• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL MANAJEMEN GEDUNG /BANGUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL MANAJEMEN GEDUNG /BANGUNAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAK: 1800.998.030-033

PROPOSAL MANAJEMEN

GEDUNG /BANGUNAN

Ir. Yusrial, M.Si

Satker 648680

BALAI PENELITIAN TANAH

BALAI BESAR SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2013

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul RKTM : Rehabilitasi Gedung dan Bangunan 2. Unit Kerja : Balai Penelitian Tanah

3. Alamat Unit Kerja : Jl. Tentera Pelajar No.12 Cimanggu, Bogor

4. Sumber Dana : DIPA Satker Balai Penelitian Tanah Tahun Anggaran 2013

5. Status Kegiatan : Baru

6. Penanggungjawab :

a. Nama : Ir. Yusrial, M.Si b. Pangkat/Golongan : Pembina/IVa

c. Jabatan : Ketua Tim Pengadaan

7. Lokasi : Bogor dan Lampung

8. Agroekosistem : -

9. Tahun Mulai : 2013

10. Tahun Selesai : 2013

11. Out put Tahunan : Sarana gedung dan fasilitas perkantoran 12. Out put Akhir : Terpenuhinya sarana gedung dan bangunan

13. Biaya : Rp.654.000.000,- (Enam ratus lima puluh empat juta rupiah)

Koordinator Program Penanggungjawab RKTM

Dr. Ir. Husnain, MSc Ir. Yusrial, M.Si

NIP. 19730910 200111 2001 NIP. 19630424 199403 1 002

Mengetahui,

Kepala Balai Besar Litbang

Sumberdaya Lahan Pertanian Kepala Balai Penelitian Tanah

Dr.Ir. Muhrizal Sarwani, MSc Dr.Ir. Sri Rochayati, MSc

(3)

ii

RINGKASAN USULAN RKTM

1. Judul Proposal (RKTM) : Rehabilitasi Gedung dan Bangunan

2. Nama dan Alamat Unit Kerja : Balai Penelitian Tanah, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Jl. Tentara Pelajar 12 Cimanggu, Bogor.

3. Sifat Usulan RKTM : Baru

4. Penanggungjawab Kegiatan : Ir. Yusrial, MSi

5. Justifikasi : Tersedianya ruang/sarana gedung yang aman dan layak untuk melaksanakan aktivitas perkantoran sehari-hari merupakan hal yang perlu disediakan oleh Balai Penelitian Tanah. Karena ruang/ gedung berfungsi pula sebagai tempat berkreasi bagi pegawai fungsional maupun struktural, untuk menghasilkan karya-karya terbaik. Dengan sarana gedung yang lengkap, kokoh akan mampu memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi penggunanya. Begitu pentingnya fungsi dari sarana gedung ini maka Balai Penelitian Tanah berencana mengalokasikan dana DIPA untuk pengadaan sarana gedung baik gedung kantor, laboratorium, sarana workshop pupuk dan pembenah tanah, serta sarana penerangan dan keamanan aset. Proses pengadaannya harus melalui tim pengadaan dan dilakukan secara transparan, adil, akuntabel, efektif dan efisien.

6. Tujuan

a. Jangka Pendek :  Melaksanakan satu paket kegiatan pembuatan sarana gedung yang meliputi pembuatan bak sampah, canopy, atap pompa dan pos satpam serta penataan taman di Bogor.

 Melaksanakan satu paket kegiatan rehabilitasi gedung laboratorium yang meliputi rehab gedung laboratorium fisika, biologi dan gudang contoh, workshop pupuk dan pembenah tanah serta tempat parkir di Bogor.

 Melaksanakan satu paket kegiatan rehabilitasi instalasi listrik di KP. Taman Bogo Lampung Timur

 Melaksanakan satu paket kegiatan pemagaran dan perbaikan embung di KP. Taman Bogo Lampung Timur.

(4)

iii b. Jangka Panjang : Merehabilitasi dan memperbaiki sarana gedung/kantor untuk mengembalikan fungsinya

7. Luaran yang diharapkan

a. Jangka Pendek : Terselesaikannya kegiatan pengadaan barang/jasa berupa:

 Satu paket pembuatan bak sampah, canopy, atap pompa, pos satpam dan penataan taman di Bogor

 Satu paket rehab gedung laboratorium fisika, bologi, gudang contoh, work shop pupuk dan pembenah tanah serta tempat parkir di Bogor

 Satu paket rehabilitasi instalasi listrik di KP. Taman Bogo, lampung Timur

 Satu paket pemagaran dan perbaikan embung di KP. Taman Bogo, Lampung Timur

b. Jangka Panjang : Dapat dipertahankannya fungsi gedung dan bangunan serta pengamanan aset kantor.

