Sabang
Merauke
Mengapa ada SabangMerauke?
Indonesia, dengan populasi terbesar keempat di dunia, wilayah kepulauan luas dan
kekayaan alam melimpah, pengakuan dunia internasional terhadap kemajuan
demokrasi dan pertumbuhan ekonominya, keragaman etnis, budaya, agama, serta
bahasa, memiliki potensi untuk menjadi bangsa yang besar, seperti yang dicita-citakan
oleh para Pendiri Bangsa. Namun, para penggagas SabangMerauke melihat setidaknya
ada dua tantangan utama:
Pertama, keragaman masih menjadi hal yang tabu untuk didiskusikan. Berbagai
konflik yang berkaitan dengan terkait dengan kesukuan dan keagamaan menjadikan
keragaman sebagai topik yang sensitif.
Kedua, luasnya wilayah dan bentangan lautan Indonesia menjadi tantangan tersendiri
dalam mengatasi ketimpangan keberlanjutan pendidikan anak bangsa. Perbedaan
kualitas guru, sarana pendidikan, dan akses pendidikan tinggi mengakibatkan banyak
anak bangsa bahkan tidak berkesempatan untuk bermimpi meraih pendidikan setinggi
anak Indonesia yang kebetulan dilahirkan dan dibesarkan di wilayah yang lebih maju.
Mengapa SabangMerauke menjadi sangat penting?
Indonesia, dengan komposisi usia warga negara saat ini, 5-10 tahun lagi akan
mengalami masa penentuan, yaitu apakah anak-anak bangsa yang nanti beranjak
dewasa akan menjadi beban negara (population disaster) atau menjadi pilar
pembangunan negara (population bonus). Pembedanya adalah pendidikan. Pendidikan
adalah alat rekayasa sosial yang bisa menentukan arah bangsa. Maka sangat penting
bagi Indonesia untuk memiliki anak-anak bangsa yang persisten dan berpikiran
terbuka.
Lalu, apa solusi yang ditawarkan SabangMerauke?
Para penggagas SabangMerauke yakin bahwa kegiatan pertukaran pelajar (student exchange) dan tinggal
dengan keluarga angkat di tempat-tempat yang baru dapat menjadi salah satu solusi. Pengalaman para
penggagas yang pernah terpilih untuk ikut dalam pertukaran pelajar di negara lain membuat kami percaya
bahwa ada dua dampak utama pertukaran:
Pertama, bahwa paparan terhadap tempat, orang, dan kebudayaan yang berbeda akan membantu seseorang
untuk berpikiran lebih terbuka, lebih mampu menerima perbedaan sebagai sebuah kewajaran, yang bermuara
pada sikap toleran.
Kedua, bahwa pengalaman ini dapat membuka cakrawala anak mengenai hal-hal baru yang mungkin tidak
pernah ditemui sebelumnya dan menanamkan mimpi untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
Apa makna nama SabangMerauke?
SabangMerauke, selain merupakan nama kota paling timur dan paling barat di Indonesia, adalah akronim dari
Seribu Anak Bangsa Merantau Untuk Kembali. SabangMerauke secara resmi telah dideklarasikan pada tanggal
28 Oktober 2012 di tiga kota yang berbeda (Jakarta, Bogor, Tanjung Pinang), bertepatan dengan peringatan Hari
Sumpah Pemuda.
Apa visi, misi, nilai yang dianut, dan prinsip SabangMerauke?
Pendidikan Toleransi Ke-Indonesiaan
Visi SM
Menanamkan pada anak-anak Indonesia kesadaran akan pentingnya pendidikan
Mendorong anak-anak Indonesia merayakan perbedaaan
Mengajak anak-anak Indonesia merasakan Indonesia seutuhnya
Misi SM
-‐ Menanamkan kesadaran
pentingnya bersekolah dan menjadi orang terdidik
-‐ Mendorong sikap kemandirian dan
proactiveness untuk mencari akses dan memanfaatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya
-‐ Menanamkan kesadaran bahwa perbedaan adalah sebuah
keniscayaan, bukan sebuah masalah
-‐ Mendorong sikap berani untuk menjaga harmoni keberagaman dan melindungi hak setiap warga negara
-‐ Menanamkan kesadaran sebagai
bagian integral dari negara Indonesia
-‐ Mendorong sikap positif untuk berkontribusi nyata -sekecil
apapun dan dalam bidang apapun- demi kemajuan Indonesia
Nilai SM
Semangat belajar/rasa ingin tahu Kegigihan (pantang menyerah, ulet) Integritas (ketulusan, kejujuran)
Berpikiran terbuka
Kasih (empati, solidaritas) Kerendahan hati
Kebanggaan Berkeadilan Kepemimpinan
Prinsip SM
Kami percaya bahwa
pendidikan membuka pintu kesempatan
Kami percaya bahwa toleransi harus dirasakan dan dialami
Kami percaya bahwa anak-anak Indonesia, di mana pun mereka berada, berhak untuk menjadi Indonesia seutuhnya dengan mengalami Indonesia sebenarnya.
