• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KETERSEDIAAN AIR BERSIH SUNGAI LUBUK MINTURUN GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI PENDUDUK DI KECAMATAN KOTO TANGAH SUMATERA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA KETERSEDIAAN AIR BERSIH SUNGAI LUBUK MINTURUN GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI PENDUDUK DI KECAMATAN KOTO TANGAH SUMATERA BARAT"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA KETERSEDIAAN AIR BERSIH SUNGAI LUBUK

MINTURUN GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI

PENDUDUK DI KECAMATAN KOTO TANGAH SUMATERA BARAT

Elkys Topan,Mawardi Samah,Lusi Utama

Jurusan Teknik Sipil, fakultas teknik sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta, Padang Email : elkys_topan@yahoo.co.id, mawardisamah@yahoo.com,

lusi_utamaindo@yahoo.co.id,

Abstrak

Kecamatan Koto Tangah mempunyai jumlah penduduk tahun 2013 sebesar 173.634 Jiwa. Jumlah penduduk untuk 10 tahun kedepan dengan menggunakan tiga metode,

Arithmatik,Geometrik, dan Exponensial didapatkan rata-rata dari ketiga metode yaitu tahun

2023 sebesar 209.045. Kebutuhan air bersih menurut WHO : 0.952 m3/dtk. Ketersediaan air bersih dari sumber Lubuk Minturun dengan menggunakan metode PENMAN dan metode

MJ.MOCK didapat debit sebesar 2.85 m3/dtk. Untuk bangunan intake didapat lebar (b) = 3 m, tinggi (h) = 2 m, tingga bukaan pintu = 0,5 m. Untuk penyaluran air digunakan Pipa transmisi didapat D1 = 350 mm , L = 2.050 m ; D2 = 250 mm , L= 1.635 m ; D3= 200 mm , L= 245 m, dengan bak tampungan reservoir kapasitas tampungan 1550 m3. Dan dilanjutkan dengan Pipa distribusi didapat D1 = 300 mm , L = 1.780 m ; D2 = 250 mm , L= 946 m ; D3= 200 mm , L= 248 m. Untuk bangunan intake lahan sawah dan kolam didapat lebar (b) = 1 m, tinggi (h) = 0,7 m.

(2)

THE ANALYSIS OF CLEAN WATER SUPPLY LUBUK MINTURUN

RIVER TO FULFILL THE NEED OF CLEAN WATER FOR KOTO

TANGAH CITIZEN

Elkys Topan,Mawardi Samah,Lusi Utama

Civil Engineering Department, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta University Padang

Email : elkys_topan@yahoo.co.id, mawardisamah@yahoo.com,

lusi_utamaindo@yahoo.co.id,

Abstract

Koto Tangah subdistrict has a population of 173.634 Inhabitants by 2013. Population for 10 years by using three methods, Arithmatik, Geometric, Exponential and obtained an average of these three methods, namely the year 2023 of 209.045. Clean water needs according to WHO: 0.952 m3/sec. The availability of clean water from depths of Minturun by using the PENMAN method and method of MJ.MOCK obtained discharge of 2.85 m3/sec. The intake for the building obtained the width (b) = 3 m, height (h) = 2 m, three openings of doors = 0.5 m. To channeling water transmission Pipe used to come by D1 = 350 mm, L = 2.050 m; D2 = 250 mm, L = 1,635 m; D3 = 200 mm, L = 245 m, with a reservoir capacity of spooler spooler 1550 m3. And continued with Pipeline distribution obtained D1 = 300 mm, L = 1.780 m; D2 = 250 mm, L = 946 m; D3 = 200 mm, L = 248 m. The intake for the building paddy fields and ponds available width (b) = 1 m, height (h) = 0.7 m.

(3)

PENDAHULUAN

Air merupakan unsur utama bagi hidup semua makhluk hidup di muka bumi ini. Keberadaannya merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kebutuhan air bersih menjadi indikator kualitas hidup manusia dari segi kesehatan dan kesejahteraan

manusia, akan kurang bila tanpa

terpenuhinya kebutuhan air bersih. Selain itu sulit di bayangkan tanpa adanya air akan tercipta suatu lingkungan hidup bersih dan sehat. Dalam kehidupan ekonomi yang terus berkembang dan perkembangan populasi masyarakat dari tahun ke tahun terus meningkat secara drastis. Kebutuhan akan air bersih sangat dirasakan oleh masyarakat perkotaan (BPS Kota Padang 2013).

