• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRARANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DARI ETILEN OKSIDA DAN AIR DENGAN PROSES HIDRASI NON KATALITIK KAPASITAS TON/TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRARANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DARI ETILEN OKSIDA DAN AIR DENGAN PROSES HIDRASI NON KATALITIK KAPASITAS TON/TAHUN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

PRARANCANGAN PABRIK

ETILEN GLIKOL DARI ETILEN OKSIDA DAN AIR

DENGAN PROSES HIDRASI NON KATALITIK

KAPASITAS 230.000 TON/TAHUN

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata 1 Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh : Ika Anik Trisnani

D 500 110 039

Dosen Pembimbing :

1. Rois Fatoni, S.T., M.Sc., Ph.D. 2. Ir. Herry Purnama, M.T., Ph.D.

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK KIMIA

Nama : Ika Anik Trisnani NIM : D 500 110 039

Judul TPP : Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Non Katalitik Kapasitas 230.000 Ton Per Tahun

Dosen Pembimbing : 1. Rois Fatoni, S.T., M.Sc., Ph.D. 2. Ir. Herry Purnama, M.T., Ph.D.

(3)

INTISARI

Etilen glikol atau EG merupakan senyawa organik yang tidak berwarna, tidak berbau, dan berwujud cairan. Secara umum etilen glikol digunakan untuk tambahan serat pada polyester, wadah yang menggunakan bahan PET, antifreeze dan pendingin pada mesin. Di Indonesia secara umum dan komersial, etilen glikol digunakan untuk bahan baku industri tekstil (polyester) sebesar 97,34% dan 2,66% digunakan sebagai bahan baku tambahan pembuatan cat, cairan lem,

solvent (pelarut), tinta cetak, tinta pada pena, kosmetik, dan bahan anti beku.

Kebutuhan ini dipenuhi oleh PT Polychem Tbk sedangkan kekurangannya dipenuhi dengan melakukan impor dari berbagai negara. Prarancangan pabrik etilen glikol dari etilen oksida dan air dengan proses hidrasi non katalitik kapasitas 230.000 ton/tahun direncanakan akan didirikan pada tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan etilen glikol di Indonesia, sehingga mengurangi angka impor. Selain itu adanya bahan baku dan lokasi di Tangerang, Banten seluas 22.000 m2 serta dengan 184 karyawan sangat mendukung berdirinya pabrik ini.

Prarancangan pabrik etilen glikol menggunakan bahan baku berupa etilen oksida dan air berlebih, dengan perbandingan mol 1:20. Kapasitas produksi sebesar 230.000 ton/tahun yang direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam tiap tahunnya. Proses pembuatan etilen glikol ini dilakukan di dalam plug flow

reactor secara kontinyu tanpa menggunakan katalis. Pada reaktor ini, proses

pembuatan etilen glikol dijaga agar berlangsung pada fase cair, irreversible, eksotermis, adiabatic dan non isothermal pada suhu 130,36C hingga 190C dan tekanan 18 atm. Konversi yang dicapai adalah 99,8% dengan seletivitas etilen glikol 91,8%. Produk samping yang dihasilkan berupa dietilen glikol dan trietilen glikol. Dalam prosesnya dibutuhkan etilen oksida sebanyak 24.557,451 kg/jam dan air sebanyak 201.596,7468 kg/jam. Produk yang dihasilkan berupa etilen glikol sebanyak 29.040,4040 kg/jam. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 753.155,1632 kg/jam yang diperoleh dari air sungai Cisadane Tangerang, penyediaan saturated steam sebesar 46.768,378 kg/jam dari

boiler dengan menggunakan bahan bakar berupa fuel oil sebesar 12.071,44 L/jam,

kebutuhan listrik sebesar 2.903,41 2 kW diperoleh dari PLN dan sebuah generator

set sebagai cadangan.

Pabrik etilen glikol menggunakan modal tetap sebesar Rp 1.034.051.035.025,- dan modal kerja sebesar Rp 1.939.783.918.227,-. Berdasarkan analisis ekonomi kelayakan pendirian suatu pabrik, maka pabrik etilen glikol ini menguntungkan dan layak didirikan. Keuntungan yang diperoleh sebelum pajak adalah Rp 680.800,422.474,- per tahun setelah dipotong pajak 30 % keuntungan yang diperoleh mencapai Rp 476.560.295.732,- per tahun. Percent

Return On Investment (ROI) sebelum pajak 65,84% dan setelah pajak 46,09%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,32 tahun dan setelah pajak 1,78

tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 49,69%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 37,58%. Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 24,69%.

