• Tidak ada hasil yang ditemukan

POKOK BAHASAN III MAHKOTA PASAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POKOK BAHASAN III MAHKOTA PASAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

POKOK BAHASAN III MAHKOTA PASAK

TIU : Dapat menjêlaskan aspek klinis dan bbratdñs perawatan rêstorasi mahkdta pasak.

Definsi : - mahkota yang mempunyai pasak sebagai retainer yang merupakan tipe radikuler retainer untuk menambah retensi dan resistensi pada gigi (Ewing).

- mahkota tiruan yang retensi dan resistensinya menggunakan pasak mãsuk dãlãm saIurn akar (Baum, 1981).

Pasak/dowel/post: bangunan untuk menambah retensi dan resistensi mahkota yang berbentuk pasak, disebut retainer tipe radikuler (Baum,

(2)

MAHKOTA PASAK

Mahkota Pasak = dowel crown, post crown atau stift-tand (Belanda) Pokok bahasan : Mahkota Pasak

TIU : Dapat menjelaskan aspek klinis dan laboratoris perawatan restorasi mahkota pasak.

Definsi : - Mahkota yang mempunyai pasak dengan retainer berupa tipe radikuler utk menambah resistensi gigi (Ewing, 1954)

- Mahkota tiruan yang retensi dan resistensinya menggunakan pasak/ dowel/post/stift yang masuk ke dalam saluran akar (Baum, I 981).

Pasak/dowel/post/stift : adalah bangunan utk menambah retensi dan resistensi mahkota berbentuk pasak disebut retensi tipe radikuler (Baum, 1981).

INDIKASI MAHKOTA PASAK:

1. Mahkota gigi yang sudah rusak dan tidak dapat direstorasi dengan intel; Mahkota ¾. Mahkota jaket.

2. Sebagal single restoration utk memperbaiki posisi gigi yang terlalu Ekstrem. 3. Sebagal abutment GTC.

KONTRA INDIKASI:

1. Posisi gigi dgn. Gigitan tertutup. 2. Penderita dgn bad habit. 3. Gigi berakar pendek dan tipis.

4. Kesehatan umum penderita tidak balk. SYARAT:

1. Pada gigi antenor pasca perawatan saluran akar (PSA) dengan pengisian Saluran akar secara sectional pada 1/3 apikal dengan balk.

2. Pengisian akar lenkap sampai ujung akar dan harus hermitis.

3. Jaringan pendukung sehat, tidak ada resobsi tulang, sehingga akar tidak goyah, perkusi (-).

(3)

4. Tidak terdapat proses peradangan periapikal (apical pathosis, periodontitis, dan Periostitis).

5. Jaringan akar masih kuat, padat, keras, dinding saluran akar cukup tebal. 6. Posisi gigi antagonis tempat bagi inti dan mahkota tiruan.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM PEMBUATAN GIGI PASAK

1. Pengisian saluran akar

a. Diisi dengan gutta perca point.

b. Pengisian harus sempurna/hermitis sampai daerah apikal.

c. Menggunakan metode seksional yaitu pengisian saluran akar hanya 1/3 daerah apikal.

d. Tidak ada tanda-tanda apical pathosis : - granuloma - kista - overfilling - rarefaction

Bila ada tanda-tanda ini dilakukan apicoectomy seminimal mungkin tetapi bersih, supaya panjang akar gigi masih memenuhi syarat (akar tidak terlalu pendek). Jika dilakukan apcoectomy, pembuatan mahkota pasak harus menunggu Minimal satu bulan setelah operasi.

e. Jaringan pendukung sehat : - tidak ada resorbsi tulang. - tidak ada kegoyahan gigi/akar - tidak ada penodontitis periostitis. 2. Keadaan mahkota

Harus sesuai indikasinya, setelah dilakukan perawatan saluran akar (PSA), mahkota akan menjadi lemah karena sudah tidak ada suply makanan

Jaringan gigi kering gigi rapuh kekuatan gigi berkurang. 3. Keadaan oklusi

Pada keadaan oklusi posisi gigi antagonis harus menyediakan tempat bagi inti (core) dan ketebalan mahkota cukup.

