• Tidak ada hasil yang ditemukan

XII K-13. Kelas GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL. A. Pengertian, Karakteristik, dan Proses Globalisasi. 1. Pengertian Globalisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "XII K-13. Kelas GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL. A. Pengertian, Karakteristik, dan Proses Globalisasi. 1. Pengertian Globalisasi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

GLOBALISASI DAN PERUBAHAN KOMUNITAS LOKAL

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian dan karakteristik globalisasi.

2. Memahami teori-teori globalisasi.

3. Memahami proses globalisasi dan faktor pendorong globalisasi. 4. Memahami gejala globalisasi di Indonesia.

A. Pengertian, Karakteristik, dan Proses Globalisasi

Dengan adanya modernisasi, masyarakat menjadi maju, baik dalam bidang pendidikan, teknologi, maupun ekonomi. Dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi, dan transportasi menjadi lebih mudah. Hal itu menyebabkan pergerakan informasi dan manusia menjadi lebih mudah dan cepat sehingga berdampak pada hubungan antarnegara. Antara negara satu dan negara lainnya seolah-olah tidak terdapat batas lagi. Jadi, hal inilah yang menandai terjadinya globalisasi.

1. Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan

keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.

Beberapa ahli sosiologi mengemukakan pendapat mengenai globalisasi di antaranya sebagai berikut.

a. Menurut Anthony Giddens, globalisasi adalah suatu proses radikalisasi dan universalisasi nilai-nilai modernitas peradaban barat ke seluruh penjuru dunia, kemudian berkembang menjadi modernitas global.

SOSIOLOGI

SOSIOLOGI

K-13

Kelas

(2)

2

b. Menurut Peter Drucker, globalisasi adalah sebuah istilah menyeluruh untuk berbagai proses yang berada di jantung ekonomi global, yaitu penyebaran komunikasi global secara instan, pertumbuhan perdagangan internasional yang cepat, dan pasar uang global (pasar perusahaan global). Sebagai contoh penggunaan dolar sebagai mata uang internasional. World Trade Organization (WTO) sebagai organisasi yang mengatur kebijakan perdagangan internasional di seluruh dunia.

c. Menurut Rosabeth Moss Kanter, menganalogikan globalisasi seperti sebuah pusat perbelanjaan global.

d. Menurut Malcolm Waters, globalisasi dapat dilihat melalui tiga dimensi, yaitu dimensi politik, ekonomi, dan kultur (budaya).

e. Menurut Martin Albrow, globalisasi sebagai keseluruhan proses ketika penduduk dunia terinkorporasi (tergabung) dalam masyarakat dunia yang tunggal, masyarakat, yakni masyarakat global.

f. Menurut Mansour Fakih, globalisasi adalah proses yang ditandai dengan pesatnya perkembangan paham kapitalisme, yakni kian terbuka dan mengglobalnya peran pasar, investasi, dan proses produksi dari perusahaan-perusahaan transnasional. Jadi, globalisasi adalah sebuah ketergantungan antarmasyarakat dunia dalam hal budaya, ekonomi, dan interaksi tanpa dihalangi oleh batas negara/geografi .

2. Karakteristik Globalisasi

Robin Cohen dan Paul Kennedy berpendapat globalisasi adalah seperangkat

transformasi yang saling memperkuat dunia. Seperangkat transformasi ini merupakan suatu karakteristik yang meliputi hal-hal berikut.

a. Terjadinya perubahan dalam konsep ruang dan waktu karena cepatnya perubahan media komunikasi secara global.

b. Ketergantungan pasar dan produksi ekonomi antarnegara sebagai dampak dari pertumbuhan perdagangan, pengaruh perusahaan multinasional, dan keputusan organisasi perdagangan internasional.

c. Perkembangan media massa yang makin cepat menyebabkan terjadinya interaksi kultural.

d. Terjadinya peningkatan masalah bersama dalam hal-hal berikut.

