• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latihan Soal dan Materi TKD untuk USM STAN/CPNS • Komentarmu TKD 301-420

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Latihan Soal dan Materi TKD untuk USM STAN/CPNS • Komentarmu TKD 301-420"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

1) maklumat 3 nov tentang apa

= tentang anjuran kepada rakyat untuk membentuk partai-partai politik, yang isinya berbunyi sebagai berikut:

Berhubung dengan usul Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat kepada Pemerintah, supaya diberikan kesempatan kepada rakyat seluas-luasnya untuk mendirikan partai-partai politik, dengan restriksi bahwa partai-partai politik itu hendaknya memperkuat perjuangan kita mempertahankan kemerdekaan dan

menjamin keamanan masyarakat, Pemerintah menegaskan pendiriannya yang telah diambil beberapa waktu yang lalu, bahwa:

1. Pemerintah menyukai timbulnya partai-partai politik karena dengan adanya partai-partai itulah dapat dipimpin ke jalan yang teratur segala aliran paham yang ada dalam masyarakat.

2. Pemerintah berharap supaya partai-partai politik itu telah tersusun, sebelum dilangsungkannya pemilihan anggota Badan-badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari 1946.

Dengan anjuran itu, berdirilah 10 partai politik, yaitu:

1. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia), yang dipimpin oleh Dr. Soekiman Wirjosandjoyo, berdiri 7 November 1945.

2. PKI (Partai Komunis Indonesia), yang dipimpin oleh Mr. Moch. Yusuf, berdiri 7 November 1945.

3. PBI (Partai Buruh Indonesia), yang dipimpin oleh Njono, berdiri 8 November 1945.

4. Partai Rakyat Jelata, yang dipimpin oleh Sutan Dewanis, berdiri 8 November 1945.

5. Parkindo (Partai Kristen Indonesia), yang dipimpin oleh Ds. Probowinoto, berdiri 10 November 1945.

6. PSI (Partai Sosialis Indonesia), yang dipimpin oleh Mr. Amir Sjarifuddin, berdiri 10 November 1945.

7. PRS (Partai Rakyat Sosialis), yang dipimpin oleh Sutan Syahrir, berdiri 20 November 1945. PSI dan PRS kemudian bergabung dengan nama Partai Sosialis, yang dipimpin oleh Sutan Syahrir, Amir Sjarifuddin, dan Oei Hwee Goat, pada Desember 1945.

8. PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia), yang dipimpin oleh I.J. Kasimo, berdiri 8 Desember 1945.

9. Permai (Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia), yang dipimpin oleh J.B. Assa, berdiri 17 Desember 1945.

10. PNI (Partai Nasional Indonesia), yang dipimpin oleh Sidik Djojosukarto, berdiri 29 Januari 1946. PNI didirikan sebagai hasil penggabungan antara PRI (Partai Rakyat Indonesia), Gerakan Republik Indonesia, dan Serikat Rakyat Indonesia, yang masing-masing telah berdiri antara bulan November dan Desember 1945.

2) ketua knip =

(2)

 Mr. Kasman Singodimedjo - Ketua

 M. Sutardjo Kartohadikusumo - Wakil Ketua I  Mr. J. Latuharhary - Wakil Ketua II

 Adam Malik - Wakil Ketua III

3) ketua konstituante = Wilopo

4) alasan pnggunaan sistem pmrntahan parlementer

=Sistem pemerintahan parlementer memang pernah diterapkan di Indonesia, yaitu pada periode 1950 - 1959 yang merupakan fase Demokrasi Liberal [jangan

dikacaukan dengan fase Orde Lama sebab itu ahistoris].

Hal ini merupakan konsekuensi dari berlakunya UUDS 1950 [berlaku sejak 17 Austus 1950 sampai dengan 4 Juli 1959].

Menurut sistem UUDS 1950, Presiden adalah Kepala Negara, bukan Kepala Pemerintahan; sehingga fungsinya lebih dekat ke hal ikhwal ceremonial ketatanegaraan belaka.

Adapun kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri yang memimpin dewan kabinet dalam suatu sistem pemerintahan parlementer. Contohnya adalah Perdana Menteri Djoeanda [ejaan lama, ejaan baru: Juanda; namanya diabadikan sebagai bandara udara].

Pada periode 1950 - 1959 itu, sistem pemerintahan condong mengarah ke Demokrasi Liberal bahkan memunculkan euforia demokrasi yang kebablasan. DPR waktu itu sering bertentangan / berseteru dengan Kabinet atas alasan-alasan dan sentimen politik sehingga menurut sistem UUDS 1950 Kabinet harus dibubarkan. Alhasil, terjadilah peristiwa jatuh bangun kabinet berkali-kali. Kabinet Wilopo, Kabinet Amir Sjarifudin dll. semuanya ambruk. Ada kabinet yang hanya bertahan 3 bulan, 9 bulan, 12 bulan, 14 bulan dll. Akibatnya stabilitas pemerintahan terganggu, pembangunan tidak bisa berjalan dengan baik sebab pemerintahannya berganti-ganti tanpa sempat membangun apa pun.

Bung Karno sebagai Kepala Negara [bukan Kepala Pemerintahan] akhirnya harus mengambil keputusan besar yang maha sulit: mengakhiri Demokrasi Liberal dan mengawali Demokrasi Terpimpin. Caranya? Dengan menyampaikan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Maka, tamatlah Demokrasi Liberal itu, tamat juga Konstituante hasil pemilu 1955 dan dimulailah era Demokrasi Terpimpin di mana UUD 1945 diberlakukan kembali dan Status Ir. Soekarno menjadi Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan.

5) Srikandi indonesia dalam TRIKORA

Herlina atau Herlina Kasim merupakan srikandi pejuang sukarelawati Trikora (Srikandi TRIKORA) dan mendapat julukan "Pending Emas"

6) Arti Ketuhanan yang Berkebudayaan (sila ke-5) yg diajukan oleh Soekarno “Ketuhanan Berkebudayaan,” artinya kehidupan spiritual yang berkembang maju seirama dengan perkembangan kebudayaan.

(3)

=Alinea ke-3 "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya." "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

kemerdekaannya." 8) Deret

Deret hitung atau deret aritmatika dalam bidang matematika adalah

urutan bilangan di mana bilangan berikutnya merupakan penambahan bilangan sebelumnya dengan suatu bilangan beda tertentu. Contohnya adalah 3,5,7,9,11,13, ... Deret aritmatika ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Dalam hal ini suku ke-n:

Jumlah semua suku:

Deret ukur atau deret geometri dalam bidang matematika adalah urutan bilangan di mana bilangan berikutnya merupakan perkalian dari bilangan sebelumnya dengan suatu bilangan rasio tertentu. Deret ukur dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

dimana r ≠ 0 adalah bilangan rasio pengali dan a adalah faktor skala. Dalam hal ini suku ke-n:

Jumlah semua suku:

untuk r > 1, dan

untuk r < 1.

(4)

Atau dengan menggunakan persamaan berikut ini:

Harga beli = hargajual + Rugi 2. Harga jual = harga beli – Rugi 10) Nyari kalimat fakta

-11) Sinonim dan persamaan kata

-12) Kalimat baku,

-13) Sumpah Pemuda,

1.Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

2.Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

3.Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

14) Pengamalan Pancasila

UDAH

15) Sejarah Cut Nyak Dien

(5)

Lahir: 1848, Kabupaten Aceh Besar Meninggal: 6 November 1908, Sumedang

Dimakamkan: Makam Cut Nyak Dien, Sumedang Orang tua: Teuku Nanta Seutia

Pasangan: Teuku Umar (m. 1880–1899), Ibrahim Lamnga (m. 1862–1878) Anak: Cut Gambang

16) UUDS PASAL....

-17) UUD RIS PASAL...

-18) SURAT DINAS

-19) DERET

-20) LOGIKA POSISI

-21) SILOGISME Silogisme

premis 1 : p→q

premis 2 : q → r ( silogisme) _________________

Kesimpulan: p →r

Silogisme berarti “jika diketahu p → q dan q→r, maka bisa ditarik kesimpulan p→r“. sebagai contoh :

Premis 1 : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik.

Premis 2 : Jika harga bahan pokok naik maka semua orang tidak senang. __________________________________________________

Kesimpulan: Jika harga BBM naik, maka semua orang tidak senang.