8. Outcome : Terwujudnya gedung kantor dan suasana

yang nyaman sebagai tempat bekerja baik staf, management, laboratorium dan administrasi

9. Sasaran Akhir : Terwujudnya suasana tempat kerja yang nyaman untuk menunjang kinerja di Balai Penelitian Tanah

10. Lokasi Penelitian : Bogor dan Lampung 11. Jangka Waktu : Januari - Desember 2013

12. Sumber Dana : DIPA, Satker Balai Penelitian Tanah TA. 2013

(5)

iv

ABSTRAK

Gedung dan bangunan kantor yang dilengkapi dengan sarana pendukung lainnya adalah wahana tempat berkreasi bagi para pegawai untuk melahirkan ide-ide dan karya-karya hasil penelitian. Sarana gedung juga memiliki fungsi yang strategis dalam memberikan perlindungan atau rasa aman bagi para pegawai dalam menjalankan aktivitas perkantoran sehari-hari. Begitu pentingnya peranan sarana gedung, maka Balai Penelitian Tanah pada tahun 2013 akan mengalokasikan dana DIPA sebesar Rp.800.250.000,- untuk pengadaan sarana gedung dan bangunan. Dalam hal ini sarana gedung dan bangunan yang akan diadakan adalah satu paket pembuatan bak sampah, canopy, atap pompa, pos satpam dan penataan taman di Bogor, satu paket kegiatan rehabilitasi gedung laboratorium fisika, biologi, gudang contoh, workshop pupuk dan pembenah tanah serta tempat parkir di Bogor, satu paket kegiatan rehabilitasi instalasi listrik di KP. Taman Bogo Lampung Timur, satu paket kegiatan pemagaran dan perbaikan embung di KP. Taman Bogo Lampung Timur. Dengan dilengkapinya sarana gedung tersebut maka suasana tepat bekerja menjadi nyaman dan pelayanan kepada masyarakat akan dapat ditingkatkan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012, maka dipandang perlu untuk dilakukan proses pengadaan barang/jasa tersebut. Proses pengadaan harus dilakukan secara transparan dan kompetitif untuk terwujudnya sistem pengelolaan keuangan negara yang bersih, efektif dan efisien.

(6)

1 I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Gedung dan bangunan perkantoran adalah salah satu sarana yang vital dalam mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari di Balai Penelitian Tanah, karena gedung sebagai wahana tempat berlindung dan berkreasi bagi pegawai dalam menghasilkan ide-ide dan karya-karya terbaik. Akan tetapi gedung yang tidak tertata rapi dan tidak dilengkapi dengan sarana penunjang seperti bak sampah, canopy gedung, gudang contoh, meja laboratorium dan sarana pendukung lainnya, akan menciptakan suasana lingkungan kerja yang tidak kondusif dan tidak nyaman. Balai Penelitian Tanah membangun gedung laboratorium terpadu di Cimanggu, namun masih perlu penataan interior dan eksteriornya sebelum difungsikan. Oleh karena itu selain melakukan penataan dan pengelolaan dengan baik akan sarana yang sudah ada, juga harus diupayakan untuk melengkapinya dengan sarana pendukung lain yang dianggap penting.

Pengadaan sarana gedung dan bangunan pendukung lainnya akan di biayai oleh negara melaui DIPA anggaran Tahun 2013. Dalam hal ini pemanfaatan dan penggunaan uang negara untuk maksud pengadaan barang/jasa pemerintah tersebut harus dilakukan secara tranparan dan kompetitif agar dapat mewujudkan sistem pengelolaan keuangan negara yang efektif dan efisien. Untuk dapat mencapai sasaran diperlukan aturan dan ketentuan mengenai tata cara pengadaan barang/jasa pemerintah.

Dalam hal pengadaan barang/jasa pemerintah telah ditetapkan bahwa yang menjadi acuan dasar dalam proses pengadaan barang dan jasa adalah Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 dan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012. Semua pihak yang terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa harus mengedepankan aspek efisiensi, efektivitas, tranparansi, keterbukaan, keadilan dan akuntabilitas, sebagaimana prinsip-prinsip pengadaan barang/ jasa pemerintah yang tertuang dalam pasal 5 Perpres Nomor 54 Tahun 2010.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka pengguna anggaran di Balai Penelitian Tanah memandang perlu untuk mengadakan sarana gedung kantor, sarana gedung laboratorium, sarana workshop pupuk dan pembenah tanah, sarana pengaman dan melakukan penataan-penataan sarana lainnya agar dapat difungsikan secara maksimal.