METODOLOGI

Sumber data yang dipakai dalam

permasalahan ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Berupa studi dari pustaka yang berkaitan dengan ketersediaan air bersih bagi penduduk

b. Studi design

Berupa studi lapangan pada lokasi, guna mendapatkan data – data pendukung (peta topografi, curah hujan dan klimatologi)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mendapatkan jumlah

pertambahan penduduk pada daerah untuk tahun yang akan datang dibutuhkan data jumlah penduduk tahun-tahun sebelumnya digunakan 3 (tiga) metode, yaitu :

a). Metode Arithmatik

Pada metode pertama ini menggunakan metode Arithmatic :

r = Angka pertumbuhan penduduk

Ps = Jumlah penduduk pada akhir

Tahun.

Po =jumlah penduduk pada awal tahun

(4)

r = 0.020 = 2 %

Kemudian hasil tersebut dimasukan dalam persamaan dibawah ini :

Pn = P0 (1 + r.n )

Dimana :

Pn = Jumlah penduduk pada tahun

perkiraan

P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun

R = Angka pertumbuhan penduduk N = waktu

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2014 Pn14 = Pt13 x (1 + r.n)

Pn14 = x (1 + 0,020 x 1)

Pn14 = 178058

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2015 Pn15 = Pt13 x (1 + r.n)

Pn15 = 173634 x (1 + 0,020 x 2)

Pn15 = 181549

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2016 Pn16= Pt13 x (1 + r.n)

Pn16 = 173634 x (1 + 0,020 x 3)

Pn16 = 185041

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2017 Pn17 = Pt13 x (1 + r.n)

Pn17 = 173634 x (1 + 0,020 x 4)

Pn17 = 188532

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2018 Pn18 = Pt13 x (1 + r.n)

Pn18 = 173634 x (1 + 0,020 x 5)

Pn18 = 192023

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2019 Pn19 = Pt13 x (1 + r.n)

Pn19 = 173634 x (1 + 0,020 x 6)

Pn19 = 195515

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2020 Pn20 = Pt13 x (1 + r.n)

Pn20 = 173634 x (1 + 0,020 x 7)

Pn20 = 199006

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2021 Pn21 = Pt13 x (1 + r.n)

Pn21 = 173634 x (1 + 0,020 x 8)

Pn21 = 202497

Perkiraan jumlah penduduk 2022 Pn22 = Pt13 x (1 + r.n)

Pn22 = 173634 x (1 + 0,020 x 9)

Pn22 = 205989

(5)

Pn23 = Pt13 x (1 + r.n)

Pn23 = 173634 x (1 + 0,020 x 10)

Pn23 = 209480

b). Metode Geometrik

Menghitung pertambahan jumlah

penduduk dengan menggunakan metode Geometrik menggunakan persamaan :

[{

}

]

[{

}

]

r = 0.019

Menghitung jumlah penduduk pada tahun

yang diperkirakan menggunakan

persamaan : Dimana :

Pn = Jumlah penduduk pada

tahun perkiraan

P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun

r = Angka pertumbuhan

penduduk

n = Jumlah tahun yang

diperhitungkan

Perkiraan jumlah penduduk 2014 Pn14 = Pox (1 + r)n

Pn14 =173634 x (1 + 0,018)1

Pn14 = 177709

Perkiraan jumlah penduduk 2015 Pn15 = Pox (1 + r)n

Pn15 = 173634 x (1 + 0,019)2

Pn15 = 180907

Perkiraan jumlah penduduk 2016 Pn16 = Pox (1 + r)n

Pn16 = 173634 x (1 + 0,019)3

Pn16 = 184164

Perkiraan jumlah penduduk 2017 Pn17 = Pox (1 + r)n

Pn17 = 173634 x (1 + 0,018)4

Pn17 = 187479

Perkiraan jumlah penduduk 2018 Pn18 = Pox (1 + r)n

Pn18 = 173634 x (1 + 0,018)5

Pn18 = 190853

Perkiraan jumlah penduduk 2019 Pn19 = Pox (1 + r)n

Pn19 = 173634 x (1 + 0,018)6

Pn19 = 194289

(6)

