• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor yang kemudian menjadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor yang kemudian menjadi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil Provinsi Lampung

Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 31964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan. Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khasanah adat budaya di Nusantara yang tercinta ini1.

Berdasarkan administrasi wilayah, Secara administratif Provinsi Lampung terdiri dari 14 Kabupaten/Kota, 214 wilayah Kecamatan, dan 2.463 desa/kelurahan. Wilayah yang memiliki luas terbesar di Provinsi Lampung adalah Kabupaten Lampung Barat dengan Ibukotanya Liwa, luas wilayahnya 4.950,40 Km2, Kabupaten Lampung Tengah dengan Ibukotanya Gunung Sugih, luas wilayahnya 4.789,82 Km2.

1 http://www.lampungprov.go.id/sejarah-lampung.html (diakses pada 19 Juli 2014 jam 10.45 )

(2)

Tabel 4.1

Luas Wilayah Kabupaten / Kota Provinsi Lampung

No Kabupaten / Kota Luas KM2 1 Lampung Barat 4.950.40 2 Tanggamus 2.731.61 3 Lampung Selatan 2.007.01 4 Lampung Timur 4.337.89 5 Lampung Tengah 4.789.82 6 Lampung Utara 2.725.63 7 Way Kanan 3.921.63 8 Tulang Bawang 4.385.84 9 Pesawaran 1.173.77 10 Pringsewu 625.00 11 Mesuji 2.184.00

12 Tulang Bawang Barat 1.201.00 13 Bandar Lampung 192.96

14 Metro 61.79

Lampung 35.288.35

Sumber :BPS Lampung Dalam Angka 2014

Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan dari kota kembar Tanjung Karang dan Teluk Betung. Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan2 : (a) Timur - Barat berada antara 103o 40' - 105o 50' Bujur Timur , (b) Utara - Selatan berada antara 6o 45' - 3o 45' Lintang Selatan Kontur geografi daerah Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km2 termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau Sumatera dan dibatasi oleh : (a) Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu di Sebelah Utara, (b) Selat Sunda di Sebelah Selatan, (c) Laut Jawa di Sebelah Timur, (d) Samudra Indonesia di Sebelah Barat.

(3)

Propinsi Lampung merupakan wilayah daratan dengan topografi wilayah yang berupa pegunungan dan berbukit-bukit, yang berada pada ketinggian 0-1.500 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini memiliki perairan umum berupa sungai dan danau. Iklim daerah Lampung termasuk tropis basah, dengan curah hujan beragam antara 1.297-2.660 milimeter setiap tahun. Suhu udara beragam antara 20°Celsius-34°Celsius. Wilayah Lampung mempunyai beberapa kawasan yang rawan terhadap bencana, yaitu gempa bumi, letusan gunung berapi, gerakan tanah, dan banjir.3

Lahan di Propinsi Lampung sebagian besar telah dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Selain itu, sumber daya alam lainnya yang dimiliki adalah perikanan laut, kehutanan, dan pertambangan yang potensial untuk dikembangkan. Propinsi Lampung memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, tradisi, kesenian, dan bahasa. Masyarakat Lampung terdiri atas berbagai suku, antara lain Lampung, Rawas, Melayu, Pasemah, Semendo. Penduduk propinsi ini sebagian besar beragama Islam (95,41 persen), selebihnya beragama Kristen (2,2 persen), Budha (0,4 persen), serta lainnya (2,0 persen).4

B. Kependudukan Provinsi Lampung

Penduduk Provinsi Lampung pada Sensus Penduduk tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010 masing-masing sebesar 1.667.511 jiwa, 2.775.695 jiwa, 4.624.785 jiwa, 6.015.803 jiwa, 6.659.869 jiwa, dan 7.608.405 jiwa. Pertumbuhan penduduk pada periode 1971-1980 adalah sebesar 5,77 % pertahun dan mengalami penurunan pada periode 19801990

