• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staffsite STMIK PPKIA Pradnya Paramita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staffsite STMIK PPKIA Pradnya Paramita"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRAK PEMBELAJARAN

KONTRAK PEMBELAJARAN

(2)

1.PERKULIAHAN, MINIMUM MENGIKUTI

1.PERKULIAHAN, MINIMUM MENGIKUTI

PERKULIAHAN/TATAP MUKA 75%

PERKULIAHAN/TATAP MUKA 75%

2. KETERLAMBATAN KEHADIRAN

2. KETERLAMBATAN KEHADIRAN

DITOLERANSI 15 MENIT

DITOLERANSI 15 MENIT

3. PENILAIAN = TUGAS TERSTRUKTUR +

3. PENILAIAN = TUGAS TERSTRUKTUR +

UTS + UAS

UTS + UAS

4. TUGAS TERSTRUKTUR :

4. TUGAS TERSTRUKTUR :

* BOOK REPORT -> UTS

* BOOK REPORT -> UTS

* MAKALAH INDIVIDU -> UAS

* MAKALAH INDIVIDU -> UAS

(3)

TEMA MAKALAH INDIVIDU SESUAI NOMOR AKHIR TEMA MAKALAH INDIVIDU SESUAI NOMOR AKHIR

NIM NIM NIM

NIM TEMATEMA 0

0 Upaya mewujudkanUpaya mewujudkan tujuan Pendidikan Pancasila tujuan Pendidikan Pancasila 1

1 Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan Bangsa Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan Bangsa Indonesia

Indonesia 2

2 Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar NegaraSejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara 3

3 Pancasila sebagai sitem filsafatPancasila sebagai sitem filsafat 4

4 Pancasila sebagai etika politikPancasila sebagai etika politik 5

5 Pancasila sebagai ideologi NasionalPancasila sebagai ideologi Nasional 6

6 Pancasila dalam konteks ketetanegaraan Republik Pancasila dalam konteks ketetanegaraan Republik Indonesia

Indonesia 7

7 Pancasila sebagai paradigma dalam bermasyarakat, Pancasila sebagai paradigma dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

berbangsa dan bernegara 8

8 Islam dan PancasilaIslam dan Pancasila 9

(4)

Landasan Pendidikan Pancasila Landasan Pendidikan Pancasila

1. Landasan Historis Pendidikan Pancasila 1. Landasan Historis Pendidikan Pancasila

 Proses sejarah pembentukan bangsa Proses sejarah pembentukan bangsa

Indonesia (Prasejarah, Kerajaan Kuno, Indonesia (Prasejarah, Kerajaan Kuno,

Kerajaan Islam, penjajahan, perjuangan Kerajaan Islam, penjajahan, perjuangan

kemerdekaan, kemerdekaan dstnya) kemerdekaan, kemerdekaan dstnya)

 Sejarah Perumusan Pancasila sebagai dasar Sejarah Perumusan Pancasila sebagai dasar

negara (sejak sidang BPUPKI I hingga negara (sejak sidang BPUPKI I hingga

sekarang) sekarang)

2. Landasan Kultural 2. Landasan Kultural

 Fakta budaya dan falsafah hidup bangsa Fakta budaya dan falsafah hidup bangsa

Indonesia yang merupakan suatu Indonesia yang merupakan suatu

pandangan hidup, tujuan hidup bersama pandangan hidup, tujuan hidup bersama dalam suatu negara, yang setiap bangsa dalam suatu negara, yang setiap bangsa

(5)

3. Landasan Filosofis 3. Landasan Filosofis

 Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan

pandangan filosofis bangsa Indonesia, merupakan pandangan filosofis bangsa Indonesia, merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten

suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

4. Landasan juridis 4. Landasan juridis

 Pembukaan UUD 1945 alinea II (Cita-cita bangsa Pembukaan UUD 1945 alinea II (Cita-cita bangsa

