• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Website

World Wide Web atau WWW atau juga dikenal dengan WEB adalah salah satu layanan yang didapat oleh pemakai computer yang terhubung ke internet. Web atau Situs Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, teks, gambar diam atau bergerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkait dimana masing masing dihubungkan dengan jaringan jaringan halaman/hyperlink (Harminingtyas, 2014).

Menurut (Jaya, 2017) unsur-unsur website atau situs untuk menyediakan keberadaan sebuat website, maka harus tersedia unsur-unsur penunjangnya, adalah sebagai berikut: Pengertian nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah wesite pada dunia internet. Contoh http://www.unm.ac.id/ dan http://www.detik.com/. Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut, contoh nama domain berekstensi lokasi negara Indonesia adalah co.id (untuk nama domain website perusahaan), ac.id (nama domain

(2)

website pendidikan), go.id (nama domain website instansi pemerintahan), or.id (nama domain website organisasi).

Dapat disimpulkan bahwa website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen–dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang mengunakan protokol HTTP (hypertext transfer protokol) dan untuk mengakses menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”. Fungsi website diantaranya: Media Promosi, Media Pemasaran, Media Informasi, Media Pendidikan, Media Komunikasi.

Fungsi website

Secara umum situs web mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi komunikasi

Situs web yang mempunyai fungsi komunikasi pada umumnya adalah situs web dinamis. Karena dibuat menggunakan pemograman web (server side) maka dilengkapi fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi, seperti web mail, form contact, chatting form, dan yang lainnya.

2. Fungsi informasi

Situs web yang memiliki fungsi informasi pada umumnya lebih menekankan pada kualitas bagian kontennya, karena tujuan situs tersebut adalah menyampaikan isisnya. Situs ini sebaiknya berisi teks dan grafik yang dapat di download dengan cepat. Pembatasan penggunaan animasi gambar dan elemen bergerak sepertio shockwave dan java diyakini sebagai langkah yang tepat, diganti dengan fasilitas yang memberikan fungsi informasi seperti news, profile company, library, reference, dll.

(3)

3. Fungsi entertainment

Situs web juga dapat memiliki fungsi entertainment/hiburan. Bila situs web kita berfungsi sebagai sarana hiburan maka penggunaan animasi gambar dan elemen bergerak dapat meningkatkan mutu presentasi desainnya, meski tetap harus mempertimbangkan kecepatan downloadnya. Beberapa fasilitas yang memberikan fungsi hiburan adalah game online, film online, music online, dan sebagainya.

4. Fungsi transaksi

Situs web dapat dijadikan sarana transaksi biisnis, baik barang, jasa, atau lainnya. Situs web ini menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit, transfer, atau dengan membayar secara langsung.

Jenis Situs website

Ada beberapa jenis situs web yang dikelompokkan sesuai tujuannya yaitu sebagai berikut:

1. Alat Pemasaran

Saat ini media pemasaran tidak hanya media cetak saja. Media elektronik sejenis situs juga dapat digunakan sebagai media pemasaran. Pemasaran melalui internet lebh cepat sampai dan memiliki jangkauan yang jauh lebih luas.

2. Nilai Tambah

Sebuah halaman web merupakan sarana promosi karena media promosi di web lebih murah dan efektif dibandingkan media promosi konvensional seperti brosur, majalah atau Koran. Pada umumunya konten situs web berupa referensi atau informasi tambahan dari apa yang sudah diberikan secara offline. Contohnya seperti di perpustakaan sudah disediakan koleksi skripsi secara

(4)

tercetak namun di web perpustakaan terdapat repository skripsi yang lebih banyak dan dapat diakses dengan mudah dengan cara mendownload bentuk softfile nya.

3. Katalog

Untuk di perpustakaan katalognya berupa katalog online yang dapat diakses melalui web perpustakaan. Pada katalog tersebut tersedia koleksi-koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Pemustaka dapat mengakses koleksi tersebut dengan cara memasukkan judul, pengarang maupun subjek dari suatu koleksi yang dibutuhkan. Sedangkan untuk melakukan peminjaman pemustaka dapat langsung meminjam ke perpustakaan.