3 Sumber : Lampung Dalam Angka 2014 4 Ibid

(4)

menjadi sebesar 2,67 % pertahun. Sedangkan periode 1990-2000 sebesar 1,01 % Apabila dilihat laju pertumbuhan penduduk Provinsi Lampung merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya baik pada periode 1971-1980 maupun periode 1980-1990. Penduduk Provinsi Lampung tahun 2000 sebesar 6.659.869 jiwa dan rata-rata kepadatan penduduk per-Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung 189 orang per km2 tahun 2000 berturut-turut adalah Kabupaten Lampung Barat 74 orang per km2, Kabupaten Tanggamus 239 orang per km2, Kabupaten Lampung Selatan 356 orang per km2, Kabupaten Lampung Timur 200 orang per km2, Kabupaten Lampung Tengah 218 orang per km2, Kabupaten Lampung Utara 195 orang per km2, Kabupaten Way Kanan 91 orang per km2, Kabupaten Tulang Bawang 112 orang per km2, dan Kota Bandar Lampung 3.851 orang per km2, dan Kota Metro 1.917 orang per km2.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 (SP 2010) Penduduk Provinsi Lampung tahun 2010 sebesar 7.608.405 jiwa dan rata-rata kepadatan penduduk per Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung 216 orang per km2 tahun 2010 berturut-turut adalah Kabupaten Lampung Barat 85 orang per km2, Kabupaten Tanggamus 196 orang per km2, Kabupaten Lampung Selatan 455 orang per km2, Kabupaten Lampung Timur 219 orang per km2, Kabupaten Lampung Tengah 244 orang per km2, Kabupaten Lampung Utara 214 orang per km2, Kabupaten Way Kanan 104 orang per km2, Kabupaten Tulangbawang 91 orang per km2, Kabupaten Pringsewu 585 orang per km2, Kabupaten Tulang Bawang Barat 209 orang per km2, Kabupaten Mesuji 86 orang per km2, Kota Bandar Lampung 4.570 orang per km2, dan Kota Metro 2.354 orang per km2.

(5)

Tabel 4. 2

Jumlah Penduduk Provinsi Lampung Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 20135

No. Kabupaten/Kota Laki-Laki Perempuan Jumlah Rasio

Jenis Kelamin 1. Kab. Lampung Barat 227.245 200.528 427.773 113,32 2. Kab. Tanggamus 287.176 261.552 548.728 109,80 3. Kab. Lampung Selatan 480.641 451.911 932.552 106,36 4. Kab. Lampung Timur 497.071 470.933 968.004 105,55 5. Kab. Lampung Tengah 609.888 583.070 1.192.958 104,60 6. Kab. Lampung Utara 303.417 291.145 594.562 104,22

7. Kab. Way Kanan 214.672 200.406 415.078 107,12

8. Kab. Tulang Bawang 213.474 197.251 410.725 108,22 9. Kab. Pesawaran 210.683 196.792 407.475 107,06 10. Kab. Pringsewu 190.444 179.713 370.157 105,97 11. Kab. Mesuji 100.402 90.819 191.221 110,55 12. Kab. Tulang Bawang Barat 131.710 124.123 255.833 106,11 13. Kota Bandar Lampung 456.620 446.265 902.885 102,32 14. Kota Metro 74.980 74.381 149.361 100,81 TOTAL 3.998.423 3.768.889 7.767.312 106,09

Sumber : Data Base BPS Lampung 2014

Masalah kependudukan yang meliputi jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi potensi, tetapi dapat pula menjadi beban dalam proses pembangunan jika berkualitas rendah. Berdasarkan hasil Estimasi penduduk, penduduk Provinsi Lampung, 2012 mencapai 7.767. 312 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 106,09. Tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Lampung tampak masih timpang atau tidak merata antar wilayah. Dibandingkan dengan kabupaten, kepadatan penduduk di kota umumnya sangat tinggi. Tingkat kepadatan penduduk Kota Bandar Lampung misalnya mencapai 4.679 jiwa per km2

(6)

dan Kota Metro mencapai 2.417 jiwa per km2. Sementara itu, tingkat kepadatan penduduk di semua kabupaten masih berada dibawah 600 jiwa per km2, bahkan Kabupaten Lampung Barat baru mencapai 86 jiwa per km2. Sektor ketenagakerjaan merupakan salah satu sektor penting bagi pembangunan ekonomi daerah khususnya dalam upaya pemerintah daerah mengurangi jumlah penduduk miskin. Penyajian data ketenagakerjaan, BPS menggunakan batasan umur 15 tahun ke atas dari semua penduduk dan dikenal dengan istilah penduduk usia kerja. Penduduk usia kerja di Provinsi Lampung, 2012 berjumlah 5.489.582 jiwa yang terdiri dari jumlah angkatan kerja 3.637.897 jiwa dan bukan angkatan kerja 1.851.685 jiwa. Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja (3.449.307 jiwa) dan pengangguran (188.590 jiwa).

