• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimalisasi Supervisi Akademik Dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMP Negeri 3 Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Optimalisasi Supervisi Akademik Dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMP Negeri 3 Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Desember 2020 eISSN 2657- 0998

1511

Optimalisasi Supervisi Akademik Dalam Meningkatkan Kinerja Guru

SMP Negeri 3 Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur

Juniardi

Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur Email : juniardi@gmail.com

ABSTRAK

Mengoptimalisasikan supervisi akademik dapat meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan supervisi akademik dapat membantu guru dalam menyusun perangkat pembelajaran, membantu guru dalam menguasai teknik mengajar, menguasai cara memotivasi dan teknik mengevaluasi siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru menguasai meteri ajar, meningkatkan kemampuan guru menguasai teknik mengajar, meningkatkan kemampuan guru menguasai penilaian dan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran. Subjek penelitian guru-guru SMP Negeri 3 Simpang Jernih tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah guru 12 orang, terdiri dari 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Pengumpulan data dengan melaksanakan supervis I kelas dan melakukan pendekatan kepada guru dalam proses pembelajaran dan melakukan penilian terhadap tanggung jawab guru hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) guru hanya mencapai persiapan rata-rata jumlah skor 26 dan mencapai 65% kemampuan guru dalam mempersiapkan perangkat mengajar pada taraf kesiapan guru dalam proses pembelajaran, dan 2) Hasil pelaksanaaan pada siklus II ini meunjukkan peningkatan kemampuan guru dalam menjadikan berbagai kegiatan lebih efektif data tersebut di atas menunjukkan 85 % kemampuan guru dalam mempersiapkan diri sehingga terjadi peningkatan kinerja guru.

Kata kunci: Supervisi, Kinerja Guru. PENDAHULUAN

Pelaksanaan Supervisi pendidikian yang dilaksanakan pada SMPN 3 Simpang Jernih sebagai usaha kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru, baik dalam memperbaiki kompetensi guru yang selama ini sangat tidak efektif baik dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam hubungan dengan kegiatan lainnya di sekolah. Pandangan Fatah (2004:46)

kinerja adalah penampilan atau unjuk kerja yang dapat menghasilkan sesuatu (prestasi)”. Berarti kinerja merupakan suatu kemampuan yang dimiliki dalam pengembangan prestasi dalam pekerjaan. Dalam hal kinerja perlu suatu nilai baik secara kualitas maupun kuantitas. Mangkunegara (2006:67) ”semakin tinggi mutu hasil kerja seseorang dalam melaksanakan tugasnya, maka semakin baik pula kinerjanya dalam keorganisasian akhirnya akan berkontribusi bagi peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan”.

Sutermeiser (dalam, Usman 2007:74) menyimpulkan “kinerja merupakan hasil perpaduan dari kecakapan dan motivasi, dimana masing-masing variabelnya dihasilkan dari sejumlah faktor lain yang saling mempengaruhi”. Maksudnya adalah seseorang akan dapat bekerja secara profesional bila memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan memiliki

(2)

1512

motivasi untuk mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya, bekerja sangat membutuhkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

Begitu juga sebaliknya, seseorang tidak akan dapat bekerja secara profesional bila hanya memenuhi salah satu di antara dua aspek tersebut, misalnya kemampuan motivasi guru, siswa dan ketatausahaan sehingga terjadi kerja sama yang searah dalam menjalankan pelaksanaan program sekolah. Sumber daya pendidikan pada SMPN 3 Simpang Jernih masih belum memahami dalam mempersiapkan tugas atau kewajiban sebagai pendidik dikarenakan letak geografis sekolah berada di daerah terpencil sehingga guru merasa terasingkan dalam hal tugas mengajar. Dengan keadaan yang demikian upaya lain yang dilakukan kepala sekolah adalah mengoptimalisasikan supervisi pendidikan.

