• Tidak ada hasil yang ditemukan

106551533 MAKALAH BIOLOGI 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "106551533 MAKALAH BIOLOGI 2"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BIOLOGI

MAKALAH

BIOLOGI

X - 4

KELOMPOK 1

S M A N 3

B O G O R

1.

JAUHAR SALSABILA TANJUNG

2.

TUBAGUS HASAN FAUZI

3.

ELSA AGUSTINA NURMALASARI

4.

FATIMATUZZAHRA

5.

ANASTYA SEFTRILIA NINGRUM

6.

STEVANI SAMUAL

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

rahmat, taufik dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan

makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini

berisi tentang penjelasan-penjelasan mengenai biologi sebagai ilmu dan

klasifikasi makhluk hidup.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu melengkapi

pengetahuan dan pengalaman bagi kita bersama, sehingga kami dapat

memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih

baik.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Guru serta teman-teman yang

sudah membantu memberi masukan dalam pembuatan makalah ini. Tapi

meskipun begitu, kami akui dalam makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena

itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan

yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 27 Agustus 2012

(3)

DAFTAR ISI

(4)

A. Biologi sebagai Ilmu

Biologi adalah ilmu tentang kehidupan. Istilah biologi diambil dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti kehidupan, dan logos yang berarti ilmu. Ilmu pengetahuan lahir dari suatu rangkaian aktivitas akal manusia yang disusun secara sistematis. Semua yang dinamakan ilmu pengetahuan selalu memiliki syarat-syarat atau ciri-ciri tertentu. Sifat dan ciri ilmu tersebut adalah memiliki objek, menggunakan metode, sistematis, universal, objektif, analitis, dan verifikatif. Berikut ini identifikasi dari sifat dan ciri dari ilmu pengetahuan atau ilmu yang dihasilkan oleh manusia.

1. Memiliki objek

Setiap ilmu umumnya membatasi diri pada segi kajian tertentu. Misalnya matematika mengkaji pada objek angkaangka, fisika pada objek benda-benda fisik, kimia berupa zat-zat penyusun dan reaksi yang terjadi, dan biologi memfokuskan pada objek makhluk hidup yang ada maupun yang pernah ada di dunia ini.

2. Memiliki metode

Berkembangnya ilmu pengetahuan tidak dapat terjadi secara kebetulan ataupun asal-asalan, melainkan mengikuti metode tertentu. Dalam mempelajari obyek kajian biologi digunakan metode ilmiah untuk menemukan kebenaran. Metode ini telah dibakukan agar dapat digunakan dan dilakukan oleh siapa saja. Ilmu yang dikembangkan dengan menggunakan metode ini kebenarannya diakui secara ilmiah.

3. Bersifat sistematis

Agar mudah dikaji, ilmu pengetahuan harus tersusun mulai yang sederhana menuju yang lebih kompleks. Konsep yang mendasari harus mengandung hubungan sedemikian rupa yang saling mendukung dan bukan saling bertentangan. Contohnya, dalam biologi disajikan konsep sel, jaringan organ, sistem organ dan individu yang menunjukkan adanya hierarki hubungan yang saling memperkuat objek kajian. Inilah yang dinamakan tersusun secara sistematis.

4. Universal

Kebenaran yang disajikan dalam ilmu pengetahuan harus berlaku secara umum. Dalam biologi, hukum-hukum atau kaidah ilmu yang ada juga berlaku secara umum. Misalnya, kaidah tentang reproduksi generatif merupakan cara reproduksi organisme yang harus didahului dengan peleburan dua sel (gamet jantan dan betina). Ini berlaku pada semua jenis organisme.

5. Objektif

Pernyataan dalam suatu ilmu pengetahuan harus bersifat jujur, yaitu menggambarkan kondisi apa adanya, mengandung data atau informasi yang sebenarnya, bebas dari prasangka, kesenjangan, atau kepentingan pribadi. Bila ilmu tidak bersifat objektif maka akan sulit berkembang, apalagi untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat manusia.