Indonesia) dan alinea IV ( tujuan dan aspirasi Indonesia) dan alinea IV ( tujuan dan aspirasi kemerdekaan)

kemerdekaan)

 UU no. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas jo UU No. 20 UU no. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas jo UU No. 20

tahun 2003 tahun 2003

 PP No. 60 tahun 1999 tentang Dikti pasal 13 ayat (2) PP No. 60 tahun 1999 tentang Dikti pasal 13 ayat (2)  SK Ditjen Dikti No. 265/DIKTI/kep/2000 SK Ditjen Dikti No. 265/DIKTI/kep/2000

(Penyempurnaan Kurikulum) (Penyempurnaan Kurikulum)

 SK Ditjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2002 tentang SK Ditjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2002 tentang

Rambu-rambu Pelaksanaan Matakuliah Rambu-rambu Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian

(6)

Tujuan Pendidikan Pancasila Tujuan Pendidikan Pancasila

1.Tujuan Nasional bangsa Indonesia 1.Tujuan Nasional bangsa Indonesia

 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

tumpah darah Indonesia

 Memajukan kesejahteraan umumMemajukan kesejahteraan umum  Mencerdaskan kehidupan bangaMencerdaskan kehidupan banga

 Ikut melaksanakan ketertiban dunia (Pembukaan Ikut melaksanakan ketertiban dunia (Pembukaan UUD 1945 alinea keempat)

UUD 1945 alinea keempat) 2. Tujuan Pendidikan Nasional 2. Tujuan Pendidikan Nasional

 Berkembangnya potensi peserta didik agar Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:

menjadi manusia yang:

 beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YMEberiman dan bertaqwa kepada Tuhan YME  berakhlak muliaberakhlak mulia

 sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandirisehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

(7)

Tujuan Pendidikan Pancasila

Tujuan Pendidikan Pancasila

 Mengarahkan perhatian pada moral yang Mengarahkan perhatian pada moral yang

diharapkan terwujud dalam kehidupan

diharapkan terwujud dalam kehidupan

sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman

hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman

dan taqwa terhadap Tuhan YME dalam

dan taqwa terhadap Tuhan YME dalam

masyarakat yang terdiri atas berbagai

masyarakat yang terdiri atas berbagai

golongan agama kebudayaan dan beraneka

golongan agama kebudayaan dan beraneka

ragam kepentingan , perilaku yang

ragam kepentingan , perilaku yang

mendukung kerakyatan yang mengutamakan

mendukung kerakyatan yang mengutamakan

kepentingan bersama di atas kepentingan

kepentingan bersama di atas kepentingan

perorangan dan golongan sehingga perbedaan

perorangan dan golongan sehingga perbedaan

pemikiran, diarahkan pada perilaku yang

pemikiran, diarahkan pada perilaku yang

mendukung upaya mewujudkan keadilan

mendukung upaya mewujudkan keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia(SK Ditjen

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia(SK Ditjen

Dikti No. 265/DIKTI/Kep./200)

(8)

Pendidikan Pancasila bertujuan menghasilkan Pendidikan Pancasila bertujuan menghasilkan

peserta didik bersikap dan berperilaku : peserta didik bersikap dan berperilaku :

1. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME 1. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME 2. berperikemanusian yang adil dan beradab 2. berperikemanusian yang adil dan beradab

3. mendukung persatuan bangsa 3. mendukung persatuan bangsa 4. mendukung kerakyatan yang 4. mendukung kerakyatan yang

mengutamakan

mengutamakan kepentingan bersama di kepentingan bersama di atas kepentingan

atas kepentingan individu maupun golonganindividu maupun golongan 5. mendukung upaya untuk mewujudkan suatu 5. mendukung upaya untuk mewujudkan suatu

(9)