22) PASAL DALAM UUD

-23) Kabinet Pembangunan

(6)

Kabinet Pembangunan VII, 38 orang

- Menteri ditunjuk dari jajaran sipil dan militer pendukung Golongan Karya.

Kabinet Pembangunan I adalah nama kabinet pemerintahan di Indonesia pada tahun 1968-1973. Presiden pada Kabinet ini adalah Soeharto. Kabinet Pembangunan I terbentuk tanggal 6 Juni 1968 dan dilantik pada tanggal 10 Juni 1968. Komposisi kabinet ini tidak jauh berbeda dengan komposisi menteri dalamKabinet Ampera II. Tak lama setelah Pemilu 1971, pada 9 September 1971, Presiden Soeharto mengumumkan perombakan Kabinet Pembangunan I dan melantik menteri-menteri reshuffle pada 11 September 1971

Pada 1 April 1969, dimulailah pelaksanaan Pelita I (1969-1974). Tujuan diselenggarakan Pelita I adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi

pembangunan dalam tahap berikutnya. Sedangkan sasarannya adalah pangan, sandang, perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Titik berat Pelita I adalah pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar

keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian, karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian.

Kabinet Pembangunan II adalah nama kabinet pemerintahan di Indonesia pada tahun 1973-1978. Presiden pada Kabinet ini adalah Soeharto sedangkan wakil presiden adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Pada masa kabinet ini, dimulailah Pelita II (1 April 1974 – 31 Maret 1979). Sasaran yang hendak dicapai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana,

mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja. Pelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikna produksi. Lalu banyak jalan dan jembatan yang direhabilitasi dan dibangun.

Pada masa kabinet ini juga, terjadilah peristiwa Malari (Malapetaka Limabelas Januari) pada tanggal 15-16 Januari 1974 yang bertepatan dengan kedatangan Perdana Menteri Jepang Tanaka Kakuei ke Indonesia.

Kabinet Pembangunan III adalah kabinet yang dibentuk pada masa

pemerintahan Presiden Soeharto denganWakil Presiden H. Adam Malik. Kabinet ini diumumkan secara langaung pada 29 Maret 1978 dan kemudian, dilantik secara langsung pada 31

Maret 1978. Adapun susunan kabinetnya adalah sebagai berikut.

Kabinet menyelenggarakan Pelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984). Pelita III lebih

(7)

pembangunan pada segala bidang. Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan.

Isi Trilogi pembangunan terdiri dari:

 Stabilitas nasional yang dinamis  Pertumbuhan ekonomi tinggi, dan

 Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

Isi Delapan Jalur Pemerataan:

 Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang dan papan ( perumahan ).

 Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan keselamatan.

 Pemerataan pembagian pendapatan.

 Pemerataan kesempatan kerja.

 Pemerataan kesempatan berusaha.

 Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembagunan khurusnya bagi generasi muda dan jaum wanita.

 Pemerataan penyebaran pembangunan di wilayah tanah air.

 Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

Kabinet Pembangunan IV (19 Maret 1983-22 Maret 1988) adalah kabinet yang dibentuk pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dengan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.

Pada masa itu, diselenggarakan Pelita IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989). Pada Pelita IV lebih dititik beratkan pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri itu sendiri. Hasil yang dicapai pada Pelita IV antara lain swasembada pangan. Pada tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasilnya Indonesia berhasil swasembada beras. Kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985. hal ini merupakan prestasi besar bagi Indonesia. Selain swasembada pangan, pada Pelita IV juga dilakukan

(8)

Kabinet Pembangunan V adalah kabinet yang dibentuk pada masa

pemerintahan Presiden Soeharto dengan Wakil Presiden Sudharmono. Kabinet ini dibentuk pada tahun 1988 dan berakhir pada tahun 1993.

Kabinet Pembangunan VI adalah kabinet yang dibentuk pada masa

pemerintahan Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Try Soetrisno dengan masa bakti (1993-1998).

Kabinet Pembangunan VII adalah kabinet pemerintahan Indonesia yang dibentuk pada masa pemerintahanPresiden Soeharto dan Wakil Presiden Baharuddin Jusuf Habibie yang masa jabatannya paling singkat (16 Maret 1998-21 Mei 1998). Masa bakti kabinet ini seharusnya berakhir pada tahun 2003, namun karena terjadi demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan massal 1998 akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang berujung pada pengunduran diri Soeharto dari jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998 dan diangkatnya B.J. Habibie sebagai pejabat presiden dalam situasi darurat, mengakibatkan kabinet ini menjadi demisioner. Sebagai penggantinya, pemerintahan Indonesia dilanjutkan oleh Kabinet Reformasi Pembangunan.

Adapun Catur Krida Kabinet Pembangunan VII adalah sebagai berikut:

 Pertama, trilogi pembangunan. Yakni stabilitas nasional, pertumbuhan dan pemerataan, sebagai landasan kebijaksanaan pembangunan yang sudah teruji selama ini dan telah kita laksanakan.

 Kedua, kemandirian. Yakni melepaskan diri dari ketergantungan pada pihak lain dan percaya atas kemampuan sendiri, akan sanggup menghadapi segala gejolak yang timbul akibat globalisasi.

 Ketiga, ketahanan nasional. Dari kemandirian, kebersamaan, dan kekeluargaan itulah tumbuh ketahanan nasional. Yaitu keuletan dan ketangguhan bangsa kita menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.

 Keempat, persatuan dan kesatuan. Keduanya akan memperkokoh ketahanan nasional dalam menjamin kelangsungan hidup dalam bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

(9)

Elrich Sanger Indonesia1 Januari 1969 31 Desember 1969 Dr. Subroto Indonesia 1 Juli 1988 30 Juni 1994 Purnomo Yusgiantoro Indonesia 1 Januari 2004 31 Desember 2004 Iin Arifin Takhyan Indonesia 1 Januari 2004 28 Februari 2004 Dr. Maizar Rahman Indonesia 28 Februari 2004 31 Desember 2004

25) Tahun penggabungan Parpol

Pada tahun 1973 setelah dilaksanakan pemilihan umum yang pertama pada masa Orde Baru pem erintahan pemerintah melakukan penyederhaan dan penggabungan (fusi) partai- partai politik me njadi tiga kekuatan social politik. Penggabungan partai-partai politik tersebut tidak didasarkan pa da kesamaan ideology, tetapi lebih atas persamaan program. Tigakekuatan social politik itu adala h:

· Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan gabungan dari NU, Parmusi, PSII, dan P ERTI

· Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan dari PNI, Partai Katolik, Partai M urba, IPKI, dan Parkindo

· Golongan Karya

Pada tahun 1975, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya.

26) Gerakan revolusi Indonesia dari partai apa?

Gerakan revolusi Indonesia yang dipimpin oleh Partai Komunis Indonesia PKI ini merupakan gerakan revolusioner yang komplit, yang bertugas untuk menyelesaikan dua tingkat revolusi, yaitu yang demokratis sebagai persiapan untuk yang sosialis, dan yang sosialis sebagai lanjutan daripada yang demokratis. (tepuk tangan)

27) Majalah jaman colonial

(10)

luasnya Pers juga mencakup semua media komunikasi, yaitu media cetak, media audio visual, dan media elektronik. Pers yang pernah diterbitkan Seiring dengan bangkitnya kesadaran nasional, pada masa pergerakan nasional, terbit surat kabar yang dikekola organisasi-organisasi pergerakan sebagai berikut:

a. Darmo Kondo : dikelola oleh Budi utomo. b. Oetoesan Hindia : dikelola oleh Sarikat Islam.

c. Het Tijdschrift : dikelola oleh De Express yang diterbitkan oleh Indische Partij. 28) Soeharto menyerahkan kekeuasaan ke bj habibie ketika peristiwa….

Peristiwa Mei 1998,

Kejatuhan Soeharto adalah peristiwa mundurnya Soeharto dari jabatan Presiden

Indonesia. Soeharto mundur pada Mei 1998 setelah runtuhnya dukungan untuk

dirinya. Soeharto telah menjadi presiden Indonesia selama 32 tahun. Sebelum dia

mundur, Indonesia mengalami krisis politik dan ekonomi dalam 6 sampai 12 bulan

sebelumnya. BJ Habibie melanjutkan setidaknya setahun dari sisa masa

kepresidenannya sebelum kemudian digantikan oleh Abdurrahman Wahid pada tahun

1999. Kejatuhan Soeharto juga menandai akhir masaOrde Baru, suatu rezim yang

berkuasa sejak tahun 1968.

