bahasan

Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) ... 12

3. As Elly S, Hartanto, Badeni Studi Komparasi Pembelajaran React dengan

Pembelajaran Konvensional terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik

dan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas ... 21

4. Azes Yudha Kashardi, Zachriwan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

dengan Model Pembelajaran Jucama ... 29

5. Boby Engga Putra Damara Fadli, Drajat Friansah Hubungan Minat Belajar dengan

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Lubuklinggau... 38

6. Bima Marshel Dinata Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write (TTW) dan Think-Pair-Share (TPS) di

SMP Negeri 11 Kota Bengkulu ... 50

7. Budi Taqwan Pengaruh Kemampuan Berfikir Formal terhadap Prestasi Belajar

Matematika Siswa SMU Negeri 2 Sendawar... 58

8. Clara Ade Utami, Dr. Saleh Haji, M.Pd Penerapan Model Pembelajaran PBL (Problem

Based Learning) untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Mahasiswa

S1 PGMI STAIN Curup Rejang Lebong ... 68

9. Dedy Hamdani, Yudia Dwiharyani dan Rosane Medriati Penerapan Model Discovery

Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

pada Konsep Gerak Harmonis di Kelas X IPA.4 SMA N 9 Kota Bengkulu ... 79

10. Dena Izzawati Model Pembelajaran Snowball Throwing dalam Kemampuan

Komunikasi dan Pemecahan Masalah... 86

11. Detty Syefriyani Pembelajaran Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal dalam

Pembelajaran Matematika... 92

12. Devi Yunita Penerapan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan

Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 32 Bengkulu Tengah . 101

13. Dewi Handayani, Hermansyah Amir Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis

Proyek (Project-Based Learning) untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Mata

(6)

14. Dian Oktari Pengembangan Bahan Ajar untuk Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (Ctl) pada Pokok

Bahasan Ruang Dimensi Tiga ... 123

15. Dwi Yanti Identifikasi Etnomatematika pada Rumah Adat Bubungan Lima di Bengkulu .. 140

16. Elvinawati dan Salastri Rohiat Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui Penerapan

Reciprocal Teaching pada Mata Kuliah Kimia Sekolah I ... 152

17. Elya Rosalina, M.Pd. Mat. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) ... 160

18. Esti Dhamayanti Pemanfaatan Cacing Lumbricus Bagi Kesehatan ... 167

19. M. Fachruddin.S Quality Message Teacher Sm-3t Mathematics Unib in Learning

Communication... 175

20. Fahrur Razi, M. Si dan Sujita, M. S Analisis Biplot untuk Memetakan Mutu Sekolah

Yang Sesuai dengan Nilai Ujian Nasional ... 182

21. Felda Sulistiati Penerapan Model Pembelajaran dengan Strategi Kooperatif Tipe Stad

(Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman

Matematis pada Mata Pelajaran Matematika Diskrit ... 198

22. Ginta Octizasari Pengembangan Lkpd Berbasis Pendekatan Matematika Realistik dan

Pendidikan Karakter pada Pokok Bahasan Aritmatika Sosial di SMP Negeri 4 Kota

Bengkulu ... 210

23. Gunawan, M.Pd Metode Pola (Teknik Cepat dalam Menyelesaikan Spldv) ... 219

24. Hanifah Implementasi Model Apos pada Mata Kuliah Kalkulus Integral pada Pokok

Bahasan Fungi Transenden di Prodi Pendidikan Matematika FKIP Unib TA 2017/2018. ... 230

25. Heri Jumiati Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Kemampuan

Menulis Karya Tulis Ilmiah Siswa Kelas XI SMK Negeri 4 Lubuklinggau ... 239

26. Ikronudi Pengaruh Pembelajaran Pencapaian Konsep Terhadap Kemampuan Bertanya

dan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika pada Siswa Kelas Vii SMP Negeri 2

Pondok Kubang ... 249

27. Lia Waroka Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis dan Self Efficacy Siswa Melalui

Metode Pembelajaran Guided Discovery di Kelas VII SMPN 6 Bengkulu ... 255

28. Lucy Asri Purwasi Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Pengajuan dan Pemecahan Masalah (Jucama) ... 266

