• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEKUTUAN PEMBENTUKAN, OPERASI DAN PERUBAHAN DALAM KEPEMILIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEKUTUAN PEMBENTUKAN, OPERASI DAN PERUBAHAN DALAM KEPEMILIKAN"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEKUTUAN

PEMBENTUKAN, OPERASI

DAN PERUBAHAN DALAM

(2)

PENGERTIAN

Pada KUHPer Bab VIII, Bagian I, Pasal 1618 menyatakan bahwa :

untuk menginvestasikan sesuatu ke dalam usaha dan laba yang

diperolehnya dibagi diantara mereka

Definisi ini dapat dibagi menjadi tiga faktor terpisah, yaitu:

1) Gabungan dua orang atau lebih.

2) Pemilikan dan pengelolaan bersama..

3) Usaha untuk laba.

Persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian, yaitu perjanjian untuk mendirikan,

memiliki, dan mengelola persekutuan.

Didalam Persekutuan harus selalu dituntut adanya kebersamaan, yaitu :

1) Persekutuan dimiliki bersama. 2) Persekutuan dikelola bersama.

3) Kalau ada risiko ditanggung bersama. 4) Kalau memperoleh laba dibagi bersama.

Laba dibagi secara adil menurut rasio atau metode pembagian laba yang telah disepakati

(3)

Masing-masing sekutu mempunyai hak untuk menjual atau

memindahkan haknya atas modal dan hak atas laba kepada orang lain, baik kepada anggota sekutu maupun bukan.

KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN

Mutual Agency Mutual Liability Limited Life Unlimited Liability Ownership of an Interest in a Partnership Participation on Partnership Profit Right to Dispose of a Partnership Interest

Masing-masing sekutu merupakan agen (wakil, perantara, perpanjangan tangan ) dari persekutuan.

Umur persekutuan adalah terbatas. . Hal-hal yang membatasi umur persekutuan antara lain perjanjian persekutuan, ketentuan hukum serta putusan pengadilan.

Tanggung jawab masing-masing sekutu ( kecuali sekutu pasif ) tidak terbatas pada modal yang telah disetor saja.

Kekayaan yang telah disetor ke dalam persekutuan sudah bukan lagi milik sekutu penyetor, melainkan milik semua sekutu.

Masing-masing sekutu mempunyai hak di dalam pembagian laba atau rugi persekutuan.

Semua sekutu bertanggung jawab terhadap utang persekutuan. Jadi utang persekutuan adalah juga utang seluruh sekutu.

(4)

PERJANJIAN PERSEKUTUAN

Isi perjanjian antara lain :

1) Ketentuan mengenai persekutuan.

2) Ketentuan mengenai sekutu.

3) Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan.

4) Ketentuan mengenai pembagian laba.

5) Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan.

6) Ketentuan mengenai pertanggungan (asuransi) terhadap

masing-masing sekutu.

a) Nama persekutuan dan/ atau perusahaan

b) Lokasi atau kedudukan persekutuan dan/ atau perusahaan c) Tanggal pembentukan persekutuan

d) Tanggal mulai berlakunya perjanjian persekutuan e) Sifat atau kegiatan perusahaan persekutuan f) Jangka waktu persekutuan

a) Nama dan alamat para sekutu b) Hak para sekutu

c) Kewajiban para sekutu

a) Jumlah dan bentuk setoran modal mula- mula para sekutu b) Waktu penyetoran modal

mula-mula

c) Jumlah dan waktu penyetoran tambahan modal

d) Jumlah dan waktu penarikan kembali atas modal yang telah disetor

e) Batasan dan perbedaan antara penarikan kembali atas modal dan pengambilan prive

a) Metode pembagian laba

b) Diperhitungkan bunga modal atau tidak

a) Prosedur pembubaran persekutuan

b) Prosedur penjualan/pemindahan hak para sekutu c) Prosedur pengunduran sekutu

d) Prosedur masuknya sekutu baru e) Prosedur pembagian kas

a) Apakah para sekutu diasuransikan (asuransi jiwa)? b) Siapa yang menjadi benefesiary?

c) Dalam hal ini sekutu yang bersangkutan ataukah persekutuan?

(5)

PERJANJIAN PERSEKUTUAN

Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai :

a) Dasar pencatatan setoran modal.

b) Dasar perhitungan modal.

c) Dasar pembagian laba.

d) Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut

modal.

(6)

PENGGOLONGAN PERSEKUTUAN

1) Persekutuan Firma ( Fa ), adalah :

Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk menjalankan perusahaan dengan menggunkan nama bersama di mana semua sekutu bertanggung jawab penuh dan biasanya ikut aktif mengelola perusahaan.

2) Persekutuan Komanditer (CV), adalah :

Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di mana salah satu atau lebih dari anggotanya bertanggung jawab terbatas.

a) Sekutu Aktif, adalah sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan dan

bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta pribadinya.

b) Sekutu Pasif(Silent Partner), adalah Sekutu yang hanya menyetor modal saja

(7)

ALASAN PEMILIHAN PERSEKUTUAN

Kelebihan Bentuk Usaha Persekutuan

a) Bentuk persekutuan seperti firma lebih mudah dalam pendiriannya.

b) Bentuk persekutuan seperti firma juga lebih mudah dalam pembubarannya misalkan akan berubah menjadi bentuk perseroan terbatas.

c) Bentuk persekutuan juga mempunyai kebebasan dan keluwesan dalam menentukan bentuk usahanya.

d) Kebebasan masing-masing sekutu dalam pengambilan keputusan.

e) Persekutuan hanya wajib melaporkan pajaknya tetapi bukan pembayar pajaknya karena yang membayar pajak adalah para sekutu yang memperoleh laba persekutuan. Pajaknya berupa pajak penghasilan.

(8)

ALASAN PEMILIHAN PERSEKUTUAN

Kelemahan Bentuk Usaha Persekutuan

a) Tanggung jawab pribadi sekutu akan hutang perusahaan.

b) Kelangsungan hidup perusahaan biasanya terbatas karena ikut

ditetukan oleh perjanjian dalam pendirian persekutuan.

(9)

ALASAN PEMILIHAN PERSEKUTUAN

Kelemahan Bentuk Usaha Persekutuan

a) Tanggung jawab pribadi sekutu akan hutang perusahaan.

b) Kelangsungan hidup perusahaan biasanya terbatas karena ikut

ditetukan oleh perjanjian dalam pendirian persekutuan.

(10)

AKUNTANSI DALAM PERSEKUTUAN

Laba atau rugi selalu dibagi di antara para sekutu sesuai dengan metode pembagian laba yang telah disepakati. Pembagian laba adalah pemindahan saldo laba (rugi) persekutuan ke rekening modal masing- masing sekutu. Modal sekutu pada dasarnya merupakan keseluruhan dari hak para sekutu terhadap persekutuan. Pada umumnya hubungan ekonomis antara persekutuan dan para sekutu ditampung di dalam 4 rekening, yaitu Modal, Prive, Hutang dan Piutang kepada Sekutu:

1. Rekening Modal

Rekening modal menunjukkan besarnya hak modal sekutu. Modal masing- masing sekutu berasal dari setoran modal mula-mula. Selanjutnya akan bertambah dengan setoran tambahan modal dan pembagian laba serta berkurang dengan pengambilan modal dan pembagian rugi. Rekening modal akan didebit apabila berkurang dan dikredit apabila bertambah.

