• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG MENGENAL ALLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TENTANG MENGENAL ALLAH"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

“ TENTANG MENGENAL ALLAH “

Mengenal Allah berarti mengasihi Allah. Pengenalan akan Allah tidak sama dengan pengetahuan akan Allah.

• Kepentingan mengenal Allah.

Mengenal Allah adalah hal yang sangat penting dalam hidup kita. Yohanes 17:3 ; Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Jadi mengapa mengenal Allah itu sangat penting, karena mengenal Allah adalah hidup yang kekal.

1. 1 Yohanes 1 : 1 – 4 ; 1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang

telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu. 2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami

bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. 3 Apa yang telah kami

lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. 4 Dan semuanya ini

kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

Yesus adalah hidup dan hidup ada pada Yesus. Rasul Yohanes mendefenisikan : iman adalah persekutuan dengan Allah. Jadi iman kita adalah persekutuan kita dengan Allah. Kita bersekutu dengan Allah itu berarti kita mengenal Allah.

2. Yang Allah kehendaki dari kita adalah mengenal kasih setia Allah.

Kita dapat mengasihi Allah karena kita mengenal Allah. Hosea 6 : 6 ; Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

Allah menyatakan apa yang dikehendaki-Nya dari bangsa Israel bukan korban sembelihan, tapi pengenalan akan Allah dan ini adalah kasih setia bangsa itu kepada Allah.

Pada zaman kita ini tidak lagi perlu korban sembelihan seperti yang dituntut oleh hukum Taurat, karena Yesus sudah menggenapi semua tuntutan hukum Taurat. Tetapi Allah menghendaki supaya kita mengenal Dia dan itulah kasih setia kita kepada-Nya. Jadi yang Allah kehendaki dari bangsa Israel dan dari kita hari ini adalah mengenal Dia dengan demikian kita mengasihi Allah. Oleh karena itu mengenal Allah dan mengasihi Allah adalah realita iman kita.

3. Jika kita tidak mengenal Allah maka semua yang kita lakukan tidak ada gunanya bagi Allah.

Yesaya 1 : 10 – 14 ; 10 Dengarlah firman TUHAN, hai pemimpin-pemimpin, manusia

(2)

apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman TUHAN; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai.

12 Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu

dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku? 13 Jangan lagi

membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.

14 Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku

benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya.

Firman Tuhan ini merupakan pandangan Allah terhadap orang yahudi, mereka setia beribadah dan membawa korban sembelihan sesuai dengan firman Tuhan dan persembahan mereka banyak-banyak dan juga baik, mereka menjaga hukum Taurat. Inilah perbuatan atau ibadah mereka pada zaman nabi Yesaya. Tapi apakah mereka memikirkan bahwa mereka menyembah Allah dengan benar ? . . . ya. Tapi apakah yang Allah katakan tentang mereka ; tentang ibadah mereka, dan tentang persembahan mereka ? . . .

Orang Farisi pada zaman Tuhan Yesus mereka sangat pintar, mengetahui semua kitab Taurat. Dan pada zaman itu mereka juga memiliki kitab nabi Yesaya dan ketika mereka membaca bagian firman Tuhan ini, apakah mereka mengerti tentang keadaan nenek moyang mereka ? . . .

Keadaan orang Farisi pada zaman Tuhan Yesus sama dengan orang Yahudi pada zaman nabi Yesaya tapi orang Farisi tidak tahu akan hal itu . . .

Nabi Yesaya sezaman dengan nabi Hosea. Nabi Yesaya berbicara kepada Yehuda atau kerajaan selatan, sedangkan nabi Hosea berbicara kepada orang Israel atau kerajaan utara. Apakah dosa mereka sehingga Allah tidak berkenan kepada ibadah dan korban sembelihan mereka ?

Hosea 4:1,6; Dengarlah firman TUHAN, hai orang Israel, sebab TUHAN mempunyai perkara dengan penduduk negeri ini, sebab tidak ada kesetiaan dan tidak ada kasih, dan tidak ada pengenalan akan Allah di negeri ini. Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

Jadi Allah menghendaki pengenalan akan Allah yaitu : keakrapan dengan Allah atau persekutuan dengan Allah secara pribadi. Pada zaman sekarang ini pun orang Kristen melakukan ibadah atau liturgi ; doa, PA, kebaktian minggu, belajar teologia dan yang lainnya, tapi tanpa pengenalan akan Allah semuanya sia-sia atau Allah tidak berkenan.

