• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGETAHUAN PENGELOLAAN KEUANGAN

DAERAH, PERSONAL BACKGROUND, DAN KOMITMEN TERHADAP

KEMAMPUAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DALAM

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH

(Studi pada SKPD di Pemerintahan Daerah Kabupaten

Klungkung)

1

Putu Anisa Septi Asri Pratiwi,

1

Lucy Sri Musmini,

2

Dr. Edy Sujana

Jurusan Akuntansi Program S1

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: {anisapratiwi290@yahoo.com,

musmini@yahoo.co.id,ediesujana_bali@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi para pegawai bagian akuntansi dan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Klungkung mengenai pengaruh pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, personal background, komitmen terhadap kemampuan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Klungkung. Penelitian ini dilakukan pada SKPD Pemerintah Kabupaten Klungkung.Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Sampel penelitian ini sejumlah 82 pegawai pada 12 dinas di Pemerintah Kabupaten Klungkung. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya dengan menggunakan skala likert. Selanjutnya untuk pengujian data dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan pengujian hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis) dengan menggunakan program SPSS 19.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang positif secara parsial antara Pengetahuan pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kemampuan Satuan kerja Perangkat Daerah dalam Penyusunan Laporan keuangan Daerah Kabupaten Klungkung. (2) Terdapat pengaruh yang positif secara parsial antara Personal background terhadap Kemampuan Satuan kerja Perangkat Daerah dalam Penyusunan Laporan keuangan Daerah Kabupaten Klungkung. (3) Terdapat pengaruh yang positif secara parsial antara Komitmen terhadap Kemampuan Satuan kerja Perangkat Daerah dalam Penyusunan Laporan keuangan Daerah Kabupaten Klungkung. (4) Terdapat pengaruh yang positif secara simultan Pengetahuan pengelolaan Keuangan Daerah, Personal background, dan komitmen terhadap Kemampuan Satuan kerja Perangkat Daerah dalam Penyusunan Laporan keuangan Daerah Kabupaten Klungkung.

Kata kunci: Pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, personal background,

komitmen, dan kemampuan SKPD dalam penyusunan laporan keuangan

Abstract

This study was aimed at probing the perception of workers in accounting and finance division in the region workforce unit (SKPD) of Klungkung regency about the effect of the region financial management knowledge, personal background, and commitment on the ability of the Region Workforce Unit (SKPD) of Klungkung regency. The study used purposive sampling technique. The sample consisted of 82 workers in 12 offices in Klungkung regency government. The data were collected by distributing questionnaire by giving a set of written questions or statements to the respondents to be answered by using Likert scale. The data were analyzed by using validity test, reliability test and

(2)

hypothesis test. The data analysis used multiple regression analysis technique in SPSS 19.0 for Windows program.

The results showed that (1) thee was a positive and partial effect of the region financial management knowledge on the ability of the region workforce unit in writing Klungkung regency financial report, (2) there was a positive and partial effect of personal background on the ability of the region workforce unit in writing Klungkung regency financial report, (3) there was a positive and partial effect of commitment on the ability of the region worforce unit in writing Klungkung regency financial report, and (4) there was a positive and simultaneous effect of the region financial management knowledge , personal background, and commitment on the ability of the region workforce unit in writing Klungkung regency region financial report.

Keywords: region financial management knowledge, personal background, commitment,

