• Tidak ada hasil yang ditemukan

Catatan Ruang Lingkup EITI (Extractive Industries Transparency Initiative) Indonesia. Laporan Kedua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Catatan Ruang Lingkup EITI (Extractive Industries Transparency Initiative) Indonesia. Laporan Kedua"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

1

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

Catatan Ruang Lingkup

EITI (Extractive Industries Transparency Initiative)

Indonesia

Laporan Kedua

Tahun Kalender 2010 dan 2011

Untuk diterbitkan pada tahun 2013

(2)

2

Catatan Ruang Lingkup EITI Indonesia

Untuk Laporan Kedua

Tahun Kalender 2010 dan 2011

Tim Pelaksana Transparansi Industri Ekstraktif

Maret 2013

I.

Pengantar

Indonesia sedang melaksanakan Inisiatif Transparansi untuk Industri Ekstraktif, atau

Extractive Industries Transparency Initiative (EITI), sebuah inisiatif global untuk

transparansi pendapatan minyak, gas, dan mineral-mineral. Pelaksanaan inisiatif ini di

Indonesia didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2010 tentang

Transparansi Pendapatan Negara dan Daerah dari Industri Ekstraktif.

Merujuk pada mekanisme baku EITI, perusahaan ekstraktif melaporkan pembayaran yang

disetorkan kepada pemerintah. Sementara itu, pemerintah melaporkan berapa jumlah yang

diterima dari perusahaan ekstraktif. Pembandingan dan publikasi dari angka-angka tersebut

diawasi oleh Tim Pelaksana Transparansi yang

terdiri dari perwakilan dari kelompok

pemangku kepentingan (multi-stakeholder group-MSG), yaitu pemerintah, industri, dan

masyarakat sipil.

Keputusan mengenai “ruang lingkup” adalah bagian yang penting dalam proses EITI.

Catatan ruang lingkup adalah acuan mengenai isi laporan EITI Indonesia. Ruang lingkup

laporan EITI Indonesia ini dibahas dan diputuskan dalam rapat Tim Pelaksana

Transparansi.

Laporan EITI Indonesia pertama memuat tahun takwim 2009. Namun demikian, proses

pembelajaran dan disertai banyaknya tantangan selama pengumpulan hingga proses

pengadaan rekonsiliator, menyebabkan laporan EITI Indonesia pertama baru dapat

diterbitkan pada bulan Maret 2013.

Peraturan EITI mensyaratkan bahwa perbedaan waktu laporan tidak lebih dari 2 tahun.

Di mana, untuk laporan yang terbit di tahun 2013, maka yang dimuat paling lambat

adalah laporan tahun takwim 2011. Dalam rangka memenuhi persyaratan tersebut,

maka ruang lingkup EITI Indonesia untuk laporan kedua akan berisi laporan tahun

takwim 2010 dan 2011.

Catatan ruang lingkup ini mengikuti alur penulisan sebagai berikut :

1. Tipe dari penerimaan yang akan dimuat dalam laporan EITI Indonesia kedua;

2. Instansi Pemerintah yang menjadi penanggung jawab atas laporan penerimaan

tersebut;

3. Dasar materialitas dan perusahaan/unit produksi yang akan melapor;

4. Metode rekonsiliasi dan batas bawah yang akan ditelusuri atas perbedaan

rekonsiliasi;

(3)

3

II.

Tipe aliran penerimaan negara yang akan dimuat dalam laporan

EITI Indonesia kedua

Inisiatif transparansi untuk penerimaan dari industri ekstraktif yang dimaksud sesuai

Perpres 26 tahun 2010 adalah meliputi penerimaan yang diperoleh dari ekstraksi atas

sumber daya alam minyak, gas, dan pertambangan. Pertambangan merujuk pada

pertambangan mineral dan batubara.

a. Besaran Penerimaan Migas dan Pertambangan

Pendapatan SDA dari sektor migas dan pertambangan dapat diklasifikasikan dalam dua

jenis, yaitu pajak dan bukan-pajak.

Pendapatan dari migas didasarkan pada kontrak yang berlaku antara Pemerintah dan

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Pendapatan pajak dari migas terdiri dari pajak

penghasilan (PPh) migas dan pajak bumi dan bangunan (PBB) migas. Sedangkan

pendapatan bukan pajak terdiri dari beberapa jenis item di antaranya migas ekuitas

bagian Pemerintah. Selengkapnya akan diuraikan di bawah.

Pada sektor pertambangan, pajak penghasilan pertambangan tidak dikelompokkan

secara khusus, tetapi digabung dalam PPh non-migas. Sedangkan pendapatan

bukan-pajak sektor pertambangan berasal dari iuran produksi (royalti) dan iuran tetap

(landrent).

Dalam APBN penerimaan sektor migas dan pertambangan dari pajak dan bukan-pajak

ditunjukkan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1

Penerimaan Sumber Daya Alam yang menurut klasifikasi

Migas dan Pertambangan (dalam triliun rupiah)

Uraian

2010

2011

Pajak

Pajak Penghasilan Migas

58,87

76,43

PBB Migas

19,33

20,48

PBB Pertambangan

0,50

0,40

Bukan Pajak

Pendapatan Minyak Bumi

111,82

141,30

Pendapatan Gas Alam

40,92

52,19

Pendapatan Pertambangan Umum

12,65

16,37

Total

244,09

307,17

Total Penerimaan Negara

992,25

1.205,35

Sumber: LKPP 2011 halaman 182-184

Dari tabel di atas, penerimaan negara dari migas dan pertambangan rata-rata

berkontribusi 25 persen dari total penerimaan negara.

(4)

4

b. Tipe aliran penerimaan negara yang akan dimuat

Informasi tentang besaran penerimaan pajak dan bukan pajak sektor migas dan

pertambangan di atas menjadi dasar untuk menentukan aliran penerimaan yang akan

masuk dalam ruang lingkup laporan EITI. Penjelasannya dijabarkan pada bagian di

bawah.

Pajak

Item penerimaan sektor migas dan pertambangan dari klasifikasi pajak berasal dari:

Minyak dan Gas Bumi

- Pajak penghasilan (PPh) Migas, termasuk pajak atas dividen;

- PBB Migas, yang akan dilaporkan sebagai faktor pengurang;

- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang akan dilaporkan sebagai faktor pengurang;

Pertambangan

- PPh Badan dari perusahaan pertambangan, di mana dapat didefinisikan sebagai

angsuran PPh pasal 25 tahun yang dibayarkan tahun berjalan; penyetoran PPh

pasal 29 selama periode tahun berjalan; kredit pajak lain yang meliputi PPh

pasal 22, dan pasal 23; dan restitusi di tahun berjalan;

- PBB Pertambangan;

Bukan-Pajak

Penerimaan dari klasifikasi bukan-pajak untuk migas dan pertambangan dijabarkan

sebagaimana di bawah ini. Jenis aliran penerimaan ini sebagaimana juga yang telah

dibahas dalam ruang lingkup laporan pertama.

Minyak dan Gas Bumi

Menilik tipe bisnis migas yang menganut rezim kontrak bagi hasil (Production

Sharing Contract atau PSC), maka aliran penerimaan untuk migas dapat terjadi dua

arah, yaitu aliran dari kontraktor kepada Pemerintah dan dari Pemerintah kepada

kontraktor.

- Total lifting minyak (termasuk kondensat) dan gas, dalam bentuk natura (in

kind);

- Minyak (termasuk kondensat) dan gas ekuitas bagian pemerintah yang

diserahkan kepada Pemerintah, dalam bentuk natura (in kind) dan nilai uang

(USD), baik untuk ekspor dan domestik;

- Pembayaran oleh kontraktor sebagai kompensasi kepada Pemerintah atas

over-lifting dari ekuitas atas minyak (termasuk kondesat) dan/atau gas dari bagian

kontraktor, dalam bentuk nilai uang (USD). Sebaliknya, jika yang terjadi adalah

under-lifting maka alirannya adalah pembayaran oleh Pemerintah kepada

kontraktor;

- Minyak dalam bentuk Domestic Market Obligation (DMO) yang diserahkan oleh

operator kepada Pemerintah, dalam bentuk natura, dan fee atas Domestic Market

Obligation (DMO fee) dari Pemerintah, dalam bentuk nilai uang (USD);

- Signature bonus, dalam bentuk nilai uang (USD)

- Production bonus, dalam bentuk nilai uang (USD).

Pertambangan

- Iuran produksi (royalti);

(5)

5

- Iuran tetap (landrent/deadrent);

- Dividen yang dibayar oleh BUMN (Antam, Timah, dan Bukit Asam) dan

perusahaan swasta yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Pemerintah (contoh:

Freeport);

- dan PNBP lain, di antaranya PNBP Penggunaan Kawasan Hutan, Pajak Daerah

Retribusi Daerah (PDRD), dan penerimaan daerah lainnya.

Mekanisme EITI mensyaratkan bahwa tipe aliran akan diperbandingkan atau

direkonsiliasi antara Pemerintah dengan unit produksi industri ekstraktif. Dengan

mempertimbangkan tingkat kesulitan dan kerumitan rekonsiliasi data

1

dari tipe-tipe

aliran penerimaan di atas, maka terdapat aliran yang direkonsiliasi dan tidak

direkonsiliasi. Tipe aliran yang tidak direkonsiliasi akan dilaporkan secara mandiri oleh

entitas tertentu. Pembagian ini ditampilkan pada Tabel 2.