 Kompetensi pendidikan Pancasaila bertujuan Kompetensi pendidikan Pancasaila bertujuan untuk menguasai

untuk menguasai

 a. kemampuan berpikira. kemampuan berpikir b. bersikap rasional

b. bersikap rasional

c. dinamis

c. dinamis

d. berpandangan luas sebagai manusia

d. berpandangan luas sebagai manusia

intelektual

intelektual

e. mengantarkan mahasiswa memiliki

e. mengantarkan mahasiswa memiliki

kemampuan

kemampuan untuk untuk mengambil sikap mengambil sikap bertanggungjawab sesuai

bertanggungjawab sesuai hati nuraninyahati nuraninya

f. mengenali masalah hidup dan kesejahteraan

f. mengenali masalah hidup dan kesejahteraan

serta

serta cara-cara pemecahannyacara-cara pemecahannya

g. mengenali perubahan-perubahan dan

g. mengenali perubahan-perubahan dan

perkembangan ipteks

perkembangan ipteks

h. memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai

h. memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai

budaya

budaya bangsa guna menggalang bangsa guna menggalang persatuan Indonesia

(10)

BAB II

BAB II

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

 Tujuan Pembelajaran UmumTujuan Pembelajaran Umum

Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan

Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan

memahami Pancasila dalam Konteks Sejarah

memahami Pancasila dalam Konteks Sejarah

Perjuangan Bangsa Indonesia

Perjuangan Bangsa Indonesia

 Tujuan Pembelajaran KhususTujuan Pembelajaran Khusus

Mahasiswa diharapkan dapat melakukan telaah

Mahasiswa diharapkan dapat melakukan telaah

kritis tentang sejarah perjuangan bangsa

kritis tentang sejarah perjuangan bangsa

Indonesia, kronologis sejarah perumusan

Indonesia, kronologis sejarah perumusan

Pancasila dasar filsafat negara, Pembukaan UUD

Pancasila dasar filsafat negara, Pembukaan UUD

dan Pasal-pasal UUD 1945

dan Pasal-pasal UUD 1945

Menjelaskan dinamika pelaksanaan UUD 1945

(11)

A. Kronologis Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

A. Kronologis Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

1. Kejayaan zaman Sriwijaya, Majapahit dan

1. Kejayaan zaman Sriwijaya, Majapahit dan

kerajaan-kerajaan Islam

kerajaan Islam

2. Perjuangan bangsa sebelum abad XX

2. Perjuangan bangsa sebelum abad XX

3. Perjuangan nasional

3. Perjuangan nasional

4. Kronologis Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

4. Kronologis Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

5. Perjuangan mempertahankan dan mengisi

5. Perjuangan mempertahankan dan mengisi

Kemerdekaan

Kemerdekaan

 Periode 1945-1949 -> Revolusi Fisik (UUD 1945)Periode 1945-1949 -> Revolusi Fisik (UUD 1945)  Periode 1949-1950 -> RIS (Konstitusi RIS 1949)Periode 1949-1950 -> RIS (Konstitusi RIS 1949)

 Periode 1950-1959 -> Demokrasi Liberal (UUDS 1950)Periode 1950-1959 -> Demokrasi Liberal (UUDS 1950)  Periode 1959-1966 -> Demkrs Terpimpin, Orla (UUD Periode 1959-1966 -> Demkrs Terpimpin, Orla (UUD

1945)

1945)

 Periode 1966-1998 -> Orde Baru (UUD1945)Periode 1966-1998 -> Orde Baru (UUD1945)  Periode 1998- sekarang -> Reformasi (UUD 45 Periode 1998- sekarang -> Reformasi (UUD 45

amandemen)

(12)

6. Proses perumusan dan Pengesahan 6. Proses perumusan dan Pengesahan

Pancasila dasar negara Pancasila dasar negara

Kronologis perumusan Pancasila Kronologis perumusan Pancasila

Sidang BPUPKI Pertama ( 29 Mei – 1 Juni Sidang BPUPKI Pertama ( 29 Mei – 1 Juni

1945) 1945)