29) Kebijakan mendikbud terkait malaria -yg ada Menkes

Kepmenkes No. 293 Thn 2009 Ttg Eliminasi Malaria Pembangunan Milenium (MDGs)

30) Kapan pemilu ke 5

Pemilu ke 5 dilaksanakan pada tahun 1987 31) Kasus ideologi terbuka (pancasila)

32) Perubahan social

33) Isi UUD RIS (pasal sama ayatnya)

(11)

35) TAP MPR

36) PRSI didirikan tahun?

PRSI adalah organisasi yang mengatur kegiatan olahraga renang diIndonesia. PRSI berdiri pada tanggal 21 Maret 1951 di Jakarta dengan ketua umum pertamanya adalah Prof. dr. Poerwo Soedarmo.

37) Lembaga tinggi Negara memiliki kedudukan yang sama dengan menteri, hal ini menunjukkan penyimpangan terhadap uud 1945 pasal….

38) Sebelum UUD diamandemen membentuk UU adalah kewenangan….

DPR bersama Presiden membentuk UU (Pasal 5 ayat 1 jo Pasal 20 ayat (1)) dengan kata lain bahwa DPR berwenang untuk memberikan persetujuan RUU yang diajukan presiden disamping mengajukan sendiri RUU tersebut. (Pasal 21 UUD 1945)

39) Perjanjian antara dua Negara atau lebih yang paling resmi/mengikat terkait perjanjian dibidang ekonomi dan politik adalah…

Traktat (Treaty)

40) Mengubah UUD dihadiri 2/3 MPR

Terdapat dalam pasal 37 ayat 3 yang berbunyi untuk mengubah pasal – pasal Undang – Undang Dasar, Sidang MPR dihadiri oleh sekurang – kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR

41) Usul amandemen diajukan minimal 1/3 MPR

Terdapat dalam pasal 37 ayat 1 yang berbunyi usul perubahan pasal – pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR apabila diajukan oleh – oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR

42) Jika Presiden dan Wapres berhalangan secara tetap, maka yang menjalankan pemerintahan adalah Menlu, Mendagri, Menhan secara bersamaan

(12)

kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, pelaksanaan tugas kepresidenan adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama. Selambat-lambatnya tiga puluh hari setelah itu, Majelis Permusyawaratan Rakyat menyelenggarakan sidang untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden

43) Rumusan dasar Negara M Yamin a. Peri kebangsaan

b. Peri kemanusiaan c. Peri ketuhanan d. Peri kerakyatan e. Kesejahteraan rakyat

44) Rumusan dasar Negara Soepomo a. Persatuan

b. Kekeluargaan

c. Keseimbangan lahir dan batin d. Musyawarah

e. Keadilan rakyat

45) Rumusan dasar Negara Soekarno

a. Nasionalisme ( Kebangsaam Indonesia ) b. Internasionalisme ( Perikemanusiaan ) c. Mufakat atau Demokrasi

d. Kesehateraan Sosial

e. Ketuhanan yang berkebudayaan 46) Dwifungsi ABRI

Konsep Dwi Funsi ABRI yang berawal dari konsep"jalan tengah" yang di kemukakan oleh Jendral A.H.Nasution.

ABRI sebagai kekuatan sosial,memliki dua buah fungsi,yaitu fungsi stabilisator,dan fungsi dinamisator.

a. ABRI sebagai fungsi dinamisator

1) Kemampuan ABRI untuk berkominikasi dengan rakyat,untuk merasakan dinamika masyarakat,dan untuk memahami serta merasakan aspirasi serta kebutuhan kebutuhan rakyat,memungkinkan ABRI secara nyata

membimbing,menggugah dan mendorong masyarakat untuk lebih giat ,melakukan partisipasi dalam pembangunan.

(13)

menegakan asas asas serta tata cara kehidupan bermasyarakat dan

bernegara,dan ABRI juga berfungsi sebagai penyalur aspirasi masyarakat. 3) Untuk dapat lebih meningkatkan kesadaran Nasional dan untuk

mensukseskan pembangaunan,diperlukan suatu disiplin sosial dan dispiln nasional yang mantap.oleh karena itu disiplin ABRI bersumber dari pada saptamaga dan sumpah prajurit.

4) Sifat ABRI yang modern serta penguasaan ilmu dan teknologi serta peralatan yang maju,memberikan kemampuan kepada ABRI untuk juga melopori usaha usaha moderinisasi.

b. ABRI sebagai fungsi Stabilisator

i. Kemampuan ABRI untuk berkomunkasi dengan rakyat,untuk merasakan dinamika masyarakat,dan untuk memahami aspirasi aspirasi yang hidup dalam masyarakat,membuat ABRI sebagai jalur penting dalam rangka pengawasan sosial

ii. Kesadaran Nasional yang tinggi,yang dimiliki oleh setiap prajurit ABRI merupakan penangkal yang efektif terhadaa pegaruh sosial yang bersifat negatif dari budaya serta nilai nilai asing yang kini membanjiri masyarakt Indonesia

iii. Sifat ABRI yang realistis dan pragmatis dapat mendorong masyarakat agar dalam menanggulangi masalah masalah berlandaskan tata pilir yang nyata dan berpijak pada kenyataan situasi serta kondisi yang dihadapi,dengan mengutamakan nilai kemanfaatan bagi kepentingan nasional kemudian rakyat akan dapat secara tepat waktu menentukan prioritas prioritas permasalhan dan sasaran sasaran yang diutamakan

iv. Dengan demikian akan dapat dinetralisasi atau dikurangi

ketegangan,gejolak gejolak,dan keresahan keresahan yang pasti akan melanda masyarakt yang sedang giat giatnya melaksanakan

pembanguanan.

47) Perkembangan Bahasa melayu dan Indonesia pada zaman penjajahan belanda dan jepang

48) Pasal tentang DPA yang dihapus (Bab IV, pasal berapa?)

Pasal tentang DPA yang dihapus pada UUD 1945 pada amandemen ke-4 pada bab 4 pasal 16

(14)

50) Pelita1, pelita 2, pelita 3, pelita 4, pelita 5 a. Pelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Dilaksanakan pada 1 April 1969 hingga 31 Maret 1974 yang menjadi landasan awal pembangunan Orde Baru.

• Tujuan Pelita I : Untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi pembangunan dalam tahap berikutnya.

• Sasaran Pelita I : Pangan, Sandang, Perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani.

• Titik Berat Pelita I : Pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian, karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian. Muncul peristiwa Marali (Malapetaka Limabelas Januari) terjadi pada tanggal 15-16 Januari 1947 bertepatan dengan kedatangan PM Jepang Tanaka ke Indonesia.

Peristiwa ini merupakan kelanjutan demonstrasi para mahasiswa yang

menuntut Jepang agar tidak melakukan dominasi ekonomi di Indonesia sebab produk barang Jepang terlalu banyak beredar di Indonesia. Terjadilah

pengrusakan dan pembakaran barang-barang buatan Jepang. b. Pelita II (1 April 1974 – 31 Maret 1979)

Sasaran yang hendak di capai pada masa ini adalah pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja . Pelita II berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata penduduk 7% setahun. Perbaikan dalam hal irigasi. Di bidang industri juga terjadi kenaikna produksi. Lalu banyak jalan dan jembatan yang di rehabilitasi dan di bangun.

c. Pelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984)

Pelita III lebih menekankan pada Trilogi Pembangunan yang bertujuan terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Arah dan kebijaksanaan ekonominya adalah pembangunan pada segala bidang. Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi

(15)

d. Pelita IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989)

Pada Pelita IV lebih dititik beratkan pada sektor pertanian menuju

swasembada pangan dan meningkatkan ondustri yang dapat menghasilkan mesin industri itu sendiri. Hasil yang dicapai pada Pelita IV antara lain swasembada pangan. Pada tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasil- nya Indonesia berhasil swasembada beras.

kesuksesan ini mendapatkan penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985. hal ini merupakan prestasi besar bagi Indonesia. Selain swasembada pangan, pada Pelita IV juga dilakukan Program KB dan Rumah untuk keluarga.

e. Pelita V (1 April 1989 – 31 Maret 1994)

Pada Pelita V ini, lebih menitik beratkan pada sektor pertanian dan industri untuk memantapakan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor. Pelita V adalah akhir dari pola pembangunan jangka panjang tahap pertama. Lalu dilanjutkan

pembangunan jangka panjang ke dua, yaitu dengan mengadakan Pelita VI yang di harapkan akan mulai memasuki proses tinggal landas Indonesia untuk memacu pembangunan dengan kekuatan sendiri demi menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

f. Pelita VI (1 April 1994 – 31 Maret 1999)

Titik beratnya masih pada pembangunan pada sektor ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya. Sektor ekonomi dipandang sebagai penggerak utama pembangunan. Pada periode ini terjadi krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Karena krisis moneter dan peristiwa politik dalam negeri yang mengganggu perekonomian menyebabkan rezim Orde Baru runtuh.

