Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 14
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN
MEMBELI ROTI DI SANGATTA
Meita Sondang Riski1, Cadusa Fredella2
[email protected],[email protected]
1 2JurusanManajemen, SekolahTinggiIlmuEkonomi Nusantara 1 2Jl. Margo Santoso Dalam No. 171 RT. 41 Sangatta Utara Kab. Kutai Timur
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dua variabel independen yaitu kualitas produk dan harga terhadap variabel dependen keputusan membeli. Objek penelitian adalah toko roti Mamintanan yang terletak di kabupaten Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Penulis menentukan variabel produk dan harga karena kedua variabel tersebut merupakan faktor-faktor yang menentukan keputusan konsumen membeli produk. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis korelasi dan regresi linier berganda dan dalam penghitungannya menggunakan aplikasi program SPSS. Versi 21. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh variabel kualitas produk (X1), harga (X2) terhadap keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta (Y) tergolong kuat sebesar 79,4 %. Secara parsial maupun simultan pengaruh variabel independen (kualitas produk, harga) terhadap variabel dependen (keputusan membeli) signifikan dan hubungan fungsional antara variabel kualitas produk (X1), harga (X2) terhadap keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta dapat digambarkan dengan model berikut: Y = 0, 525 + 0,441 (X1) + 0,455 (X2) + e. Kedua variabel independen yang diteliti dapat digunakan untuk mengestimasi keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta, terbukti dari hasil asumsi klasik yang membuktikan tidak adanya multikolinieritas, heterokedastisitas dan auotokorelasi. Pengujian reliabilitas menggunakan koefisien Alpha atau Cronbach’s Alpha yang menunjukkan bahwa nilai r tabel pada £ = 0,05 dengan derajat bebas df = jumlah responden – 2 atau 70 – 2 = 68. Nilai r (0,05;68) pada uji satu arah = 0,200. Nilai r Aplha pada akhir analisis adalah sebesar 0.956, sehingga 0.956 > 0.200 menunjukkan reliabel. Demikian untuk uji validitas dinyatakan valid. Kesimpulan penelitian menjawab hipotesis penelitian yaitu secara parsial dan simultan, kedua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta.
Kata kunci : kualitas produk, harga, keputusan membeli
1. PENDAHULUAN
Toko roti saat ini menjadi salah satu usaha yang masih eksis di Sangatta. Roti salah satu jenis makanan yang cukup digemari mulai dari kalangan anak-anak- hingga orang dewasa. Rasanya yang manis dengan tekstur yang lembut membuat penggemar roti ingin selalu membelinya. Roti memiliki beragam rasa dan model dari roti manis, roti sobek, roti sisir, roti asin, roti isi dan lainnya. Konsumen biasanya membeli roti sebagai makanan sarapannya atau makanan tambahan waktu istirahat di sore hari. Menikmati sepotong roti memang bisa mengganjal perut ketika lapar sehingga roti menjadi makanan praktis yang siap disantap setiap saaat. Meski usaha roti bukan bisnis baru namun potensi bisnis toko roti sangat menggiurkan. Di Sangatta, bisnis toko roti ini mulai ada dan berkembang sejak tahun 2015. Perlahan tapi pasti peminat roti semakin banyak karena roti termasuk jenis makanan yang dimakan dengan praktis dan cepat disamping harganya terjangkau. Toko roti Mamintanan juga berdiri pada tahun 2015.Pada awal toko roti ini berdiri, pendapatan toko roti berkisar diatas RP 200 juta. Namun, pada tahun 2019, pendapatan menurun. Munculnya kompetitor,
Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 15
persaingan rasa serta harga menjadi alasan turunnya pendapatan toko roti Mamintanan. Pendapatan per bulan tidak selalu rata. Trend pendapatan per hari juga turun naik. Pada awal bulan trend penjualan naik dan pada akhir bulan, trend turun. Pada hari-hari sekolah pendapatan cenderung naik. Namun, secara pasti tidak diketahui faktor penentu keputusan konsumen membeli roti. Fenomena yang ada membuat penulis tertarik untuk meneliti keputusan konsumen membeli dilihat dari variabel kualitas produk dan harga.
2. KAJIAN TEORI 2.1 Kualitas Produk
Kualitas produk yang dipasarkan merupakan senjata utama dalam memenangkan persaingan apabila memenuhi mutu yang tinggi. Menurut Kotler dan Amstrong (2012) kualitas produk adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Sedangkan menurut Garvin (2010) kualitas adalah keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut.Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan, fungsi keragaman ukuran produk, dan lain-lain (Nugroho Setiadi, 2013).