29. Maria Luthfiana, Yufitri Yanto Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan

Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Sistem

Persamaan Linear Tiga Variabel Kelas X ... 274

30. Malito Junizon, Wahyu Widada, Nirwana Pengaruh Model Pembelajaran Extended

Triad Level ++ Terhadap Kemampuan Pembuktian Teorema pada Analisis Real di

Universitas Muhammadiyah Bengkulu. ... 283

31. Melisa Penerapan Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) untuk Meningkatkan

(7)

vii

32. Merianah Penggunaan Papan Pintar Perkalian dan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Stad untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas VI SDIT

Iqra’1 Kota Bengkulu ... 299

33. Misi Kurnia Hayati Kajian Model Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences ... 312

34. Muzanip Alperi Analisis Aktivitas Pembelajaran Kurikulum 2013 di Provinsi Bengkulu .... 321

35. Nilawati Hubungan Minat Membaca dengan Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa

Kelas X SMA Negeri 7 Kota Lubuklinggau ... 332

36. Nilna Ma’Rifah Etnomatematika Tarian Kejei pada Masyarakat Rejang Lebong ... 346

37. Noviarita Zulianingsih, Nirwana, Saleh Haji, Wahyu Widada Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbantuan Video Pembelajaran Terhadap Disposisi Matematika Peserta

Didik SMP Negeri 45 Bengkulu Utara ... 355

38. Nur Fitriyana Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Jucama untuk Siswa

Kelas Vii SMPN 3 Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong ... 373

39. Rahmat Jumri Eksplorasi Etnomatematika di Bumi Sekundang Setungguan (Manna

Bengkulu Selatan) ... 381

40. Ringki Hadi Saputra Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media

Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Siswa SMP Kota Bengkulu ... 387

41. Rita Yemema Manulang Diagnosis Kesalahan Siswa Kelas Vii SMP Negeri 7 Kota

Bengkulu dalam Menyelesaikan Soal Uraian Aritmetika Sosial ... 397

42. Sarwoedi, S.Si Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk Meningkatkan

Kemampuan Berfikir Kritis Siswa ... 404

43. Sayudi Agriyanto Berpikir Kreatif Matematis dengan Pembelajaran Creative Problem

Solving Menggunakan Soal Non Rutin ... 409

44. Serlis, S.Pd Perbedaan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Yang Menggunakan

Metode Lab Mini dengan Pembelajaran Menggunakan Metode Ceramah pada Pokok

Bahasan Geometri Kelas V Semester II SDN 3 Lubuk Linggau... 419

45. Shelly Trihasari, Hanifah Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis

Pendekatan Saintifik dan Model Problem Based Learning ... 430

46. Shinta Gusni Meri Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa dalam Strategi

Mathematical Habits Of Mind (Mhm) Dibandingkan dengan Strategi Pembelajaran

Inkuiri di Kelas Vii SMPN 11 Kota Bengkulu... 438

47. Shinta Maya Sari, Saleh Haji Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Mahasiswa Iain Bengkulu dengan Menggunakan Media Pembelajaran

Microsoft Power Point ... 446

48. Sukasno, Yufitri Yanto, Ivan Sada Regi Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep

Segiempat Siswa Kelas Viii SMP Negeri 1 Lubuklinggau ... 462

49. Tri Gustiani Penerapan Model Kooperatif Team Assisted Individualization pada

(8)

50. Ucha Tandiani, S.Pd Pemahaman Konsep Siswa pada Pembelajaran Matematika

dengan Menggunakan Media Komputer di Smk Negeri 4 Lubuklinggau ... 495

51. Umaedi Heryan Analisis Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas X Smkn 3

Bengkulu Tengah Berdasarkan Kemampuan Matematika... 502

52. Viktor Pandra Tes Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Empat Sekolah Dasar ... 509

53. Wanti Asmara Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) dengan Pembelajaran Terbalik ... 518

54. Windi Asmasari Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative

Integrated Reading And Composition (CIRC) untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemahaman Matematis Mahasiswa pada Mata Pelajaran Matematika Diskrit ... 527