51) Nama usuluan soekarno pada 1 juni (bukan pancasila) Rumusan Trisila

(16)

- Gotong Royong 52) Demokrasi Liberal

Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusionnal) adalah sistem politik yang menganut kebebasan individu secara konstitusional hak-hak individu dari

kekuasaan pemerintah.[1] Dalam demokrasi liberal, keputusan-keputusan

mayoritas (dari proses perwakilan atau langsung) diberlakukan pada sebagian besar bidang-bidang kebijakan pemerintah yang tunduk pada

pembatasan-pembatasan agar keputusan pemerintah tidak melanggar kemerdekaandan hak-hak individu seperti tercantum dalam konstitusi.

Demokrasi liberal pertama kali dikemukakan pada Abad Pencerahan oleh penggagas teori kontrak sosial seperti Thomas Hobbes, John Locke, dan Jean-Jacques Rousseau. Semasa Perang Dingin, istilah demokrasi liberal bertolak belakang dengan komunisme ala Republik Rakyat. Pada zaman sekarang demokrasi konstitusional umumnya dibanding-bandingkan dengan demokrasi langsung atau demokrasi partisipasi.

Demokrasi liberal dipakai untuk menjelaskan sistem politik dan demokrasi barat di Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada. Konstitusi yang dipakai dapat berupa republik(Amerika Serikat, India, Perancis) atau monarki

konstitusional (Britania Raya, Spanyol). Demokrasi liberal dipakai oleh negara yang menganut sistem presidensial (Amerika Serikat), sistem parlementer (sistem Westminster: Britania Raya dan Negara-Negara Persemakmuran) atau sistem semipresidensial (Perancis).

53) Penerapan pancasila (formalis, materialis, praktis, dan instrumental, normative, dan dasar)

 Kausal materialis, kausal materialis dimaksud berhubungan dengan materi atau bahan tentang objek yang menjadi titik tolak pemikiran yang

dikembangkan. Dalam hal ini secara materialistis Pancasila digali dari nilai-nilai ketuhanan, sosial budaya yang ada dalam diri dan masyarakat Indonesia.

(17)

ditetapkan dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan pokok kaidah yang fundamental dalam kehidupan bernegara bagi bangsa Indonesia. Secara teoritis Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian tidak terpisahkan dengan proklamasi 17 Agustus 1945, karena Pembukaan tidak boleh diubah oleh siapa pun termasuk MPR.

 Nilai praktis harus ada pada setiap penyelenggara negara artinya penyelenggara baik dari tingkat pusat sampai tingkat terbawah

penyelenggaraan pemerintah harus memiliki semangat membangun sesuai dengan nilai-nilai dasar pancasila secara konsekuen,amanah dan

istiqamah, serta mampu memberikan keteladanan kepada bawahannya sesuai kondisi setempat atau lingkungan kerja pada masing-masing kelompok.

 Nilai instrumental adalah nilai pendukung utama dari nilai dasar Pancasila, yang dapat mengikuti perkembangan zaman. Nilai ini dapat berupa

peraturan perundang-undangan, mulai dari UUD, Ketetapan MPR, UU, atau PP untuk menjadi tatanan dalam pelaksanaan ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam Pancasila yang merupakan representasi dari nilai atau norma dalam masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Nilai ini tidak bisa diubah-ubah, sebagaimana sila-sila dari Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945.

54) Pada saat pengesehaan UUD yang menjalankan fungsi legislative? (KNIP kalo gak salah)

55) Para pemuda mengadakan sumpah pemuda telah menghilangkan (optionnya egoism kesukuan, egoism agamanya, atau badan organisasi nya sebelumnya) 56) Kabinet-kabinet (Ali 1, ali 2, wilopo, dll) <- Banyak keluar nih, pelajarin

lebih ya. Tahunnya dan membuat apa saja A. Masa Kabinet Mohammad Natsir

(18)

Tanggal Pelantikan : 07 September 1950 - 21 Maret 1951 Tokoh terkenal dalam kabinet :

- Sri Sultan Hamengkubuwono IX - Mr. Asaat

- Ir. Djuanda

- Prof. Dr. Soemitri Djojohadikoesoemo Program-program :

- Mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk Konstituante.

- Mencapai konsolidasi dan penyempurnaan susunan pemerintahan serta membentuk peralatan negara yang kuat dan daulat.

- Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.

- Menyempurnakan organisasi Angkatan perang dan pemulihan bekas – bekas anggota tentara dan gerilya dalam masyarakat.

- Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat secepatnya.

- Mengembangkan dan memperkokoh kesatuan ekonomi rakyat sebagai dasar bagi pelaksanaan ekonomi nasional yang sehat.

- Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas usaha – usaha meninggikan derajat kesehatan dan kecerdasan rakyat.

- Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas usaha – usaha meninggikan derajat kesehatan dan kecerdasan rakyat.

- Pelaksanaan program industrialisasi (Rencana Sumitro). - Pembentukan DPRD.

Keberhasilan :

- Di bidang ekonomi, ada Sumitro Plan yang mengubah ekonomi kolonial ke ekonomi nasional.

- Indonesia masuk PBB.

- Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama kalinya mengenai masalah Irian Barat.

Masalah-masalah :

- Pada penerapan Sumitro Plan, pengusaha nasional diberi bantuan kredit, tetapi bentuan itu diselewengkan penggunaannya sehingga tidak mencapai sasaran.

(19)

- Timbul masalah keamanan dalam negeri yaitu terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS.

- Seringnya mengeluarkan Undang Undang Darurat yang mendapat kritikan dari partai oposisi.

Kegagalan :

- Kegagalan kabinet dalam menyelesaikan masalah Irian Barat. - Adanya Mosi tidak percaya dari PNI tentang pencabutan peraturan

pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS, Mosi tersebut disetujui parlemen sehingga mandat kabinet harus dikembalikan kepada Presiden.

B. Kabinet Sukiman

Kabinet ini merupakan kabinet koalisi antara partai Masyumi dan partai PNI.

Perdana Menteri : Sukiman Wiryosanjoyo (Partai Masyumi). Tanggal Pelantikan : 27 April 1951 - 3 April 1952

Program-program :

- Menjamin keamanan dan ketentraman.

- Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani.

- Mempercepat persiapan pemilihan umum.

- Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya.

Keberhasilan :

Terjadi perubahan skala prioritas dalam pelaksanaan programnya, dari program Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman selanjutnya diprioritaskan untuk menjamin keamanan dan ketentraman.

(20)

- Adanya Pertukaran Nota Keuangan antara Mentri Luar Negeri Indonesia Soebardjo dengan Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran. Dimana dalam Mutual Security Act (MSA) terdapat pembatasan kebebasan politik luar negeri RI karena RI diwajibkan memperhatiakan kepentingan

Amerika. Tindakan tersebut dipandang telah melanggar politik luar negara Indonesia yang bebas aktif karena lebih condong ke blok barat. - Adanya krisis moral yang ditandai dengan munculnya korupsi yang

terjadi pada setiap lembaga pemerintahan dan kegemaran akan barang-barang mewah.

- Masalah Irian Barat belum juga teratasi.

- Hubungan Sukiman dengan militer kurang baik tampak dengan kurang tegasnya tindakan pemerintah menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan.

Kegagalan :

Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka menarik dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya

menggugat Sukiman dan terpaksa Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.

C. Kabinet Wilopo

Kabinet ini adalah zaken kabinet (kabinet yang terdiri dari para pakar yang ahli dalam biangnya).

Perdana Menteri : Mr. Wilopo

Tanggal Pelantikan : 3 April 1952 – 3 Juni 1953

Program-Program :

- Program dalam negeri : Menyelenggarakan pemilihan umum

(21)

- Program luar negeri : Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda, Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.