Dalam tahap awal gerakan ini, anak-anak dari sebuah daerah akan diajak untuk meluangkan waktu libur
sekolah selama 2-3 minggu untuk tinggal di daerah lain. Selama masa pertukaran ini, anak-anak ini akan
tinggal bersama keluarga angkat yang memiliki nilai-nilai yang luhur dan pencapaian penghidupan yang
baik sehingga bisa menjadi panutan nyata.
SabangMerauke menggarisbawahi pentingnya prinsip untuk menjaga agar anak-anak ini tidak tercerabut
dari akar budayanya, dan bahkan sekembalinya mereka ke daerahnya, anak-anak ini dapat menjadi
jendela kemajuan bagi teman-temannya.
Batch pertama SabangMerauke dirancang untuk mulai berjalan pada 29 Juni 2013-14 Juli 2013 di Jakarta.
Apa program kongkret SabangMerauke?
SabangMerauke berhasil terpilih sebagai juara 2 dalam Kompetisi Nasional Apa Idemu 2012 Pertamax
pada tanggal 9 Desember 2012 lalu. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Pertamina dan diikuti oleh 5.838
peserta se-Indonesia. Setelah lolos sebagai satu dari 50 besar, SM kemudian melaju ke 8 besar dimana
setiap tim wajib mempresentasikan ide-idenya di depan dewan juri dan audiens. Beberapa aktivis sosial
seperti Billy Boen (entrepreneur, penulis Young on Top), Goris Mustaqim (pendiri Asgar Muda), Ainun
Chomsun (penggagas Akademi Berbagi), Wahyudin Akbar (Kepala CSR Pertamina) dan Imam Subchan
(Dbrandcom) hadir sebagai Dewan Juri. Ini adalah awal yang luar biasa baik bagi kami bahwa ternyata
banyak yang percaya bahwa SabangMerauke akan membawa perubahan untuk Indonesia.
Apa penghargaan yang pernah diterima SabangMerauke?
Siapa saja pelaku utama SabangMerauke?
SabangMerauke melibatkan beberapa pelaku utama, yaitu (1) Anak Sabang Merauke (ASM) –anak yang menjadi subyek pertukaran pelajar, (2) Kakak Sabang Merauke (KSM) –kakak pendamping selama program pertukaran dan coach setelah program berakhir, (3) Keluarga Angkat –keluarga yang ditempati oleh ASM selama program pertukaran, dan (4) Keluarga Asal, –keluarga kandung di daerah asal ASM.