55. Yeti Setia Haryati Korelasi antara Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Menulis

Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Kota Lubuklinggau ... 535

56. Yetri Ningsih, M.Pd. Efektivitas Penggunaan Media Power Point pada Pembelajaran

Matematika di Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Lubuklinggau ...546

57. Yohanes Purnomo Edi Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan

Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning untuk

Meningkatkan Karakter Bela Rasa (Compassion ... 554

58. Yunita Wardianti, Ria Dwi Jayati Pengaruh Kombinasi Pupuk Kompos dan Pupuk Kimia

Terhadap Pertumbuhan Kedelai (Glycine Max.L.) ... 563

59. Yulia Isratul Aini Pemanfaatan Media Pembelajaran Komik Digital Tema Aku dan Cita-

Citaku untuk Penguatan Pendidikan Karakter di Jenjang Sekolah Dasar di Kota

Bengkulu ... 569

60. Zamzaili Pengaruh Model Evaluasi dan Level Berpikir Terhadap Hasil Belajar Geometri

Siswa SMP Kota Bengkulu ... 579

61. Novia Ayu Lestari, Wahyu Widada, Zamzaili Pengaruh Strategi Pembelajaran Self

Regulated Learning In Mathematics Berbasis Pemecahan Masalah Terhadap

(9)

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017

ISBN 978-602-8043-83-0

373

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS JUCAMA UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 SINDANG KELINGI KABUPATEN

REJANG LEBONG Nur Fitriyana

Program studi pendidikan Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar Matematika Berbasis Model Pembelajaran JUCAMA untuk Siswa Kelas VII SMPN 3 Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan modifikasi dari model pengembangan 4-D(Define, Design, Develop, Disseminate) yang dibatasi hanya sampai pada tahap ke-3. Subjek penelitian ini adalah 30 orang siswa Kelas VII SMPN 3 Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: Bahan ajar matematika berbasis model pembelajaran JUCAMA yang valid, praktis, dan efektif.

Kata kunci: Penelitian Pengembangan, Bahan Ajar Matematika, Model Pembelajaran JUCAMA

PENDAHULUAN

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah juga dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia yaitu Permendiknas RI Nomor 65 Tahun 2013. Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah selanjutnya disebut Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (PP Nomor 19 Tahun 2005).

Keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari adanya peningkatan prestasi belajar siswa, sementara peningkatan prestasi belajar dapat dipengaruhi banyak faktor, antara lain pendidik, strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan juga bahan ajar. Bahan ajar yang disusun mempunyai prisip relevansi, konsistensi dan kecukupan, sehingga masih memberi ruang siswa untuk mengembangkan penalarannya (Purnomo, Djoko. 2010).

(10)

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017

ISBN 978-602-8043-83-0

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar diKelas. Bahan ajar juga merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar (Daryanto dan Aris. 2014). Bahan ajar memiliki posisi yang sangat penting dalam pembelajaran, yaitu sebagai representasi (wakil) dari penjelasan guru di depan Kelas. Di sisi lain, bahan ajar berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu, penyusunan bahan ajar hendaklah berpedoman pada standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi lulusan (SKL). Bahan ajar yang disusun tanpa berpedoman pada SK, KD, dan SKL, tentu tidak akan memberikan banyak manfaat kepada peserta didik (Sungkono, dkk. 2003). Namun kenyataan di lapangan, ada sebagian guru yang hanya terpaku kepada buku teks dalam menyediakan bahan ajar padahal bahan ajar dapat didesain dari berbagai sumber dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan siswa dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan.

Berdasarkan indentifikasi kebutuhan guru dan siswa tentang bahan ajar yang ada, dapat dikatakan bahwa bahan ajar yang ada belum memadai, diantaranya kurangnya ilustrasi pada bahan ajar, materi dan pelajaran membosankan siswa karena tidak menarik dan sering terjadi pengulangan, bentuk tugas dan latihan yang monoton, tema yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa, sekolah dan daerah, serta bahan ajar masih kurang melatih siswa dalam memecahkan masalah. Sejalan dengan ini Bates dan Heinich dalam Tian (2003) mengemukakan bahwa bahan ajar juga mempunyai sisi negatif atau kelemahan-kelemahan antara lain: (1) tidak mampu mempresentasikan gerakan, pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan, (2) sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari bahan ajar tersebut, (3) sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban atau membutuhkan jawaban yang kompleks, (4) tidak dapat mengakomodasi peserta didik dengan kemampuan baca terbatas karena bahan ajar cetak ditulis pada tingkat baca tertentu, (5) memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan. Peserta didik yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami, (6) cenderung digunakan sebagai hafalan, dan (7) kadangkala memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga dapat menyebabkan beban kognitif yang besar kepada peserta didik.