4. E-Commerce

E-Commerce merupakan suatu kumpulan yang dinamis antara teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Pada perpustakaan web bertujuan untuk menghubungkan antara perpustakaan yaitu melalui pemustaka dan pemustaka yang membuthkan informasi sehingga terjadinya hubungan yang saling mengutungkan kedua belah pihak.

5. E-Learning

Cisco menjelaskan filosofis e-learning sebagai berikut: Pertama, e-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan secara online. Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis computer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi. Ketiga, e-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi

(5)

memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan konten dan pengembangan teknologi pendidikan. Keempat, kapasitas siswa dalam menguasai bahan yang disampaikan lewat e-learning amat bervariasi, tergantung bentuk, isi, dna cara penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar konten dan alat penyampai dengan gaya belajar, semakin baik penguasaan siswa yang pada gilirannya akan memberikan hasilyang lebih baik.

6. Komunitas

Sebuah situs web yang dibuat dengan tujuan untuk memungkinkan pengunjung berkomunikasi secara bersamaan. Pengunjung bisa berbagi pengalaman, cerita, ide, dna lainnya, bisa juga mencari dan menambah teman, atau untuk membuat suatu perkumpulan baru.

7. Portal

Portal adalah aplikasi berbasis web yang menyediakan akses suatu titik tunggal dari informasi online terdistribusi, seperti dokumen yang didapat melalui pencarian, kanal berita, dan link ke situs khusus. Untuk memudahkan penggunaannya biasanya disediakan fasilitas pencarian dan pengorganisasian informasi.

8. Personal

Situs personal merupakan situs yang memiliki tujuan untuk mempromosikan atau menginformasikan tentang seseorang. Biasanya berisi tentang biodata, portofolio (kumpulan hasil karya yang pernah dibuat), prestasi, atau sebagai diary yang menceritakan kehidupan sehari-hari yang dipublish agar orang lain dapat mengetahui dna mengenal tentangnya.

(6)
(7)
(8)

Sumber : (website toko inbloomstuff)

(9)

2.1.2 Delone dan Mclean

DeLone dan McLean (1992) melakukan studi literatur secara mendalam tentang kesuksesan sistem informasi. Keduanya menemukan bahwa kesuksesan sistem informasi dapat direpresentasikan oleh beberapa karakteristik. Pertama, karakteristik kualitas dari sistem informasi (system quality), kedua kualitas output dari sistem informasi (information quality), ketiga konsumsi terhadap output (use), keempat respon atau kepuasan pengguna terhadap sistem informasi (user satisfaction), kelima pengaruh sistem informasi terhadap kebiasaan pengguna (individual impact), keenam pengaruhnya terhadap kinerja organisasi (organisasional impact). Dibawah ini Gambar II.2 Model ini dikenal sebagai “Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean.” (Rukmiyati, 2016)

Sumber : (Topi, 2014)

Gambar II.2 Model Kesuksean Delone dan Mclean (1992)

Setelah satu dekade, DeLone dan McLean melakukan revisi modelnya menjadi “Model Update Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean (2003)”. Pada model yang baru, DeLone dan McLean menambahkan dimensi kualitas layanan (service quality). Selain itu, DeLone dan McLean juga menggabungkan dua dimensi,

(10)

yakni pengaruh individu dan pengaruh organisasi menjadi dimensi keuntungan bersih (net benefit). Seperti pada gambar II.3 dibawah ini Model Update Kesuksesan (DeLone and McLean 2003)

Sumber : (Topi, 2014)

Gambar II.3 Model Update Kesuksesan (DeLone and McLean 2003) Model ini dibangun dari tiga komponen, yaitu pembuatan sistem, pemakai sistem, dan dampak dari pemakai sistem (DeLone dan McLean 2003). Komponen-komponen tersebut disusun dengan urutan pengukuran sebagai berikut:

1. Sistem informasi dibuat dan diukur kualitasnya dengan tiga dimensi kualitas, yaitu kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan.