6. Analitis

Kajian dari sebuah ilmu akan menuju hal-hal yang lebih khusus seperti bagian, sifat, peranan dan berbagai hubungan. Untuk memahami hal yang bersifat khusus perlu pengkajian secara khusus pula, sehingga terdapat antar hubungan bagian yang dikaji sebagai hasil analisa. Oleh karena itu, sebuah ilmu akan terbagi menjadi berbagai cabang ilmu dengan kajian yang lebih khusus. Contohnya biologi mempunyai cabang zoologi, botani, fisiologi, anatomi, genetika, dan embriologi.

7. Verifikatif

(5)

B. RUANG LINGKUP BIOLOGI

Mulanya, biologi masih terbatas pada pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala alam. Selanjutnya, kegiatan tersebut bertambah dengan cara memberikan dan menjelaskan berlangsungnya gejala-gejala alam tersebut yang bersifat kualitatif. Dapat dikatakan, biologi masih bersifat kualitatif. Misalnya, pengamatan yang dilakukan Aristoteles mengenai alam semesta. Aristoteles mencatat bahwa tiap-tiap benda langit memiliki garis edar sendiri. Namun, Aristoteles

belum dapat menjawab pertanyaan, ”Mengapa benda-benda langit, termasuk bumi, tidak jatuh?” Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, biologi berkembang menjadi simulatif dan kuantitatif, ibarat pohon yang rindang, maka ranting dan cabangnya juga semakin banyak. Kini biologi memiliki cabang-cabang ilmu yang semakin spesifik dengan objek kajian yang semakin khusus. Dari ilmu mengenai tumbuhan, muncul cabang ilmu fisiologi tumbuhan, morfologi tumbuhan, anatomi tumbuhan, dan sebagainya.

Anatomi : Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup

Agronomi : Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya

Andrologi : Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria

Algologi : Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang

Botani : Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan

Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri

Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul

Bioteknologi : Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi proses

biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia

Ekologi : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan

Embriologi : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio

Entomologi : Ilmu yang mempelajari tentang serangga

Evolusi : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuh makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang

lama

Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit

Eugenetika : Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat

Endokrinologi : Ilmu yang mempelajari tentang hormon

Enzimologi : Ilmu yang mempelajari tentang enzim 8 Biologi SMA/MA Kelas X

Fisiologi : Ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi kerja) organ tubuh

Fisioterapi : Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan

otot

Farmakologi : Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan

Genetika : Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat

Histologi : Ilmu yang mempelajari tentang jaringan

Higiene : Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup

Imunologi : Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh

Ichtiologi : Ilmu yang mempelajari tentang ikan

Karsinologi : Ilmu yang mempelajari tentang crustacea

Klimatologi : Ilmu yang mempelajari tentang iklim

Limnologi : Ilmu yang mempelajari tentang perairan mengalir

Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme

Malakologi : Ilmu yang mempelajari tentang moluska

(6)

organisme

Mikologi : Ilmu yang mempelajari tentang jamur

Organologi : Ilmu yang mempelajari tentang organ

Onthogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa

Ornitologi : Ilmu yang mempelajari tentang burung

Phylogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup

Patologi : Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruhnya bagi manusia

Palaentologi : Ilmu yang mempelajari tentang fosil

Parasitologi : Ilmu yang mempelajari tentang makhluk parasit

Biologi SMA/MA Kelas X 9

Protozoologi : Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa

Sanitasi : Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan

Sitologi : Ilmu yang mempelajari tentang sel

Taksonomi : Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup

Teratologi : Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan

Virologi : Ilmu yang mempelajari tentang virus

Zoologi : Ilmu yang mempelajari tentang hewan

C. OBYEK DAN PERMASALAHAN BIOLOGI

a. Tingkat Molekul

Di tingkat molekul, dipelajari struktur subselular (organel). Molekul dapat dibedakan menjadi makromolekul yang lebih sederhana hingga atom-atom (proton, neutron, dan elektron) yang membangunnya. Dalam setiap tubuh makhluk hidup, selalu mengandung atom karbon (C = carbon), hidrogen (H), dan oksigen (O) dalam tubuhnya. Sekumpulan atom-atom akan membentuk molekul-molekul yang disebut molekul organik. Ada empat golongan molekul organik, yaitu molekul lipid, protein, karbohidrat, dan asam nukleat. Interaksi antarmolekul-molekul tersebut akan membentuk organel yang memiliki fungsi tertentu. Selanjutnya, interaksi tersebut membentuk organisasi tingkat sel. Contoh permasalahan biologi yang dapat muncul di tingkat molekul adalah virus. Meskipun virus hanya tersusun dari protein dan molekul asam nukleat, virus dapat berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Selanjutnya, virus dimasukkan dalam kelompok tersendiri. Masalah virus akan dibahas dalam kajian tersendiri di Bab 3.