(4)

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Etilen glikol atau EG merupakan senyawa organik yang tidak berwarna, tidak berbau, memiliki viskositas yang rendah sehingga menyebabkan cairan bersifat higroskopis. Etilen glikol dapat menurunkan titik beku pelarutnya dengan menghambat pembentukan kristal es pelarut.

Kegunaan etilen glikol sangatlah banyak, secara umum etilen glikol digunakan untuk tambahan serat pada polyester, wadah yang menggunakan bahan PET, antifreeze dan pendingin pada mesin untuk semua kondisi cuaca. Kegunaan lain adalah untuk menghilangkan lapisan-lapisan es pada pesawat terbang, pendingin pada proses transfer yang menggunakan kontak dengan gas pemanas serta AC. Tidak hanya itu, etilen glikol juga digunakan sebagai bahan adesif, bahan tambahan pada cat, dan emulsi aspal.

Di Indonesia secara umum etilen glikol digunakan untuk bahan baku industri tekstil (polyester) sebesar 97,34% dan 2,66%

digunakan sebagai bahan baku tambahan pembuatan cat, cairan lem,

solven (pelarut), tinta cetak, tinta

pada pena, foam stabilizer, kosmetik, dan bahan anti beku.

Berdasarkan pada kegunaan etilen glikol di Indonesia, konsumsi etilen glikol nasional cenderung naik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 konsumsi etilen glikol Indonesia mencapai 622.995,4 ton/tahun. Kebtuhan ini dipenuhi oleh PT Polychem Tbk yang memproduksi etilen glikol sebesar 216.000 ton/tahun. Sedangkan kekurangan dari kebtuhan etilen glikol di Indonesia dipenuhi dengan melakukan impor dari berbagai negara.

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan etilen glikol adalah etilen oksida dari PT Chandra Asri Petrochemical Centre dan air diperoleh dari sungai di daerah terdekat yaitu Sungai Cisadane.

Ditinjau dari harga bahan baku pembuatan etilen glikol dan produk etilen glikol, ternyata produk ini lebih mahal dari harga bahan baku. Harga etilen oksida sebagai bahan baku adalah 0,402 US$/ kg

(5)

sedangkan harga produk etilen glikol adalah 1,21 US$/kg sehingga pendirian pabrik etilen glikol menguntungkan.

2. Kapasitas Prarancangan Pabrik Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kapasitas pabrik yaitu:

a. Proyeksi kebutuhan etilen glikol Kebutuhan akan etilen glikol di Indonesia dapat dilihat dari jumlah impor yang cenderung naik. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik atau BPS pada tahun 2005-2013. Dengan adanya kecenderungan naiknya jumlah impor etilen glikol Indonesia maka diperkirakan pada tahun 2025 impor etilen glikol diperkirakan mengalami kenaikan, hal ini juga dikarenakan produsen etilen glikol Indonesia hanya ada satu, yaitu PT Polychem Tbk dengan kapasitas produksi 216.000 ton/tahun.Melihat pada kapasitas produksi etilen glikol yang sudah ada yaitu:

Tabel 1. Kapasitas Produksi EG

Negara Jumlah

(ton/tahun) Dow Kanada 363.000

Dow US 400.000 Dow Netherland 220.000

maka dapat ditetapkan kapasitas rancangan pabrik etilen glikol yang akan didirikan pada tahun 2025 adalah sebesar 230.000 ton/tahun.

B. DISKRIPSI PROSES

Reaksi yang terjadi dalam sintesa etilen glikol adalah:

C.

C2H4O(l)+ H2O(l) C2H6O2(l)

Produk etilen glikol yang terbentuk akan bereaksi lebih lanjut dengan etilen oksida membentuk etilen glikol dan membentuk trietilen glikol dengan reaksi sebagai berikut:

C2H4O(l)+ C2H6O2(l) C4H10O3(l)

C2H4O(l)+ C4H10O3(l) C6H14O4(l)

Proses ini berlangsung dalam fase cair, dengan reaktor plug flow yang beroperasi pada suhu 190°-200°C dan tekanan 14-22 atm. Dengan perbandingan etilen oksida : air adalah 1: 20

1. Tinjauan Termodinamika Berdasarkan pada harga entalpi dari reaksi pembentukan, maka reaksi tersebut termasuk reaksi eksotermis, sedangkan untuk menentukan apakah reaksi bolak-balik atau searah dapat diketahui dengan menentukan harga K, jika

(6)

harga K lebih besar daripada 1 (satu) maka reaksi akan berjalan ke arah kanan (searah), dan jika harga K lebih kecil daripada 1 (satu) maka reaksi akan berjalan ke arah kanan dan kiri atau bolak-balik (Rivai, 1995).