Tabel 2

Tipe aliran penerimaan yang akan dimuat dalam Laporan EITI Kedua

Untuk Direkonsiliasi Dilaporkan secara mandiri

Migas

a. Pajak

-Pajak penghasilan (PPh) Migas -PBB Migas -PPN

-PDRD dari Kontraktor Migas

b. Bukan-Pajak

-Total lifting migas (dan kondensat) -Migas (dan kondensat) ekuitas

bagian pemerintah , ekspor dan domestik

-Over/under-lifting

-Domestic Market Obligation (DMO)

-DMO fee -Signature bonus -Production bonus Pertambangan a. Pajak -PPh Badan -PBB Pertambangan b. Bukan-Pajak

-Iuran Produksi (Royalti) -PNBP Penggunaan Kawasan Hutan -Penjualan Hasil Tambang batubara (PHT) -Pajak Daerah dan Retribusi Daerah -Iuran Tetap (Landrent) -Penerimaan daerah lainnya

-Dividen

-DMO Batubara

Terdapat pajak penghasilan lain yang ada di pelaporan 2009 tetapi tidak dicantumkan

dalam pelaporan 2010/2011, meliputi PPh Pasal 26, PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 15,

1 Berdasarkan konsultasi yang telah dilakukan selama tahun 2011 dengan stakeholder, terutama dengan pihak industri.

(6)

6

PPh Pasal 23, PPh Pasal 21, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

2

Pada pelaporan tahun

2009, jenis-jenis pajak penghasilan tersebut dilaporkan secara mandiri oleh perusahaan

dan tidak direkonsiliasi.

Catatan tentang Cost Recovery

Cost Recovery adalah biaya operasi kegiatan hulu migas yang diperhitungkan dalam

penerimaan sumber daya alam minyak bumi dan gas bumi (SDA Migas). Dalam draft

Catatan Ruang Lingkup yang telah ditetapkan versi kedua tanggal 31 Januari 2013, telah

dibahas bahwa cost recovery akan dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam

pelaporan EITI Indonesia Tahap kedua.

Salah satu hasil Rapat Tim Pelaksana tanggal 31 Januari adalah meminta pendapat

kepada anggota Tim Pelaksana tentang perlu tidaknya item ini dimasukkan dalam

laporan EITI Tahap Kedua tersebut. Permintaan tersebut dituangkan dalam Surat Ketua

Tim Pelaksana Nomor S07/DIII.M.EKON/02/2013 tanggal 6 Februari 2013. Sejak surat

dikirimkan sampai dengan tanggal 7 Maret, telah diterima empat surat pendapat dari

anggota Tim Pelaksana.

Secara umum pendapat dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, pendapat yang setuju

untuk memuat laporan cost recovery dalam Laporan EITI Indonesia Tahap Kedua. Dan

kedua, pendapat yang tidak setuju dengan hal tersebut. Pendapat-pendapat tersebut

sebagaimana dikutip dari surat-surat yang diterima oleh Sekretariat, diuraikan di

bawah ini. Surat-surat terlampir pada lampiran 5.

1. Pendapat yang setuju memasukkan cost recovery dalam pelaporan EITI

- Surat

Sekretaris

Daerah

Provinsi

Kalimantan

Timur

Nomor

S41.21/2647/DISTAMBEN, tanggal 21 Februari 2013 pada butir 1 menyatakan

sebagai berikut:

o

Bahwa kami setuju agar cost recovery dimasukkan ke dalam pelaporan

EITI 2010/2011. Hal ini disebabkan karena cost recovery sangat

berpengaruh terhadap Penerimaan Negara dan Penerimaan Daerah.

- Surat dari tiga Perwakilan Masyarakat Sipil dalam Tim Pelaksana EITI Indonesia,

yaitu Faisal Basri, Maryati Abdullah, dan Wasingatu Zakiyah, Nomor

037-exj-EITI-Koord-III-13, tanggal 7 Maret 2013 menyatakan bahwa:

“… cost recovery merupakan salah satu jenis informasi yang penting untuk

dimasukkan dalam Laporan EITI tahap kedua.”

Pada bagian selanjutnya, disampaikan 3 butir argumentasi:

1. “…. cost recovery merupakan salah satu variable perthitungan dari

pembayaran penerimaan migas antara kontraktor dan perusahaan

yang menjadi bagian tak terpisahkan dari informasi

pembayaran-pembayaran penerimaan negara dalam industri migas.”

2. “… cost recovery seringkali menjadi sorotan publik, baik oleh

parlemen (DPR). … untuk mendorong agar cost recovery semakin

transparan, maka pelaporan cost recovery dalam EITI penting

2 Penjabaran atas jenis-jenis pajak penghasilan tersebut merujuk pada UU Pajak Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2009. Peniadaan jenis pajak ini dalam pelaporan tahun 2010/2011 adalah terkait dengan pertimbangan kemudahan mengisi.

(7)

7

dilakukan untuk memaksimumkan pendapatan Negara dan

memberikan informasi kepada publik, …”

3. “…agar temuan kekurangan penerimaan negara semakin berkurang

(yang berarti memaksimumkan penerimaan negara) dan agar

parlemen maupun publik dapat melakukan monitoring,…”

2. Pendapat yang tidak setuju memasukkan cost recovery dalam pelaporan EITI

- Surat Direktur Pembinaan Program Migas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas

Bumi, Kementerian ESDM Nomor 2213/1910/DMB/2013, tanggal 27 Februari

2013 pada butir 2 menyatakan sebagai berikut:

o

Mengenai data Cost Recovery pada pelaporan EITI tahun 2010 dan 2011

kami berpendapat untuk tidak memasukkan dalam laporan dengan

pertimbangan sebagai berikut:

Cost recovery adalah suatu mekanisme yang diatur dalam Kontrak

Kerja Sama antara SKK Migas (d/h BPMIGAS) dengan kontraktor

dan pengendaliannya diatur dalam PP 79 tahun 2009 tentang

Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak

Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

Diperhitungkan dengan hasil penjualan minyak dan gas bumi yang

dihasilkan dan bukan suatu pengeluaran dari Kas Negara (APBN).

Besaran Cost Recovery yang diperhitungkan dalam penyelesaian

mekanisme bagi hasil dievaluasi dan ditetapkan oleh SKK Migas

dan diaudit oleh BPKP atau Ditjen Pajak secara menyeluruh. Selain

itu BPK melakukan audit dalam kaitannya dengan audit Laporan

Keuangan Pemerintah Pusat.

- Surat Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA) Nomor

074/BOD/13 tanggal 6 Maret 2013 pada paragraph 4 dan 5 menyatakan sebagai

berikut:

“…., Cost Recovery is a mechanism provided within the Production Sharing

Contract (PSC) which allows the oil and gas companies, which have

successfully discovered hydrocarbons, to recover their operating costs out of

the sales proceeds of the required quantity of hydrocarbons equal in value

to such operating costs. It is not a payment made by the Government to the

companies, but simply a mechanism to return to the oil and gas companies

their upfront capital investment and operating costs for producing

hydrocarbons.

Due to the above reasoning, the IPA considers that Cost Recovery should not

be included as data to be reconciled in EITI 2010/2011 reporting.”

Tim Pelaksana mempertimbangkan masih diperlukan pembahasan khusus tentang cost

recovery. Jadi laporan kedua ini belum memasukkan cost recovery untuk dilaporkan.

(8)

8

III. Instansi Pemerintah yang menjadi penanggung jawab atas laporan

penerimaan

Instansi Pemerintah yang menjadi penanggung jawab atas laporan penerimaan akan

terlibat dalam pelaporan EITI ini untuk menyampaikan data atas tipe aliran penerimaan

di atas.

1. SKK Migas akan memberikan laporan sebagai berikut:

-

Total lifting minyak (dan ekuitas) dan gas, dalam bentuk natura (in kind);

-

Bagian Pemerintah atas ekuitas minyak (dan kondensat) dan gas, baik yang

diekspor atau untuk domestic, dalam nilai uang (USD);

-

Over/under-lifting, dalam nilai uang (USD);

-

DMO fee yang dibayarkan kepada kontraktor, dalam nilai uang (USD);

-

Bagian Pemerintah atas ekuitas minyak (dan kondensat) dan gas yang

diserahkan oleh kontraktor, dalam bentuk natura (in kind);

-

Minyak DMO yang diserahkan oleh kontraktor, dalam natura (in kind);

2. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral. Instansi ini akan memberikan laporan jenis penerimaan migas berikut :

-

Signature bonus yang dibayar oleh kontraktor, dalam nilai uang (USD).

3. Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Direktorat Jenderal Anggaran,

Kementerian Keuangan. Instansi ini akan memberikan laporan untuk penerimaan

migas dan pertambangan umum.

Untuk jenis penerimaan dari sektor migas yang dilaporkan adalah sebagai berikut :

-

Bagian pemerintah atas ekuitas minyak (dan kondensat) dan gas, baik yang

dijual untuk ekspor atau dijual dalam negeri, dalam nilai uang (USD);

-

DMO minyak yang dibeli oleh kilang dalam negeri, dalam nilai uang (Rupiah);

-

Over/under-lifting, dalam nilai uang (USD);

-

Pajak penghasilan dan dividen dari kontraktor dan mitra, dalam nilai uang

(USD);

-

Production Bonus yang dibayar oleh kontraktor, dalam nilai uang (USD).

Faktor pengurang bagian pemerintah atas ekuitas minyak (dan kondensat) dan gas

akan dilaporkan dalam item-item sebagai berikut:

-

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);

-

Pengembalian atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) kepada kontraktor;

-

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

-

Nilai uang (USD) fee atas Domestik Market Obligation (DMO) yang dibayarkan

kepada kontraktor.

Untuk penerimaan dari sektor pertambangan, instansi ini akan melaporkan jenis

penerimaan berikut :

-

Dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tambang milik negara (BUMN) dan

perusahaan swasta yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Pemerintah.

4. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral. Instansi ini akan memberikan laporan untuk jenis penerimaan berikut:

-

Iuran produksi (royalty) yang dibayarkan oleh setiap produsen;

(9)

9

-

Penjualan Hasil Tambang (PHT) yang dibayarkan oleh produsen batubara

tertentu;

-

Iuran tetap (landrent) yang dibayar oleh setiap produsen.

5. Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, akan memberikan laporan

berikut :

-

PPh Badan yang dibayar oleh produsen pertambangan;

-

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dibayar oleh produsen pertambangan.

6. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan akan

memberikan laporan jenis penerimaan berikut :

-

Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang diterima oleh Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota berdasarkan kontraktor migas.

-

DBH Pertambangan Umum yang diterima oleh Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota berdasarkan perusahaan/unit produksi pertambangan.

Dari uraian tipe aliran penerimaan dan instansi Pemerintah yang akan melapor, maka

menjadi jelas bagaimana pembandingan atau rekonsiliasi akan dilakukan. Dari Tabel 2

di atas, tipe aliran yang akan direkonsiliasi serta instansi Pemerintah yang terkait

ditampilkan pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3

Tipe aliran rekonsiliasi dan entitas pelapor

Tipe Aliran yang Direkonsiliasi Entitas Pelapor 1 Entitas Pelapor 2 Migas

Pajak

-Pajak penghasilan (PPh) Migas/Corporate

and Dividend Tax (USD) Operator dan mitra Ditjen Anggaran

Bukan-Pajak

-Migas (dan kondensat) ekuitas bagian

pemerintah , ekspor dan domestic (USD) SKK Migas Ditjen Anggaran

-Total lifting minyak (dan ekuitas) dan

gas, dalam bentuk natura (in kind);

Operator SKK Migas

-Minyak (dan kondensat) ekuitas bagian pemerintah , ekspor dan domestic (barel)

Operator SKK Migas

-Gas ekuitas bagian pemerintah , ekspor dan

domestic (MSCF & MMBTU) Operator SKK Migas

-Over/under-lifting (USD) Operator SKK Migas & Ditjen

Anggaran

-Domestic Market Obligation (DMO) (barel) Operator Ditjen Migas

-DMO fee (USD) Operator SKK Migas

-Signature bonus (USD) Operator Ditjen Migas

-Production bonus(USD) Operator Ditjen Anggaran

Pertambangan Pajak

-PPh Badan (USD dan Rupiah) Perusahaan Ditjen Pajak

-PBB Pertambangan (USD dan Rupiah) Perusahaan Ditjen Pajak

Bukan-Pajak

(10)

10

Tipe Aliran yang Direkonsiliasi Entitas Pelapor 1 Entitas Pelapor 2

-Penjualan hasil tambang (PHT) (USD atau Rupiah)

-Iuran Tetap (Landrent) (USD dan Rupiah) Perusahaan Ditjen Minerba

-Dividen (USD dan Rupiah) Perusahaan Ditjen Anggaran

Formulir pelaporan sesuai dengan entitas pelapor dan tipe aliran penerimaan dapat

dilihat pada Lampiran 1 hingga 4.

IV. Dasar materialitas dan perusahaan/unit produksi yang akan

melapor

Perusahaan atau unit produksi yang akan memberikan laporan ditetapkan berdasarkan

suatu materialitas. Pada bagian ini akan diuraikan tentang materialitas dan perusahaan

yang akan melapor serta komoditasnya.

Materialitas

Materialitas adalah dasar untuk menentukan apakah sebuah unit produksi dapat

dikategorikan sebagai entitas pelapor atau tidak. Materialitas untuk laporan EITI

menggunakan batas nilai tertentu atas basis suatu tipe penerimaan yang dianggap

cukup mewakili kontribusi kepada negara. Materialitas yang diajukan untuk laporan

EITI adalah sebagai berikut.

-

Minyak dan gas

Batas nilai materialitas untuk migas adalah jika kontraktor dan mitranya

menyetorkan bagian migas pemerintah di atas nol, dimana artinya bahwa

seratus persen dari kontraktor dan mitra yang berkontribusi kepada penerimaan

negara atas migas akan melapor.

-

Pertambangan mineral dan batubara

Materialitas pertambangan didasarkan pada tipe aliran penerimaan royalti

kepada negara, yaitu setiap unit produksi pertambangan yang menyetorkan

royalti kepada negara selama tahun berjalan lebih besar dari USD 500.000 (atau

Rp 4,5milyar

3

akan menjadi entitas pelapor. Dengan materialitas ini, maka

entitas pertambangan yang tercakup dalam laporan EITI adalah 97,5 persen

seperti ditunjukkan pada Tabel 4. Persentase ini dianggap ini “materialitas”

mewakili kontribusi pertambangan kepada negara.

Tabel 4

Persentase kontribusi atas materialitas royalti tahun 2011

Jenis kontrak/

izin pertambangan Jumlah pembayar royalti tahun 2011 (unit) Persentase kontribusi royalti (%) Perjanjian Karya Pengusahaan

Pertambangan Batubara (PKP2B) 35 dari 64 99,96

Kontrak Karya (KK) 7 dari 37 99,84

(11)

11

Jenis kontrak/ izin pertambangan

Jumlah pembayar royalti tahun 2011 (unit)

Persentase kontribusi royalti (%)

Izin Usaha Pertambangan (IUP) 151 dari 765 92,71

Total 193 dari 866 97,50

Sumber: dihitung berdasarkan data royalti Ditjen Minerba, 2011.

Perusahaan/Unit Produksi yang Akan Melapor

Materialitas ini digunakan untuk basis tahun 2010 dan 2011. Sehingga jika terdapat

perusahaan yang memenuhi materialitas di tahun 2010 namun tidak material di tahun

2011 (atau sebaliknya), maka perusahaan tersebut harus tetap melapor.

Atas dasar materialitas di atas, diperoleh daftar unit produksi yang akan menjadi entitas

pelapor sebagaimana dijabarkan detailnya pada bagian bawah. Secara ringkas, jumlah

entitas pelapor unit produksi berdasarkan jenis komoditas dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5

Jumlah Unit Produksi yang melapor untuk Laporan EITI kedua (2010 dan 2011)

Komoditas

Jumlah Unit Produksi

Minyak dan gas

70 KKKS*

Pertambangan

Tembaga/emas

5 KK

2 IUP

Timah

1 KK

19 IUP

Bauksit

-

7 IUP

Nikel

1KK

15 IUP

Bijih Besi

-

3 IUP

Batubara

35 PKP2B

105 IUP

Total

263 unit produksi

*Terdapat sejumlah mitra yang akan melapor sesuai Kontrak Kerja Sama

a. Perusahaan Minyak dan Gas yang akan melapor

Unit produksi minyak dan gas adalah kontraktor yang berstatus KKS Produksi. Di tahun

2010 dan 2011 terdapat 63 kontraktor KKS yang berstatus produksi dan ditampilkan

pada Tabel 6.

Tabel 6

Daftar Perusahaan dan KKKS yang akan melapor

Perusahaan Nama PSC, Operator (Tanggal PSC)

Provinsi Kabupaten/ kota

Kepemilikan

Chevron Rokan, Chevron Pacific

Indonesia (9 Agustus 2021)

Riau

(Onshore) Bengkalis, Siak, Indragiri Hulu,

Indragiri Hilir

Chevron Pacific Indonesia (100%) East Kalimantan, Chevron Indonesia Kalimantan Timur Beberapa kabupaten

Chevron Indonesia Company (100%)

(12)

12

Perusahaan Nama PSC, Operator

(Tanggal PSC) Provinsi Kabupaten/ kota Kepemilikan

Company (25 Oktober 2018)

(offshore) Kutai

Makassar Strait, (26

Januari 2020) Kalimantan Timur (offshore)

Beberapa kabupaten Kutai

Chevron Makassar Ltd 90%, PHE Makasar Strait (10%)

Siak, Chevron Pacific

Indonesia (27 November 2013)

Riau Rokan Hilir, Bengkalis

Chevron Pacific Indonesia (100%)

Mountain Front Kuantan, Chevron

Pacific Indonesia (sudah beralih ke operator lokal bulan April 2010)

Riau Rokan Hulu Saham Chevron di Mountain Front Kuantan telah ditransfer kepada operator lokal pada bulan April 2010.4

Total E&P

Indonesie Mahakam, Total E&P Indonesie (31 Maret 2017) Kalimantan Timur (Onshore & offshore) Kutai

Kartanegara Total E&P Indonesie (50%); Inpex Corporation (50%)

Tengah, JOA Total E&P

Indonesie Kalimantan Timur Conoco-Phillips South Natuna Sea Block

B, ConocoPhillips

Indonesia Inc. Ltd (16 Oktober 2028)

Kepulauan

Riau (offshore) Natuna ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd (40%); Inpex Corporation (35%); Chevron South Natuna B Inc. (25%) Corridor, ConocoPhillips (Grisik) Ltd. (20 Desember 2023) Sumatera Selatan (onshore) Banyuasin, Musi Banyuasin ConocoPhillips (Grissik) Ltd (54%); Talisman (Corridor) Ltd (36%); PT. Pertamina Hulu Energi Corridor (10%)

South Jambi B JOB,

ConocoPhillips (South Jambi) Ltd (26 Januari 2020) Sumatra Selatan (onshore)

Batanghari ConocoPhillips (South Jambi) Ltd (45%); PetroChina International Jambi B Ltd (30%); PT. Pertamina Hulu Energi South Jambi ‘B’ (25%) Pertamina EP Pertamina EP terdiri

beberapa regional: Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua (mulai 17 September 2005)