4. Jika tidak mengenal Allah itu sama dengan membuang Allah atau meninggalkan Allah.

(3)

Yesaya 1:4 ; Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk! Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling membelakangi Dia. 5. Jika tidak mengenal Allah kehidupan kita meninggalkan Allah.

Maksudnya adalah jika tidak mengenal Allah maka kita akan membuang perintah-perintah Allah dari hidup kita atau tidak melakukan perintah-perintah-perintah-perintah Allah. Walaupun tahu isi alkitab namun kehidupan kita jauh dari firman Allah.

Contoh : 1 Samuel 2:12 ; Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,

Imam Eli dan anak-anaknya tahu tentang Allah dan tentang firman Allah tapi mereka tidak ada hubungan dengan Allah sehingga hidup mereka jahat dan tidak mengindahkan Allah.

1 Samuel 2 : 22 – 23 ; Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu?

Mereka tidak mengenal Allah. Mereka sudah meninggalkan Allah sehingga dalam kehidupan mereka, mereka meninggalkan Allah.

Arti meninggalkan Allah atau meninggalkan firman Allah adalah perkataan dan perbuatan tidak sesuai dengan firman Allah.

Yohanes 5 : 45 – 47 ; 45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu

di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. 46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu

kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. 47 Tetapi

jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"

Tuhan mendengar suara perbuatan kita.

- Yesaya 30 ; 8 – 11 ; 8 Maka sekarang, pergilah, tulislah itu di depan mata mereka

di suatu loh, dan cantumkanlah di suatu kitab, supaya itu menjadi kesaksian untuk waktu yang kemudian, sampai selama-lamanya. 9 Sebab mereka itu suatu

bangsa pemberontak, anak-anak yang suka bohong anak-anak yang enggan mendengar akan pengajaran TUHAN; 10 yang mengatakan kepada para tukang

tilik: "Jangan menilik," dan kepada para pelihat: "Janganlah lihat bagi kami hal-hal yang benar, tetapi katakanlah kepada kami hal-hal-hal-hal yang manis, lihatlah bagi kami hal-hal yang semu, 11 menyisihlah dari jalan dan ambillah jalan lain, janganlah

susahi kami dengan Yang Mahakudus, Allah Israel."

- Maleaki 1: 6 – 7, 12 – 13 ;6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang

hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman

(4)

TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?" 7

Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"

- Hosea 4:6 ; Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

Allah menghakimi :

- 1 Samuel 2 : 29 – 30 ; 29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada

korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel? 30 Sebab itu -- demikianlah firman TUHAN, Allah Israel --

sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang -- demikianlah firman TUHAN --: Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.

- 1 Samuel 4 : 1 – 4 ; 1 Dan perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel. Orang Israel

maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek. 2 Orang Filistin mengatur barisannya

berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. 3 Ketika tentara itu kembali ke perkemahan,

berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita." 4 Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka

mengangkat dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu.

Kembali kepada Allah berarti kembali mengenal Allah :

Hosea 6 : 1 – 3 ; 1 "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah

menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. 2 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga

Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. 3 Marilah kita

mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."

(5)

• Apa artinya mengenal Allah.

Roma 2 : 17 – 20 ; 17 Tetapi, jika kamu menyebut dirimu orang Yahudi dan bersandar kepada

hukum Taurat, bermegah dalam Allah, 18 dan tahu akan kehendak-Nya, dan oleh karena

diajar dalam hukum Taurat, dapat tahu mana yang baik dan mana yang tidak, 19 dan yakin,

bahwa engkau adalah penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan, 20 pendidik orang bodoh, dan pengajar orang yang belum dewasa, karena dalam

hukum Taurat engkau memiliki kegenapan segala kepandaian dan kebenaran.

Orang Yahudi sangat membanggakan dirinya karena mereka bersandar pada hukum Taurat, mereka bermegah karena mengasihi Allah, mereka percaya dalam hukum Taurat ada teladan bagi orang lain, mereka menyatakan diri mereka sebagai pendidik orang bodoh dan penuntun orang buta.

