• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Apa atau siapa yang akan atau harus diamati atau diukur c. Metode pengamatan atau pengukuran yang akan diterapkan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "a. Apa atau siapa yang akan atau harus diamati atau diukur c. Metode pengamatan atau pengukuran yang akan diterapkan dan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Definisi Operasional

Selanjutnya untuk setiap variabel yang dikemukakan harus disertai dengan definisi operasional yang jelas. Definisi operasional suatu variabel merupakan petunjuk atau pedoman tentang :

a. Apa atau siapa yang akan atau harus diamati atau diukur

b. Alat atau instrument yang akan dipakai untuk melakukan pengukuran atau pengumpulan data,

c. Metode pengamatan atau pengukuran yang akan diterapkan dan

d. Siapa yang akan melakukan pengukuran atau pengamatan

Pengertian definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan cirri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Secara umum tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yanag akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang akan diteliti.

Sedangkan menurut Young, Yang dimaksud definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat di observasi darin apa yang sedang di definisikan atau “ mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain “.

Tujuan dari definisi Operasional secara khususnya adalah sebagai berikut:

a. Memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel.

b. Definisi variabel kunci/penting yang dapat diukur secara operasional dan dipertanggungjawabkan ( referensi jelas ).

c. Memuat batasan variabel bebas dan variabel terikat, serta istilah yang dipakai untuk menghubungkan variabel-variabel.

▸ Baca selengkapnya: token digunakan atau diterapkan dalam topologi

(2)

Sedangkan cirri-ciri dari definisi operasional adalah:

1. Apabila lebih satu orang melihat/ membaca ide / maksut yang dituliskan/ dibicarakan kemudian mendapatkan pengertian/ pemahaman yang sama dengan menggunakan kerangka definisi operasional yang sama ( objektifity ).

2. Tidak menggunakan suatu arti maksud yang berbeda / berlawanan dari arti yang telah diterima secara umum ( validity )

Jadi Definisi Operasional adalah unsure penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama.

Definisi Operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian.

A. Bagian definisi Operasional

Didalam definisi operasional terdapat beberapa poin penting yang perlu dicantumkan untuk mempermudah pembaca dalam mencerna penelitian yang akan dilakukan, point penting tersebut bisa dilihat pada table sebagai berikut :

NO VARIABEL DEFINISI INDOKATOR

ALAT

UKUR SKALA UKUR

Keterangan :

a. Definisi Variabel

Sebelum variabel dapat diukur, perlu untuk pertama kali dibuat prosedur atau definisi operasional yang menguraikan bagaimana pengukuran akan dibuat dan penjelasan mengenai variabel tersebut menurut penelitian.

(3)

b. indicator/ pengukuran

Pengukuran adalah penetapan atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Ada tiga kata kunci yang diperlukan dalam memberikan definisi terhadap pengukuran, yaitu angka, penetapan dan aturan.

1. Angka adalah sebuah symbol dalam bentuk 1,2,3 dan seterusnya, yang tidak mempunyai arti, kecuali diberikan arti kepadanya. Jika pada angka telah dikaitkan dengan arti kuantitatif, maka angka tersebut berubah menjadi bilangan.

2. Penetapan adalah memetakan.

3. aturan adalah panduan atau perintah untuk melaksanakan sesuatu.dalam mengukur,aturan yang diberikan bisa saja seperti ini bila mampu memnjawab 7-10 pertanyaan dengan jumlah pertanyaan 10 maka diberi kose satu kategori baik, bila mampu menjawab pertanyaan 5-7 diberi angka 2 dengan kategori cukup dan bila mampu menjawab kurang dari 5 diberi kode 3 denagn kategori jelek. Yang diukur dari suatu objek sebenarnya bukanlah objek tersebut, juga bukan sifat nya ,tetapi indicator dari sifat tersebut.

c. alat ukur

alat ukur ini maksudnya adalah cara pengumpulan data. Ada beberapa cara pengumpulan data, yaitu:

1. questioner ( daftar pertanyaan)

2. Pengamatan (observasi/angket)

3. wawancara

d. skala ukuran

berkaitan dengan proses kuantifikasi, data dan variabel biaanya diklasifikasikan dalam empat jenis skala pengukuran.klasisifikasi ini selain untuk keperluan penentuan alat pengambil data, juga sangat penting untuk penentuan metode analisis mana yang sesuai diterapkan.

