• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.210/07/IV/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.210/07/IV/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KM. ANUGERAH ABADI-I DI PESISIR PANTAI SANGSIT, BULELENG-BALI

Pada tanggal 01 Mei 2015, pukul 15.00 WIB, KM. Anugerah Abadi-I bendera Indonesia, GT.592, Awak Kapal 18 (delapan belas) orang, muatan semen dalam sak sebanyak 1000 M/T, bertolak dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Tepa Babar-Maluku Tenggara. Dalam pelayarannya pada tanggal 05 Mei 2015, pukul 15.30 WITA, kapal diketahui miring ke kiri lebih kurang 2º, pukul 17.00 WITA, Nakhoda merubah haluan menuju pantai terdekat, dan pukul 23.20 WITA, KM. Anugerah Abadi-I berhasil dikandaskan di Pesisir Pantai Sangsit Buleleng-Bali.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KM. Anugerah Abadi-I kandas dan sebagian muatan rusak.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya nomor, KL.205/2/16/DN-15 tanggal 12 Juni 2015, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal bocor dan dikandaskan KM.Anugerah Abadi-I kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), dibuat di Buleleng, tanggal 05 Mei 2015,

oleh Nahkoda dan diketahui Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III, Buleleng;

(2)

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat di Buleleng, tanggal 26 dan 27 Mei 2015, oleh Petugas Syahbandar Kantor UPP Kelas III, Buleleng, terhadap :

a. Nakhoda, Jacobus Wolonterry; b. Mualim I, Rudy Leunupun; c. Mualim II, Arif Ardian; d. Juru Mudi, Yandi; e. Juru Mudi, Sudarmin;

f. Serang, Petrus Rumahlewang.

3. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat di Buleleng, tanggal 27 Mei 2015, oleh Petugas Kesyahbandaran Kantor UPP Kelas III, Buleleng, diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III, Buleleng;

4. Dokumen Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK.205/3410/SL-PM/DK-13 dan nomor Urut 3077, tanda selar GT.592 no 1642/Ka, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Juli 2013, oleh PH. Kepala Subdit Pengukuran Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), nomor1642/Ka, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 05 Juli 2002, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya;

c. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/2129/SMC/DK-14, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Juni 2014, berlaku sampai dengan 23 Juni 2019, oleh Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Perhubungan Laut;

d. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/02/17/Syb.Tpr.2015, diterbitkan di Surabaya, tanggal 06 Januari 2015, berlaku sampai dengan 11 Juli 2015, oleh Kepala Bidang Status Hukum Dan Sertifikasi Kapal, Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak, Surabaya;

e. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/02/18/Syb.Tpr.2015, diterbitkan di Surabaya, tanggal 06 Januari 2015, berlaku sampai dengan 11 Juli 2015, oleh Kepala Bidang Status Hukum Dan Sertifikasi Kapal, Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak, Surabaya;

f. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/01/16/Syb.Tpr.2015, diterbitkan di Surabaya,tanggal 06 Januari 2015, berlaku sampai dengan 11 Juli 2015, oleh Kepala Bidang Status

(3)

Hukum Dan Sertifikasi Kapal, Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak, Surabaya;

g. Sertifikat Garis Muat, nomor 004289, diterbitkan di Jakarta, tanggal 25 Februari 2011, berlaku sampai dengan 31 Januari 2016, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) ;

h. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor Register 09535 nomor IMO 8424800, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Februari 2011, berlaku sampai dengan 31 Januari 2016, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) ; i. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor Register 09535 nomor IMO 8424800,

dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Februari 2011, berlaku sampai dengan 31 Januari 2016, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, nomor PK.402/428/IOPP/DK-14, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 18 Maret 2014, berlaku sampai dengan 03 Januari 2017, oleh Kepala Subdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ;

k. Surat Pemberitahuan Penambahan Pelabuhan Singgah, nomor AL.103/961/4/19/14, dikeluarkan di Jakarta, 19 Desember 2014, oleh PH. Direktur Lalulintas dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

l. Spesifikasi Kapal Yang Dimiliki Perusahaan Angkutan Laut PT. Citra Baru Adinusantara, dibuat di Jakarta, tanggal 29 Agustus 2012, oleh Direktur Lalulintas Dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; m. Rekomendasi Perpanjangan Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor

NV.101/231/03/DV-2014, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 02 Desember 2014, oleh PH. Kepala Subdit Telekomunikasi Pelayaran, Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

n. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 817/L/SDPPI/2015, berlaku tanggal 28 Februari 2015 sampai dengan 27 Februari 2020, dikeluarkan oleh Direktur Operasi Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika;

o. Cargo Manifest, dibuat di Gresik, tanggal 01 Mei 2015, oleh PT. Citra Baru Adinusantara;

p. Re – Inspection Certificate, nomor 025/PRIMKO/ILR/IV-2015 dan nomor 033/PRIMKO/ILR/IV-2015, tanggal 02 April 2015 pemeriksaan berikutnya tanggal 02 April 2016, oleh Surveyor Primkokarmar Ditjenla, diketahui oleh PH. Kepala Kantor UPP Kelas II Dobo;