Pada zaman Tuhan Yesus orang Yahudi juga yakin bahwa mereka menyembah dan mengasihi Allah dengan benar, mereka memikirkan bahwa kehidupan mereka tidak sama dengan nenek moyang mereka. Tuhan Yesus mengingatkan mereka nubuat nabi Yesaya tentang keadaan mereka Matius 15 : 7. Yesus juga mengatakan bahwa mereka akan binasa karena tidak mengenal Allah, dan keadaan mereka sekarang menuju kebinasaan. Zaman sekarang pun banyak orang Kristen seperti orang Yahudi yang tidak mengenal Allah.

Orang yang mengenal Allah terlihat buah penyertaan Allah dalam hidupnya. Jika kita memiliki iman yang benar maka kita memiliki buah-buah penyertaan Allah. Tapi banyak orang Kristen tidak tahu permasalahannya karena tidak tahu apa artinya “mengenal Allah”.

Untuk mengerti dengan benar tentang mengenal Allah kita harus membedakan : “mengetahui tentang Allah” dengan “mengenal Allah”.

Mengetahui tentang Allah : kita mendapat pengetahuan tentang Allah dari alkitab dan juga dari teologia, PA dan kuliah.

Pengetahuan tentang Allah sama dengan pengetahuan secara buku atau sastra.

Alkitab : Buku yang ditulis Allah tentang Dia dengan mengilhamkan kepada hamba-hamba-Nya, sehingga ada tertulis tentang Allah.

Orang Farisi memikirkan mengetahui tentang Allah sama dengan mengenal Allah, karena mereka tahu tentang alkitab dibanding dengan semua orang, karena itu Tuhan Yesus mengatakan kepada mereka “ engkau tidak mengenal Aku”. Kalau demikian bagaimanakah mengenal Allah itu ? . . .

Mengenal Allah sama dengan mengenal kepribadian Allah bukan pengetahuan. Mengetahui tentang Allah didapat dari alkitab dengan PA, teologia dan kuliah. Tapi mengenal Allah itu sendiri adalah persekutuan dengan pribadi-Nya. Mengenal Allah berarti mengenal tentang sifat-Nya, kuasa-Nya, kasih-Nya dan semua keberadaan Allah. Apakah pengetahuan tentang Allah tidak begitu penting ? . . . tidak. Pengetahuan tentang Allah sangat penting :

1. Pengetahuan tentang Allah sangat penting dan ini merupakan alat untuk mengenal Allah dengan benar.

(6)

Efesus 1 : 17 ; dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

Jadi jika tidak ada pengetahuan tentang Allah maka kita tidak dapat mengenal Allah dengan benar. Pengetahuan / teologia tentang Allah sangat penting, tapi ini adalah alat sama seperti cangkir yang tidak dapat memberikan kepuasan kalau air tidak ada didalamnya. Orang Farisi sama seperti cangkir yang sangat bagus, tapi tidak ada air didalamnya. Orang yang demikian sangat berbahaya lebih berbahaya dari pengajar-pengajar sesat.

Yohanes 5 : 36 - 37 ; Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,

Orang Farisi hidup secara teologia mereka, tapi mereka tidak pernah hidup dalam jalan Allah dan tidak pernah mengetahui jalan Allah dan tidak memahaminya. Mengenal Allah berarti hidup dalam jalan Allah, hidup dalam persekutuan dengan Allah.

2. Mengenal Allah adalah inti keselamatan kita.

Untuk memahami keselamatan dengan benar, kita dapat melihat dalam pelayanan Paulus kepada orang kafir (Korintus, 2 Kor 4: 1 – 6). Dalam pemberitaan Injil Paulus menjelaskan tentang Yesus adalah Tuhan. Ketika mereka percaya kepada Yesus yang mati dan bangkit mereka diselamatkan. Dengan menyetujui hal tersebut tidak menyelamatkan. Tapi ketika Allah menerangi hati orang (ayat 6) dan orang mengenal Yesus oleh terang Roh Kudus mereka diselamatkan.

Mengenal Allah sama dengan hidup yang kekal. Mengenal Allah adalah menguduskan kita.

Pengetahuan tentang Allah tidak dapat mengubah hidup. Pengetahuan tentang Allah tidak berkuasa mengubah atau menguduskan manusia. Ketika kita meninggalkan pengenalan akan Allah, maka kehidupan kita akan meninggalkan atau membuang Allah. Hal mengenal Allahlah yang dapat mengubah hidup kita. Sebagaimana kita mengenal Allah maka sejauh itulah sifat kita akan serupa dengan Kristus. Mengenal Allah bukan hanya untuk mendapat keselamatan tapi juga untuk kekudusan kita, sehingga kita serupa dengan Allah.