Penduduk Provinsi Lampung sebagian besar bekerja di sektor pertanian yaitu 49,26 persen atau 1.666.372 jiwa. Adapun penduduk yang bekerja di sektor jasa kemasyarakatan tercatat 12,60 persen atau 448.242 jiwa. Berdasarkan dari jumlah tersebut, 8.382 orang di antaranya berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. Upaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan pekerja terus dilakukan, salah satunya melalui penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP). Penetapan UMP Provinsi Lampung, 2013 adalah Rp. 1.150.000,00 per bulan.

C. Kondisi Pemerintahan Provinsi Lampung

Sejak berlakunya undang-undang otonomi daerah dan mulai berlakunya pemekaran daerah, tahun 1997 wilayah Provinsi Lampung dimekarkan menjadi 7 kabupaten/kota, kemudian dengan diundangkannya UU No. 12

(7)

Tahun 1999 dimekarkan lagi menjadi 10 kabupaten/kota. Berdasarkan UU RI No. 33 Tahun 2008 terbentuklah Kabupaten Pesawaran yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Selatan. Jadi dengan demikian Provinsi Lampung terdiri dari 9 kabupaten dan 2 kota. Tahun 2010 berubah menjadi 12 Kabupaten dan 2 kota. Adanya pemekaran Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat berdasarkan UU RI No. 22 Tahun 2012, menjadikan Provinsi Lampung terdiri dari 13 Kabupaten dan 2 Kota. Tahun 2012 wilayah administrasi desa/kelurahan di Provinsi Lampung mengalami penambahan menjadi 2.576 desa/kelurahan, dimana tahun 2011 berjumlah 2.511 desa/kelurahan.

Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 adalah merupakan Keresidenan Lampung, yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1964, yang kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan ibukota Tanjung Karang-Teluk Betung. Selanjutnya Kotamadya Tanjung Karang-Teluk Betung tersebut berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 1983 telah diganti namanya menjadi Kotamadya Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983. Secara administratif Provinsi Lampung dibagi dalam 15 (lima belas) Kabupaten/Kota, yang selanjutnya terdiri dari beberapa wilayah kecamatan dengan perincian tabel sebagai berikut :

(8)

Tabel. 4.3

Jumlah Kabupaten/Kota, Jumlah Kecamatan, dan Jumlah Kelurahan/Desa di Masing-Masing Kabupaten/Kota di Provinsi

Lampung 20126

No Kabupaten/Kota Ibukota Jumlah

Kecamatan

Jumlah Kelurahan/

Desa

1. Kab. Lampung Barat Liwa 15 136 2. Kab. Tanggamus Kota Agung 20 302 3. Kab. Lampung

Selatan

Kalianda 17 251 4. Kab. Lampung Timur Sukadana 24 264 5. Kab. Lampung

Tengah

Gunung Sugih 28 307 6. Kab. Lampung Utara Kotabumi 23 247 7. Kab. Way Kanan Blambangan

Umpu

14 222 8. Kab. Tulang Bawang Menggala 15 151 9. Kab. Pesawaran Gedong

Tataan

9 144

10. Kab. Pringsewu Pringsewu 9 131 11. Kab. Mesuji Mesuji 7 75 12. Kab. Tulang Bawang

Barat

Panaragan Jaya

8 80

13. Kab. Pesisir Barat Krui 11 118 14. Kota Bandar

Lampung

Bd. Lampung 20 126 15. Kota Metro Metro 5 22

TOTAL 225 2.576

Sember : BPS Lampung 2014

Sejak berdirinya Provinsi Lampung tahun 1964 sampai saat ini telah dijabat oleh 9 (sembilan) Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I berturut-turut sebagai berikut : (i) Kusno Danupoyo menjabat dari tahun 1964 – 1966, (ii) Zainal Abidin Pagaralam dari tahun 1966 – 1973, (iii) R. Sutiyoso dari tahun 1973-1978, (iv) Yasir Hadibroto dari tahun 1978 – 1988, (v) Poedjono Pranyoto dari tahun 1988 – 1998, (vi) oemarsono dari tahun 1998 – 2003, (vii) Tursandi Alwi dari tahun 2003 – 2004, (viii) Sjachroedin Z.P dari tahun 2003 – 2008, (ix) Syamsurya Ryacudu dari tahun 2008 – 2009 dan Sjachroedin Z.P dari tahun 2009 – 20147.