Aktiva - Kas Rp. XXXX

Aktiva Non Kas Rp. XXXX

Modal Sekutu A Rp. XXXX

(11)

AKUNTANSI DALAM PERSEKUTUAN

2. Rekening Prive. Rekening prive juga diselenggarakan untuk tiap-tiap sekutu.

Rekening akan didebit apabila terjadi pengambilan harta persekutuan untuk sekutu. Sedangkan Rekening akan dikredit dengan bagian laba (apabila tidak langsung ditutup ke rekening modal).

Modal Rp. XXXX

Prive Rp XXXX

Pada akhir periode saldo rekening prive ini akan dipindah ke rekening modal sekutu yang bersangkutan yaitu :

Ke sisi debit, apabila rekening prive bersaldo debit. Ke sisi kredit apabila rekening prive bersaldo kredit.

(12)

AKUNTANSI DALAM PERSEKUTUAN

3. Rekening Utang Kepada Sekutu Rekening ini akan di debit apabila utang kepada

sekutu berkurang dan di kredit apabila utang kepada sekutu bertambah.

Kas Rp. XXXX

Utang sekutu B Rp. XXXX

4. Rekening Piutang Kepada Sekutu Rekening ini didebit apabila piutang kepada sekutu

bertambah dan dikredit apabila piutang kepada sekutu berkurang.

Piutang Rp. XXXX

Kas Rp. XXXX

Piutang kepada pihak ketiga:

Piutang dagang Rp. XXXX

(13)

PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN BARU

 Yaitu merupakan pembentukan persekutuan yang sama sekali

baru berdasarkan kesepakatan dua orang sekutu atau lebih.

 Masing-masing sekutu menyetor modal untuk mendirikan

perusahaan baru yang akan dimiliki bersama.

 Setoran modal tersebut dapat berupa kas, aktiva nonkas atau

bahkan aktiva tidak berwujud seperti kemampuan lebih yang

dimiliki oleh seorang sekutu diatas kemampuan sekutu yang

lain.

(14)

INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Mencatat Investasi Awal Halaman ##

Tgl Keterangan Debit Kredit

Kas xxx

Modal Sekutu A xxx

Modal Sekutu B xxx

Jika setiap sekutu menyetorkan investasinya secara

Kas . . .

• . . . debit Kas.

(15)

INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi :

Andi dan Aldi masing masing menginvestasikan kas

sebesar Rp 20.000.000,00 dalam persekutuan baru.

JURNAL YANG DICATAT :

Kas Rp 20,000,000.00

Modal Andi Rp 20,000,000.00

(Mencatat Investasi Awal Andi)

Kas Rp 20,000,000.00

Modal Andi Rp 20,000,000.00

(16)

INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi 2 :

Koko dan Dodi masing masing menginvestasikan

kas sebesar Rp 30.000.000,00 dan Rp 25.000.000,00

dalam persekutuan baru.

MENCATAT INVESTASI AWAL :

Kas Rp 30,000,000.00

Modal Koko Rp 30,000,000.00

(Mencatat Investasi Awal Koko)

Kas Rp 25,000,000.00

Modal Dodi Rp 25,000,000.00

(17)

INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Mencatat Investasi Awal Halaman ##

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Kas xxx

Non-Kas (nilai wajar) xxx

Modal Sekutu A xxx

Modal Sekutu B xxx

Jika masing-masing sekutu menginvestasikan secara kas dan non-kas . . .

• . . . debit Kas & Non-Kas (Nilai Wajar). • . . . kredit rekening Modal Sekutu.

(18)

INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi :

Tuan A dan Tuan B sepakat mendirikan sekutu baru

yang bernama CV. XYZ dan masing-masing menyetorkan

modal sebagai berikut :

Tuan A

Tuan B

Kas

Rp

15,000

Bangunan

Rp

30,000

Tanah

Rp

20,000

Persediaan

Rp

25,000

Total

Rp

40,000

Rp

50,000

(19)

INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

MENCATAT INVESTASI AWAL :

Kas Rp 15,000,000.00

Persediaan Rp 25,000,000.00

Modal, Tuan A Rp 40,000,000.00

(Mencatat Investasi Awal Tuan A terdiri dari kas dan Persediaan)

Bangunan Rp 30,000,000.00

Tanah Rp 20,000,000.00

Modal, Tuan B Rp 50,000,000.00

(Mencatat Investasi Awal Tuan A terdiri dari bangunan dan tanah)

MENCATAT INVESTASI AWAL :

Kas Rp 15,000,000.00 Persediaan Rp 25,000,000.00 Bangunan Rp 30,000,000.00 Tanah Rp 20,000,000.00 Modal, Tuan A Rp 40,000,000.00 Modal, Tuan B Rp 50,000,000.00

(20)

INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Neraca CV. XYZ AKTIVA PASIVA Kas Rp 15,000 Modal A Rp 40,000 Persediaan Rp 25,000 Modal B Rp 50,000 Bangunan Rp 30,000 Tanah Rp 20,000 Jumlah Rp 90,000 Rp 90,000

(21)

INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi 2:

Tuan Nyaris dan Tuan Untung pada tanggal 2 Februari 2018,

sepakat membentuk satu persekutuan baru yang bergerak di bidang

pengembangan software dengan nama Fa. Nyaris Untung. Tuan

Nyaris menyerahkan uang tunai Rp. 30.000.000 dan peralatan

komputer ditaksir senilai Rp. 12.500.000. Sedangkan Tuan Untung

menyerahkan bangunan senilai Rp. 50.000.000.

(22)

INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

MENCATAT INVESTASI AWAL :

Kas Rp 30,000,000.00

Peralatan Rp 12,500,000.00

Modal, Tuan Nyaris Rp 42,500,000.00

(Mencatat Investasi Awal Tuan Nyaris terdiri dari kas dan Peralatan)

Bangunan Rp 50,000,000.00

Modal, Tuan Untung Rp 50,000,000.00

(Mencatat Investasi Awal Tuan A terdiri dari bangunan)

MENCATAT INVESTASI AWAL :

Kas Rp 30,000,000.00

Peralatan Rp 12,500,000.00

Bangunan Rp 50,000,000.00

Modal, Tuan Nyaris Rp 42,500,000.00

Modal, Tuan Untung Rp 50,000,000.00

(23)

INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Kas Rp 30,000,000.00 Modal, Tuan Nyaris Rp 42,500,000.00 Peralatan Rp 12,500,000.00 Modal, Tuan Untung Rp 50,000,000.00 Bangunan Rp 50,000,000.00

TOTAL Rp 92,500,000.00 TOTAL Rp 92,500,000.00

AKTIVA PASIVA

(24)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

Bila aktiva berupa non kas maka penilaian besarnya modal harus

dengan persekutuan sekutu agar mendapatkan nilai yang wajar

dan memenuhi prinsip keadilan sehingga biasanya digunakan

nilai pasarnya yang wajar.