b. Tingkat Sel

Sel adalah tingkat organisasi di atas molekul. Semua makhluk hidup tersusun oleh sel, ada yang bersel satu atau bersel banyak. Sel sebagai unit fungsional dan struktural terkecil bagi makhluk hidup bersel banyak selalu memperlihatkan ciri-ciri hidup, di antaranya, sebagai berikut: 1. dapat berkembang biak atau menghasilkan keturunan;

2. dapat menghasilkan energi melalui serangkaian proses respirasi sel dalam mitokondria;

3. memberikan respons atau tanggapan terhadap rangsang;

(7)

5. tumbuh dan berkembang. Sel-sel anak hasil pembelahan sel (mitosis) akan tumbuh hingga mencapai ukuran tertentu, kemudian mulai berkembang dan berdiferensiasi atau berspesialisasi (berubah bentuk menurut fungsi-fungsi tertentu).

Permasalahan biologi dapat muncul pada tingkat sel, antara lain, adanya perbedaan struktur sel hewan dan struktur sel tumbuhan. Pada kenyataannnya, terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Perhatikan gambar sel hewan dan sel tumbuhan di samping! Dapatkah kalian menemukan perbedaannya? Struktur sel hewan dan sel tumbuhan selengkapnya akan kita bahas di kelas XI pada Program Studi Ilmu Alam.

c. Tingkat Jaringan

Tingkat organisasi setelah sel adalah jaringan. Jaringan adalah

kumpulan sel-sel yang bentuknya sama untuk melaksanakan suatu fungsi tertentu. Beberapa jaringan dasar penyusun tubuh hewan, antara lain, jaringan, seperti epitelium, otot, ikat, tulang, dan saraf. Sementara itu,

d. Tingkat Organ

Sekumpulan jaringan bekerja sama dalam membentuk organ. Coba kalian sebutkan, organ apa saja yang kalian miliki? Manakah yang termasuk ke dalam organ luar dan manakah yang termasuk organ dalam? Organ dalam, misalnya, usus halus. Usus halus tersusun oleh beberapa macam jaringan yang masing-masing membentuk fungsi tertentu, yaitu jaringan, seperti epitelium, ikat, otot polos, dan saraf. Struktur kompleks usus halus ini mempunyai satu fungsi, yakni untuk mencerna dan menyerap sari-sari makanan.

Contoh permasalahan biologi di tingkat organ adalah infeksi usus halus.

e. Sistem Organ

Sekumpulan organ yang bekerja sama akan membentuk suatu

sistem untuk menjalankan fungsi tertentu yang disebut dengan sistem organ. Manusia dan hewan memiliki berbagai sistem organ, tetapi tumbuhan tidak memiliki sistem organ.

Contoh sistem organ adalah sistem percernaan yang tersusun dari organ mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, regtum, dan anus. Fungsi sistem pencernaan adalah mencerna makanan secara mekanik dan secara kimiawi sehingga bahan makanan yang kita makan menjadi sari-sari makanan, diserap usus, dan diedarkan ke seluruh tubuh sebagai bahan pembentuk energi untuk aktivitas. Pernahkah kalian merasa lapar? Setelah makan, apa yang kalian rasakan? Tubuh menjadi lebih segar dan berenergi kembali. Berbagai sistem organ bersatu hingga membentuk suatu makhluk hidup yang hidup.