(4)

q. Daftar Awak Kapal/Crew List, dibuat di Gresik, tanggal 01 Mei 2015, oleh Nakhoda KM. Anugerah Abadi-Idan PT. Citra Baru Adinusantara, diketahui oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II, Gresik;

r. Surat Susunan Perwira,nomor PK.304/238/IV/KSOP.Gsk-2015, dikeluarkan di Gresik, tanggal 30 April 2015, oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas II, Gresik;

s. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), nomor 0.2/AP.II/17/V/2015, diterbitkan di Gresik, tanggal 01 Mei 2015, oleh Syahbandar Kantor KSOP Kelas II Gresik.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. Sertifikat ANT-V, nomor 6200363774N50514, atas nama Jacobus Wolonterry, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 04 Desember 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Sertifikat ANT-V, nomor 6200361332N50211, atas nama Rudy Leunupun, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 18 Juli 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

c. Sertifikat ANT-IV, nomor 6201642327N40314, atas nama Arif Ardian, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 25 Februari 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

d. Sertifikat ATT-V, nomor 6201041814T50504, atas nama Marthen Manno, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 27 Juli 2004, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

e. Sertifikat ATT-V, nomor 6201558375T50211, atas nama Eddy Pattiasina, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 27 Juni 2011, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut;

f. Sertifikat ATT-V, nomor 6200565519T50514, atas nama Nanang Setiawan, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 13 November 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

(5)

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal

Nama : Anugerah Abadi-I eks Kaiun

Jenis : Kapal Motor/Kapal Barang Bendera/Tanda Panggilan : Indonesia/YHKT

Pembuatan : Tahun 1985 di Jepang

Konstruksi : Baja

Isi Kotor : GT.592

Isi Bersih : NT.369

Klas : BKI

Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) buah Mesin Diesel Hanshin, 6 LU 24 G, 4 Tak Kerja Tunggal, Daya 600 HP pada putaran 365 Rpm

Ukuran Pokok

Panjang : 49,58 Meter Lebar : 8,40 Meter

Dalam : 5,40 Meter

Pemilik : PT. Citra Baru Adinusantara Awak Kapal : 18 (delapan belas) orang

Nakhoda : Jacobus Wolonterry

2. Jalannya Peristiwa

a. Pada tanggal 01 Mei 2015, pukul 15.00 WIB, KM. Anugerah Abadi-I bendera Indonesia, GT.592, dengan Awak Kapal 18 (delapan belas) orang, bermuatan semen dalam sak sebanyak 1000 M/T, bertolak dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Tepa Babar-Maluku Tenggara, kapal singgah berlabuh jangkar di Perairan Bandar Pelabuhan Surabaya untuk mengisi air tawar dan perbekalan;

b. Tanggal 04 Mei 2015, pukul 08.40 WIB, kapal bertolak dari Perairan Bandar Pelabuhan Surabaya melalui alur perairan Timur Surabaya dengan kecepatan 5 knot, kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai dan diawaki oleh Perwira dinas jaga yang memenuhi persyaratan;

c. KM. Anugerah Abadi-I dalam pelayarannya ketika melintasi perairan sebelah Utara Pulau Bali, pada tanggal 05 Mei 2015, pukul 15.30 WITA, diketahui kapal miring ke kiri lebih kurang 2º – 3º, selanjutnya Nakhoda memerintahkan serang untuk melakukan pengecekan kedalaman palka, hasil pengecekan didalam palka sudah tergenang air sekitar setinggi mata kaki;

d. Menyikapi kondisi tersebut Nakhoda memerintahkan Kepala Kamar Mesin (KKM) untuk memompa dengan pompa got dan pompa celup

(6)

langsung dari palka, namun kapal tidak menjadi tegak bahkan kemiringan bertambah;

e. Pada pukul 17.00 WITA, tanggal 05 Mei 2015 kemiringan kapal menjadi 5º ke kiri, Nakhoda memutuskan untuk mengkandaskan kapal ke pantai terdekat. Pukul 23.20 WITA, kapal dikandaskan di pesisir pantai Sangsit Buleleng-Bali;

f. Pada tanggal 09 Mei 2015 dilakukan penyelaman, diketahui ada kebocoran pada lambung kiri haluan sekitar 1 meter dibawah garis air, selanjutnya dilakukan penambalan (doubling) pada lambung dan air dipalka dipompa keluar, kapal mengapung dan berlabuh jangkar; g. Untuk mengurangi beban dilakukan pemindahan muatan (ship to

ship) ke kapal KM. Delta Mas sebanyak lebih kurang 1000 M/T, selanjutnya pada tanggal 28 Mei 2015, KM. Anugerah Abadi I kembali ke Surabaya dengan muatan yang tersisa;

h. Dalam kecelakaan ini tidak ada korban jiwa ataupun luka, namun KM. Anugerah Abadi I bocor dan kandas, serta sebagian muatan rusak. 3. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, Majelis Mahkamah Pelayaran

menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut : a. Tersangkut : Nakhoda, Jacobus Wolonterry;

b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Rudy Leunupun; 2) Mualim II, Arif Ardian;

3) Masinis II, Eddy Pattiasina; 4) Serang, Petrus Rumahlewang; 5) Juru Mudi, Yandi;

c. Saksi Lainnya: 1) DPA, PT. Citra Baru Adinusantara, Viktor;

2) Kepala Kantor UPP Kelas III, Buleleng, I Made Ray Ardana;

3) Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor KSOP Kelas II Gresik, J.A. Turmanto, SE., MM.