3. Mengenal Allah adalah inti dari ibadah kita kepada Allah.

Ibadah dan kehidupan kita tidak bisa berpisah. Dalam kitab Yesaya, Hosea, Amos dan Maleakhi orang Israel giat beribadah kepada Allah tapi Allah tidak berkenan kepada ibadah mereka, tapi mereka tidak tahu akan hal ini. Inti beribadah adalah mengenal Allah. Didalam ibadah kita mencari wajah Allah.

Mazmur 24 : 1 – 6 ; 1 Mazmur Daud. TUHANlah yang empunya bumi serta segala

(7)

di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. 3 "Siapakah yang boleh naik

ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" 4

"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. 5 Dialah yang akan menerima

berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. 6 Itulah

angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." S e l a

Ibadah yang benar dan tujuan beribadah adalah mencari wajah Allah. Dalam Wahyu 4 – 5 ibadah adalah bertemu dengan Allah, melalui ibadah kita mencari wajah Allah, melalui ibadah kita melihat kemuliaan Allah. Untuk bertemu/bergaul dengan Allah iman adalah modal kita. Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah (Ibr. 11 : 6). Iman di dalam alkitab bukan percaya teori alkitab tapi percaya kepada Allah sendiri.

Roma 4:17 – 21; 17 seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa

banyak bangsa" -- di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. 18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun

Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." 19

Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. 20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena

ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, 21

dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

Iman Abraham kepada Allah adalah : Abraham percaya Allah menghidupkan orang mati. Abraham percaya Allah menjadikan dengan firman-Nya dari yang tidak ada menjadi ada, artinya ketika Allah berfirman walaupun tidak ada akan menjadi ada. Iman itu tidak buta, jika memiliki iman maka akan nada pimpinan khusus dari Allah.

4. Mengenal Allah adalah memungkinkan kita untuk melayani Allah.

Pelayanan itu bukan pekerjaan kita atau bukan apa yang kita kerjakan untuk Allah tapi apa yang Allah kerjakan atau lakukan didalam kita. Dalam pelayanan seringkali kita yang bekerja sehingga tidak nyata kuasa Allah dalam pelayanan kita. Inti pelayanan adalah Yohanes 15 yaitu persekutuan akrap dengan Allah. Allah menyatakan diri-Nya kepada kita supaya kita dapat mengasihi dan melayani Dia. Oleh karena itu kita harus mengerti tentang Allah ; tentang kehendak Allah dan jalan Allah, ini dapat kita alami dalam persekutuan kita dengan Dia. Ketika kita mengikut Tuhan, Tuhan tidak melihat ukuran atau kemampuan kita. Inti dari semuanya ini adalah mengenal Allah.

(8)

5. Dalam peperangan rohani hal mengenal Allah adalah sangat penting.

Dalam pelayanan Paulus ke Efesus (Kis 19). Waktu Paulus mengabarkan Injil kepada orang Efesus Allah menyatakan kuasa-Nya melalui Paulus, karena itu Paulus menulis surat kepada jemaat Efesus agar mereka siap untuk menghadapi peperangan rohani. Dalam Efesus pasal 6, ketika menghadapi peperangan rohani, kalau kita mengenal Allah, mengenal kuasa-Nya kita akan menang bukan karena cara kita tapi karena kuasa Allah.

• Kehidupan yang mencari wajah Allah.

Untuk memahami kehidupan yang mencari wajah Allah kita harus memperbandingkan dengan kehidupan yang mencari tangan Allah.

Apakah kehidupan yang mencari tangan Allah ? Jika hidup kita mencari tangan Allah itu berarti kita hidup tanpa persekutuan dengan Allah atau akrap dengan Allah. Ciri-ciri kehidupan yang mencari tangan Allah :

1. Doa yang salah.

Doa yang benar adalah berdasarkan hubungan dengan Allah. Doa yang berpusat pada diri sendiri tidak sesuai dengan kehendak Allah dan itu adalah mencari tangan Allah. Doa yang berpusat pada diri sendiri sama dengan doa yang mencari tangan Allah sehingga tidak bisa akrap dengan Allah.