Hambatan yang menjadikan guru tidak fokus dengan pelaksanaan pembelajaran guru kurang mempersiapkan perencanaan pembelajaran, penguasaan metode mengajar, dan kurangnya teknik memotivasi anak. Guru SMPN 3 Simpang Jernih banyak kelemahan dan kekurangan dalam peningkatan mutu dimana guru kurang memahami sisi pengaturan waktu, kesiapan mental, sehingga guru hanya mampu berdiri di depan kelas dengan membaca buku seadanya. Permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar oleh guru SMPN 3 Simpang Jernih adalah kurang menguasai teknik penguasaan bahan ajar dan metode pembelajaran.

Banyak anggapan siswa bahwa guru tidak disenangi siswa sehingga proses pembelajaran memberikan dampak yang tidak menyenangkan bagi siswa. Penulis banyak menghadapi masalah yang dihadapi guru pada SMPN 3 Simpang Jernih yaitu penguasaan metode pembelajaran, kemampuan dalam bidang IT, kemudian kemampuan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan pokok guru kurang berjalan lancar bila tidak didukung oleh tenaga guru yang berkualitas. Sebagai aspek sumber daya manusia yang berperan di sekolah dapat berfungsi efektif dan efisien maka perlu dideskripsikan profil guru profesional yang dibutuhkan di sekolah, tentunya harus sesuai dengan keadaan lingkungan sekolah.

Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan supervisi akademik. Hal tersebut diamanatkan dalam Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah. Suhertian (2010:47) Supervisi akademik yaitu supervisi yang menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal berada dalam lingkugan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses pembelajaran. Supervisi akademik yang ada di sekolah dilakukan oleh kepala sekolah terhadap para guru merupakan suatu yang dibutuhkan dan menjadi sebuah bimbingan bagi para guru. Dengan kemampuan tersebut kepaa sekolah dapat membantu para guru dan pegawai yang tidak tahu tentang segala hal yang berhubungan dengan pendidikan.

Upaya untuk meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah mengupayakan memberikan pengetahuan tentang memahami: kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetendi proesional. Seperti yang tertuang dalam Permendiknas RI Nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan standar kompetensi guru standar kompetensi guru meliputi empat kompetensi yang harus dikuasai dan dilaksanakan oleh seorang guru yaitu: 1. Kompetensi Pedagogik. 2. Kompetensi Kepribadian. 3. Kompetensi Sosial. 4. Kompetensi Profesional.

(3)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Desember 2020 eISSN 2657- 0998

1513 Kompetensi Kepribadian, yaitu kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi tauladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Ada 5 indikator tentang kepribadian guru menurut Sahertian (2008:72), menyatakan bahwa: 1) memiliki kepribadian yang mantap dan stabil, 2) memiliki kepribadian yang dewasa, 3) memiliki kepribadian yang arif, 4) memiliki kepribadian yang berwibawa, 5) memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan.

Kompetensi Pedagogik, yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dengan indikator sebagai berikut, 1) memahami peserta didik, 2) merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, 3) melaksanakan pembelajaran, 4) merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran, dan 5) mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Proses pembelajaran dan pendekatan kepada siswa baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kegiatan ekstra lainya. Guru diharapkan dapat memahami kebutuhannya sebagai hamba profesi yaitu memahami kompetensi profesional, merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum.

Dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 39 ayat 2 dijelaskan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan dalam bentuk kinerja guru. Dalam mempersiapkan diri guru diharapkan mampu memberikan suasana yang aman damai dan madani dalam proses pembelajaran. Guru diharapkan mampu memperbaiki dalam pengembangan diri dan menguasai kemampuan dalam membangun minat belajar sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 3 Simpang Jernih kabupaten Aceh Timur.

Optimalisasi supervisi pendidikan merupakan upaya pimpinan pendidikan dalam meningkatkan kinerja guru sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa hal yang menjadi identifikasi masalah yaitu:

1. Guru tidak menguasai teknik mengajar yang efektif dan efesien

2. Guru kurang memahami tata cara penyusunan perangakat pembelajaran 3. Guru kurang menguasai cara memotivasi siswa dalam proses pembelajaran. 4. Guru kurang menguasai IT.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Simpang Jernih kabupaten Aceh Timur, yaitu pemberdayaan peningkatan kinerja guru pada tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian dilaksanakan 3 bukan yaitu pada Juli s/d september tahun ajaran 2009/2020. Sebagai subjek Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah guru-guru SMP Negeri 3 Simpang Jernih

(4)

1514

tahun pelajaran 2019/2020 dengan jumlah guru 12, terdiri dari 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan.