Bila terdapat kemampuan lebih dari sekutu maka perlakuan

terhadap kemampuan lebih yang dimiliki sekutu ada 2 metode

pengakuan modal yaitu:

1)

Metode Goodwill

(25)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

Ilustrasi :

Tuan A dan Tuan B sepakat mendirikan sekutu baru

yang bernama CV. XYZ dan masing-masing menyetorkan

modal sebagai berikut :

Tuan A

Tuan B

Kas

Rp

15,000

Bangunan

Rp

30,000

Tanah

Rp

20,000

Persediaan

Rp

25,000

Total

Rp

40,000

Rp

50,000

Mereka sepakat untuk menyamakan jumlah setoran awal

(26)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

METODE BONUS

Jurnal untuk mencatat metode bonus

TUAN A Rp 40,000,000.00 Rp 45,000,000.00 Rp (5,000,000.00) TUAN B Rp 50,000,000.00 Rp 45,000,000.00 Rp 5,000,000.00 TOTAL Rp 90,000,000.00 Rp 90,000,000.00 Rp -KETERANGAN SETORAN MODAL (1) METODE BONUS (2) BESARNYA BONUS (1-2)

JURNAL MENCATAT METODE BONUS

Modal, Tuan B Rp 5,000,000.00

(27)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

METODE BONUS Neraca CV. XYZ AKTIVA PASIVA Kas Rp 15,000 Modal A Rp 45,000 Persediaan Rp 25,000 Modal B Rp 45,000 Bangunan Rp 30,000 Tanah Rp 20,000 Jumlah Rp 90,000 Rp 90,000

(28)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

METODE GOODWILL

Jurnal untuk mencatat metode Goodwill

SETORAN MODAL, TUAN B Rp 50,000,000.00

MODAL, TUAN B (50%) 50%

JUMLAH TERSIRAT NILAI PERSEKUTUAN Rp 100,000,000.00 TOTAL SETORAN HARTA BERWUJUD Rp 90,000,000.00

GOODWILL , TUAN A Rp 10,000,000.00

JURNAL MENCATAT METODE GOODWILL

Goodwill Rp 10,000,000.00

(29)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

METODE GOODWILL

Jurnal untuk mencatat metode Goodwill

TUAN A Rp 40,000,000.00 Rp 50,000,000.00 Rp 10,000,000.00 TUAN B Rp 50,000,000.00 Rp 50,000,000.00 Rp -TOTAL Rp 90,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp 10,000,000.00 KETERANGAN SETORAN MODAL (1) METODE GOODWILL (2) BESARNYA BONUS (2-1)

JURNAL MENCATAT METODE GOODWILL

Goodwill Rp 10,000,000.00

(30)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

METODE GOODWILL Neraca CV. XYZ AKTIVA PASIVA Kas Rp 15,000 Modal A Rp 50,000 Persediaan Rp 25,000 Modal B Rp 50,000 Bangunan Rp 30,000 Tanah Rp 20,000 Goodwill Rp 10,000 Jumlah Rp 100,000 Rp 100,000

(31)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

Ilustrasi 2:

Tuan Nyaris dan Tuan Untung pada tanggal 2 Februari 2018,

sepakat membentuk satu persekutuan baru yang bergerak di bidang

pengembangan software dengan nama Fa. Nyaris Untung. Tuan

Nyaris menyerahkan uang tunai Rp. 30.000.000 dan peralatan

komputer ditaksir senilai Rp. 12.500.000. Sedangkan Tuan Untung

menyerahkan bangunan senilai Rp. 50.000.000.

(32)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

METODE BONUS

Jurnal untuk mencatat metode bonus

Modal, Tuan Nyaris Rp 42,500,000.00 Rp 46,250,000.00 Rp (3,750,000.00) Modal, Tuan Untung Rp 50,000,000.00 Rp 46,250,000.00 Rp 3,750,000.00 TOTAL Rp 92,500,000.00 Rp 92,500,000.00 Rp

-KETERANGAN SETORAN MODAL (1)

METODE BONUS (2)

BESARNYA BONUS (1-2)

JURNAL MENCATAT METODE BONUS

Modal, Tuan Untung Rp 3,750,000.00

(33)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

METODE BONUS

Kas Rp 30,000,000.00 Modal, Tuan Nyaris Rp 46,250,000.00 Peralatan Rp 12,500,000.00 Modal, Tuan Untung Rp 46,250,000.00 Bangunan Rp 50,000,000.00

TOTAL Rp 92,500,000.00 TOTAL Rp 92,500,000.00 Neraca Fa Nyaris Untung

(34)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

METODE GOODWILL

Jurnal untuk mencatat metode Goodwill

SETORAN MODAL, TUAN UNTUNG Rp 50,000,000.00

MODAL, TUAN UNTUNG (50%) 50%

JUMLAH TERSIRAT NILAI PERSEKUTUAN Rp 100,000,000.00 TOTAL SETORAN HARTA BERWUJUD Rp 92,500,000.00

GOODWILL , TUAN NYARIS Rp 7,500,000.00

JURNAL MENCATAT METODE GOODWILL

Goodwill Rp 7,500,000.00

(35)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

METODE GOODWILL

Jurnal untuk mencatat metode Goodwill

TUAN A Rp 42,500,000.00 Rp 50,000,000.00 Rp 7,500,000.00 TUAN B Rp 50,000,000.00 Rp 50,000,000.00 Rp -TOTAL Rp 92,500,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp 7,500,000.00 KETERANGAN SETORAN MODAL (1) METODE GOODWILL (2) BESARNYA BONUS (2-1)

JURNAL MENCATAT METODE GOODWILL

Goodwill Rp 7,500,000.00

(36)

BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

METODE GOODWILL

Kas Rp 30,000,000.00 Modal, Tuan Nyaris Rp 50,000,000.00 Peralatan Rp 12,500,000.00 Modal, Tuan Untung Rp 50,000,000.00 Bangunan Rp 50,000,000.00

Goodwill Rp 7,500,000.00

TOTAL Rp 100,000,000.00 TOTAL Rp 100,000,000.00 Neraca Fa Nyaris Untung

(37)

TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Investasi tambahan dan penarikan (withdrawals) modal dalam

persekutuan biasanya akan dikreditkan atau didebit langsung ke

rekening modal sekutu.

Ilustrasi :

Sekutu Udin melakukan investasi tambahan ke dalam persekutuan

sebesar Rp20 juta kas.

AYAT JURNAL YG DICATAT :

Kas Rp 20,000,000.00

Modal Udin Rp 20,000,000.00

(38)

TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Pengambilan atau penarikan modal dalam jumlah besar dan tidak

sering dilakukan, biasanya pencatatan dilakukan langsung dengan

mendebit akun modal Sekutu yang mengambil.

Ilustrasi :

Sekutu Udin mengambil kas dari persekutuan sebesar Rp 40 juta .