Ada 5 unsur doa yang berpusat pada diri sendiri : - Doa permohonan.

Doa ini seperti: berilah, berkatilah, berkatilah kehidupanku supaya penuh sukacitaku. Tujuan doa ini adalah supaya keperluan mereka dipenuhi oleh Allah. Doa yang demikian tidak bisa berhubungan dengan Allah.

- Doa safaat.

Berdoa untuk orang lain, doa ini meminta kepada Allah supaya Allah bekerja untuk orang lain demi kepentingan diri sendiri. Jika doa kita salah maka tidak ada kuasa doa tersebut.

- Doa ucapan syukur.

Bersyukur karena Allah memberkati, ketika keperluannya dipenuhi ia bersyukur kepada Tuhan. Semua orang Kristen berada pada konsep ini, sehingga tidak bisa beribadah kepada Tuhan. Jika Tuhan tidak memberkati usaha mereka, mereka tidak bisa bersyukur kepada Tuhan, mereka tidak bisa melayani Tuhan.

- Ibadah.

Rahasia beribadah dengan benar adalah keinginan untuk memuji dan menyembah Allah karena mengingat bagaimana Allah mengasihi kita. Fokus ibadah adalah mencari jalan Tuhan, mencari kehendak Tuhan, mencari wajah Tuhan.

(9)

Kata lain adalah berdasarkan keperluan sendiri ia menjalin hubungan dengan Allah. Ketika kita memiliki sikap seperti ini kita tidak menjalin hubungan dengan Allah.

• Ciri khas kehidupan yang mencari tangan Allah.

Hal ini dapat kita lihat dalam kehidupan bangsa Israel dalam kitab Keluaran. Gejala-gejalanya adalah :

- Mereka mengkawatirkan Allah.

Ibrani 3:7-11, 17 ; 7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini,

jika kamu mendengar suara-Nya, 8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam

kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, 9 di mana nenek moyangmu

mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. 10 Itulah sebabnya Aku murka

kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku, 11 sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan

masuk ke tempat perhentian-Ku." 17 Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh

tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?

Bangsa Israel yang berada di padang gurun dimurkai oleh Allah. Salah satu contoh mengapa Allah memurkai mereka : waktu mereka menghadapi laut Teberau, dibelakang mereka tentara Mesir mengejar mereka sehingga mereka bersungut-sungut kepada Musa. Pada wakti itu apakah mereka tahu mereka dimurkai Allah ? . . .

Orang yang hidup mencari tangan Allah sadar atau tidak sadar sedang mencari tangan Allah. Orang yang mengalami perbuatan-perbuatan Allah beda dengan kepercayaan kepada Allah. Bangsa Israel telah melihat dan mengalami perbuatan-perbuatan Allah, dan tidak ada pernah orang mengalami hal yang seperti mereka alami tapi selama itu juga mereka mengalami murka Allah. Mengalami perbuatan-perbuatan Allah tidak sama dengan mengalami kasih Allah atau kepercayaan kepada Allah.

Yeremia 12:1-2 ; 1 Engkau memang benar, ya TUHAN, bilamana aku berbantah

dengan Engkau! Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? 2 Engkau membuat mereka tumbuh, dan mereka pun juga berakar,

mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati mereka.

Yeremia kecewa terhadap Allah sehingga ia berbantah dengan Allah. Alasannya adalah orang yang melawan Allah lebih berhasil hidupnya. Allah sudah lama mengingatkan mereka melalui nabi-nabi-Nya tapi mereka tidak mau bertobat. Pada zaman nabi Yeremia itu juga Allah menghukum mereka. - Tidak tahu jalan Allah.

Ini adalah salah satu bahaya yang mencari tangan Allah. Mencari jalan Allah adalah orang yang bersekutu dengan Allah sehingga Allah menyatakan

(10)

jalan-Nya. Allah menggenapi janji-Nya kepada Abraham dan menyatakan diri-Nya kepada Musa supaya bangsa Israel dibebaskan. Dengan kuasa Allah bangsa Israel diselamatkan. Di padang gurun Allah membina mereka menjadi milik Allah. Melalui bangsa Israel Allah mau menyelamatkan dunia, tapi bangsa Israel tidak mengerti atau tidak tahu jalan Allah/maksud Allah. Oleh karena itu mereka tidak bisa menyenangkan Allah.