1.2. Dasar pertimbangan

 Sarana gedung kantor dan sarana gedung laboratorium yang dimiliki Balai Penelitian Tanah masih terbatas belum diikuti dengan detail fungsi. Demikian juga sarana gedung workshop pupuk dan pembenah tanah sudah tidak layak pakai sehingga perlu direhab.

 Balai Penelitian Tanah telah membangun gedung perkantoran dan laboratorium terpadu di Cimanggu, namun karena masih baru diperlukan sarana pendukung yang lebih lengkap dan perlu dilakukan penataan-penataan terhadap interior dan eksteriornya sehingga dapat difungsikan sebagaimana mestinya.

(7)

2

 Untuk memberi rasa aman bagi pegawai, maka diperlukan pembuatan sarana pengaman seperti pemasangan tralis, pagar, canopy dan juga anti petir (arde) pada bagian bangunan/gedung yang dianggap penting untuk dilindungi.

 Mengamankan aset negara , maka perlu pemagaran

 Dalam DIPA 2013 balai Penelitian Tanah mendapatkan alokasi dana sebesar 800.250.000,- untuk pengadaan sarana gedung dan bangunan

1.3. Tujuan Jangka pendek:

Terselesaikannya kegiatan pengadaan barang/jasa berupa:

 Melaksanakan satu paket kegiatan pembuatan sarana gedung yang meliputi pembuatan bak sampah, canopy, atap pompa dan pos satpam serta penataan taman di Bogor.

 Melaksanakan satu paket kegiatan rehabilitasi gedung laboratorium yang meliputi rehab gedung laboratorium fisika, biologi dan gudang contoh, workshop pupuk dan pembenah tanah serta tempat parkir di Bogor.

 Melaksanakan satu paket kegiatan rehabilitasi instalasi listrik di KP. Taman Bogo Lampung Timur

 Melaksanakan satu paket kegiatan pemagaran dan perbaikan embung di KP. Taman Bogo Lampung Timur.

Jangka Panjang:

 Merehabilitasi dan memperbaiki sarana gedung dan bangunan untuk mengembalikan fungsinya.

1.4. Keluaran Jangka pendek:

Terselesaikannya kegiatan pengadaan barang/jasa berupa:

 Satu paket pembuatan bak sampah, canopy, atap pompa, pos satpam dan penataan taman di Bogor

 Satu paket rehab gedung laboratorium fisika, bologi, gudang contoh, work shop pupuk dan pembenah tanah serta tempat parkir di Bogor

 Satu paket rehabilitasi instalasi listrik di KP. Taman Bogo, lampung Timur

 Satu paket pemagaran dan perbaikan embung di KP. Taman Bogo, Lampung Timur

Jangka Panjang:

 Dapat dipertahankannya fungsi gedung dan bangunan serta pengamanan aset kantor.

(8)

3 1.5. Perkiraan manfaat dan dampak dari kegiatan yang dirancang

Manfaat:

 Dengan fasilitas dan perlengkapan sarana gedung kantor yang lengkap akan memberikan suasana kerja yang kondusif dan nyaman bagi pegawai Balai Penelitian Tanah dan diharapkan akan mampu meningkatkan produktivitas kerja.

 Dengan sarana gedung laboratorium tanah yang lengkap dan tertata rapi, maka laboratorium tanah dapat difungsikan secara maksimal dan diharapkan mampu memberikan layanan terbaik bagi para penggunanya baik peneliti maupun masyarakat umum.

 Dengan rehap gedung workshop pupuk dan pembenah tanah maka akan dapat difungsikan kembali menjadi tempat bekerja para peneliti dan perekayasa.

 Dengan membangun sarana pengaman maka akan tercipta rasa aman di lingkungan Balai Penelitian Tanah.

Dampak:

 Suasana kerja yang nyaman, aman dan kondusif, walaupun akan diikuti dengan biaya pemeliharaan yang naik.

(9)

4 II. PROSEDUR

2.1. Pendekatan (kerangka pemikiran)

Pengadaan barang dan jasa pemerintah di Balai Penelitian Tanah perlu dilakukan secara benar, tranfaran, adil, efektif dan efisien sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dan Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan kedua Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010.

2.2. Ruang lingkup Kegiatan

Prosedur pengadaan barang dan jasa dilakukan melalui tahapan- tahapan mulai dari menyusun jadual rencana kerja, tata cara pelaksanaan, pengumuman lelang hingga membuatan laporan pengadaan. Hal-hal yang berkaitan dengan lelang akan disampaikan ke publik melalui pengumuman di papan pengumuman dan di media elektronik sesuai dengan arahan dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012.