Masalah :

- Adanya kondisi krisis ekonomi yang disebabkan karena jatuhnya harga barang-barang eksport Indonesia sementara kebutuhan impor terus meningkat.

- Terjadi defisit kas negara karena penerimaan negara yang berkurang banyak terlebih setelah terjadi penurunana hasil panen sehingga membutuhkan biaya besar untuk mengimport beras.

- Munculnya gerakan sparatisme dan sikap provinsialisme yang mengancam keutuhan bangsa. Semua itu disebabkan karena rasa ketidakpuasan akibat alokasi dana dari pusat ke daerah yang tidak seimbang.

- Terjadi peristiwa 17 Oktober 1952, yang merupakan upaya pemerintah untuk menempatkan TNI sebagai alat sipil sehingga muncul sikap tidak senang dikalangan partai politik sebab dipandang akan membahayakan kedudukannya. Konflik semakin diperparah dengan adanya surat yang menjelekkan kebijakan Kolonel Gatot Subroto dalam memulihkan keamanan di Sulawesi Selatan.

- Munculnya peristiwa Tanjung Morawa mengenai bentrokan antara aparat kepolisian dengan para petani liar mengenai persoalan tanah perkebunan di Sumatera Timur (Deli) karena sesuai dengan perjanjian KMB

pemerintah mengizinkan pengusaha asing untuk kembali ke Indonesia dan memiliki tanah-tanah perkebunan.

Kegagalan :

Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus

mengembalikan mandatnya pada presiden.

(22)

Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan NU.

Perdana Menteri : Mr. Ali Sastroamidjojo

Tanggal Pelantikan : 31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955

Program-Program :

- Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera menyelenggarakan Pemilu.

- Pembebasan Irian Barat secepatnya.

- Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB.

- Penyelesaian Pertikaian politik. Keberhasilan :

- Persiapan Pemilihan Umum untuk memilih anggota parlemen yang akan diselenggarakan pada 29 September 1955.

- Menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955. Masalah :

- Menghadapi masalah keamanan di daerah yang belum juga dapat terselesaikan, seperti DI/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh. - Terjadi peristiwa 27 Juni 1955 yaitu suatu peristiwa yang menunjukkan

adanya kemelut dalam tubuh TNI-AD. Masalah TNI –AD yang

merupakan kelanjutan dari Peristiwa 17 Oktober 1952. Bambang Sugeng sebagai Kepala Staf AD mengajukan permohonan berhenti dan disetujui oleh kabinet.

- Keadaan ekonomi yang semakin memburuk, maraknya korupsi, dan inflasi yang menunjukkan gejala membahayakan.

- Memudarnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.

- Munculnya konflik antara PNI dan NU yang menyebabkkan, NU

memutuskan untuk menarik kembali menteri-mentrinya pada tanggal 20 Juli 1955 yang diikuti oleh partai lainnya.

(23)

NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden.

E. Kabinet Burhanuddin Harahap

Perdana Menteri : Burhanuddin Harahap

Tanggal Pelantikan : 12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956 Program-program:

- Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah.

- Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan mempercepat terbentuknya parlemen baru.

- Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi. - Perjuangan pengembalian Irian Barat.

- Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif. Keberhasilan:

- Penyelenggaraan pemilu pertama yang demokratis pada 29 September 1955 (memilih anggota DPR) dan 15 Desember 1955 (memilih

konstituante). Terdapat 70 partai politik yang mendaftar tetapi hanya 27 partai yang lolos seleksi. Menghasilkan 4 partai politik besar yang memperoleh suara terbanyak, yaitu PNI, NU, Masyumi, dan PKI. - Perjuangan Diplomasi Menyelesaikan masalah Irian Barat dengan

pembubaran Uni Indonesia-Belanda.

- Pemberantasan korupsi dengan menangkap para pejabat tinggi yang dilakukan oleh polisi militer.

- Terbinanya hubungan antara Angkatan Darat dengan Kabinet Burhanuddin.

(24)

Masalah :

Banyaknya mutasi dalam lingkungan pemerintahan dianggap menimbulkan ketidaktenangan.

Kegagalan :

Dengan berakhirnya pemilu maka tugas kabinet Burhanuddin dianggap selesai. Pemilu tidak menghasilkan dukungan yang cukup terhadap kabinet sehingga cabinet pun jatuh.

F. Kabinet Ali Sastroamidjojo II

Kabinet ini merupakan hasil koalisi 3 partai yaitu PNI, Masyumi, dan NU.

Perdana Menteri : Ali Sastroamidjojo

Tanggal Pelantikan : 20 Maret 1956 – 4 Maret 1957

Program yang disebut sebagai "Rencana Pembangunan Lima Tahun" :

1. Perjuangan pengembalian Irian Barat.

2. Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya anggota-anggota DPRD.

3. Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai. 4. Menyehatkan perimbangan keuangan negara.

(25)

Program Pokok : 1. Pembatalan KMB.

2. Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan lima tahun, menjalankan politik luar negeri bebas aktif.

3. Melaksanakan keputusan KAA.

Keberhasilan :

Mendapat dukungan penuh dari presiden dan dianggap sebagai titik tolak dari periode planning and investment, hasilnya adalah Pembatalan seluruh

perjanjian KMB.

Masalah :

1. Berkobarnya semangat anti Cina di masyarakat.

2. Muncul pergolakan/kekacauan di daerah yang semakin menguat dan mengarah pada gerakan sparatisme dengan pembentukan dewan.

3. Memuncaknya krisis di berbagai daerah karena pemerintah pusat dianggap mengabaikan pembangunan di daerahnya.

4. Pembatalan KMB oleh presiden menimbulkan masalah baru khususnya mengenai nasib modal pengusaha Belanda di Indonesia. Sehingga muncullah peraturan yang dapat melindungi pengusaha nasional.

5. Timbulnya perpecahan antara Masyumi dan PNI. Masyumi menghendaki agar Ali Sastroamijoyo menyerahkan mandatnya sesuai tuntutan daerah, sedangkan PNI berpendapat bahwa mengembalikan mandat berarti meninggalkan asas demokrasi dan parlementer.

(26)

Mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi membuat kabinet hasil Pemilu I ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada presiden.

G. Kabinet Djuanda

Kabinet ini adalah zaken kabinet (kabinet yang terdiri dari para pakar yang ahli dalam bidangnya). Dibentuk karena Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-undang Dasar pengganti UUDS 1950 dan terjadinya perebutan kekuasaan antara partai politik.

Perdana Menteri : Ir. Djuanda

Tanggal Pelantikan : 9 April 1957 - 5 Juli 1959 Program- program yang disebut "Panca Karya" : - Membentuk Dewan Nasional.

- Normalisasi keadaan Republik Indonesia. - Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB. - Perjuangan pengembalian Irian Jaya.

- Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan. Keberhasilan :

- Mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia melalui Deklarasi Djuanda, yang mengatur mengenai laut pedalaman dan laut teritorial. - Terbentuknya Dewan Nasional sebagai badan yang bertujuan

menampung dan menyalurkan pertumbuhan kekuatan yang ada dalam masyarakat dengan presiden sebagai ketuanya. Sebagai titik tolak untuk menegakkan sistem demokrasi terpimpin.

- Mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk meredakan pergolakan di berbagai daerah.

- Diadakan Musyawarah Nasional Pembangunan untuk mengatasi masalah krisis dalam negeri tetapi tidak berhasil dengan baik.

(27)

- Kegagalan Menghadapi pergolakan di daerah sebab pergolakan di daerah semakin meningkat yang menyebabkan hubungan pusat dan daerah menjadi terhambat. Munculnya pemberontakan seperti PRRI/Permesta. - Keadaan ekonomi dan keuangan yang semakin buruk sehingga program

pemerintah sulit dilaksanakan. Krisis demokrasi liberal mencapai puncaknya.

- Terjadi peristiwa Cikini, yaitu peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Sukarno di depan Perguruan Cikini pada tanggal 30 November 1957 dan menyebabkan keadaan negara semakin memburuk karena mengancam kesatuan negara.

Kegagalan :

Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan mulailah babak baru sejarah RI yaitu Demokrasi Terpimpin.

57) Penunjukan menteri oleh presiden ada di uud ris pasal berapa ayat berapa? Pasal 74 ayat 2 berbunyi Sesuai dengan andjuran ketiga pembentuk kabinet, presiden mengangkat seorang dari padanya menjadi perdana menteri dan mengangkat menteri – menteri lain.