6 database Badan Pusat Statistik, 2013

(9)

D. Kondisi Sosial Politik

Proses pemilihan gubernur Lampung tahun 2014 telah membuat situasi dan kodisi perpolitikan di Lampung berjalan dinamis. Dinamika parpol dapat dicermati pada saat pendaftaran pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung di komisi pemilihan umum (KPU) Lampung. Partak politik dan para calon gubernur dan wakil gubernur saling melakukan komunikasi secara intens untuk terjadinya kesepakatan politik. Partai politik, baik partai beasar,partai menengah, dan partai kecil memiliki kontribusi penting bagi setiap calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung sebagai pendukung ke KPU Lampung.

Parpol – parpol di Lampung tiba – tiba menjadi sangat aktiv dalam memanfaatkan momentum pilkada gubernur Lampung ini untuk kepentingan pemilunya dengan cara melakukan transaksi politik untuk mendapatkan amunisi pada pemilihan legislatif. Namun yang terjadi, dinamika parpol ini hanya terjadi pada momentum musiman saja seperti pemilu legislatif, pilkada, dan pilpres. Tapi pasca itu parpol kembali tidak terlalu bergerak agresif dan meninggalkan fungsi – fungsi pokoknya sebagai penyalur aspirasi masyarakat, pendidikan politik, rekruitmen politik, dan advokasi kebijakan. Transaksi politik yang terjadi menggambarkan keaktivan parpol di Lampung terjadi dalam kepentingan parpol yang pragmatis, seperti deal – deal berapa biaya yang bisa dibeli oleh para calon kepala daerah. Dalam situasi politik yang normal dengan kehidupan demokrasi yang berlangsung secara sehat, maka dinamika parpol merupakan faktor penting untuk melahirkan dan mengawasi pemimpin – pemimpin politik yang mendapatkan amanah sebagai kepala daerah. Sebaliknya,

(10)

lingkungan transisi demokrasi yant tidak stabil dan demokrasi berbasis pragmatisme akan melahirkan pemimpin yang pragmatis.

Melihat kondisi pelaksanaan pilgub yang berbarengan dengan pileg dapat dilihat bahwa parpol yang memimpin 4 periode terakhir merupakan parpol yang berbasis nasionalis dan bergantian oleh partai – partai besar seperti yang terjadi saat ini. Pada pemilu tahun 1999 PDI Perjuangan yang berhasil menjadi partai pemenang pemilu di Provinsi Lampung. Lima tahun kedepan posisi PDI Perjuangan digeser oleh Partai Golkar yang menjadi partai pemenang pemilu ditahun 2004. Namun pada pemilu berikutnya, sebuah kejutan terjadi saat Partai demokrat yang menjadi partai pemanang pemilu tahun 2009. Setelah beroposisi selama 10 PDI Perjuangan pada pemilu 2014 berhasil sebagai pemenang pemilu. Perolehan masing – masing parpol dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4

Perolehan Suara Partai Politik pada PEMILU 2014 di Provinsi Lampung

No. Partai Politik dapil 1 dapil 2 dapil 3 dapil 4 dapil 5 dapil 6 dapil 7 dapil 8