and ability of the region workforce unit (SKPD) in writing a financial report

Pendahuluan

Pemerintah Indonesia dan seluruh lapisan masyarakat telah memperjuangkan suatu reformasi, yang membawa sebuah perubahan yang bersifat signifikan dan fundamental dalam mekanisme penyelenggaraan pemerintah yaitu sejak diberlakukannya otonomi daerah secara efektif. Aidil (2010:1) menyatakan bahwa otonomi daerah merupakan hak wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dengan diterapkannya otonomi daerah, pemerintah daerah dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat, dengan memberikan informasi keuangan yang transparan dan akuntabel. Bentuk pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yatu Gubernur/Bupati/Walikota wajib untuk menyampaikan laporan keuangan kepada DPRD dan masyarakat umum setelah laporan keuangan tersebut diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Laporan keuangan yang disampaikan meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Berdasarkan Pasal 1 PP 58 Tahun 2005, Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan anggaran, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan penatausahaan anggaran, pelaporan anggaran, pertanggungjawaban dan pengawasan. Dengan demikian, pemerintah daerah baik pemerintah daerah propinsi maupun kabupaten/kota harus melakukan pengelolaan keuangan yang menjadi haknya berdasarkan perundang-undangan. Untuk dapat mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel maka pemerintah perlu untuk menetapkan peraturan pelaksanaan dari undang-undang keuangan yang telah ada sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam mengelola keuangannya.

Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Sebagai tindak lanjut dari PP No. 58 tahun 2005, Kementerian Dalam Negeri yang membawahi pemerintah daerah menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Adanya perubahan peraturan tersebut menunjukkan bahwa upaya pemerintah terkait dengan pengelolaan keuangan telah dilaksanakan dengan baik. Akan tetapi, upaya perbaikan tersebut tampaknya belum dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah daerah, karena pengetahuan

(3)

terhadap pengelolaan keuangan daerah dianggap masih kurang.

Seperti yang dipaparkan oleh Aidil (2010:5) bahwa ada fenomena yang terjadi dalam penyusunan laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah yaitu penyusunan Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang disusun tidak sepenuhnya mendalami dan mengerti akuntansi, karena tidak memiliki disiplin ilmu dan bukan berasal dari pendidikan akuntansi, sehingga akan menyulitkan PPK. SKPD untuk menyusun laporan keuangan yang bersesuaian dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 2007 dan Standar Akuntansi Pemerintahan. Hal ini berkaitan dengan personal background.

Personal background dapat didefinisikan sebagai latar belakang dari sumber daya manusia yang meliputi jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, jenjang pendidikan dan pengalaman Sitorus (2009:1).

Selain latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan bidangnya, Aidil (2010:7) juga memaparkan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah belum sepenuhnya dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007. Penyelesaian pelaporan yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan diduga karena belum adanya komitmen dari Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK.SKPD) untuk memahami dan memperbaharui penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.

Sehingga tanpa adanya komitmen maka untuk melakukan penyusunan laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 dan Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut tidak akan tercapai.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Azhar (2007), Aidil (2010), Rizal Iskandar Batubara (2008), Andi Haposan Sitorus (2009) mengacu pada penelitian tersebut, penelitian ini akan mengkaji kembali tentang pengaruh pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, personal background, dan komitmen terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam

penyusunan laporan keuangan daerah Kabupaten Klungkung.

Pada pemerintahan Kabupaten Klungkung berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) selama 7 tahun terakhir yaitu dari tahun 2006 sampai 2012 mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP). (Arens, Alvin A. dkk, 2006) memaparkan bahwa opini wajar dengan pengecualian diberikan oleh auditor jika auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan yang disajikan wajar kecuali pos tertentu (karena ada pembatasan lingkup audit atau tidak ditaatinya PABU), padahal opini yang diharapkan oleh Pemerintahan Kabupaten Klungkung yaitu Opini Wajar Tanpa Pengecualian. Dengan adanya kasus tersebut pemerintah Kabupaten Klungkung perlu mengkaji kembali tentang pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, personal background, dan komitmen pada pemerintahan daerah Kabupaten Klungkung.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh pengetahuan pengelolaan keuangan daerah terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah Kabupaten Klungkung. Berdasarkan Permendagri 59 Tahun 2007 menyatakan bahwa pengelolaan keuangan daerah sebagai keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan anggaran, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan penatausahaan anggaran, pelaporan anggaran, pertanggungjawaban dan pengawasan.