4) Surveyor BKI Cabang Surabaya, Koko Andy Saputro. B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan terhadap kecelakaan kapal kandas KM. Anugerah Abadi-I, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, Sidang ke-1 di Kantor UPP Kelas III Buleleng, pada tanggal 16 Desember 2015 dan sidang ke-2 di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, pada tanggal 22 Januari 2016. Keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, adalah sebagai berikut :

(7)

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Jacobus Wolonterry, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Luang Timur, Ambon Tanggal : 26 Maret 1971

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Tambak Sari Gang 23 no. 26 Surabaya Pendidikan :

Umum : 1) SD, Tahun 1985, di Ambon; 2) SMP, Tahun 1988, di Ambon; 3) SMA, Tahun 1991, di Ambon. Kepelautan: ANT V, Tahun 2014, di Surabaya. Pengalaman berlayar :

1) Juru Mudi, KM. Multi Abadi I, 01 Januari 2012 s/d bulan April 2015;

2) Nakhoda KM. Anugrah Abadi I, 01 Mei 2015 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 01 Mei 2015, pukul 15.00 WIB, KM. Anugerah Abadi I, berbendera Indonesia, GT. 592, Awak Kapal 18 (delapan belas) orang, muatan semen dalam sak 1000 Ton bertolak dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Tepa Babar-Maluku Tenggara, kapal singgah berlabuh jangkar di Perairan Bandar Pelabuhan Surabaya untuk mengisi air tawar dan perbekalan;

c. Tanggal 04 Mei 2015, pukul 08.40 WIB, kapal bertolak dari Perairan Bandar Pelabuhan Surabaya melalui alur Pelayaran Timur Surabaya dengan kecepatan 5 knot, kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa radar 1 (satu) unit, GPS 1 (satu) unit, radio VHF 1 (satu) unit, Kompas Magnit 1 (satu) unit dan Gyro 1 (satu) unit, radio SSB 1 (satu) unit, serta mesin induk dengan propeller 1 (tunggal);

d. Tanggal 05 Mei 2015, pukul 15.30 WITA, ketika Tersangkut Nakhoda naik ke anjungan akan melaksanakan jaga mengetahui kapal miring ke kiri sekitar 2º– 3º posisi kapal saat itu di perairan sebelah Utara Pulau Bali, selanjutnya tersangkut Nakhoda memerintahkan Serang untuk memeriksa palka, hasil pemeriksaan diketahui palka sudah tergenang air setinggi mata kaki;

e. Menyikapi kondisi tersebut Nakhoda memerintahkan Kepala Kamar Mesin (KKM) untuk memompa palka dengan pompa bilges dan pompa celup langsung dari palka, namun kapal tidak menjadi tegak bahkan tambah miring.

(8)

f. Pukul 17.00 WITA, kapal bertambah miring menjadi 5º ke kiri, Nakhoda merubah haluan ke daratan terdekat untuk mengandaskan di pantai dengan pertimbangan untuk menjaga keselamatan Awak Kapal, pukul 23.20 WITA, kapal dikandaskan di pantai dengan dasar laut pasir saat itu cuaca langit cerah, angin dari Timur tidak terlalu kencang, ombak lebih kurang 1 meter dan jarak tampak baik (good visibility);

g. Setelah kapal dikandaskan Tersangkut Nakhoda melaporkan kepada Pemilik kapal (Pak Jhon) dan minta bantuan, dan disarankan agar diutamakan keselamatan ABK dan segera lapor kepada Syahbandar terdekat. Tanggal 06 Mei 2015, Tersangkut Nakhoda melaporkan kejadian ke Kantor Syahbandar Buleleng untuk dibuatkan BAPP; h. Selama kapal kandas seluruh Awak Kapal berjaga-jaga di kapal,

Setelah 3-4 hari Perusahaan mengirim penyelam dari Surabaya untuk melakukan penyelaman dan diketemukan adanya kebocoran di lambung kiri satu meter dibawah garis air, kemudian dilakukan penambalan (doubling) oleh penyelam, air dipompa keluar sampai habis, kapal mengapung dan berlabuh jangkar dibelakang Kantor Syahbandar untuk mengisi air tawar;

i. Untuk mengurangi beban dilakukan pemindahan muatan (ship to ship) ke kapal KM. Delta Mas sebanyak lebih kurang 1000 sak, selanjutnya pada tanggal 28 Mei 2015, KM. Anugerah Abadi I kembali ke Surabaya dengan muatan yang tersisa;

j. Dalam kecelakaan ini tidak ada korban jiwa atau luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa KM. Anugerah Abadi-I bocor dan dikandaskan, serta sebagian muatan rusak.

2. Saksi Mualim I, Saudara Rudy Leunupun, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari BAPP, adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Tepa

Tanggal : 19 April 1978 Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Kalimas Baru no. 140 Perak, Surabaya Pendidikan

Umum : SMP, Tahun 1993

Kepelautan : ANT V, Tahun 2011, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

- Mualim I, KM. Anugerah Abadi-I, sejak 25 April 2015 s/d 26 Mei 2015.

(9)

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

c. Pada tanggal 04 Mei 2015, pukul 08.40 WIB, KM. Anugerah Abadi-I bendera Indonesia, GT.592, muatan semen sebanyak 1000 M/T bertolak dari Pelabuhan Gresik Surabaya menuju Pelabuhan Maluku dalam keadaan normal, draft depan 4 meter dan draft belakang 4,4 meter, keadaan cuaca saat itu angin dari arah Selatan tidak terlalu kencang dan ombak dengan ketinggian 1,5 meter;

d. Pada saat kejadian saksi selesai tugas jaga pada pukul 12.00 WITA, pada sore hari dipanggil Nakhoda, diberitahu kapal sudah miring ke kiri ± 5⁰, kapal akan dikandaskan kemudian Nakhoda memerintahkan saksi untuk merubah haluan ke daratan terdekat untuk mengandaskan kapal dan menghidupkan pompa depan dan belakang untuk memompa air yang masuk ke palka karena kapal sudah miring lebih kurang 5º ke kiri, namun air yang dipompa tidak berkurang dan semakin bertambah banyak;

e. Pukul 23.20 WITA, kapal dikandaskan, Nakhoda memerintahkan seluruh Awak Kapal berkumpul di anjungan dan cuaca saat itu langit cerah dan laut tenang;

f. Saksi bertugas dan bertanggungjawab membantu Nakhoda dalam mengolah gerak kapal, menyiapkan ruang muat sebelum kapal dalam proses pemuatan, mengotrol kestabilan kapal saat muat, mengatur tugas jaga Juru Mudi saat kapal di Pelabuhan dan saat berlayar; 3. Saksi Mualim II, Saudara Arif Ardian, dalam keadaan sehat, dibawah

sumpah memberikan keterangan sebagai berikut: a. Lahir di : Majalengka

Tanggal : 31 Mei 1992 Agama : Islam

Alamat : Jl. Badran JT.I RW.09 RT.39 no. 919 Yogyakarta Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 2004, di Yogyakarta; 2) SMP, Tahun 2007, di Yogyakarta; 3) SMK, Tahun 2010, di Yogyakarta; Kepelautan: ANT- IV Tahun 2014, di Semarang.

