• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMK Negeri 1 Purworejo Beri Pelatihan Membuat Gula Semut Kepada Siswa SMK Islam 1 Blitar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SMK Negeri 1 Purworejo Beri Pelatihan Membuat Gula Semut Kepada Siswa SMK Islam 1 Blitar"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SMK Negeri 1 Purworejo Beri

Pelatihan Membuat Gula Semut

Kepada Siswa SMK Islam 1

Blitar

PURWOREJO, FP – Sejumlah siswa dan guru SMK Negeri 1 Purworejo memberi pelatihan membuat gula semut kepada siswa siswi SMK Islam 1 Blitar, Jawa Timur. Pelatihan berlangsung satu hari dan diikuti seluruh siswa dan guru SMK Islam 1 Blitar. Pelatihan berlangsung di komplek SMK Islam 1 Blitar, Rabu (18/1). Selain siswa dan guru, juga ikut dua narasumber dari pengrajin gula semut dan Kepala SMKN 1 Purworejo.

Kepala SMKN 1 Purworejo, Budiyono, SPd, Mpd, melalui Humas SMKN 1 Purworejo, Sugeng Wiyono menuturkan, pelatihan dilaksanakan sebagai tindak lanjut setelah SMK Islam 1 Blitar membeli satu unit mesin produksi gula semut. ” Pelatihan meliputi pengenalan mesin, teori dan praktek ” kata Sugeng.

(2)

D i k a t a k a n S u g e n g , d a l a m p r a k tek membuat gula semut menggunakan dua bahan, yakni gula aren dan gula jawa yang dibawa dari Purworejo. ” Dengan dua bahan itu hasilnya cukup bagus, kita belum tahu jika menggunakan bahan gula yang ada di Blitar, ” katanya.

Menurut dia, kualitas gula semut ditentukan oleh bahannya. Karena itu, untuk menjaga kualitas gula semut dalam pelatihan tersebut juga diajarkan bagaimana cara membuat gula yang sesuai untuk dijadikan bahan membuat gula semut. ” Untuk mengantisipasi kalau bahan gula di Blitar tidak sesuai untuk gula semut, kita ajarkan juga cara membuat gula yang sesuai, diantaranya harus dicampur dengan laru, ” pungkas Sugeng

(3)

Wahyono.

Guru SMKN 1 Purworejo Wakili

Indonesia ke Jerman

PURWOREJO, FP – Prestasi membanggakan kembali diukir oleh SMK Negeri 1 Purworejo. Agung Widiastara, guru teknik pemesinan bidang CNC ( Computer Nomericalat Control) baru saja terpilih mewakili Indonesia dalam Program Implementasi Kurikulum Berbasis Industri di kota Koblenz, Jerman.

Implementasi Kurikulum Berbasis Industri merupakan Program Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pendidkan SMK. Agung Widiastara bersama 14 guru lainya mewakili Indonesia selama enam minggu berada di pusat pelatihan Hanwerk Skamer (HWK) Jerman.

” Tujuanya untuk mempelajari pola-pola pembelajaran di Jerman yang nantinya akan disesuaikan dengan kurikulum di Indonesia, ” kata Agung Wudiastara saat ditemui seusai pulang dari Jerman, Jumat (6/1).

Diungkapkan, pola kurikulum yang diajarkan di Jerman memang berbeda jauh dengan di Indonesia. Hal itu karena latar belakang budaya dan etos kerja yang dimiliki masyarakat di Jerman dan Indonesia berbeda. ” Kurikulum di Jerman sudah tersistem sedemikian rupa sehingga tidak ada lulusan SMK yang menganggur, ” ungkapnya.

Di Jerman, lanjut Agung, kurikulum SMK sudah disesuaikan dengan kebutuhan industri sehingga mayoritas lulusan SMK langsung terserap di industri. ” Bahkan standar gaji lulusan SMK sudah ditentukan melalui sertifikat yang sesuai dengan

(4)

bidang masing-masing, ” tutur Agung.

Masih kata Agung, disamping budaya dan etos kerja, disiplin serta teknologi industri di Jerman sudah sangat maju. ” Ini yang sangat membedakan antara Indinesia dengan Jerman, ” kata Agung.

Meski latar budaya dan etos kerja serta disiplin sangat berbeda, namun Agung berjanji akan berusaha mengadopsi pola pola pendidikan Jerman untuk diterapkan di SMK di Purworejo, utamanya di SMK Negeri 1 Purworejo. ” Tentunya tidak semua pola pendidikan di Jerman bisa diterapkan di sini, kita pilih yang sesuai dengan kurikulum di Indonesia, ” pungkas Agung. Sementara itu, Kepala SMK negeri 1 Purworejo, Budiyono, SPd, MPd mengaku bangga karena salah satu guru SMKN 1 Purworejo terpilih mewakili Indonesia ke Jerman. ” Tentu saja bangga dan berharap apa yang didapat du Jerman bisa ditularkan di SMKN 1 Purworejo, ” kata Budiyono.