Berdasarkan definisi tersebut, setiap SKPD di kabupaten Klungkung harus memiliki pengetahuan tentang pengelolaan keuangan daerah agar dalam menjalankan fungsinya dapat berjalan secara maksimal dalam proses penyusunan laporan keuangan daerah. Karena pengetahuan merupakan sumber daya yang penting bagi suatu organisasi agar suatu organisasi dapat berjalan secara maksimal (Conner dan Prahalad (1996) dan Grnt dalam Griffith et al. (1999) dalam Sitorus (2009:3)). Berdasarkan konsep yang diperoleh dalam

(4)

penelitian sebelumnya,hipotesis pertama yang diajukan adalah :

H1: Pengetahuan pengelolaan

keuangan daerah berpengaruh terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah.

Kedua, pengaruh personal background terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah Kabupaten Klungkung. Seperti teori yang dikemukaan oleh Sitorus (2009) menyebutkan bahwa personal background merupakan latar belakang dari sumber daya manusia yang meliputi jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, jenjang pendidikan dan pengalaman. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Haposan Sitorus (2009), yang menunjukkan bahwa personal background berpengaruh positif terhadap peran inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah (Y). Berdasarkan teori dan bukti empiris yang diperoleh dari penelitian sebelumnya maka hipotesis kedua yaitu:

H2: Personal background

berpengaruh terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah.

Ketiga, pengaruh komitmen terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah Kabupaten Klungkung. Menurut Simanjuntak (2005: 1) dalam (Aidil,2010:12), Komitmen adalah kesanggupan untuk bertanggungjawab terhadap hal-hal yang dipercayakan kepada seseorang. Definisi yang berbeda juga dipaparkan oleh Robin (1996) dan Yunita (2004: 44) dalam Aidil (2009: 12) yang mendefinisikan komitmen organisasi sebagai derajat sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuannya, dan berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Sehingga berdasarkan konsep yang dipaparkan alam penelitian terdahulu maka dapat diambil hipotesis yaitu:

H3: Komitmen berpengaruh terhadap

kemampuan satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah.

Keempat, pengaruh pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, personal background serta komitmen terhadap Kemampuan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam Penyusunan Laporan Keuangan Daerah. Pengetahuan tentang pengelolaan keuangan daerah merupakan hal dasar yang harus dimiliki oleh pegawai bagian akuntansi di setiap SKPD agar dapat menjalankan fungsinya dalam penyusunan laporan keuangan daerah dengan maksimal. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukaan oleh Conner dan Prahalad (1996) dan Grnt dalam Griffith et al. (1999) dalam Sitorus (2009:3) menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan sumber daya yang penting bagi suatu organisasi.

Pengetahuan pengelolaan keuangan daerah juga harus didukung dengan personal background yang baik dari setiap pegawai bagian akuntansi, dimana dalam penelitan ini personal background diukur dari latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja dari maing-masing pegawai. Selain personal background, komitmen juga memiliki pengaruh dalam proses penyusunan laporan keuangan daerah, karena seseorang dikatakan mempunyai komitmen organisasi apabila percaya dan menerima tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi rela berusaha mencapai tujuan organisasi memiliki kemauan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi (Aidil,2010). Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diambil hipotesis keempat yaitu:

H4: Pengetahuan pengelolaan

keuangan daerah, personal background serta komitmen secara bersama-sama berpegaruh terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah

Metode

Penelitian ini mengambil lokasi di pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung yaitu pada salah satu unsur pelaksanaan pemerintah daerah yang berupa Dinas-Dinas. Penelitian terkait dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daerah

(5)

dalam penyusunan laporan keuangan daerah, dengan pegawai bagian keuangan dan penatausahaan keuangan pada Dinas-Dinas yang merupakan satuan kerja perangkat daerah di Kabupaten Klungkung, sebagai subjek penelitian. Sedangkan yang menjadi objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan SKPD dalam penyusunan laporan keuangan daerah Kabupaten Klungkung yaitu: pengetahuan tentang pengelolaan keuangan daerah, personal background dan komitmen. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Teknik pengumpulan data berupa angket/kuesioner. Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer yang berasal dari kuesioner.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di 12 Dinas Kabupaten Klungkung. Sedangkan sampel yang digunakan secara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008:81). Kriteria dari sampel yang digunakan adalah (1) pegawai bagian akuntansi dan keuangan di setiap dinas, (2) pendidikan terakhir minimal SMA dan (3) telah bekerja minimal 1 tahun. Dengan teknik tersebut makan didapatkan jumlah sampel sebanyak 82 orang.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner ke setiap dinas. Kuesioner yang disebar terdiri dari 4 variabel yaitu pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, personal background, komitmen dan kemampuan SKPD dalam penyusunan laporan keuangan daerah dengan total 27 pertanyaan dan menggunakan skala likert 1-5 sebagai pengukuran nilai kuesioner yang disebar.