Tampil 3 orang menyampaikan usul dasar Tampil 3 orang menyampaikan usul dasar

negara : negara :

a). Muh. Yamin (29 Mei 1945) a). Muh. Yamin (29 Mei 1945)

Dalam Pidatonya ia mengusulkan :Dalam Pidatonya ia mengusulkan : Peri Kebangsaan

Peri Kebangsaan Peri Kemanusiaan Peri Kemanusiaan

Peri Ketuhanan Peri Ketuhanan

Peri Kerakyatan (A.Permusyawaratan, B. Peri Kerakyatan (A.Permusyawaratan, B.

Perwakilan, C. Kebijaksanaan) Perwakilan, C. Kebijaksanaan)

(13)

Pada akhir pidatonya ia menyerahkan

Pada akhir pidatonya ia menyerahkan

naskah :

naskah :

Ketuhanan Yang Maha Esa

Ketuhanan Yang Maha Esa

Kebangsaan, Persatuan Indonesia

Kebangsaan, Persatuan Indonesia

Rasa kemanusiaan yang adil dan

Rasa kemanusiaan yang adil dan

beradab

beradab

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan

kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan

perwakilan

Mewujudkan keadilan sosial bagi

Mewujudkan keadilan sosial bagi

(14)

b. Prof Dr. Soepomo (31 Mei 1945)

b. Prof Dr. Soepomo (31 Mei 1945)

Ia mengemukakan teori-teori negara

Ia mengemukakan teori-teori negara

:

:

1). Teori Negara Perorangan

1). Teori Negara Perorangan

(Individualis)/Hobbes,

(Individualis)/Hobbes,

Rousseau,H.Spencer,

Rousseau,H.Spencer,

Laski

Laski

2). Paham Negara Kelas (Class

2). Paham Negara Kelas (Class

theory)/Marx

theory)/Marx

Engels, Lenin

Engels, Lenin

3). Paham Negara

3). Paham Negara

Integralistik/Spinoza, Adam

Integralistik/Spinoza, Adam

Muller,Hegel

(15)

c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Ia mengusulkan dasar negara :

Ia mengusulkan dasar negara :

 Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)  Internasionalisme (Peri kemanusiaan)Internasionalisme (Peri kemanusiaan)  Mufakat (Demokrasi)Mufakat (Demokrasi)

 Kesejahteraan sosialKesejahteraan sosial

 Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang

berkebudayaan)

berkebudayaan)

Lima prinsip tersebut agar diberi nama

Lima prinsip tersebut agar diberi nama

“Pancasila”. Lima sila tersebut dapat diperas

“Pancasila”. Lima sila tersebut dapat diperas

menjadi Trisila yang meliputi : a. Sosio

menjadi Trisila yang meliputi : a. Sosio

nasionalisme, 2) Sosio Demokrasi, dan 3)

nasionalisme, 2) Sosio Demokrasi, dan 3)

Ketuhanan.

Ketuhanan.

Ia juga mengusulkan “Tri Sila” dapat diperas

Ia juga mengusulkan “Tri Sila” dapat diperas

menjadi “Eka Sila” yang intinya “gotong

menjadi “Eka Sila” yang intinya “gotong

royong”

(16)

2. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)

2. Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945)

Ada penambahan 6 anggota baru BPUPKI

Ada penambahan 6 anggota baru BPUPKI

Panitia Kecil telah menghasilkan rancangan

Panitia Kecil telah menghasilkan rancangan

dasar negara (Piagam Jakarta):

dasar negara (Piagam Jakarta):

I. Ketuhanan dengan Kewajiban menjalankan

I. Ketuhanan dengan Kewajiban menjalankan

syariat

syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya Islam bagi pemeluk-pemeluknya II. Kemanusiaan yangadil dan beradab

II. Kemanusiaan yangadil dan beradab

III. Persatuan indonesia

III. Persatuan indonesia

IV. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

IV. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/ perwakilan

permusyawaratan/ perwakilan

V. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

V. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia

(17)

3. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 3. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 4. Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945)

4. Sidang PPKI Pertama (18 Agustus 1945) -Mengesahkan UUD 1945 yang meliputi -Mengesahkan UUD 1945 yang meliputi

Pembukaan UUD 1945 (dari Piagam Pembukaan UUD 1945 (dari Piagam

Jakarta ada perubahan pada sila pertama) Jakarta ada perubahan pada sila pertama)

- Menetapkan rancangan hukum dasar, - Menetapkan rancangan hukum dasar,

yang kemudian menjadi UUD yang kemudian menjadi UUD

-Memilih Presiden dan Wapres pertama -Memilih Presiden dan Wapres pertama

-Menetapkan berdirinya KNIP sbg badan -Menetapkan berdirinya KNIP sbg badan

(18)

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

A.

A.

Pengertian Filsafat

Pengertian Filsafat

Secara etimologis berasal dari bahasa

Secara etimologis berasal dari bahasa

Yunani

Yunani

philein”

philein”

= cinta

= cinta

sophos”

sophos”

= hikmah, kebijaksanaan,

= hikmah, kebijaksanaan,

wisdom

wisdom

Filsafat

(19)

Cabang-cabang Filsafat Yang Utama

Cabang-cabang Filsafat Yang Utama

1.

1.

Metafisika, membahas tentang yang

Metafisika, membahas tentang yang

bereksistensi di balik fisis, meliputi

bereksistensi di balik fisis, meliputi

bidang ontologis, kosmologi dan

bidang ontologis, kosmologi dan

antropologi

antropologi

2.

2.

Epistimologi, berkaitan dengan persoalan

Epistimologi, berkaitan dengan persoalan

hakikat pengetahuan

hakikat pengetahuan

3.

3.

Metodologi, berkaitan dengan persoalan

Metodologi, berkaitan dengan persoalan

hakekat metode dalam ilmu pengetahuan

hakekat metode dalam ilmu pengetahuan

4.

4.

Etika, berkaiatan dengan moralitas,

Etika, berkaiatan dengan moralitas,

tingkah laku manusia

tingkah laku manusia

5.

5.

Estetika, betrkaitan dengan persoalan

Estetika, betrkaitan dengan persoalan

hakekat keindahan

(20)

B. Rumusan Kesatuan sila-sila Pancasila

B. Rumusan Kesatuan sila-sila Pancasila

Sebagai suatu Sistem

Sebagai suatu Sistem

* Pancasila yang terdiri atas lima sila

* Pancasila yang terdiri atas lima sila

pada

pada

hakikatnya merupakan suatu

hakikatnya merupakan suatu

sitem filsafat

sitem filsafat

*Sistem adalah suatu kesatuan

*Sistem adalah suatu kesatuan

bagian-bagian

bagian-bagian

yang : saling

yang : saling

berhubungan, saling bekerja

berhubungan, saling bekerja

sama, untuk suatu tujuan tertentu,

sama, untuk suatu tujuan tertentu,

dan

dan

secara keseluruhan merupakan

secara keseluruhan merupakan

suatu

(21)

Ciri-ciri suatu sistem :

Ciri-ciri suatu sistem :

1.

1.

Suatu kesatuan bagian-bagian

Suatu kesatuan bagian-bagian

2.

2.

Bagian-bagian mempunyai fungsi

Bagian-bagian mempunyai fungsi

sendiri

sendiri

3.

3.

Saling berhubungan dan

Saling berhubungan dan

ketergantungan

ketergantungan

4.

4.

Keseluruhannya dimaksudkan untuk

Keseluruhannya dimaksudkan untuk

mencapai tujuan tertentu (tujuan

mencapai tujuan tertentu (tujuan

sistem)

sistem)

5.

5.