Pada zaman Nuh Allah memiliki rencana untuk menyelamatkan Nuh dan keluarganya sehingga Allah menyatakan maksud-Nya dan jalan-Nya untuk membuat bahtera. Jika tidak tahu jalan Allah kita tidak berkenan kepada Allah. Kita dapat mengenal jalan Allah jika Allah menyatakannya.

- Tidak percaya kepada Allah. Orang Israel tidak memiliki iman.

Ibrani 3:12, 19 ; 12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu

jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. 19 Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak

dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.

Dari ayat ini dan seluruh alkitab menyatakan ketidakpercayaan orang Israel. Kehidupan bangsa Israel di padang gurun merupakan contoh dan peringatan bagi kita sekarang. Jauh dari Allah bukan berarti tidak diselamatkan. Jauh dari Allah artinya tidak tahu jalan Allah. Orang Israel jauh dari rencana Allah sehingga tidak masuk ke tanah Kanaan. Mereka mengalami perbuatan Allah tapi tidak masuk rencana Allah. Ketidakpercayaan kepada Allah adalah dosa besar. Ketika bangsa Israel menghadapi krisis mereka bersungut-sungut tidak kepada Allah tapi kepada Musa dan Harun. Karena Musa dan Harun mentaati Allah , Allah sendiri menyatakan mereka bersungut-sungut kepada-Ku atau mereka memberontak kepada Allah. Iman tidak bersandar kepada keadaan. Musa dan bangsa Israel berjalan bersama, bahkan Musa sebagai pemimpin lebih berat dalam semua permasalahan mereka. Tetapi Musa tidak memikirkan seperti yang dipikirkan bangsa Israel. Iman bangsa Israel bersandar kepada keadaan tapi iman Musa berhubungan dengan Allah.

Mazmur 106:11-12 ; 11 air menutupi para lawan mereka, seorang pun dari pada

mereka tiada tinggal. 12 Ketika itu percayalah mereka kepada segala firman-Nya,

mereka menyanyikan puji-pujian kepada-Nya.

Bagian ini merupakan waktu dimana mereka percaya kepada Allah, tapi iman yang dijelaskan disini bukan iman yang benar – karena mereka tidak masuk ke tanah Kanaan. Ketika mereka menghadapi keadaan baik, muzijat, musuh mereka dikalahkan mereka percaya, tapi waktu ada kesulitan mereka bersungut-sungut. Allah menguji/melatih iman mereka di padang gurun, dimana di padang gurun tidak ada apa-apa yang bisa diharapkan selain Allah dan disitulah nyata bagaimana iman mereka. Allah menegur bangsa Israel ketika mereka tidak bersandar kepada Allah di padang gurun. Allah telah menyatakan kuasa-Nya di Mesir dengan 10 tulah, karena itu Allah berharap

(11)

mereka bertanya kepada Tuhan . Musa melakukan hal ini, tapi bangsa Israel tidak. Allah memberi kesempatan kepada bangsa Israel untuk berbalik tapi mereka tetap tidak berbalik, dan ini terus berulang-ulang. Tapi mereka tetap tidak bersandar kepada Tuhan sehingga Allah membinasakan mereka di padang gurun.

- Kita tidak dapat mengusai dunia. - Ketidaktaatan.

Pengintai-pengintai melihat diri mereka seperti belalang dihadapan bangsa-bangsa Kanaan, mereka menjadi takut dan tidak melihat Allah dipihak mereka. Dan hal ini membuat mereka tidak taat kepada Allah. Tidak ada iman maka tidak ada ketaatan. Iman selalu bersama-sama dengan ketaatan.

• Inti mengubah kehidupan yang mencari wajah Allah.

Bangsa Israel di padang gurun yang mencari tangan Allah, tapi Musa walaupun di jalan yang sama tetap mencari wajah Allah. Selama 40 tahun di padang gurun mereka melihat perbuatan Allah tapi mereka tidak tahu jalan Allah.

Bagaimana kita berbalik untuk mencari wajah Allah kita bisa melihat sikap Musa dihadapan Allah.

Keluaran 33:1-3, 12, 14 ; 1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu -- 2 Aku akan mengutus seorang malaikat

berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus -- 3 yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan

madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan." 12 Lalu berkatalah Musa

kepada TUHAN: "Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih karunia di hadapan-Ku. 14 Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak

membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu."