1.) Ekonomi. Keputusan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah di satu sisi dapat berdampak positif bagi perekonomian. Namun di sisi lain dapat berdampak pada masalah yang lain, misalnya menaikkan upah minimum regional untuk buruh. Di satu sisi menguntungkan kaum buruh, namun di sisi lain merugikan pengusaha. 2.) Lingkungan. Penurunan kualitas lingkungan hidup bukan hanya disebabkan

(3)

3

Super "Solusi Quipper"

disebabkan oleh tindakan perusakan yang tidak disadari oleh orang-orang di negara-negara berkembang, seperti penyediaan lahan yang berlebihan dan penggundulan hutan.

3. Proses Globalisasi

Interaksi antarnegara di dunia dalam hal perdagangan telah terjadi sejak 1000-1500 SM melalui jalur darat maupun jalur laut dan bisa dikatakan sebagai globalisasi tingkat pertama. Selanjutnya, terjadinya revolusi industri di Eropa yang juga turut mendukung peningkatan keterkaitan perdagangan antarnegara. Hal itu diikuti dengan eksplorasi besar-besaran yang dilakukan oleh Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda dengan cara mencari dan menguasai bahan baku untuk produksi barang-barangnya di wilayah Asia dan Afrika. Hal itu mengakibatkan terjadinya kolonialisasi di wilayah Asia dan Afrika.

Dengan berkembangnya industri, kebutuhan akan bahan baku dan pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Sebagai contoh di Indonesia setelah diberlakukannya politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan multinasional, baik dari Eropa, Amerika, dan Jepang membuka berbagai cabangnya di Indonesia.

Fase tersebut terus berjalan dan mendapat momentum ketika perang dingin berakhir dan komunisme dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran, kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Dampaknya adalah negara-negara di dunia mulai membuka diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi sehingga batas-batas antarnegara mulai tidak terlihat.

B. Teori-Teori Globalisasi

Ada berbagai teori globalisasi yang dikemukakan para ahli, di antaranya sebagai berikut.

1. Teori Globalisasi oleh George Ritzer

George Ritzer membuat dua asumsi mengenai globalisasi, yaitu sebagai berikut.

a. Perkembangan awal komunikasi global berkembang melalui beragam media. Dalam hal ini yang utama adalah televisi dan internet.

b. Terbentuknya kesadaran global sebagai hasil akhir globalisasi.

Teori Globalisasi George Ritzer

(4)

4

Super "Solusi Quipper"

Super "Solusi Quipper"

2. Teori Tiga Posisi Teoretis oleh Cochrane dan Pain

Cochrane dan Pain menyatakan tiga posisi teoretis yang berkaitan dengan globalisasi,

yaitu sebagai berikut.

a. Para globalis percaya globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi konkret terhadap berjalannya orang ataupun lembaga di seluruh dunia.

b. Para tradisionalis percaya globalisasi hanyalah sebuah mitos dan jika pun benar adanya, fenomena tersebut hanya dibesar-besarkan saja.

c. Para transformalis percaya globalisasi adalah seperangkat hubungan yang saling berkaitan melalui sebuah kekuatan yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung.

Teori Tiga Posisi Teoretis Cochrane dan Pain

3 TEO Coch & Pain: para globalis, tradisionalis, transformalis.

3. Teori Neoliberalisme oleh Thomas Friedman

Teori neoliberalisme memandang globalisasi sebagai proses liberalisasi di mana setiap negara berpeluang untuk memperoleh keuntungan jika mampu bersaing di pasar global.

Thomas Friedman membuat konsep mengenai “Jaket Ikat Emas (Golden Straightjacket)”.

Konsep ini menyatakan globalisasi menawarkan kemakmuran bagi negara-negara yang memenuhi persyaratan.

Teori Neoliberalisme Thomas Friedman

Neoliberalis Friedman dengan Jaket Emasnya bertujuan mendapat keuntungan di pasar global.