Total Suara % 1 Partai NasDem 48.075 26.422 26.511 35.549 39.281 56.169 22.717 52.072 306.796 7,48 2 Partai Kebangkitan Bangsa 17.757 29.135 41.848 44.894 48.720 29.466 56.920 52.776 321.516 7,84 3 Partai Keadilan Sejahtera 46.610 44.598 44.636 42.613 53.240 44.356 65.629 49.584 391.266 9,54 4 PDI Perjuangan 78.888 80.766 105.423 141.953 89.872 97.078 110.746 89.104 793.830 19,36 5 Partai Golongan Karya 30.050 56.451 71.236 55.668 48.800 45.200 98.519 43.302 449.226 10,96 6 Partai Gerindra 39.353 64.421 58.179 44.161 72.662 68.749 106.216 69.569 523.310 12,72 7 Partai Demokrat 61.844 73.769 46.105 57.542 72.045 42.054 77.338 53.455 484.152 11,81 8 Partai Amanat Nasional 48.521 44.540 56.248 65.273 29.852 27.852 47.762 69.310 389.358 9,5 9

Partai Persatuan

Pembangunan 18.436 15.648 27.555 22.348 25.081 19.040 19.128 22.127 169.363 4,13 10

Partai Hati Nurani

Rakyat 18.471 20.790 22.402 26.870 39.273 20.710 21.422 12.554 182.492 4,45

11 Partai Bulan Bintang 3.996 8.471 2.726 4.733 21.705 3.489 2.021 3.050 50.191 1.22 12

Partai Keadilan dan

Persatuan Indonesia 5.952 4.433 1.866 8.995 6.269 2.324 6.231 2.245 38.315 0,93

Total 417.953 469.444 504.735 550.599 546.800 456.487 634.649 519.148 100

(11)

Berdasarkan hasil perolehan suara pada pemilu 2014, sebanyak 10 parpol berhasil mendudukkan para kadernya di DPR Provinsi Lampung. Kejutan besar yang terjadi pada pemilu 2014 ditandai dengan tampilnya partai baru yaitu Partai Nasdem yang berhasil meraih 7,48% suara. Sementara itu 2 parpol PBB dan PKPI tidak berhasil mendudukan para kadernya di DPR Provinsi Lampung karena dinyatakan tidak lolos batas ambang perolehan suara 3%. Sedangkan partai lainnya seperti Partai Demokrat, PKS, PPP, dan Hanura mengalami kemerosotan suara. PDI Perjuangan sesuai dengan perolehan suara yang berhasil di raih maka PDI-P mendapatkan 17 kursi, disusul oleh Partai Demokrat 11 kursi, gerindra 10 kursi, Golkar 10 kursi,PKS 8 kursi, PAN 8 kursi, Nasdem 8 Kursi, PKB 7 kursi, PPP 4 kursi dan terakhir partai Hanura 2 kursi.

Para anggota DPR Provinsi Lampung hasil pemilu 2014 secara resmi telah melaksanakan fungsinya sebagai anggota legislatif setelah di ambil sumpahnya pada tanggal 29 Oktober 2014 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Lampung. Selain itu para anggota DPR Provinsi Lampung juga berhasil melakukan pemilihan pimpinan DPRD Lampung serta berhasil membentuk alat kelengkapan dewan.

SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN MUSYAWARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Ketua : H. DEDI AFRIZAL, S.Kep. ( PDI-P)

Wakil Ketua : 1. H. TOTO HERWANTOKO,SE, MM ( Demokrat ) 2. H. PATTIMURA, SE ( Gerindra )

3. H. ISMET RONI, SH ( Golkar )

4. Ir. H. JOHAN SULAIMAN, MM (PKS ) Sekretaris : Sekretaris DPRD Provinsi Lampung

(12)

SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN KEHORMATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI LAMPUNG

Ketua : H. M. HAZIZI, SE. ( PAN )

Wakil Ketua : Hi. A. ZAMZANI YASIN ( Nasdem ) Sekretari : Sekretaris DPRD Provinsi Lampung

SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN LEGISLASI DAERAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI LAMPUNG

Ketua : FAUZAN SIBRON, SE.Akt. ( Nasdem ) Wakil Ketua : Drs. LAZUARDI ( PKB )

Sekretaris : Sekretaris DPRD Provinsi Lampung

SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN BADAN ANGGARAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Ketua : H. DEDI AFRIZAL, S.Kep. ( PDI-P )

Wakil Ketua : 1. H. TOTO HERWANTOKO, SE, MM ( Demokrat ) 2. H. PATTIMURA, SE ( Gerindra )

