Vol 1, No 2, October 2019 ISSN 2686-0074 (online)
Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER
Effect Of Perceived Desirability, Usefullness, Accessibility To Decision
Through The Interest Of Choosing Politeknic Educational Study In East Java
Kunto Eko Susilo
1,Beni Agus Setiono
2, Tri Andjarwati
3, Endah Budiarti
41 Affiliation (Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama, Surabaya, Indonesia)
2 Affiliation (Program Diploma Pelayaran, Universitas Hangtuah, Surabaya, Indonesia) 3 Affiliation (Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, Indonesia) 4 Affiliation (Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, Indonesia)
1. Pendahuluan
Badan Pusat Statistik (2013) mencatat bahwa SDM Konstruksi Indonesia mencapai 6,9 juta atau sekitar 5,7% dari tenaga kerja nasional. Dari jumlah tersebut, 4% diantaranya merupakan tenaga ahli, 20% merupakan tenaga terampil (skilled labour), dan 76% sisanya merupakan tenaga kerja kurang terampil (unskilled labour). Dari 6,9 juta SDM Konstruksi tersebut, kurang dari 10% yang telah bersertifikasi kompetensi. Memcermati kenyataan tersebut bahwa SDM yang kompeten sangat minim dibandingkan dengan kebutuhan jasa konstruksi di Indononesi, terlebih lagi setelah diberlakukannya MEA tahun 2015. Se-hingga kebijakan pemerintah dan lembaga swasta untuk mempercepat teralisasinya lembaga pendidikan tinggi Vokasi agar segera terealisasi.
Pendidikan Vokasi (Politeknik) belum mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja. Jumlah politeknik di Indonesia masih sedikit dibandingkan jenis pendidikan yang lainnya terutama di Jawa Timur, hal tersebut merupakan fenomena yang harus dijawab oleh penyelenggara Pendidikan tinggi terutama pendidikan Politeknik dengan jumlah yang sedikit tentu kebijakan pemerintah yang memberikan kesempatan membuka pendidikan Vokasi (politeknik) dengan komposisi pendidikan politeknik 70% dan pendidikan akademik 30%.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Perceived Desirability, Usefullness, Accessibility Terhadap Kepu-tusan Melalui Minat Memilih Studi Pendidikan Politeknik Di Jawa Timur. Dengan minat memilih (Intention to Choose) se-bagai variabel intervening, di mana terdapat korelasi antara Perceived Desirability, Perceived feasibility, Perceived usefulness dan Perceived accesability terhadap niat memilih dalam hal ini pendidikan politeknik, dan tentu saja bila ada niat untuk memilih maka seseorang individu akan mengambil sebuah keputusan untuk melanjutkan pendidikan di politeknik.
Persepsi keinginan (desirability) mengacu pada sikap kewirausahaan seseorang yang menginginkan sebuah usaha atau tingkatan seseorang dalam mengevaluasi hasil yang menguntungkan dan merugikan dari hasil kegiatan kewirasusahaan. Oleh karena itu semakin tinggi desirability dan feasibility akan meningkatkan intensi seseorang untuk melakukan kegiatan kewirausahaan Hisrich (2008). Persepsi desirability Keinginan mengacu pada kebebasan seseorang merasakan daya tarik pada perilaku yang di diberikan, untuk menjadi wirausaha. Krueger dan Brazeal (dalam Jose Veciana et al., 2005) menyatakan
ARTICLE HISTORY
Received 26 September 2019 Revised 28 September 2019 Accepted 7 October 2019
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of Perceived Desirability, Usefullness, Accessibility To Decision Through Interest Choosing Polytechnic Education Studies In East Java. With interest in choosing (Intention to Choose) as intervening variable. The method used in this research is the survey method conducted on Polytechnic students in East Java. The sample in this study were 395 respondents. The data used in this study is the primary data sourced from the questionnaire. Data analysis and hypothesis test in this research using Structural Equation Model (SEM). The results showed that each variable Perceived Desirability, Usefullness, Accessibility significantly influence the decision through the interest in choosing Polytechnic Education Studies in East Java. Perceived Accessibility has no significant effect on the decision through the interest in choosing Polytechnic Education Studies in East Java.
Copyright © 2019 Author. All rights reserved
.