Pn20 = Pox (1 + r)n

Pn20 = 173634 x (1 + 0,018)7

Pn20 = 197786

Perkiraan jumlah penduduk 2021 Pn21 = Pox (1 + r)n

Pn21 = 173634 x (1 + 0,018)8

Pn21 = 201346

Perkiraan jumlah penduduk 2022 Pn22 = Pox (1 + r)n

Pn22 = 173634 x (1 + 0,018)9

Pn22 = 204970

Perkiraan jumlah penduduk 2023 Pn23 = Pox (1 + r)n

Pn23 = 173634 x (1 + 0,018)10

Pn23 = 208660

c). Metode Exponential

Menghitung pertambahan jumlah

penduduk dengan menggunakan metode Exponential menggunakan persamaan : Ps = p0 x e r.n

0,0800 = r x 10 x 0,43429448

=0.018

Menghitung jumlah penduduk pada tahun yang diperkirakan menggunakan persamaan :

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2014 Pn14 = P0 x er.n

Pn14 = 173634 x 2,71828180.018x1

Pn14 = 177737

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2015 Pn15 = P0 x er.n

Pn15 = 173634 x 2,71828180.018x2

Pn15 = 180965

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2016 Pn16 = P0 x er.n

Pn16 = 173634 x 2,71828180.018x3

Pn16 = 184252

(7)

Pn17 = P0 x er.n

Pn17 = 173634 x 2,71828180.018x4

Pn17 = 187599

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2018 Pn18 = P0 x er.n

Pn18 = 173634 x 2,71828180.018x5

Pn18 = 191006

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2019 Pn19 = P0 x er.n

Pn19 = 173634 x 2,71828180.018x6

Pn19 = 194475

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2020 Pn20 = P0 x er.n

Pn20 = 173634 x 2,71828180.018x7

Pn20 = 198008

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2021 Pn21 = P0 x er.n

Pn21 = 173634 x 2,71828180.018x8

Pn21 = 201604

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2022 Pn22 = P0 x er.n

Pn22 = 173634 x 2,71828180.018x9

Pn22 = 205266

Perkiraan jumlah penduduk tahun 2023 Pn23 = P0 x er.n

Pn23 = 173634 x 2,71828180.018x10

Pn23 = 208994

Tabel 4.5 Perkiraan Jumlah Rata-rata

No Tahun Jumlah penduduk (jiwa) 1 2014 177837 2 2015 181140 3 2016 184486 4 2017 187870 5 2018 191294 6 2019 194760 7 2020 198267 8 2021 201810 9 2022 205408 10 2023 209045

Sumber data : hasil perhitungan

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Kebutuhan Air Domestik

a). Perhitungan Proyeksi Kebutuhan air bersih

Kebutuhan air kawasan Koto Tangah dihitung dari tahun 2014 sampai dengan 2023.

Data yang diketahui : Jumlah Penduduk

= 177837 Daerah Pelayanan

= 80%

Standar Kebutuhan Air = 150 liter/orang

(8)

Dari data dapat diketahui : b). Jumlah penduduk yang dilayani

Jumlah Penduduk x Daerah Pelayanan 177837x 80% = 142269 jiwa

Jadi jumlah penduduk yang terlayani pelayanan PDAM pada tahun 2014 sebanyak 142269 jiwa.

c). Kebutuhan air untuk tiap Rumah Tangga

Standar kebutuhan air bersih x jumlah penduduk yang dilayani

150 liter/hari x142269jiwa = 2.134.0350 m3/hari = 21.340

=

0.247 m 3 /dt

Jadi kebutuhan air bersih untuk rumah tangga pada tahun awal (2014) adalah 0.247 m3/dt.

b. Kebutuhan Non Domestik

Dalam menghintung kebutuhan air bersih untuk Non Domestik adalah 20% dari kebutuhan domestik.

Kebutuhan Non Domestik =20% x kebutuhan Domestik = 20% x 0.247 m3/ dt

= 0.0494 m3/dt

c. Kebutuhan air untuk lahan  Kebutuhan air sawah :

Q = kc x

= 1.2 = 2169.82 ltr/hari = 0.216 m3/dtk

 Kebutuhan air kolam

10 x NFR x A Kolam = 1x1.01 x 192

=193.92 ltr/hari

= 0.193 m3/dtk

d. Proyeksi Kehilangan Air Bersih

Dalam menghitung kehilangan air

bersih berdasarkan kriteria

perencanaan air bersih sebesar 30% dari Jumlah Kebutuhan Domestik ditambah Kebutuhan Non Domestik.