Perilaku para pelaku utama yang diharapkan akan tampak selama program pertukaran adalah:
Pendidikan Toleransi Ke-Indonesiaan
ASM 1. ASM menunjukkan semangat belajar, keinginan melanjutkan sekolah, dan menjadi lebih sering bertanya
2. ASM pantang menyerah meraih cita-cita
3. ASM memahami pentingnya dan contoh penerapan integritas dalam kehidupan
1. ASM dapat bergaul dengan luwes dengan teman dari latar belakang ras/ agama, tanpa memiliki prasangka buruk
2. ASM dapat mempraktikkan bentuk kasih
3. ASM dapat melihat perbedaan tanpa merasa sombong ataupun rendah diri
1. ASM dapat menyebutkan alasannya bangga menjadi anak Indonesia
2. ASM dapat berlaku adil dengan rekan-rekannya
3. ASM dapat memimpin rekan-rekannya beraktifitas
KSM 1. KSM memberikan teladan akademis dan memancing ASM untuk berpikir kritis
2. KSM mengajak ASM untuk gigih meraih cita-cita
3. KSM menjadi teladan integritas
1. KSM menunjukkan teladan keluwesan dan keluasan dalam pergaulan
2. KSM memberikan teladan bentuk kasih
3. KSM membantu ASM memahami bahwa perbedaan adalah keniscayaan
1. KSM menunjukkan kebanggaanya sebagai anak Indonesia
2. KSM mendorong ASM untuk berbuat adil
3. KSM mendorong ASM untuk berani tampil dan memimpin
FSM FSM menjadi contoh nyata dampak positif pendidikan, sehingga ASM lebih gigih meraih cita-cita
FSM menjadi contoh nyata keluwesan dan keluasan pergaulan
FSM memberikan contoh nyata bentuk-bentuk kepedulian pada Indonesia
Keluarga Asal
Keluarga Asal memahami pentingnya m e n j a g a a g a r a n a k - a n a k t e t a p bersekolah
Keluarga Asal memiliki keluarga baru di daerah lain
Keluarga Asal menjaga agar anak-anak tidak tercerabut dari akarnya, dan justru semakin memiliki semangat untuk membangun daerah asalnya
Rancangan Kurikulum SabangMerauke
Hari Tanggal Kurikulum Kegiatan
Pra Acara Pra Acara Pra Acara Pra Acara
Jumat 28-Jun Kedatangan
-Sabtu 29-Jun Orientasi Awal
ASM akan melakukan orientasi untuk penyamaan ekspektasi dan mempersiapkan ASM dalam mengikuti seluruh program
Minggu 30-Jun Waktu Bebas ASM bersama FSM Masing-masing
-Senin 1-Jul Culture Day ASM akan diajak mengenal budaya Indonesia melalui kunjungan ke TMII
Selasa 2-Jul Nationalism Day I ASM akan diajak mengenal nilai-nilai Keindonesiaan melalui sejarah proklamasi
Rabu 3-Jul Career Day ASM akan diajak mengenal beberapa profesi dari berbagai kalangan
Kamis 4-Jul Sports and Fun Day ASM akan diajak berkunjung ke Gelora Bung Karno dan Dunia Fantasi
Jumat 5-Jul Religious and Cultural Diversity Day ASM akan diajak berkunjung ke berbagai rumah ibadah di daerah Kota dan berkeliling area Kota Tua
Sabtu 6-Jul Waktu Bebas ASM bersama FSM Masing-masing -Minggu 7-Jul Waktu Bebas ASM bersama FSM Masing-masing
-Senin 8-Jul Social Day ASM akan diajak untuk berbagi kepedulian dengan mengunjungi panti asuhan difabel
Selasa 9-Jul Technology Day ASM akan diajak utuk mengenal teknologi melalui workshop
Rabu 10-Jul Nationalism Day II ASM akan diajak untuk mengenal sejarah bangsa dengan mengunjungi museum di Jakarta
Kamis 11-Jul Art Day ASM akan diajak untuk mengembangkan keterampilan seni mereka
Jumat 12-Jul Education Day ASM akan diajak untuk berkunjung ke UI dan menanamkan kapsul cita-cita
Sabtu 13-Jul Orientasi Akhir
ASM akan melakukan orientasi untuk menyimpulkan apa yang sudah didapat selama program dan apa yang akan dilakukan setelah kembali ke daerah asal masing-masing
Minggu 14-Jul Keberangkatan
-*Catatan:
Bagaimana cara mengirimkan
donasi untuk SabangMerauke?
Donasi anda bisa dikirimkan via bank transfer ke:
BCA : 037-33-222-51
a/n Aichiro Suryo Prabowo (Manajer Keuangan)
atau
Bank Mandiri : 900-00-0236840-6
a/n Aichiro Suryo Prabowo (Manajer Keuangan)
Mohon memberikan ke sabang.merauke@outlook.com konfirmasi setelah
mengirimkan donasi untuk keperluan pencatatan dalam pembukuan kami dan
terkait pertanggungjawaban pasca program.