KEYWORDS
Perceived Desirability Usefullness Accessibility Decision Choosing InterestsMenurut Teori Perilaku Terencana, sikap terhadap tindakan itu mengacu pada sejauh mana seseorang memiliki evaluasi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dalam penilaian perilaku yang bersangkutan.
Perceived usefulness is defined here as “the degree to which a person believes that using a particular system would en-hance his or her job performance” menurut Davis (1989). Persepsi kemanfaatan adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerjanya. Thompson et. al (1991) menyimpulkan kemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna teknologi informasi dalam melaksanakan tugas. Thompson (1991) juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan teknologi informasi jika orang tersebut mengetahui manfaat atau kegunaan (usefulness) positif atas penggunaanya. Dalam ecommerce persepsi manfaat merupakan keyakinan konsumen tentang sejauh mana ia akan menjadi lebih baik dari transaksi online dengan website tertentu (Kim et al, 2007). Individu yang merasa semakin mudah menggunakan internet, akan merasa semakin mudah mendapatkan manfaat dari teknologi tersebut. Margherio (1998) menyatakan bahwa konsumen internet melaporkan bahwa mereka melakukan pembelian di situs web ka-rena adanya perceived benefit (misalnya, kenyamanan meningkat, penghematan biaya, penghematan waktu, peningkatan berbagai produk untuk memilih dari dibandingkan dengan belanja secara tradisional).
Lokasi merupakan faktor yang sangat penting yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Lokasi yang tepat akan membuat sebuah rumah makan akan lebih sukses dibanding rumah makan lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun rumah makan tersebut menjual makanan yang sama dan juga mempunyai pramuniaga yang sama kualitas dan kuantitasnya. Menurut Swasta dan Irawan (2003) “Lokasi adalah letak atau toko pengecer pada daerah yang strategis sehing-ga dapat memaksimumkan laba “. Lokasi berpensehing-garuh terhadap dimensi-dimensi strategik, seperti fleksibilitas, competitive positioning, manajemen permintaan, dan focus strategic (Tjiptono dan Chandra, 2005). Aksesibilitas sebuah lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah lokasi usaha mampu untuk dijangkau atau dilalui. Sedangkan competitive positioning adalah metode-metode yang digunakan agar perusahaan dapat mengembangkan posisi relatifnya dibandingkan dengan para pe-saing. Jika perusahaan berhasil memperoleh dan mempertahankan lokasi yang strategis, maka itu dapat menjadi rintangan yang efektif bagi para pesaing untuk mendapatkan akses ke pasar (Tjiptono dan Chandra, 2005). Sedangkan menurut Lu-piyoadi (2006) mendefinisikan lokasi adalah tempat di mana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi.
Sebelum terjadinya suatu perilaku, ada hal yang menjadi prediktor utama dalam menentukan perilaku, yaitu niat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Schiffman (dalam Barata, 2007) yang mengatakan bahwa niat adalah hal yang berkaitan dengan kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau berperilaku tertentu. Corsini (2002) dalam The Dictionary of Psychology mendefinisikan niat sebagai suatu keputusan untuk berperilaku secara tertentu. Selain itu, menurut Ajzen (2005), niat dapat dijelaskan melalui teori perilaku terencana yang merupakan pengembangan dari teori tindakan beralasan. Niat merefleksikan kesediaan individu untuk mencoba melakukan suatu perilaku tertentu (Ajzen, 2005). Dalam referensi lainnya, Ajzen (dalam Teo & Lee, 2010), mengemukakan definisi niat yaitu indikasi seberapa kuat keyakinan seseorang akan mencoba suatu perilaku, dan seberapa besar usaha yang akan digunakan untuk melakukan sebuah perilaku. Niat memiliki korelasi yang tinggi dengan perilaku, oleh karena itu dapat digunakan untuk meramalkan perilaku (Ajzen, 2005). Berdasarkan uraian di atas, maka niat adalah suatu kemungkinan individu untuk melakukan suatu perilaku tertentu.
Menurut Utami (2012:56), secara umum, konsumen akan melalui lima tahap dalam membeli sesuatu. Adapun tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian adalah sebagai berikut: 1). Pengenalan Kebutuhan, 2). Pencarian Informasi, 3). Evaluasi atas Alternatif-alternatif, 4). Keputusan pembelian 5). Evaluasi Setelah Belanja (Perilaku Pascapembelian).