2. Sistem informasi dipakai dan pengalaman pemakainya ini diukur dengan dua dimensi yaitu, dimensi penggunaan dan dimensi kepuasan pengguna.

3. Dampak dari pemakaian yang diukur dengan dua dimensi yaitu, individual impact dan organizational impact (net benefit).

A. Kualitas Informasi (Information Quality)

Kualitas Informasi, merupakan kualitas keluaran (output) berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas informasi adalah kelengkapan (completeness), penyajian

(11)

informasi (format), relevan (relevance), akurat (accurate) dan ketepatan waktu (timeliness). Kualitas informasi mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. Sama halnya dengan kualitas sistem, kualitas informasi yang dimaksud adalah kualitas informasi yang diukur secara subyektif oleh pemakai yang selanjutnya disebut sebagai kualitas informasi persepsi (perceived information quality). (Saputro, 2015)

Information quality variabel ini menggambarkan kualitas informasi yang dipersepsikan oleh pengguna yang diukur dengan 6 indikator yang diadaptasi dari Bailey dan Pearson (1983) yaitu kelengkapan (completeness), ketepatan (precision), ke - akuratan (accuracy), keandalan (reliability), konsistensi (consistency), kekinian (currency) dan bentuk dari keluaran (format of output). Namun, indikator keandalan (reliability) yang terdapat di Bailey dan Pearson (1983) diganti dengan konsistensi (consistency). Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan skala Likert 1-5. Semakin tinggi skor variabel ini berarti kualitas informasi semakin tinggi/baik menurut persepsi pengguna. Sebaliknya, semakin rendah skor ini berarti kualitas informasi semakin rendah/buruk menurut persepsi pengguna

B. Kualitas Sistem (System Quality)

Kualitas Sistem, adalah kemampuan atau performa sistem dalam menyediakan informasi sesuai kebutuhan pengguna (DeLone dan McLean, 1992). Indikatornya adalah kemudahan untuk digunakan (ease of use), keandalan sistem (reliability), kecepatan akses (response time), fleksibilitas sistem (flexibility) dan keamanan sistem (security).

Dalam sistem informasi dan fokusnya adalah kinerja dari sistem. Indikator yang digunakan adalah 6 yang diadaptasi dari Bailey dan Pearson (1983) yaitu fleksibilitas sistem (flexibility of the system), integrasi sistem (integration of the

(12)

system), waktu respon/perubahan (response/turn arountime), kenyamanan akses (convenience of acces), pemulihan (recovery) dan bahasa (language). Namun, indikator bahasa yang ada di Bailey dan Pearson (1983) diganti dengan user friendly. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan skala Likert 1-5. Semakin tinggi skor variabel ini berarti kualitas sistem semakin tinggi/baik menurut persepsi pengguna. Sebaliknya, semakin rendah skor ini berarti kualitas sistem semakin rendah/buruk menurut persepsi pengguna.

C. Kepuasan Pengguna

Kepuasan pemakai (user satisfaction) adalah respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi. (Nugroho, 2013). Kepuasan Pengguna, adalah respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem informasi. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna adalah kepuasan sistem, kepuasan informasi dan kepuasan layanan.

Sikap pengguna terhadap sistem informasi merupakan kriteria subjektif mengenai seberapa suka pengguna terhadap sistem informasi yang digunakan. Mengadopsi dari Delone dan McLean (2003) penelitian ini menggunakan dua item yaitu:

1. Kepuasan Informasi (Repeat Purchase)

Perbedaan antara informasi yang dibutuhkan serta informasi yang diterima. “Secara umum kepuasan informasi sebagai hasil perbandingan pengharapan atau kebutuhan sistem informasi dengan kinerja sistem yang diterima”.

2. Kepuasan menyeluruh (Repeat Visit)

Salah satu bentuk kepuasan global atas semua sistem informasi yang sudah disajikan dan dilakukan interaksi mengenai tingkat kepuasan layanan informasi dan sistem. Serta manfaat dalam proses input proses output yang diterima. Untuk

(13)

mengukur kepuasan pengguna yaitu kepuasan terhadap perangkat lunak yang dipakai, kepuasan terhadap perangkat keras yang dipakai, dan perbedaan anatara informasi yang dibutuhkan dengan informasi yang diterima.

Beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasan pemakai berhubungan erat dengan sikap (attitude) dari pemakai terhadap pemakaian sistem informasi. Oleh karena itu peneliti yang menggunakan pengukuran kepuasan pemakai sebaiknya juga memuaskan sikap (attitude) pemakai untuk mengontrol pengukuran yang bias dari kepuasan pemakai.

2.2 Penelitian Terkait

Penelitian mengenai kualitas web terhadap kepuasan pengguna telah dilakukan oleh beberapa penelitian sebelumnya. Diantaranya yaitu :

A. Penelitian yang dilakukan oleh (Hermawan, 2020) penelitiannya bertujuan untuk mengetahui lebih dalam bagaimana pengaruh kualitas website PAMSIMAS terhadap kepuasan, minat dan kinerja para pengguna program PAMSIMAS di regional satu sampai dengan tujuh. Berdasarkan persepsi para pengguna bahwa kualitas website dapat diukur melalui variabel dan indikator-indikator yang terdapat pada pengembangan model Delone dan Mclean. Penelitian ini menggunakan metode penelitian statistik dan sumber data yang digunakan adalah data primer melalui penyebaran kuesioner. Metode pengolahan data yang digunakan adalah teknik Structural Equotion Modelling (SEM) dengan menggunakan aplikasi Amos 22 dan SPSS 20. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas website pamsimas dinilai mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi para pengguna baik pengaruh terhadap kepuasan, minat dan kinerja yaitu; kualitas sistem tidak memiliki

(14)

pengaruh terhadap kepuasan pengguna, kualitas informasi memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna, kualitas desain tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, kemudahan penggunaan memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna, kualitas sistem memiliki pengaruh terhadap minat, kualitas informasi memiliki pengaruh terhadap minat.

B. Penelitian yang dilakukan oleh (Yuningsih, 2019) dengan judul “Metode Delone dan Mclean Dalam Kepuasan Konsumen Terhadap Aplikasi Shopee” Dalam penelitiannya menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling) dan Metode Delone dan Mclean. Menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling), penggunaan konsep Delone dan Mclean memperoleh hasil yang sangat signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi memiliki efek positif pada kepuasan pengguna dengan nilai estimasi 0,862, kepuasan pengguna memiliki efek positif pada pengguna dengan nilai estimasi 1,582, dan pengguna memiliki efek positif pada manfaat bersih dengan nilai estimasi 0,837. Hasil ini mendukung hipotesis (H0) yang mengatakan bahwa ada hubungan antara variabel dengan tingkat kepuasan konsumen Shopee pada penggunaan aplikasi Shopee sebagai media untuk berbelanja online.

C. Penelitian yang dilakukan oleh (Astuti & Sari, 2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas website situs Lazada Indonesia. Pada penelitian ini tidak menggunakan delone dan mclean melainkan penelitiannya menggunakan metode WebQual 4.0 yang terdiri dari 3 variabel yaitu kualitas kegunaan, kualitas informasi dan kualitas layanan interaksi terhadap kepuasan pengguna. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuisioner yang berisi 22 butir pernyataan kepada 270 responden yang merupakan pengguna

(15)

website Lazada Indonesia di kota Bandung. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan teknik analisis Regresi Linier Berganda. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ketiga variabel WebQual 4.0 tersebut berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pengguna website Lazada Indonesia. Variabel yang memiliki pengaruh paling besar adalah variabel kualitas layanan interaksi dengan pengaruh sebesar 44% dan variabel yang memiliki pengaruh paling kecil adalah variabel kualitas kegunaan dengan pengaruh sebesar 19,6%.