Kapolres Kebumen : Stop

Menakuti Anak Dengan Menyebut

Polisi

KEBUMEN, FP – Untuk mendekatkan polisi di hati anak-anak terus dilakukan secara intensif oleh Polres Kebumen. Salah satunya melalui kegiatan Polsanak (polisi sahabat anak) yang digelar Sat Lantas Polres Kebumen siang ini di Mako Polres Kebumen, Kamis (08/12).

Dalam kegiatan Polsanak kali ini, Sat Lantas Polres Kebumen mendatangkan Sekolah TK dan Paud yang tergabung dalam Gugus

(5)

Cempaka kecamatan Ambal,pada kesempatan itu, sebanyak 250 anak TK dan Paud melakukan belajar bersama dengan para polisi Polres Kebumen.

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama Polres Kebumen dengan para paud di empat desa di kecamatan Ambal untuk mengisi kegiatan akhir semester.

Dikesempatan itu, anak anak TK dan Paud yang mengikuti pembelajaran di Polres Kebumen, belajar mengenal rambu rambu dan gerakan pengaturan lalulintas yang disampaikan personel Satlantas dari Unit Dikyasa selaku pelatih dalam kegiatan itu.

S e l a i n untuk mengenalkan rambu rambu dan gerakan pengaturan lalulintas, anak anak yang didampingi guru dan wali siswa berkesempatan berkeliling Polres dan mengenal kendaraan polisi dan tugas polisi secara dekat.

Dikatakan kapolres, inti dari kegiatan tersebut adalah untuk menanamkan bahwa polisi bukan hal menakutkan. “Polisi adalah sahabat mereka,” jelasnya.

(6)

“Kami sangat kurang setuju sekali, jika ada orang tua masih menggunakan polisi sebagi alat untuk menakuti anaknya supaya nurut.”

Lanjut kapolres dengan adanya kegiatan ini, kami berharap polisi semakin dicintai anak anak. Dan ketika dewasa mereka bisa menjadi mitra polisi, bahkan menjadi polisi sebagai generasi penerus.

Sudah bukan saatnya lagi polisi untuk ditakuti dan sebagai alat untuk menakuti anak anak. “Maka dengan adanya polisi sahabat anak (polsanak) yang merupakan program unggulan Polres kebumen, diharapkan dapat menepis bahwa polisi adalah momok yang menakutkan, pungkasnya.

(Rsk)

Peraih Medali Emas Olympiade

Science Ternyata Anak Polisi

KEBUMEN, FP – Reyhan Adiguna Pamungkas (11) si bocah usia belia yang namanya tidak asing lagi didunia pendidikan karena prestasinya. Anak dari pasangan Aiptu Pujo Mainarko dengan Hastuti anggota Polsek Karanganyar telah menyabet medali perak pada Olympiade Science tingkat Internasional di Tangerang baru-baru ini (7/12)

Reyhan adalah sosok anak anak pada umumnya. Namun masalah kemampuan jangan ditanya lagi, karena keuletan dan kedisiplinanya dalam belajar anak polisi itu sehingga bisa meraih medali perak dalam lomba bergengsi Olympiade Science tingkat Internasional.

(7)

International Mathematic dan Science Olympiad (IMSO), tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Butuh pengorbanan, dengan semangat dan doa agar bisa mencapai titik keberhasilan yang menurutnya masih kurang maksimal. Meski hanya bisa maraih medali perak, Aiptu Pujo sudah sangat bersyukur anaknya bisa menyisihkan sekian pesaingnya dalam olimpiade pada saat itu.

Reyhan yang masih duduk dibangku sekolah Dasar kelas VI hasil didikan SDIT Logaritma Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Karanganyar ini memang memiliki mindset yang berbeda dengan anak-anak sebayanya dalam hal pendidikan.

Menurut Penuturan Aiptu Pujo selaku orangtua anak cerdas tersebut, hari-hari anaknya digunakan untuk belajar dan belajar, dari rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang asing baginya, disitulah tumbuh rasa semangat dalam dirinya yang tinggi.

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, SIK, MH melalui Kapolsek Karanganyar AKP Mawakhir,SH menyampaikan ucapan selamat kepada Aiptu Pujo Mainarko karena telah berhasil menghantarkan putranya sebagai juara tingkat international.

“Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua, karena telah mengharumkan nama kesatuan. Saya berharap agar anak-anak Bhayangkari yang lain bisa meniru jejak Rayhan dengan lebih giat lagi belajar,”kata Kapolres Kebumen.

(8)

Ikut Ujian Semester di Polsek

KEBUMEN, FP – Dua orang pelajar SMK swasta di wilayah Karanganyar masing-masing HV dan FS terpaksa harus mengikuti ujian semester di Polsek Karanganyar. Pasalnya, keduanya terkena razia anggota Polsek Karanganyar saat jam pelajaran sedang nongkrong di depan Stasiun kereta api Karanganyar, Jumat (2/12).

Kapolsek Karanganyar, AKP Mawakhir, SH mengatakan, bermula saat anggota Polsek Karanganyar melaksanakan Giat Patroli di kawasan stasiun kereta api pada saat jam pelajaran mendapati dua siswa tengah “asik” nongkrong dipelataran stasiun kereta api. “Melihat hal itu, anggota patroli kemudian membawa dua pelajar tersebut ke Polsek Karanganyar,” kata Kapolsek.

Dijelaskan, jajaran Polsek Karanganyar akan terus melaksanakan Patroli terutama pada jam-jam pelajaran. Apabila pihaknya mendapati anak-anak pelajar yang masih tongkrong-tongkrong dipinggir jalan pada jam-jam pelajaran, maka tidak segan-segan akan dibawa ke Polsek untuk diberikan pembinaan. “Sebab apabila dibiarkan akan menjadi “bumerang” bagi pelajar itu sendiri,”jelasnya.

Menurut dia, di Karanganyar masih banyak ditemukan anak-anak pelajar yang bolos sekolah pada jam-jam pelajaran, “Untuk mengantisipasi bertambahnya pelajar yang suka membolos, pihak polsek telah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah di Karanganyar untuk bersama-sama melakukan pembinaan pada siswa yang kedapatan membolos pada saat jam pelajaran.” ujar Kapolsek yang terjun langsung memimpin patroli.

Sementara itu, Teguh SR, S.Kom salah satu Kepala Sekolah swasta di Karanganyar mengaku sangat setuju dengan kegiatan patroli yang dilakukan Polsek Karanganyar. “Kegiatan ini bisa sebagai shock terapi agar tidak terulang lagi bagi anak-anak yang suka bolos sekolah,” ucapnya.

(9)

Dirinya meminta agar Kapolsek Karanganyar memberi pembinaan kepada sejumlah siswa yang sering kedapatan nongkrong pada saat jam pelajaran, termasuk kedua siswanya yang masih berada di Polsek Karanganyar untuk mengikuti ujian semester sebagai peringatan agar tidak mengulangi lagi perbuatanya.

Peringati Hari Guru, Siswa

SMPN10 Purworejo Beri Bunga

Tanda Kasih

PURWOREJO, FP – Upacara peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Jadi PGRI ke-71 di SMP Negeri 10 Purworejo berlangsung khidmat. Acara diwarnai pemberian tanda kasih berupa bunga dan buah apel dari siswa kepada guru. Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dilaksanakan di halaman SMP Negeri 10 Purworejo jalan raya Grabag-Kutoarjo, Jumat (25/11).

Dengan diringi lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa satu persatu para siswa membagikan tanda kasih kepada seluruh guru. Tak heran jika kemudian banyak guru yang terharu dan meneteskan air mata.

(10)

Kepala SMPN 10 Purworejo, Sutarto dalam amanatnya mengatakan, guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis. Tidak ada sosok sukses yang tidak melewati sentuhan seorang guru. “Kita bisa berdiri tegak saat ini juga karena pernah ditempa oleh para guru,” kata Sutarto.

Sejak ditetapkan Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, lanjut Sutarto, maka secara resmi guru dinyatakan sebagai pekerja profesional. Namun demikian harus diakui hingga kini profesionalisme guru di Indonesia masih belum memenuhi harapan. Masih diperlukan upaya-upaya yang lebih keras lagi agar pekerjaan guru di Indonesia betul-betul sebagai pekerjaan profesional di masa yang akan datang. ” Pemerintah selama ini telah mengupayakan banyak hal agar para guru semakin profesional. Namun upaya itu akan sia-sia belaka tanpa keinginan keras dari para guru itu sendiri, “ucap Sutarto.