Tahapan rencana kegiatan panitia pengadaan barang dan jasa antara lain: a. Menyusun jadual dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi pengadaan b. Menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri (HPS)

c. Menyiapkan dokumen lelang pengadaan barang/jasa

d. Mengumumkan pengadaan barang/jasa melalui media papan pengumuman dan media elektronik atau melalui aplikasi layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) yang disediakan oleh Kementerian Pertanian.

e. Pendaftaran peserta lelang f. Aanwizing

g. Menilai kualifikasi penyedia melalui pascakualifikasi atau prakualifikasi atau pemilihan langsung dan penunjukan langsung

h. Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk i. Mengusulkan calon pemenang

j. Mengumumkan pemenang lelang k. Menjawab sanggahan (bila ada) l. Penandatanganan kontrak

m. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan 2.3. Bahan dan prosedur pelaksanaan kegiatan

Bahan

Bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah diantaranya adalah alat tulis kantor, petunjuk pengoperasian sistem pengadaan secara elektronik (SPSE), flashdisk, laptop, computer dan bahan penunjang lainnya.

Prosedur Pelaksanaan

Panitia pengadaan akan mulai mengadakan pertemuan untuk membahas dan menyusun rencana kegiatan terkait pengadaan barang dan jasa, bilamana anggaran sudah

(10)

5 turun dan surat keputusan kuasa pengguna panitia anggaran Balai Penelitian Tanah diterima oleh panitia pengadaan barang/jasa pemerintah. Dalam hal ini panitia pengadaan mendapat tugas untuk mengadakan barang/jasa berupa 4 paket sarana gedung dan bangunan.

Paket 1: pembuatan bak sampah, canopy, atap pompa, pos satpam dan penataan taman di Bogor

Paket 2: rehabilitasi gedung laboratorium fisika, bologi, gudang contoh, work shop pupuk dan pembenah tanah serta tempat parkir di Bogor

Paket 3: rehabilitasi instalasi listrik di KP. Taman Bogo, Lampung Timur

Paket 4: kegiatan pemagaran dan perbaikan embung di KP. Taman Bogo, Lampung Timur Proses pengadaan kegiatan pemagaran KP. Taman Bogo, di Lampung Timur dilaksanakan dengan lelang umum, sedangkan paket lainnya dengan penunjukan langsung. Proses pengadaan diawali dengan mencari dan mengumpulkan data dukung seperti gambar alat, spesifikasi teknis, surat keterangan dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi terkait kelayakan rehab gedung dan bangunan, penawaran harga dan bahan-bahan lain yang diperlukan untuk menyusun harga perkiraan sendiri (HPS) dari lingkup kota Bogor, Jakarta, Lampung dan kota-kota besar di pulau Jawa. Setelah dokumen disiapkan, membuat permohonan user id ke LPSE-Pusdatin, menyusun dan mengusulkan HPS ke PPK, hingga PPK menetapkan HPS. Setelah user id diperoleh dilanjutkan dengan mengumumkan rencana pengadaan barang/jasa di media elektronik secara on line melalui LPSE di Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian. Panitia pengadaan dapat mengakses jaringan layanan pengadaan barang dan jasa yang disediakan oleh LPSE. Panitia mengisi formulir lelang, jadwal lelang dan mengumumkan lelang yang dilengkapi dengan dokumen-dokumen lelang. Penyedia barang akan merespon pengumuman dengan mendaftar sebagai peserta lelang. Melaksanakan penjelasan teknis (Aanwizjing), peserta lelang mengirimkan dokumen penawaran dan dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan panitia pengadaan. Selanjutnya evaluasi dokumen yaitu evaluasi administrasi, teknis dan penawaran. Dari evaluasi akan didapatkan pemenang, pengumuman pemenang lelang, masa sanggah dan menerbitkan surat penetapan penyedia barang/jasa dan dilanjutkan dengan tandatangan kontrak. Semua kegiatan pengadaan dalam bentuk surat menyurat ataupun sanggahan dari peserta lelang akan dilayani melalui media elektronik secara on line.

