KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
NOMOR
NOMOR
…
… TAHUN 2018
TAHUN 2018
TENTANG
TENTANG
PANDUAN DILEMA ETIK RUMAH SAKIT
PANDUAN DILEMA ETIK RUMAH SAKIT
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
Menimbang
Menimbang :
: a.
a. bahwa
bahwa
dalam
dalam
menjalankan
menjalankan
profesi
profesi
kedokteran,
kedokteran,
keperawatan dan kebidanan diperlukan adanya suatu
keperawatan dan kebidanan diperlukan adanya suatu
panduan yang digunakan sebagai pedoman;
panduan yang digunakan sebagai pedoman;
b.
b. bahwa Panduan Dilema
bahwa Panduan Dilema Etik merupakan
Etik merupakan pedoman bagi
pedoman bagi
dokter, perawat dan bidan dalam melaksanakan praktek
dokter, perawat dan bidan dalam melaksanakan praktek
kesehatan;
kesehatan;
c.
c. bahwa berdasarkan
bahwa berdasarkan pertimbangan
pertimbangan 1 dan
1 dan 2, d
2, dalam rangka
alam rangka
penerapannya perlu ditetapkan Dilema Etik rumah sakit
penerapannya perlu ditetapkan Dilema Etik rumah sakit
melalui surat keputusan direkur.
melalui surat keputusan direkur.
Mengingat
Mengingat
:
: 1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun
1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun
2004 tentang praktek kedokteran;
2004 tentang praktek kedokteran;
2.
2. Undang-Undang
Undang-Undang
Republik
Republik
Indonesia
Indonesia
Nomor
Nomor
44
44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36
tahun 2009 tentang rumah sakit;
tahun 2009 tentang rumah sakit;
MEMUTUSKAN :
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
Menetapkan :
: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TENTANG
KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN TENTANG
PANDUAN
PANDUAN DILEMA
DILEMA ETIK
ETIK DI
DI LINGKUNGAN
LINGKUNGAN RUMAH
RUMAH SAKIT
SAKIT
UMUM
DAERAH
KABUPATEN
PANGKAJENE
DAN
UMUM
DAERAH
KABUPATEN
PANGKAJENE
DAN
KEPULAUAN;
KEPULAUAN;
KESATU
KESATU
: Keputusan
: Keputusan Direktur
Direktur tentang
tentang panduan
panduan Dilema
Dilema Etik
Etik rumah
rumah
sakit;
sakit;
KEDUA
KEDUA
:
: Menetapkan
Menetapkan Panduan
Panduan Dilema
Dilema Etik
Etik dalam
dalam menjalankan
menjalankan
profesi kesehatan, keperawatan dan kebidanan;
profesi kesehatan, keperawatan dan kebidanan;
KETIGA
KETIGA
:
: Dengan
Dengan
penerapan
penerapan
Panduan
Panduan
D
Dilema
ilema
Etik
Etik
Klinik
Klinik
sebagaimana butir kesatu tersebut, maka semua dokter,
sebagaimana butir kesatu tersebut, maka semua dokter,
perawat dan bidan yang menjalankan praktek kedokteran,
perawat dan bidan yang menjalankan praktek kedokteran,
PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
JL.
keperawatan dan kebidanan wajib berpegang pada Panduan
Dilema Etik tersebut;
KEEMPAT
: Surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan sampai
sampai adanya ketentuan lebih lanjut.
Ditetapkan di Pangkajene
Pada tanggal, 1 Maret 2018
DIREKTUR,
dr. H. ANNAS AHMAD, Sp.B.,M.Kes
Nip. 19741024 200604 1 009
PANDUAN DILEMA ETIK KLINIK RUMAH SAKIT
a. Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku manusia, baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah. Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu ethos berarti “kebiasaan”. “model perilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mem pengaruhi perilaku.
dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut dari pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan burk serta kewajiban dan tanggung jawab.
etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional. berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain. sehingga juga dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu : nilai-nilai atau norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku, kumpulan azas atau nilai moral, misalnya kode etik dan ilmu tentang yang baik dan buruk.
dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak harus dibuat. untuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk mengadapi dilema etika tersebut, yaitu :
1. mendapatkan fakta-fakta yang relevan 2. menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. menentkan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilema.
4. menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema 5. menentukan konsekwensi yang dari setiap alternative
6. menetapkan tindakan yang tepat.