Menentukan harga K pada kondisi temperatur lingkungan yaitu 298 K

Tabel 2. Harga Gibs (ΔGf°) dan

entalpi standar (ΔHf°) (Carl.L.Yaws,1999) Kom pone n Rumus molekul (ΔHf°) (kJ/mo l) (ΔGf°) (kJ/mol ) Air H2O -241,80 -228,60 EO C2H4O -52,63 -13,10 EG C2H6O2 -289,32 -304,47 DEG C4H10O3 -571,20 -409,00 TEG C6H14O4 -725,09 -486,52 Reaksi utama: Reaksi samping (1) Reaksi samping (2)

Harga kestimbangan reaksi dari masing- masing reaksi sangat besar, maka reaksi di atas termasuk reaksi irreversible (searah).

2. Kinetika Reaksi

Tabel 3. Harga konstanta kecepatan reaksi k1, k2 dan k3 P (m) suhu (K) k1 k2 k3 0 403.36 1,64528 0,14369 0,03601 1 413,00 2,88903 0,25219 0,06323 2 423,00 5,04218 0,43994 0,11035 3 433,00 8,57657 0,74799 0,18770 4 443,00 14,24274 1,24163 0,31171 5 453,00 23,12851 2,01542 0,50618 6 463,00 36,77957 3,20371 0,80493 3. Langkah Proses

a. Tahap Penyimpanan Bahan Baku Tahap penyimpanan bahan baku berfungsi untuk mengkondisikan reaktan agar sesuai dengan kondisi reaktor, di mana suhu reaktan masuk adalah 130,36°C dan tekanan reaktor 18 atm.

(7)

Bahan baku etilen oksida dalam fasa cair dengan kemurnian 99,97%, disimpan dalam tangki penyimpanan etilen oksida (F-01) yang berbentuk bola pada kondisi temperatur 30°C dan tekanan 2,2 atm kemudian etilen oksida dialirkan dengan pompa (L-02) menuju mixer untuk proses pencampuran dengan air, agar diperoleh larutan yang homogen. Hasil dari pencampuran selanjutnya dialirkan menuju ke dalam reaktor (R-01) dengan kondisi reaktor 130,36°C sampai 190°C dan tekanan 18 atm.

2. Air

Bahan baku air yang telah diolah dengan spesifikasi yang diinginkan dan disimpan pada bak penyimpanan di unit utilitas pada suhu 30°C dan tekanan 1 atm, sebelum masuk reaktor terlebih dahulu air di pompakan dari unit utilitas (LU-10) menuju mixer untuk

pencampuran dengan etilen oksida. Hasil pencampuran reaktan ini siap direaksikan dalam reaktor.

b. Tahap sintesa etilen glikol Tahap sintesa etilen glikol ini bertujuan untuk mereaksikan etilen oksida dalam fasa cair di dalam reaktor plug flow adiabatic non isothermal

sehingga terbentuk produk etilen glikol dan produk samping berupa dietilen glikol dan trietilan glikol.

Untuk mencapai konversi 99,8%, maka reaktor dioperasikan pada suhu 190°C dan tekanan 18 atm, kondisi ini diterapkan agar fasa reaktan dan produk dalam kondisi yang sama yaitu pada fase cair. Reaksi berlangsung secara adibatic non

isothermal sehingga reaktor memerlukan isolasi untuk menghindari hilangnya panas ke lingkungan.

Pada proses ini akan menghasilkan produk samping yaitu dietilen glikol dan trietilen glikol. Pembentukan produk samping ini tidak dapat dihindari

(8)

karena etilen oksida cepat bereaksi dengan etilen glikol dan dietilen glikol daripada dengan air. Pada kondisi ini dihasilkan selektivitas utama dari reaksi utama adalah 91,8%.