Rencana Anggaran SabangMerauke Batch 1
Hari Tanggal Kurikulum Nama Asal
H00 5555555555555592,400,000 ASM01 Alun%Gautama Bengkalis,%Riau ''''''''''7,672,500 H01 Jumat 285Jun Kedatangan 55555555555555555,270,000 ASM02 Apipa Kapuas%Hulu,%Kalbar ''''''''''7,272,500 H02 Sabtu 295Jun Orientasi 55555555555555557,099,000 ASM03 Dwi%Villa%Novita%Sari Pasuruan,%Jatim ''''''''''7,272,500 H03 Minggu 305Jun Family'Time 5555555555555555555555555555555555< ASM04 Fahrul%Rozy%Najib Halsel,%Malut ''''''''12,672,500 H04 Senin 15Jul Culture 55555555555555556,320,000 ASM05 Ferdinand%Titus Sabah,%Malaysia ''''''''11,672,500 H05 Selasa 25Jul Nationalism 55555555555555554,050,000 ASM06 Lusiman%Senen Halsel,%Malut ''''''''12,672,500 H06 Rabu 35Jul Career 55555555555555553,950,000 ASM07 Muhammad%Iswan Majene,%Sulbar ''''''''10,272,500 H07 Kamis 45Jul Sports%and%Fun 55555555555555559,510,000 ASM08 Ni%Made%Novi%Dian%Sari Karangasem,%Bali ''''''''''7,672,500 H08 Jumat 55Jul Religious%and%
Cultural%Diversity 55555555555555551,950,000 ASM09
Paskalina%Dogopia Paniai,%Papua ''''''''14,172,500 H09 Sabtu 65Jul Family'Time 5555555555555555555555555555555555< ASM10 Zhahrina%Adzana Banda%Aceh,%DI%Aceh ''''''''''9,172,500 H10 Minggu 75Jul Family'Time 5555555555555555555555555555555555< Panitia ''''''''60,614,000 H11 Senin 85Jul Social 55555555555555555,300,000 TOTAL '''''161,139,000 H12 Selasa 95Jul Technology 55555555555555551,950,000
H13 Rabu 105Jul Nationalism 55555555555555554,365,000 H14 Kamis 115Jul Art 55555555555555554,050,000 H15 Jumat 125Jul Education 55555555555555552,000,000 H16 Sabtu 135Jul Deorientasi 55555555555555556,585,000 H17 Minggu 145Jul Keberangkatan 55555555555555556,340,000 TOTAL ''''''''''''161,139,000 Kode5 Identifik Keterangan Kebutuhan Kode5 Identifikasi5 Keterangan Kebutuhan Pra%Acara !
Rencana Anggaran SabangMerauke mencakup rencana kebutuhan selama pra-program dan rencana kebutuhan per anak per hari selama mengikuti program, kecuali saat waktu bebas bersama FSM. Rencana kebutuhan per ASM mencakup akomodasi saat kedatangan, orientasi awal dan akhir, makan siang dan snack selama berkegiatan (makan pagi dan makan malam ditanggung oleh FSM masing-masing), tiket masuk wahana/museum, biaya transportasi selama mengikuti kegiatan serta alat tulis maupun perlengkapan lain yang dibutuhkan selama program.
Biaya kebutuhan per ASM disesuaikan dengan rute pesawat masing-masing dari daerah asal hingga ke Jakarta sehingga total dana yang dibutuhkan untuk batch I ini adalah Rp. 161.139.000,- (seratus enam puluh satu juta seratus tiga puluh sembilan ribu Rupiah). Saat ini, SabangMerauke telah menerima donasi sekitar Rp. 96.000.000,- (sembilan puluh enak juta Rupiah) per akhir bulan Mei 2013 dalam bentuk logistik dan tunai.
Profil Anak-Anak SabangMerauke
ALUN GAUTAMA (laki-laki, suku Akit, Budha) – kelas 1 SMPN 2 Rupat Utara, Bengkalis, Riau
Alun aktif di OSIS, senang bermain voli, dan rajin ikut dalam berbagai kegiatan organisasi. Sebagai anggota Pramuka, ia sering berkemah di hutan bersama teman-temannya. Kelak, ia ingin menjadi guru dan pelukis. Di Jakarta, ia ingin memperkenalkan Suku Akit pada teman-temannya.
APIPA (perempuan, suku Melayu, Islam) – kelas 2 SMP 03 Satu Atap Nanga Lauk, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
Apipa memahami pentingnya pendidikan untuk bisa mengubah hidupnya dan orang-orang di sekitarnya. Di OSIS ia menjabat sebagai Ketua Perpustakaan. Sepulang sekolah, ia mengajari anak-anak kelas 1 SD membaca, mengajar ngaji, dan membantu ibunya berjualan kue. Kelak ia ingin menjadi dokter agar bisa menolong orang sakit di desanya.