Berdasarkan hal tersebut, seharusnyalah guru mampu untuk mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswanya. Pada kenyataannya kemampuan guru dalam mengembangkan bahan ajar masih rendah dan perlu pembinaan, serta masih kurangnya referensi buku penunjang yang ada di sekolah, sementara tuntutan kurikulum harus terlaksana. Mencermati hal ini maka guru sangat memerlukan hadirnya pengembangan bahan ajar yang dapat membantu mencapai standar kompetensi sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Salah satunya dengan mengembangkan bahan ajar berbasis model pembelajaran pengajuan dan pemecahan masalah (JUCAMA).

(11)

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017

ISBN 978-602-8043-83-0

375

Model pembelajaran JUCAMA adalah model pembelajaran matematika yang berorientasi pada pengajuan dan pemecahan masalah sebagai fokus pembelajaran dan menekankan pembelajaran aktif secara mental, dimana dalam pengajuan masalah dilakukan diawal atau setelah menyelesaikan masalah yang diberikan (Tatag Y.E.S, 2008). Berdasarkan tahap-tahap yang digunakan dalam pembelajaran JUCAMA, terdapat tahapan dimana seorang guru mengorientasikan siswa pada masalah, melalui pemecahan dan pengajuan masalah dan mengorganisasikan siswa untuk belajar. Pada tahap ini siswa diberikan masalah sesuai dengan tingkat perkembangan yang mengarahkan pada kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa, dengan kemampuan ini siswa diminta menyelesaikan atau mengajukan masalah berdasarkan informasi yang dimiliki atau masalah awal baik secara individu maupun secara kelompok.

Sebagai gambaran berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru matematika di SMPN 3 Sindang Kelingi menyatakan bahwa proses belajar mengajar di SMPN 3 Sindang Kelingi kurang optimal. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal terkait menuliskan masalah kehidupan sehari-hari kedalam bentuk model matematika. Selain itu, siswa juga masih kesulitan dalam menentukan rumus apa yang akan dipakai jika dihadapkan pada soal-soal yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari.

Selain dengan guru, wawancara juga dilakukan terhadap siswa. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan dan komunikasi matematis siswa masih kurang optimal. Hal itu terlihat dari kesulitan siswa untuk menghubungkan konsep-konsep yang sudah didapat dengan konsep yang baru dan kesulitan dalam merumuskan masalah atau menyusun model matematika yang diberikan oleh guru. Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam menentukan strategi atau rumus yang akan digunakan dalam memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dan beberapa permasalahan di atas, maka perlu dilaksanakan penelitian dengan judul pengembangan bahan ajar berbasis model pembelajaran JUCAMA untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis siswa di Kelas VII SMPN 3 Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan (Research

and Development). Produk yang dikembangkan adalah bahan ajar berbasis Model

Pembelajaran JUCAMA Kelas VII di SMPN 3 Sindang Kelingi.

Dalam pengembangan bahan ajar dilihat validitas, kepraktisan, dan keefektifan produk yang dihasilkan. Kevalidan bahan ajar dievaluasi oleh para validator. Kepraktisan dievaluasi oleh siswa dan guru kelas ujicoba terbatas. Sedangkan keefektifan dievaluasi oleh siswa dan guru serta tes hasil belajar siswa pada kelas uji coba sesungguhnya.

Prosedur penelitian pengembangan ini dimodifikasi dari model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D yang dikembangkan oleh S.