(11)

Masih kata Sutarto, pemerintah telah bertekad meningkatkan kesejahteran guru melalui pemberian tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru yang sudah bersertifikasi pendidik. Beberapa kebijakan strategis untuk membentuk guru profesional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi sedang dan akan terus dilakukan oleh pemerintah di semua tingkatan. “Peningkatan profesionalisme guru menjadi salah satu dari lima agenda utama pembangunan pendidikan nasional, “pungkas Sutarto.

(12)

Karya Siswa SMKN 1 Purworejo

Di-Launching

PURWOREJO,FP – Siswa kelas XI jurusan permesinan dan pengelasan SMK Negeri 1 Purworejo berhasil membuat mesin pengolahan gula semut. Mesin pengolahan gula semut itu mampu memproduksi gula semut lebih baik secara kualitasmaupun kuantitas. “Secara umum dibanding pengolah gula semut tradisional mesin karya para siswa jelas lebih baik, cepat dan berkualitas, “kata Kepala SMKN 1 Purworejo, Budiyono, SPd, MPd di sela-sela launching mesin pengolahan gula semut dan workshop pembuatan gula semut, Selasa (22/11).

Diungkapkan, mesin pembuat gula semut karya siswa SMKN 1 Purworejo sudah diuji coba oleh para siswa dengan didampingi UMKM pengrajin gula semut dari Desa Somongari dan terbukti hasilnya sangat memuaskan. “Dengan hasil uji coba yang cukup memuaskan sudah selayaknya para pengrajin gula semut beralih menggunakan mesin ini, “ucap Budiyono.

(13)

D i t ambahkan, satu set mesin pembuat gula semut terdiri dari tiga unit, yakni mixer, penggerus, dan ayakan. Mixer berfungsi untuk merubah bahan dasar menjadi adonan atau pasta, penggerus untuk mengaduk bahan yang sudah menjadi pasta, dan ayakan yang berfungsi untuk proses akhir atau pengkristalan gula semut. “Satu set kita bandrol Rp 8,5 juta, namun kalau beli pada saat launcing akan mendapat potongan 20 persen, “tambahnya.

Launching mesin pengolahan gula semut dan workshop pembuatan gula semut yang berlangsung di aula SMKN 1 purworejo dihadiri Eri Prayitno, Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dindikbudpora), perwakilan Diskoperi dagpar, perwakilan Dinas Kesehatan, perwakilan Bapeda, dan pengrajin gula semut yang ada di Purworejo.

(14)

Siswa SMKN 1 Purworejo

Dilatih Membuat Gula Semut

PURWOREJO,FP – Guna melatih jiwa kewirausahaan, siswa kelas XI jurusan Pemesinan dan Pengelasan SMK Negeri 1 Purworejo dilatih membuat gula kristal atau gula semut. Pelatihan dilakukan di SMK negeri 1 Purworejo, Sabtu (20/11).

Sebagai pengampu pelatihan dari UKM pengrajin gula semut Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing. Pelatihan meliputi cara membuat gula merah menjadi adonan gulali, penggerusan dan pengayakan.

Kepala SMK Negeri 1 Budiyono,SPd,MPd mengatakan, dipilihnya pembuatan gula semut sebagai sasaran pelatihan karena dari beberapa kali presentasi di Jakarta prosepek gula semut cukup menjanjikan dan banyak peminatnya. “Permintaan ekspor gula semut cukup tinggi. Di Kabupaten Purworejo permintaan eksportir mencapai 90 ton per bulan tapi baru bisa terpenuhi 40 ton,” kata Budiyono.

Menurutnya, tidak terpenuhi permintaan tersebut karena selama ini para pengrajin gula semut di Purworejo pembuatanya masih manual sehingga secara kualitas dan kuantitas masih rendah. “Pelatihan yang kita laksanakan menggunakan mesin buatan para siswa yang secara kualitas dan kuantitas jauh lebih baik dibanding secara manual, “ucap Budiyono.

Dijelaskan, rencananya pembuatan gula semut itu nantinya akan dimasukan dalam kegiatan OSIS. Sementara untuk lebih mengenalkan mesin pembuat gula semut karya siswa SMK negeri 1 Purworejo kepada masyarakat, akan mengadakan demo dengan mengundang sejumlah pengrajin gula semut Dinas Koperasi dan Perdagangan Purworejo serta Dinas Pendidikan.

(15)

Peringati HUT, SMK PN Gelar

Donor Darah dan Wayang Kulit

PURWOREJO, FP – Dalam rangka tasyakuran HUT SMK PN ke 48 / SMK PN 2 ke-22 sekaligus memperungari Hari Pahlawan, SMK PN menggelar berbagai kegiatan dan bhakti sosial. Kegiatan dimulai Rabu (9/11) dengan mengadakan mujahadah di makam Syeh Maulana Mahgribi di Gunung Wangi, Kecamatan Kakigesing dan dilanjutkan penyerahan bangunan rehab makam senilai Rp 78 juta kepada masyarakat.