Analisis data yang digunakan adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis menggunakan uji regresi regresi linier berganda, uji parsial (uji t), uji koefesien determinasi (R2), dan uji simultan

(uji F)

Hasil dan Pembahasan

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jumlah kuesioner yang disebar

sebanyak 82 eksemplar, dari 82 kuesioner yang disebar, terdapat 3 kuesioner yang tidak kembali, sehingga jumlah kuesioner yang dapat digunakan dan diolah lebih lanjut adalah sebanyak 79 kuesioner.

Responden yang bekerja di 12 dinas di Kabupaten Klungkung diantaranya berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46 orang atau sebesar (56,1%) dan responden yang berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 36 orang atau (43,9%). Sementara responden yang memiliki pendidikan terakhir pada jenjang SMA adalah sebanyak 30 orang atau (36,6%), D3 sebanyak 7 orang atau (8,5%), S1 sebanyak 40 orang atau (48,8%), dan 5 orang (6,1%) memiliki pendidikan terakhir S2. Selain itu, responden yang bekerja selama kisaran waktu 1-5 tahun yaitu sebanyak 16 orang atau (19,5%) dan sebanyak 66 orang (80,5%) sudah bekerja di atas 5 tahun. Sehingga keseluruhan responden dalam penelitian ini berjumlah 82 orang.

Dalam uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item-item pertanyaan dengan total nilai setiap variabel dengan metode “Pearson Correlation”. Pada penelitian ini sampel berjumlah 79 orang dengan nilai r tabel nya sebesar 0,2227.Seluruh item pertanyaan sebanyak 27 pernyataan dinyatakan valid dengan nilai r hitung lebih besar dari r table. Sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan uji statistik Cronbach Alpha dengan bantuan software SPSS 19, dimana suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Nilai Cronbach’s Alpha untuk setiap variabel yaitu 0,932 untuk variabel pengetahuan pengelolaan keuangan daerah (X1), 0,960 untuk variabel personal

background (X2), 0,891 untuk variabel komitmen (X3), dan 0,904 untuk variabel

kemampuan SKPD dalam penyusunan laporan keuangan daerah (Y). Jadi keempat variabel penelitian ini dinyatakan valid karena memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,70.

Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Hasil uji Normalitas data lebih besar dari 0,05 yaitu 0,285 untuk variable (X1), 0,349 untuk variabel (X2),

(6)

0,352 untuk variabel (X3), dan 0,303 untuk

variabel (Y). Nilai tersebut menunjukkan bahwa semua data terdistribusi secara normal.

Hasil uji multikolinearitas ketiga variabel yaitu pengetahuan pengelolaan keuangan daerah (X1), personal background (X2), dan komitmen (X3) dapat terlihat dari nilai VIF masing-masing variabel yang kurang dari 10 yaitu 2,147 untuk variabel pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, 2,811 untuk variabel personal background, dan 2,730 untuk variabel komitmen sedangkan nilai tolerance untuk masing-msing variabel lebih besar dari 0,1 yaitu 0,466 untuk variabel pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, 0,356 untuk variabel personal background dan 0,366 untuk variabel komimen,sehingga ketiga variabel dinyatakan bebas multikolinieritas.

Untuk uji heteroskedastisitas terlihat dari scatterplot yang menunjukkan tidak

adanya pola yang jelas dan terdapat titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dalam model regresi yang diteliti tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 1. Scatterplot

Pengujian selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan uji t dan uji F. Hasil

pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel

1. dan table 2.