Etilen oksida dan air dengan suhu 130,36°C selanjutnya diumpankan ke reaktor. Di dalam reaktor terjadi reaksi hidrasi non katalitik pembentukan etilen glikol dengan produk samping dietilen glikol dan trietilen glikol. Campuran hasil reaksi keluar reaktor pada suhu 190°C dan tekanan 18 atm selanjutnya masuk ke tahap pemisahan air dari larutan glikol.

c. Tahap pemisahan air dari larutan glikol

Larutan glikol yang tercampur dengan air dipisahkan menggunakan evaporator (V-01) pada suhu 126,14°C dan tekanan 2,2 atm, yang mana hasil atasnya mengandung air dan sedikit etilen oksida berupa uap yang direcycle ke dalam mixer. Pemisahan lanjut menggunakan evaporator (V-02) di mana hasil atas berupa air dalam fase uap

yang akan direcycle dan masuk ke dalam mixer.. Hasil bawah evaporator berupa campuran air, etilen glikol, dietilen glikol, dan trietilen glikol yang selanjutnya dimurnikan pertama pada menara distilasi (D-01) kemudian diumpankan ke dalam menara distilasi (D-02) untuk pemurnian selanjutnya.

d. Tahap pemurnian produk

Tahap pemurnian produk ini dilakukan untuk

1. Memisahkan produk etilen glikol dari produk samping berupa dietilen glikol dan trietilen glikol.

2. Memekatkan lebih lanjut dalam kolom distilasi pertama agar pemisahan selanjutnya sesuai dengan spesifikasi produk yang diinginkan, di mana pemisahan akan menghasilkan uap sebagai produk samping berupa etilen glikol yang sesuai spesifikasi. 3. Memisahkan produk samping dietilen glikol dari trietilen glikol dengan menggunakan kolom distilasi kedua.

(9)

Produk yang keluar dari proses pemisahan air dari larutan glikol masuk ke kolom distilasi (D-01) pada suhu 197,6°C dan tekanan 2,2 atm. Hasil atas distilasi merupakan produk utama yaitu etilen glikol dengan spesifikasi yang telah ditetapkan berdasarkan standar produk yaitu dengan kemurnian 99,8%. Kemudian etilen glikol dipompakan menuju tangki penyimpanan (F-02). Hasil bawah kolom distilasi merupakan campuran dietilen glikol dan trietilan glikol yang selanjutnya dipisahkan dengan kolom distilasi (D-02) berupa dietilen glikol dan disimpan pada tangki penyimpanan (F-03), hasil bawah kolom ditilasi berupa trietilen glikol dan disimpan pada tangki penyimpanan (F-04).

C. SPESIFIKASI ALAT 1. Reaktor

Kode : R – 01

Fungsi : sebagai tempat terjadinya reaksi anatara etilen oksida dengan air untuk menghasilkan produk etilen glikol Jenis : Reaktor alir berbentuk pipa (plug flow)

Spesifikasi : Kondisi a. Suhu : 190⁰C b. Tekanan : 18 atm Dimensi a. Diameter : 1,53 m b. Panjang : 7,89 m c. Pressure drop : 0,0949 psia d. Bahan : Stainless Steel 304 e. Tebal Sheel : 1 in f. Tebal Head : 1 in g. Tebal isolasi : 21,717 cm h. Harga : US $ 3.041 2. Tangki-02 Kode : F-02

Fungsi : Menyimpan produk etilen glikol untuk persediaan selama minggu

Jumlah : 1 tangki

Jenis : Tangki silinder tegak lurus berbentuk kerucut

Bahan : Carbon Steel SA –

285 Grade C Kapasitas : 5.413,5749 m3 Spesifikasi : Tekanan : 1 atm Suhu : 30 ⁰C Diameter : 21,336 m Panjang : 24,8 m

(10)

Pipa pengeluaran, digunakan pipa standar D nominal : 4 in ID : 4,026 in OD : 4,5 in Schedule : 40 in

Pipa pengisian, digunakan pipa standar D nominal : 22 in ID : 19,25 in OD : 20 in Schedule : 20 in Harga : US $ 301.984 D. UTILITAS

Unit pendukung proses atau disebut sebagai unit utilitas adalah sebuah unit dalam pabrik yang di dalamnya berisi sarana penunjang proses yang diperlukan dalam keberlangsungan kerja pabrik supaya dapat berjalan dengan baik. Di dalam unit utilitas pada umumnya meliputi penyedia dan pengolahan air (air proses, air minum atau sanitasi, air pendingin, air hidran, air umpan

boiler, steam, listrik, serta bahan

bakar). Pada pabrik etilen glikol ini membutuhkan unit utilitas atau pendukung proses sebagai berikut:

1. Unit penyedia dan pengolahan air

Pada unit ini memiliki peran dalam penyediaan air proses, air minum atau sanitasi, air pendingin, air hidran, air umpan boiler, dan air perkantoran. Kebutuhan sebesar 753.155,1632 kg/jam.