Dilanjutkan pada malam harinya dengan tasyakuran di Kampus SMK PN dibarengi dengan serah terima dua unit ruang kalas baru dua lantai dan bantuan 20 laptop.

Sementara pada Kamis (10/11) dilaksanakan kegiatan bhakti sosial donor darah yang diikuti siswa dan guru, pembagian sembako kepada tukang becak, kunjungan dan pemberian bantuan bola voli ke SMPN 11 Purworejo, dan pemberian bantuan alat drum band ke SMPN 24 purworejo. “Pemberian bantuan disesuaikan dengan prestasinya. SMPN 11 menonjol di bidang voli sehingga bantuannya berupa bola voli, sedang SMPN 24 kita bantu alat drum band karena salah satu juara festival drum band Purworejo, ” kata Wiwik Setyo Waspodo, Kamis (10/11).

(16)

D i u ngkapkan Wiwik, kegiatan lainya kirab panji jajah deso milang kori adol pawarto kulak pangrungu yang melibatkan 500 sepeda motor yang berasal dari alumni SMK PN yang tergabung dalam komunitas Ninja Purworejo Club (NPC) dan anggota Gundala ( Paguyuban alumni dan almamater) SMK PN Purworejo yang tersebar di berbagai daerah. “Banyak alumni dari Jakarta yang datang untuk ikut kirab panji” ujarnya.

Rencanananya kirab panji akan dimulai hari ini sekitar pukul 14.00 WIB dengan mengambil rute, start di kampus SMK PN kemudian menyusuri jalan-jalan desa seperti Purwodadi, Ngombol, Grabag, Kemiri, Pituruh dan kembali ke kampus SMK PN purworejo.

(17)

M e n urutnya, Puncak kegiatan akan diisi dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dan kuda lumping di pelataran situs batu berundak di Desa Sidomulyo pada Minggu (12/11).

Korban

Miras

Oplosan

Bertambah : Sempat Dirawat

Akhirnya Meninggal

PURWOREJO – Setelah sempat mendapat perawatan medis di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tjitrowardoya Purworejo, akhirnya sekitar pukul 15.05 WIB Erlangga Saputra (15) korban miras oplosan meninggal dunia.

(18)

Nenurut petugas RSUD Tjitrowardoyo Purworejo, penyebab kematian Erlangga Saputra akibat intoxicasi alkhohol. “Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis yang dipimpin dr Ardiestya, penyebab kematian karena intoxicasi alkhohol, ” kata petugas RSUD Purworejo.

Seperti diketahui, Adi Kurniawan (17) warga RT 02 RW 01 Desa Wareng, Kecamatan Butuh ditemukan meninggal dunia di rumah Erlangga Saputra (15) warga RT 01 RW 06 Desa Grantung, Kecamatan Bayan Jumat (4/11) sekitar pukul 08.00 WIB. Adi Kurniawan menunggal diduga setelah mengkonsumsi minuman keras oplosan. Saat Adi Kurniawan ditemukan tewas, Erlangga Saputra kondisinya lemas dan dilarikan ke RSUD Purworejo.

Namun setelah beberapa jam mendapat perawatan medis nyawa Erlangga Saputra tidak bisa diselamatkan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari dalam negeri, tidak banyak sentimen yang mempengaruhi pasar dan para pelaku pasar masih menunggu momentum pasar.. Dilihat dari IHSG yang terus mengalami

Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil pos-tes pada kelas kontrol yang hanya men- erapkan metode demonstarasi dan kelas ek- speriman yang menerapkan

Acara ceriaFIESTA ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Coca-Cola dalam rangka menyemarakan peluncuran kampanye komunikasi terbaru Coca-Cola,

Keberadaan petroleum fund (dana migas) sa- ngat diharapkan dapat segera terealisasi da- lam waktu dekat, khususnya oleh lembaga lit- bang yang melaksanakan riset dalam rangka

Bagaimanapun Gambar 9 tetap dapat digunakan sebagai acuan dalam menganalisis pengaruh penambahan barium karbonat pada arang bakau untuk media padat pada

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuanPasal 12 ayat (1) PeraturanPemerintahNomor22 Tahun 2015 tentang PerubahanAtasPeraturanPemerintahNomor 60 Tahun 2014

Validitas adalah suatu tindakan yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen sesuai pendapat Suharsimi Arikunto (1986: 136) bahwa “sebuah

Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan berdasarkan data-data yang benar, yang sesuai