Menurut Laksana (2008) kualitas produk adalah tingkat mutu yang diharapkan, dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian, maka kualitas merupakan faktor kunci sukses bagi suatu organisasi atau perusahaan, kualitas merupakan jaminan terbaik atas kesetiaan pelanggan, pertahanan terkuat dalam menghadapi persaingan dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng. Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian yang utama dari perusahaan/produsen, mengingat kualitas suatu produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan (Assauri, 2007).
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya (Kotler dan Amstrong 2012).
2.1.1 Indikator Kualitas Produk
Menurut Garvin (2010) terdapat delapan indikator kualitas produk. Indikator tersebut adalah : a. Kinerja yaitu kerakteristik operasi pokok dari produk inti yang dibeli serta kemampuan dalam
Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 16
b. Tampilan yaitu aspek performasi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
c. Keandalan yaitu kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi, yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Daya tahan, berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan produk.
f. Pelayanan yaitu layanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga purna jual, yang juga mencakup layanan reparasi dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan.
g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera dan merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berhubungan dengan bagaimana konsumen mengharapkan mutu atau kualitasnya.
h. Kualitas yang dipersepsikan yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan suatu produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi.
2.2 Harga
Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang berkaitan dengan keputusan membeli konsumen Ketika memilih diantara merek-merek yang ada konsumen akan mengevaluasi harga secara tidak absolut akan tetapi dengan membandingkan beberapa standar harga sebagai referensi untuk melakukan transaksi pembelian.Doyle dan Saunders (1985:56) menemukan bukti empiris bahwa dengan cara mengurangi harga maka akan meningkatkan ancaman ketika harganya akan dinaikkan. Menurut Kotler dan Armstong (2012:151), mendefinisikan harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat- manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Basu Swasta & Irawan (2008) menjelaskan harga ialah sesuatu yang dibutuhkan untuk mendapatkan suatu kombinasi antara pelayanan ditambah produk dengan membayar jumlah uang yang sudah menjadi patokan. Djaslim Saladin (2010) menjelaskan harga merupakan alat tukar yang digunakan untuk mendapatkan produk atau jasa dengan sejumlah uang.
Menurut definisi di atas kebijakan mengenai harga sifat hanya sementara, berarti produsen harus mengikuti perkembangan harga di pasar dan harus mengetahui posisi perusahaan dalam situasi
Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 17
pasar secara keseluruhan Sebagai salah satu elemen bauran pemasaran harga membutuhkan pertimbangan cermat, sehubungan dengan sejumlah dimensi harga.
2.2.1 Indikator Harga
Menurut Stanton (1998:308) ada empat indikator yang harga yaitu :
a. Keterjangkauan harga, yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen atau penjual yang sesuai dengan kemampuan beli konsumen.
b. Daya saing harga, yaitu penawaran harga yang diberikan oleh produsen atau penjual berbeda dan bersaing dengan yang diberikan oleh produsen lain, pada satu jenis produk yang sama
c. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen atau penjual yang sesuai dengan kualitas produk yang dapat diperoleh oleh konsumen. d. Kesesuaian harga dengan manfaat produk, yaitu aspek penetapan harga yang dilakukan oleh produsen atau penjual yang sesuai dengan manfaat yang dapat diperoleh oleh konsumen dari produk yang dibeli.
2.3 Keputusan Membeli
Suatu produk dapat dikatakan dimiliki oleh konsumen apabila produk tersebut diputuskan untuk dibeli. Menurut beberapa ahli keputusan pembelian adalah sebagai berikut: Kotler dan Keller (2011) menjelaskan keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk membeli atau tidak terhadap produk.Berdasarkan definisi di atas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk selalu melibatkan aktivitas secara fisik berupa (berupa kegiatan langsung konsumen melalui tahapan-tahapan proses pengambilan keputusan pembelian) dan aktivitas secara mental yakni saat konsumen membeli produk sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh individu). Keputusan membeli adalah serangkaian proses kognitif yang dilakukan seseorang untuk sampai pada penentuan pilihan atas produk yang akan dibelinya sehingga akan mendorong seseorang untuk membeli suatu produk.
2.3.1.Indikator Keputusan Pembelian
Menurut Akbar dan Nizar ( 2015 ) keputusan pembelian adalah :
a. Yakin dalam membeli. Setelah konsumen memilih beberapa alternatif dan mengerucutkan pada beberapa pilihan, dia akan tambah mantap setelah mendengar penjelasan yang baik dari penjual / salesmen dan memutuskan untuk membeli.
Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 18
b. Mencari informasi. Seorang konsumen akan mencari informasi sebanyak –banyaknya tentang produk yang akan dibeli. Konsumen akan mencari informasi suatu produk tentang fitur-fiturnya. Harganya, penjualannya, dan juga jaminan perusahaan.
c. Merencanakan pembelian seorang konsumen tahu bahwa ada kebutuhan yang perluh dipenuhi, sehinggga konsumen pasti akan merencanakan pembelian terhadap produk yang mereka butuhkan, sehingga jika ada kesempatan yang dapat dilakukan dia akan membeli barang tertentu tersebut bila tersedia dipasar.
d. Sesuai keinginan. Konsumen akan membeli produk yang sesuai keinginan mereka, sehingga konsumen tersebut akan merasa puas atas hasil pembelian yang telah dilakukannya, dan setiap konsumen akan berbeda keinginannya.
2.3.2Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang terjadi pada konsumen ketika memutuskan membeli, apa yang dibeli, dimana, dan bagaimana membelinya (Kotler dan Keller, 2011). Setiap pembelian konsumen tercipta karena adanya needs (kebutuhan keperluan) atau wants (keinginan) atau campuran keduanya.
Fakor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan membeli:
a. Faktor lingkungan
b. Faktor sosial
c. Faktor teknologi yang meliputi :
d. Faktor pribadi dari
Kotler & Keller (2016:195) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen adalah
a. Product choice (Pilihan produk). Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli
sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orangorang yang berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan.
b. Brand choice (Pilihan merek). Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana
yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaanperbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek yang terpercaya.
c. Dealer choice (Pilihan tempat penyalur). Konsumen harus mengambil keputusan tentang
penyalur mana yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keluasan tempat dan lain sebagainya.
Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 19
d. Purchase amount (Jumlah pembelian atau kuantitas). Konsumen dapat mengambil keputusan
tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu jenis produk. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.
e. Purchase timing (Waktu pembelian). Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian
bisa berbeda-beda, misalnya : ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minggu sekali, tiga minggu sekali atau sebulan sekali dan lain-lain.
f. Payment method (Metode pembayaran). Konsumen dapat mengambil keputusan tentang
metode pembayaran yang akan dilakukan dalam pengambilan keputusan konsumen menggunakan produk atau jasa. Saat ini keputusan pembelian dipengaruhi oleh tidak hanya aspek budaya, lingkungan, dan keluarga, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan dalam transaksi pembelian sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi baik di dalam maupun di luar rumah.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah seluruh konsumen yang berbelanja di toko roti Mamintanan Sangatta. Jumlah konsumen tidak diketahui karena konsumen berasal bukan hanya dari Sangatta saja dan selama ini tidak dilakukan pencatatan berapa jumlah konsumen roti Mamintanan selama ini.
Oleh karena jumlah populasi tidak diketahui secara pasti, maka penentuan sampel dapat menggunakan teori Hair. Peneliti menggunakan teknik samplin Hair, et al. (2010:176) yang mengatakan apabila jumlah populasi tidak diketahui, maka penentuan sampel adalah lima sampai dengan sepuluh dikali dengan indikator dari variabel penelitiannya.Hair et al (2010) juga mengemukakan bahwa ukuran sampel yang sesuai adalah berkisar antara 100 – 200 responden.Dalam penelitian ini, terdapat 14 indikator sehingga sampel yang dibutuhkan adalah 14 x 5 = 70 sampel.
Teknik sampling penelitian ini adalah probability sampling dengan menggunakan propotional simple random sampling, yaitu probability teknik sampling yang memberikan peluang yang sama di setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 20
3.2. Definisi Operasional
Definisi operasional kualitas produk adalah kualitas produk adalah tingkat mutu produk yang diharapkan, dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Indikatornya adalah : a. Kinerja b. Tampilan c. Keandalan d. Daya tahan e. Pelayanan f. Estetika
Definisi operasional harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat- manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Indikatornya adalah :
a. Keterjangkauan
b. Daya saing
c. Kesesuaian produk
d. Kesesuaian manfaat
Definisi keputusan membeli adalah tindakan dari konsumen untuk membeli atau tidak terhadap produk. Indikatornya adalah : a. Yakin b. Mencari informasi c. Perencanaan d. Sesuai keinginan
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner. 3.4 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
c. Uji Asumsi Klasik
Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 21
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel terhadap variabel terikat. Dalam permasalahan ini, yang menjadi variabel bebas adalah kualitas produk, harga (variabel X) sedangkan variabel terikat adalah keputusan membeli (variabel Y).
Rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + e Dimana: a = konstanta b1, b2 = koefisien regresi x1 = kualitas produk x2 = harga e = error Y = keputusan membeli e. Koefisien Korelasi
Menurut Sugioyono (2011:248) penentuan koefisien korelasi dengan menggunakan metode analisis korelasi PPM (Pearson Product Moment) dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dimana: r = koefisien korelasi x = variabel independen y = variabel dependen n = banyaknya sampel f. Koefisien Determinasi g. Uji Hipotesis
Uji Parsial (t-Test) dan Uji Simultan (F-test)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dari tabel model Summary memperlihatkan nilai korelasi sebesar 0,891 dan koefisien determinasi sebesar 0,794. Nilai tersebut menggambarkan bahwa hubungan variabel kualitas produk (X1), harga (X2) secara bersama-sama berpengaruh cukup kuat terhadap keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta. Demikian juga jika dilihat dari nilai koefisien determinasinya dapat ditafsirkan bahwa pengaruh yang dijelaskan oleh variabel kualitas produk (X1), harga (X2) secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta sebesar 79,4 %, sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang belum masuk dalam model penelitian. Artinya variabel yang mempengaruhi keputusan konsumen membeli roti
Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 22
Mamintanan di Sangatta tidak terbatas dari dua variabel yang diteliti tetapi masih ada variabel lainnya yang dapat digunakan untuk mengestimasi keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta, misalnya promosi, lokasi dan lain-lain. Hasil penelitian ini menjawab permasalahan dan membuktikan hipotesis penelitian pertama sejalan dengan teori yang telah dikemukakan, yaitu teori Kotler & Keller (2016:195) yang mengatakan bahwa keputusan konsumen berpengaruh terhadap : produk, harga, merek, distributor, jumlah pembelian, waktu pembelian, metode pembayaran.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dalam penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
a. Secara parsial variabel kualitas produk (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta. Hipotesis dinyatakan terbukti terdapat pengaruh variabel kualitas produk (X1) terhadap keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta.
b. Secara parsial variabel harga (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta. Hipotesis kedua dinyatakan terbukti terdapat pengaruh variabel harga (X2) terhadap keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta.
c. Pengaruh yang dijelaskan oleh variabel kualitas produk (X1), harga (X2) secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta tergolong cukup kuat. Hipotesis ketiga yang menyatakan variabel kualitas produk (X1), harga (X2) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli roti Mamintanan di Sangatta terbukti benar atau hipotesis ketiga diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchory., dan Saladin, Djaslim. 2010. Manajemen Pemasaran : Ringkasan Praktis, Teori, Aplikasi Dan Tanya Jawab. Bandung : CV. Linda Karya.
Akbar, Moch Nizar. 2015. Pengaruh Independensi dan Profesionalisme Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.3. No.2
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Assauri, Sofjan, 2007, Manajemen Pemasaran. Rajawali Pers, Jakarta.
Bhuono. Agung, Nugroho. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan
Received : 12 April 2021 Revised : 17 April 2021 Acceptted : 24 April 2021
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 23
Basu Swastha dan Irawan. 2008, Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, Liberty, Yogyakarta
Daryanto. 2011. Manajemen Pemasaran. Bandung: Satu Nusa.
Denny Kristian dan Rita Widayanti. 2016. Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa Kampus 1 Universitas
Kristen Krida Wacana. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis. Vol.16, No.1
Doyle, Peter and John Saunders,1985. The Lead of Marketing Decision. “Journal of Marketing
Research” Edisi 22th
Djaslim, Saladin. 2010. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama, Bandung, Linda Karya Fajar, Laksana, 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu Tjiptono, Fandy. 2011. Strategi Pemasaran. Edisi III. Yogyakarta: Andi
Garvin, D. A. 2010. Strategi Marketing. Yogyakarta: Andi
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro
Hair, Jr et.al. (2010). Multivariate Data Analysis (7th ed). United States : Pearson Kotler & Keller. (2011). Marketing Management (14th ed). United States : Pearson Kotler & Armstrong. (2012). Principles of Marketing (14th ed). United States : Pearson
Nugroho J. Setiadi. 2013. Perilaku Konsumen (edisi revisi). Jakarta : Kencana Perdana Media
Grup
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta