• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKSIMALISASI PENCAPAIAN NILAI PKB GURU MELALUI IMPLEMENTASI BIAS KARYA GURU. YUYUS ROBENTIEN MTsN Malang I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKSIMALISASI PENCAPAIAN NILAI PKB GURU MELALUI IMPLEMENTASI BIAS KARYA GURU. YUYUS ROBENTIEN MTsN Malang I"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKSIMALISASI PENCAPAIAN NILAI PKB GURU MELALUI IMPLEMENTASI BIAS KARYA GURU

YUYUS ROBENTIEN

MTsN Malang I

ABSTRAK; Guru kreatif adalah guru yang mampu menciptakan

pembelajaran kreatif dan berbeda dengan yang lain. Dalam pembelajaran tersebut, murid merasa senang dan mudah memahami materi. Target pembelajaran pun dapat tercapai. Guru inovatif adalah guru yang mampu memberikan nilai tambah pada realitas pembelajaran sebelumnya. Sehingga pembelajaran terasa lebih hidup dan tidak monoton. Bahkan, pembelajaran terasa lebih efektif dan efisien. Namun, kreativitas dan inovasi tersebut akan lebih bermakna bila dibias-karyakan dalam berbagai jenis karya (Bias Karya Guru). Produk Bias Karya Guru akan bersinergi dengan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru. Dengan harapan, jadilah guru tersebut “Guru Profesional”. Lalu, apakah Bias Karya Guru itu? Bias Karya Guru adalah berbagai jenis karya ilmiah yang dihasilkan guru namun berangkat dari satu ide kreatif saja. Karya-karya tersebut bisa berupa: Artikel Ilmiah Populer, RPP (Perencanaan) dan Modul Pembelajaran/Panduan Siswa, Laporan Penelitian, Artikel Ilmiah (Jurnal Ilmiah), Buku Pengayaan Siswa, Buku Pengayaan guru, dan sebagainya. Rumusan permasalahan penelitian adalah (1) bagaimana implementasi Bias Karya Guru? (2) bagaimana maksimalisasi pencapaian nilai PKB melalui Bias Karya Guru? Adapun tujuan penelitian ini (1) mengimplementasikan Bias Karya Guru; dan (2) menganalisis dan mendeskripsikan maksimalisasi pencapaian nilai PKB melalui Bias Karya Guru. Adapun metode yang digunakan terdiri atas: Perencanaan dan Pelaksanaan, Analisis, dan Pengambilan Kesimpulan. Setelah direalisasikan, diteliti, dan dianalisis; ditemukan hasil penelitian sebagai berikut. (1) Implementasi konkret Bias Karya Guru telah dilaksanakan oleh seorang guru yang bersangkutan (peneliti/penulis sendiri). Pertama, pada tataran wacana/gagasan ilmiah; guru berkeinginan untuk menggerakkan siswa gemar meneliti dan menulis karya ilmiah. Akhirnya, guru berinisiatif untuk menyelenggarakan ekskul KIR (Karya Ilmiah Remaja). Dari sinilah guru terinspirasi untuk menulis Artikel Ilmiah Populer yang berjudul “Jadilah Peneliti Remaja”. Kedua, pada tataran wacana dan implementasi ; guru menyusun Perencanaan dan Panduan Siswa yang berjudul “JADILAH PENELITI MUDA (Panduan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Remaja dengan Metode TAL)”. Ketiga, pada tataran Implementasi dan hasil; guru menyusun dua karya berupa Laporan Penelitian yang berjudul “Metode TAL, Antarkan Siswa

(2)