Bagi Musa Allah sendiri lebih penting bukan kuasa atau perbuatan. Betapa berbedanya permintaan Musa dengan permintaan bangsa Israel. Ketika Musa mencari wajah Allah maka penyertaan Allah menyertai Musa yaitu kehadiran Allah bersama-sama Musa. Penyertaan Allah yang benar adalah Allah hadir dalam kehidupan kita. Dimana orang mencari wajah Allah maka Allah akan menyatakan diri-Nya dan Allah memberikan kemuliaan dan berkat. Dimana orang mencari wajah Allah disitu ada kebangunan rohani. Dan Allah mencari orang yang mencari wajah Allah.

(12)

Perubahan dan Kesan

Setelah saya mengikuti seminar ini ada beberapa hal yang baru dan terkesan bagi saya : - Tentang mengenal Allah.

Mengenal Allah adalah hal yang sangat penting dalam hidup kita. Mengenal Allah berarti hidup akrap dengan Allah atau bergaul dengan Allah atau bersekutu dengan Allah. Pengenalan akan Allah tidak sama dengan pengetahuan akan Allah.

- Orang-orang Farisi pada zaman Tuhan Yesus, waktu mereka membaca Taurat atau kitab nabi-nabi tentang nenek moyang mereka yang giat beribadah kepada Allah, tetapi Allah tidak berkenan kepada ibadah mereka karena mereka tidak mengenal Allah. Orang-orang Farisi itu menyalahkan nenek moyang mereka, sememtara mereka juga sama seperti nenek moyang mereka tapi mereka tidak tahu akan hal itu. Dalam bagian ini saya dikoreksi dalam beberapa hal saya juga menyalahkan bagaimana orang Farisi pada zaman Tuhan Yesus yang hanya secara lahiriah melakukan hukumTaurat.

- Pengenalan akan Allah memungkinkan kita untuk melayani Allah dan juga dalam peperangan rohani, supaya dalam peperangan itu kita menang.

- Kehidupan yang mencari wajah Allah.

Orang Israel di padang gurun bersama-sama dengan Musa. Orang Israel mencari tangan Allah, sedangkan Musa mencari wajah Allah. Sehingga Allah berkenan kepada Musa sementara orang Israel dimurkai oleh Allah.

- Melihat dan mengalami perbuatan-perbuatan Allah tidak sama dengan kepercayaan atau beriman kepada Allah. Bangsa Israel mengalami perbuatan-perbuatan Allah tetapi mereka tidak percaya, sehingga Allah membinasakan mereka di padang gurun. Dalam hal ini saya dikoreksi bahwa tidak selamanya perbuatan Allah itu adalah bukti bahwa seseorang itu percaya kepada Allah, hal ini perlu diperhatikan.

Kesan : Saya sangat terkesan dengan seminar ini, dimana materi yang disampaikan itu pada zaman sekarang ini tidak lagi pernah atau sangat jarang disampaikan. Bagi saya materi ini sangat khusus karena sebagai hamba Tuhan sangat perlu mengerti dengan benar tentang: mengenal Allah, mencari wajah Allah dan tentang pengalaman orang Israel dimana mereka mengalami perbuatan-perbuatan Allah tapi merka tidak percaya kepada Allah sehingga mereka binasa di padang gurun. Baik untuk hamba Tuhan itu sendiri dan juga untuk jemaat yang dilayani sangat perlu mengerti hal-hal tersebut diatas.

Referensi

Dokumen terkait

Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah

Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, atau dapat

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian yang berjudul pengaruh semangat kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai

Penelitian yang dilakukan pada tiga tipe habitat di Gunung Singgalang dengan usaha 360 trap night mendapatkan 37 individu mamalia kecil terestrial yang terdiri

Berdasarkan paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan dengan yang penulis buat dengan judul “Sistem Informasi Disposisi Surat dan Manajemen Arsip KPRI

Guru juga dapat pula mengemas kegiatan pembelajaran menggunakan metode bercerita dengan media wayang perca secara lebih baik lagi dalam pembuatan tokoh sesuai

Salah satu metode dalam statistik yang dapat digunakan untuk memodelkan faktor-faktor yang mempengaruhi gizi buruk balita adalah dengan menggunakan metode