58) UUD 1945 (Hafalin pasal dan ayatnya, kalau bias hafalin bunyinya, soalnya yang keluar bunyinya, dan hamper mirip semua)

59) Amandemen 3 terjadi tanggal? 10 November 2001

361. pasal-pasal yang telah diamandemenkan dari amandemen pertama sampai amandemen ke empat

1. amandemen pertama : Ps. 5,7,9,13,14,15,17,20, dan Ps.21

2. amandemen kedua : Ps. 18,18A,18B,19,20,20A,22A,22B,25E,26,27,28A-J,30,36A-C 3. amandemen ketiga : Ps.

1,3,6,6A,7A-C,8,11,17,22C-E,23,23A,23C,23E,23F,23G,24,24A-C

(28)

362. orde baru

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lamayang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966.[1]

Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela.

363. Isi UUDSementara (pasal 80an, 75) Pasal 80

Susunan dan kekuasaan Dewan Pengawas Keuangan diatur dengan undang-undang. Pasal 81

(1) Ketua, Wakil-Ketua dan Anggauta-anggauta Dewan Pengawas Keuangan diangkat menurut

aturan-aturan jang ditetapkan dengan undang-undang.

Pengangkatan itu adalah untuk seumur hidup; ketentuan ini tidak mengurangi jang ditetapkan

dalam ajat-ajat jang berikut.

(2) Undang-undang dapat menetapkan, bahwa Ketua, Wakil-Ketua dan Anggauta-anggauta

diberhentikan, apabila mentjapai usia jang tertentu.

(3) Mereka dapat dipetjat atau diberhentikan menurut tjara dan dalam hal jang ditentukan dengan

undang-undang.

(4) Mereka dapat diberhentikan oleh Presiden atas permintaan sendiri. BAB III

TUGAS ALAT-ALAT PERLENGKAPAN NEGARA Bagian 1

Pemerintahan Pasal 82

Pemerintah menjelenggarakan kesedjahteraan Indonesia dan teristimewa berusaha supaja

Undang-undang Dasar, undang-undang dan peraturan-peraturan lain didjalankan. Pasal 83

(29)

(2) Menteri-menteri bertanggung-djawab atas seluruh kebidjaksanaan Pemerintah, baik bersamasama

untuk seluruhnja, maupun masing-masing untuk bagiannja sendiri-sendiri. Pasal 84

Presiden berhak membubarkan Dewan Perwakilan Rakjat.

Keputusan Presiden jang menjatakan pembubaran itu, memerintahkan pula untuk mengadakan

pemilihan Dewan Perwakilan Rakjat baru dalam 30 hari. Pasal 85

Sekalian keputusan Presiden djuga jang mengenai kekuasaannja atas Angkatan Perang Republik

Indonesia, ditanda-tangani serta oleh Menteri (Menteri-menteri) jang bersangkutan, ketjuali jang

ditetapkan dalam pasal 45 ajat keempat dan pasal 51 ajat keempat. Pasal 86

Pegawai-pegawai Republik Indonesia diangkat menurut aturan-aturan jang ditetapkan dengan

undang-undang. Pasal 87

Presiden memberikan tanda-tanda kehormatan jang diadakan dengan undang-undang. Pasal 88

Peraturan pokok mengenai perhubungan didarat, laut dan udara ditetapkan dengan undangundang.

Bagian 2

Perundang-undangan Pasal 89

Ketjuali apa jang ditentukan dalam pasal 140 maka kekuasaan perundang-undangan, sesuai

dengan ketentuan-ketentuan bagian ini, dilakukan oleh Pemerintah bersama-sama dengan Dewan

Perwakilan Rakjat. Pasal 75

(1) Dewan Perwakilan Rakjat tidak boleh bermusjawarat atau mengambil keputusan, djika tidak

(30)

(2) Sekadar dalam Undang-undang Dasar ini tidak ditetapkan lain, maka segala keputusan

diambil dengan djumlah terbanjak mutlak suara jang dikeluarkan.

(3) Apabila, pada waktu mengambil keputusan, suara-suara sama berat, dalam hal rapat itu

lengkap anggautanja, usul itu dianggap ditolak, atau dalam hal lain, mengambil keputusan

ditangguhkan sampai rapat jang berikut.

Apabila suara-suara sama berat lagi, maka usul itu dianggap ditolak. (4) Pemungutan suara tentang orang dilakukan dengan rahasia dan tertulis. Apabila suara-suara sama berat, maka keputusan diambil dengan undian. 364. Pertemuan ASEAN (kayak ASEAN Ministree Meeting)

Pertemuan Tahunan Anggota ASEAN.

Tanggal Negara Tuan rumah

1 23 24 Februari 1976 ‒ Indonesia Bali

2 4 5 Agustus 1977 ‒ Malaysia Kuala Lumpur

3 14 15 Desember 1987 ‒ Filipina Manila

4 27 29 Januari 1992 ‒ Singapura Singapura 5 14 15 Desember 1995‒ Thailand Bangkok 6 15 16 Desember 1998 ‒ Vietnam Hanoi

7 5 6 November 2001 ‒ Brunei Bandar Seri Begawan 8 4 5 November 2002 ‒ Kamboja Phnom Penh

9 7 8 Oktober 2003 ‒ Indonesia Bali

10 29 30 November 2004 ‒ Laos Vientiane 11 12 14 Desember 2005 ‒ Malaysia Kuala Lumpur 12 11 14 Januari 20071,2 ‒ Filipina Cebu

13 18 22 November 2007 ‒ Singapura Singapura

14 27 Februari-1 Maret 2009[3]3 Thailand Cha Am, Hua Hin 15 23 Oktober 2009 Thailand Cha Am, Hua Hin

16 8-9 April 2010 Vietnam Hanoi

17 28-30 Oktober 2010 Vietnam Hanoi

18 4-8 Mei 2011 Indonesia Jakarta

19 17-19 November 2011 Indonesia Bali

20 3-4 April 2012 Kamboja Phnom Penh

21 17-20 November 2012 Kamboja Phnom Penh

22 9 Oktober 2013 Brunei Bandar Seri Begawan

Tambahan :

(31)

3 Ditunda dari tanggal sebelumnya 12 17 Desember 2008 akibat krisis politik Thailand ‒ 2008. Pertemuan pada Maret kemudian dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di lokasi pertemuan.

Konferensi Tingkat Tinggi Tak Resmi ASEAN Tanggal Negara Tuan rumah 1 30 November 1996 Indonesia Jakarta

2 14 16 Desember 1997 ‒ Malaysia Kuala Lumpur 3 27 28 November 1999 ‒ Filipina Manila

4 22 25 November 2000 ‒ Singapura Singapura Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ASEAN

Tanggal Negara Tuan rumah 1 6 Januari 2005 Indonesia Jakarta

ASEAN Foreign Ministerial Meetings

The 48th AMM and Related Meetings, Kuala Lumpur, Malaysia, 1 – 6 August 2015 The 47th AMM and Related Meetings, Nay Pyi Taw, Myanmar, 5 – 10 August 2014 The 46th AMM and Related Meetings, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, 27 June - 2 July 2013

The 45th AMM and Related Meetings, Phom Penh, Cambodia, 9-13 July 2012 The 44th AMM and Related Meetings, Bali, Indonesia, 16-23 July 2011 The 43rd AMM and Related Meetings, Ha Noi, 15-23 July 2010

The 42nd AMM and Related Events, Phuket, Thailand, 17 -23 July 2009 The 41st AMM and Related Events, Singapore, 17 -24 July 2008

The 40th ASEAN Ministerial Meeting, Manila, 21 July - 2 August 2007 The 39th AMM and Related Events, 22-28 July 2006

(32)

The 35th AMM/PMC, 29 July - 1 August 2002 The 34th AMM/PMC, 23-27 July 2001

The 33rd AMM/PMC, 24-28 July 2000 The 32nd AMM/PMC, 23-28 July 1999 The 31st AMM/PMC, 24-29 July 1998 The 30th AMM/PMC, 24-29 July 1997

365. Demokrasi liberal Indonesia (1950-1959)

Pelaksanaan demokrasi liberal sesuai dengan konstitusi yang berlaku saat itu, yakni Undang Undang Dasar Sementara 1950. Kondisi ini bahkan sudah dirintis sejak dikeluarkannya maklumat pemerintah tanggal 16 Oktober 1945 dan maklumat tanggal 3 November 1945, tetapi kemudian terbukti bahwa demokrasi liberal atau parlementer yang meniru sistem Eropa Barat kurang sesuai diterapkan di Indonesia. Tahun 1950 sampai 1959 merupakan masa berkiprahnya parta-partai politik.Dua partai terkuat pada masa itu (PNI & Masyumi) silih berganti memimpin kabinet.Sering bergantinya kabinet sering menimbulkan ketidakstabilan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan keamanan. Ciri-ciri demokrasi liberal adalah sebagai berikut :

1. Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat diganggu gugat 2. Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah 3. Presiden bisa dan berhak berhak membubarkan DPR 4. Perdana Menteri diangkat oleh Presiden

366. -367.