AYAT JURNAL YG DICATAT :

Modal Udin Rp 40,000,000.00

Kas Rp 40,000,000.00

(39)

TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Ilustrasi 2 :

a) Sekutu Nova melakukan investasi tambahan ke dalam

persekutuan sebesar Rp50 juta kas.

b) Sekutu Udin mengambil kas dari persekutuan sebesar Rp 10 juta .

AYAT JURNAL YG DICATAT :

b) Modal Nova Rp 10,000,000.00

Kas Rp 10,000,000.00

(Mencatat Penarikan Kas oleh Nova) AYAT JURNAL YG DICATAT :

a) Kas Rp 50,000,000.00

Modal Nova Rp 50,000,000.00

(40)

TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Sekutu pada umumnya melakukan penarikan sejumlah modal

dalam bentuk kas pada jumlah tertentu dan pada periode waktu

tertentu secara periodik.

Hal ini dilakukan sebagai kompensasi penghargaan kepada sekutu

atau juga untuk keperluan pribadi dari sekutu.

Penarikan seperti ini biasanya disebut prive (drawings, salary

allowance).

Pengambilan seperti ini biasanya dicatat pada prive bukannya

pada modal sekutu.

(41)

TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Ilustrasi :

Udin dan Clara secara bulanan melakukan pengambilan kas

sebesar Rp1.000.000 dari persekutuan .

AYAT JURNAL YG DICATAT :

Prive, Udin Rp 1,000,000.00

Kas Rp 1,000,000.00

(Mencatat penyisihan Prive Udin bulan Januari)

Prive, Clara Rp 1,000,000.00

Kas Rp 1,000,000.00

(42)

TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Pada Akhir Tahun, Akun Prive tersebut ditutup dengan ayat jurnal :

Modal, Udin Rp 12,000,000.00

Prive, Udin Rp 12,000,000.00

(Menutup perkiraan Prive, Udin)

Modal, Clara Rp 12,000,000.00

Prive, Clara Rp 12,000,000.00

(43)

TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Ilustrasi 2 :

John dan Clara secara bulanan melakukan pengambilan kas

sebesar Rp 5.000.000 dan Rp 7.000.000,00 dari persekutuan .

AYAT JURNAL YG DICATAT :

Prive, John Rp 5,000,000.00

Kas Rp 5,000,000.00

(Mencatat penyisihan Prive John bulan Januari)

Prive, Clara Rp 7,000,000.00

Kas Rp 7,000,000.00

(44)

TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Pada Akhir Tahun, Akun Prive tersebut ditutup dengan ayat jurnal :

Modal, John Rp 60,000,000.00

Prive, John Rp 60,000,000.00

(Menutup perkiraan Prive, John)

Modal, Clara Rp 84,000,000.00

Prive, Clara Rp 84,000,000.00

(45)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

Laba(rugi) persekutuan dapat dibagi dengan cara-cara sebagai berikut: a) Laba(rugi) dibagi rata kepada setiap sekutu

b) Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan yang telah ditetapkan (rasio arbitrary)

c) Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan modal masing-masing sekutu.

d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu e) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bonus kepada sekutu

(46)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi,

CV. Jaya Sentosa yang dimiliki oleh Isa, Zainudin dan Dahlan memperoleh laba bersih tahun 2018 Rp 75.000.000,00. Atas laba ini masing-masing sekutu memperoleh pembagian laba sebesar Rp 25.000.000.

a) Laba(rugi) dibagi rata

AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT :

Ikhtisar Laba/Rugi Rp 75,000,000.00

Modal Isa Rp 25,000,000.00

Modal Zainuddin Rp 25,000,000.00

Modal Dahlan Rp 25,000,000.00

(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Isa Rp 25,000,000.00 Modal Zainuddin Rp 25,000,000.00 Modal Dahlan Rp 25,000,000.00 Prive Isa Rp 25,000,000.00 Prive Zainuddin Rp 25,000,000.00 Prive Dahlan Rp 25,000,000.00

(47)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi,

CV. Jaya Sentosa yang dimiliki oleh Isa, Zainudin dan Dahlan memperoleh laba bersih tahun 2018 Rp 75.000.000,00. Pada awal pendirian, para sekutu sepakan membagai laba-rugi dalam rasio 4:3:3 untuk Isa, Zainudin dan Dahlan.

b) Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan yang telah ditetapkan (rasio arbitrary)

Sehingga masing-masing sekutu medapatkan bagian laba sebagai berikut: 1) Laba untuk Isa = 104 x Rp 75.000.000 = Rp 30.000.000

2) Laba untuk Zainudin = 103 x Rp 75.000.000 = Rp 22.500.000 3) Laba untuk Dahlan = 103 x Rp 75.000.000 = Rp 22.500.000

(48)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

b) Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan yang telah ditetapkan (rasio arbitrary)

AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT :

Ikhtisar Laba/Rugi Rp 75,000,000.00

Modal Isa Rp 30,000,000.00

Modal Zainuddin Rp 22,500,000.00

Modal Dahlan Rp 22,500,000.00

(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Isa Rp 30,000,000.00 Modal Zainuddin Rp 22,500,000.00 Modal Dahlan Rp 22,500,000.00 Prive Isa Rp 30,000,000.00 Prive Zainuddin Rp 22,500,000.00 Prive Dahlan Rp 22,500,000.00

(49)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

Rasio modal dapat dihitung:

1) Modal Mula-mula adalah modal masing-masing sekutu pada saat persekutuan berdiri.

2) Modal Awal Periode adalah saldo modal pada awal periode yang bersangkutan. Pada umumnya saldo modal masing-masing sekutu setiap periodenya mengalami perubahan karena berbagai macam sebab, seperti Setoran modal, Penarikan modal, Pemindahan saldo rekening prive, Bagian laba & Pembebanan bagian rugi.

3) Modal Akhir Periode adalah saldo rekening Modal pada akhir periode sebelum pemindahan saldo rekening prive dan pembagian laba atau rugi. Pada umumnya saldo modal akhir ini setiap periodenya juga mengalami perubahan.

4) Modal Rata-rata adalah modal rata-rata masing-masing sekutu selama satu periode.

(50)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

Yang dimaksud modal awal adalah modal masing-masing sekutu pada saat persekutuan berdiri tanpa melihat adanya perubahan modal. Jadi rasio pembagian laba akan selalu sama setiap periode. Kontribusi awal dianggap factor paling penting dalam berlangsungnya

1) Berdasarkan Rasio Modal Awal

Ilustrasi,

Fa. Sejati pada awal pendirian masing-masing memiliki saldo modal Seno sebesar Rp 120.000.000,00 ; Jano Rp 40.000.000,00 ; dan Tino Rp 40.000.000,00. Para sekutu sepakat membagi laba (rugi) berdasarkan persentasi penyertaan modal awal. Tahun 2018 firma tersebut memperoleh laba sebesar Rp 40.000.000.