Pengalaman berlayar :

1) Kadet, KM. Sinar Arrow, 11 Mei 2011 s/d 14 Februari 2012;, 2) Mualim II, KM. Permata Abadi, 05 November 2012 s/d 10 Maret

2013;

3) Mualim II, KM. Prima Nusantara, 07 April 2013 s/d 09 Desember 2014;

4) Mualim II, KM. Anugrah Abadi I, 01 Mei 2015 s/d 11 Juni 2015.

(10)

b. Saksi pada saat kejadian sedang tugas jaga di anjungan, saat mulai jaga kapal sudah miring lebih kurang 1°, kemudian serah terima jaga dengan Mualim I. Saat Saksi serah terima jaga dengan Mualim I, pukul 15.20 WITA, Saksi memberitahu Nakhoda seperti ada benturan dan kapal bertambah miring lebih kurang 3°, saat itu kecepatan kapal lebih kurang 5,5 knot;

c. Tanggal 05 Mei 2015, pukul 17.00 WITA, Nakhoda memutuskan untuk mengandaskan kapal ke daratan terdekat lebih kurang 35 mil. Nakhoda memerintahkan Juru Mudi dan Serang untuk check palka melalui mainhold, dan KKM diperintahkan untuk memompa air dengan pompa celup, pompa alkon dan pompa got lewat deck;

d. Pada saat mengandaskan kapal yang dianjungan Mualim II, Nakhoda, Mualim I dan KKM, pukul 23.20 WITA kapal kandas, setelah kapal kandas, Nakhoda perintahkan untuk meriksa kedalaman air dengan Perum darurat memakai tali buangan dan lego jangkar kiri 1 segel di air, saat itu air pasang;

e. Selanjutnya pihak Perusahaan PT. Citrabaru Adi Nusantara mendatangkan penyelam dari Surabaya untuk doubleng/menambal kebocoran kapal sekitar 20 x 20 cm, dan kapal dipompa dengan pompa got, pompa celup dan pompa alkon, namun kapal belum mengapung dan kapal dikandaskan lagi setelah mendatangkan penyelam dua kali, dan dilakukan penambalan ulang, kapal dapat mengapung dengan aman dan berlabuh jangkar.

4. Saksi Masinis II, Saudara Eddy Pattiasina, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, sesuai surat pemberitahuan ketidakhadiran dari PT. Citra Baru Adinusantara, nomor 20-I/CBA/2016, tanggal 21 Januari 2016 dan tidak di BAPP oleh Kantor UPP Kelas III Buleleng, tidak ada keterangan yang didapat.

5. Saksi Serang, Saudara Petrus Rumah Lewang, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari BAPP, adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Rumah Lewang Besar Tanggal : 25 April 1982

Agama : Kristen Protestan

Alamat : JL. Tangkuban Prahu 63 Waru Sidoarjo, Surabaya Pendidikan

Umum : SMA, Tahun 2001; Teknis : BST, Tahun 2008.

(11)

Pengalaman berlayar :

Serang, KM. Anugerah Abadi-I, sejak bulan Juli 2014 s/d 26 Mei 2015. b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Pada tanggal 04 Mei 2015, pukul 08.40 WIB, KM. Anugerah Abadi-I bertolak dari Pelabuhan Gresik Surabaya tujuan Pelabuhan Maluku, saat bertolak kapal dalam kondisi stabil dan tidak ada kemiringan; d. Tanggal 05 Mei 2015, pukul 16.15 WITA, Saksi bersama Juru Mudi

diperintahkan Nakhoda untuk memeriksa ruang palka, Saksi melihat air sudah masuk ke ruang palka lebih kurang 10-15 cm, dan air makin bertambah banyak kemudian Saksi melaporkan kepada Nakhoda;

e. Nakhoda memerintahkan Saksi untuk menghidupkan 2 (dua) unit pompa celup dan langsung memompa air keluar namun tidak berhasil karena air yang masuk ke kapal lebih banyak daripada air yang dipompa keluar;

f. Tanggal 05 Mei 2015, pukul 23.20 WITA, kapal dikandaskan, selanjutnya Nakhoda memerintahkan Saksi untuk lego jangkar kiri 1 (satu) segel;

6. Saksi Juru Mudi, Saudara Yandi, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Demak

Tanggal : 15 Januari 1983 Agama : Islam

Alamat : Goleng RT.07/RW.02 Kab. Demak, Surabaya Pendidikan

Umum : - SD, Tahun 1987, di Demak. Teknis : -

Pengalaman berlayar : 1)Juru Mudi, Kapal Ikan

2) Juru Mudi, KM. Anugrah Abadi I, 01 Januari 2015 s/d 30 Juli 2015. b. Saat kejadian Saksi sedang berada diatas kapal;

c. Tanggal 05 Mei 2015 Saksi bertugas jaga pukul 12.00 -16.00 bersama Mualim II, pada pukul 15.30 WITA diketahui kapal miring ke kiri ± 1⁰, Saksi diperintah oleh Mualim II untuk melaporkan kepada Nakhoda untuk persiapan aplos jaga (perwira jaga selanjutnya Nakhoda),