186

Jurnal

Review PendidikanIslam Volume 02, Nomor 01, Juni 2015

meneliti dan Menulis Karya Ilmiah selama Tiga Bulan Saja”. Sedangkan Artikel Ilmiah (Jurnal Ilmiah) yang disusun berjudul “Peningkatan Kompetensi Siswa dalam Meneliti dan Menulis Karya Ilmiah melalui Metode TAL”. Keempat, pada tataran internalisasi perspektif; guru menyusun Buku Pengayaan Siswa yang berjudul “Jadi Juara KIR? Itu Sih Mudah”. Adapun Buku Pengayaan Guru yang disusun berjudul “Penelitian Intra dan Ekstrakurikuler”. (2) Maksimalisasi capaian nilai angka kredit PKB melalui implementasi Bias Karya Guru sejumlah 15. Biasanya dengan satu ide seorang guru hanya bisa menghasilkan satu karya saja, misalnya berupa Laporan Penelitian. Laporan Penelitian yang diseminarkan di sekolah dan disimpan di perpustakaan sekolah mengandung nilai angka kredit 4 saja. Jadi, maksimalisasi pencapaian nilai PKB guru 4:15 (4 banding 15). Angka kredit yang dicapai sejumlah 4, sebelum guru

mengimplementasikan Bias Karyanya. Namun, setelah

mengimplementasikan Bias Karyanya, angka kredit yang dicapai sejumlah 15. Dengan demikian, maksimalisasi capaiannya hingga 375%. Hal ini merupakan pencapaian yang Sangat Bagus.

Kata Kunci: Bias Karya Guru, Maksimalisasi PKB Guru

PENDAHULUAN

Guru kreatif adalah guru yang mampu menciptakan pembelajaran kreatif dan berbeda dengan yang lain. Dalam pembelajaran tersebut, murid merasa senang dan mudah memahami materi. Target pembelajaran pun dapat tercapai. Guru inovatif adalah guru yang mampu memberikan nilai tambah pada realitas pembelajaran sebelumnya. Sehingga pembelajaran terasa lebih hidup dan tidak monoton. Bahkan, pembelajaran terasa lebih efektif dan efisien. Namun, kreativitas dan inovasi tersebut akan lebih bermakna bila dibias-karyakan dalam berbagai jenis karya (Bias Karya Guru). Produk Bias Karya Guru akan bersinergi dengan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru. Dengan harapan, jadilah guru tersebut “Guru Profesional”. Lalu, apakah Bias Karya Guru itu? Bias Karya Guru adalah berbagai jenis karya ilmiah yang dihasilkan guru namun berangkat dari satu

(3)

ide kreatif saja. Karya-karya tersebut bisa berupa: Artikel Ilmiah Populer, RPP (Perencanaan) dan Modul Pembelajaran/Panduan Siswa, Laporan Penelitian, Artikel Ilmiah (Jurnal Ilmiah), Buku Pengayaan Siswa, Buku Pengayaan guru, dan sebagainya. Rumusan permasalahan penelitian adalah (1) bagaimana implementasi Bias Karya Guru? (2) bagaimana maksimalisasi pencapaian nilai PKB melalui Bias Karya Guru? Adapun tujuan penelitian ini (1) mengimplementasikan Bias Karya Guru; dan (2) menganalisis dan mendeskripsikan maksimalisasi pencapaian nilai PKB melalui Bias Karya Guru.

KAJIAN PUSTAKA

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

PKB adalah bentuk pembelajaran berkelanjutan bagi guru yang merupakan kendaraan utama dalam upaya membawa perubahan yang diinginkan berkaitan dengan keberhasilan siswa. Dengan demikian semua siswa diharapkan dapat mempunyai pengetahuan lebih, mempunyai ketrampilan lebih baik, dan menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang materi ajar serta mampu memperlihatkan apa yang mereka ketahui dan mampu melakukannya. PKB mencakup berbagai cara dan pendekatan dimana guru secara berkesinambungan belajar setelah memperoleh pendidikan atau pelatihan awal sebagai guru. PKB mendorong guru untuk memelihara dan meningkatkan standar mereka secara keseluruhan mencakup bidang-bidang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai profesi. Dengan demikian, guru dapat memelihara, meningkatkan dan memperluas pengetahuan dan ketrampilannya serta membangun kualitas pribadi yang dibutuhkan didalam kehidupan profesionalnya.