3. H. ISMET RONI, SH ( Golkar )

4. Ir. H. JOHAN SULAIMAN, MM ( PKS ) Sekretaris : Sekretaris DPRD Provinsi Lampung

SUSUNAN PIMPINAN DAN KEANGGOTAAN KOMISI-KOMISI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI

LAMPUNG

KOMISI I ( BIDANG PEMERINTAHAN )

Ketua : Hj. RIRIN KUSWANTARI, S.SOS ( Golkar ) Wakil Ketua : Ir. NEROZELY AGUNG PUTRA ( Demokrat ) Sekretaris : BAMBANG SURYADI, SH. ( PDI-P )

Anggota : 1. H. MARDANI UMAR, SH, MH. ( PKS ) 2. H. A. ZAMZANI YASIN. ( Nasdem ) 3. H. SUPRAPTO, S. Psi. ( PAN ) 4. APRILLIATI, SH, MH. ( Golkar ) 5. TOTO SUMIRAT.S, SH. (PDIP ) 6. KARLINA, SE. ( PKB )

7. H. M.C. IMAM SANTOSO, SH, MH. (PPP ) 8. AZWAR SAFARUDDIN ( Gerindra )

9. I MADE SUARJAYA, SH. ( Gerindra ) 10. Drs. Hi. MOZES HERMAN ( Demokrat ) 11. H. MISWAN RODI, S.IP ( Golkar ) KOMISI II ( BIDANG PEREKONOMIAN )

(13)

Ketua : Ir. H. HANTONI HASAN, M.Si ( PKS ) Wakil Ketua : H. HALI FAHMI A.R, SE, Akt. ( PPP ) Sekretaris : JOKO SANTOSO. SP, MH. ( PAN )

Anggota : 1. Ir. H. AKHMADI SUMARYANTO. ( PKS ) 2. Hj. SAHYANA, SE. ( Nasdem )

3. BUDI YUHANDA, SH, M.Kn. ( Nasdem ) 4. MINGRUM GUMAY, SH, MH. ( PDIP ) 5. I KOMANG KOHERI, SE. ( PDIP )

6. DADANG SUMPENA, S. Sos, MM. ( PDIP ) 7. H. PUTRA JAYA UMAR ( Gerindra )

8. Ir. Hi. SUGIHARTO, AW ( Demokrat ) 9. KO MARHAEN AGUS REVOLUSI, S.SOS (

Demokrat )

10. Drs AZWAR YACUB ( Golkar ) 11. FX SIMAN ( Golkar )

12. Ir. H. MIDI ISWANTO, MH ( PKS ) KOMISI III ( BIDANG KEUANGAN )

Ketua : IKHWAN FADIL IBRAHIM, SH. ( Gerindra ) Wakil Ketua : M. JUNAIDI ( Demokrat )

Sekretaris : H. TONY EKA CHANDRA ( Golkar ) Anggota : 1. H. ANTONI IMAM, SE. ( PKS )

2. Hj SAHANAH. ( Nasdem ) 3. H.M HAZIZI, SE ( PAN ) 4. MUSWIR Amd.. ( PAN )

5. EDI RUSDIANTO, SH,MM. (PDIP ) 6. H.M RIZAL, SE. ( PDIP )

7. Hj. EVA DWIANA, SE, MSi. ( PDIP )

8. H. NOVERISMAN SUBING, SH,MM ( PKB ) 9. ANGGA JEVI SURYA. ( Hanura )

10. H.EDDY HAMIM, SE.MBA. ( Gerindra ) 11. HARTARO LOJAYA ( Demokrat ) KOMISI IV ( BIDANG PEMBANGUNAN )

Ketua : H. IMER DARIUS, SE ( Demokrat ) Wakil Ketua : Ir. KADEK SUWARTIKA,MH. ( PDI-P ) Sekretaris : H. PRIO BUDI UTOMO,S.Hut ( PKS ) Anggota : 1. H. ADE UTAMI IBNU, SE. ( PKS )