(12)

setelah Nakhoda naik keanjungan Mualim II melaporkan kapal miring ke kiri ± 1⁰;

d. Saksi bersama serang diperintah Nakhoda untuk mengecek palka , didalam palka ada air ± 10 cm dan bertambah banyak, selanjutnya bersama serang melaporkan kepada Nakhoda dan saksi bersama serang diperintahkan untuk memompa air dari palka dengan pompa celup;

e. Ketika kapal dikandaskan dilakukan sounding keliling kapal dan dilakukan penyelaman oleh penyelam dari Surabaya, diketahui kapal bocor dilambung kiri;

7. Saksi DPA PT. Citra Baru Adinusantara, Saudara Viktor, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, sesuai surat pemberitahuan ketidakhadiran dari PT. Citra Baru Adinusantara, nomor 20-I/CBA/2016, tanggal 21 Januari 2016 dan tidak ada keterangan yang didapat.

8. Saksi Kepala Kantor UPP Kelas III Buleleng, Saudara I Made Rai Ardana, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Badung

Tanggal : 31 Desember 1958 Agama : Hindu

Alamat : Br. Pemebetan Kab. Badung, Bali Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1972, di Kapal Badung; 2) SMP, Tahun 1975, di Kapal Badung; 3) SMEA, Tahun 1979, di Denpasar; 4) D III, Tahun 1986, di Denpasar. Teknis : ANT V, Tahun 2002, di Benoa. Pengalaman bekerja :

1) Staf Adpel Kelas I Benoa, Tahun 1981 s/d Tahun 1983;

2) Kasie dan Penunjang Angkutan Laut, Adpel Kelas I, Benoa, 2009 s/d Tahun 2010;

3) Kepala Kantor UPP Kelas III Gilimanuk, Tahun 2010 s/d Tahun 2014;

4) Kepala Kantor UPP Kelas III Buleleng, Tahun 2014 s/d sekarang.

b. Saksi mengetahui adanya kejadian kapal kandas dari informasi salah satu staf dan saksi langsung ke lokasi untuk menyaksikan sendiri, tidak ada laporan secara resmi dari Nakhoda ke Kantor UPP Buleleng pada saat kejadian, Nakhoda melaporkan kejadian

(13)

tersebut ke Kantor Perikanan karena hari libur dan dari kantor Perikanan diteruskan ke Kantor Syahbandar;

c. Setelah kapal kandas, pihak Perusahaan memberitahukan ke Kantor UPP Kelas III Buleleng bahwa Perusahaan akan mendatangkan penyelam dari Surabaya, untuk mengetahui adanya kebocoran di kapal KM. Anugerah Abadi-I. Setelah dilakukan penyelaman ternyata ada kebocoran di bagian lunas kapal, dan dilakukan penambalan (doubling) terhadap lunas kapal;

d. Setelah dilakukan penambalan, dua hari kemudian ternyata kapal masih ada kebocoran, oleh Perusahaan didatangkan lagi penyelam yang ke dua dari Surabaya, setelah penyelaman yang ke dua, atas seijin Kepala Kantor UPP Kelas III Buleleng, dilakukan pembongkaran muatan lebih kurang 1000 Zak semen dipindahkan ke kapal Deltamas (ship to ship) yang masih satu Perusahaan dengan KM. Anugerah Abadi-I, dan kapal sempat berlabuh jangkar di belakang Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Buleleng, untuk melakukan pengisian air tawar kemudian Kepala Kantor UPP Kelas III Buleleng menerbitkan SPB baru;

e. Setelah SPB diterbitkan salah satu staf ada yang naik keatas kapal untuk melakukan pemeriksaan, tetapi tidak ada pemeriksaan terhadap draft, selanjutnya tanggal 28 Mei 2015, kapal kembali ke Surabaya dengan Awak Kapal masih lengkap.

9. Saksi Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor KSOP Kelas II Gresik, Saudara J.A. Turmanto, SE., MM, tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, sesuai surat pemberitahuan ketidakhadiran dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik, nomor KL.309/01/04/KSOP.GSK-2016, tanggal 19 Januari 2016 dan tidak ada keterangan yang didapat.

10. Saksi Surveyor Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Surabaya, Saudara Koko Andy Saputro, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Lamongan Tanggal : 22 Januari 1984 Agama : Islam

Alamat : Jl. Mayjen M. Wiyono No. 16, Malang Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1996, di Bojonegoro; 2) SMP, Tahun 1999, di Bojonegoro; 3) SMA, Tahun 2002, di Bojonegoro;

4) S 1 Teknik Perkapalan, Tahun 2006, di Surabaya. Teknis : -

(14)

Pengalaman bekerja :

- Surveyor PT. BKI, Tahun 2009 s/d sekarang.