Beberapa PT. Pertamina (Persero)

VICO Sanga-Sanga, Virginia

Indonesia Co (8 Agustus 2018)

Kalimantan

timur Kutai Kartanegara BP East Kalimantan Ltd (26,25%); LASMO Sanga Sanga Ltd (26,25%); Virginia

International Co (15,625%); Virginia Indonesia Co (7,5%); Opicoil Houston Inc. (20%); Universe Gas & Oil Company, Inc. (4,375%)

(13)

13

Perusahaan Nama PSC, Operator

(Tanggal PSC) Provinsi Kabupaten/ kota Kepemilikan

Exxon-Mobil (US)

North Sumatra Offshore, Mobil

Exploration Indonesia Inc (16 Oktober 2028)

Sumatra Utara Mobil Exploration Indonesia Inc (100%)

“B” Block, Exxon-Mobil

Oil Indonesia Inc (4 Oktober 2018)

Nangroe Aceh

Darusalam Aceh Utara ExxonMobil Oil Indonesia Inc. (100%)

Cepu, Mobil Cepu Ltd

(17 September 2035) Jawa Timur Jawa Tengah (offshore) Blora, Bojonegoro Mobil Cepu Ltd. (20,5%); Ampolex (Cepu) Pte.Ltd. (24,5%); PT. Pertamina EP Cepu (45%); PT. Sarana Patra Hulu Cepu (1,091%); PT. Asri Darma Sejahtera (4,4847%); PT. Blora Patragas Hulu (2,182%); PT. Petro Gas Jatim Utama Cendana (2,2423%) CNOOC South East Sumatra,

CNOOC SES Ltd (6 September 2018) Sumatera Selatan Lampung timur dan lainnya CNOOC SES Ltd (65,54%); Inpex Sumatra Ltd (13,07%); KNOC Sumatra Ltd (8,91%); Talisman UK (Southeast Sumatra) Ltd (7,48%); Risco Energy Pte Ltd (5%) Pertamina Hulu

Energi (PHE) Coastal Plains Pekanbaru, BOB PT.

Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu (6 Agustus 2022)

Riau (onshore) Siak, Bengkalis, Pelalawan, Kampar

PT. Bumi Siak Pusako (50%); PT. Pertamina Hulu (50%)

Offshore North West Java (ONWJ), Pertamina

Hulu Energi ONWJ Ltd (19 Januari 2017)

Jawa Barat

(Offshore) Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd (53,25%); Owen Holding Limited (17,99%); Talisman Resources (Northwest Java) Ltd (5,03%); Risco Energy ONWJ BV (5%)

West Madura, JOA

Pertamina-Kodeco (6 Mei 2031)

Jawa Timur Bojonegoro, Tuban

Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (80%); Kodeco Energy Co. Ltd. (20%)

Tuban, JOB Pertamina-

PetroChina East Java Ltd (28 Februari 2028)

Jawa Timur Bojonegoro, Tuban

PHE Tuban East Java (75%); PetroChina East Java Ltd (25%)

Salawati Island JOB, JOB

Pertamina-PetroChina Salawati Ltd (23 April 2020) Papua Barat (onshore & offshore) Sorong, Raja Ampat PetroChina Int. (16,7858%); Pertamina (50%); RH Petrogas Ltd (33,2142%)

Senoro Toli JOB, JOB

Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (4 Desember 2027) Sulawesi Tengah (on shore & offshore)

PT. PHE Tomori Sulawesi (50%); PT. Medco E&P Tomori Sulawesi (30%); Tomori E&P Limited (20%)

(14)

14

Perusahaan Nama PSC, Operator

(Tanggal PSC) Provinsi Kabupaten/ kota Kepemilikan

Pendopo-Raja JOB, JOB

Pertamina-Golden Spike Energy Indonesia Ltd (6 July 2019) Sumatera Selatan (onshore)

Muara Enim PT. Pertamina (Persero) (50%); PT. Golden Spike Energy Indonesia (50%) Petrochina Jabung, Petrochina Int’l

Jabung Ltd (27 Februari 2023)

Jambi

(onshore) Petrochina Int’l Jabung Ltd 927,86%); Petronas Caligari (Jabung) Ltd (27,86%); PP Oil & Gas (Indonesia-Jabung) Ltd (30%); PT. Pertamina (Persero) (14, 28%)

Salawati Basin,

Petrochina Int’l Bermuda Ltd (15 Oktober 2020)

Papua Barat

(onshore) Petrochina International (Bermuda) Ltd (30%); Petrogas (Basin) Ltd (34,064%); RHP Salawati Basin BV (25,936%); PHE Salawati Basin (10%)

Bangko, Petrochina Int’l

Bangko Ltd (17 Februari 2025)

Jambi, Sumatra

Selatan Petrochina Int’l Bangko Ltd. (75%); SK Corporation (25%) BP (UK) Berau, BP Berau Ltd (31

Desember 2035) Papua Barat Teluk Bintuni BP Berau Ltd (48%); MI Berau B.V (22,856%); Nippon Oil Expl. (Berau) Ltd (17,144%); KG Berau Petroleum Ltd (12%)

Wiriagar, BP Wiriagar

Ltd (31 Desember 2035) Papua Barat Bintuni BP Wiriagar Ltd (37,6%); KG Wiriagar Petroleum Ltd (20%); Talisman Energy (42,4%)

Muturi, BP Muturi

Holdings BV West Papua (onshore & offshore)

5

MEDCO Rimau, PT. Medco E&P

Rimau Sumatera Selatan Musi Banyuasin PT. Medco E&P Rimau (95%); PDPDE Sumatera Selatan (5%)

South and Central Sumatra, PT. Medco E&P

Indonesia (1 November 2033)

Riau (onshore) Indragiri Hilir,

Pelalawan PT. Medco E&P Indonesia (100%)

Tarakan, PT. Medco E&P Tarakan (14 Januari 2022) Kalimantan Timur (onshore)

Tarakan PT. Medco E&P Tarakan (100%)

Lematang, PT. Medco

E&P Lematang (6 April 2017)

Sumatera Selatan (onshore)

PT. Medco E&P Lematang (51,1176%); Lematang E&P Ltd (23%); Lundin Lematang BV (25,88%)

Block A, PT. Medco E&P

Malaka (1 September 2031)

Nangroe Aceh Darusalam (on shore)

PT. Medco E&P Malaka

(41,67%); Premier Oil Sumatra BV (41,66%); Japex Block A Ltd (16,67%)

(15)

15

Perusahaan Nama PSC, Operator

(Tanggal PSC) Provinsi Kabupaten/ kota Kepemilikan

Premier Oil Natuna Sea Block A,

Premier Oil Natuna Sea BV

Kepulauan Riau

Natuna Premier Oil Natuna Sea BV (28,67%); Kufpec (33,33%0; Hess Corporation (23%); Petronas (15%)

Bakrie Group Malacca Strait, EMP

Malacca Strait S.A (5 Agustus 2020)

Riau (onshore & offshore)

EMP Malacca Strait S.A (34,46%); PT. Imbang Tata Alam (26,03%); OOGC Malacca Ltd (32,58%); Malacca Petroleum (6,93%) Kangean, Kangean Energy Indonesia Ltd (13 November 2030) Jawa Timur (onshore & offshore)

Sumenep Kangean Energy Indonesia Ltd (60%); EMP Exploration (Kangean) Ltd (40%)

Korinci, EMP Korinci

Baru Ltd (15 Mei 2027) Riau (onshore) EMP Korinci Baru Limited (100%)

Brantas, Lapindo

Brantas (23 April 2020) Jawa Timur (Onshore & Offshore)

Lapindo Brantas Inc (100%) – indirect subsidiary of PT. Energi Mega Persada Tbk through Kalila Energy Limited (KEL) and Pan Asia Enterprise Limited (PAN).

Bentu, EMP6 Bentu

Limited (20 Mei 2021) Riau Kampar, Pelalawan EMP Bentu Limited (100%)

Tonga, PT. EMP Tonga

(16 Januari 2037)

Sumatra Utara (onshore)

PT. EMP Tonga (71,25%); PT. Surya Kencana Perkasa (23,75%); PT. Petross Exploration (5%) Star Kakap, Star Energy

(Kakap) Ltd (23 April 2028)

Kepulauan Riau

Natuna Star Energy (Kakap) Ltd. (56,25%); Premier Oil Kakap BV (18,75%); SPC Kakap Ltd. (15%); PT. Pertamina (10%) Talisman

(Canada)

Ogan Komering JOB,

JOB Talisman (Ogan Komering) Ltd (29 Februari 2018) Sumatera Selatan OKU, OKI, Muara Enim

Talisman (Ogan Komering) Ltd (50%); Pertamina (50%)

Jambi Merang, JOB

Pertamina-Talisman (Jambi Merang) Ltd (10 Februari 2019)

Jambi PHE Jambi Merang (50

%); Talisman (Jambi Merang) Ltd (25%); Pacific Oil & Gas (Jambi Merang) Ltd (25%) Hess (US) Pangkah, Hess

(Indonesia-Pangkah) Ltd (8 Mei 2026)

Jawa Timur Gresik Hess ((Indonesia-Pangkah) Ltd (75%); KUFPEC Indonesia (Pangkah) B.V (25%) Santos

(Australia) Sampang, Santos (Sampang) Pty Ltd (4 Desember 2027)

Jawa Timur

(offshore) Santos (Sampang) Pty Ltd (45%); Singapore Petroleum Sampang Ltd (40%); Cue Sampang Pty Ltd (15%)

Madura, Santos

(Madura Offshore) Pty

Jawa Timur (offshore)