-368. Demokrasi Terpimpin 1959-1965. Isi dekrit presiden. Alasan dibuat dekrit presiden.

(33)

Presiden Soekarno.Konsep sistem Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10

November 1956.

Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno : 1. Dari segi keamanan nasional: Banyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal,

menyebabkan ketidakstabilan negara.

2. Dari segi perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat.

3. Dari segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS 1950.

Masa Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno diawali oleh anjuran Soekarno agar Undang-Undang yang digunakan untuk menggantikan UUDS 1950 adalah UUD 1945. Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut usulannya, diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota konstituante . Pemungutan suara ini dilakukan dalam rangka mengatasi konflik yang timbul dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut. Hasil pemungutan suara menunjukan bahwa :

269 orang setuju untuk kembali ke UUD 1945 119 orang tidak setuju untuk kembali ke UUD 1945

Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali ke UUD 1945 tidak dapat direalisasikan. Hal ini disebabkan oleh jumlah anggota konstituante yang menyetujui usulan tersebut tidak mencapai 2/3 bagian, seperti yang telah ditetapkan pada pasal 137 UUDS 1950. Bertolak dari hal tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit yang disebut Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :

(34)

Berlakunya kembali UUD 1945 Dibubarkannya konstituante Pembentukan MPRS dan DPAS 369. perdana menteri RIS

Mohammad Hatta yang sekaligus menjabat menjadi Menteri Luar Negeri 370. otonomi daerah

Dasar hukum

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yg Berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka NKRI.

Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.

UU No. 31 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

371. bunyi sumpah pemuda Pertama:

Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga:

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. 372. bentuk negara yang otoriter itu apa?

(35)

bentuk pemerintahan yang bercirikan penekanan kekuasaan hanya pada negara atau pribadi tertentu, tanpa melihat derajat kebebasan individu.[1]

Otoritarianisme berbeda dari totalitarianisme di lembaga-lembaga sosial dan ekonomi yang terjadi, yang tidak di bawah kendali pemerintah.[1][3] Sistem ini biasanya menentang demokrasi, sehingga pada umumnya kuasa pemerintahan diperoleh tanpa melalui sistem demokrasi pemilihan umum.[4]

373. akulturasi, arbitrasi, asimilasi, mediasi, toleransi

-Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh

akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya.

-Arbitrase adalah sebagai salah pranata penyelesaian sengketa (disputes) perdata (pivate) diluar pengadilan (non-litigation) dengan dibantu oleh seorang atau beberapa orang pihak ketiga (arbiter) yang bersifat netral yang diberi kewenangan untuk membantu para pihak menyelesaikan sengketa yang sedang mereka hadapi.

-Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok.Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.

(36)

yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak. [1]

-Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.

374. alasan indonesia menyetujui kmb

Indonesia menyetujui syarat tersebut untuk mendapat pengakuan kedaulatan. 375. perjanjian renville

Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang

ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 di atas geladak kapal perang Amerika Serikat sebagai tempat netral, USS Renville, yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan ditengahi oleh Komisi Tiga Negara (KTN), Committee of Good Offices for Indonesia, yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.

376. Pasal UUD tentang MA dan MK Dasar Hukum MA

Dasar hukum lembaga negara Mahkamah Agung antara lain :  Pasal 24 ayat (2) UUD RI 1945,

 Pasal 24A ayat (1) UUD RI 1945, dan  Pasal 24C ayat (3) UUD RI 1945

Dasar Hukum MK

Dasar hukum lembaga negara Mahkamah Agung adalah Pasal 24C ayat (1) dan (2) UUD RI 1945.

377. Pasal UUD tentang MPR Dasar Hukum MPR

Dasar hukum lembaga negara Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah Pasal 2 UUD RI 1945 dan Pasal 3 UUD RI 1945.

378. Dasar hukum pancsila sebagai dasar Negara

(37)

Negara Republik Indonesia disebut Pancasila. Kesepakatan tersebut, tercantum pula dalam berbagai Ketetapan MPR-RI diantaranya sebagai berikut :

1) Ketetapan MPR – RI No.XVIII/MPR/1998, pada pasal 1 menyebutkan bahwa “Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara”.

2) Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, diantaranya menyebutkan : Sumber Hukum dasar nasional yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusia yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

379. Kapan Soeharto turun dari kursi kepresidenan

Pendudukan Gedung DPR/MPR RI adalah peristiwa monumental dalam proses pelengseran Soeharto dari tampuk kekuasaan Presiden dan tuntutan reformasi. Dalam peristiwa ini, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus bergabung menduduki gedung DPR/MPR untuk mendesak Soeharto mundur.

Pada tanggal 21 Mei 1998, setelah berhari-hari para mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR, dan setelah kurang lebih 32 tahun berkuasa, Soeharto mengumumkan berhenti dari jabatan presiden.

380. Pilar Pancasila

4 pilar kebangsaan Indonesia, yakni : 1. Pancasila

2. Bhineka Tunggal Ika

3. Undang Undang Dasar 1945

(38)

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Filsafat UGM, Prof. Dr. Kaelan, M,S., yang juga menjadi saksi ahli dalam sidang gugatan di MK menegaskan penggunaan istilah empat pilar kebangsaan pada UU No. 2 tahun 2011 adalah melanggar konstitusi negara. “Dalam pasal 34 ayat (3b) huruf a menyebut Pancasila sebagai salah satu pilar, padahal sudah jelas, Pancasila adalah dasar negara.Harusnya kedudukan Pancasila tidak setara,” tegasnya.

381. Konferensi Malino

Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli -25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dari Kalimantan (Borneo) dan Timur Besar (De Groote Oost).

382. Maklumat-maklumat presiden

-Maklumat 3 November 1945 adalah maklumat yang mendorong pembentukan partai-partai politik sebagai bagian dari demokrasi.[1] Maklumat ini dikeluarkan untuk

persiapan rencana penyelenggaraan pemilu 1946.[1]

- Maklumat 14 November 1945 merupakan titik perubahan sistem pemerintahan

Indonesia, yang semula presidensil menjadi parlementer.

- Maklumat Presiden RI abdurrahman wahid

(39)

383. Hukum sipil contohnya

Hukum sipil adalah sistem hukum yang diilhami dari hukum Romawi dengan ciri ditulis dalam suatu kumpulan, dikodifikasi, dan tidak dibuat oleh hakim.[1]

Contoh Hukum Privat (Hukum Sipil)

 Hukum sipil dalam arti luas (Hukum perdata dan hukum dagang)  Hukum sipil dalam arti sempit (Hukum perdata saja)

 Dalam bahasa asing diartikan :

384. Globalisasi

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.[1][2]

Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.[3]

385. Irian Jaya jadi punya Indonesia kapan? Sejak perjanjian apa?

Konfrontasi Indonesia ini akhirnya melahirkan persetujuan New York yang antara lain berisi : Kekuasaan Belanda secara formal dihentikan atas Papua sejak 01 Oktober 1962 dan Indonesia secara berangsur – angsur masuk Papua. Isi penting lain dalam Perjanjian New York adalah bahwa pada tanggal 1 Mei 1963 Pemerintahan secara keseluruhannya diserahkan kepada Indonesia dan Indonesia menyetujui adanya Oct Of Free Choiche pada tahun 1969.

386. UU no. 12 tahun 2011

Mengenai pembentukan peraturan perundang undangan

387. UUDS berupa menjadi UUD dinamakan apa? Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950

-388. Perubahan revolusioner,

(40)

1. Hukum objektif

adalah pada peraturan hukum (normanya hukum) yang ditujukan terhadap setiap orang yang berkepentingan dan yang memberikan hak jaminan perlindungan.