b. Saksi mengetahui kejadian kecelakaan dikandaskan KM. Anugerah Abadi-I, setelah menerima Surat panggilan sidang pemeriksaan lanjutan dari Mahkamah Pelayaran;

c. Saksi mempunyai tugas untuk mensurvey/memeriksa kapal, dan hasil survey dibuatkan report hasil pemeriksaan untuk memperbaharui Sertifikat atau sebagai jaminan untuk kelaik lautan kapal berlayar;

d. Ketika melakukan pemeriksaan terhadap KM. Anugerah Abadi-I tidak didampingi oleh marine inspektor dari kantor Syahbandar Gresik dan tidak dibuatkan laporan hasil pemeriksaan secara lengkap, pemeriksaan KM. Anugerah Abadi I dilakukan di dermaga pelabuhan Gresik pada tanggal 28 April 2015;

e. Saksi melakukan survey atau pemeriksaan terhadap KM. Anugerah Abadi-I, setelah BKI menerima permohonan dari pihak Perusahaan, kemudian Saksi melakukan survey terhadap KM. Anugerah Abadi-I dengan diskusi terlebih dahulu dengan Nakhoda, Saksi naik ke kapal dan pemeriksaan konstruksi dilakukan keseluruhan secara Visual dari main deck, palka dan anjungan dalam kondisi baik, tidak ada kerusakan (tidak menemukan adanya kebocoran) kemudian mengesahkan dalam sertifikat lambung;

f. Saksi tidak melakukan pemeriksaan fisik kapal dari bagian luar lambung, dan tidak memanfaatkan pengujian ketebalan ataupun kekuatan lambung pada bagian-bagian plat lambung yang patut dicurigai dengan menggunakan media palu atau hammer.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan dalam sidang pemeriksaan lanjutan ke 1, pada hari Rabu tanggal 16 Desember 2015, di Kantor UPP Kelas III Buleleng, Bali, dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke 2, pada hari Jum’at tanggal 22 Januari 2016, di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, sehubungan dengan Bocor dan dikandaskan KM. Anugerah Abadi-I, pada tanggal 05 Mei 2015, pukul 23.20 WITA, di Pesisir Pantai Sangsit, Buleleng, Bali telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

(15)

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kapal.

KM. Anugerah Abadi-I Eks Kaiun adalah Kapal Motor bahan utama baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT 592, kapal dibangun di Japan tahun 1985, berbaling-baling 1 (satu), bergeladak 1 (satu) dan digerakkan oleh tenaga penggerak utama 1 (satu) buah Mesin HANSHIN 6 LU24G-D, 4 Tak Kerja Tunggal, tenaga efektif 500 HP pada putaran 365 Rpm, dibantu 2 (dua) buah mesin bantu DEUTZ F3L912, 2 X 40 HP.

Kapal telah melaksanakan docking terakhir tanggal 22 Desember 2012 sampai dengan 12 Januari 2013 di Madura.

b. Surat Kapal.

KM. Anugerah Abadi-I Eks Kainun, memiliki Surat Laut nomor PK.205/3410/SL-PM/DK-13 tanggal 18 Juli 2013 dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Surat Ukur Internasional nomor 1642/Ka tanggal 05 Juli 2002 dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Perak, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/02/17/SYB.Tpr.2015, tanggal 06 Januari 2015 dan Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang nomor PK.001/02/18/SYB.Tpr.2015, tanggal 06 Januari 2015 dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dan surat-surat lainnya lengkap serta masih berlaku.

c. Awak Kapal.

Sesuai Surat Keterangan Susunan Perwira Deck dan Mesin nomor PK.304/238/IV/KSOP.Gsk-2015, tanggal 30 April 2015, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik bahwa Susunan Perwira Deck dan Mesin untuk daerah pelayaran Kawasan Indonesia Susunan Perwira adalah sebagai berikut :

BAGIAN DECK

Nakhoda : Jacobus Wolonterry ijazahANT V, tahun 2014; Mualim I : Rudy Leunupan ijazah ANT V, tahun 2011; Mualim II : Arif Ardian ijazah ANT IV, tahun 2014; BAGIAN MESIN

KKM : Marthen Manno ijazah ATT V, tahun 2004;

(16)

Masinis II : Eddy Pattiasina ijazah ATT V, tahun 2011; Masinis III : Nanang Setiawan ijazah ATT V,tahun 2014. Dari keterangan dalam pemeriksaan maupun data administrasi

ditemukan hal-hal sebagai berikut :

a. Berdasarkan Sertifikat Endorsement Nomor CE14 0090508, tanggal 04 Desember 2014 atas nama Saudara Jacobus Wolonterry jabatan sebagai Chief Mate, Local Voyages-Below GT 500.

b. Dalam buku Penyijilan yang disahkan oleh Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Perak, Surabaya, tersangkut langsung diangkat sebagai Nakhoda.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :

a. Kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan memenuhi persyaratan, Surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku.

b. Susunan Perwira Deck dan Mesin belum memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 70 Tahun 1998 tanggal 21 Oktober 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 serta Keputusan SK Ditjenhubla Nomor PY.67/2/3-01, tanggal 06 November 2001. Adanya kekurang cermatan/ketelitian Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya dan Kepala KSOP Kelas II Gresik yang menerbitkan Surat Keterangan Susunan Perwira Deck dan Mesin.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika-Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal dilokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 23 Oktober 2015, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 05 Mei 2015, pukul 23.20 WITA, di Pesisir Pantai Sangsit Buleleng, Bali tersebut adalah sebagai berikut :

Cuaca : Langit cerah

Arah dan Kecepatan Angin : Selatan, 3.6 – 5.0/9.0 Knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat, 5.4– 9.9 Cm/det

(17)

Tinggi Gelombang : Timur, 0.4 M – 0.7/0.8 M Jarak Penglihatan : 5.0 – 7.0 Mil

b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan keterangan para saksi dalam BAPP maupun dalam sidang pemeriksaan lanjutan bahwa pada saat kejadian cuaca langit cerah berawan, angin dari Timur tidak kencang, laut ombak 1,0 meter, dan jarak pandang baik/good visibility.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Keadaan Muatan.