Kehilangan Air = 30%x

(Keb.Domestik + Keb.Non Domestik) = 30 % (

0.247 +

0.409) m3/dt

= 0.0138 m3/ dt.

Jadi kehilangan air pada tahun awal 2014 adalah 0.0138 m3/ dt.

(9)

Untuk menghitung kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kecamatan Koto Tangah dapat diliahat berdasrkan

perhitungan sebelumnya sebagai

berikut : Dimana :

Kebutuhan air bersih Domestik (KD) = 0.247 m3/dt

Kebutuhan air bersih Non Domestik = 0.409 m3/dt

Kehilangan air dalam pendistribusian (Ka) = 0.138 m3/dt.

= 0.247 + 0.409 + 0.138

= 0.719 m3/dt

Jadi kebutuhan air bersih untuk Kecamatan Koto Tangah pada tahun awal 2014 adalah 0.719 m3/dtk

Perhitungan Debit andalan

a. Perhitungan Evapotranspirasi (Eto) dengan Metode Penman

Rumus : Eto = W . Rn + (1-W) . f ( u) . (ea . ed)

Dimana :

Eto =Evapotranspirasi potensial (mm/hari) Derajat kejenuhan tanah setelah penyiapan lahan dimulai (%)

W = Factor ketinggian altitude yang terkait dengan suhu ( tabel klimatologi )

R = Sinaran bersih ( mm/hati)

ea = Selisih antara tekanan uap udara

jenuh pada temperature rataan dan tekanan uap udara yang sebenarnya ( mm )

ed = Tekanan uap yang sebenarnya

ed = RH x ea

f(u) = nilai fungsi angin

Sebagai hasil analisa pembahasan

diberikan contoh perhitungan yang diambil pada bulan januari 2014 sebagai berikut :

1). Temperature Udara = 27.100 C 2). ea = 35.91 (Tabel 7) 3). Relatif Humadity (RH%) =79% = 0.79 4). ed (mm bar) = ea x RH = 35.91 x 0.79 = 28.4 mm bar 5). ea - ed =35.91 – 28.4 = 7.54mm bar

6). Kecepatan angin (u)

= 0.459x24=11.03 km/hari 7). F(u) = 0.30 (tabel 9)

(10)

9). (1 – w ). F(u).( ea - ed ) = 0.50

10). Ra (mm/hari) = 15 mm/hari

11). Sinar matahari(n)=61%=0.61 jam/hari 12). N (jam/hari) = 11,12 jan/hari 13). n/N = 0.053 14). (1- a ). 0.25 + 0,50.n/N) =0.21 (tabel) 15). Rns (mm/hari) = Ra x (1- a ). 0.25 + 0,50.n/N) = 15 x 0.21 = 3,15 16). F(t) = 16.12 (tabel 15) 17). F(ed) = 0.14 (tabel 16) 18). F(n/N) = 0.152 (tabel) 19). Rn1 = f(t).f(ed).f(n/N) = 0.34 20). Rn = Rns – Rn1 = 2.81 21). W at altitude = 0.80 (tabel 11) 22). W . Rn = 2.25 23). Eto (mm/hari) = (1 – w) . f(u) . (ea – ed ) + (W . Rn) = 0.50 + 2.25 = 2.75 mm/hari 24). Eto (hasil koreksi) (mm/hari)

= 31

25). Eto (mm/bulan)

= 2.75 x 31 = 85.17 mm/bulan Dari hasil perhitungan Metode Penman bulan Januari 2004 didapat Eto = 85.17 mm/bulan.

b. Perhitungan Debit Andalan (Ketersediaan Air)

Untuk contoh perhitungan

ketersediaan air sungai lubuk

minturun yang menggunakan

Metode FJ.Mock yang diambil pertengahan tahun 2013 sebagai berikut.