Melalui kesadaran untuk memenuhi standar kompetensi profesinya serta upaya untuk memperbaharui dan meningkatkan kompetensi profesional selama periode bekerja sebagai guru, PKB dilakukan dengan komitmen secara holistik terhadap struktur ketrampilan dan kompetensi pribadi atau bagian penting dari

(4)

188

Jurnal

Review PendidikanIslam Volume 02, Nomor 01, Juni 2015

kompetensi profesional. Dalam hal ini adalah suatu komitmen untuk menjadi profesional dengan memenuhi standar kompetensi profesinya, selalu memperbaharuinya dan secara berkelanjutan untuk terus berkembang. PKB merupakan kunci untuk mengoptimalkan kesempatan pengembangan karir baik saat ini maupun ke depan. Untuk itu, PKB harus mendorong dan mendukung perubahan khususnya didalam praktik-praktik dan pengembangan karir guru.

Pada prinsipnya, PKB mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi yang didesain untuk meningkatkan karakteristik, pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan. PKB adalah bagian penting dari proses pengembangan keprofesionalan guru. PKB tidak terjadi secara ad-hoc terapi dilakukan melalui pendekatan yang diawali dengan perencanaan untuk mencapai standar kompetensi profesi (khususnya bagi guru yang belum mencapai standar kompetensi sesuai dengan hasil penilaian kinerja, atau dengan kata lain berkinerja rendah), mempertahankan/menjaga dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan perolehan pengetahuan dan ketrampilan baru. PKB dalam rangka pengembangan pengetahuan dan ketrampilan merupakan tanggung jawab guru secara individu sesuai dengan masyarakat pembelajar, jadi sangat penting bagi guru yang berada di ujung paling depan pendidikan. Oleh karena itu, agar PKB dapat mendukung kebutuhan individu dan meningkatkan praktik-praktik keprofesionalan maka kegiatan PKB harus:

1) Menajamin kedalaman pengetahuan terkait dengan materi ajar yang diampu.

2) Menyajikan landasan yang kuat tentang metodologi pembelajaran (pedagogik) untuk mata pelajaran tertentu.

3) Menyediakan pengetahuan yang lebih umum tentang proses pembelajaran dan sekolah sebagai institusi disamping pengetahuan terkait dengan materi ajar yang diampu dan metodologi pembelajaran (pedagogik) untuk mata pelajaran tertentu.

(5)

4) Mengakar dan merefleksikan penelitian terbaik yang ada dalam bidang pendidikan.

5) Berkontribusi terahadap pengukuran peningkatan keberhasilan peserta didik dalam belajarnya.

6) Membuat guru secara intelektual terhubung dengan ide-ide dan sumberdaya yang ada.

7) Menyediakan waktu yang cukup, dukungan dan sumberdaya bagi guru agar mampu menguasai isi materi belajar dan pedagogik serta mengintegrasikan dalam praktik-praktik pembelajaran sehari-hari. 8) Didesain oleh perwakilan dari mereka-mereka yang akan berpartisipasi

dalam kegiatan PKB bekerjasama dengan para ahli dalam bidangnya. 9) Mencakup berbagai bentuk kegiatan termasuk beberapa kegiatan yang

mungkin belum terpikirkan sebelumnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan saat itu.