(51)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

Jadi, laba tahun 2018 akan dibagai sebagai berikut:

a) Laba untuk Seno = 120.000.000200.000.000 x Rp 40.000.000 = Rp 24.000.000 b) Laba untuk Jano = 200.000.00040.000.000 x Rp 40.000.000 = Rp 8.000.000 c) Laba untuk Tino = 200.000.00040.000.000 x Rp 40.000.000 = Rp 8.000.000

(52)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

1) Berdasarkan Rasio Modal Awal

AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT :

Ikhtisar Laba/Rugi Rp 40,000,000.00

Modal Seno Rp 24,000,000.00

Modal Jano Rp 8,000,000.00

Modal Tino Rp 8,000,000.00

(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Seno Rp 24,000,000.00 Modal Jano Rp 8,000,000.00 Modal Tino Rp 8,000,000.00 Prive Seno Rp 24,000,000.00 Prive Jano Rp 8,000,000.00 Prive Tino Rp 8,000,000.00

(53)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

1) Berdasarkan Rasio Modal Awal

Ilustrasi,

Fa. Sejati pada awal pendirian masing-masing memiliki saldo modal Seno sebesar Rp 120.000.000,00 ; Jano Rp 40.000.000,00 ; dan Tino Rp 40.000.000,00. Para sekutu sepakat membagi laba (rugi) berdasarkan persentasi penyertaan modal awal. Tahun 2018 firma tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 40.000.000.

Modal Seno Rp 24,000,000.00

Modal Jano Rp 8,000,000.00

Modal Tino Rp 8,000,000.00

(54)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

2) Berdasarkan Rasio Modal Awal Periode

Ilustrasi, Modal, Ny Mayang D K 1/1 4/9 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 S Rp 100.000.000 Modal, Tn Bima D K 1/1 2/7 25/8 Rp 50.000.000 Rp 40.000.000 Rp 30.000.000 S Rp 120.000.000 Modal, Tn Yoyon D K 1/1 4/10 Rp 60.000.000 Rp 40.000.000 S Rp 100.000.000 Modal, Tn Ojan D K 1/1 12/9 Rp 40.000.000 Rp 40.000.000 S Rp 40.000.000

(55)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

2) Berdasarkan Rasio Modal Awal Periode

Perhitungan pembagian laba dapat disajikan sebagai berikut:

a) Laba untuk Mayang = 200.000.00050.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000 b) Laba untuk Yoyon = 200.000.00060.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 24.000.000 c) Laba untuk Ojan = 200.000.00040.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 16.000.000 d) Laba untuk Bima = 200.000.00050.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000

(56)

AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT : Ikhtisar Laba/Rugi Rp 80,000,000.00 Modal Mayang Rp 20,000,000.00 Modal Yoyon Rp 24,000,000.00 Modal Ojon Rp 16,000,000.00 Modal Bima Rp 20,000,000.00

(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Mayang Rp 20,000,000.00 Modal Yoyon Rp 24,000,000.00 Modal Ojon Rp 16,000,000.00 Modal Bima Rp 20,000,000.00 Prive Mayang Rp 20,000,000.00 Prive Yoyon Rp 24,000,000.00 Prive Ojon Rp 16,000,000.00 Prive Bima Rp 20,000,000.00

(Menutup akunprive Sekutu ke akun modal)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

(57)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

3) Berdasarkan Rasio Modal Akhir Periode

Ilustrasi, Modal, Ny Mayang D K 1/1 4/9 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 S Rp 100.000.000 Modal, Tn Bima D K 1/1 2/7 25/8 Rp 50.000.000 Rp 40.000.000 Rp 30.000.000 S Rp 120.000.000 Modal, Tn Yoyon D K 1/1 4/10 Rp 60.000.000 Rp 40.000.000 S Rp 100.000.000 Modal, Tn Ojan D K 1/1 12/9 Rp 40.000.000 Rp 40.000.000 S Rp 40.000.000

(58)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

3) Berdasarkan Rasio Modal Akhir Periode

Perhitungan pembagian laba dapat disajikan sebagai berikut:

a) Laba untuk Mayang = 100.000.000400.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000 b) Laba untuk Yoyon = 100.000.000400.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000 c) Laba untuk Ojan = 400.000.00080.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 16.00.000 d) Laba untuk Bima = 120.000.000400.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 24.000.000

(59)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

3) Berdasarkan Rasio Modal Akhir Periode

AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT :

Ikhtisar Laba/Rugi Rp 80,000,000.00

Modal Mayang Rp 20,000,000.00

Modal Yoyon Rp 20,000,000.00

Modal Ojon Rp 16,000,000.00

Modal Bima Rp 24,000,000.00

(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Mayang Rp 20,000,000.00 Modal Yoyon Rp 20,000,000.00 Modal Ojon Rp 16,000,000.00 Modal Bima Rp 24,000,000.00 Prive Mayang Rp 20,000,000.00 Prive Yoyon Rp 20,000,000.00 Prive Ojon Rp 16,000,000.00 Prive Bima Rp 24,000,000.00

(60)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

4) Berdasarkan Rasio Modal Rata

Ilustrasi,

Firma melaporkan perolehan laba sebesar Rp 80.000.000

Sekutu Tgl Mutasi Jlh D Jlh K Saldo Modal Jgk Waktu Tiap Bagian Jlh Modal dlm Jgk Waktu Bersagkutan Mayang 01-Jan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 8 Bln Rp 400.000.000 04-Sep Rp 50.000.000 Rp 100.000.000 4 Bln Rp 400.000.000 12 Bln Rp 800.000.000 Yoyon 01-Jan Rp 60.000.000 Rp 60.000.000 10 Bln Rp 600.000.000 04-Nov Rp 40.000.000 Rp 100.000.000 2 Bln Rp 200.000.000 12 Bln Rp 800.000.000 Ojan 01-Jan Rp 40.000.000 Rp 40.000.000 8 Bln Rp 320.000.000 12-Sep Rp 40.000.000 Rp 80.000.000 4 Bln Rp 320.000.000 12 Bln Rp 640.000.000 Bima 01-Jan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 6 Bln Rp 300.000.000 02-Jul Rp 40.000.000 Rp 90.000.000 2 Bln Rp 180.000.000 25-Agt Rp 30.000.000 Rp 120.000.000 4 Bln Rp 480.000.000 12 Bln Rp 960.000.000

(61)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

4) Berdasarkan Rasio Modal Rata

Perhitungan pembagian laba dapat disajikan sebagai berikut:

a) Laba untuk Mayang = 3.200.000.000800.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000 b) Laba untuk Yoyon = 3.200.000.000800.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000 c) Laba untuk Ojan = 3.200.000.000640.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 16.000.000 d) Laba untuk Bima = 3.200.000.000960.000.000 x Rp 80.000.000 = Rp 24.000.000

(62)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

4) Berdasarkan Rasio Modal Rata

AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT :

Ikhtisar Laba/Rugi Rp 80,000,000.00

Modal Mayang Rp 20,000,000.00

Modal Yoyon Rp 20,000,000.00

Modal Ojon Rp 16,000,000.00

Modal Bima Rp 24,000,000.00

(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Mayang Rp 20,000,000.00 Modal Yoyon Rp 20,000,000.00 Modal Ojon Rp 16,000,000.00 Modal Bima Rp 24,000,000.00 Prive Mayang Rp 20,000,000.00 Prive Yoyon Rp 20,000,000.00 Prive Ojon Rp 16,000,000.00 Prive Bima Rp 24,000,000.00

(63)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

 Dalam metode ini, setiap modal yang disertakan oleh masing-masing sekutu akan diberikan balas jasa berupa bunga dari laba. Sisi laba setelah bunga akan dibagi menurut metode laba dibagi rata, rasio tertentu, atau rasio modal.