Contoh permasalahan biologi di tingkat sistem organ adalah kasus pemisahan bayi kembar siam dengan pemisahan organ perut yang salah satu bayinya tidak memiliki salah satu bagian dalam sistem pencernaan. Bagaimana pemecahannya? Carilah jawabannya melalui berita-berita di koran, majalah, atau internet mengenai kasus kembar siam!

e. Tingkat Individu atau Makhluk Hidup

(8)

makhluk hidup tunggal. Dapatkah kalian hitung, ada berapa individu dalam kelasmu? Jika jumlah siswanya ada 30 orang, ditambah dengan satu orang guru, ada berapa jumlah individu tersebut? Setiap individu tidak dapat hidup sendiri. Mereka hidup bersama-sama dengan individu lain yang sejenis atau tidak sejenis.

f. Tingkat Populasi

Tingkat selanjutnya adalah populasi. Masih ingatkah kalian apa arti populasi? Populasi artinya kumpulan dari individu sejenis yang secara bersama menempati suatu habitat. Bagaimana kalian dapat mengetahui bahwa individu-individu itu sejenis? Sejenis atau spesiesnya sama ditandai dengan adanya kemampuan untuk mengadakan perkawinan dan

menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Dengan demikian, dalam kelas kalian yang berisi 31 individu, terdapat berapa populasikah? Jawabnya, ada satu populasi, yaitu populasi manusia.

Contoh permasalahan biologi yang dapat muncul di tingkat populasi adalah budi daya ikan mas. Untuk budi daya ikan mas, kita memerlukan individu-individu sejenis yang memiliki sifat unggul sehingga hasil perkawinan di antara ikan mas adalah keturunan yang fertil.

g. Tingkat Ekosistem

Satu tingkat di atas populasi adalah komunitas. Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi yang tinggal bersama pada suatu wilayah tertentu. Ekosistem merupakan hubungan

timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kita mengenal beberapa macam ekosistem, misalnya, ekosistem dataran rendah,

ekosistem pegunungan, ekosistem perairan tawar, dan ekosistem laut. Permasalah yang muncul di tingkat ekosistem, antara lain, tanah longsor, tercemarnya air sungai, dan penebangan liar di hutan. Keadaan ini dapat mengakibatkan matinya tumbuhan dan hewan-hewan yang hidup di dalamnya. Selain itu, juga dapat merusak habitat dan struktur tanah serta perubahan suhu yang disebabkan berkurangnya tumbuhan hijau.

h. Tingkat Bioma

Ekosistem-ekosistem tersebut akan membentuk bioma. Menurut garis lintang, kita mengenal 6 macam bioma, mulai dari khatulistiwa sampai kutub, yaitu bioma gurun, padang rumput, hutan gugur, hutan hujan tropis, taiga, dan bioma tundra. Pemberian nama bioma didasarkan pada jenis tumbuhan yang dominan. Misalnya bioma padang rumput didominasi oleh tumbuhan rumput dan hewan mamalia besar, seperti herbivor dan karnivor.

D. MANFFAT BIOLOGI DALAM KEHIDUPAN

Manfaat Biologi Bagi Kehidupan

1.Manfaat Biologi dalam Bidang Pertanian

(9)

Pada saat ini hasil dari penelitian para ilmuan Biologi telah dapat kita rasakan manfaatnya, yaitu ditemukannya bibit unggul. Dengan bibit unggul tersebut, benih dapat ditanam pada lahan yang sempit, tetapi menghasilkan hasil panen

yang lebih banyak bahkan mampu panen sebanyak tiga kali dalam setahun.

Manfaat tidak hanya dalam hal tanaman pangan saja, tetapi juga kebutuhan lainnya, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Adanya buah-buahan yang besar dengan rasa manis serta sayuran yang segar merupakan salah satu hasil dan manfaat dari Biologi di bidang pertanian. Pemberantasan hama kini tidak menggunakan pestisida lagi. Penggunaan pestisida sangat membahayakan bagi organisme lainnya. Kini, pemberantasan hama dilakukan secara biologis dengan

menggunakan pemangsa alami dari hama tersebut.