(12)

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017

ISBN 978-602-8043-83-0

Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I (1974) yang terdiri dari 4 tahap (define, design, develop, dan disseminate). Modifikasi yang dilakukan adalah penyederhanaan model dari empat tahap menjadi tiga tahap, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop).Masing-masing tahapan mempunyai alur yang tergambar dalam bagan berikut ini:

HASIL PENELITIAN

Dari deskripsi hasil pengembangan, dapat disajikan rekapitulasi data sebagai berikut.

Tabel 1. Rekapitulasi Data Hasil Pengembangan Bahan ajar Matematika Berbasis Model Pembelajaran JUCAMA

NO. ASPEK NILAI KATEGORI

1. Kevalidan bahan ajar 4,6 Sangat Valid

2. kepraktisan bahan ajar 4,8 Sangat Praktis

3. Keefektifan bahan ajar 4,3 Sangat Efektif

Analisis awal akhir

Analisis Siswa

Analisis Tugas Analisis Konsep

Spesifikasi tujuan

D E F I

Perancangan Awal (Draft I)

D

E

S

Validasi Ahli

Revisi Draft I Draft II

Uji Kepraktisan

Revisi Draft II Draft III

Uji Efektifitas

Revisi Draft III

Produk Akhir D E V E L Gambar 1. Prosedur Penelitian

(13)

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017

ISBN 978-602-8043-83-0

377

Berdasarkan rekapitulasi, disimpulkan bahwa bahan ajar matematika pada pokok bahasan segi empat yang berbasis model pembelajaran JUCAMA sudah valid, praktis, dan efektif.

PEMBAHASAN PENELITIAN

Pengembangan bahan ajar matematika SMP pokok bahasan segi empat berbasis model pembelajaran JUCAMA pada siswa Kelas VII SMPN 3 sindang kelingi dinilai valid, praktis, dan efektif untuk diterapkan di sekolah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian. Kevalidan bahan ajar yang dinilai oleh para validator yaitu para dosen dan guru matematika. Kepraktisan diperoleh dari lembar kepraktisan yang diisi oleh guru matematika yang mengajar dan penilaian enam siswa Kelas VII yang menggunakan bahan ajar matematika berbasis model pembelajaran JUCAMA pada saat uji kepraktisan. Sedangkan keefektifan diperoleh melalui lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru pada saat proses pembelajaran, melalui lembar angket respon siswa dan melalui tes hasil belajar siswa yang diberikan setelah selesainya proses pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar matematika berbasis moodel pembelajaran JUCAMA.

Penyajian dalam bahan ajar matematika berbasis model pembelajaran JUCAMA diawali dengan menyelesaikan masalah awal. masalah yang diberikan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya dalam pembahasan tentang bangun datar segi empat, disajikan ilustrasi gambar rumah yang terdiri dari berbagai macam bentuk bangun datar segi empat. Siswa bersama bantuan guru memecahkan masalah tersebut. Setelah penyelesaian masalah, siswa dituntut untuk mengajukan soal berdasarkan masalah yang telah dipecahkan/diselesaikan misalnya siswa mengamati ruang Kelas, siswa dapat mengajukan masalah seperti bangun datar apa saja yang terdapat pada ruang Kelas dan siswa dapat memecahkan masalah yang diajukan sendiri. Pembelajaran seperti ini akan lebih bermakna, karna siswa mengalami dan mengkonstruksi pemahamannya sendiri dan siswa akan lebih paham terhadap konsep pada pembelajaran.

Adapun sintaks bahan ajar berbasis model pembelajaran JUCAMA yang dapat meningkatkan kemampuan Pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa adalah sebagai berikut: (a) Pembuka Materi. Pada pembuka bab dalam bahan ajar dibuka dengan sebuah ilustrasi berupa contoh aplikasi di dalam kehidupan nyata dari konsep yang akan dipelajari. (b) Apa yang akan dipelajari. Berisi indikator materi, sebagai informasi agar siswa mengetahui secara jelas apa saja yang dipelajari dalam materi ini. (c) Penyajian materi. Pada setiap sub pokok bahasan, penyampaian materi diawali dengan ilustrasi gambar untuk memudahkan siswa dan memfasilitasi penemuan konsep dan pemecahan masalah.