KM. Anugerah Abadi I dengan Surat Ukur International (1969) Nomor 1642/Ka, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, tanggal 05 Juli 2002, memiliki ukuran-ukuran pokok sebagai berikut :

Panjang : 49,58 meter Lebar : 8,40 meter Dalam : 5,40 meter

Sertifikat Garis Muat oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Nomor 006872, tanggal 05 Februari 2011 berlaku sampai dengan 31 Januari 2016 menerangkan sebagai berikut :

- Lambung Timbul dari garis geladak ke garis muat Musim Panas (S) : 1209 mm

- Pengurangan Lambung Timbul untuk Air Tawar : 88 mm

Draft (sarat kapal) maximum yang diijinkan adalah sesuai Sertifikat Klas BKI :

T max = 5,40 – 1,209 M = 4,371 M

Displ Max = L x B x T max x Cb x 1,025

= 49,58 x 8,40 x 4,37 x 0,75 x 1,025 = 1399,11 Ton.

Dalam persidangan Nakhoda menyatakan bahwa kapal melebihi muatan (over draft).

(18)

b. Keadaan Stabilitas.

KM. Anugerah Abadi I sebelum kejadian kondisi mengapung tegak (stabilitas positif) dan setelah kejadian (kandas) terjadi perubahan kondisi stabilitas.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan dan stabilitas kapal untuk KM. Anugerah Abadi I sebelum dan sesudah kejadian tidak dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

a. Tentang Navigasi.

Dalam pelayarannya KM. Anugerah Abadi telah dilengkapi alat bantu navigasi yang memadai dan diawaki oleh Perwira Dinas Jaga deck yang memenuhi syarat, kapal bernavigasi di perairan laut dalam dan selama bernavigasi tidak mengalami tubrukan ataupun kandas, namun kapal dalam pelayarannya mengalami kebocoran dan kapal dikandaskan.

b. Tentang Olah Gerak.

Ketika Tersangkut Nakhoda mengetahui kapalnya tambah miring ke kiri, diputuskan untuk mengandaskan kapal ke pantai terdekat, selanjutnya merubah haluan kapal menuju pantai terdekat (Pantai Utara Pulau Bali), kapal mendekati pantai, berolah gerak untuk mengandaskan di pantai yang landai dan berhasil dengan selamat. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

5. Tentang sebab terjadinya kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia, dan organisasi mengenai bocor dan dikandaskan KM. Anugerah Abadi-I, maka penyebab terjadinya adalah sebagai berikut :

a. Kapal berlayar dengan kecepatan lebih kurang 5 knot, selama berlayar kapal tidak mengalami tubrukan atau kandas yang bisa menjadi penyebab kebocoran;

(19)

b. Tanggal 28 April 2015 dilakukan survey lambung terapung oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) di Dermaga Gresik dengan hasil Klas dipertahankan, dalam pelaksanaan survey tanpa didampingi oleh Pihak Syahbandar selaku staturymatters;

c. Berdasarkan Saksi dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) bahwa periode dock kapal Indonesia yang diklaskan BKI, periode dock yang ditentukan dalam Rule Code BKI adalah 6 (enam) tahun, dengan periode pemeriksaan Intermadiet tanpa mempertimbangkan perbedaan usia kapal, untuk kapal KM. Anugerah Abadi-I pada saat kejadian sudah berumur lebih kurang 30 tahun, sedangkan pemeriksaan dock besar terakhir pada tanggal 03 Januari 2011, dan akan dilakukan pemeriksaan dock besar berikutnya pada tanggal 31 Januari 2016 (setelah 4 tahun 4 bulan antara pemeriksaan besar dengan waktu kejadian)

d. Atas dasar pertimbangan/argumentasi tersebut diatas maka patut diduga penyebab kebocoran lambung KM. Anugerah Abadi I sebagai akibat dari kelelahan material (metal) pada plat lambung, yang disebabkan oleh lemahnya sistem pemeriksaan dan pengawasan dalam proses penerbitan Sertifikat Lambung (hull certificate), dan kandasnya KM. Anugerah Abadi I bukan merupakan kelalaian Tersangkut Nakhoda, melainkan merupakan faktor kesengajaan untuk menyelamatkan kapal.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa terjadinya kecelakaan KM. Anugerah Abadi I adalah sebagai akibat dari lemahnya sistem pemeriksaan dan pengawasan dalam proses pengesahan sertifikat lambung (hull certificate).

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Dengan memperhatikan kemiringan kapal telah mencapai 5º ke kiri

yang diperkirakan adanya kebocoran dalam palka maka Nakhoda memutuskan merubah haluan menuju pantai terdekat untuk dikandaskan di pantai dengan pertimbangan untuk menjaga keselamatan Awak Kapal. Pukul 23.20 WITA, kapal dikandaskan di pantai dengan dasar laut pasir saat itu cuaca langit cerah, angin dari Timur tidak terlalu kencang, ombak lebih kurang 1 meter dan jarak pandang baik (good visibility), selanjutnya Nakhoda melaporkan kejadian kepada Direktur Perusahaan dengan Hand Phone, dari Perusahaan mengarahkan Nakhoda supaya menjaga keselamatan ABK, selama kapal kandas seluruh Awak Kapal berjaga-jaga di kapal;