4. Teori Budaya Dunia (World Culture Theory) oleh Roland Robertson

Menurut Roland Robertson, saat ini tengah terjadi kompresi dunia atau penguatan kesadaran dunia secara keseluruhan. Pemikirannya termasuk dalam teori budaya dunia (world culture theory). Menurutnya, dalam pikiran dan tindakan, globalisasi membuat dunia menjadi suatu tempat yang tunggal.

5. Teori Isomorphism oleh Thomas Meyer

(5)

5

Super "Solusi Quipper"

Super "Solusi Quipper"

makin mirip satu sama lain dalam hal pemerintahan dan kebijakan. Sebagai contoh negara-negara yang agraris tidak membuat sistem pendidikan yang berbeda, tetapi mengadopsi sistem dari negara-negara Barat. Selain itu, mengadopsi sistem hukum yang mirip, kebijakan kependudukan dan kesehatan, dan aturan lingkungan hidup. Teori Meyer termasuk dalam teori pemerintahan dunia (world polity system).

Teori Isomorphism Thomas Meyer

Teori Meyer kita istilahkan mirror world artinya setiap negara sama bentuknya dalam hal globalisasi.

6. Teori Kapitalisme Global oleh William Robinson

William Robinson adalah pengusung teori kapitalisme global (global capitalism).

Menurutnya, perubahan besar telah terjadi, yakni dari ekonomi dunia menjadi ekonomi global. Awalnya, setiap negara mengembangkan ekonomi nasional yang terhubung dengan negara lain melalui perdagangan dan keuangan dalam sebuah pasar internasional yang terintegrasi. Selanjutnya, muncul tahap transnasional kapitalisme dunia. Pada tahap ini, terjadi globalisasi tahap produksi, yakni produksi-produksi nasional menjadi produksi global. Hal itu menyebabkan hadirnya kelas kapitalis dan negara transnasional baru yang disebut Transnational Capitalist Class (TCC).

Teori Kapitalisme Global William Robinson

Teori Robinson kita istilahkan ekonomi global dengan ciri perusahaan multinasional.

C. Faktor Pendorong Globalisasi

Proses perkembangan globalisasi terjadi secara cepat dan seakan tanpa batas atau sekat. Perkembangan globalisasi yang begitu cepat pasti didukung oleh berbagai faktor yang memengaruhinya. Faktor-faktor pendorong globalisasi adalah sebagai berikut.

1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menciptakan alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih, aman, dan murah. Apalagi setelah adanya internet dan media sosial yang memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi langsung dengan orang lain

(6)

6

Super "Solusi Quipper"

di berbagai belahan dunia manapun seolah-olah sedang bertatapan langsung. Sebagai contoh, Banu melakukan komunikasi videocall dengan sahabatnya yang di Inggris.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini sebelumnya sudah diprediksi oleh

Alvin Toffl er. Menurutnya, akibat proses teknologi, terjadi kejutan-kejutan masa depan

yang akan melahirkan revolusi baru. Ia juga menyatakan revolusi informasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi informasi akan membentuk wajah baru, yaitu masyarakat global karena tidak ada lagi sekat yang memisahkan batas-batas suatu negara.

2. Makin Terbukanya Sistem Perekonomian Negara-Negara di Dunia

Faktor pendorong globalisasi berikutnya adalah semakin terbukanya sistem perekonomian suatu negara di bidang perdagangan, produksi, maupun keuangan. Menurut Francis Fukuyama, negara maju dan negara berkembang menganut prinsip-prinsip liberal dalam mengatur ekonomi negara mereka. Jadi, makin terbukanya sistem perekonomian negara dipengaruhi oleh liberalisme perekonomian dunia, laju globalisasi akan semakin cepat. Sebagai contoh, pada awalnya Indonesia (di masa Presiden Soekarno) menggunakan sistem perekonomian tertutup, kemudian berubah menjadi sistem perekonomian terbuka (di masa Presiden Soeharto) sejak dikeluarkannya kebijakan politik pasar terbuka dan penanaman modal asing di Indonesia.