Lembar kerja siswa yang terdapat pada bahan ajar membantu siswa dalam menemukan konsep dasar materi, siswa menjadi termotivasi dan lebih antusias dalam memecahkan masalah karna lembar kerja siswa disusun semenarik mungkin dengan bahasa yang mudah dan sederhana. Apabila siswa sudah mampu memecahkan masalah dengan menggunakan simbol-simbol, menyatakan ide-ide matematisnya melalui lisan maupun tulisan dan adanya kesempatan siswa dalam menyampaikan hasil kerjanya yang disajikan pada lembar kegiatan siswa maka secara tidak langsung kemampuan komunikasi matematis siswa mulai terbentuk.

(14)

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017

ISBN 978-602-8043-83-0

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nina Agustyaningrum (2010) dengan penelitian yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Learning

Cycle 5E Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas

IX B SMP Negeri 2 Sleman”. Isi penelitian ini menjelaskan tentang Kemampuan komunikasi matematis yang diukur dari tiga aspek, yaitu (1) kemampuan menyatakan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, serta menggambarkan secara visual; (2) kemampuan menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan maupun tertulis; (3) kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, simbol-simbol matematika, dan struktur-strukturnya untuk memodelkan situasi atau permasalahan matematika. Dengan demikian, pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar berbasis model pembelajaran JUCAMA ini dapat melatih kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa.

Soal latihan berisi Soal latihan bervariasi dengan tingkat kesulitannya bergradasi. Soal ini membuat siswa terlatih dengan pemecahan dan pengajuan masalah yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan dan komunikasi matematisnya serta melatih kemampuan siswa dalam memahami materi tersebut. Materi lanjutan membahas tentang lanjutan materi, materi disajikan secara menarik dan mudah dipahami. Di setiap materi terdapat contoh soal beserta pemecahan masalahnya yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi, kemudian siswa diminta untuk mengajukan masalah sekaligus menyelesaikannya. Hal ini ditujukan agar siswa terlatih dalam memecahkan masalah dan percaya diri terhadap pembelajaran matematika, dengan ini maka pembelajaran akan semakin bermakna. Hal serupa juga dikemukakan oleh english (dalam Tatag Y.E.S, 2008) menjelaskan bahwa pengajuan masalah dapat membantu siswa dalam mengembangkan keyakinan dan kesukaan terhadap matematika, sebab ide-ide matematika siswa dicobakan untuk memahami masalah yang sedang dikerjakan dan dapat meningkatkan performannya dalam memecahkan masalah. Pengajuan masalah juga sebagai sarana komunikasi matematika yang baik. uji kemampuan diri berisi soal uraian yang memuat pemecahan dan pengajuan masalah, untuk dapat melatih kemamapuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa, dan bisa digunakan sebagai dasar penilaian siswa terhadap penguasaan materi. Rangkuman diberikan di akhir bab dengan maksud agar siswa dapat mengingat kembali hal penting yang telah dipelajari. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri, dan menghargai pendapat orang lain. Evaluasi mandiri dilakukan diakhir bab. Evaluasi mandiri Berisi soal pilihan ganda dan soal uraian yang memuat seluruh sub bab materi yang telah dipelajari, soal berupa pemecahan dan pengajuan masalah, untuk dapat melatih kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa, dan bisa digunakan sebagai dasar penilaian prestasi belajar siswa.

Pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar matematika berbasis model pembelajaran JUCAMA pada pokok bahasan segi empat dapat mengembangkan rasa percaya diri siswa, dan membuat siswa mengkonstruk konsep maupun prinsip-prinsip matematika secara mandiri serta melatih siswa dalam memecahkan masalah dan melatih kemampuan komunikasi matematisnya. Siswa tidak hanya sebagai penerima informasi dari guru melainkan siswalah yang secara kreatif dan mandiri berusaha menemukan konsep tersebut melalui pengetahuan yang dimiliki dengan

(15)