 Bunga dapat dihitung berdasarkan rasio modal sebagai berikut: a) Modal mula-mula

b) Modal awal periode c) Modal akhir periode d) Modal rata-rata

e) Kelebihan modal diatas jumlah tertentu.

(64)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

 Apabila setelah diperhitungkan bunga tersebut menjadi minus, yang berarti rugi, maka besarnya bagian laba masing-masing sekutu adalah sama dengan bunga modal dikurangi dengan bagian sisa rugi.

 Bunga modal ini hanya sebagai alat pembagian laba saja, sehingga tidak mempengaruhi besarnya laba

(65)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi

Fa Cemara dimiliki oleh Akmal, Untung, dan Anza pada akhir tahun menunjukkan saldo laba Rp 120.000.000 sedangkan masing-masing buku besar sekutu disajikan sebagai berikut:

d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu

Modal Akmal

Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp) 2010 Jan 1 Apr 1 Saldo Awal Tahun 10.000.000 30.000.000 40.000.000 Modal Untung

Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp) 2010 Jan 1 Apr 1 Saldo Awal Tahun 10.000.000 40.000.000 50.000.000 Modal Anza

Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp) 2010 Jan 1 Apr 1 Saldo Awal Tahun 10.000.000 50.000.000 60.000.000

(66)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

Hitunglah masing-masing laba untuk para sekutu jika pembagiannya

menurut ketentuan berikut:

1) Diberikan bunga 10% atas modal awal periode sisanya akan dibagi rata.

2) Diberikan bunga 10% modal akhir periode sisanya akan dibagi

berdasarkan rasio 30:30:40 untuk Akmal, Untung, dan Anza.

3) Diberikan bunga 10% atas saldo modal rata-rata dan sisanya dibagi rata.

(67)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

1) Diberikan bunga 10% atas modal awal periode sisanya akan dibagi rata a. Bunga untuk Akmal = 10% x Rp 30.000.000 = Rp 3.000.000

b. Bunga untuk Untung = 10% x Rp 40.000.000 = Rp 4.000.000 c. Bunga untuk Anza = 10% x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000 d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu

1.

Keterangan Sekutu Akmal Sekutu Untung Sekutu Anza Jumlah

Bunga Setiap Sekutu Rp 3,000,000.00 Rp 4,000,000.00 Rp 5,000,000.00 Rp 12,000,000.00 Sisa Laba Dibagi Rata Rp 36,000,000.00 Rp 36,000,000.00 Rp 36,000,000.00 Rp 108,000,000.00

Jumlah Rp 39,000,000.00 Rp 40,000,000.00 Rp 41,000,000.00 Rp 120,000,000.00

(68)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

2) Diberikan bunga 10% atas modal akhir periode sisanya akan dibagi berdasarkan rasio 30:30:40 untuk Akmal, Untung, dan Anza

a) Bunga untuk Akmal = 10% x Rp 40.000.000 = Rp 4.000.000 b) Bunga untuk Untung = 10% x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000 c) Bunga untuk Anza = 10% x Rp 60.000.000 = Rp 6.000.000

d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu

2.

Keterangan Sekutu Akmal Sekutu Untung Sekutu Anza Jumlah

Bunga Setiap Sekutu Rp 4,000,000.00 Rp 5,000,000.00 Rp 6,000,000.00 Rp 15,000,000.00 Sisa Laba Dibagi Rata Rp 31,500,000.00 Rp 31,500,000.00 Rp 42,000,000.00 Rp 105,000,000.00 Jumlah Rp 35,500,000.00 Rp 36,500,000.00 Rp 48,000,000.00 Rp 120,000,000.00

(69)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

3. Diberikan bunga 10% atas modal awal periode sisanya akan dibagi rata a) Bunga untuk Akmal

Investasi Rp 30.000.000 selama 12 bln = 12/12 x 10% x 30.000.000 = Rp 3.000.000 Rp 10.000.000 selama 9 blm = 9/12 x 10% x 10.000.000 = Rp 750.000

Jumlah = Rp 3.750.000

b) Bunga untuk Untung

Investasi Rp 40.000.000 selama 12 bln = 12/12 x 10% x 40.000.000 = Rp 4.000.000 Rp 10.000.000 selama 9 bln= 9/12 x 10% x 10.000.000 = Rp 750.000

Jumlah = Rp 4.750.000

c) Bunga untuk Anza

Investasi Rp 50.000.000 selama 12 bln = 12/12 x 10% x 50.000.000 =Rp 5.000.000 Rp 10.000.000 selama 9 blm = 9/12 x 10% x 10.000.000 =Rp 750.000

Jumlah =Rp 5.750.000

(70)

3.

Keterangan

Sekutu Akmal

Sekutu Untung

Sekutu Anza

Jumlah

Bunga Setiap Sekutu

Rp

3,750,000.00

Rp

4,750,000.00

Rp

5,750,000.00

Rp

14,250,000.00

Sisa Laba Dibagi Rata

Rp

35,250,000.00

Rp

35,250,000.00

Rp

35,250,000.00

Rp

105,750,000.00

Jumlah

Rp

39,000,000.00

Rp

40,000,000.00

Rp

41,000,000.00

Rp

120,000,000.00

Masing-masing sekutu akan mendapatkan laba :

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

(71)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

 Di dalam metode ini laba yang ada dikurangi gaji dan atau bonus terlebih dahulu baru kemudian sisanya dibagi menurut laba dibagi rata, rasio tertentu atau metode rasio modal.

 Sehingga sisa tersebut dapat positif maupun negatif.

 Bila negatif berarti mengalami rugi riil meskipun sebenarnya ada laba namun setelah dikurangi gaji dan bonus menjadi rugi karena gaji dan bonusnya terlalu besar.

 Gaji biasanya dihitung dalam satuan waktu satu tahun (disetahunkan) sedangkan bonus dihitung dengan prestasi atau berdasarkan setoran modalnya

(72)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

Dalam metode ini pertama-tama laba dikurangi bunga modal, gaji dan

bonus kemudian sisanya dibagi menurut metode laba dibagi rata, rasio

tertentu atau metode rasio modal.

Dalam metode ini, semua faktor yang menentukan besarnya andil

masing-masing sekutu di dalam menghasilkan laba atau rugi.

(73)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi

Dari ilustrasi kasus sebelumnya, jika pembagian laba dilakukan dengan ketentuan:

a) Diberikan Gaji kepada Untung sebesar Rp 15.000.000, dan kepada Anza Rp 5.000.000

b) Atas laba yang diperoleh, setiap sekutu juga diberikan bunga atas modal yang dimiliki sebesar 10% dari modal awal periode.

c) Bonus diberikan kepada sebesar 10% untuk Akmal dari laba bersih setelah dikurangi gaji sekutu dan bunga atas modal.

d) Sisa laba akan dibagi rata kepada setiap sekutu. Diminta:

1) Hitunglah laba untuk masing-masing sekutu

2) Catatlah pembagian laba tersebut ke dalam jurnal umum!