Peneilitian ini di desain sebagai penelitian tindakan sekolah pada SMP Negeri 3 Simpang Jernih. Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini direncanakan pelaksanaannya dalam dua siklus. Dalam Penelitian Tindakan Sekolah ini sumber data adalah guru-guru yang diberikan pembinaan melalui supervisi pendidikan oleh kepala sekolah dan pengawas pendidikan pada SMP Negeri 3 Simpang Jernih.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara: elaksanakan supervisi, melakukan pendekatan kepada guru dalam proses pembelajaran dan melakukan penilian terhadap tanggung jawab guru. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah: instrumen penilaian guru dan daftar pembinaan supervisi guru.

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, praktek langsung yang meliputi:

1. Kemampuan guru dalam menyusun persiapan pembelajaran;

2. Kemampuan guru dalam memotivasi siswa dalam proses pembelajaran; 3. Kemampuan guru dalam menguasai metode pembelajaran;

4. Kemampuan guru dalam mengevaluasi proses pembelajaran; 5. Kemampuan guru dalam mengoperasikan laptop.

Analisis deskriptif kualitatif dengan cara observasi dan refleksi melalui pengamatan terhadap perkembangan fisik/motorik guru pada siklus I dan siklus II.

HASIL PENELITIAN DA N PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan keadaan awal guru-guru pada SMPN 3 Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur dalam mempersiapkan bahan ajar, mempersiapkan teknik mengajar, teknik memotivasi dan teknik mengevaluasi, masih sangat berkekurangan termasuk kemapuan guru mempersiapkan perangkat pembelajaran antara lain kemampuan menyusun silabus dan RPP sebagaimana yang telah di tetapkan dalam Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan sangat perlu pembinaan dan pelatihan.

Setelah dilakukan tindakan maka, terjadi peningkatan kemampuan guru dalam mengajar sehingga peserta didik menjadi lebih bergairah dalam belajar, guru yang telah diberikan lebel ideal keadaan dan kegiatan di sekolah semakin efektif. Sesuai dengan kondisi guru pada SMPN 3 Simpang Jernih terjadi peningkatan kreativitas dalam mengajar dan menggunakan pendekatan yang lebih kondusif .

Untuk menyatakan hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilakukan dalam dua siklus dengan kegiatan sebagai berikut :

Deskripsi Siklus I

Pada siklus ini dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada siklus I menyusun program jadwal supervisi, pembinaan, dan program pembinaan guru.

(5)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Desember 2020 eISSN 2657- 0998

1515

2. Pelakasanaan

Pada siklus I ini siswa melakukan kunjungan kelas dengan memperhatikan kemampuan membuat perangkat mengajar. Proses pembinaan dilakukan secara bertahap. Penulis memberikan kelompok pembinaan tergantung guru mengajar pada kelas yang di berikan tugas.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Kesiapan Guru siklus I

No. Komponen Yang di Amati Skor

1 2 3 4 5

1 Menguasai materi pembelajaran v

2. Menguasai teknik mengajar v

3 Menguasai teknik mengevaluasi v

4 Menguasai teknik memotivasi v

5 Menguasai teknik tindak lanjut pembelajaran v

6 Menguasai bahasa yang santun v

7 Melakuakan bimbingan pada siswa v

8 Tanggung jawab terhadap lingkungan sekolah v

Jumlah perolehan skor 26

Sumber SMPN 3 Simpang Jernih

Ket: 1. tidak sama sekali 2. kurang 3. sedang 4. baik 5. sangat baik

3. Observasi

Hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I ini menunjukan bahwa guru telah mempersiapkan komponen sebagai mana dalam tabel 4.1. hasil pelaksanaan di atas maka, guru hanya mencapai persiapan rata-rata jumlah skor 26 dan mencapai 65% kemampuan guru dalam mempersiapkan perangkat mengajar pada taraf kesiapan guru dalam proses pembelajaran. Kinerja guru dalam proses pembelajaran telah memenuhi kriteria yang baik namun masih banyak kelemahan yang dilihat dari disiplin dan kesiapan guru dalam mendidik dan membimbing peserta didik dan hasil observasi ini merupakan kinerja guru dapat dikatakan pada level katagori cukup.