3. Mengglobalnya Pasar Uang

Faktor pendorong globalisasi yang terkahir adalah mengglobalnya pasar uang. Mengglobalnya pasar uang ini muncul sebagai akibat terbukanya perekonomian negara di dunia. Jadi, terbukanya perekonomian negara saling terkait dengan pasar uang. Apabila pasar uang makin mengglobal, makin besar pula kegiatan ekonomi suatu negara. Dengan demikian, makin liberal perekonomian suatu negara, makin cepat pasar uang global. Sebagai contoh mata uang dolar Amerika Serikat sebagai mata uang internasional.

Faktor Pendorong Globalisasi

1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

2. Semakin Terbukanya Sistem Perekonomian Negara-Negara di Dunia 3. Mengglobalnya Pasar Uang

Bapak Global mendorong pasar uang menggunakan teknik perekonomian terbuka dengan iptek.

(7)

7

D. Gejala Globalisasi di Indonesia

Sekarang ini, masyarakat Indonesia juga telah merasakan globalisasi. Dalam hal ini, penggunaan alat-alat modern telah banyak digunakan di Indonesia. Sebagai contoh berita perkembangan di seluruh penjuru dunia dapat diperoleh dengan cepat dan mudah melalui internet dan media massa lainnya. Hal itu menunjukkan Indonesia juga mengalami gejala globalisasi.

1. Gejala Globalisasi di Indonesia

Gejala globalisasi telah terjadi di segala bidang kehidupan masyarakat Indonesia. Berbagai bidang yang telah terkena dampak gejala globalisasi adalah sebagai berikut.

a. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini terbukti dengan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi yang memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Contoh kemajuan IPTEK adalah sebagai berikut.

1.) Penemuan telepon genggam sebagai alat komunikasi yang membawa kemudahaan bagi penggunanya.

2.) Penemuan alat transportasi yang modern di darat, laut, maupun udara, seperti kereta super cepat, kapal bertenaga nuklir, dan pesawat terbang yang sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

3.) Penemuan alat kantor yang makin canggih yang dapat membantu menyimpan dan mengolah data dengan praktis, dan efi sien. Sebagai contoh adanya internet, surat elektronik (email), dan penyimpan data yang dapat diakses melalui internet (online).

4.) Penemuan sumber-sumber energi yang dapat diperbarui, seperti energi surya, angin, air, nuklir, dan biogas melengkapi keberadaan sumber-sumber energi yang tidak dapat diperbarui.

b. Bidang Ekonomi

Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan barang, jasa, teknologi, dan modal lintas perbatasan. Dalam hal ini, globalisasi ekonomi merupakan proses peningkatan integrasi ekonomi antarnegara yang memunculkan pasar global dan pasar dunia tunggal. Globalisasi ekonomi terdiri atas globalisasi produksi, pasar persaingan, teknologi, serta perusahaan dan industri.

(8)

8

Salah satu tujuan dari globalisasi di bidang ekonomi yang dilakukan di berbagai negara di dunia, khususnya di Indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, di antaranya sebagai berikut. 1.) Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghilangkan sistem

monopoli.

2.) Memberdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efi sien dalam berusaha dengan suasana yang aman dan mendukung.