DWI VILLA NOVITA SARI (perempuan, suku Jawa Tengger, Hindu) – kelas 2 SMPN 1 Tosari, Pasuruan, Jawa Timur
Dwi adalah ketua OSIS di sekolahnya. Saat ini ia sedang memimpin teman-temannya mempersiapkan program perpisahan. Sepulang sekolah, ia mengajar keagamaan di Dwipura. Ia senang sekali mengajar karena bisa berbagi ilmu.
FAHRUL R. NAJIB (laki-laki, suku Bacan, Islam) – kelas 1 MTs Al-Khairat Labuha, Halmahera Selatan, Maluku Utara
Fahrul sering ikut dan memenangi berbagai perlombaan. Ia menjabat sebagai Sekretaris OSIS di sekolahnya. Ia juga sering ikut membantu mengajar di SD-nya dulu karena di SDnya kekurangan guru.
FERDINAND TITUS (laki-laki, suku Flores, Katolik) – kelas 1 SMP CDC JAVA (Etania School), Sabah, Malaysia Ferdinand adalah anak Indonesia yang lahir dan besar di Malaysia karena orang tuanya bekerja di sana. Ia senang bermain bola bersama teman-temannya. Meski belum pernah ke Indonesia, ke-Indonesiaannya tidak pernah luntur. Kelak ia ingin menjadi Tentara.
LUSIMAN SENEN (laki-laki, suku Buton, Islam) - kelas 2 SMP 2 Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara
Lusiman adalah kapten tim bola, top scorer striker, dan sering dipercaya menjadi wasit bila ada pertandingan sepak bola antardesa. Ia aktif di OSIS dan PMR. Rumahnya tidak pernah sepi karena sering menjadi tempat berkumpul teman-temannya yang ingin belajar bersama. Kelak, ia ingin menjadi Tentara.
MUHAMMAD ISWAN (laki-laki, suku Mandar, Islam) – kelas 2 MTs Guppi Ulidang, Majene, Sulawesi Barat
Ketua OSIS ini memiliki kepedulian tinggi pada pendidikan. Selama 5-6 bulan terakhir Iswan menginisiasi kelompok belajar di dusunnya. Ia mengumpulkan anak-anak usia SD hingga SMP, mengorganisasi kelompok belajar, dan mengajari mereka.
NI MADE NOVI DIAN SARI (perempuan, suku Bali, Hindu) – kelas 2 SMPN 2 Semarapura Klungkung, Karangasem, Bali
Gadis Bali ini aktif di OSIS sebagai Koordinator Seksi Budaya dan Sastra. Ia pernah memimpin teman-temannya membuat majalah sekolah. Ia juga pernah mengirimkan artikel hasil tulisannya ke Bali Tribun. Kelak, ia ingin melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
PASKALINA DOGOPIA (perempuan, suku Mee, Katolik) – kelas 1 SMP YPPK St. Fransiskus Xaverius, Paniai, Papua
Pada semester satu lalu, Paskalina mendapat peringkat pertama dalam seluruh ulangan mata pelajaran di sekolahnya Sebagai pengurus OSIS Seksi Agama, Paskalina bertanggung jawab memimpin doa dalam apel pagi di sekolahnya. Di Jakarta ia ingin belajar berbangsa dan bernegara dengan bertemu anak-anak Indonesia dari seluruh penjuru Nusantara.
ZHAHRINA ADZANA (perempuan, suku Aceh, Islam) – kelas 2 SMPN 1 Banda Aceh, Banda Aceh, DI Aceh
Zhahrina adalah murid berprestasi yang sering mewakili sekolahnya dalam berbagai perlombaan. Ia senang menggambar dan mengagumi bangunan-bangunan. Kelak ia ingin menjadi arsitek.