1). Jumlah hujan (P) = 87 mm 2). Hujan (n) = 5 hari

3). Evapotranspirasi (Ep) = Eto x 15

= 2.75 x 15 = 38.96 mm/bulan 4). Penutup lahan (m) = 30% 5). (m/20) x (18 – n) = 0.20 6). E = ((m/20) x (18 – n) x Ep = 0.20 x 38.96 = 7.60 7). Et = Ep – E = 38.96 – 7.60 = 31.37 Mm/hari

(11)

8). S = P – Et = 87 – 31.36 = 55.93 9). Tampungan air tanah (IS)

= 50% x 55.93 = 27.97 mm

10). Kelembaban tanah = 100 mm (dari reverensi yang ada)

11). Volume air lebih = S – IS = 55.93 – 27.97 = 27.97 12). Infiltrasi (I) = 27.97 x I (koef.

Ilfiltrasi = 0.3) = 8.39

13). 0,5 x (1 + k) x I = K (faktor resesi aliran air tanah) = 0,5)

= 6.29 14). K x (Vn – 1) = (Vn) volume tampungan awal = 30 mm = 15 mm 15). Volume tampungan (Vn) =(0.5 x (1 + k).I) + (K x (Vn – I) = 6.29+ 15 = 21.29 16). Δ Vn = Vn – (Vn – 1) = -8.71 17). Aliran dasar (I – Δ Vn) = 17.10 mm3/dtk 18). Aliran permukaan = IS – I = 19.58 mm3/dtk 19). Aliran sungai = 17.10 + 19.58 = 36.67 mm3/dtk 20). Debit = = 2.48 m3/dtk

Jadi perhitungan proyeksi Ketersediaan Air Lubuk Minturun pada pertengahan

bulan Januari 2004 dengan

menggunakan metode FJ. Mock dengan catchment Area = 87.5 km2 didapat debit = 2.48 m3/dtk.

Tabel 4.6 Debit aliran sungai Lubuk Minturun 2004-2013 No Tahun Q(m³/dtk 1 2004 3.06 2 2005 1.60 3 2006 1.20 4 2007 3.19 5 2008 4.23 6 2009 1.21 7 2010 1.56 8 2011 4.31 9 2012 3.69 10 2013 4.54 Total 28.58

Sumber : hasil perhitungan Tabel 4.7 Kebutuhan Air Bersih

(12)

Qtahunan pada tahun 2014-2023 N0 Tahun Q (m³/dtk) 1 2014 0.719 2 2015 0.806 3 2016 0.821 4 2017 0.834 5 2018 0.845 6 2019 0.867 7 2020 0.906 8 2021 0.919 9 2022 0.936 10 2023 0.952

Sumber : hasil perhitungan

Kondisi Daerah Pengaliran Sungai

a) < 50 :

Sungai masih dikatakan sehat (DAS

dalam keadaan masih baik

b)

= 50 – 100 :

Sungai sudah perlu perhatian (DAS) dalam keadaan Sub Kritik)

c) = 50 – 200 :

Sungai sudah mengalami penurunan stabilitasnya (DAS dalam keadaan

Kritik). Disini perlu segera

diadakan penanganan terhadap

kerusakan DAS yang terjadi serta pada alur sungainya

d) = 200 :

Sungai dikatakan sudah sakit sehingga diperlukan penanganan intensif agar mampu mengalirkan Q max yang juga

makin membesar. DAS dalam

keadaan super kritik perlu tindakan yang betul-betul intensif dalam memperbaikinya.

Dengan demikian Sungai Lubuk Minturun mampu melayani kebutuhan total air bersih untuk penduduk Kecamatan Koto tangah hingga 10 tahun yang akan datang. Jadi sungai Lubuk Minturun bisa dijadikan sumber air yang baru guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk Kecamatan Koto Tangah.