2.3 Tinjauan Organisasi/Objek Penelitian 2.3.1 Sejarah Inbloom Stuff

Sejarah berdirinya toko inbloom stuff berawal dari hobi atau kesenangan pemilik toko yaitu Septian Dwi Angriawan dengan Fashion, awal mula produk yang di jual pemilik toko inbloom stuff yaitu sepatu, karena permintaan dari sebagian besar konsumen adalah pakaian. Pada akhirnya pemilik toko memutuskan untuk menambah jenis usaha dengan berjualan pakaian branded baru untuk pria dan wanita dimana pakaian tersebut adalah sisa ekspor untuk di jual di berbagai outler di luar negeri Dan pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok. Melihat peluang di kota sukabumi yang jarang adanya orang berjualan pakaian branded sisa ekspor. terbilang harganyapun 70% lebih murah dibanding kita membeli melalui website brand tersebut atau di outletnya langsung. Harga yang ditawarkan dengan kualitas original namun ada beberapa yang memang tidak sempurna seperti yang ada di outlet resmi brand tersebut. Seperti, kancing yang di ganti, tag baju yang dicorek, ada jahitan yang kurang rapih, dan lain lainnya. Setelah melanjutkan usahanya tersebut akhirnya banyak permintaan dari pembeli untuk membeli langsung ke toko dan akhirnya

(16)

pemilik toko membuka toko offline di jl caringin ngumbang no 98 benteng kota sukabumi. Dimana pembeli bisa langsung datang dan melihat koleksi pakaian yang dijual secara langsung. Toko inbloom stuff ini memiliki 2 karyawan.

2.3.2 Visi Inbloom Stuff

a. Memberikan pelayanan yang terbaik dari segi jasa kepada pelanggan

b. Menjual produk berkualitas original dengan harga yang mampu bersaing dipasar Nya

c. Menjadikan perusahaan pakaian yang mampu menjadi trendsetter di kota sukabumi

2.3.3 Misi Inbloom Stuff

a. Memberikan pelayanan yang terbaik dari segi jasa kepada pelanggan

b. Menjual produk berkualitas original dengan harga yang mampu bersaing dipasar Nya

c. Menjadikan perusahaan pakaian yang mampu menjadi trendsetter di kota sukabumi

2.3.4 Struktur Organisasi Inbloom Stuff

Pemilik Toko

Septian Dwi Angriawan

Penjaga Toko

Syifa

Admin Online

Zian

(17)

Gambar

Gambar II.1 Tampilan Website Toko Inbloom Stuff
Gambar II.2 Model Kesuksean Delone dan Mclean (1992)
Gambar II.3 Model Update Kesuksesan (DeLone and McLean 2003)  Model  ini  dibangun  dari  tiga  komponen,  yaitu  pembuatan  sistem,  pemakai  sistem,  dan  dampak  dari  pemakai  sistem  (DeLone  dan  McLean  2003)
Gambar II.4 Struktur Organisasi Inbloom Stuff

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan ketentuan perpajakan UU KUP No.28 tahun 2007 pasal 17A yaitu Direktorat Jendral pajak, setelah melakukan, menerbitkan surat ketetapan nihil apabila jumlah kredit pajak

Artinya, mereka yang menjalankan tugas jurnalistik, tidak bisa dijerat dengan pasal pencemaran nama baik dalam KUHP 9 .” Secara hukum didasarkan pada pasal 50 KUHP yang

SIM golongan A Umum digunakan untuk mengemudikan mobil atau kendaraan untuk penumpang umum, atau kendaraan penumpang yang memiliki trayek untuk penumpang umum

dilakukan oleh Presiden ini juga dilakukan kepada Perda APBD, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Tata Ruang Daerah saat pemerintah daerah tidak menindak

Dari beberapa model yang menghasilkan akurasi tertinggi tersebut, model yang akan digunakan untuk identifikasi adalah model dengan panjang frame = 275, overlap

Pengujian intensitas cahaya dilakukan di dalam dan di luar ruangan dengan intensitas cahaya yang berbeda-beda, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi mesin

Masalah lainnya yang tidak kalah penting adalah sampai saat ini Universitas Banten Jaya belum memiliki sebuah sistem yang dapat digunakan untuk menunjang

Data yang digunakan adalah data primer (teknik wawancara dengan pihak yang mempunyai kapabilitas dalam memberikan data dalam penelitian ini) dan data sekunder yang diperoleh dari data