Tabel 1. Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.053 1.207 -.044 .965 Pengelolan_Keuangan .150 .067 .217 2.236 .028 Personal_Background .124 .041 .333 3.007 .004 Komitmen .309 .095 .356 3.257 .002

a. Dependent Variable: Kemampuan_Penyusunan_LK Sumber: Data primer diolah, 2014

Tabel 2. Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 491.150 3 163.717 51.256 .000a Residual 239.559 75 3.194 Total 730.709 78

a. Predictors: (Constant), Komitmen, Pengelolan_Keuangan, Personal_Background b. Dependent Variable: Kemampuan_Penyusunan_LK

(7)

Berdasarkan table 1. diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Y = -0,053 + 0,150 X1 + 0,124 X2 +

0,309 X3 + ε

Nilai koefisien dari masing-masing variabel independen bernilai positif yang memberikan gambaran bahwa terdapat hubungan yang postif dari variabel pengetahuan pengelolaan keuangan daerah (X1) , personal background (X2),

komitmen (X3) terhadap kemampuan SKPD

dalam penyusunan laporan keuangan daerah(Y). Variabel pengetahuan pengelolaan keuangan daerah memiliki t hitung sebesar 2,236 dan nilai probabilitas yaitu 0,028 < 0,05, yang berarti terdapat pengaruh positif terhadap variabel Y. Variabel personal background memiliki t hitung sebesar 3,007 dan nilai probabilitas yaitu 0,004 < 0,05, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif terhadap variabel Y. Variabel komitmen memiliki t hitung sebesar 3,257 dan nilai probabilitas yaitu 0,002 < 0,05, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif terhadap variabel Y.

Hasil uji pada table 2. menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 51,256 dan nilai probabilitas yaitu 0,000< 0,05. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, personal background dan komitmen secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daearah dalam penyusunan laporan keuangan daerah.

Hasil nilai koefisien determinasi (R2) untuk ketiga variabel independen terhadap variabel dependen menunjukkan nilai adjusted R square sebesar 0,659 yang mengandung arti bahwa kemampuan SKPD dalam penyusunan laporan keuangan dipengaruhi oleh pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, personal background dan komitmen sebesar 65,9%. Sedangkan sisanya 34,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,820a ,672 ,659 1,787

a. Predictors: (Constant), Komitmen, Pengelolaan Keuangan, Personal Background b. Dependent Variable: Kemampuan Penyusunan Laporan keuangan

Sumber : data primer diolah, 2014

Pengaruh pengetahuan pengelolaan keuangan daerah terhadap Kemampuan SKPD dalam penyusunan laporan keuangan daerah

Berdasarkan tabel 1. menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan pengelolaan keuangan daerah (X1) memiliki t hitung sebesar 2,236 dan nilai probabilitas yaitu 0,028 < 0,05. Karena hasil t hitung lebih besar dari t table yaitu 1,917 atau 2,236 > 1,917 maka hasil penelitian ini berpengaruh positif. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima.

Berpengaruh positif disini artinya semakin individu mendalami tentang pengetahuan pengelolaan keuangan daerah maka setiap satuan kerja perangkat daerah akan lebih mampu untuk dapat menyusun laporan keuangan daerah di Kabupaten Klungkung

Seperti teori yang dikemukakan oleh Conner dan Prahalad (1996) dan Grnt dalam Griffith et al. (1999) dalam Sitorus (2009:3) menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan sumber daya yang penting bagi tiap individu di suatu organisasi karena pengetahuan memegang peranan penting

(8)

agar suatu organisasi dapat berjalan secara maksimal.

Pengetahuan yang tinggi akan dapat membantu seseorang dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi sesuai dengan pekerjaan yang digelutinya termasuk dalam pengelolaan keuangan. Sehubungan dengan pengelolaan keuangan daerah Permendagri No. 59 Tahun 2007 mendefinisikan pengelolaan keuangan sebagai keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah.