Untuk jelasnya bahwa hukum objektif adalah hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenal orang atau golongan tertentu.Hukum ini hanya menyebut peraturan hukum saja yang mengatur hubungan hukum antara dua orang atau lebih. 2. Hukum subjektif

adalah hubungan yang diatur oleh hukum objektif berdasarkan nama yang satu mempunyai hak, yang lain mempunyai kewajiban terhadap sesuatu.Disebut subjektif, karena dalam hal ini hukum dihubungkan dengan seseorang yang tertentu sesuatu subjek yang tertentu.

Hukum objektif dan subjektif berhubungan erat antara keduanya.Hukum objektif adalah peraturan hukumnya.Sedangkan Hukum subjektif adalah peraturanperaturan hukum yang dihubungkan dengan seseorang yang tertentu dan dengan demikian menjadi hak, kewajiban.

390. UU kebebasan berpendapat waktu cabinet habibi

Presiden B.J. Habibie mengeluarkan kebijakan untuk membuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Tugasnya adalah mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan kerusuhan 13-14 Mei 1998 di Jakarta. Ketuanya adalah Marzuki Darusman.

Presiden juga mengeluarkan satu kebijakan yang tertuang dalam undang-undang No. 9 Tahun 1998 yang berisi tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum dan Tata Cara Berdemonstrasi. Bentuk penyampaian pendapat di muka umum dapat berupa unjuk rasa atau demonstrasi, pawai, rapat umum, dan mimbar bebas.

(41)

391. Piagam Jakarta

Adalah dokumen kesepakatan antara pihak islam dengan pihak kebangsaan, di bahas dalam sidang bpupki tanggal 22 juni 1945 yang disusun oleh Panitian Sembilan. Isinya sama dengan pembukaan uud 1945 yang membedakan ketuhanan dengan kewajiban melaksanakan ajaran islam bagi pemeluknya.

392. PPKI dibubarkankapandanolehsiapa? 393. BPUPKI

Organisasi yang di bentuk oleh jepang untuk menarik simpati bangsa indonesia agar membantu jepang dalam perang asia fasifik.dibentuk tanggal 29 april 1945 secara resmi tanggal 28 mei.

394. Hasil KMB = Indonesia sebagai Negara republik yang berdaulat

KMB dilaksanakan tanggal 23 November 1949. Hasilnya bahwa belanda mengakui kedaulatan indonesia, sehingga RI menjadi RIS

395. Alineake 4 UUD 1945

Kemudiandaripadaituuntukmembentuksuatupemerintahnegara Indonesia yang melindungisegenapbangsa Indonesia danseluruhtumpahdarah Indonesia danuntukmemajukankesejahteraanumum, mencerdaskankehidupanbangsa, danikutmelaksanakanketertibandunia yang berdasarkankemerdekaan,

perdamaianabadidankeadilansosial, makadisusunlahkemerdekaankebangsaan Indonesia itudalamsuatuUndang-UndangDasarnegara Indonesia, yang

terbentukdalamsuatususunannegaraRepublik Indonesia yang

berkedaulatanrakyatdenganberdasarkepada : Ketuhanan Yang MahaEsa, kemanusiaan yang adildanberadab, persatuan Indonesia, dankerakyatan yang

dipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratan/perwakilan, sertadenganmewujudkansuatukeadilansosialbagiseluruhrakyat Indonesia.

396. Konstitusi RIS

(42)

397. Apaprodukhukummenurutkonstitusi RIS

UUD RIS, UUD sangat jauh berbeda dengan UUD 1945. Dalam pasal 186 disebutkan bahwa konsituante bersama-sama dengan pemerintah secepatnya akan menetapkan konstitusi RIS

398. Jumlahbagian Negara pas RIS?

7 negara bagian ( Republik Indonesia, Indonesia Timur, Pasundan, Jawa Timur,Madura, Sumatera Timur dan Sumatera Selatan )

399. AlasanbatalnyaP4 ?

400. Konferensibahasa Indonesia

Konferesi I di Solo 1938 ( pembinaan dan pengembangan indonesia telah dilakukan oleh cendekiawan dan budayawa.

401. Peristiwatahun 1955 ituapa?

KAA pada kabinet Ali Sastro Aijoyo 1 dan Pemilu 402. Anggota DPR di UUDS pasalberapa?

Pasal 134, telah dilaksanakan tahun 1955 untuk memilih konstituante. 403. Sidanguntukkebijakan di sekitar UUDS pasal 53-55

Bukan tentang kebijakan, tapi janji menteri dan gaji presiden dan menteri 404. Pemilupertamatahun 1955 padakabinetapa?Untukapa?

kabinetburhanudin, untukmemilih konstituante 405. OPEC

Berdirinya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak The Seven Sisterstahun 1959/1960 yang menguasai industri minyak dan menetapkan harga di pasar internasional. “The Tripoli-Teheran Agreement” antara OPEC dan perusahaan swasta tersebut pada tahun 1970 menempatkan OPEC secara penuh dalam menetapkan pasar minyak internasional. Tujuan pendirian OPEC adalah untuk melakukan koordinasi dan menyatukan kebijakan energi dari setiap negara anggota, dalam rangka menjamin harga minyak mentah yang stabil dan adil bagi produsen. Pertemuan antar menteri perminyakan dari setiap negara anggota OPEC dilakukan dua kali dalam setahun.

406. Tritura

Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya, Perombakan kabinet Dwikora, Turunkan harga sembako

407. UUDS tentang amnesty danabolisi

(43)

408. Ketuaboedioetomo

Dr. Wahidin Sudiro Husodo, BU didirikan tgl 20 mei 1908 409. Pasaldanayat UUD 1945 tentangPemiludanamandemennya

Pasal 22E Bab VIIB , Perubahan ke empat 410. Pasal UUD 1945 tentangekonomi

pasal 33 ayat 1. Bab XIV perubahan ke empat. Perekonomian disusun berdasar asas kekeluargaan

411. Lambang Negara diaturdalampasal Pasal 36 A, Perubahan ke 2 bab XV 412. Kasus perselisihan pemimpinan tni ad,

sehingganasutionkembalimenjadikasadpadamasakabinetsiapa. Kabinet kerja saat Demokrasi terpimpin.

413. Asean community di balitahun 2003.

Pencetusan Bali Concord II yang akandideklarasikanituberisitigakonsepkomunitas

ASEAN yang terdiridaritigapilar, yaituKomunitasKeamanan ASEAN (ASC),

KomunitasEkonomi ASEAN (AEC) danKomunitasSosialBudaya ASEAN (ASSC).

414. Padasaatkrisis 98 di Indonesia utangke IMF seluruhnya : 7,3 Miliar USD 415. Perjanjianekstradisi Indonesia dengan Negara manasaja :

Malaysia, Singapura, Australia dll

416. Hubungan Negara aseandengan Negara non asean di bidang perdagangan Dengan Negara Australia danselandiabaru

417. Pelanggaranuud

menyatakanpresidensoekarnodapatmembubarkandprkarenabertentangandengan UUD pasal 7

418. Pelanggaranpresidensoekarnopadasaatdemokrasiterpimpinpadakekuasankehakima npada UU….

Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR GR 419. Pasal 7 UUD 1945

(44)

420. Pancasilasebagaifalsafah Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menilai perbedaan status kecemasan di semester 1 dan 2 pada mahasiswa PSPD FK UNLAM angkatan 2010 dan korelasi antara lama studi dengan status kecemasan pada mahasiswa

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini, dari awal hingga selesainya

Pada hari ini Selasa tanggal Satu bulan April tahun Dua Ribu Tiga Belas pukul 14.00 WIB bertempat di Portal Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Kepulauan

If you have bad breath, there are various things in life that you will probably not enjoy, like close contact with a loved one and even the taste of your

Pada tahun 2000 menurut WHO diperkirakan sedikitnya 171 orang diseluruh dunia menderita Diabetes Melitus, atau sekitar 2.8% dari total populasi, insidennya terus meningkat

Fonologi adalah studi tentang sistem suara bahasa. Penelitian ini sangat penting karena dalam Bahasa Inggris pengucapan kata satu sangat mirip dengan pengucapan kata

Kesimpulan: Penelitian membuktikan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang masalah pada masa neonatal dengan kepatuhan melakukan kunjungan neonatal sehingga sangat penting

[47] Nurdin Bukit.“Pengolahan Zeolit Alam Sebagai Bahan Pengisi Nano Komposit Polipropilena dan Karet Alam SIR - 20 dengan Kompatibiliser Anhidrida Maleat -