Perencanaan dan Pelaksanaan

Pada tahap perencanaan dan pelaksanaan, terdapat beberapa tataran dalam tindak ilmiah guru. Pertama, tataran wacana/gagasan ilmiah. Pada tataran ini guru mencermati Kompetensi Dasar (KD) yang akan diajarkan. Kemudian guru merumuskan ide pembelajaran yang kreatif.-inovatif. Rumusan ide kreatif-inovatif tersebut bisa dipaparkan dalam bentuk Artikel Ilmiah Populer. Kedua, tataran wacana dan implementasi. Pada tataran ini guru membuat perencanaan konkret untuk mengimplementasikan ide kreatif-inovatif tersebut. Perencanaan tersebut berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Bahkan, bila perlu, guru bisa menyusun Modul/Panduan Siswa. Ketiga, tataran implementasi dan hasil. Pada tataran ini guru melaksanakan pembelajaran yang diikuti dengan pengamatan dan analisis. Kemudian guru bisa memaparkan hasil pengamatan dan analisisnya dalam bentuk Laporan Hasil Penelitian dan Artikel Ilmiah (Jurnal Ilmiah). Keempat,

(6)

190

Jurnal

Review PendidikanIslam Volume 02, Nomor 01, Juni 2015

tataran internalisasi perspektif. Artinya, pada setiap perencanaan-implemetasi-tindak lanjut; guru selalu memiliki mengalaman yang unik dan menarik. Guru dapat menginternalisasi pengalaman tersebut agar bisa diteladani oleh siswa dan guru di instansi lain. Internalisasi ini dapat dipaparkan dalam bentuk Buku Pangayaan Siswa dan Buku Pengayaan Guru.

Analisis

Setelah tahap perencanaan dan pelaksanaan dilakukan, disusunlah analisis. Analisis disusun berdasarkan perolehan angka kredit dari setiap karya yang dihasilkan guru. Kemudian dihitunglah semua perolehan angka kredit tersebut menjadi sebuah capaian maksimal nilai PKB guru. Penghitungan dapat diterapkan melalui tabel berikut!

Tabel ....

Capaian Maksimal Nilai PKB Guru

No. Jenis Karya yang Dihasilkan Judul Karya Angka Kredit dalam PKB

1 ... ... ...

2 ... ... ...

3 ... ... ...

Total Jumlah Angka Kredit= ...

Capaian maksimal tersebut kemudian dibandingkan dengan capaian guru sebelum mengimplementasikan Bias Karya Guru. Hasilnya dipersentasi (%) yang kemudian dikonversikan ke dalam kategori berikut.

(7)

Persentasi (%) Kategori ≤49% Kurang 50%--75% Cukup 76%--90% Bagus ≥91% Sangat Bagus Pengambilan Simpulan

Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan cara-cara berikut.

1. Mendeskripsikan implementasi konkret Bias Karya Guru yang telah dilakukan seorang guru.

2. Mendeskripsikan hasil analisis capaian maksimal nilai PKB guru.

3. Mendeskripsikan perbandingan capaian angka kredit guru sebelum dan sesudah mengimplementasikan Bias Karya Guru dalam konversi kategori persentasi (%).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi Bias Karya Guru

Implementasi konkret Bias Karya Guru telah dilakukan seorang guru yang bersangkutan (peneliti/penulis sendiri). Guru mengimplementasikan Bias Karyanya sebagai berikut.

Pertama, pada tataran wacana/gagasan ilmiah. Guru berkeinginan untuk menggerakkan siswa gemar meneliti dan menulis karya ilmiah. Akhirnya, Guru berinisiatif untuk menyelenggaran ekskul KIR (Karya Ilmiah Remaja). Dari sinilah Guru terinspirasi untuk menulis Artikel Ilmiah Populer yang berjudul “Jadilah Peneliti Remaja”.

Kedua, pada tataran wacana dan implementasi. Guru menyusun Perencanaan Program dan Panduan Siswa. Panduan Siswa tersebut berjudul

(8)

192

Jurnal

Review PendidikanIslam Volume 02, Nomor 01, Juni 2015

“JADILAH PENELITI MUDA (Panduan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Remaja dengan Metode TAL)”.