4. Refleksi

Dengan selesainya siklus I ini maka, penulis akan mengajak guru untuk lebih memperhatikan kesiapan mempertahankan peningkatan kinerja dan meningkatkan tanggung jawab dalam proses pembelajaran. Upaya untuk meningkatkan kinerja guru maka penulis akan melanjutkan kegiatan pada siklus II dengan tindakan yang dilakukan adalah:

a. Menegaskan kepada guru supaya lebih giat untuk menyusun perangkat pembelajaran, penguasaan teknik pembelajaran, penguasaan motivasi anak dan memperketat disiplin kepada guru;

(6)

1516

b. Memberikan kesiapan fisik dan mental, menyuruh untuk menjaga kesehatan dan kesiapan Ibadah sangat di tuntun lebih baik.

Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan

Perencanaan siklus II sama seperti yang dilakukan pada siklus I tetapi penulis memberikan ketegasan dalam mempersiapkan segalah bentuk kesiapan guru.

2. Pelaksanaan

Pelasanaan pada siklus II juga sama seperti yang dilaksanakan pada siklus I tetapi, ada perubahan peningkatan pelaksanaan yaitu memberikan kesiapan guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sarana pembelajaran dan guru diberikan kesiapan untuk meningkatkan persiapan yang efektif dalam mengajar. Guru diberikan rasa tanggung jawab dalam mengemban tugas fungsionalnya.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Kesiapan Guru siklus II

No. Komponen Yang di Amati Skor

1 2 3 4 5

1 Menguasai materi pembelajaran v

2. Menguasai teknik mengajar v

3 Menguasai teknik mengevaluasi v

4 Menguasai teknik memotivasi v

5 Menguasai teknik tindak lanjut pembelajaran v

6 Menguasai bahasa yang santun v

7 Melakuakan bimbingan pada siswa v

8 Tanggung jawab terhadap lingkungan sekolah v

Jumlah perolehan skor 36

Sumber SMPN 3 Simpang Jernih

Ket: 1. tidak sama sekali 2. kurang 3. sedang 4. baik 5. sangat baik

3. Observasi

Observasi pada siklus II guru telah ada peningkatan kinerja secara signifikan dimana guru telah terlihat mampu mempersiapkan semua perangkat pembelajaran maupun kesiapan terhadap penggunaan lingkungan sebagai sarana pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Hasil pelaksanaaan pada siklus II ini meunjukkan peningkatan kemampuan guru dalam menjadikan berbagai kegiatan lebih efektif, data tersebut di atas menunjukkan 85% kemampuan guru dalam mempersiapkan diri sehingga terjadi peningkatan kinerja guru.

Pembahasan Tiap Siklus Siklus I

Sebelum melaksanakan tindakan terhadap permasalahan pada setiap siklus I yang terjadi sebelumnya terlebih dahulu dilakukan sebagai berikut:

(7)

Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Desember 2020 eISSN 2657- 0998

1517 1. Hasil penelitian pada siklus I yang dimulai dari plan, acting, observasi dan refleksi guru lebih meningkatkan kreativitas peserta didik dan masih terpengaruh pada keadaan sekolah yang belum memenuhi tuntutan suasana kondusif yaitu membangun situasi aman, damai, tenteram dan madani.

2. Peningkatan kinerja guru pada siklus I mencapai 60% di lihat dari segi kesiapannya ini menunjukkan bahwa kegiatan guru masih dalam keraguan dan masih belum percaya diri dalam meningkatkan kinerjanya. Pengembangannya dalam situasi yang diharapkan kepala sekolah lebih memperketat pembinaan guru.