Untuk keberhasilan pelaksanaan Permendagri, maka setiap pemerintah daerah harus melakukan pembenahan diri baik dalam sumber daya manusia (SDM) maupun dalam hal lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tersebut termasuk pengetahuan tentang pengelolaan keuangan daerah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tingginya pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, maka semakin baik pula kemampuan satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Pengaruh personal background terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah.

Hasil dari penelitian membuktikan bahwa bahwa personal background (X2)memiliki thitung sebesar 3,007 dan nilai probabilitas yaitu 0,004 < 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel ini (X2)

berpengaruh positif terhadap kemampuan penyusunan laporan keuangan daerah.

Seperti yang dikatakan Sitorus (2009:1) yang menyatakan bahwa personal background merupakan latar belakang dari sumber daya manusia yang meliputi jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, jenjang pendidikan dan pengalaman, dimana manusia sebagai sumber daya manusia keberadaanya sangat penting dalam organisasi karena sumber daya manusia menunjang organisasi melalui karya, kreativitas, dorongannya dan peran

nyata seperti yang dapat disaksikan dalam setiap organisasi.

Sumber daya manusia diukur berdasarkan latar belakang pendidikan yang diperoleh pegawai. Selain latar belakang pendidikan, pengalaman kerja juga sangat penting dalam setiap pekerjaan termasuk dalam penyusunan laporan keuangan setiap daerah. Karena setiap pengalaman yang diperoleh seseorang akan membantunya memberikan keterampilan dan pengetahuan khusus sesuai dengan pekerjaan yang digelutinya. Seseorang yang melakukan jenis pekerjaan tertentu secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang cukup lama akan menjadikan dirinya cukup terampil dalam pekerjaan tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika seseorang memiliki personal background yang baik yang dilihat dari latar belakang pendidikan dan pengalaman kerjanya maka akan baik pula kemampuan dari pegawai SKPD dalam proses penyusunan laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andi Haposan Sitorus (2009).

Pengaruh komitmen terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah.

Berdasarkan tabel 1. menunjukkan bahwa komitmen memiliki t hitung sebesar 3,257 dan nilai probabilitas yaitu 0,002 < 0,05. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aidil (2010), yang menunjukkan bahwa komitmen tidak berpengaruh terhadap kemampuan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.

Komitmen dari masing-masing pegawai sangat diperlukan untuk dapat mencapai tujuan dari setiap organisasi. Komitmen merupakan salah satu faktor yang menentukan dimana seseorang itu bekerja di suatu organisasi. Dengan adanya dorongan dari diri sendiri maka akan lebih meningkatkan individu tersebut dalam bekerja dan mampu untuk menyusun laporan keuangan daerah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Dengan komitmen yang kuat akan memungkinkan

(9)

seseorang bisa mengeluarkan sumber daya fisik, mental, dan spiritual tambahan yang bisa diperoleh, sebaliknya tanpa komitmen maka pekerjaan-pekerjaan besar akan sulit dilaksanakan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aidil (2010) yang menunjukkan bahwa komitmen tidak berpengaruh terhadap kemampuan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah

Pengaruh pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, personal background serta komitmen secara bersama-sama berpegaruh terhadap kemampuan satuan kerja perangkat daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah

Hasil uji F terhadap dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat menunjukkan nilai F hitung sebesar 51,256 dan nilai probabilitas 0,000.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, personal background dan komitmen secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kemampuan SKPD dalam penyusunan laporan keuangan daerah Kabupaten Klungkung.

Ini artinya bahwa, dengan tingginya pengetahuan pengelolaan keuangan daerah maka akan menunjukkan bahwa setiap aparat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut mampu untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan peraturan pemerintahan No 24 tahun 2005.

Baiknya pengetahuan pengelolaan keuangan daerah juga didukung dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidangnya dan pengalaman kerja yang cukup. Latar belakang pendidikan seseorang merupakan hal yang sangat penting untuk pencapaian tujuan dari organisasi. Jika seseorang itu ditempatkan di bidang yang tidak dipahaminya, maka hasil kerjanya tidak akan maksimal.