Tipe-tipe Etika 1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. lebih lanjut, bioetika di fokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan , biotekhnologi, pengobatan, politik, hukum, dan teknology. pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada moralitas treatment atau inovasi teknology, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semnua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yan meliputi semua tindakan yang berhbungan dengan pengobatan dan biologi. isu dalam bioetik antara lain :
peningkatan mutu genetik, etika lingkungan pemberian pelayanan kesehatan.
2. Clinical Ethics/Etik Klinik
etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. contoh Clinical Ethics :
adanya persetjuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia)
3. Nursing ethics/Etik Perawatan
Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Nomor : TAHUN 2018
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik. Etika keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah keperawatan adalah hak dan martabat manusia, sedangkan focus etika keperawatan adalah sifat manusia yang unik.
b. Ruang Lingkup
1. Otonomi (Autonomy )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis dan mampu mebuat keputusan sendiri. Orang dewasa diangggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-haka klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya;
2. Berbuat baik (Beneficience )
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi;
3. Keadilan (Justice )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hokum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan;
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience )
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien;
5. Kejujuran (veracity )
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengert i. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.
6. Menepati janji (Fidelity )
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban sesorang perawat untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien.
7. Kerahasiaan (Confidentiality )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasinya. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. (Geoffry hunt. 1994)
c. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang perumahsakitan bias menya gkut rumah sakitnya sebagai suatu organisasi (yang diwakili oleh direktur) jika menyangkut bidang-bidang yang berkaitan dengan policy dan manajemen. Didalam lingkup tanggung jawab rumah sakit termasuk juga tindakan para karyawan (dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bias menimbulkan kerugian kepada pasien. Rumah sakit sebagai institusi juga mempunyai kewajiban dan tangggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang baik kepada para pasiennya.
PENINGKATAN MASALAH ETIK RUMAH SAKIT
1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima oleh direksi, humas, dan komite etik dari :
Media massa Kotak saran Keluhan pasien Laporan staf
Telepon pengaduan
Somasi pasien/ kuasa hokum Tokoh masyarakat
LSM
2. Satuan kerja yang menerima keluhan complain melakukan hal-hal :
Mencatat dan mengkaji informasi :
1. Identitas
2. Kondisi pasien
3. Peristiwa atau kejadian 4. Tuntutan pasien
Menanggapi keluhan :
1. Mengucapkan terimah kasi dan laporan 2. Membuat penjelasan sementara
3. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti 4. Menenangkan pelapor
5. Membuat tanda terima kasih laporan
Melporkan kepada direksi aadanya keluhan atau complain Mengisi formulir sesuai keluhan :
1. Memberi pertimbangan
2. Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi 3. Menindaklanjuti instruksi dari direksi
4. Investigasi kasus
Membahas kebenaran informasi tentang :
1. Identitas pasien 2. Peristiwa
3. Rekam medis
Penetapan dokumen :
1. Dokumen informasi 2. Berkas Rekam Medis
3. Dokumen persetjuan tindakan medis 4. Secon opinion
5. Resume medis
6. Pendapat organisasi profesi
7. Juklak, Juknis dan SOP pelayanan
Rapat dengan satuan kerja terkait
3. Analis Kasus
Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih keategori kasus Kasus etika ditangani oleh KE
Kasus administrasi ditangani bagian SDM Kasus hukum ditangani KE
Kasus gabungan ditangani KE Telaah kasus :
1. Kebenaran identitas pasien 2. Kebenaran peristiwa
3. Barang bukti
4. Pertimbangan prosedur tindak lanjut
Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :
1. Kewenangan dan kompetensi 2. Indikasi dan kontrak indikasi 3. Persetujuan tindakan medis
4. Kesesuaian dengan tindakan SOP 5. Kerugian/cidera dan sebab akibatnya 6. Hukum dan perundang-undangan
Putusan direksi tentang pilihan penyelesaian kasus litigasi atau non
litigasi
Dokumen Kasus
1. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan medis ditata dan diberikan pengkodean khusus
2. Dokumen disimpan oleh Wakil Direktur Pelayanan sampai kasus dianggap selesai
3. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan kepada bagian Rekam Medis.
d. Dokumentasi
Sebagaiman telah diuraikan diatas, tentang langkah atau tindak yang perlu dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan masalah dilemma etik Klinik di RSUD Kab. Pangkep. Panduan ini perlu disosialisasikan oleh seluruh Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Secara berkala panduan ini akan di evaluasi, sehingga bila diperlukan perubahan – perubahan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih sempurna sehingga penanganan dilema etik dapat optimal dapat ditangani