Qtahun ke 10 > Qkebutuhan

2.85 m3/dtk > 0.95 m3/dtk

Berdasarkan klasifikasi penggolongan daerah pngaliran pengaliran (DPS) sungai diatas dari hasil perhitungan Debit Run Off maka Lubuk Minturun termasuk golongan sebagai berikut :

Q min = 0.15 m3/dtk (Debit minimum sungai dimusim kering)

(13)

Q max = 1.44 m3/dtk (Debit maksimum sungai) = = 9.6

Ratio Qmax /Qmin Lubuk Minturun termasuk dalam range < 50, karena itu Lubuk Minturun kondisi DAS nya

dikatakan sehat (DAS dalam keadaan masih BAIK)

Kriteria dan Asumsi Desain Bangunan Air

Intake Air Bersih

Sumber air bersih untuk

pengembangan Air Bersih Sungai Lubuk

Minturun ini akan memanfaatkan

keberadaan sumber air dari sungai Lubuk Minturun, debit air yang akan di manfaatkan 952 liter/detik. Bangunan intake berada pada elevasi +116,35 mdpl, dari segi kuantitas maupun kualitas, sumber air tersebut merupakan sumber air yang cukup potensial di wilayah tersebut. Untuk pemanfaatan sumber air tersebut diperlukan unit Intake berikut perpipaan transmisi sepanjang 1250 m ke unit

reservoir dengan elevasi.+ 125,55 mdpl

untuk pelayanan penduduk Kecamatan Koto Tangah elevasi . + 45,95 mdpl

Data yang di peroleh : -Kebutuhan Air Bersih

= 952 liter/detik -Debit Pengambilan = 952 liter/detik

Menentukan kecepatan pengambilan

V = m √

Dimana :

V = Kecepatan pengambilan rencana 0.6 m/dtk

m = Koefisien debit 0,8

g = Percepatan Grafitasi 9,81 m/dtk z = kehilangan energy pada bukaan untuk mendapatkan z maka :

0.6 = √

z = 0.267

untuk mendesain pintu pengambilan Intake kita dapat memperoleh dengan persamaa : Q = √

Dimana :

Q = Debit pengambilan 0,952 m3/det = Koefisian debit 0,8

(14)

a = Tinggi bukaan 0,5 m b = lebar pintu intake

g = Percepatan grafitasi 9,81 m/det z = Kehilangan tinggi pada bukaan 0,267

Maka dengan persamaan di atas di dapatkan :

Q = √

0,952 = √ = 2,61 m, maka saya merencanakan 3 m untuk lebar pintu intake

Untuk tinggi pintu maka 1,5 x h = 3 m

h = 2 m Maka b = 3 m

h = 2 m

Selanjutnya kita harus mengetahui volume air di dalam intake dengan persamaan : Qair baku

= Q harian maksimum ( 952 liter/detik) Waktu detensi (dt) 2 menit

Volume = Q x t

= 952 liter/detik x 120 detik = 114240 liter = 114 m3

Pipa Transmisi

Pipa Transmisi yang direncanakan ada tiga jenis pipa dan mengalir sepanjang aliran primer D1 = 350 , L = 2050 ; D2 = 250 , L= 1635 ; D3= 200 , L= 245. Pipa di alirkan dari Intake yang memiliki elevasi 125.55 mdpl menuju Reservoir dengan elevasi 49.95 mdpl. Dari perbedaan ketinggian antara reservoir dan pelayanan yaitu 75.60 mdpl maka air akan di alirkan dengan system grafitasi.

Untuk menghitung kehilangan energi akibat gesekan air dalam pipa besar tekanan dapat di hitung persamaan Darcy – Weisbach yaitu

hf = f L/D x V²/2.g Dimana :

hf = kehilangan energy akibat gesekan (m)

f = factor gesekan pipa

L = Panjang pipa (m)

D = diameter pipa (mm)

v =kecepatan rencana (m/dt2)

(15)

Karna dimensi pipa yang beragam untuk analisa kehilangan energi di lakukan dengan cara try and error yang terlampir dalam tabel lampiran.Dari hasil kehilangan energi terdapat beda antara h rencana dengan h hasil perhitungan sebesar 0,69 dan dapat di simpulkan dimensi pipa bisa di pakai untuk di jadikan pipa distribusi primer dari reservoir menuju pelayanan.

Reservoir

Reservoir terletak pada ketinggian

125,55 mdpl. Perencanaa kapasitas

reservoir di dasarkan pada kebutuhan

harian maksimum pada kebutuhan

fluktuasi tiap jam. Kebutuhan air rata- rata = 95,20 liter/detik pada tahun 2023

Untuk menghitung kebutuhan air tiap jam dapat dilihat pada tabel lampiran. Yang mana perhitungan di dapatkan volume yang harus di tampung :

1156,06 m3/hari+ 374,52 m3/hari = 1530.58 m3/hari 1550 m3.