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang dilakukan pada mahasiswa Politeknik di Jawa Timur. Sampel dalam penelitian ini adalah 395 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari kuesioner. Analisis data dan uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Model (SEM).
3. Analisis dan Pembahasan
direk-ISSN 2686-0074 (online)
Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER
Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER
Tabel 1: Indeks Kesesuaian Model pada Structural Model
Goodness of fit measure Indeks Cuf off Keterangan
Chi-Square of estimate model 1080,656
Probability level 0,057 > 0,050 Baik
DF 2,255 > 2,000 Baik
Goodness of Index (GFI) 0,947 > 0,900 Baik
Adjusted goodness of index (AGFI) 0,953 > 0,900 Baik
RMSEA 0,076 < 0,080 Baik
Tucker-Lewis Index (TLI) 0,981 > 0,900 Baik
Comparative fit Index (CFI) 0,958 > 0,900 Baik
Tabel 2: Analisis SEM
Hubungan antar variabel CR hit Sig Keterangan
Perceived Desirability Intention to Choose 2,970 0,003 Signifikan Perceived Feasibility Intention to Choose 3,078 0,002 Signifikan Perceived Usefulnees Intention to Choose 5,508 0,000 Signifikan Perceived Accesability Intention to Choose -1,932 0,053 Tidak Signifikan
Intention to Choose Decision to Choose 9,240 0,000 Signifikan
Pengaruh Perceived Desirability terhadap Intention to Choose. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, membuktikan bah-wa Perceived Desirability memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat (intention to choose) politeknik di Jabah-wa Timur. Simpulan yang dapat diambil adalah secara umum adalah Minat (intention to choose) politeknik di Jawa Timur bisa di-pengaruhi oleh Perceived Desirability pada Mahasiswa Politeknik di Jawa Timur.
Pengaruh Perceived Feasibility terhadap Intention to Choose. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, membuktikan bahwa Perceived Feasibility memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat (intention to choose) politeknik di Jawa Timur. Sim-pulan yang dapat diambil adalah secara umum adalah Minat (intention to choose) politeknik di Jawa Timur bisa dipengaruhi oleh Perceived Feasibility pada Mahasiswa Politeknik di Jawa Timur.
Pengaruh Perceived Usefulnees terhadap Intention to Choose. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, membuktikan bahwa Perceived Usefulness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat (intention to choose) politeknik di Jawa Timur. Simpulan yang dapat diambil adalah secara umum adalah Minat (intention to choose) Politeknik di Jawa Timur bisa di-pengaruhi oleh Perceived Usefulness pada Mahasiswa Politeknik di Jawa Timur.
Pengaruh Perceived Accesability terhadap Intention to Choose. Simpulan yang dapat diambil adalah secara umum adalah Minat (intention to choose) politeknik di Jawa Timur tidak dipengaruhi oleh Perceived Accesability pada Mahasiswa Politeknik di Jawa Timur.
Pengaruh Intention to Choose terhadap Decision to Choose. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, membuktikan bah-wa Minat (intention to choose) politeknik di Jabah-wa Timurmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan (Decision to choose) memilih politeknik di Jawa Timur. Simpulan yang dapat diambil adalah secara umum adalah Keputusan (Decision to choose) memilih politeknik di Jawa Timur dipengaruhi oleh Minat (intention to choose) pada Mahasiswa Politeknik di Jawa Timur.
1. Perceived Desirability berpengaruh signifikan terhadap Intention to Choose.
Hasil estimasi parameter variabel Perceived Desirability terhadap Intention to Choose berdasarkan indikator-indikator menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai CR = 2,970. Nilai ini lebih besar dari 1,96 dengan nilai signifikan sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05 (p > 0,05). Artinya terdapat pengaruh antara Perceived Desirability terhadap Intention to Choose.
2. Perceived Feasibility berpengaruh signifikan terhadap Intention to Choose.
Hasil estimasi parameter variabel Perceived Feasibility terhadap Intention to Choose berdasarkan indikator-indikator menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai CR = 3,078. Nilai ini lebih besar dari 1,96 dengan nilai signifikan sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Artinya terdapat pengaruh antara Perceived Feasibility terhadap Intention to Choose.