3.) Mengembangkan hubungan kemitraan yang saling mendukung dan menguntungkan antara koperasi, swasta, dan BUMN. Selain itu juga antara pengusaha besar, menengah, dan kecil dalam rangka memperkuat struktur perekonomian nasional.

c. Bidang Politik

Indonesia sejak masa reformasi telah berupaya untuk melaksanakan demokrasi yang sesungguhnya. Hal itu terlihat dari munculnya berbagai partai politik dengan ideologi masing-masing merupakan ciri tumbuhnya demokrasi di Indonesia. Dengan terciptanya masyarakat yang demokratis, dapat tercipta integrasi nasional. Dalam hal ini, mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyat agar rakyat makin sadar hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan sadar bagaimana memelihara perdamaian dunia. Sebagai contoh Indonesia telah menyelenggarakan pemilu anggota DPRD, DPR, DPD, presiden dan wakil presiden secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil) sejak masa reformasi.

d. Bidang Budaya

Globalisasi budaya tidak hanya melalui interaksi media massa melalui iklan-iklan yang menampilkan beragam kekayaan budayanya, perkembangan mode pakaian, makanan, dan musik saja. Akan tetapi juga melalui kunjungan turis-turis asing yang masuk ke suatu negara, pertukaran kebudayaan antarnegara, migrasi penduduk ke suatu negara, serta perlombaan yang berskala internasional. Jadi, makin sering kontak dengan budaya lain, secara tidak langsung nilai-nilai budaya negara lain akan makin tersebar. Sebagai contoh budaya batik Indonesia telah diakui oleh UNESCO sebagai budaya warisan dunia.

e. Bidang Agama

Globalisasi di bidang agama lebih terfokus pada aplikasi ajaran agama dalam konteks kekinian tanpa melanggar akidah-akidah agama. Selain itu, memicu penganut agama untuk memahami dan menghargai penganut agama lain dalam konteks toleransi sehingga terwujud kehidupan yang harmonis dalam masyarakat multikultural. Globalisasi di bidang agama juga merupakan dampak dari globalisasi

(9)

9

yang menyangkut sarana dan prasarana keagamaan, misalnya diakui agama-agama di dunia bersifat universal.

2. Dampak Globalisasi

Dampak yang masyarakat rasakan dari perubahan sosial karena pengaruh globalisasi mengakibatkan beragam permasalahan. Permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut.

a. Munculnya kondisi ketidaksanggupan atau ketidaksiapan yang dinamakan geger budaya (cultural shock). Geger budaya, yaitu masyarakat yang mengalami guncangan mental akibat belum siap untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang berbeda dengan kebudayaan sendiri. Sebagai contoh saat ini media pembelajaran banyak menggunakan internet. Pada masyarakat perkotaan hal tersebut tidak menjadi masalah, tetapi pada masyarakat terpencil hal itu dianggap memberatkan karena tidak adanya faktor pendukung, seperti jaringan internet dan komputer. b. Teknologi modern yang diterima masyarakat tidak diimbangi dengan perubahan

pada tata nilai dan norma masyarakat (cultural lag), yang apabila tidak dimbangi dengan sikap mental yang baik, dapat mengakibatkan keresahan, kecemburuan sosial, bahkan konsumerisme. Sebagai contoh internet memiliki banyak manfaat dalam berbagai hal, tetapi terdapat juga dampak negatif, terutama pada anak di bawah umur 17 tahun yang membuka internet tanpa pengawasan orang tua. c. Terjadinya benturan nilai yang sering kali menimbulkan disintegrasi sosial bahkan

keadaan tanpa aturan (anomie) sosial yang bertentangan dengan kemajuan, seperti pergeseran nilai, norma, perilaku, dan lembaga. Sebagai contoh tawuran dan perang antarwilayah.

d. Nilai lama dianggap sebagai nilai yang harus dibuang, sedangkan nilai baru dianggap sebagai nilai yang terbaik dan mutlak diterima. Akibatnya, muncul ketidaktenteraman dalam masyarakat. Sebagai contoh pada masa Orde Baru, masyarakat tidak berani menyampaikan aspirasi secara langsung ke media karena dilarang oleh pemerintah. Nilai tersebut dianggap harus dibuang karena pada masa reformasi masyarakat dapat menyampaikan aspirasi secara langsung ke media.

Referensi

Dokumen terkait