2. Unit penyedia steam

Unit penyedia steam ini digunakan dalam proses pemanasan pada evaporator,

heater, dan menara distilasi

sebesar 46.768,378 kg/jam. 3. Unit penyedia bahan bakar

Unit penyedia bahan bakar ini digunakan untuk menyediakan bahan bakar pada

boiler, dengan kebutuhan sebesar

12.071,44 L/jam. 4. Unit penyedia listrik

Unit penyedia listrik digunakan sebagai sumber energi untuk menggerakkan peralatan proses, penerangan, dan fasilitas perkantoran. Energi listrik bersumber dari PLN dan menggunakan generator set

sebagai cadangan apabila PLN mengalami gangguan listrik.

(11)

Kebutuhannya sebesar 2.903,41 2 kW.

5. Unit pengolahan limbah

Unit pengolahan ini digunakan untuk mengolah limbah baik padat, cair, maupun gas yang dihasilkan dari aktivitas pabrik.

E. MANAJEMEN PABRIK 1. Bentuk Perusahaan

Pemilihan bentuk perusahaan pada prarancangan suatu pabrik mempunyai peranan yang sangat penting. Bentuk perusahaan yang direncanakan pada prarancangan pabrik ini adalah sebagai berikut Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT). Status perusahaan adalah Swasta. Kapasitas produksisebesar 230.000 ton/tahun. Lokasi perusahaan di Tangerang

2. Sruktur organisasi

Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dalam melaksanakan tugas sehari-harinya diwakili oleh dewan komisaris, sedangkan tugas untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh direktur utama dibantu oleh direktur

teknik dan produksi serta direktur umum dan keuangan. Direktur teknik dan produksi membawahi bagian teknik dan bagian produksi. Direktur umum dan keuangan membawahi bagian keuangan, bagian pelayanan umum, dan bagian pemasaran. Masing-masing direktur membawahi beberapa kepala bagian dari pendelegaisan wewenang dan tanggung jawab. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok dan regu di mana setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing-masing sekali.

Jumlah karyawan pada pabrik ini sebanyak 184 orang.

F. ANALISA EKONOMI Pendirian suatu pabrik kimia perlu adanya sebuah analisis ekonomi dengan tujuan untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang layak untuk didirikan atau tidak layak jika ditinjau dari segi ekonomi. Kelayakan segi ekonomi pabrik yang dirancang untuk didirikan adalah apakah pabrik tersebut menguntungkan atau tidak.

(12)

Pabrik etilen glikol menggunakan modal tetap sebesar Rp 1.034.051.035.025,- dan modal kerja sebesar Rp 1.939.783.918.227,-.

Berdasarkan analisis ekonomi kelayakan pendirian suatu pabrik, maka pabrik etilen glikol ini menguntungkan dan layak didirikan. Keuntungan yang diperoleh sebelum pajak adalah Rp 680.800,422.474,- per tahun setelah dipotong pajak 30 % keuntungan yang diperoleh mencapai Rp 476.560.295.732,- per tahun. Percent Return On

Investment (ROI) sebelum pajak

65,84% dan setelah pajak 46,09%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,32 tahun dan setelah pajak 1,78 tahun.

Break Even Point (BEP) sebesar

49,69%, dan Shut Down Point

(SDP) sebesar 387,5%.

Discounted Cash Flow (DCF)

terhitung sebesar 25,59%.

DAFTAR PUSTAKA

Aris, R, S, and Newton, R.D. 1955.

Chemical Engineering Cost Estimation. Mc Graw Book

Company. New York.

Austin, G. T., and Jasjfin, 2005,

Proses Industri Kimia.

Erlangga. Jakarta.

Brown, G.G. 1978. Unit Operation. John Wiley and Sons. Inc. New York.

Brownell, L.E., and Young, E.H. 1979. Proces Engineering

Design. 3rd ed. Willey Eastern Ltd. New Delhi.

(13)

Coulson, J.H., and Richardson, J.F. 1983. Chemical Engineering

Design. vol. 6, Pergason

Press. Oxford.

Fogler, H.Scott. 2010. Element of

Chemical Reaction Engineering. 3th

edition.

Geankoplis,C.J. 1993. Transport

Processes and Unit Operations.