3. Perceived Usefulnees berpengaruh signifikan terhadap Intention to Choose.
Hasil estimasi parameter variabel Perceived Usefulnees terhadap Intention to Choose berdasarkan indikator-indikator menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai CR = 5,508. Nilai ini lebih besar dari 1,96 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Artinya terdapat pengaruh antara Perceived Usefulnees terhadap Intention to Choose.
4. Perceived Accesability berpengaruh signifikan terhadap Intention to Choose.
Hasil estimasi parameter variabel Perceived Accesability terhadap Intention to Choose berdasarkan indikator-indikator menunjukkan hasil yang tidak signifikan dengan nilai CR = 1,932. Nilai ini lebih kecil dari 1,96 dengan nilai signifikan sebesar 0,053 lebih besar dari 0,05 (p < 0,05). Artinya tidak terdapat pengaruh Perceived Accesability terhadap Inten-tion to Choose.
5. Intention to Choose berpengaruh signifikan terhadap Decisionto Choose.
Hasil estimasi parameter variabel Intention to Choose terhadap Decision to Choose berdasarkan indikator-indikator menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai CR = 9,240. Nilai ini lebih besar dari 1,96 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Artinya terdapat pengaruh antara Intention to Choose terhadap Decision to Choose.
References
Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality and Behavior. New York. USA: Open University Press. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Assael, H. (1998). Consumer Behavior and Marketing Action 6thedition. New York : International Thomson Publishing.
Badan Pusat Statistik Indonesia (2013, August 23th). Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia, di-akses pada Desember 10, 2013, dari http://www.bps.go.id/booklet/Boklet_Agustus_2013.pdf Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan (2013) Kota
Christina Widya, Utami. 2008 ... 2008, Pemasaran Ritel, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Corsini, Ray. 2002. The Dictionary of Psychology. London: Brunner/Rout Ledge.
Dann, Stephen. "The Marketing Mix Matrix.Australian National University." Global Journal of Manajement and BusinessResearch, 2005: 109-102.
Davis, F. D. 1989. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly. Vol. 13 No. 3. h. 319-40.
Fandy Tjiptono, dan Gregorius Chandra. 2011. Service, Quality and Satisfaction (ed 3). Yogyakarta. Andi. Hisrich, R.D, Peters, M.P ., & Shepherd, D.A 2008. Enterpreneurship: Mc Graw hill International edition
Icek Ajzen , (1991), The Theory Of Planned Behavior , Organizational Behavior And Human Decision Processes 50, 179-211, Uni-versity Of Massachusetts At Amherst, USA.
Ivy, Jonathan. "A New Higher Education Marketing Mix: The 7Ps for MBA Marketing." The International Journal Of Education Management, 2008: 288-299.
Kim, D. J., Ferrin, D. L., dan Rao, H. R., 2007. A trust-based consumer decision Making model in electronic commerce: The role of trust, perceived risk, and their antecedents, Proceedings of Ninth Americas Conference on Information Systems, pp157-167. L. Margherio, The Emerging Digital Economy, U.S. Department of Commerce, Washington, D.C., 1998.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 2, Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga.
ISSN 2686-0074 (online)
Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER
Available online at http://journalindonesia.org/index.php/JISER
Shin, Sohyoun. "Decomposed Approach of Market Orientation and Marketing Mix Capability: Research on Their Relationships with Firm Performance in the Korean Context." Journal InternationalBusiness Research, 2012.
Stanton, William J. 2009. Prinsip Pemasaran, edisi 7. Alih Bahasa : Y Lamarto dan Sadu Sundaya. Jakarta : Erlangga. Sugiyono, (2009).Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D).Bandung: Alfabeta.
Swastha, Basu dan Irawan. (2001). Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua Cetakan Kesembilan. Liberty. Yogyakarta. T. Ramayah, Joshua Ignatius, (2016), Impact of Perceived usefulness, Perceived ease of use and Perceived Enjoyment on Intention to shop
online, International Journal, Malaysia.
Taoufik Yatribi, (2016), Application of Krueger’s Model in Explaining Entrepreneurial Intentions among Employees in Morocco, Interna-tional Journal of Human Resource Studies, ISSN 2162-3058, Vol. 6, No.2.
Thompson, Ronald L, Haggings, Christoper A., dan Howell, Jane M. (1991), “Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization”, Mis Quarterly, pp.125-143.