2.Manfaat Biologi dalam Bidang Makanan

Selain di bidang pertanian, Biologi juga memiliki manfaat lainnya dalam bidang makanan. Makanan-makanan yang dihasilakn dari pemanfaatan ilmu Biologi memiliki kekhasan baik bentuk dan rasa. Makanan-makanan tersebut diolah

serta dikemas agar dapat menarik minat konsumennya.

Contoh makanan yang dihasilkan dari pemanfaatan ilmi Biologi ini adalah nata de coco, roti, keju, dan tempe. Makanan-makanan tersebut dihasilkan melalui bantuan mikroorganisme. Makanan yang dihasilkan dapat bersifat tahan lama,

memiliki rasa yang diinginkan, serta memiliki daya jual ekonomi yang tinggi.

GAMBAR NATA DE COCO

3.Manfaat Biologi dalam Bidang Kedokteran

Biologi memiliki manfaat yang luas dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang kedokteran. Pengetahuan mengenai Biologi mampu membantu bidang kedokteran, seperti ditemukannya obat-obatan. Contoh nyatanya dilakukan oleh seorang ahli mikrobiologi dari Inggris. Ahli mikrobiologi tersebut bernama Sir Alexander Fleming yang menemukan antibiotik penisilin. Penisilin tersebut didapatkan dari jamur. Hingga kini antibiotik tersebut masih digunakan di seluruh dunia untuk pengobatan.

E.

Kerja Ilmiah

Orang yang mempelajari biologi disebut ilmuwan biologi. Ilmuwan biologi memperoleh ilmu

pengetahuan tidak saja dengan cara membaca, namun juga menyelidiki fenomena

kehidupan secara langsung. Penyelidikan tersebut dilakukan dengan cara yang sistematis,

disebut metode ilmiah dan disertai dengan sikap ilmiah.

Metode ilmiah merupakan langkah langkah atau proses tertentu yang harus dikerjakan oleh

seorang ilmuan biologi dalam sebuah penelitian.

Suatu kegiatan penelitian menggunakan metode ilmiah meliputi beberapa langkah berikut: a. Pemilihan Masalah dan Studi Pendahuluan

(10)

menemukan masalah baru. Selain itu permasalahan juga dapat ditemukan melalui studi pustaka dari berbagai referensi.

b. Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah langkah untuk mengetahui permasalahan yang akan dipecahkan. Untuk memperoleh rumusan masalah yang baik dalam dituliskan dalam kalimat tanya. Seperti apa, mengapa, kenapa, bagaimana, dll.

Setelah melakukan perumusan masalah, buatlah tujuan penelitian, agar penelitian lebih terarah dan mencapai hasil yang optimal.

c. Pengumpulan Informasi

Pengumpulan informasi dalam bentuk studi literatur berupa teori, konsep, dan hasil penelitian yang sesuai dengan masalah yang diajukan. Sumber pengetahuan tersebut dapat dipergunakan untuk memperoleh jawaban sementara dari permasalahan yang diajukan. d. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan dari permasalahan yang

diajukan, walaupun dugaan, hipotesis ini harus bersifat rasional. Hipotesis bisa berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan orang lain. Hipotesis bersifat teoritis sehingga harus diuji kebenarannya.

e. Melakukan Eksperimen

Hipotesis yang kita ajukan merupakan jawaban sementara, oleh karena itu harus diuji kebenarannya dengan melakukan percobaan (eksperimen) untuk mengumpulkan fakta-fakta. Sebelum melakukan percobaan, alat dan bahan yang digunakan harus ditentukan terlebih dahulu. Ada dua macam kelompok percobaan dalam biologi, yaitu kelompok kontrol (kelompok yang tidak diberi perlakuan) dan kelompok perlakuan (kelompok yang diberi perlakuan). Kelompok perlakuan dapat diberi satu variabel atau lebih.

Variabel adalah faktor yang berpengaruh dalam suatu eksperimen dan memiliki nilai yang dapat diubah-ubah. Beberapa variabel dalam eksperimen sebagai berikut:

1. Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam suatu eksperimen. 2. Variabel terkait adalah variabel yang muncul karena perlakuan bebas.

3. Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama dalam suatu eksperimen.