Kapsitas Reservoir

Volume yang di butuhkan 1550 m3 Di rencanakan tinggi reservoir 4 m dan reservoir berbentuk persegi,maka dimensi reservoir adalah :

V = P x L x T

1550 m3 = P x L x 4 m

Jadi dimensi reservoir :P = 20 m ; L= 20 ; t = 4,5 m (0,5 freeboard).

Pipa Distribusi

Pipa distribusi yang direncanakan ada tiga jenis pipa dan mengalir sepanjang aliran primer D1 = 300 , L = 1780 ; D2 = 250 , L= 946 ; D3= 200 , L= 248. Pipa di alirkan dari reservoir yang memiliki elevasi 184.34 mdpl menuju pelayanan dengan elevasi 118 mdpl. Dari perbedaan ketinggian antara reservoir dan pelayanan yaitu 66.34 mdpl maka air akan di alirkan dengan system grafitasi.

Untuk menghitung kehilangan energi akibat gesekan air dalam pipa besar tekanan dapat di hitung persamaan Darcy – Weisbach yaitu

(16)

Dimana :

hf = kehilangan energy akibat gesekan (m)

f = factor gesekan pipa

L = Panjang pipa (m)

D = diameter pipa (mm)

v =kecepatan rencana (m/dt2)

g = percepatan grafitasi Karna dimensi pipa yang beragam untuk analisa kehilangan energi di lakukan dengan cara try and error yang terlampir dalam tabel lampiran.Dari hasil kehilangan energi terdapat beda antara h rencana dengan h hasil perhitungan sebesar 0,78 dan dapat di simpulkan dimensi pipa bisa di pakai untuk di jadikan pipa distribusi primer dari reservoir menuju pelayanan.

Intake untuk debit sawah dan kolam

Karna Memakai Kantong Lumpur maka Debit Pengambilan Bertambah 20%

Q1 = 1,2 x Q2

= 1,2 x 0.409 m3/detk = 0.490 m3/det

Menentukan kecepatan pengambilan

V = m √

Dimana :

V = Kecepatan pengambilan rencana 0.6 m/dtk

m = Koefisien debit 0,8

g = Percepatan Grafitasi 9,81 m/dtk z = kehilangan energy pada bukaan untuk mendapatkan z maka :

0.6 = √

z = 0.267

untuk mendesain pintu pengambilan Intake kita dapat memperoleh dengan persamaa : Q = √

Dimana :

Q = Debit pengambilan 0.409 m3/det = Koefisian debit 0,8

a = Tinggi bukaan 0,5 m

b = lebar pintu intake

g = Percepatan grafitasi 9,81 m/det z = Kehilangan tinggi pada bukaan 0,02

Maka dengan persamaan di atas di dapatkan :

Q = √

(17)

= 0,864 m, maka saya merencanakan 1 m untuk lebar pintu intake

Untuk tinggi pintu maka =1,5 x h = 1 m

h = 0.7 Maka b = 1 m

h = 0.7 m

Selanjutnya kita harus mengetahui volume air di dalam intake dengan persamaan : Qair baku = Q harian maksimum ( 409 liter/detik)

Waktu detensi (dt) 2 menit

Volume = Q x t = 409 liter/detik x 120 detik = 49080 liter = 49 m3 DAFTAR PUSTAKA

Samah,Mawardi. 2012, Himpunan Kuliah

Irigasi Bangunan Air I Dan II.

Soemarto. C.D. 1999, Hidrologi Teknik

Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Triamodjo,Bambang.2010,Hidrologi

Terapan. Yogyakarta: Beta Offset.

Utama, Lusi. 2010, Himpunan Kuliah

Hidrologi. Padang : Universitas Bung

Hatta.Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta, Padang.

Wilson.E.M. 1993, Hidrologi Teknik Edisi

Gambar

Tabel 4.5 Perkiraan Jumlah Rata-rata
Tabel  4.6  Debit  aliran  sungai  Lubuk  Minturun 2004-2013  No  Tahun   Q(m³/dtk  1  2004  3.06  2  2005  1.60  3  2006  1.20  4  2007  3.19  5  2008  4.23  6  2009  1.21  7  2010  1.56  8  2011  4.31  9  2012  3.69  10  2013  4.54     Total  28.58

Referensi

Dokumen terkait