Bila terdapat keadaan sbb.:

a. Tekanan gigitan kuat pada ¾ gingival permukaan palatinal gigi anterior atas. b. Fungsi yang tetlalu berat selama gerakan protrusif dan ke lateral.

(4)

d. Close bite atau edge to edge bite pada gigi anterior.

Keadaan tersebut merupakan indikasi pembuatan RICHMOND CROWN. Bentuk preparasi yang harus diperhatikan:

1. Sisa mahkota dipotong sesuai permukaan gusi sehingga akan menjadi 2 bidang yaitu bidang labial dan lingual. Bidang tersebut pada

mencegah teqadinya rotasi.

2. Dukungan pada atap (bidang labial dan lingual) untuk mencegah mahkota pasak bengkok/lepas/patah pada leher gigi.

3. Permukaan pasak oval arah lablo

4. Konfigurasi pasak sejajar, retensinya lebih kuat daripada pasak yang berbentuk ukuran kerucut.

2. Ukuran pasak yang tebal akan mendapatkan kekakuan yang maksimum penampang lebih luas sehingga kontal lebih luas.

3. Pasak yang lebih panjang akan mendapatkan retensi lebih tahan terhadap daya gigit.

4. Konfirmasi pasak sejajar, retensinya lebih kuat daripada pasak yang berbentuk ukuran kerucut.

5. Ukuran pasak yang tebal akan mendapatkan kekakuan yang maksimum penampang lebih luas sehinga konal lebih luas.

6. Pasak yang lebih panjang akan mendapatkan retensi lebih tahan terhadap daya gigit.

Close bite atau edge to edge bite pada gigi anterior.

Keadaan tersebut merupakan indikasi pembuatan RICHMOND CROWN. Bentuk preparasi yang harus diperhatikan:

Sisa mahkota dipotong sesuai permukaan gusi sehingga akan menjadi 2 bidang bidang labial dan lingual. Bidang tersebut pada/di bawah pinggiran gusi mencegah teqadinya rotasi.

Dukungan pada atap (bidang labial dan lingual) untuk mencegah mahkota pasak lepas/patah pada leher gigi.

Permukaan pasak oval arah lablo-lingual gunanya supaya pasak tidak rotasi.

Konfigurasi pasak sejajar, retensinya lebih kuat daripada pasak yang berbentuk Ukuran pasak yang tebal akan mendapatkan kekakuan yang maksimum penampang lebih luas sehingga kontal lebih luas.

lebih panjang akan mendapatkan retensi lebih tahan terhadap daya Konfirmasi pasak sejajar, retensinya lebih kuat daripada pasak yang berbentuk Ukuran pasak yang tebal akan mendapatkan kekakuan yang maksimum

sehinga konal lebih luas.

Pasak yang lebih panjang akan mendapatkan retensi lebih tahan terhadap daya Sisa mahkota dipotong sesuai permukaan gusi sehingga akan menjadi 2 bidang di bawah pinggiran gusi untuk Dukungan pada atap (bidang labial dan lingual) untuk mencegah mahkota pasak

l gunanya supaya pasak tidak rotasi.

Konfigurasi pasak sejajar, retensinya lebih kuat daripada pasak yang berbentuk Ukuran pasak yang tebal akan mendapatkan kekakuan yang maksimum lebih panjang akan mendapatkan retensi lebih tahan terhadap daya Konfirmasi pasak sejajar, retensinya lebih kuat daripada pasak yang berbentuk Ukuran pasak yang tebal akan mendapatkan kekakuan yang maksimum Pasak yang lebih panjang akan mendapatkan retensi lebih tahan terhadap daya

(5)

PASAK : Ada 2 macam berdasarkan pembuatannya

1. Pasak individual (dibuat sesuai bentuk saluran akar) 2. Pasak siap pakal (buatan pabrik)

Macam-macam pasak (Weine, 1976)

1. ENDOPOST : terbuat dan campuran logam mulia, ukuran sesua standar alat-alat endodontik No. 70 — 140.

2. ENDOWEL : terbuat dan plastik (pasak plastik), ukuran sesuai standar alat edodontik No. 80 140.

3. PARAPOST : Terbuat dan plastik ukuran tidak sesual standar edodontik. Khusus utk ini digunakan instrumen putar, jarang digunakan karena berbahaya.