Santos (Madura Offshore) Pty Ltd (67,5%); PC Madura Ltd

(16)

16

Perusahaan Nama PSC, Operator

(Tanggal PSC) Provinsi Kabupaten/ kota Kepemilikan

Ltd (4 Desember 2027) (22,5%); PT. Petrogas Pantai

Madura (10%) Energy Equity

Epic Sengkang Sengkang, Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd (24 Oktober 2020)

Sulawesi Selatan (onshore)

Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd (100%)

Citic Seram

Energy Seram Non Bula, Citic Seram Energy Ltd. (22 Mei 2020)

Maluku

Tengah Seram Timur Citic Seram Energy Ltd. (51%); Kufpec Indonesia (Seram) Ltd (30%); Gulf Petroleum

Investment (16,5%); Lion International Investment (2,5%)

Kalrez

Petroleum Bula, Kalrez Petroleum (Seram) Ltd (1 November 2019)

Maluku

(onshore) Seram Timur Kalrez Petroleum (Seram) Ltd (100%) MontD’Or Oil Tungkal, MontD’Or Oil

Tungkal Ltd (26 Agustus 2026)

Jambi Tebo MontD’Or Oil Tungkal Ltd

(70%); Continental Energy (Tungkal) Pte. Ltd. (30%) Petroselat Selat Panjang,

Petroselat Ltd. (6 September 2021)

Riau Siak,

Pelalawan Petroselat Ltd. (100%) BenuoTaka Wailawi, BUMD Benuo

Taka

Kalimantan Timur

BUMD Benuo Taka (100%) Costa Int’l

Group Ltd Gebang, JOB Pertamina-Costa International Group Ltd

Sumatera Utara (onshore & offshore)

Costa International Group Ltd (50%); Pertamina (50%) PT. Sarana Pembangunan Riau (SPR) Langgak, PT. Sarana Pembangunan Riau (20 November 2039) Riau

(onshore) Rokan Hulu dan Kampar Pemprov Riau, PT. SPR (100%) Sele Raya

Merangin Dua Merangin II, PT. Sele Raya Merangin Dua (14 Oktober 2033)

Sumatra Selatan (onshore)

Musi

Banyuasin PT. Sele Raya Merangin Dua (42,5%); Merangin B.V. (37,5%); Sinochem Merangin Ltd (20%) Camar Resources Canada Bawean, Camar

Resources Canada Inc. (11 Februari 2031)

Jawa Timur

(offshore) Camar Bawean Petroleum Ltd. (65%); Camar Resources Canada Inc. (35%)

Triangle Pase, Triangle Pase Inc

(22 Februari 2012) Nangroe Aceh Darusalam Aceh Timur Triangle Pase Inc (100%) Indonesia Petroleum Ltd Mahakam, Indonesia Petroleum Ltd Kalimantan Timur

Sumber: Indonesian Oil & Gas Book 2013 dan informasi dari SKK MIGAS

b. Unit Produksi Pertambangan yang akan melapor

Unit produksi pertambangan dipisahkan berdasarkan komoditas mineral dan batubara.

Daftar unit produksi tersebut diperoleh dari data pembayar royalti yang tercatat oleh

(17)

17

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara di tahun 2010 dan 2011. Berikut ini

ditampilkan tabel-tabel yang berisi daftar unit produksi yang akan melapor yang

dikelompokkan menurut komoditasnya.

Tabel 7

7 Unit Produksi Tembaga dan Emas yang Akan Melapor

Unit Produksi dan royalti Propinsi Kabupaten Pemilik

KK: Freeport Indonesia (USD 182,72juta)

Papua Mimika Freeport McMoran

KK: Newmont Nusa Tenggara (USD 21,20juta)

NTB Sumbawa, Sumbawa Besar Nusa Tenggara Partnership, PT. Pukuafu Indah KK: Nusa Halamahera

Minerals (USD 2,30juta)

Maluku Utara Halmahera Utara Newcrest Singapore Holding IUP: Aneka Tambang (total

komoditas = USD19,83juta)

Jawa Barat KK: Natarang Mining (USD

1,32juta) Sumatra Selatan Way Linggo Natarang Offshore Pty Ltd (Kingrose Mining Ltd, Australia)

KK: Meares Soputan Mining

(USD 0,74juta) Sulawesi Utara Likupang Timur Toka Tidung, 85% ARL, 15% Austindo Nusajaya IUP: Cibaliung Sumberdaya

(USD 1,4juta) Banten Pandeglang Aneka Tambang

Tabel 8

16 Unit Produksi Nikel yang Akan Melapor

Unit Produksi dan

royalti Propinsi Kabupaten Kepemilikan

IUP : Aneka Tambang Sulawesi Tenggara BUMN

KK: INCO/ Vale Indonesia (USD 9,73juta) Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara

Luwu Timur, Morowali, Kolaka, Kolaka Utara,

Konawe Selatan, Bombana IUP : Trimegah

Bangun Persada (USD 3,13juta)

Maluku Utara Halmahera Selatan Harita Group

IUP : Bintang Delapan Mineral (USD

2,96juta)

C. Sulawesi Morowali Bintang Delapan

Group IUP: Billy Indonesia

(USD 2,58juta) Sulawesi Tenggara Konawe Selatan, Bombana IUP : Gane Permai

Sentosa (USD 2,25juta)

Maluku Utara Halmahera Selatan Lanna/Harita Group IUP: Arga Morini

Indah (USD 2,07juta) Sulawesi Tenggara Buton IUP : Kemakmuran

Pertiwi tambang (USD 1,57juta)

(18)

18

IUP: Makmur Jaya Lestari (USD 1,16juta)

Maluku Utara Halmahera Timur IUP: Anugerah Surya

Pratama (USD 1,08juta)

Papua Barat Raja Ampat

IUP: PD. Aneka Usaha (USD 0,84juta)

Sulawesi Tenggara Kolaka Pemda Kolaka

IUP: Bumi Konawe

Abadi (USD 0,69juta) Sulawesi Tenggara Konawe Utara Central Omega Resources Tbk (Sebelumnya Duta

Kirana Finance) IUP: Pan China

Indonesia (USD0,64juta)

Sulawesi Tengah Morowali Pan China

International IUP: Hoffmen

International (USD0,62juta)

Sulawesi Tengah Morowali

IUP: Anugrah Harisma Barakah

(USD0,58juta)

Sulawesi Tenggara Bombana Billy Indonesia

IUP: Pulaurusa Tamita (USD0,53juta)

Sulawesi Tenggara Kolaka Utara IUP: Putra Mekongga

Sejahtera (USD0,50juta)

Sulawesi Tenggara Kolaka

Tabel 9

20 Unit Produksi Timah yang Akan Melapor

Unit Produksi dan

Royalti Tahun 2011 Propinsi Kabupaten Pemilik

KK: Koba Tin (USD4,43juta) Kepulauan Bangka Belitung Bangka Tengah,

Bangka Selatan Timah 25% IUP: Timah

(USD18,17juta) BUMN

IUP: Tambang Timah

(USD 5,29juta) BUMN

IUP: Bukit Timah (USD

4,23juta) Bangka, Bangka Barat, Bangka

Tengah, Bangka Selatan

Konsorsium PT. Bangka Belitung Timah Sejahtera IUP: Tinindo Internusa

(USD 4juta)

IUP: Venus Inti Perkasa

(USD 3,20juta)

IUP : Refined Bangka

(USD 2,86juta) Bangka

IUP : Bangka Timah Utama Sejahtera (USD 2,52juta)

Bangka Smelter Konsorsium

PT. Bangka Belitung Timah Sejahtera

(19)

19

IUP : United Smelting (USD 2,96juta) Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan Smelter Konsorsium PT. Bangka Belitung Timah Sejahtera IUP : Billitin Makmur

Lestari (Smelter) (USD 2,24juta)

Belitung, Belitung

Timur

IUP : Bangka Putra Karya

(USD2,22juta) Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan

IUP : Bangka Kudai Tin (USD 2,19juta)

Bangka Smelter Konsorsium

PT. Bangka Belitung Timah Sejahtera IUP: CV. Nurjanah (USD

2,18juta)

IUP : Prima Timah Utama

(USD 1,96juta) Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah IUP : Alam Lestari

Kencana (USD1,75juta) Bangka Leviathan Minerals Group: Top Yield Holdings Limited 99%

IUP: Belitung Industri Sejahtera (USD1,61juta)

Belitung

IUP : Babel Inti Perkasa (USD 0,95juta)

Belitung

IUP : Stanindo Inti

Perkasa (USD0,89juta) Bangka

IUP: DS Jaya Abadi

(USD0,62juta)

IUP: Serumpun Sebalai

(USD0,59juta) Bangka Tengah

Tabel 10

7 Unit Produksi Bauksit yang Akan Melapor

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

IUP: Harita Prima Abadi Mineral (USD 5,86juta)

Kalimantan Barat Ketapang Lanna/Harita Group IUP : Bukit Merah Indah

(USD 1,64juta) Kepulauan Riau Karimun

IUP: Gunung Sion (USD

1,40juta) Kepulauan Riau Bintan

IUP : Karya Utama Persada Tambang /Karya Utama Tambang Jaya (USD0,93juta)

Kalimantan Barat Ketapang

IUP : Bintang Cahaya Terang (USD0,87juta)

(20)

20

IUP: Tunggul Ulung Makmur (USD0,68juta)

Kepulauan Riau Bintan IUP: Bina Dompak Indah

(USD0,61juta) Kepulauan Riau Bintan

Tabel 11

3 Unit Produksi Besi yang Akan Melapor

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

IUP : Sebuku Iron Lateritic Ore (USD1,63juta) Kalimantan Selatan Kotabaru, Pulau Sebuku Sebuku Group IUP: Yiwan Mining