(74)

Sekutu Akmal Sekutu Untung Sisa Laba

(Rp) (Rp) (Rp)

Laba Rp 120,000,000.00

Gaji 0 Rp 15,000,000.00 Rp 5,000,000.00 Rp 100,000,000.00

Bunga Rp 3,000,000.00 Rp 4,000,000.00 Rp 5,000,000.00 Rp 88,000,000.00

Bonus untuk Akmal Rp 8,800,000.00 0 0 Rp 79,200,000.00

Sisa laba dibagi rata Rp 26,400,000.00 Rp 26,400,000.00 Rp 26,400,000.00 Rp -

Jumlah Rp 38,200,000.00 Rp 45,400,000.00 Rp 36,400,000.00

Keterangan Sekutu Anza (Rp)

PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

(75)

PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN

 Seorang sekutu berhak untuk keluar atau berhenti dari persekutuan pada saat kapan pun.

 Penghentian adalah perubahan hubungan yang disebabkan oleh berhentinya seorang sekutu dari persekutuan.

 Hal ini dapat berakibat pada dibelinya kepemilikan sekutu yang berhenti oleh sekutu yang masih ada atau dibubarkannya persekutuan.

 Entitas persekutuan akan bubar apabila ada sekutu baru yang masuk atau sekutu yang ada pensiun atau meninggal dunia.

 Pembubaran bukan berarti berhentinya operasi persekutuan.

 Pembubaran persekutuan (partnership dissolution) merupakan perubahan hubungan antar sekutu karena salah satu sekutu berhenti sehingga tidak lagi diasosiasikan dengan kerja sama selanjutnya yang berbeda dengan penghentian bisnis.

(76)

PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN

setelah adanya penghentian sekutu lama, masalah yang timbul adalah

apakah aset dari persekutuan harus di revaluasi ulang.

Pendekatan revaluasi biasanya disebut dengan prosedur goodwill,

sedangkan pendekatan nonevaluasi disebut prosedur bonus.

(77)

PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN

 Pada saat ada sekutu yang menjual kepemilikannya pada persekutuan ke pihak ketiga, tidak berarti terjadi pembubaran persekutuan. Karena transaksi ini tidak berubah hubungan antar sekutu, tetapi hanya memberikan hak kepemilikan persekutuan, agar di kemudian hari pihak ketiga tersebut akan mendapatkan hak pembagian laba pada akhir periode, serta hasil likuidasi aset bila kelak persekutuan dilikuidasi.

 Pihak ketiga yang membeli kepemilikan salah satu sekutu tidak bertindak sebagai sekutu di dalam persekutuan, tetapi hanya menerima bagian laba atau rugi berdasarkan pembelian kepemilikannya

(78)

PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN

Ilustrasi,

Di dalam persekutuan, Kuma memiliki modal sebesar Rp100 juta. Kemudian, modalnya tersebut dibeli oleh pihak ketiga, yaitu Mimbar sebesar 40%.

Pemberian Kepemilikan ke Pihak Ketiga

AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT

MODAL, KUMA Rp 40,000,000.00

MODAL, MIMBAR Rp 40,000,000.00

(79)

PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN

Seorang sekutu baru dapat dimasukkan ke dalam persekutuan dengan dua cara, yaitu : 1) Membeli kepemilikan dari sekutu lama.

Dengan melakukan pembelian kepemilikan pada sekutu lama maka persekutuan lama dibubarkan, pembukuan ditutup, dan membentuk persekutuan baru dengan perjanjian persekutuan yang baru pula.

2) Dengan menginvestasikan uang atau aset lainnya ke dalam persekutuan.

Untuk hal ini sekutu yang baru masuk dengan membawa aset kas atau aset lainnya. Aset baru yang dibawa oleh sekutu baru dapat saja dilakukan revaluasi, tetapi dapat juga tidak dilakukan revaluasi.

(80)

PEMBELIAN KEPEMILIKAN DARI SEKUTU LAMA

Ilustrasi,

Tari dan Arif memiliki persekutuan dengan modal masing-masing Rp100 juta dengan perjanjian pembagian laba sama besar. Setelah persekutuan berjalan, teman Arif bernama Udin memutuskan untuk bergabung dengan persekutuan dengan membeli kepemilikan Arif pada persekutuan sebesar 30%.

JURNAL YG PERLU DICATAT :

Modal Arif Rp 30,000,000.00

Modal Udin Rp 30,000,000.00

30% x Rp 100.000.000,00

(untuk mencatat mas uknya Udin ke dalam pers ekutuan dengan membeli kepemilikan Arif)

Investasi Modal Kepemilikan Investasi Modal Kepemilikan

Tari Rp 100,000,000.00 50% Rp 100,000,000.00 50%

Arif Rp 100,000,000.00 50% Rp 70,000,000.00 35%

Udin Rp 30,000,000.00 15%

TOTAL Rp 200,000,000.00 100% Rp 200,000,000.00 85%

(81)

PEMBELIAN KEPEMILIKAN DARI SEKUTU LAMA

Ilustrasi,

Pada persekutuan yang lama, Tari memiliki modal sebesar Rp 80 juta, sedangkan Arif memiliki modal sebesar Rp100 juta. Pembagian laba dan rugi dilakukan pada jumlah yang sama.

Udin masuk ke dalam persekutuan dengan membayar kas sebesar Rp 80 juta untuk mendapatkan kepemilikan sebesar 40% dari persekutuan.

Dari transaksi ini maka nilai persekutuan tersebut adalah Rp 200 juta (Rp 80 juta ÷ 40%). Untuk mencatat transaksi ini, terdapat dua pilihan dalam revaluasi nilai asset

baru, yaitu :

1) Bila melakukan revaluasi maka akan menggunakan pendekatan goodwill.

2) Bila tidak melakukan revaluasi terhadap nilai aset persekutuan baru maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan bonus

(82)

PEMBELIAN KEPEMILIKAN DARI SEKUTU LAMA

METODE GOODWILL

Dari jurnal di atas maka saldo modal Tari adalah sebesar Rp 90 juta dan saldo modal Arif sebesar Rp110 juta. Selanjutnya, bila Tari dan Arif memutuskan untuk mentransfer

jumlah modal yang sama kepada Udin maka :

JURNAL YG PERLU DICATAT :

Goodwill Rp 20,000,000.00

Modal Tari Rp 10,000,000.00

Modal Arif Rp 10,000,000.00

(Mencatat Goodwill = Rp 200 juta - Rp 180 juta)

JURNAL YG PERLU DICATAT :

Modal Tari Rp 40,000,000.00

Modal Arif Rp 40,000,000.00

Modal Udin Rp 80,000,000.00

(83)

PEMBELIAN KEPEMILIKAN DARI SEKUTU LAMA

METODE GOODWILL

JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN

SEKUTU TARI ARIF UDIN TOTAL

Nilai Buku Aset Rp 80,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 180,000,000.00