4. Variabel pengganggu adalah variabel yang tidak diharapkan tetapi dapat mengganggu hasil percobaan. Variabel pengganggu ini harus diusahakan tidak ada.

f. Analisis Data

Analisis data adalah cara mengolah hasil penelitian sehingga membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Data diperoleh dari hasil eksperimen. Data hasil eksperimen dapat dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut:

1) Data kualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk deskripsi.

2) Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka. Cntoh data hasil pengukuran tinggi batang suatu tanaman.

Data kuantitatif harus diolah dalam bentuk dalam tabel, grafik, atau diagram sehingga mudah dipahami orang lain. Selanjutnya, hasil olahan data tersebut dibandingkan dengan teori, fakta, dan konsep yang ada dalam studi literatur. Contoh tabel, grafik, dan diagram sebagai berikut:

(11)

Setelah pengolahan data selesai maka kita dapat mengetahui hasil hipotesis yang dibuat, apakah sesuai atau tidak. Baru kemudian menarik kesimpulan, dan dapat diketahui apakah kesimpulan yang sudah dihasilkan tersebut dapat mendukung hipotesis atau bertolak dengan hipotesis.

Hasil penelitian perlu dikomunikasikan pada guru atau orang lain untuk memperoleh saran dan dapat bermanfaat pada orang lain. Sebuah laporan ilmiah harus mempunyai unsur-unsur berikut:

a. Judul laporan.

b. Prakata, berisi ucapan rasa syukur penulis atas selesainya pembuatan laporan ilmiah. Selain itu, prakata juga berisi ucapan-ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.

c. Daftar isi.

d. Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, hipotesis yang diajukan, dan tujuan penelitian.

e. Tinjauan pusaka, berisi teori, konsep, fakta, dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian.

f. Metode penelitian, berisi tentang cara penelitian serta alat dan bahan yang digunakan dalam melaksanakan penelitian. Selain itu, bab ini juga dapat berisi waktu dan tempat melaksanakan penelitian serta cara pengambilan data.

g. Hasil dan pembahasan, berisi tentang data dan fakta yang diperoleh selama penelitian. Selain itu bab ini juga berisi tentang pengolahan data dan analisis penulis terhadap hasil yang diperoleh selama melaksanakan penelitian.

h. Kesimpulan, berisi tentang kesimpulan secara singkat dari keseluruhan hasil penelitian. i. Daftar pustaka atau referensi, berisi sumber-smber yang digunakan penulis sebagai

acuan dalam menunjang penelitiannya.

j. Lampiran, menyajikan tabel, grafik, gambar, dan informasi pendukung lainnya. penelitian menggunakan metode ilmiah akan menghasilkan produk ilmiah dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, prosedur, teori, postulat, atau hukum.

Seorang peneliti harus mempunyai sikap ilmiah ketika menerapkan metode ilmiah. Beberapa sikap ilmiah sebagai berikut:

(12)

i. Menghargai pendapat orang lain.

j. Selalu berusaha menglengkapi pengetahuan yang dimilikinya. k. Percaya akan kemungkinan penyelesaian masalah.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

 Drive device : berupa alat yang digunakan untuk menekan simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti mislanya disk magnetik atau tape magnetik,

Sedangkan menurut Vivian (1997:368) pada bukunya yang berjudul “The media of Mass Communication” menyatakan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses komunikasi yang dilakukan

(2) Dalam hal pemegang Hak Pengelolaan dan/atau Hak Atas Tanah tidak membuat surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan jangka waktu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sembelit pada ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo

Meski ada perubahan kewenangannya yang luar biasa namun masih ada kewenangan-kewenangan yang masih perlu dibanggakan oleh MPR seperti Pasal 3 Ayat 1 berbunyi:

Pokok Bahasan : Ruang lingkup, Sistem, Peran Dan Fungsi Manajemen SDM Dalam Organisasi Sub Pokok Bahasan : Ruang Lingkup dan Sistem Manajemen SDM (Sesi 2)1. Kegiatan Pembelajaran

Hasil penelitian menunjukkan Untuk dapat berkompetensi dalam berkomunikasi lintas budaya di kalangan generasi muda sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pemberlakuan