(USD1,62juta) Kalimantan Selatan Tanah Bumbu (Perusahaan Cina) IUP: Putra Alam Lestari

(USD0,75juta) Kalimantan Barat Kapuas Hulu Putra Mining Group

Tabel 12

141 Unit Produksi Batubara yang Akan Melapor

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

PKP2B: Kaltim Prima Coal (USD180,47juta)

E. Kalimantan Kutai Timur Sanggata Holdings (Cayman Island) 9.5%, Kalimantan Coal (Maritius) 9.5%, Kutai Timur Sejahtera 5%, Sitrade Coal 32.4%, Bumi Resoruces 13.6%, Bhira Investment 30% PKP2B: Adaro Indonesia (USD 120,24juta) S. Kalimantan Balangan, Tabalong, E. Barito, S. Barito

PT. Alam Tri Abadi , PT. Viscaya Investments 33%, PT. Dianlia

Setyamukti 5.838%, Coaltrade Services International Pte.Ltd 0.002%

PKP2B: Arutmin

(USD 84,64juta) S. Kalimantan Tanah Laut, Kota Baru & Tanah Bumbu

Bumi Resources 70%, Bhira Investment 30% PKP2B: Indominco Mandiri (USD78,30juta) E. Kalimantan E. Kutai, Bontang

Indo Tambangraya Megah 99.99%, Kitadin 0.01%

IUP: Bukit Asam (USD 71,56juta)

S. Sumatra Lahat, Muara Enim

BUMN PKP2B: Kideco

Jaya Agung (USD 65,59juta)

E. Kalimantan Paser Santam Co. Ltd. (Korea) 49% , Indika Inti Corpindo 46%, Muji Inti Utama 5% PKP2B: Berau

Coal (USD 42,12juta)

E. Kalimantan Berau Armadian Tritunggal 51%, Rognar Holding B.V 39%, Sojitz Corporation 10%

PKP2B: Trubaindo

(21)

21

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

PKP2B: Mahakam Sumber Jaya (USD 34,41juta)

E. Kalimantan Kutai

Kertanegara PT. Harum Energy Tbk.: 80%, PD. Bara Kaltim Sejahtera: 20% IUP : Jembayan

Muara Bara (USD 32,58juta)

E. Kalimantan Kutai

Kartanegara (Sakari/Straits Asia) PT. Separi Energy 99%, 2. PT. Borneo Citrapertiwi Nusantara 1%

PKP2B: Wahana Baratama Mining (USD 31juta)

S. Kalimantan Tanah Bumbu,

Tanah Laut (Bayan Group) Bayan Resources: 75%, Bayan Energy: 25% PKP2B: Baramarta

(USD 29,08juta)

S. Kalimantan Banjar (Kabupaten Banjar) PD Baramatra (state-owned company of the

government of Banjar District): 100% PKP2B: Gunung

Bayan Pratama Coal (USD 23,06juta)

E. Kalimantan Kutai Barat; Kutai Kertanegara

(Bayan Resource) Metalindo Prosestama: 97.4%, Kaltim Bara

Sentosa: 1.6 %, Low Tuck Kwong: 0.8%, Engki Wibowo: 0.2 %

IUP: Kayan Putra Utama Coal (USD 22,76juta)

E. Kalimantan Kutai

Kertanegara, Malinau

IUP: Adi Mitra Baratama Nusantara (USD 17,96juta)

E. Kalimantan Kutai

Kertanegara (Toba Sejahtera Group) PT. Toba Bara Sejahtera 51%, Aan Sinanta 23%, Heddy Soerijadji 21%, Imelda The 5%.

IUP: Multi Sarana Avindo (USD 17,54juta)

E. Kalimantan Kutai Kertanegara

(Anugrah Bara Kaltim) PT. Rental Perdana Putratama 92.74%, Sohat Chairil 7.26%

PKP2B: Asmin Koalindo Tuhup (USD 16,08juta)

Kalimantan

Tengah Murung Raya

IUP : Indomining (USD 13,85juta)

E. Kalimantan Kutai Kartanegara

(Toba Sejahtera Group) PT. Toba Bumi Energi 99.99%, PT. Toba Sejahtra 0.01% PKP2B: Tanito

Harum (USD 12,5juta)

(Tanito/Harum Energy) PT. Kibar Energi

Investama 75%, PT. Tanito Bara Utama 25% PKP2B: Insani Baraperkasa (USD 9,81juta) E. Kalimantan Kutai Kertanegara

Resource Alam Indonesia: 99.99%, Pintarso Adijanto: 0.01%

PKP2B: Marunda Grahamineral (USD 9,44juta)

C. Kalimantan Murung Saiman Ernawan: 61.2%, Eddy Winata: 15.3%, Itochu Coal Resources Australia : 23.5% (Artha Graha)

PKP2B: Perkasa Inakakerta (USD 8,89juta)

Kutai Timur Bayan Resources: 75%, Bayan Energy: 25%

(22)

22

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

IUP: Bukit Baiduri Energi (USD 7,83juta)

E. Kalimantan Samarinda, Kutai Kertanegara

PT. Arghadana Sentosa: 90%, Gunawan Wibisono: 10%

PKP2B: Firman Ketaun Perkasa (USD 7,44juta)

E. Kalimantan Kutai Barat (Bayan Resources Group) Bayan Resource 75%, Bara Cita Indah 25% PKP2B: Bahari

Cakrawala Sebuku (USD 7,38juta)

S. Kalimantan Kota Baru (Sakari/ Straits Asia) Straits Sebuku Pte. Ltd : 80 %, Reyka Wahana Digdjaya: 20%

IUP : Mega Prima Persada

(USD7,36juta)

Kalimantan

Timur Kutai Kartanegara IUP : Lembuswana

Perkasa (USD7,3juta)

Kalimantan

Timur Kutai Kartanegara PKP2B: Santan

Batubara (USD 7,22juta)

Kalimantan

Timur Kutai Kartanegara, East Kutai, Bontang

(Tanito/Harum Energy) PT. Petrosea Tbk: 50%, PT. Harum Energy: 50%

IUP: Gema Rahmi Persada (USD 6,91juta)

E. Kalimantan Kutai

Kertanegara IUP : Kitadin (USD

6,62juta) E. Kalimantan Kutai Kartanegara (Banpu (of Thailand), listed in Indonesia as Indo Tambangraya Megah (ITM)) ITM 99.99%, Sigma Buana Cemerlang 0.01%. CEO : Somyot Ruchirawat

PKP2B: Singlurus Pratama (USD 6,54juta)

E. Kalimantan Kutai

Kertanegara (Lanna/Harita Group) Lanna (Singapore) Pte.Ltd. 65%, PT. Indocoal Pratama Jaya: 15%, Harita Jayaraya 12%, Ambhara Karya Perdana: 8%. PKP2B: Multi

Harapan Utama (USD 6,50juta)

Kalimantan

Timur Kutai Kertanegara, Samarinda

(Risyad family/ Napan Group) Private Resource Pty 40%, PT. Agrarizki Media 37.5%, Ibrahim Risyad 12.5%, PT. Asmin Pembangunan Pratama 10%

IUP : Telen Orbit Prima (USD 5,76juta)

S. Kalimantan Kapuas (PT. United Tractors Tbk.) PT. Tuah Turangga Agung 99.99%, PT. Bina Pertiwi 0.01% IUP : Kemilau Rindang Abadi (USD 5,67juta) E. Kalimantan Kutai Kartanegara

(Anak perusahaan Sakari/Straits Asia-Jembayan Muarabara) tidak tercantum dalam Indonesian Coal Book

(23)

23

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

PKP2B: Lanna Harita Indonesia (USD 5,66juta)

E. Kalimantan Kutai

Kertanegara (Lanna/Harita Group) Lanna Resource Public Co. Ltd: 55%, PT. Harita Mahakam Mining: 35%, Pan-United Investment Pte Ltd: 10% (UT) IUP: Baradinamika

Muda Sukses (USD 5,65juta)

E. Kalimantan Malinau (Baramulti Group) PT. Baramulti Sugih Sentosa 87.5%; AT. Suharya 10%; Agus S. Kartasasmita 0,875%; Sapari

Sutisnawati 0,875%; Tatyana 0,375%; Tengku Alwin aziz 0,375%.

IUP : Bhumi Rantau Energy (USD 5,59juta)

S. Kalimantan Tapin (Hasnur Group dan Triputra Group) PT. Tapin Suthra Berjaya 99.99%, PT. Hasnur Citra Terpadu 0.01% IUP : Sanga Coal

Indonesia (USD 5,22juta)

Kalimantan

Timur Kutai Kartanegara PKP2B: Teguh

Sinarabadi (USD 5,15juta)

Kalimantan

Timur Kutai Barat (Bayan Group) Bayan Resources: 75%, Bayan Energy: 25%

PKP2B: Borneo Indobara (USD 5,01juta)

Kalimantan

Selatan (Sinar Mas Group) PT. Roundhill Capital Indonesia: 99.07%, Individuals : 0.93%. IUP: Kaltim Batu

Manunggal (USD 4,93juta) E. Kalimantan Kutai Kertanegara IUP: Transisi Energi Satunama (USD 4,90juta) E. Kalimantan Samarinda PKP2B: Multi Tambang Raya Utama (USD 4,41juta)

C. Kalimantan Buntok (Banpu/ Indo Tambang Raya Megah) Asia Thai Mining Co., Ltd 95%, individual 5%

IUP : Tunas Inti Abadi (USD 4,35juta)

S. Kalimantan Tanah Bumbu (PT. ABM Investama Tbk) PT. Reswara Minergi Hartama 99.99%, PT. Sanggar Sarana Baja 0.01%

PKP2B: Sumber Kurnia Buana (USD4,23juta)

S. Kalimantan Tapin, Banjar (Baramulti Group) Ir. Togam Gultom 40%, Ir. Lunardi Satyaputra 40%, Ir. Iin Sujamin 20%

IUP: Bara Kumala Sakti (USD 4,07juta)

Kalimantan

Timur Kutai Kartanegara IUP: Bina Mitra

Sumber Artha (USD 4,06juta)

E. Kalimantan Kutai

(24)

24

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

IUP : Bukit Menjangan Lestari (USD 4juta) E. Kalimantan Kutai Kartanegara PKP2B: Bangun Benua Persada (USD 3,91juta)

S. Kalimantan Banjar, Tapin Rukun Makmur: 46.5%, Sarana Duta Kalimantan: 28.17%, PD Bangun Banua: 25.33%

PKP2B: Riau Baraharum (USD 3,87juta)

Riau Indragiri Hilir,

Indragiri Hulu. (Tanito/Harum Energy) PT. Permata Energy Resources 50%, PT. Sumber Bara Lestari 47.5%, PT. Karunia Tambang Mandiri 2.5%.