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017

ISBN 978-602-8043-83-0

379

cara menyelesaikan permasalahan yang ada, guru hanya bertugas sebagai fasilitator atau mediator yang membantu siswa mengkonstruk pemahamannya sendiri. Selain itu, pembelajaran matematika dengan menggunakan bahan ajar berbasis model pembelajran JUCAMA akan membiasakan siswa untuk bekerja sama, mencurahkan pendapat, menghargai pendapat orang lain, melatih keberanian siswa dalam menyampaikan gagasannya (percaya diri), kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian kesimpulan penelitian ini adalah: dihasilkan bahan ajar matematika berbasis model pembelajaran JUCAMA yang valid, praktis, dan efektif dengan menghadirkan karakteristik JUCAMA dalam bahan ajar yaitu adanya kegiatan mengorientasikan siswa pada masalah melalui pemecahan dan pengajuan masalah.

Saran

Peneliti memberikan saran sebagai tindak lanjut terkait penelitian yang telah dilaksanakan sebagai berikut: (1) Bahan ajar matematika SMP yang dihasilkan ini baru sampai pada tahap pengembangan, belum diimplementasikan secara luas di sekolah-sekolah. Untuk mengetahui efektifitas Bahan ajar matematika berbasis model pembelajararan JUCAMA dalam berbagai materi pokok bahasan dalam pelajaran matematika dan mata pelajaran lain yang sesuai, disarankan pada para guru dan peneliti untuk menerapkan Bahan ajar matematika berbasis model pembelajraran JUCAMA pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah (khususnya Sekolah Menengah pertama). (2) Guru yang berupaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa, penggunaan Bahan ajar matematika berbasis model pembelajraran JUCAMA dalam pembelajaran dapat dijadikan salah satu alternative jawaban permasalahan tersebut. (3) Bagi guru atau peneliti yang tertarik untuk menggunakan Bahan ajar matematika berbasis model pembelajaran JUCAMA dalam pembelajaran dapat mengadakan penelitian lanjutan tentang aspek-aspek lain dalam pembelajaran dan mengaplikasikannya pada materi yang berbeda. (4) Diharapkan guru dapat mengembangkan modul dengan konteks dan kondisi yang ada, supaya memudahkan siswa dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto dan Aris. (2014). Pengembangan perangkat pembelajaran. Yogyakarta: java media

Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.

Djoko Purnomo. (2010). Pengembangan Bahan Ajar Matematika Sebagai Sarana

(16)

Prosiding Conference On Mathematics, Science, And Education

Bengkulu, 21-23 December 2017

ISBN 978-602-8043-83-0

Musabihatul Kudsiah, N. Dantes, Sariyasa. (2013). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Sikap Dan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Siswa Kelas V Gugus 3 Suralaga Tahun Pelajaran 2012/2013. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013). Diakses akses pada tanggal 5 Oktober 2014 dari:

http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_pendas/article/downl oad/785/570

Nina Agustyaningrum. (2010). Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 5E untuk Meningkatkan Komunikasi Matematis Siswa Kelas IX B SMP Negeri 2 Sleman. Skripsi, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Nur Izzati dan Didi Suryadi. (2010). Komunikasi Matematik dan Pendidikan

Matematika Realistik. Seminar Prosiding UNY, 27 Nov 2010, ISBN : 978-979-16353-5-6

Permendiknas no 65 tahun 2013. Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Tian Belawati, dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Penerbitan UT.

Sungkono, dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY. Tatag Y. E. S. (2008). Model Pembelajaran matematika berbasis pengajuan dan

pemecahan Masalah (JUCAMA) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Surabaya: Unesa University Press.

Thiagarajan, S., Semmel, D. S., and Semmel, M. I. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children Leadership Training Institute/ Special Education, Minnesota : University of Minnesota, Minneapolis.

Wahyu Widada. (2012). Model Pendidikan Karakter, Melalui Pembelajaran

Gambar

Tabel 1.  Rekapitulasi  Data  Hasil  Pengembangan  Bahan  ajar  Matematika  Berbasis Model Pembelajaran JUCAMA

Referensi

Dokumen terkait

Sampul pada produk pengembangan bahan ajar matematika berupa LKS berbasis PBL ini terdiri dari dua jenis, yaitu sampul depan dan sampul belakang. Sampul depan berisi judul