Ketiga, pada tataran implementasi dan hasil. Guru melaksanakan pembinaan, melakukan pengamatan, mengikut-sertakan siswa dalan even lomba KIR tingkat kota sampai nasional, serta melakukan analisis hasil/prestasi yang diraih siswa. Berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebut, guru kemudian menyusun Laporan Penelitian yang berjudul “Metode TAL, Antarkan Siswa meneliti dan Menulis Karya Ilmiah selama Tiga Bulan Saja”. Berdasarkan Laporan Penelitian tersebut, guru kemudian menyederhanakan Laporan tersebut menjadi Artikel Ilmiah (Jurnal Ilmiah) yang berjudul “Peningkatan Kompetensi Siswa dalam Meneliti dan Menulis Karya Ilmiah melalui Metode TAL”.

Keempat, pada tataran internalisasi perspekstif. Guru merenungkan pengalaman membina dan mengantarkan siswa meraih prestasi KIR tersebut. Akan lebih bermanfaat bila pengalaman ini dibaca dan dicontoh oleh siswa lain. Maka, guru menyusun Buku Pengayaan Siswa yang berjudul “Jadi Juara KIR? Itu Sih Mudah”.

Di samping itu, guru juga merenungkan pengalaman menulis Laporan Penelitian yang terkait dengan Kegiatan Ekstrakurikuler. Karena penulisan Laporan Penelitian pada umumnya hanya terkait dengan Kegiatan Intrakurikuler (pelajaran) di kelas. Akan lebih bermanfaat bila pengalaman tersebut dibaca dan dicontoh guru lain. Maka, guru menyusun Buku Pengayaan Guru yang berjudul “Penelitian Intra dan Ekstrakurikuler”. Bila ditabelkan, implementasi Bias Karya Guru, sebagai berikut!

(9)

Tabel 01 Bias Karya Guru

TATA-RAN KARYA JENIS BENTUK KONKRET

Wacana/

Gaga-san Ilmiah Artikel Ilmiah Populer

Wacana dan Imple-mentasi Panduan Siswa Implemen-tasi dan Hasil Laporan Peneli-tian Artikel Ilmiah (Jurnal Ilmiah)

(10)

194

Jurnal

Review PendidikanIslam Volume 02, Nomor 01, Juni 2015

TATA-RAN KARYA JENIS BENTUK KONKRET

Intern-alisasi Pers-pektif Buku Penga-yaan Siswa Buku Penga-yaan Guru

Maksimalisasi Pencapaian Nilai PKB melalui Bias Karya Guru

Maksimalisasi pencapaian nilai PKB melalui Bias Karya, dapat dipelajari pada tabel 02 berikut!

Tabel 02

Capaian Maksimal Nilai PKB Guru No

.

Jenis Karya yang

Dihasilkan Judul Karya

Angka Kredit dalam PKB

1 Membuat Artikel Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada

“Jadilah Peneliti Remaja”

(11)

No .

Jenis Karya yang

Dihasilkan Judul Karya

Angka Kredit dalam PKB

satuan pendidikannya dimuat di media masa tingkat provinsi (koran daerah). 2 Membuat modul/diktat pembelajaran per semester: Digunakan di tingkat sekolah/madrasah setempat “JADILAH PENELITI MUDA (Panduan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Remaja dengan Metode TAL)” 0.5

3 Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diseminarkan di sekolahnya, disimpan di perpustakaan. “Metode TAL, Antarkan Siswa meneliti dan Menulis Karya Ilmiah selama Tiga Bulan Saja” 4

4 Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, “Peningkatan Kompetensi Siswa dalam Meneliti dan Menulis Karya 3

(12)

196

Jurnal

Review PendidikanIslam Volume 02, Nomor 01, Juni 2015 No

.

Jenis Karya yang

Dihasilkan Judul Karya

Angka Kredit dalam PKB

diterbitkan/dipublikasik an dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi.