(20)

b. Selanjutnya pihak Perusahaan PT. Citrabaru Adi Nusantara mendatangkan penyelam dari Surabaya untuk mengetahui adanya kebocoran di kapal KM. Anugerah Abadi-I. Setelah dilakukan penyelaman ternyata ada kebocoran di bagian lunas kapal, dan dilakukan penambalan (doubling) terhadap lunas kapal; dan terus dilakukan pemompaan dengan pompa got dan pompa celup namun kapal belum mengapung, selanjutnya kapal dikandaskan lagi dan dilakukan penyelaman kedua kalinya;

c. Setelah dilakukan penyelaman yang ke dua, atas seijin Kepala Kantor UPP Kelas III Buleleng, dilakukan pembongkaran muatan lebih kurang 1000 Zak semen dipindahkan ke kapal Deltamas (ship to ship) yang masih satu Perusahaan dengan KM. Anugerah Abadi-I, dan kapal sempat berlabuh jangkar di belakang Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Buleleng, untuk melakukan pengisian air tawar kemudian Kepala Kantor UPP Kelas III Buleleng menerbitkan SPB baru. Tanggal 28 Mei 2015, KM. Anugerah Abadi kembali ke Surabaya dengan SPB baru dari Kantor KUPP Buleleng untuk naik dok.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan kapal yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan atau kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus bocor dan dikandaskannya KM. Anugerah Abadi-I, pada tanggal 05 Mei 2015, pukul 23.20 WITA, di Pesisir Pantai Sangsit, Buleleng Bali, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut :

a. Dalam rangkaian peristiwa dikandaskannya KM. Anugerah Abadi-I, adalah merupakan tindakan penyelamatan yang dilakukan oleh tersangkut Nakhoda, sehingga bukan merupakan bagian dari kesalahan dan kelalaian tersangkut Nakhoda dalam bernavigasi atau dalam melayarkan kapalnya;

b. Berdasarkan data administratif mengenai usia teknis KM. Anugerah Abadi I adalah tergolong kapal yang sudah tua (30 tahun), tetapi dalam sistem pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Surabaya selaku class matters dinilai tidak memenuhi standar pemeriksaan kapal yang benar;

c. Akibat dari lemahnya sistem pengawasan oleh BKI tersebut, KM. Anugerah Abadi I yang baru 7 (tujuh) hari mendapat perpanjangan tahunan (annual survey) untuk Sertifikat Lambungnya (Hull Cartificate), telah mengalami kebocoran dalam pelayarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Tepa Babar Maluku Tenggara, dengan tanpa penyebab sebagai alasan terjadinya kebocoran.

(21)

Dengan demikian Mahkamah pelayaran berpendapat bahwa kandasnya KM. Anugerah Abadi I merupakan faktor kesengajaan yang dilakukan oleh tersangkut Nakhoda yang merupakan bagian dari keadaan memaksa, sedangkan bocornya KM. Anugerah I merupakan bagian dari kesalahan dan kelalaian dari Surveyor BKI Cabang Surabaya yang melakukan pemeriksaan lambung terhadap KM. Anugerah Abadi I, dan untuk kelalaian tersebut berdasarkan ketentuan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 akan dibuatkan rekomendasi kepada Menteri Perhubungan.

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut, dan hal-hal pribadi yang disampaikan oleh Tersangkut, maka dipandang perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum;

2) Tersangkut Nakhoda dalam memberikan keterangan tidak berbelit-belit;

3) Tersangkut Nakhoda merupakan tumpuan dalam keluarga. b. Hal yang memberatkan.

Tidak ada. D. PUTUSAN :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf a KUHD, Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Pasal 18 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa bocor dan dikandaskannya KM. Anugerah Abadi-I pada tanggal 05 Mei 2015, pukul 23.30 WITA di Pesisir Pantai Sangsit, Buleleng, Bali, sebagai akibat dari lambung kapal KM. Anugerah Abadi I yang tidak laik laut;

II. Menyatakan bahwa ketidak laik lautannya lambung KM. Anugerah Abadi I merupakan bagian dari kelalaian Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Cabang Surabaya dalam pemeriksaan dan pengesahan sertifikat lambung tahunan

(22)

(annual survey), dan kelalaian tersebut sesuai ketentuan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 akan dibuatkan rekomendasi kepada Menteri Perhubungan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

III. Menyatakan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 249 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Tersangkut Nakhoda dibebaskan dari tanggungjawabnya.

IV. Membebaskan Tersangkut Nakhoda, atas nama Jacobus Wolonterry, lahir tanggal 26 Maret 1971, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-V, Nomor 6200363774N50514, diterbitkan di Jakarta tanggal 04 Desember 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah

Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Saudara Jacobus Wolonterry, pemilik Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-V, Nomor 6200363774N50514 tahun 2014.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin tanggal 11 April 2016 dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : ... Capt. Supardi, M. M., M.Mar.

Anggota : ...Capt. A. Utoyo Hadi, S. H., M. Si,. M. Mar.

Anggota : ...Rusman Hoesien, ATT I., M.Sc.

Anggota : ...Ir. Budi Prasetiyo.

Anggota : ...Muryamtini, S. H.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen lain yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan silabus di satuan pendidikan antara lain adalah: Contoh silabus, bahan ajar, model satuan kredit semester, model

Karena keempukan, kelezatan rasa donatnya dan ngetrendnya usaha ini sehingga banyak pelanggan yang sangat tertarik untuk mencoba membeli dan menjadi pelanggan yang

Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk

Tujuan merancang ulang desain kemasan Serabi Notosuman adalah agar dapat tampil lebih baik dalam berbagai aspek keberadaanya, lebih representatif sebagai sebuah

INPUT Username & password siswa Username & password guru Soal yang sesuai dengan design metode drill and practice Detail soal (lama pengerjaan soal, penentuan soal dapat

Dengan perancangan identitas dan pengaplikasian yang baru, diharapkan dapat membantu membuat Taman Bunga Nusantara lebih dikenal baik melalui identitasnya sendiri dan melalui

Aktivitas yang dilakukan oleh koperasi pada skenario ini adalah sebatas pengiriman susu segar kepada PT ISAM, pengambilan susu yang telah diolah menjadi susu

Ruang lingkup pekerjaan secara garis besar adalah pengumpulan data-data lapangan dan data pendukung dalam rangka penyusunan perencanaan teknis, pembuatan gambar desain serta