PKP2B: Jorong Barutama Greston (USD 3,80juta)

S. Kalimantan Tanah Laut (Banpu Group/ITM) Indo Tambangraya Megah Tbk 95%, Kitadin 5% IUP: Kimco Armindo (USD 3,33juta) E. Kalimantan Kutai Kartanegara

Toba Sejahtera Group

IUP: Golden Great Borneo (USD 2,97juta)

Sumatra Selatan

Lahat

IUP: Sinar Kumala Naga (USD

2,89juta)

Kalimantan

Timur Samarinda

IUP: Berau Bara Energi (USD 2,89juta)

Berau

IUP: Batubara

Lahat S. Sumatra Lahat

IUP : Cahaya

Energi Mandiri E. Kalimantan Samarinda, West Kutai (Cahaya Tiara Group) PT. Cahaya Tiara Mandiri 99.43%, other 0.57% IUP : Pipit Mutiara

Jaya E. Kalimantan Nunukan, Tana Tidung (Pipit Group) Juliet Kristanto : 100% PKP2B : Tanjung

Alam Jaya (USD 2,38juta)

S. Kalimantan Banjar (PT. Timah, Tbk)PT. Tambang Timah 50%, PT. Timah Investasi Mineral 50% IUP: CV. Karyati

(USD 2,37juta) Kalimantan Selatan Tapin IUP: Harapan

Binuang Muda (USD 2,26juta)

Kalimantan

Selatan Tapin

IUP : Batu Gunung Mulia S. Kalimantan Tapin IUP: Indoasia Cemerlang (USD 2,13juta) Kalimantan Selatan Tanah Bumbu

(25)

25

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

IUP: Manambang Muara Enim (USD 2,01juta)

Sumatra

Selata Muara Enim

PKP2B: Antang Gunung Meratus (USD 2juta) Banjar, Tapin, Hulu Sungai, Hulu Sungai Tengah

(Baramulti Group) PT. Baramulti Suksessarana: 57%, Anthony Purihrai: 25%, Antang Latieff: 18%.

IUP: Bara Jaya Utama (USD 1,92juta)

Kalimantan Timur

Berau

IUP: Bara Alam utama (USD 1,90juta)

Kalimantan

Timur

IUP : Duta Alam Sumatra (USD 1,88juta)

S. Sumatra Lahat

IUP : Gerbang Daya Mandiri (USD 1,84juta)

E. Kalimantan Kutai

Kartanegara (anak perusahaan PT. Anugrah Bara Kaltim) PT. Rental Perdana Putratama 92.74%, Sohat Chairil 7.26%

IUP : Tunas Muda Jaya (USD

1,79juta)

Kalimantan

Timur Paser

IUP: Muara Alam Sejahtera ( USD 1,79juta)

Sumatra

Selatan Lahat

IUP : Karya Utama Banua (USD 1,74juta)

S. Kalimantan Tapin

IUP : Welarco Subur Jaya (USD 1,7juta)

E. Kalimantan Kutai Kartanegara

(anak perusahaan PT. Anugrah Bara Kaltim) PT. Rental Perdana Putratama 92.74%, Sohat Chairil 7.26%

IUP: Multi Bara Persada (IUP: 1,70juta) Kalimantan Selatan Tapin IUP: Mitrajaya Abadi Bersama (USD 1,65juta) Kalimantan

Selatan Tanah Bumbu IUP: Fazar Utama

(USD 1,58juta) Kalimantan Timur Kutai Kartanegara PKP2B: Pesona Khatulistiwa Nusantara (USD 1,55juta) Kalimantan Timur Bulungan

(26)

26

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

PKP2B: Kartika Selabumi Mining (USD 1,54juta)

Kalimantan

Timur Kutai Kertanegara PT. Surya Prisma Indah 90%, Ermanto Arifin 10%. IUP: Rekasindo

Guriang Tandang (IUP: 1,54juta)

Bengkulu Bengkulu Utara

IUP : Ratu Samban Mining (USD 1,53juta)

Bengkulu Central

Bengkulu

IUP: Andalas Bara Sejahtera

(USD1,5juta)

Sumatra Selatan

Lahat

IUP : Karya Utama Tambang Jaya (USD 1,5juta)

W.

Kalimantan Ketapang Harita Group IUP : Arzara

Baraindo

Energitama (USD 1,43juta)

Kalimantan

Timur Kutai Kartanegara Sakari/ Strait Asia

IUP : Fajar Sakti Prima (USD 1,42juta)

E. Kalimantan Kutai

Kertanegara (Bayan Group) PT. Bayan Resources 90%, Abdul Sani Ambo Poke 9.1%, Alif Machmud Idrus 0.9%. IUP: Bara Harmonis Batang Asam (USD 1,35juta) Jambi Bungo

IUP: Unit Desa Gajah Mada (USD 1,29juta) Kalimantan Selatan Kotabaru IUP: Lianganggang Cemerlang (USD 1,26juta) Kalimantan

Selatan Tanah Bumbu IUP : Karya

Gemilang Limpah Rezeki (USD 1,25juta)

S. Kalimantan East Barito

IUP: Alamjaya Barapratama/Asta Minindo (USD 1,24juta) Kalimantan Timur Kutai Kartanegara IUP: Padang Anugrah (USD 1,22juta) Kalimantan Tengah Barito Utara

(27)

27

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

IUP: Energi Batu Bara Lestari (USD 1,21juta)

Kalimantan

Tengah Tapin

IUP: Unit Desa Makmur (USD 1,17juta)

Kalimantan

Tengah Tapin

IUP : Surya Sakti Darma Kencana (USD 1,17juta)

S. Kalimantan Tanah Laut

IUP: Energi Bumi Kartanegara (USD 1,16juta) Kalimantan Timur Kota Samarinda IUP: Nusantara Berau Coal (USD 1,12juta)

Kalimantan

Timur Berau

IUP: Harfa Taruna Mandiri (USD 1,11juta)

C. Kalimantan Barito Utara

IUP : Gunung Harang Sejahtera (USD 1,1juta) E. Kalimantan Kutai Kartanegara IUP: Mitrabara Adiperdana (USD 1,09juta) Kalimantan Timur Malinau IUP: International Prima Coal (USD 1,08juta)

Kalimantan

Timur Kota Samarinda IUP: Danau Mashitam (USD 1,02juta) Bengkulu Bengkulu Tengah IUP: Mahkota Karya Utama (USD 1,00juta) Kalimantan Barat Sanggau IUP: Baramega Citra Mulia Persada (USD 0,95juta) Kalimantan Selatan Kotabaru PKP2B: Baturona Adimulya (USD 0,94juta) Sumatra

Selatan Musi Banyuasin IUP: Gunung Sambung (USD 0,92juta) Kalimantan Selatan Banjar

IUP : Kutai Energi

(28)

28

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

IUP : Anugerah Bara Kaltim (USD 0,88juta)

Kalimantan

Timur Kutai Kartanegara IUP: Kusuma Raya

Utama (USD 0,87 juta)

Bengkulu Bengkulu

Tengah

IUP: Unit Desa Nusantara (USD 0,87juta)

Kalimantan

Selatan Tanah Bumbu IUP: Amanah

Anugerah Adi Mulia (USD 0,87juta)

Kalimantan

Selatan Tanah Laut

IUP: Kutai Bara Abadi (USD 0,86 juta)

Kalimantan

Timur Kutai Kartanegara PKP2B: Kadya

Caraka Mulia (USD 0,84juta)

Kalimantan

Selatan Banjar

IUP: Borneo Emas Hitam/ Sanga Coal Indonesia (USD 0,82 juta) Kalimantan Timur Kutai Kartanegara IUP: Anugerah Borneo Coal (USD 0,80juta)

Kalimantan

Selatan Tanah Bumbu IUP: Panca Prima

Mining (USD 0,76 juta)

Kalimantan

Timur Kota Samarinda IUP : Kuansing Inti

Makmur (USD 0,73juta)

Jambi Bungo (Sinar Mas Group) PT. Golden Energy Mines Tbk 99.99% ; PT. Sinar Mas Cakrawala 0.01%

IUP: Nan Riang

(USD 0,72juta) Jambi Batanghari

IUP: Tanjung Batang Asam (USD 0,71juta)

Jambi Bungo

IUP: Gerbang Mitra

(USD 0,69juta) Kalimantan Timur Kutai Kartanegara IUP: Lamindo

Intermultikon (USD 0,68juta)

(29)