Terjadi dalam suatu lingkungan yang

Terjadi dalam suatu lingkungan yang

kompleks

(22)

Jadi Pancasila yang terdiri atas

Jadi Pancasila yang terdiri atas

bagian-bagian, yaitu sila-sila

bagian-bagian, yaitu sila-sila

Pancasila, setiap sila pada

Pancasila, setiap sila pada

hakikatnya :

hakikatnya :

* merupakan suatu asas sendiri

* merupakan suatu asas sendiri

* fungsi sendiri-sendiri

* fungsi sendiri-sendiri

Namun secara keseluruahan

Namun secara keseluruahan

merupakan suatu kesatuan yang

merupakan suatu kesatuan yang

sistematis.

(23)

Susunan Kesatuan Sila-sila

Susunan Kesatuan Sila-sila

Pancasila bersifat Organis

Pancasila bersifat Organis

• Isi Sila-sila Pacasila merupakan suatu asas Isi Sila-sila Pacasila merupakan suatu asas peradaban

peradaban

• Pancasila merupakan suatu kesatuan yang Pancasila merupakan suatu kesatuan yang majemuk tunggal

majemuk tunggal

• Bersumber pada hakikat manusia Bersumber pada hakikat manusia “monopluralis”:

“monopluralis”:

-susunan kodrat, jasmani rohani -susunan kodrat, jasmani rohani

-sifat kodrat, individu- makhluk sosial -sifat kodrat, individu- makhluk sosial

-kedudukan kodrat, pribadi berdiri -kedudukan kodrat, pribadi berdiri

sendiri-makhluk

(24)

Susunan Pancasila Bersifat Hirarchis,

Susunan Pancasila Bersifat Hirarchis,

Berbentuk Piramidal

Berbentuk Piramidal

1.

1.

Dilihat dari intinya, urut-urutan lima sila

Dilihat dari intinya, urut-urutan lima sila

menunjukkan suatu rangkaian tingkat

menunjukkan suatu rangkaian tingkat

dalam luasnya, dan isi sifatnya

dalam luasnya, dan isi sifatnya

merupakan pengkhususan dari sila-sila di

merupakan pengkhususan dari sila-sila di

mukanya.

mukanya.

2.

2.

Sila I menjadi basis dari Sila II, III,IV dan

Sila I menjadi basis dari Sila II, III,IV dan

V

V

3.

3.

Ketuhanan YME adalah Ketuhanan yang

Ketuhanan YME adalah Ketuhanan yang

berkemanusiaan, berpersatuan,

berkemanusiaan, berpersatuan,

berkerakyatan, serta berkeadilan sosial,

berkerakyatan, serta berkeadilan sosial,

sehingga setiap sila terkandung sila-sila

sehingga setiap sila terkandung sila-sila

lainnya.

(25)

Rumusan Pancasila yang bersifat

Rumusan Pancasila yang bersifat

Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal

Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal

1.

Referensi

Dokumen terkait

Masukkan Pin Mandiri sesuai dengan (Metode APPLI 1) pada token mandiri anda.. “ela jut ya Klik

Tujuan akhir dari setiap operasi pemanenan dan perontokan adalah untuk memperoleh gabah yang bebas dari kotoran dan sisa tanaman, dengan susut yan minimum, kerusakan eksternal

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah 54. Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang mana tujuan utamanya adalah untuk mengungkap cara meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam teks

Klasifikasi :* Kecil / Besar Standard : MS ISO 9001:2008 *Potong yang tidak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan dan menjelaskan (1) maksim implikatur percakapan(2) makna implikatur percakapan.Sumber data adalah dialog tentang One-

Pembelajaran ini dilakukan dengan mengikuti sintaks PBL yang dikemukakan oleh Arends (2007) yang dimodifikasi dengan langkah pembuatan Diagram Vee yang dikemukakan oleh Novak

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang efek blok refugia ( A. difussa ) terhadap pola kunjungan Arthropoda di perkebunan apel