PASAK SlAP PAKAI:

1. Parapost system (Whaladent dowel) 2. Oburation Screw (Union Broach) 2. Radix Anchor (Star Dental)

MACAM-MACAM MAHKOTA PASAK/DOWEL CROWN/POST CROWN. 1. DAVIS CROWN

Adalah mahkota pasak yang seluruhnya terbuat dari porselin dengan dowel terbuat dan silver.

Ada 2 tipe : a. Ground in type

Dibuat bila kerusakan gigi belum terdapat di bawah permukaan gingiva.

b. Cast base type

Dipakai pada kasus dengan kerusakan mahkota terjadi di bawah attach gingiva.

2. RICHMOND CROWN

Adalah mahkota pasak yang dibuat pada kasus yang memerlukan kekuatan yang besar.

(6)

3. PORCELAIN JACKET CROWN DENGAN DOWEL LOGAM

Indikasi : Untuk gigi anterior pasca PSA dgn keadaan sebagian mahkota klinis masih utuh, tetapi sudah tidak cukup kuat utk menahan tekanan pengunyahan, sehingga perlu ditambah pasak dan logam. Misal : Custom dowel core.

4. ACRYLIC CROWN DENGAN DOWEL

Indikasi : Untuk restorasi gigi anterior dengan keadaan berjejal terhadap gigi tetangganya (crowded) sehingga sukar utk menentukan lebar mesio-distal gigi yang akan di restorasi. Mahkota dibuat dan resin akrllik dan ditambah bangunan pasak logam.

PASAK/POST/DOWEL/STIFT

Adalah bangunan yang masuk ke dalam saluran akar yang berfungsi mendistribusikan tekanan melalui jaringan gigi yang tersisa.

CORE/INTI : Merupakan eksistensi pasak yang ada di daerah mahkota bisa berupa logam, amalgam, dengan pin retainer, resin komposit atau semen ionomer kaca.

DOWEL-CORE/IPOST-CORE/INTI PASAK:

Gunanya utk fondasi restorasi akhir dimana bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisah dengan janngan gigi.

COPING/KOPING:

Pengikat logam yang mengelilingi tepi akar gigi, gunanya untuk mencegah FERRUCE - EFFECT (fraktur akar arah vertikal).

Richmond crown ini pada baigan palatinal dibuat bangunan backing yang terbuat dari logam yang menjadi satu dengan postnya, bagian fasial dibuat faci8ng yang terbuat dari porselin

Indikasi : a. pada kasus GTC dimana keempat gigi insisivus atas hilang dan sebagai abutment gigi C kanan-kiri.

(7)

RICHMOND CROWN DENGAN DOWEL

Keterangan : A. gambar skema preparasi dan mahkotanya dipasang B. gambar preparasi

C. cor-coran

D. mahkota yang sudah disemen Bahan Referensi

RICHMOND CROWN DENGAN DOWEL

: A. gambar skema preparasi dan mahkotanya dipasang B. gambar preparasi

coran dengan jendela untuk porselin D. mahkota yang sudah disemen

: Grossman, LI, & Simonton, A.L. 1988., Endodontic Practice., 11th ed. Lea & Febiger, Philadheiphia

Hampson,L.,1973.,Textboox of Operative Dentistiy 3rd Wiliam Heinemann Medical Book,

Limited London.

Howard, W.W., & Moller, RC., 1981 ., Atlas of Operative Dentistry., 3rd The C.V. Mosby Co.,

St,Louis, Tolonto, London

Marzouk MA, & Simonton, AL, 1985., Operative Dentistry modern Theory and Practice., l

L. 1988., Endodontic Philadheiphia Hampson,L.,1973.,Textboox of Operative Dentistiy

rd, W.W., & Moller, RC., 1981 ., Atlas of The C.V. Mosby Co., MA, & Simonton, AL, 1985., Operative

(8)

lshiyaku, Euro America inc.

Sturdevant, C.M., Banton, RE., Sockwell, CL., 2001, Science of Operative Dentistry, 2 ed.,

The C.C. Mosby Co., St. Louis, Toronto, Princeton

Tylman, S.D., I 972., Theory and Practice of Crown and Ficed Partial Prosthodoitic, 6th , The

Referensi

Dokumen terkait