29

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

IUP: Bara Prima

Pratama (0,67juta) Riau Indragiri Hilir IUP: Aman Toebillah Putra (USD 0,67juta) Sumatra Selatan Lahat IUP: Sinamarinda Lintas Nusan tara (USD 0,66juta) Sumatra Barat Dharmasraya IUP: Belengkong Mineral Resources (USD 0,65juta) Kalimantan Timur Paser IUP: Gunung Persada Mulia (USD 0,64juta) Kalimantan Selatan Tapin IUP: Makmur Bersama (USD 0,63juta) Kalimantan Selatan Banjar IUP: Usaha Baratama Jesindo (USD 0,61juta) Kalimantan

Selatan Tanah Bumbu IUP: Tiara Graha

Sejati (USD 0,60juta)

Kalimantan

Timur Kutai Kartanegara IUP: Unit Desa

Karya Lestari (USD 0,60juta)

Kalimantan Selatan

Tapin

IUP: Kaltim Global

(USD 0,58juta) Bengkulu, Sumatra Selatan

Bengkulu Utara, Musi Banyuasin

IUP: Unit Desa Penerus Baru (USD 0,57juta)

Kalimantan

Selatan Tapin

IUP: Pribumi Citra Megah Utama (USD 0,56juta)

Kalimantan

Selatan Tanah Laut

IUP : Mitra Bumi Sejahtera (USD 0,55juta) Kalimantan Selatan Tanah Laut IUP: Satria Mahkota Gotek (USD 0,55juta) Kalimantan Timur Paser

IUP : Bumi Merapi Energy (USD 0,54juta)

(30)

30

Unit Produksi dan Royalti Tahun 2011

Propinsi Kabupaten Pemilik

IUP : Serongga Sumber Lestari (USD 0,52juta)

S. Kalimantan Kotabaru

IUP: Unit Desa Ikhlas Membangun (USD 0,52juta)

Kalimantan

Selatan Tapin

IUP: Manunggal Inti Artamas (USD 0,51juta)

Riau Kuantan

Sengingi

IUP : Astri Mining Resources

(USD0,63juta tahun 2010; USD 0,47juta tahun 2011)

S. Kalimantan Tanah Bumbu Astri Group

IUP : Moriss (USD0,59juta (2010); USD0 (2011)) E. Kalimantan Kutai Kartanegara IUP : Anugrah Sukses Gemilang (USD0,54juta tahun 2010; USD 0,48juta tahun 2011)

S. Kalimantan Tanah Bumbu

Sumber: Disusun berdasarkan data pembayaran royalti tahun 2010 dan 2011 Ditjen

Minerba, dan Indonesian Coal Book 2012/2013.

Untuk melengkapi informasi pemilik pada tabel di di atas, pelaporan EITI tahap kedua

akan meminta perusahaan mineral dan batubara untuk mengisi pemilik saham yang

berlaku per tanggal 31 Desember 2011.

V.

Metode rekonsiliasi dan batas bawah yang akan ditelusuri

Perpres Nomor 26 Tahun 2010 Pasal 8 menyebutkan tentang penunjukan rekonsiliator

untuk memperbandingkan laporan penerimaan yang diterima oleh Pemerintah dengan

laporan yang dibayarkan oleh perusahaan/unit produksi.

Rekonsiliator akan memperbandingkan laporan dari kedua pihak. Jika ditemukan

perbedaan, maka akan dilakukan pencarian bukti-bukti hingga penyebab perbedaan

dapat diketahui. Jika perbedaan masih ada tetapi penyebab perbedaan tidak ditemukan,

maka dapat dilakukan audit terbatas, atau proses selesai sampai pada angka perbedaan

tersebut. Namun demikian, audit terbatas akan diupayakan seminimal mungkin.

Batas bawah yang perlu ditelusuri harus ditetapkan oleh Tim Pelaksana Transparansi.

Batas bawah ditetapkan dengan mempertimbangkan jumlah angka yang berbeda,

(31)

31

tingkat kerumitan dokumen, dan waktu rekonsiliasi. Untuk itu, diperlukan pembahasan

oleh tim setelah tabel perbandingan diperoleh pada tahap pertama.

VI. Daerah yang akan masuk dalam pelaporan kedua

Laporan kedua EITI Indonesia akan memuat laporan dari satu atau dua daerah. Untuk

itu perlu ditetapkan daerah yang dianggap cukup memenuhi kriteria mewakili

penerimaan negara dan daerah, komoditas, dan dianggap telah memiliki kesiapan

(readiness) untuk keberhasilan laporan EITI tahap kedua ini.

Terdapat dua level daerah yang mungkin dimasukkan dalam pelaporan kedua ini, yaitu

tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota.

Hasil rapat Tim Pelaksana tanggal 31 Januari 2013, meminta kepada Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan untuk memberikan saran dan masukan nama daerah yang akan

melapor.

Surat dari Dirjen Perimbangan Keuangan Nomor S-117/PK/2013, tanggal 26 Februari

2013 mengajukan daerah sebagaimana tabel di bawah ini.

Tabel 13

Daftar Usulan Daerah Penghasil dalam Pelaporan EITI Tahap II

No DAERAH PENGHASIL KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA (KKKS)

MINYAK BUMI GAS BUMI

1 PROV. KALIMANTAN

TIMUR CHEVRON INDONESIA (CICO) CHEVRON INDONESIA (CICO) TOTAL E&P INDONESIE TOTAL E&P INDONESIE

INPEX INPEX

JOA TOTAL TENGAH

2 KAB. BENGKALIS, RIAU BOBP. BUMI SIAK PUSAKO

CPI

KONDUR PETROLEUM

3 KAB. MUARA ENIM,

SUMSEL PT. PERTAMINA EP (UBEP BENAKAT) PERTAMINA EP (LEKOM MARAS) PT. PERTAMINA EP (KSO TECHWIN) PERTAMINA EP (ex. SUMBAGSEL)

PT. PERTAMINA EP JOBP-GOLDEN SPIKE

GERARDO PUTRA MANDIRI MEDCO LEMATANG PSC JOBP. GOLDEN SPIKE IND. LTD MEDCO E&P PSC

UBEP. LIMAU

RETCO PRIMA ENERGY

MEDCO E&P LEMATANG

EASCO RADEKA SOKARAJA

MEDCO S&C SUM.

UBEP. ADERA

PT. PERTAMINA EP. (KSO PRISMA KP

(32)

32

No Daerah Perusahaan Pemegang Ijin Pengusahaan Jenis

1 Kab. Banjar, Kalsel PD. Baramarta PKP2B

PT. Bangun Banua Persada K PKP2B

PT. Sumber Kurnia Buana PKP2B

PT. Tanjung Alam Jaya PKP2B

PT. Kadya Caraka Mulia PKP2B

PT. Baratama KP

PT. Gunung Sambung KP

PT. Makmur Bersama KP

2 Kab. Tabalong, Kalsel PT. Adaro Indonesia PKP2B 3 Kab. Muara Enim,

Sumsel PT. Bukit Asam PT. Manambang Muara Enim KP KP 4 Kab. Kutai Kartanegara,

Kaltim PT. Multi Harapan Utama PT. Tanito Harum PKP2B PKP2B PT. Gunung Bayan Pratama Coal PKP2B PT. Lanna Harita Indonesia PKP2B PT. Mahakam Sumber Jaya (G.III) PKP2B

PT. Insani Bara Perkasa PKP2B

PT. Singlurus Pratama PKP2B

PT. Santan Batubara PKP2B

PT. Kartika Selabumi Mining PKP2B PT. Anugrah Bara Kaltim/Multi Sarana Avindo KP

PT. Tuah Bumi Etam KP

PT. Tias Patriot Sejahtera KP

PT. Transisi Satu Nama KP

PT. Tiara Graha Sejati KP

PT. Sanga Coal Indonesia/Alhasanie KP

PT. Sinar Kumala Naga KP

PT. Alam Jaya Bara Pratama/Astaminindo KP

PT. Permata Hitam Prima KP

PT. Bukit Baiduri Energi KP

PT. Kaltim Batumanunggal KP

PT. Indomining KP

PT. Jembayan Muarabara KP

PT. Kayan Putra Utama Coal KP

PT. Adimitra Baratama Nusantara KP

PT. Kemilau Rindang Abadi KP

PT. Bina Mitra Sumber Arta KP

PT. Kitadin KP

PT. Lembu Swana Perkasa KP

PT. Mega Prima Persada KP

PT. Bukit Menjangan Lestari KP

PT. Gema Rahmi Persada KP

PT. Borneo Emas Hitam KP

PT. Kutai Bara Abadi KP

(33)

33

Tim Pelaksana mempertimbangkan masukan dari Direktorat Jenderal Perimbangan

Keuangan tersebut. Dan dalam rapat tanggal 14 Maret 2013 diputuskan bahwa

Pemerintah Daerah yang akan melapor pada pelaporan EITI Indonesia tahap kedua

adalah Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

VII. Penutup

Catatan ruang lingkup ini telah dibahas dalam rapat Tim Pelaksana tanggal 2 Agustus

2012, 31 Januari 2013, 14 Maret 2013, dan ditetapkan terakhir pada rapat Tim

Pelaksana tanggal 28 Maret 2013. Catatan ruang lingkup ini menjadi dasar untuk

pelaporan EITI Indonesia tahap kedua yaitu untuk tahun 2010 dan 2011.

Formulir pelaporan yang dimuat dalam lampiran juga telah dibahas dalam rapat-rapat

tersebut di atas. Dan penetapan bahwa entitas pelapor mulai mengisi telah diputuskan

dalam rapat Tim Pelaksana tanggal 16 Juli 2013.

Referensi

Dokumen terkait