2. FAUZAN SIBRON , SE.Akt. ( Nasdem )

3. AMRULLAH AHMADEL HAKIM,SH ( Nasdem ) 4. HAMIDI, SE ( PAN )

5. ABDULLAH SURA JAYA, SH ( PAN ) 6. WATONI NOERDIN, SH, MH ( PDIP ) 7. KETUT ERAWAN , SH (PDIP )

8. Drs. YOSE RIZAL ( PDIP ) 9. Drs. LAZUARDI ALWI ( PKB ) 10. H. YOZI RIZAL, SH. ( Hanura ) 11. Hj. ZELDAYATI. ( PPP )

12. HARRY ANANDA, SH. ( Gerindra ) 13. Drs. H. MIKDAR ILYAS, MM. (Gerindra )

(14)

14. H.DENDI RAMADHONA K. ST ( Demokrat ) 15. H. M. THAIB HUSIN ( Golkar )

16. Hj. MEGA PUTRI TARMIZI, SE, MM ( Golkar ) 17. HIDIR IBRAHIM, M.Si ( PKB )

KOMISI V ( BIDANG KESEJAHTERAN RAKYAT )

Ketua : Hj. SYAFARIAH WIDIANTI ZP, SH, MH. ( PDI-P ) Wakil Ketua : KHAIDIR BUJUNG S.Ag ( PKB )

Sekretaris : ELLY WAHYUNI, SE, MM. ( Gerindra )

Anggota : 1. H. AHMAD MUFTI SALIM, LC. MA ( PKS )

2. H. GARINCA REZA PAHLEVI, S.I.Kom. ( Nasdem ) 3. dr. Hj. ASIH FATWANITA. ( Nasdem )

4. H. ABDULLAH FADRI AULI, SH ( PAN ) 5. Hj. ASMARA DEWI, SH. ( PAN )

6. Drs.H.TULUS PURNOMO. ( PDIP ) 7. YANUAR IRAWAN ,SE ( PDIP ) 8. Drs. H. ABDUL HARIS ( PPP )

9. H. ANDIKA WIBAWA, SR, SE. ( Gerindra ) 10. Ir. H.YANDRI NAZIR, MM. ( Demokrat ) 11. AMALUDDIN, SH. ( Demokrat )

12. Drs. I NYOMAN SURYANA. ( Golkar ) 13. Drs. M. EFFENDI. ( PKB )

Sumber : database DPRD Lampung

Susunan DPR Provinsi Lampung sangat menarik amat menarik untuk di amati mengingat jabatan pimpinan serta alat kelengkapan dibagi secara proposional menurut perolehan masing – masing parpol. Dari data tersebut terlihat PDI-P mendapatkan jatah kursi 1 ketua, 1 kursi ketua komisi, 1 wakil ketua komisi dan 1 kursi sekertaris komisi. Partai pemenang kedua Partai Demokrat mendapatkan 1 kursi wakil ketua DPR, 1 kursi ketua komisi dan 2 kursi wakil ketua komisi. Sedangkan partai perolehan suara terbanyak ke tiga partai Gerindra mendapatkan 1 kursi wakil ketua DPR, 1 kursi ketua komisi dan 1 kursi sekertaris komisi. Hal ini menunjukkan pertarungan politik antara Koalisi Merah Putih ( KMP ) dan Koalisi Indonesia Hebat ( KIH ) sebagaimana terjadi di pusat tidak berimbas di Provinsi Lampung.

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa materi aduan Pengadu yang menyatakan bahwa KPU Kabupaten Nabire tidak memberi respon sama sekali terhadap apa yang direkomendasikan PanwasluKabupaten Nabire justru

[r]

Dari hasil penelitian dan proses pembuatan web yang telah penulis lakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa Sistem Informasi Absensi Pekerja Lapangan berbasis web

a) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, maupun bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga

Tujuan dari penelitian ini adalah Menerapkan metode ekstraksi selulosa mahkota buah nanas dan mengkarakterisasi tepung selulosa yang dihasilkan melalui parameter kadar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum sintesis CMC pelepah kelapa sawit dengan faktor, yaitu konsentrasi NaOH, berat NaMCA, dan suhu

Farmakope Herbal Indonesia 2008 menyebutkan bahwa ekstraksi temulawak untuk penetapan kadar kurkuminoid adalah dengan refluks, ini dipandang kurang praktis dan efisien

Pada Gambar 3.5 dijelaskan proses untuk menghitung distance dalam bentuk diagram alir... Gambar 3.5 Diagram Alir