Tingkat pengukuran yang luas digunakan dibagi dalam 4 kategori, yaitu ukuran nominal, ordinal, interval dan rasio.

(4)

e. skor

adalah nilai dari hasil penelitian yang kita buat dengan criteria penelitian kita.misalnya pengetahuan tentang manajemen sekolah,ada soal sejumlah 20 buah dibuat skor sebagai berikut:

kurang : 0-7 jawaban benar

cukup: 8-14 jawaban yang benar

baik: 15-20 jawaban yang benar

Membuat Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variable merupakan proses mengubah kata yang digunakan dalam definisi nominal. Contoh judul penelitian; “penageruh media flash dalam peningkatan hasil bealjar IPA di kelas IX” maka variabelnya adalah media flash dan hasil belajar, dan sekaligus menjadi definisi nominal. Definifi operasionalnya bisa jadi penjelasan dari sisi makna atau mengungkapkan skala pengukuran untuk masing-masing variabel.

Definisi operasional tidak boleh mempunyai makna yang berbeda dengan definisi nominal. Oleh karena itu, untuk menyusun definisi operasional, peneliti harus membuat definisi nominal terlebih dahulu atau menentukan variabel penelitiannya. Definisi nominal dari variabel penelitianseharusnya secara eksplisit telah dinyatakan dalam kerangka pemikiran. Definisi nominal dapat diangkat dari berbagai pendapat para ahli yang memang banyak membicarakan, menulis tentang variabel yang ditelitinya. Kalau variabelnya adalah “media flash, maka peneliti harus mempelajar konsep media flash yang dituangkan dalam definisi operasional”.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan variabel lpenelitian ke bentuk awal yaitu konsep penelitian. Peneliti harus mendefinisikan konsep penelitian sesuai dengan definisi-definisi yang telah diberikan para ahli yang relevan dengan konsep penelitiannya. Jika konsep penelitiannya adalah “motivasi belajar” maka peneliti harus menemukan definisi “motivasi belajar” yang telah banyak diakui kebenarannya oleh para narpakar di bidang tersebut.

Dalam tahap ini studi kepustakaan menjadi dalah satu tahap yangharus dilalui. Melalui studi kepustakaan yang mendalam dan memadai, peneliti akan mampu merumuskan

(5)

definisi konsep penelitiannya dengan benar. Jadi ketika penelitiannya adalah “motivasi belajar” maka kepustakaan atau litelatur tentag konsep tersebut harus benar-benar dipahami dengan baik oleh peneliti.

Perlu diketahui, tidak sedikit kita menemukan satu konsep dengan definisi yang berbeda. Misalnya, definisi “motivasi” yang diketahui oleh A.H Maslow berbeda dengan Victor Vroom. Maslow mendefinisikan motivasi sebagai “kebutuhan-kebutuhan atau keinginan individu yang membuatnya tedorong untuk melakukan sesuatu agar kebutuhan-kebutuhan tersebut terpuaskan”. Sedangkan Vroom mendefinisikan bahwa “motivation is a product of the individual’s expectancy that certain effort will lead to intended performance, the instrumentality of performance to achieving a certain result, and the desirability of the result for individual, known as valence”. (S.E Condrey, 2005. P.482).

Bedasarkan definisi tersebut disusunlah rumus M = ExIxV. Oleh karena itu, agar punya landasan teoritis yang jelas biasanya untuk kepentingan penyusunan definisi operasional variabel, peneliti hanya memilih atau menggunakan satu definisi tertentu yang cocok atau sesuai dengan tujuan penelitiannya. Beberapa penulis menamakan langkah pertama ini dengan nama definisi konseptual.

Langkah berikutnya adalah menemukan cara mengetahui besaran (ukuran) dari variabel penelitian berdasarkan definisi konseptual, atau dengan kata lain mulai mengoperasionalisasikan variabel penelitian.

B. Contoh Definisi Operasional Suatu Variabel Penelitian

Contoh Definisi Operasional Suatu Variabel Penelitian adalah “motivasi berprestasi” menurut konsep David McClelland. Definisi konseptualnya adalah achievement motivation is identified as the drive to excel (stand out beyond other), to achieve in relation to set a set of standards, to strive (to try very hard) to succeed. Jika diterjemahkan, “motivasi berprestasi sebagai dorongan untuk mengerjakan sesuatu lebih baik dari pada orang lain guna menggapai seperangkat standar, mencoba dengan sangat keras agar berhasil”. Selanjutnya Uma sekaran, 2003 memberikan dimensi-dimensi dari motivasi berprestasi, yaitu: “Driven by work, unable to relax, impatience with ineffectiveness, seek moderate challenge, seek feedback”. Disini dimensi bisa dinamakan sebagai indicator atau cirri-ciri dari orang yang mempunyai motivasi berprestasi.

(6)

Variable Definisi Konseptual

Definisi Operasional

Indicator Skor Motivasi Berprestasi Skala Pengukuran Motivasi berprestasi Motivasi berprestasi sebagai dorongan 1. senantiasa tekun bekerja 2. sulit untuk santai 3. tidak sabar pada penilaian kerja Sangat tinggi: 5 Tinggi: 4 Cukup:3 Rendah:2

Dalam beberapa kasus ,peneliti sulit menemukan definisi konsseptual yang “pas” dengan tujuan penelitiannya.ketika menhadapi sesuatu semacam itu peneliti mempunyai kewenangan untuk membuat definisi konseptual yang berdasarkan pemikiranya memang sesuai dengan maksud atau keinginannya.Misalnya, judul penelitiannya hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja . dengan demikian variabelnya ada dua yaitu tingkat pendidikan dan kinerja . ketika definisi konseptual kedua variabel tersebut sulit ditemukan dalam buku-buku teks atau sumber informasi lainnya, atau kalaupun ditemukan tetapi tidak sesuai dengan keinginan peneliti, maka penelitilah yang harus menyusun definisi konseptual kedua variabel tersebut. definisi konseptual tingkat pendidikan adalah urutan pendidikan formal yang pernah ditempuh sesorang mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi dan definisi konseptual kinerja adalah hasil penilaian organisai atas apa-apa yang telah dilakukan pegawai selama bekerja. Penyusunan definisi operasional variabel kedua variabel tersebut dapat dilakukan seperti tabel dibawah ini .

Variabel Definisi konseptual Tingkat pendidikan Peringkat pendidikan Skala pengukuran Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan adalah urutan pendidikan formal mulai dari pendidikan Sd SLTP SLTA S1 S2 S3 SD=1 SLTP=2 SLTA=3 S1=4 S2=5 S3=6 ordinal

(7)

dasar sampai dengan

pendidikan tinggi

Dimensi/aspek

Penilaian kinerja Skor kinerja Kinerja pegawai Kinerja pegawai

adalah hasil penilaiaan organisasi atas apa-apa yang telah dilakukan pegawai selama bekerja . Kehadiran loyalitas kualitas kerja kuantitas kerja Kerjasama Inisiatif kepemimpinan Sangat baik=5 Baik=4 Cukup=3 Kurang baik=2 Sangat kurang baik=1 Interval

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian akan dilakukan dengan pengumpulan data primer berupa jenis kerusakan jalan, luasan kerusakan jalan tingkat kerusakan dan lain-lain yang didapat dengan

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurrahman dan Isworo (2002), hal-hal yang diperoleh dari perendaman menggunakan tawas antara lain: a) Umur atau daya simpan dari

Seseorang yang sedang jatuh cinta dan masih terus berharap cintanya akan tersampaikan gambaran -Menjelaskan gambaran -Menghidupkan gambaran -Menimbulkan efek keindahan 20.

Beberapa pengembangan melihat PAC sebagai suatu pendekatan yang membantu dalam e-commerce baru, lingkungan berbasis web dimana status langkah pertama dari suatu bisnis sanga

Jb : Saya memiliki sebuah inisiatif, dimana saya menggunakan inisiatif itu dalam melakukan maupun membuat suatu keputusan bagaimana hal terbaik yang harus

untuk mengetaui nilai arus# tegangan# !an ambatan "a!a rangkaian. Pra Prakti ktikka kkan n )ug )uga a mem memba$ ba$a a nil nilai ai am" am"erem eremeter eter

Berdasarkan uraian penjelasan yang meliputi tugas dan kewenangan Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Fungsi-fungsi yang dimiliki, struktur organisasi, dan

Hal ini ternyata berlaku juga untuk mimpi, dimana jika pikiran kita terbangun dan berfungsi dengan normal di mimpi maka sesuai hukumnya, kita bisa menentukan apa tindakan yang