Adanya komitmen yang kuat dari aparat pemerintah untuk melakukan perubahan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan akan membantu dalam proses penyusunan laporan keuangan daerah. Tanpa adanya komitmen setiap pekerjaan juga tidak akan dapat

diselesaikan secara maksimal. Komitmen dipandang sebagai keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap keberhasilan penerapan peraturan.

Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan dalam pembahasan, dapat disimpulkan bahwa (1) Terdapat pengaruh yang positif antara Pengetahuan pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kemampuan SKPD dalam Penyusunan Laporan keuangan Daerah Kabupaten Klungkung,(2) Terdapat pengaruh yang positif antara Personal background terhadap Kemampuan SKPD dalam Penyusunan Laporan keuangan Daerah Kabupaten Klungkung, (3) Terdapat pengaruh yang positif antara Komitmen terhadap Kemampuan SKPD dalam Penyusunan Laporan keuangan Daerah Kabupaten Klungkung, (4) Terdapat pengaruh yang positif secara simultan Pengetahuan pengelolaan Keuangan Daerah, Personal background, dan komitmen terhadap Kemampuan Satuan kerja Perangkat Daerah dalam Penyusunan Laporan keuangan Daerah Kabupaten Klungkung.

Saran-saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian serta untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya yaitu: (1) Penelitian selanjutnya dapat memperluas area survey atu diluar Kabupaten Klungkung. (2) Bagi Pemerintahan Kabupaten Klungkung agar lebih meningkatkan mengenai pengetahuan pengelolaan keuangan daerah, dan memiliki personal background yang baik serta memiliki komitmen yang kuat, sehingga dapat meningkatkan kemampuan para aparat di Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam penyusunan laporan keuangan daerah dan (3) Penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai variabel-variabel lain yang mempengaruhi kemampuan SKPD dalam pnyusunan laporan keuangan daerah

Daftar Pustaka

Aidil, 2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Penyusunan Laporan Keuangan

(10)

Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Tebing Tinggi)”, Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Azhar. 2007. “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Permendagri nomor 13 tahun 2006 pada Pemerintahan Kota Banda Aceh, Tesis,Universitas Sumatera Utara, Medan

Batubara, Rizal Iskandar. 2008. Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, Dan Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris Pada Bawasko Medan), Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan

Pemerintah RI, 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006.Jakarta : Departemen Komunikasi dan Informatika.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.Jakarta : Departemen Komunikasi dan Informatika.

Republic Indonesia, 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Sitorus, Andi Haposan. 2009. Pengaruh Personal Background dan Pengetahuan Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Peran Auditor Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah, Studi Kasus Inspektorat Pemerintah Kabupaten Langkat.” Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV.Alfabeta.

Gambar

Gambar 1. Scatterplot

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses pembelajaran pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil belajar yaitu 74,40 karena siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran inkuiri ,siswa sudah aktif

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada siklus pertama, maka akan dilakukan tindakan pada pelaksanaan siklus II, langkah pelaksanaan masih sama seperti siklus I

demikian, pada kenyataannya banyak siswa yang tidak memiliki keterampilan berpidato dengan baik. Minat secara umum dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang

oleh orang tua saat melakukan komunikasi dengan cara bertatapan muka langsung dengan anak ketika melakukan komunikasi dan memberikan pesan kepada anak (Pusungulaa,et al.

Tingginya rasio FDR ini, di satu sisi menunjukkan pendapatan bank yang semakin besar, tetapi menyebabkan suatu bank menjadi tidak likuid dan memberikan

Uraian sejarah dakwah Muhammadiyah di atas pada dasarnya tidak bisa lepas dari semangat purifikasi, pembaharuan Islam dan telaah normatif Ahmad Dahlan, sebagai pendirinya..

Penentuan cemaran timbal dan timah dalam makanan dilakukan dengan cara menimbang 5 gram sampel buah cabe jawa dan masukkan ke dalam cawan porselen.. Ditambahkan 10 mL

Pada tahap ini, peneliti membuat perencanaan perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada siklus II, yaitu sebagai berikut. 1) Pada siklus ketiga peneliti tetap