(11)

6 III. ANALISIS RISIKO

3.1. Daftar Risiko

No. Risiko Penyebab Dampak

1. Mundurnya jadual pengadaan

barang/jasa Sistem pengumuman lelang on line belum familiar bagi anggota tim pengadaan, user id terlambat diterima oleh tim pengadaan barang/jasa

pemerintah, atau ada gangguan layanan on line saat akan menayangkan

pengumuman lelang

Pengadaan barang/jasa tidak sesuai jadual atau akan mundur

2. Mendapat sanggahan dari peserta lelang terkait proses pengadaan barang /jasa dan pengumuman pemenang lelang Document pengadaan yang ditayangkan kurang jelas/lengkap dan keputusan tim pengadaan tidak memuaskan peserta lelang Proses pengadaan barang/ jasa pemerintah terganggu

3. Menurunnya jumlah peserta lelang Terjadinya

perubahan sistem tayang/pengumuman lelang dari tahun sebelumnya dimana rencana lelang harus dimuat dalam media on line.

(12)

7 3.2. Daftar Penanganan Risiko

No. Risiko Penyebab Penanganan risiko

1. Mundurnya jadual pengadaan

barang/jasa Sistem pengumuman lelang on line belum familiar bagi anggota tim pengadaan, user id terlambat diterima oleh tim pengadaan barang/jasa

pemerintah, atau ada gangguan layanan on line saat akan menayangkan pengumuman lelang Anggota tim pengadaan mengikuti pelatihan di Pusdatin terkait tata cara/teknik penayangan rencana pengadaan barang/jasa secara on line. Meningkatkan komunikasi dengan pihak penyedia layanan (Pusdatin) 2. Mendapat sanggahan dari peserta

lelang terkait proses pengadaan barang /jasa dan pengumuman pemenang lelang Document pengadaan yang ditayangkan kurang jelas/lengkap dan keputusan tim pengadaan tidak memuaskan peserta lelang Memberikan documen yang lengkap dan jelas dan memberikan jawaban atas sanggahan yang masuk

3. Menurunnya jumlah peserta lelang Terjadinya

perubahan sistem tayang/pengumuman lelang dimana

rencana lelang harus dimuat dalam media on line

Ikut berperan serta dalam mensosialisasikan sistem penayangan rencana pengadaan barang/jasa kepada peserta lelang/masyarakat.

(13)

8 IV. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN

4.1. Tenaga yang terlibat dalam kegiatan

No. Nama Jabatan Kedudukan dalam

RKOT Alokasi Waktu Struktu

ral Fungsional

1. Ibrahim Adamy S, SP Peneliti

Pertama Penaggungjawab kegiatan 6 OB

2. Asep Sumarna Staf

Sub bag TU

Sekretaris 3 OB

3. Ir. Yusrial, MSi PNK Anggota 3 OB

4. Usman Randika Teknisi Anggota 3 OB

5. Edi Rachmat Staf

Sub TU Anggota 3 OB

6. M. Nurdin, SE Kaur

Keuang an

Anggota 3 OB

7. Dedy Kusnandar Staf TU Anggota 3 OB

8. Herry Sastramiharja, S.PI.,

PM Ka sub bag TU 3 OB

9. pm 3 OB

4.2. Jangka waktu kegiatan

No. Kegiatan Nop 2012 Des Jan Feb Mar 2013 Apr Mei Jun 1. Menyusun jadual kegiatan

2. Menyusun HPS

3. Menyusun dokumen lelang 4. Pengumunan media cetak/

elektronik* 5. Pendaftaran* 6. Aanwizjing** 7. Evaluasi Dokumen 8. Penentuan calon pemenang 9. Pengumuman pemenang lelang* 10. Masa sanggah* 11. Penandatanganan kontrak 12. Pemeriksaan barang 13. Penyerahan barang 14. Laporan bulanan 15. Laporan tengah tahun Keterangan: *= hanya 1 minggu

(14)

9

4.3. Pembiayaan x 1000

MAK TRIW.I TRIW.II TRIW.III TRIW.IV JUMLAH

(Rp) Belanja modal gedung

dan bangunan (532111)

141.000,- - - - 141.000,-

Belanja penambahan nilai gedung dan bangunan, Bogor (532111) - 305.000,- - - 305.000,- Belanja penambahan nilai jaringan (532111) 50.000,- - - - 50.000,- Belanja modal perencanaan dan pengawasan peralatan dan mesin (532111) 14.750,- - - - 14.750,- Belanja penambahan nilai gedung dan bangunan, Taman

- 289.500,- - - 289.500,-

(15)

10 DAFTAR PUSTAKA

Daftar Isian Penggunaan Anggaran Tahun 2012. Satker Balai Penelitian Tanah, Bogor. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan barang

dan Jasa Pemerintah.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan kedua Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010.

Petunjuk Pengoperasian Sistem Pengadaan Secara Eletronik (SPSE) Versi 3.2.1 Panitia. Pusat Data dan Informasi Pertanian (Pusdatin)-Kementeria

Referensi

Dokumen terkait