3. Dalam meningkatkan kinerja guru dalam Penelitian Tindakan Sekolah harus direncanakan kembali pada siklus II.

Siklus II

1. Berdasarkan kegiatan pada siklus II kinerja guru meningkat dilakukan telah sampi kepada pemberian tugas dan tanggung jawab guru. Persiapan guru untuk mengajar telah memenuhi standar kebutuhan misalnya guru telah mempersiapkan rencana kerja harian yang efektif;

2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa guru ideal menurut siswa yaitu guru yang aktif dan kreatif mengajar. Guru yang kuarang aktif terlihat juga dimana kesiapan mengajarnya sangat kurang ada kesiapan dalam mengajar, dan guru memiliki kemampuan memotivasi siswa baik dalam proses pembelajaran maupun dalam keadaan bersama-sama dengan siawa di luar jam pembelajaran;

3. Hasil pembinaan pada siklus II dapat menunjukkan berbagai perubahan terjadi peningkatan yang sangat tinggi. Guru lebih mempersiapkan pada perlengkapan mengajar dan kemampuan memotivasi anak. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah 90% guru telah mempersiapkan perangkat dan sesuai tuntutan menjadi guru profesional.

Dari pelaksanaan siklus dalam tindakan sekolah ini menunjukkan ada peningkatan guru ideal hasil kerja guru dengan menampilkan kesiapan mengajar, kesiapan menguasai lingkungan sekolah. Pemberdayaan guru, juga kepala sekolah melaksanakan secara bertahap dan memberikan motivasi kepada guru bahwa siswa akan menentukan guru yang berkinerja baik.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Sekolah di atas maka, penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan supervisi yang efektif dapat memberikan kesempatan dan perubahan kepada guru untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran, penguasaan metode mengajar, dan teknik memotivasi siswa.

2. Optimalisasi supervisi pendidikan memberikakan dampak yang efektif dalam meningkatkan kinerja guru pada SMPN 3 Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur.

(8)

1518

Upaya ini berefek kepada proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam membangun bakat dan minat siswa dalam pembelajaran. 3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini menunjukkan bahwa 90% guru mampu

mempersiapkan diri untuk meningkatan kinerja. Termasuk kemampuan meningkatkan prestasi akademik anak.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003.tentang sistem pendidikan nasional.

Fattah, Nanang. 2004. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah. Bandung: CV Pustaka Bani Quraisy.

Mangkunegara. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Aditama. Permendiknas No 13 tahun 2007. Tentang Supervisi Akademik Materi Pelatihan

Penguatan Kemampuan Kepala sekolah.

Peraturan Menteri pendidikan nasional Republik indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru

Sahertian Piet. 2008. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suhertian, Dadang. 2020. Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 1.  Hasil Pengamatan Kesiapan  Guru  siklus I
Tabel 2.  Hasil Pengamatan Kesiapan  Guru  siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah implementasi supervisi akademik model artistik berbasis manajemen pendidikan dapat meningkatkan kinerja guru bidang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik terhadap peningkatan kinerja guru-guru SDN pada Gugus I UPTD

Langkah awal yang dilakukan adalah dengan membentuk Tim Supervisi yang diberi Surat Keputusan (SK) oleh Kepala Sekolah. 2.) Pelaksanaan supervisi akademik di SMP

Langkah awal yang dilakukan adalah dengan membentuk Tim Supervisi yang diberi Surat Keputusan (SK) oleh Kepala Sekolah. 2.) Pelaksanaan supervisi akademik di SMP

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik guna meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran matematika; dan 2)

Supervisi Pengembangan supervisi akademik melalui kunungan kelas Kinerja Guru rendah prestasi siswa turun Evaluasi Supervisi Perencanaan Supervisi Pelaksanaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik terhadap peningkatan kinerja guru-guru SDN pada Gugus I UPTD

Adapun pertimbangan dalam menerapkan supervisi akademik adalah meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan membimbing siswa mencapai prestasi belajar dan pribadi