Para Penggagas SabangMerauke
@AichiroSuryo
Aichiro Suryo Prabowo adalah alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Ketika SMA, Chiro pernah mengikuti program pertukaran pelajar internasional ke Belgia selama 1 tahun. Di sana, Chiro tinggal bersama keluarga angkat, berangkat ke sekolah, dan menjadi bagian dari masyarakat layaknya pemuda Belgia yang lain. Tidak hanya berkesempatan mencicipi cokelat Belgia, main ski, dan mempelajari bahasa Belanda, tetapi hidup jauh dari keluarga dan tanah air Indonesia benar-benar memberikan ilmu hidup yang luar biasa: tentang kemandirian, toleransi, nasionalisme, juga perdamaian dunia. Chiro kini aktif menulis, mengajar sebagai asisten dosen di kampus, serta bekerja untuk pemerintah Indonesia.
@ayu_kartikadewi
Ayu Kartika Dewi adalah alumnus Universitas Airlangga. Selama mengikuti pertukaran Singapore International Foundation (SIF) Ayu melihat bagaimana sebuah negara dengan pelbagai keterbatasan justru melecut warganya untuk bekerja dengan lebih keras dan mengemasnya dengan lebih cerdas. Setelah lulus, Ayu menjadi manager di Procter & Gamble Singapore. Ayu kemudian bergabung dengan Indonesia Mengajar dan ditempatkan di Halmahera Selatan sebagai guru SD selama 1 tahun. Saat ini Ayu bekerja di UKP4 (Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan). Ayu terpilih sebagai kandidat penerima beasiswa Fulbright untuk meneruskan belajar MBA ke USA pada 2013.
@dyahwie
Dyah Widiastuti adalah alumnus Universitas Gadjah Mada. Dyahwie lahir dan besar di Sleman, DI Yogyakarta dalam kultur homogen Jawa-Muslim. Di akhir masa kuliah S1nya, Dyahwie mengikuti program pertukaran mahasiswa di Universitas Tokyo, Jepang. Pengalaman setahun ini meyakinkannya bahwa kelompok mayoritas yang toleran lebih mudah dibangun ketika mereka pernah hidup sebagai minoritas yang diperlakukan dengan baik. Keyakinan ini diperkuat oleh pengalaman setahun tinggal di kota paling kosmopolitan di dunia, London, Inggris untuk studi S2nya, dengan beasiswa Chevening. Saat ini Dyahwie bekerja sebagai pegawai negeri sipil, dan berharap pembelajaran mengenai toleransi dari Tokyo dan London tersebut dapat memberikan masukan untuk kebijakan publik terkait.
Tim Perumus SabangMerauke
@furiyani
Furiyani Nur Amalia adalah perempuan asal Jawa Timur yang berhasil menyelesaikan studinya di jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang sekarang sedang melanjutkan karirnya di perusahaan multinasional NEC (Nippon Electric Company) sebagai system engineer. Sebelumnya Furi adalah Pengajar Muda angkatan 2 penempatan Kabupaten Kepulauan Sangihe selama satu tahun dan juga aktif dalam kegiatan organisasi dan sosial.
@jhuzzein
Jourdan Hussein. Alumni Wesleyan University jurusan Government and interdisciplinary Certificate in International relations. Selama bersekolah di Wesleyan University, Jourdan juga pernah mengikuti exchange ke Kunming, China dan Amman, Jordan. Ia juga pernah pernah mewakili Indonesia di Pacific Rim International Camp Japan.
@stradivaerith
Meiske Demitria Wahyu. Alumni Fakultas Hukum UI, pernah menjadi koordinator acara & steering Committee untuk International Week di Jakarta, Bandung & Bali yang diselenggarakan oleh International Student Association for International Studies (ISAFIS) Indonesia. Meiske adalah Alumni Pengajar Muda Angkatan III dengan daerah penempatan TBB. Setelah pulang dari penugasan, Meiske bekerja sebagai internal legal counsel di salah satu Grup Perusahaan terbesar di Indonesia.
@putri_putcha
Putri Rizki Dian Lestari adalah Alumni Jurusan Bahasa Prancis, Universitas Negeri Jakarta. Perempuan yang aktif di bidang Kepramukaan ini pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Nasional dan menjadi wanita pertama dari Indonesia yang mengikuti International Camp Staff Program di Texas, Amerika Serikat. Saat ini ia menjadi Program Officer di Gerakan Indonesia Mengajar.
@TidarRachmadi
Tidar Rachmadi adalah Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Pernah aktif di konsultan manajemen HayGroup dan setahun tinggal di Pulau Bawean melalui Gerakan Indonesia Mengajar. Saat ini menjadi Programme Officer di British Council.