Ed.3. Prentice- Hall.USA

http://www.bi.go.id/id/moneter/infor

masi-kurs/transaksi-bi/Default.aspx. diakses pada

hari Rabu tanggal 24 Juni 2015

http://www.bps.go.id diakses pada

hari Selasa 20 Mei 2014

http://www.polychemindo.com/main. php 20 mei 2014

Kern, D.Q. 1950. Process Heat

Transfer. Mc Graw Hill Book

Company Inc. New York.

Kirk, R.E. and Othmer, D.F. 1999. Encyclopedia of Chemical Technology 3rd ed. Vol. 9. The Inter Science Encyclopedia. Inc. New York.

McKetta J. 1984. Encyclopedia of

Chemical Processing and Design. Vol.20. Marcel Dekker. New York.

Merck Index. 2006. An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals. Merck Co.Inc. USA

Mujiburrohman,M. 2014. Diktat

Kulia Perancangan Alat Proses. Jurusan Teknik Kimia

Fakultas Teknik. UMS. Surakarta

Perry, R.H., and Green, D. 1984.

Perry’s Chemical Engineer’s Hand Book, 7th ed. Mc Graw Hill Book Company Inc. New York.

Peters, M.S., and Timmerhaus, E.D. 2003. Plant Design and

Economi for Chemical Engineer’s, 3rd

ed, Mc Graw Hill Book Company Inc. Singapore.

Prabowo, 2006. Laporan Kerja Praktek PT. Chandra Asri Petrochemical Center. Cilegon. Banten

(14)

PT. Yasa Ganesha Pura. 1995.

Process Design EO/EG Plant II. Merak. Indonesia

Rivai Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia.

Universitas Indonesia (UI Press).

Smith, J.M. and Van Ness, H.C. 1996. Introduction to Chemical

Engineering Thermodynamics 4th ed. Mc. Graw-Hill Book

Co. New York.

Ullmann’s. 2003. Encyclopedia of

Industrial Chemistry.

Weiihim Fifth Completely Revised Edition. of Germany.

Ulrich, G.D. 1984. A Guide to

Chemical Engineering Process Design and Economics. John

Wiley and Sons, Inc. New York

www.che.com/PCI. Bussiness News.

diakses pada hari Jum’at 17 April 2015

www.icispricing.com. ICIS

PRICING Ethylene Glycol.

diakses pada pada hari Sabtu 25 Juni 2015

www.icispricing.com. ICIS

PRICING Ethylene Oxide.

diakses pada pada hari Sabtu 25 Juni 2015

Yaws, L. Carl. 1999. Chemical

Properties Handbook. McGraw-Hill.

Gambar

Tabel 2. Harga Gibs (ΔG f° ) dan  entalpi standar (ΔH f° )  (Carl.L.Yaws,1999)  Kom pone n  Rumus  molekul  (ΔH f° ) (kJ/mol)  (ΔG f° )  (kJ/mol)  Air  H 2 O  -241,80  -228,60  EO  C 2 H 4 O  -52,63  -13,10  EG  C 2 H 6 O 2 -289,32  -304,47  DEG  C 4 H 10

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Illahi Robbi karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul ” Pabrik Etilen Glikol

Dari hasil analisa ekonomi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pabrik Etilen Oksida dari Etilen melalui proses oksigen udara dengan kapasitas 150.000 ton/tahun ini

Hasan Hisbullah, Syafiul Umam, 2015, Perancangan Pabrik Monopropilen Glikol dari Proses Hidrasi Propilen Oksida dengan Katalis Asam Kapasitas Produksi

Judul Tugas Akhir ini adalah Prarancangan Pabrik Propilen Glikol Dengan Proses Hidrasi Menggunakan Katalis Asam Kapasitas 30.000 ton/tahun.. Adanya prarancangan pabrik

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, dengan judul Prarancangan

Pembuatan etilen glikol dengan menggunakan katalis asam atau basa dalam reaktor hidrasi memiliki keuntungan yaitu dapat dijalankan dalam suhu dan tekanan yang

Hasan Hisbullah, Syafiul Umam, 2015, Perancangan Pabrik Monopropilen Glikol dari Proses Hidrasi Propilen Oksida dengan Katalis Asam Kapasitas Produksi

Judul Tugas Akhir ini adalah Prarancangan Pabrik Propilen Glikol Dengan Proses Hidrasi Menggunakan Katalis Asam Kapasitas 30.000 ton/tahun6. Adanya prarancangan pabrik