Goodwill (Revaluasi) Rp 10,000,000.00 Rp 10,000,000.00 Rp - Rp 20,000,000.00 Nilasi Aset Setelah Revaluasi Rp 90,000,000.00 Rp 110,000,000.00 Rp - Rp 200,000,000.00 Transfer Modal Rp (40,000,000.00) Rp (40,000,000.00) Rp 80,000,000.00 Rp

-50,000,000.00

Rp Rp 70,000,000.00 Rp 80,000,000.00 Rp 200,000,000.00

25% 35% 40% 100%

(84)

PEMBELIAN KEPEMILIKAN DARI SEKUTU LAMA

METODE BONUS

Bila persekutuan memutuskan untuk tidak melakukan revaluasi terhadap aset baru sekutu maka nilai total aset persekutuan tetap sebesar Rp180 juta. Kemudian, Apabila diputuskan untuk mentransfer jumlah modal yang sama dari sekutu baru ke sekutu lama maka :

JURNAL YG PERLU DICATAT :

Modal Tari Rp 36,000,000.00

Modal Arif Rp 36,000,000.00

Modal Udin Rp 72,000,000.00

(untuk mencatat masuknya Udin ke dalam persekutuan)

JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN

SEKUTU TARI ARIF UDIN TOTAL

Nilai Buku Aset Rp 80,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 180,000,000.00 Transfer Modal Rp (36,000,000.00) Rp (36,000,000.00) Rp 72,000,000.00 Rp

-44,000,000.00

Rp Rp 64,000,000.00 Rp 72,000,000.00 Rp 180,000,000.00

24% 36% 40% 100%

(85)

BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA

Ilustrasi,

Udin dan Clara memiliki persekutuan dengan modal masing-masing sebesar Rp100 juta. Mereka memutuskan untuk menerima sekutu baru bernama Pipit dengan menyetorkan kas sebesar Rp100 juta, dan mendapatkan kepemilikan modal sebesar sepertiga dari total nilai aset persekutuan

JURNAL YG PERLU DICATAT :

Kas Rp 100,000,000.00

Modal Pipit Rp 100,000,000.00

(86)

BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA

Ilustrasi,

Pipit menyetorkan kas sebesar Rp120 juta untuk mendapatkan kepemilikan modal sebesar sepertiga dari nilai aset total persekutuan. Dan persekutuan memutuskan untuk tidak melakukan revaluasi, maka :

METODE BONUS KEPADA SEKUTU LAMA

JURNAL YG PERLU DICATAT :

Kas Rp 120,000,000.00

Modal Udin Rp 6,666,666.67

Modal Clara Rp 6,666,666.67

Modal Pipit Rp 106,666,666.67

(untuk mencatat investasi Pipit di dalam persekutuan dan memberikan bonus kepada Udin dan Clara)

JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN

SEKUTU UDIN CLARA PIPIT TOTAL

Nilai Buku Aset Rp 100,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 200,000,000.00 Investasi Rp 6,666,666.67 Rp 6,666,666.67 Rp 106,666,666.67 Rp 120,000,000.00 106,666,666.67 Rp Rp 106,666,666.67 Rp 106,666,666.67 Rp 320,000,000.00 33% 33% 33% 100% Nilai Aset Persekutuan Baru

(87)

BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA

Ilustrasi,

Asumsikan bahwa Pipit menyetorkan kas sebesar Rp150 juta dan mendapatkan kepemilikan modal dalam persekutuan sebesar 50%. Dan persekutuan memutuskan untuk tidak melakukan revaluasi, maka :

METODE BONUS KEPADA SEKUTU BARU

JURNAL YG PERLU DICATAT :

Kas Rp 150,000,000.00

Modal Udin Rp 12,500,000.00

Modal Clara Rp 12,500,000.00

Modal Pipit Rp 175,000,000.00

(untuk mencatat investasi Pipit di dalam persekutuan dan mendapatkan bonus sebesar Rp 25 juta)

JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN

SEKUTU UDIN CLARA PIPIT TOTAL

Nilai Buku Aset Rp 100,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 200,000,000.00 Investasi Rp (12,500,000.00) Rp (12,500,000.00) Rp 175,000,000.00 Rp 150,000,000.00 87,500,000.00 Rp Rp 87,500,000.00 Rp 175,000,000.00 Rp 350,000,000.00 25% 25% 50% 100% Nilai Aset Persekutuan Baru

(88)

BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA

Ilustrasi,

Asumsikan bahwa Pipit menyetorkan kas sebesar Rp150 juta dan mendapatkan kepemilikan modal dalam persekutuan sebesar 50%. Dan Bila persekutuan memutuskan untuk melakukan revaluasi aset maka akan ada goodwill yang diberikan kepada Pipit sebagai sekutu baru. , maka :

METODE GOODWILL KEPADA SEKUTU BARU

JURNAL YG PERLU DICATAT :

Kas Rp 150,000,000.00

Goodwill Rp 50,000,000.00

Modal Pipit Rp 200,000,000.00

(untuk mencatat investasi Pipit ke dalam persekutuan) JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN

SEKUTU UDIN CLARA PIPIT TOTAL

Nilai Buku Aset Rp 100,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 200,000,000.00 Investasi Rp - Rp - Rp 150,000,000.00 Rp 150,000,000.00

Goodwill (Revaluasi) Rp - Rp - Rp 50,000,000.00 Rp 50,000,000.00 100,000,000.00

Rp Rp 100,000,000.00 Rp 200,000,000.00 Rp 400,000,000.00

25% 25% 50% 100%

(89)

BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA

Ilustrasi,

Asumsikan bahwa Pipit menyetorkan kas sebesar Rp120 juta untuk mendapatkan kepemilikan modal sebesar sepertiga dari nilai aset total persekutuan.Dan Bila persekutuan memutuskan untuk melakukan revaluasi aset maka :

METODE BONUS KEPADA SEKUTU LAMA

JURNAL YG PERLU DICATAT :

Kas Rp 120,000,000.00

Modal Pipit Rp 120,000,000.00

Goodwill Rp 40,000,000.00

Modal Udin Rp 20,000,000.00 Modal Clara Rp 20,000,000.00 (untuk merevaluasi nilai aset dari persekutuan lama berdasarkan nilai investasi Pipit)

Goodwill = Rp 360 juta - Rp 320 juta)

(untuk mencatat investasi Pipit di dalam persekutuan dan mendapatkan bonus sebesar Rp 25 juta)

(90)

BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA

METODE BONUS KEPADA SEKUTU LAMA

JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN

SEKUTU UDIN CLARA PIPIT TOTAL

Nilai Buku Aset Rp 100,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 200,000,000.00 Investasi Rp - Rp 120,000,000.00 Rp 120,000,000.00

Goodwill (Revaluasi) Rp 20,000,000.00 Rp 20,000,000.00 Rp - Rp 40,000,000.00 120,000,000.00

Rp Rp 120,000,000.00 Rp 120,000,000.00 Rp 360,000,000.00

33% 33% 33% 100%

Referensi

Dokumen terkait