Ilmiah melalui Metode TAL”

5 Membuat buku dalam bidang pendidikan: Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN.

“Jadi Juara KIR? Itu Sih Mudah”

3

6 Membuat buku dalam bidang pendidikan: Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN. “Penelitian Intra dan Ekstrakuriku-ler” 3

Total Jumlah Angka Kredit yang Dicapai= 15

Berdasarkan tabel tersebut maksimalisasi capaian nilai angka kredit PKB melalui implementasi Bias Karya Guru sejumlah 15. Biasanya dengan satu ide seorang guru hanya bisa menghasilkan satu karya saja, misalnya berupa Laporan Penelitian. Laporan Penelitian yang diseminarkan di sekolah dan disimpan di perpustakaan sekolah mengandung nilai angka kredit 4 saja. Dengan demikian, maksimalisasi pencapaian nilai PKB guru 4:15. Angka kredit yang dicapai sejumlah 4, sebelum mengimplementasikan Bias Karyanya. Namun, setelah mengimplementasikan Bias Karyanya, angka kredit yang dicapai sejumlah 15. Maksimalisasi capaiannya hingga 375%. Hal ini merupakan pencapaian yang Sangat Bagus.

(13)

PENUTUP

Simpulan Dan Saran

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, disimpulkan sebagai berikut.

1. Implementasi konkret Bias Karya Guru telah dilaksanakan oleh seorang guru yang bersangkutan (peneliti/penulis sendiri). Pertama, pada tataran wacana/gagasan ilmiah; guru berkeinginan untuk menggerakkan siswa gemar meneliti dan menulis karya ilmiah. Akhirnya, guru berinisiatif untuk menyelenggaran ekskul KIR (Karya Ilmiah Remaja). Dari sinilah guru terinspirasi untuk menulis Artikel Ilmiah Populer yang berjudul “Jadilah Peneliti Remaja”. Kedua, pada tataran wacana dan implementasi ; guru menyusun Perencanaan dan Panduan Siswa yang berjudul “JADILAH PENELITI MUDA (Panduan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Remaja dengan Metode TAL)”. Ketiga, pada tataran Implementasi dan hasil; guru menyusun dua karya berupa Laporan Penelitian yang berjudul “Metode TAL, Antarkan Siswa meneliti dan Menulis Karya Ilmiah selama Tiga Bulan Saja”. Sedangkan Artikel Ilmiah (Jurnal Ilmiah) yang disusun berjudul “Peningkatan Kompetensi Siswa dalam Meneliti dan Menulis Karya Ilmiah melalui Metode TAL”. Keempat, pada tataran internalisasi perspektif; guru menyusun Buku Pengayaan Siswa yang berjudul “Jadi Juara KIR? Itu Sih Mudah”. Adapun Buku Pengayaan Guru yang disusun berjudul “Penelitian Intra dan Ekstrakurikuler”.

2. Maksimalisasi capaian nilai angka kredit PKB melalui implementasi Bias Karya Guru sejumlah 15. Biasanya dengan satu ide seorang guru hanya bisa menghasilkan satu karya saja, misalnya berupa Laporan Penelitian. Laporan Penelitian yang diseminarkan di sekolah dan disimpan di perputakaan sekolah mengandung nilai angka kredit 4 saja. Jadi, maksimalisasi pencapaian nilai PKB guru 4:15 (4 banding 15). Angka kredit yang dicapai sejumlah 4, sebelum guru mengimplementasikan Bias Karyanya. Namun, setelah mengimplementasikan Bias Karyanya, angka kredit yang dicapai sejumlah

(14)

198

Jurnal

Review PendidikanIslam Volume 02, Nomor 01, Juni 2015

15. Dengan demikian, maksimalisasi capaiannya hingga 375%. Hal ini merupakan pencapaian yang Sangat Bagus.

DAFTAR RUJUKAN

Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press.

De Porter, Bobby dkk. 2001. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2010. Pedoman Pelaksanaan Kinerja Guru. Jakarta: Kemendiknas.

Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2010. Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Jakarta: Kemendiknas.

Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2010. Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya. Jakarta: Kemendiknas.

Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2010. Pedoman Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)-Pedoman untuk Mendukung Pelaksanaan Tugas Tim Teknis Penilai Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif Guru. Jakarta: Kemendiknas.

Dryden, Gordon dan Dr. Jeannette Vos. 2004. Revolusi Cara Belajar. Bandung: Kaifa (Mizan Pustaka).

Hamid, Sholeh. 2013. Metode Edutainment. Jogjakarta: Diva Press.

Hartono, Rudi. 2013. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta: Diva Press.

Irmayanti dan Lovusa, Gita. 2010. La Tahzan for Teacher. Jakarta: Lingkar Pena Kreativa.

MTsN Malang I. Karya Ilmiah selama Tiga Bulan Saja. Tidak Diterbitkan. Kusnawan, Aep. 2004. Berdakwah Lewat Tulisan. Bandung: Mujahid press. M. Sardiman A. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Grafindo.

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2009. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional

(15)

Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta: Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 2009. Lampiran I dan II: Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Jakarta: Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Menteri Pendidikan Nasional. 2010. Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teksnis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta: Kemendiknas.

Menteri Pendidikan Nasional. 2010. Salinan Lampiran Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010. Jakarta: Kemendiknas.

Nisak, Rasiatun. 2013. Lebih dari 50 Game Kreatif untuk Aktivitas Belajar Mengajar. Jogjakarta: Diva Press.

Pardiyono. 2010. Pasti Bisa! The Art of Teaching. Yogyakarta: Andi Offset. Robentien, Yuyus. 2012. JADILAH PENELITI MUDA (Panduan Penelitian dan

Penulisan Karya Ilmiah Remaja dengan Metode TAL). MTsN Malang I: Tidak Diterbitkan.

Robentien, Yuyus. 2012. Metode TAL, Antarkan Siswa meneliti dan Menulis Robentien, Yuyus. 2014. “Peningkatan Kompetensi Siswa dalam Meneliti dan

Menulis Karya Ilmiah melalui Metode TAL” dalam Inovasi Jurnal Diklat Keagamaan (Volume 8, No. 03, Juli—September 2014). Surabaya: Balai Diklat Keagamaan.

Robentien, Yuyus. 2014. Jadi Juara Kir? Itu Sih Mudah!. Malang: Meta Kata. Robentien, Yuyus. 2014. Penelitian Intra dan Ekstrakurikuler. Malang: Meta

Kata.

Sarwono, Jonathan. 2010. Pintar Menulis Karangan Ilmiah. Jogjakarta: Andi Offset.

Tim Pengemut. 2012. Proposal Pembinaan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah Remaja (KIR) di MTsN Malang I. MTsN Malang I: Tidak Diterbitkan.

Vera, Adelia. 2012. Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study). Jogjakarta: Diva Press.

Gambar

Tabel 01  Bias Karya Guru   TATA-RAN  JENIS

Referensi

Dokumen terkait

Kelayakan empiris media awetan basah cacing endoparasit dan LKS berdasarkan pengamatan lima pengamat diperoleh hasil bahwa secara keseluruhan siswa telah melakukan

Lele sangkuriang merupakan salah satu varietas atau strain unggul hasil perbaikan genetik lele yang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi

Lingkup pembahasannya yaitu bertolak kepada permasalahan untuk perencanaan desain Agrowisata di Pegunungan Kendeng Utara, Kabupaten Pati sebagai Penanganan

[r]

Secara parsial dengan menggunakan statistik uji t menunjukkan bahwa corporate governance yang diproksikan dengan menggunakan variabel Komposisi Dewan Komisaris

pertumbuhan pabrik baru yang menggunakan bahan baku anilin dan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000, karena nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa dimensi produk dalam

Bentuk nontes: Presentasi Presentasi dan diskusi  Zaman abad pertengahan atau kegelapan  Penyebab ia disebut zaman kegelapan  Rangkaian peristiwa yang terjadi pada zaman